Kekhalifahan Rasyidin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pensiun: Biasa, translate an google Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Per enwiki Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(733 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Hatnote|Artikel ini membahas mengenai negara [[khilafah]] pertama setelah [[Kematian Muhammad|kematian Nabi Islam Muhammad]]. Untuk para khalifah yang memimpin kekhalifahan ini, lihat "[[Khulafaur Rasyidin]]".}}
{{infobox former country
| native_name = {{lang|ar|
| conventional_long_name = Kekhalifahan Rasyidin
| common_name = Rasyidin
| government_type = [[Khilafah]]
| image_flag = <!--JANGAN Tambahkan bendera apapun!! Belum/Tidak ada sumber independen tepercaya yang secara jelas menyebutkan bahwa Kekhalifahan Rasyidin memiliki suatu bendera resmi yang khusus. Berkas:Rashidun_Flag.svg yang beredar adalah FIKSI.-->
| year_start = 632
| date_start =
| event_end =
| date_end =
| year_end = 661
| p1 = Negara Madinah
| p2 =
| p3 = Kekaisaran Sasaniyah
| p4 = Ghassaniyah
| s1 = Kekhalifahan Umayyah
| image_map = Mohammad adil-Rashidun-empire-at-its-peak-close.PNG <!--gambar ini dipakai karena yang paling bagus (mendekati .svg) apabila terdapat gambar yang memiliki resolusi lebih baik, mohon diganti--->
| image_map_caption = Kekhalifahan Rasyidin mencapai
| title_leader = [[Khulafaur Rasyidin|Khalifah]]
| leader1 = [[Abu Bakar]]
| year_leader1 = 632–634
Baris 30 ⟶ 29:
| capital = [[Madinah]] (632–656)<br>[[Kufah]] (656–661)
| common_languages = [[Bahasa Arab Klasik|Arab Klasik]]
| religion = [[Islam]]<br>[[Agama Yahudi|Yahudi]] {{small|(minoritas)}}<br>[[Kekristenan]] {{small|(minoritas)}}
| currency = [[Dinar]]<br/>[[Dirham]]
| stat_year1 = 655
| ref_area1 = <ref name="Taagepera">{{cite journal|date=September 1997|title=Expansion and Contraction Patterns of Large Polities: Context for Russia|journal=[[International Studies Quarterly]]|volume=41|issue=3|page=495|doi=10.1111/0020-8833.00053|author=Rein Taagepera|author-link=Rein Taagepera|jstor=2600793|url=http://www.escholarship.org/uc/item/3cn68807|access-date=2021-09-28|archive-date=2018-11-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20181119114740/https://escholarship.org/uc/item/3cn68807|dead-url=no |issn = 0020-8833 }}</ref>
| stat_area1 = 6400000
| stat_pop1 = 40.300.000
| footnotes =
| p5 = Eksarkatus Afrika
| area_km2 =
| established_event1 =
| established_date1 =
| established =
| event1 = [[Kematian Muhammad]], pertemuan [[Saqifah Bani Sa'idah]] dan aksesi [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]]
| date_event1 =
| event2 = Kematian Abu Bakar dan pelantikan [[Umar bin Khattab]]
| date_event2 =
| event3 = [[Abu Lu'lu'ah Al-Majusi#Pembunuhan Umar|Pembunuhan Umar]] dan [[Pemilihan Utsman]]
| date_event3 =
| event4 = [[Pembunuhan Utsman]] dan pelantikan [[Ali bin Abi Thalib|Ali]]
| date_event4 =
| event5 = [[Masa pemerintahan Ali]] dan [[Perang
| date_event5 =
| event6 = [[
| date_event6 =
| today = <!--HANYA digunakan untuk tiga sampai lima negara. Wilayah bekas negara yang terlalu luas tidak perlu menggunakan |today-->
}}
'''Kekhalifahan Rasyidin''' ({{lang-ar|
Kekhalifahan Rasyidin menjadi [[Daftar
[[Abu Bakar]] ({{reign|632|634}}) terpilih menjadi khalifah pertama setelah kematian Muhammad. Pada awal masa pemerintahannya, terjadi banyak kemurtadan dan pemberontakan terhadap Islam di wilayah [[Jazirah Arab]] yang kemudian berhasil diatasi melalui [[Perang Riddah]]. Setelah kemurtadan berhasil diatasi, ia mengadakan kodifikasi [[Al-Qur'an]] dan memulai ekspedisi militer Islam pertama ke wilayah Persia dan Suriah. Masa pemerintahan Abu Bakar sangat singkat karena kematiannya. Posisinya sebagai khalifah kemudian digantikan oleh [[Umar bin Khattab]] ({{reign|634|644}}) yang melanjutkan ekspansi militer hingga wilayah Kekhalifahan Rasyidin meluas. Perluasan wilayah membuat Umar menetapkan kebijakan pembangunan negara, meliputi reformasi administrasi, pemindahan penduduk [[Umat Kristen|Kristen]] dan [[orang Yahudi|Yahudi]] ke Suriah dan Irak, pembentukan diwan, penetapan kalender hijriah, pembangunan kota-kota garnisun dan pembentukan pasukan tetap serta penetapan sistem moneter Islam. Masa pemerintahan Umar berakhir setelah dirinya dibunuh. Posisinya sebagai khalifah kemudian digantikan oleh [[Utsman bin Affan]] ({{reign|644|656}}) yang [[Pemilihan Utsman|terpilih]] melalui komite pemilihan khalifah. Utsman menjadi khalifah pertama yang membentuk angkatan laut yang membuat wilayah Kekhalifahan Rasyidin mencapai puncak terluasnya. Utsman juga dikenang karena perannya dalam kanonisasi [[Al-Qur'an]]. Kebijakan-kebijakan Utsman mencirikan nepotisme yang membuatnya mendapatkan penentangan dari masyarakat. Masa pemerintahan Utsman berakhir setelah dirinya dibunuh oleh pemberontak dan posisinya digantikan oleh [[Ali bin Abi Thalib]] ({{reign|656|661}}), seorang anggota klan [[Bani Hasyim]] dan sepupu Muhammad, yang memindahkan ibu kota dari [[Madinah]] ke kota garnisun [[Kufah]]. Ali mengadakan perubahan kebijakan fiskal dalam penunjukan pejabat serta pembagian pajak dan harta rampasan perang. Karena kebijakannya, ia kurang disukai oleh para sahabat Muhammad dari suku Quraisy tetapi di saat yang bersamaan mendapat dukungan dari kaum Anshar dan masyarakat yang kurang mampu. Akhirnya terjadi pertempuran yang dikenal sebagai [[Pertempuran Unta]] yang melibatkan pemuka Quraisy terutama [[Aisyah]], [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]] dan [[Zubair bin Awwam|Zubair]]. Ali dapat mengatasi pertempuran ini, tetapi ia juga mengalami penentangan dari Gubernur Suriah yaitu [[Muawiyah bin Abu Sufyan]] yang berujung pada [[Pertempuran Siffin]] dan memunculkan kelompok penentang lainnya yaitu [[Khawarij]]. Kelompok Khawarij berhasil dibubarkan oleh Ali pada [[Pertempuran Nahrawan]], namun [[Pembunuhan Ali|Ali dibunuh]] oleh seorang loyalis Khawarij pada bulan Januari 661 sebagai bentuk balas dendam atas kekalahan Khawarij di Nahrawan.
Putra tertua Ali, [[Hasan bin Ali|Hasan]], diangkat menjadi khalifah oleh sebagian Muslim sebagai pengganti ayahnya. Hasan memilih untuk berdamai dan menyerahkan jabatannya sebagai khalifah kepada Mu'awiyah. Hal ini menyebabkan keruntuhan Kekhalifahan Rasyidin dan memungkinkan Mu'awiyah untuk mendirikan [[Kekhalifahan Umayyah|Kekhalifahan dinasti Umayyah]]. Perang saudara pertama ini memulai perpecahan antara Muslim [[Sunni]] dan [[Syiah]], dengan Muslim Syiah percaya Ali sebagai khalifah dan Imam pertama yang sah setelah Muhammad, mendukung hubungan garis keturunannya dengan Muhammad.<ref name="Triana 159">{{Cite book |last=Triana |first=María |url=https://books.google.com/books?id=VC4lDwAAQBAJ&pg=PA159 |title=Managing Diversity in Organizations: A Global Perspective |date=2017 |publisher=Taylor & Francis |isbn=9781317423683 |pages=159 |language=en |access-date=2022-07-04 |archive-date=2021-12-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211227045947/https://books.google.com/books?id=VC4lDwAAQBAJ&pg=PA159 |dead-url=no }}</ref>
[[File:Rashidun Caliphate (greatest extent).svg|thumb|upright=1.15|Wilayah Kekhalifahan Rasyidin secara Maksimal ([[Proyeksi ortografis]])]]
==
{{See also|Suksesi Muhammad}}
Muslim [[Sunni]] percaya bahwa semasa hidupnya, [[Muhammad]] tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak yang akan menjadi penggantinya. Hal ini menyebabkan terjadinya perselisihan ketika pengangkatan khalifah setelah kematiannya.<ref name=madelung31/><ref>{{Cite book|last=Nasution|first=Syamruddin|year=2013|url=https://repository.uin-suska.ac.id/10391/|title=Sejarah Peradaban Islam|location=Pekanbaru|publisher=Yayasan Pusaka Riau|pages=63|language=en|url-status=live|ref={{sfnref|Nasution|2013}}|access-date=2023-03-05|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305073303/https://repository.uin-suska.ac.id/10391/|dead-url=no}}</ref>
Khalifah pertama, [[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]], terpilih melalui sebuah pertemuan di [[Saqifah Bani Sa'idah]]. Aksesinya ditolak oleh beberapa orang [[Sahabat Nabi|sahabat Muhammad]] dan ia diperangi oleh para pemberontak, namun ia berhasil menundukkan mereka. Sebagai seorang khalifah, Abu Bakar bukanlah seorang raja dan tidak pernah mengeklaim gelar seperti itu; begitu pula dengan ketiga penerusnya.<ref>{{cite book|author1=C. T. R. Hewer|author2=Allan Anderson|title=Understanding Islam: The First Ten Steps|date=2006|publisher=Hymns Ancient and Modern Ltd|isbn=9780334040323|page=37|edition=illustrated}}</ref> Sebaliknya, pemilihan dan kepemimpinan mereka didasarkan pada prestasi.<ref>{{cite book|author1=Azyumardi Azra|title=Indonesia, Islam, and Democracy: Dynamics in a Global Context|url=https://archive.org/details/indonesiaislamde0000azra|date=2006|publisher=Equinox Publishing (London)|isbn=9789799988812|page=[https://archive.org/details/indonesiaislamde0000azra/page/9 9]}}</ref><ref>{{cite book|editor1-last=Anheier|editor1-first=Helmut K.|editor2-last=Juergensmeyer|editor2-first=Mark|title=Encyclopedia of Global Studies|date=2012|publisher=Sage Publications|isbn=9781412994224|page=151}}</ref>
Menurut definisi [[Sunni]], keempat khalifah Rasyidin terhubung dengan Muhammad melalui pernikahan dan termasuk [[As Sabiqun al Awwalun|golongan yang pertama masuk Islam]].<ref>Catharina Raudvere, ''Islam: An Introduction'' (I.B.Tauris, 2015), 51–54.</ref> Keempat khalifah ini juga termasuk di antara sepuluh orang yang dijanjikan surga dan sangat sering dipuji oleh Muhammad. Para khalifah ini dikenal oleh Sunni dengan istilah ''[[Khulafaur Rasyidin]]'' ({{Lang-ar| اَلْخُلَفَاءُ لرَّاشِدُونَ|translit=al-Khulafāʾ ar-Rāšidūn|lit=para khalifah yang dibimbing dengan benar}}).<ref name="Almaany">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Kamus Arab-Indonesia Almaany|url=https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%B1%D9%8E%D8%A7%D8%B4%D9%90%D8%AF%D9%8F%D9%88%D9%86/|website=|access-date=30-1-2021}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tanya Jawab Tentang Khalifah|url=https://khalifah.cinta-islam.web.id/2021/01/tanya-jawab-tentang-khalifah.html|website=|access-date=30-1-2021|archive-date=2021-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210412223950/https://khalifah.cinta-islam.web.id/2021/01/tanya-jawab-tentang-khalifah.html|dead-url=no}}</ref> Menurut Muslim Sunni, istilah Khilafah Rasyidin berasal dari sebuah [[Hadis]] Muhammad, yang memprediksi bahwa kekhalifahan setelah dia akan berlangsung selama 30 tahun (Kekhalifahan Rasyidin) dan kemudian akan diikuti oleh kerajaan ([[Kekhalifahan Umayyah]] adalah [[monarki]] turun-temurun).<ref>{{cite book|author1=Heather N. Keaney|title=Medieval Islamic Historiography: Remembering Rebellion|date=2013|publisher=Routledge|location=Sira: Companion- versus Caliph-Oriented History|isbn=9781134081066|quote=He also foretold that there would be a caliphate for thirty years (the length of the Rashidun Caliphate) that would be followed by kingship.}}</ref><ref>{{cite journal|author1=Hamilton Alexander Rosskeen Gibb|author2=Johannes Hendrik Kramers|author3=Bernard Lewis|author4=Charles Pellat|author5=Joseph Schacht|title=The Encyclopaedia of Islam|journal=The Encyclopaedia of Islam|date=1970|volume=3 (Parts 57–58)|page=1164|publisher=Brill}}</ref> Namun, istilah ini tidak digunakan dalam Islam [[Syiah]], karena sebagian besar Muslim Syiah tidak menganggap aturan tiga khalifah pertama sah.<ref>{{Cite book |last=Sowerwine |first=James E. |url=https://books.google.com/books?id=9A2X9fB6NOEC&pg=PA5 |title=Caliph and Caliphate: Oxford Bibliographies Online Research Guide |date=2010 |publisher=Oxford University Press |isbn=9780199806003 |pages=5 |language=en |access-date=2022-07-04 |archive-date=2022-04-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220401203213/https://books.google.com/books?id=9A2X9fB6NOEC&pg=PA5 |dead-url=no }}</ref> Di sisi lain, Syiah [[Zaidiyah]] percaya tiga khalifah pertama sebagai pemimpin yang sah.{{Sfn|Rane|2010|p=83}}<ref name=Zaydi/>
== Sejarah ==
=== Abu Bakar
{{Main|Abu Bakar
[[Berkas:Rashidun Caliph Abu Bakr as-Șiddīq (Abdullah ibn Abi Quhafa) - أبو بكر الصديق عبد الله بن عثمان التيمي القرشي أول الخلفاء الراشدين.svg|
==== Menjadi Khalifah ====
{{Main|Saqifah Bani Sa'idah}}
Setelah kematian Muhammad pada bulan Juni 632, [[kaum Anshar]], penduduk asli Madinah, melangsungkan pertemuan di Saqifah (halaman) klan [[Bani Sa'idah]]. Sementara itu, rumah tangga Muhammad masih sibuk dengan pemakamannya.{{sfn|McHugo|2017|page=93}} Kepercayaan umum pada saat itu meyakini bahwa pertemuan tersebut diadakan agar kaum [[kaum Anshar|Anshar]] memutuskan pemimpin baru komunitas Muslim di antara mereka sendiri, dengan mengesampingkan [[kaum Muhajirin|Muhajirin]] (pendatang dari Makkah), meskipun ini kemudian menjadi topik perdebatan.<ref name=madelung31>{{harvnb|Madelung|1997}}, hlm. [https://archive.org/details/TheSuccessionToMuhammadByWilferdMadelung/page/n50 31].</ref>
Ketika Abu Bakar dan Umar mengetahui adanya pertemuan tersebut, mereka menjadi khawatir tentang kemungkinan [[kudeta]] dan segera pergi menuju pertemuan itu. Setelah tiba, Abu Bakar berbicara kepada orang-orang yang berkumpul dan memperingatkan mereka bahwa setiap upaya untuk memilih seorang pemimpin di luar suku Muhammad sendiri (yaitu [[Suku Quraisy|Quraisy]]) kemungkinan akan mengakibatkan perselisihan karena Quraisy lebih terhormat di mata sebagian besar masyarakat Arab. Dia kemudian membawa Umar dan sahabat lainnya, [[Abu Ubaidah bin Jarrah]], dengan mengangkat tangan mereka berdua dan menawarkannya kepada Anshar sebagai pilihan potensial. Usulannya ditentang oleh [[Habbab bin Mundzir]] yang menyarankan bahwa Quraisy dan Anshar dapat memilih seorang pemimpin masing-masing di antara mereka sendiri. Kedua pemimpin ini kemudian akan memerintah bersama.{{sfn|Madelung|1997|p=31}} Orang-orang Anshar yang hadir menjadi panas setelah mendengar usulan ini dan mulai berdebat. Umar buru-buru menjabat tangan Abu Bakar dan bersumpah setia kepadanya, sebuah contoh yang kemudian diikuti oleh orang-orang yang berkumpul.{{sfn|Madelung|1997|page=32}} Setelah aksesi, Abu Bakar mengadopsi gelar {{transl|ar|Khalīfaṫur Rasūl Allāh}} ({{Lang|ar|خَـلِـيْـفَـةُ رَسُـوْلِ اللهِ}}) yang berarti ''"Penerus Utusan Allah"'' atau hanya khalifah.<ref>{{cite book|author1=Claire Alkouatli|title=Islam|url=https://archive.org/details/islam0000alko|url-access=registration|date=2007|publisher=Marshall Cavendish|isbn=9780761421207|page=[https://archive.org/details/islam0000alko/page/40 40–44]|edition=illustrated, annotated}}</ref>
Abu Bakar hampir diterima secara universal sebagai kepala komunitas Muslim (di bawah gelar Khalifah) sebagai hasil dari Saqifah, meskipun ia menghadapi pertentangan sebagai akibat dari pertemuan tersebut. Beberapa sahabat, yang paling menonjol di antaranya adalah [[Ali bin Abi Thalib]], pada awalnya menolak untuk mengakui otoritasnya.{{sfn|Abbas|2021|page=93}}<ref name="FitzpatrickWalkerP3">Coeli Fitzpatrick, Adam Hani Walker ''[https://web.archive.org/web/20240509024001/https://books.google.com/books?id=2AtvBAAAQBAJ&pg=PA186 Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God]'' (2014), hlm. 3</ref> Ali mungkin diharapkan untuk mengambil alih kepemimpinan sebagai sepupu dan menantu Muhammad.<ref>Valerie J. Hoffman, ''The Essentials of Ibadi Islam'' (2012), p. 6</ref><ref>{{cite book |last1=Bainbridge |first1=Beryl |title=Women and the Family in the Middle East |date=1985 |publisher=University of Texas Press |isbn=9780292755291 |page=256 |quote=Ali was expected to succeed Muhammad in the leadership of the Muslim community (ummah) following the Prophet's death in 632. ''[Ali diharapkan untuk menggantikan Muhammad dalam kepemimpinan komunitas Muslim (ummah) setelah kematian Nabi pada tahun 632.]''}}</ref> Seorang teolog bernama [[Ibrahim an-Nakha'i]] menyatakan bahwa Ali juga mendapat dukungan dari kalangan Anshar untuk jabatan Khalifah, dikarenakan hubungan silsilahnya dengan Muhammad, dan pidato Muhammad di [[Ghadir Khum]].{{sfn|Madelung|1997|pages=32–33}} Abu Bakar kemudian mengirim Umar untuk menghadapi Ali serta mendapatkan kesetiaannya,{{sfn|Fitzpatrick|Walker|2014|page=186}} yang mengakibatkan pertengkaran dan mungkin juga melibatkan kekerasan.{{efn|Tuduhan kekerasan dengan tegas ditolak oleh Muslim [[Sunni]],{{sfn|Abbas|2021|p=98}} yang juga menyatakan bahwa [[Muhsin bin Ali|Muhsin]] meninggal saat masih bayi karena sebab alamiah, bukan karena kekerasan.<ref>{{Cite thesis |last=Khetia |first=Vinay |title=Fatima as a Motif of Contention and Suffering in Islamic Sources |date=2013 |publisher=Concordia University |url=https://spectrum.library.concordia.ca/976817/ |page=73 |access-date=2023-03-07 |archivedate=2023-03-26 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20230326023845/https://spectrum.library.concordia.ca/976817/ |deadurl=no }}</ref><ref>{{Cite encyclopedia |year=2001a |title=Fāṭima |encyclopedia=The New Encyclopedia of Islam |publisher=AltaMira Press |url=https://archive.org/details/newencyclopediao0000glas/mode/2up |last=Glassé |first=Cyril |page=137 |isbn=9780759101890}}</ref> Sunni beralasan, bahwa Ali menolak berbaiat karena dia merasa kecewa tidak dilibatkan dalam otoritas Abu Bakar. Kemudian, karena Fatimah sedih karena tidak mendapatkan warisan dari ayahnya, Ali ingin menghibur Fatimah dengan tidak memihak kepada orang yang membuatnya sedih.<ref>{{Cite web |first=Muhammad Saaleh |last=al-Munajjid |title=البيعة والميراث بين أبي بكر وعمر من جهة وعلي وفاطمة من جهة أخرى |url=https://islamqa.info/ar/answers/125876/%D8%A7%D9%84%D8%A8%D9%8A%D8%B9%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D8%AB-%D8%A8%D9%8A%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%8A-%D8%A8%D9%83%D8%B1-%D9%88%D8%B9%D9%85%D8%B1-%D9%85%D9%86-%D8%AC%D9%87%D8%A9-%D9%88%D8%B9%D9%84%D9%8A-%D9%88%D9%81%D8%A7%D8%B7%D9%85%D8%A9-%D9%85%D9%86-%D8%AC%D9%87%D8%A9-%D8%A7%D8%AE%D8%B1%D9%89 |web=islamqa.info |access-date=2023-03-06 |archive-date=2023-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406130143/https://islamqa.info/ar/answers/125876/%D8%A7%D9%84%D8%A8%D9%8A%D8%B9%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D8%AB-%D8%A8%D9%8A%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%8A-%D8%A8%D9%83%D8%B1-%D9%88%D8%B9%D9%85%D8%B1-%D9%85%D9%86-%D8%AC%D9%87%D8%A9-%D9%88%D8%B9%D9%84%D9%8A-%D9%88%D9%81%D8%A7%D8%B7%D9%85%D8%A9-%D9%85%D9%86-%D8%AC%D9%87%D8%A9-%D8%A7%D8%AE%D8%B1%D9%89 |dead-url=no }}</ref>}} Akan tetapi, setelah enam bulan, kelompok itu berdamai dengan Abu Bakar dan Ali menawarkan kesetiaannya.{{sfn|Fitzpatrick|Walker|2014|page=4}}
====Menaklukan Jazirah Arab====
[[File:
{{legend|#a1584e|Ekspansi
{{legend|#ef9070| Ekspansi
{{legend|#fad07d| Ekspansi
|400x400px]]
Masalah muncul segera setelah kematian Muhammad, mengancam persatuan dan stabilitas komunitas dan negara baru. Kemurtadan menyebar ke setiap suku di Jazirah Arab kecuali orang-orang di Makkah dan Madinah, Bani Tsaqif di [[Tha'if]] dan Bani Abdul Qais dari Oman.
[[File:Tombstone of Umar (r.a) by mohammad adil rais.JPG|thumb|right| Batu nisan khalifah: Abu Bakar dan Umar (kanan), Madinah, Kerajaan Arab Saudi]]
Abu Bakar merencanakan strateginya dengan tepat. Dia membagi tentara Muslim menjadi
==== Kodifikasi Al-Qur'an ====
{{see also|Sejarah Al-Qur'an}}
Abu Bakar berperan penting dalam melestarikan teks [[Al-Qur'an]]. Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang diraih dengan susah payah atas [[Musailamah al-Kazzab|Musailamah]] dalam [[Pertempuran Yamamah]], [[Umar bin Khattab]] melihat bahwa sekitar lima ratus orang Muslim yang hafal Al-Qur'an telah terbunuh.<ref>{{cite book |last1=Sutton |first1=Antoine |title=Introducing A.E. Housman (1859-1936): Preliminary Studies |date=2018 |publisher=Cambridge scholars publisher |page=47 |url=https://books.google.com/books?id=yfhVDwAAQBAJ&q=70+Muslims+who+has+memorized+the+Quran+were+killed+in+the+battle+of+the+yamama&pg=PA47 |access-date=17 August 2019 |isbn=9781527509474 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509023820/https://books.google.com/books?id=yfhVDwAAQBAJ&q=70+Muslims+who+has+memorized+the+Quran+were+killed+in+the+battle+of+the+yamama&pg=PA47#v=snippet&q=70%20Muslims%20who%20has%20memorized%20the%20Quran%20were%20killed%20in%20the%20battle%20of%20the%20yamama&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite book |last1=Aḥmad |first1=Āftāb |title=Islamic Calligraphy: Noon-wal-qalam |date=1984 |page=26 |url=https://books.google.com/books?id=2vMjAAAAMAAJ&q=70+Hafiz+Muslims+who+has+memorized+the+Quran+were+killed |access-date=17 August 2019 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509023835/https://books.google.com/books?id=2vMjAAAAMAAJ&q=70+Hafiz+Muslims+who+has+memorized+the+Quran+were+killed |dead-url=no }}</ref> Khawatir akan hilang atau rusak, Umar meminta agar Abu Bakar membuat kebijakan untuk melestarikan kitab suci dalam bentuk tertulis.<ref>{{cite book|last=Hasan|first=Sayyid Siddiq|author2=Nadwi, Abul Hasan Ali|translator=Kidwai, A.R.|title=The collection of the Qur'an|publisher=Qur'anic Arabic Foundation|year=2000|location=Karachi|pages=34–5}}</ref> Khalifah awalnya ragu-ragu, dengan mengatakan, "Bagaimana mungkin kita melakukan apa yang bahkan tidak [pernah] dilakukan oleh Nabi [Muhammad]?". Namun dia akhirnya mengalah dan mengangkat [[Zaid bin Tsabit]] yang sebelumnya menjabat sebagai salah satu juru tulis Muhammad untuk mengumpulkan ayat-ayat yang tersebar. Ayat-ayat itu ditemukan dari setiap penjuru, mulai dari tulang, cabang palem, potongan kulit, batu, dan dari hafalan para sahabat. Tulisan yang dikumpulkan ditranskripsikan ke lembaran dan diverifikasi melalui perbandingan dengan hafalan para penghafal Al-Qur'an.<ref>{{cite book |last1=Fernhout |first1=Rein |last2=Jansen |first2=Henry |last3=Jansen-Hofland |first3=Lucy |title=Canonical Texts. Bearers of Absolute Authority. Bible, Koran, Veda, Tipitaka: a Phenomenological Study |year=1994 |page=62 |isbn=9051837747 |url=https://books.google.com/books?id=BIIk_73ImdsC&pg=PA62 |access-date=2023-03-09 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509023828/https://books.google.com/books?id=BIIk_73ImdsC&pg=PA62#v=onepage&q&f=false |dead-url=no }}</ref><ref name=Herlihy>{{cite book |last=Herlihy |first=John |title=Islam for Our Time: Inside the Traditional World of Islamic Spirituality |year=2012 |page=76–77 |isbn=9781479709977 |url=https://books.google.com/books?id=lcb5AAAAQBAJ&pg=PA76 |access-date=2023-03-09 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024534/https://books.google.com/books?id=lcb5AAAAQBAJ&pg=PA76#v=onepage&q&f=false |dead-url=no }}</ref> Kodeks yang telah selesai, disebut ''[[Mushaf]]'', dipersembahkan kepada Abu Bakar.<ref name=Mostaffa/>
==== Ekspedisi ke Persia dan Suriah ====
Setelah Abu Bakar menyatukan Arab di bawah Islam, ia memulai serangan ke [[Kekaisaran Bizantium]] dan [[Kekaisaran Sasaniyah]].
=== Umar bin Khattab (634–644) ===
{{Main|Umar bin Khattab}}
[[Berkas:Rashidun Caliphs Umar ibn Al-Khattāb - عُمر بن الخطّاب ثاني الخلفاء الراشدين.svg|thumb|ki|
==== Aksesi ====
{{See also|Abu Bakar ash-Shiddiq#Kematian}}
Sebelum meninggal pada Agustus 634 karena sakit,<ref>{{Cite web|title=Islamic History of Khalifa Abu Bakr {{!}} Death of Abu Bakr - Passing away of Abu Bakr|url=https://www.alim.org/history/khaleefa/aboobacker/18/1/|website=www.alim.org|access-date=2023-03-06|archive-date=2023-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230320201248/https://www.alim.org/history/khaleefa/aboobacker/18/1/|dead-url=no}}</ref> [[Abu Bakar]]
==== Pembangunan negara ====
{{See also|Reformasi era Umar|Penaklukan militer pada masa Umar}}
Di bawah kepemimpinan Umar, ekonomi dan perluasan wilayah kekhalifahan terus berkembang. Karenanya, dia mulai membangun struktur politik yang akan menyatukan wilayah yang luas. Dia melakukan banyak reformasi administrasi dan mengawasi kebijakan publik dengan cermat, mendirikan administrasi lanjutan termasuk beberapa kementerian dan birokrasi baru, dan memerintahkan sensus di seluruh wilayah kekhalifahan.<ref name=Mathers/> Selama pemerintahannya, kota garnisun (''[[amshar|amṣar]]'') [[Basra]] dan [[Kufah]] didirikan lalu diperluas. Pada 638, ia memperluas dan merenovasi [[Masjidil Haram]] di Makkah dan [[Masjid Nabawi]] di Madinah.<ref name=Mathers>{{cite book|last1=Mathers|first1=E.P.|last2=Mardrus|first2=J.C.|title=Book of the Thousand Nights and One Night|page=471|url=https://www.amazon.com/Book-Thousand-Nights-Nights-Night/dp/0415045398|isbn=9780415045391|date=1986|access-date=2023-04-12|archive-date=2023-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230417051553/https://www.amazon.com/Book-Thousand-Nights-Nights-Night/dp/0415045398|dead-url=no}}</ref>
Umar juga memerintahkan pemindahan sipil komunitas Kristen dan Yahudi yang menetap di [[Najran]] dan [[Khaibar]] ke wilayah Suriah dan Irak. Dia juga mengizinkan keluarga Yahudi untuk bermukim kembali di Yerusalem, yang sebelumnya dilarang dari semua orang Yahudi.<ref name="Simha Assaf 1946, pp. 20-21">Simha Assaf, ''Meqorot u-Meḥqarim be-Toldot Yisrael'', Jerusalem 1946, hlm. 20–21 (Hebrew and Judeo-Arabic), {{Isbn|9780939341047}}</ref> Dia mengeluarkan perintah agar orang Kristen dan Yahudi ini diperlakukan dengan baik dan memberi mereka tanah yang setara di pemukiman baru mereka. Umar juga melarang non-Muslim berada di [[Hijaz]] lebih dari tiga hari.{{sfn|Madelung|1997|p=74}}
Umar pertama kali mendirikan departemen khusus untuk penyelidikan pengaduan terhadap para pejabat Negara. Departemen ini bertindak sebagai pengadilan administrasi yang proses hukumnya dipimpin langsung oleh Umar.<ref>{{cite book|last=Cook|first=Michael|title=Commanding right and forbidding wrong in Islamic thought|title-link=:en:Commanding right and forbidding wrong in Islamic thought|page=79|isbn=9780521130936}}</ref> Departemen itu berada di bawah tanggung jawab [[Muhammad bin Maslamah]], salah satu orang paling tepercaya Umar. Dalam kasus-kasus penting Muhammad bin Maslamah diutus oleh Umar untuk pergi ke tempat itu, menyelidiki tuduhan itu dan mengambil tindakan. Kadang-kadang Komisi Penyelidik dibentuk untuk menyelidiki tuduhan itu. Kadang-kadang, para petugas yang menerima pengaduan dipanggil ke Madinah, dan diadili di pengadilan tata usaha Umar. Umar dikenal karena dinas intelijen ini di mana dia meminta pertanggungjawaban para pejabatnya.<ref>{{cite book|last=Al-Buraey|first=Muhammad|title=Administrative Development: An Islamic Perspective|year=2002|publisher=Routledge|isbn=978-0-7103-0333-2|url=https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA249|pages=248–249|access-date=2022-11-02|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024308/https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA249|dead-url=no}}</ref> Layanan ini juga dikatakan telah menginspirasi ketakutan pada rakyatnya.<ref>{{cite book|last=Essid|first=Yassine|title=A Critique of the Origins of Islamic Economic Thought|year=1995|publisher=Brill|isbn=978-90-04-10079-4|url=https://books.google.com/books?id=Ij86T6DAwzgC&pg=PA67|pages=24, 67|access-date=2022-11-02|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024310/https://books.google.com/books?id=Ij86T6DAwzgC&pg=PA67#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref> Umar juga mendistribusikan pendapatan negara sesuai dengan manfaat dan prioritas Islam,{{Sfn|Ayoub|2014|p=83}} yang kemudian membuatnya menyesal karena mengganti prinsip Al-Qur'an tentang kesetaraan umat.{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|p=90}}
Dengan karunia yang dijamin dari penaklukan, Umar mampu mendukung kehidupan rakyatnya menjadi lebih mapan. Para [[sahabat Muhammad]] juga diberi pensiun untuk hidup, memungkinkan mereka untuk melanjutkan studi agama dan menjalankan kepemimpinan spiritual di dalam komunitas mereka dan di luar kota.<ref>{{cite book|last=Essid|first=Yassine|title=A Critique of the Origins of Islamic Economic Thought|year=1995|publisher=Brill|isbn=978-90-04-10079-4|url=https://books.google.com/books?id=Ij86T6DAwzgC&pg=PA67
==== Pembunuhan Umar ====
{{Main|Abu Lu'lu'ah}}
Ketika Umar memimpin shalat subuh pada tahun 644, dia
=== Utsman bin Affan (644–656) ===
{{Main|Utsman bin Affan}}
[[Berkas:Rashidun Caliph Uthman ibn Affan - عثمان بن عفان ثالث الخلفاء الراشدين.svg|
==== Pemilihan Utsman ====
{{Main|Pemilihan Utsman}}
Setelah kematian Umar, komite yang telah ditunjuk sebelumnya mengadakan rapat.{{sfn|Syakir|2000|p=220}}<ref name="عصام محمد شبارو 1995"/> Abdurrahman bin Auf dipercaya menjadi ketua komite.{{sfn|Syakir|2000|p=219}} Proses pemilihan mengalami kesulitan karena Sa'ad bin Abi Waqqash mendukung sepupunya yaitu Abdurrahman bin Auf, yang juga cenderung mendukung saudara iparnya yaitu Utsman.{{sfn|Momen|1985|p=21}}{{sfn|Abbas|2021|p=116}} Blok suara yang terdiri dari tiga orang ini akan menjadi mayoritas dalam komite jika Thalhah tidak hadir dan Sa'ad memberikan dua suara. [[Mahmoud M. Ayoub]] dan [[Husain Mohammad Jafri|Husain M. Jafri]] menulis bahwa susunan panitia ini menghalangi peluang Ali dan mengatakan bahwa Umar mungkin melakukannya tanpa disadari.{{sfn|Ayoub|2014|pp=43-4}}{{sfn|Jafri|1979|p=|pp=52-3, 55}}
Lebih lanjut, Jafri menyatakan bahwa Umar mungkin menghalangi peluang Ali dengan memberikan jabatan ketua komite kepada Abdurrahman karena takut akan munculnya perselisihan dan kerusuhan sipil.{{sfn|Jafri|1979|p=53}} Dalam pandangan Jafri, masuknya Ali ke dalam komite sekaligus mengakui klaimnya,{{sfn|Jafri|1979|pp=52-53}} menghalangi peluangnya,{{sfn|Jafri|1979|pp=52-53}} dan menghilangkan kebebasannya untuk mencari cara menjadi khalifah secara mandiri.{{sfn|Jafri|1979|page=53}} Pada akhirnya, Utsman memenangkan pemilihan dan diangkat menjadi khalifah pada usia tujuh puluh tahun.{{sfn|Ayoub|2014|p=49}}{{sfn|Mavani|2013|p=113}}{{sfn|Jafri|1979|p=54}} Utsman dilantik sebagai khalifah ketiga sehari setelah rapat komite selesai dan empat hari setelah kematian Umar.{{sfn|Nasution|2013|page=85}}
==== Kebijakan ====
Utsman adalah seorang pengusaha yang lihai dan [[pedagang]] yang sukses sejak masa mudanya. Keterampilannya telah memberikan kontribusi yang besar bagi Kekhalifahan Rasyidin. Sebelumya, Umar telah menetapkan tunjangan publik dan Utsman meningkatkannya sekitar 25%. Umar juga telah melarang penjualan tanah dan pembelian tanah pertanian di wilayah taklukan. Utsman kemudian mencabut larangan ini, mengingat fakta bahwa perdagangan tidak dapat berkembang. Utsman juga mengizinkan orang untuk menarik pinjaman dari [[Baitul Mal|kas negara]].<ref name="Al-Islam">''A Restatement of the History of Islam and Muslims'' on [https://web.archive.org/web/20061004125034/http://al-islam.org/restatement/57.htm Al-Islam.org] referencing ''Al-Fitna Al-Kubra'' (''The Great Upheaval''), published by Dar-ul-Ma'arif, Cairo, 1959, p. 47</ref>
==== Kanonisasi Al-Qur'an ====
{{main|Sejarah Al-Qur'an#Masa Khulafaur Rasyidin}}
Sekitar tahun 650 M, Utsman mulai memerhatikan bahwa terdapat sedikit perbedaan dalam pengucapan [[
[[Berkas:Uthman_Koran_Taschkent_a.jpg|thumb|260px|[[Mushaf Tashkent]], yang dipercaya merupakan mushaf pribadi Utsman.]]
Meskipun [[Syi'ah]] menggunakan
==== Pemberontakan dan Pembunuhan Utsman ====
{{Main|Pengepungan rumah Utsman|Fitnah Pertama}}
Utsman memusatkan kekuasaan dengan mengandalkan kerabat Umayyahnya, dengan mengesampingkan kabilah-kabilah Quraisy lainnya dan kaum Anshar yang telah menikmati otoritas signifikan selama masa pemerintahan dua khalifah sebelumnya. Utsman menunjuk kerabatnya untuk semua jabatan gubernur provinsi,{{sfn|Wellhausen|1927|pp=41–42}}{{sfn|Lewis|2002|p=59}} dan memberikan sejumlah tanah dan hibah uang kepada kerabatnya termasuk [[Marwan bin al-Hakam]] dan [[Sa'id bin al-Ash]].{{sfn|Madelung|1997|pp=81–82}} Sekitar tahun 650, kira-kira dimulai pada paruh kedua masa pemerintahannya, pendapat umum berbalik melawan Utsman.{{sfn|Donner|2010|p=148}} Dia dituduh melakukan [[nepotisme]] dan menunjuk orang yang terlalu muda untuk jabatan penting.{{sfn|Donner|2010|p=150}} Utsman juga banyak dituduh telah melakukan tindak korupsi.{{sfn|Veccia Vaglieri|1970|p=67}}{{sfn|Shah-Kazemi|2022|p=84}} Campur tangan Utsman dalam urusan provinsi yang terdiri dari pernyataannya atas tanah mahkota Irak sebagai aset negara dan tuntutannya agar surplus provinsi diteruskan ke khalifah di Madinah. Hal ini telah menimbulkan penentangan yang meluas terhadap pemerintahannya, terutama dari kalangan Irak dan Mesir, tempat sebagian besar tentara penaklukan menetap.{{sfn|Kennedy|2016|pp=61–62}} Para pemukim tua juga melihat status mereka terancam oleh hibah tanah di wilayah taklukan untuk Quraisy terkemuka seperti [[Thalhah bin Ubaidillah]] dan [[Zubair bin Awwam]]. Sementara itu, Khalifah memungkinkan kepala suku yang masih muda, seperti [[Asy'ats bin Qais]] untuk memperoleh tanah di sana sebagai ganti tanah mereka di Arab.{{sfn|Donner|2010|pp=149–150}}{{sfn|Kennedy|2016|p=63}}
[[Wilferd Madelung]] menulis bahwa selama masa pemerintahan Utsman masyarakat banyak mengajukan keluhan terhadap tindakan sewenang-wenangnya. Sumber-sumber sejarah juga banyak menyebutkan catatan panjang tentang kesalahan yang dituduhkan kepadanya. Madelung juga mencatat bahwa "hanya kematiannya yang kejam yang datang untuk membebaskannya dari ahdats mana pun dan menjadikannya sebagai syahid dan Khalifah ketiga yang benar".{{sfn|Madelung|1997|page=78}} Sejarawan modern cenderung menulis bahwa Utsman sebagai seorang khalifah hanya mengandalkan kemauannya sendiri dalam memilih kabinetnya, yang berujung pada keputusan yang menimbulkan perlawanan di dalam komunitas Muslim. Gaya pemerintahan Utsman menjadikannya sebagai salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Islam.<ref>{{cite journal|last1=Keaney|first1=Heather|date=2011|title=Confronting the Caliph: ʻUthmân b. ʼAffân in Three ʻAbbasid Chronicles|journal=Studia Islamica|volume=106|issue=1|doi=10.1163/19585705-12341251|doi-access=free}}</ref> Madelung juga menentang dugaan peran [[Abdullah bin Saba]] dalam pemberontakan melawan Utsman dan mengamati bahwa "hanya sedikit sejarawan modern yang mau menerima legenda tentang Ibnu Saba."{{sfn|Madelung|1997|page=2}}
Karena berbagai kebijakan kontroversial Utsman, sebagian masyarakatnya menjadi kecewa dan hasutan untuk menentangnya dimulai di Mesir yang kemudian menyebar ke seluruh wilayah kekhalifahan.<ref name="The Murder of the Caliph 'Uthman">{{cite journal|last1=Hinds|first1=Martin|url=https://www.jstor.org/stable/162492|title=The Murder of the Caliph 'Uthman|journal=International Journal of Middle East Studies|date=October 1972a|volume=3|issue=4|page=450–457|doi=10.1017/S0020743800025216|s2cid=159763369|ref={{sfnref|Hinds|1972a}}|access-date=2023-03-09|archive-date=2022-09-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220921034557/https://www.jstor.org/stable/162492|dead-url=no}}</ref> Pada 17 Juni 656, masyarakat yang sudah dihasut mengepung rumahnya selama empat puluh hari dan membunuhnya ketika sedang membaca Al-Qur'an. Mereka memukul kepalanya dan menusuk perutnya. Kejadian ini semakin memperburuk keadaan dan membuat konflik semakin menyebar.<ref>{{cite web|url=http://www.writerinislam.blogspot.com/2005/11/uthman-ibn-affan-man-with-two-lights.html|title='Uthman ibn 'Affan : The Man With Two Lights (Part Two)|first=Amatullah|last=A|date=2005-11-25|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20071109144132/http://www.writerinislam.blogspot.com/2005/11/uthman-ibn-affan-man-with-two-lights.html|archive-date=2007-11-9}}</ref>
=== Ali bin Abi Thalib (656–661) ===
{{Main|Ali bin Abi Thalib}}
[[Berkas:Rashidun Caliph Ali ibn Abi Talib - علي بن أبي طالب.svg|thumb|ki|200px|
Ketika Utsman dibunuh pada tahun 656 M oleh para pemberontak Mesir,{{Sfn|Madelung|1997|p=127}} calon khalifah yang potensial adalah Ali dan [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]]. Bani Umayyah telah melarikan diri dari Madinah, dan pemberontak provinsi serta Anshar menguasai kota. Di wilayah Mesir, Thalhah mendapatkan dukungan yang lumayan besar. Sementara penduduk [[Basra]] dan [[Kufah]], juga sebagian besar [[Kaum Anshar|Anshar]] memberikan dukungan kepada Ali.{{sfn|Madelung|1997|p=141}} Beberapa penulis menambahkan mayoritas [[Muhajirin]] ke dalam daftar pendukung Ali.{{Sfn|Poonawala|2011}}{{Sfn|Momen|1985|p=22}}{{Sfn|Donner|2010|p=157}}{{Sfn|Jafri|1979|p=63}} Para kepala suku utama juga menyukai Ali pada saat itu.{{Sfn|Lapidus|2002|p=56}} Menurut beberapa catatan, Ali dibai'at tiga hari setelah kematian Utsman di Masjid Nabawi.{{sfn|Madelung|1997|p=143}}{{sfn|Donner|2010|p=157}}
====
{{
Ali menghadapi situasi yang berbeda dengan
Ali menentang kontrol terpusat atas pendapatan provinsi.{{sfn|Lapidus|2002|p=56}}{{sfn|Veccia Vaglieri|1960}} Dia juga membagikan pajak dan harta rampasan secara merata di antara umat Islam,{{sfn|Lapidus|2002|p=56}} mengikuti preseden Muhammad dan Abu Bakar.{{sfn|Abbas|2021|p=133}}{{Sfn|Tabatabai|1979|p=45}} Praktek ini mungkin menunjukkan pandangan egaliter Ali,{{sfn|Poonawala|2011}} yang dengan demikian berusaha untuk mengurai tatanan sosial yang didirikan di bawah pendahulunya,{{Sfn|Ayoub|2014|p=83}} Umar dan Utsman.{{Sfn|Madelung|1997|p=87}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|p=90}} Kebijakan Ali yang [[egalitarianisme|egaliter]] membuatnya mendapatkan dukungan dari hampir semua kelompok yang kurang mampu, termasuk Anshar, dan para imigran akhir ke Irak.{{sfn|Shaban|1971|p=72}} Sebaliknya, Thalhah dan Zubair, keduanya adalah sahabat Quraisy Muhammad yang telah mengumpulkan kekayaan yang sangat besar di bawah Utsman.{{Sfn|Jafri|1979|pp=55-6}} Mereka berdua memberontak melawan Ali setelah khalifah menolak memberi mereka bantuan.{{Sfn|Ayoub|2014|p=94}}{{Sfn|Tabatabai|1979|p=45}} Beberapa tokoh lain di kalangan Quraisy juga menentang Ali karena alasan yang sama.{{Sfn|Ayoub|2014|p=95}}{{Sfn|McHugo|2018|p=64}}
Disebutkan bahwa Ali bahkan menolak permintaan dana publik dari saudaranya, [[Aqil bin Abi Thalib|Aqil]].{{sfn|Madelung|1997|p=264}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|pp=105-6}} Mengenai perpajakan, Ali menginstruksikan pejabatnya untuk memungut pembayaran secara sukarela, tanpa pelecehan, dan memprioritaskan orang miskin saat mendistribusikan dana.{{Sfn|Abbas|2021|p=153}} Dia mengarahkan [[Malik al-Asytar]] dalam sebuah surat untuk lebih memperhatikan pengembangan tanah daripada perpajakan jangka pendek.{{Sfn|McHugo|2018|p=64}}{{Sfn|Madelung|1997|p=276}}{{Sfn|Abbas|2021|p=156}}
==== Pertempuran Unta ====
{{main|Pertempuran Jamal}}
[[Berkas:Muhammad's widow, Aisha, battling the fourth caliph Ali in the Battle of the Camel.jpg|alt=Aisyah melawan Ali dalam Pertempuran Jamal|thumb|ki|220px|[[Aisyah binti Abu Bakar|Aisyah]] melawan Ali dalam [[Perang Jamal|Pertempuran Unta]] (ilustrasi ''[[Siyer-i Nebi]]'', abad ke-16).]]
Ketika aksesi Ali di Madinah diketahui oleh [[Aisyah binti Abu Bakar|Aisyah]] yang merupakan janda Muhammad, dia menempatkan dirinya di Makkah dan secara terbuka menyalahkan pembunuhan Utsman kepada Ali.{{Sfn|Veccia Vaglieri|1960}}{{Sfn|Madelung|1997|p=107}} Ia segera bergabung dengan kerabat dekatnya, Thalhah dan [[Zubair bin Awwam|Zubair]],{{Sfn|Madelung|1997|p=133}} dan mendeklarasikan perlawanan terhadap Ali.{{Sfn|Ayoub|2014|p=89}}{{Sfn|Donner|2010|p=158}}
Pendukung Aisyah menuntut agar Ali menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Utsman.{{Sfn|Poonawala|2011}} Mereka juga menyerukan pencopotan Ali dari jabatannya dan dewan [[Syura]] untuk menunjuk penggantinya.{{Sfn|Donner|2010|p=158}}{{Sfn|Madelung|1997|p=157}} Kekhalifahan Ali mungkin telah menggagalkan ambisi politik Thalhah dan Zubair,{{Sfn|Momen|1985|p=24}} juga suku Quraisy pada umumnya.{{Sfn|Kennedy|2015|p=65}} Khawatir bahwa Ali akan mengakhiri status istimewa mereka sebagai kelas penguasa Islam,{{Sfn|Madelung|1997|p=152}}{{Sfn|Kennedy|2015|p=65}} kaum Quraisy kemudian menantang Ali untuk melindungi hak-hak mereka.{{Sfn|Kennedy|2015|p=65}} Kaum Quraisy bersikeras ingin mengembalikan kekhalifahan yang berdasarkan prinsip-prinsip yang diletakkan oleh Abu Bakar dan Umar.{{Sfn|Madelung|1997|p=147}} Pada akhirnya, Thalhah dan Zubair memberontak setelah Ali menolak memberi mereka bantuan.{{Sfn|Ayoub|2014|p=94}}{{Sfn|Tabatabai|1977|p=45}}
Ketika para pemberontak gagal mendapatkan daya tarik di [[Hijaz]], mereka berangkat ke Basra dengan beberapa ratus tentara.{{sfn|Veccia Vaglieri|1960|p=383}} Ali telah berangkat mengejar tetapi gagal mencegat mereka. Di [[al-Rabadha]], dia kemudian mengubah arah ke Kufah dan mengirim delegasi untuk mengumpulkan pasukan di sana.<ref>{{cite encyclopedia |last=Veccia Vaglieri |first=Laura |author-link=Laura Veccia Vaglieri |date=1991 |title=al-D̲j̲amal |encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]] |edition=second |publisher=[[Brill Publishers]] |isbn=90-04-07026-5 |volume=3| pages=887–90 |location=Leiden|ref={{sfnref|Veccia Vaglieri|1991}}}}</ref>{{Sfn|Madelung|1997|p=165}} Namun, [[Abu Musa al-Asy'ari]], Gubernur Kufah, meminta Kufah untuk tetap netral.{{sfn|Veccia Vaglieri|1991}}{{sfn|Hinds|1971|p=361}} Dengan demikian, para pendukung Ali membentuk pasukan yang terdiri dari enam hingga dua belas ribu orang atau menurut versi lain, sepuluh ribu orang.{{sfn|Veccia Vaglieri|1991}}{{sfn|Hinds|1971|p=361}}{{sfn|Hazleton|2009|p=107}} Pasukan inilah yang menjadi inti pasukan Ali dalam pertempuran yang akan datang.{{sfn|Hinds|1971|p=361}} Kedua pasukan segera berkemah di luar Basra dengan posisi saling berseberangan.{{sfn|Madelung|1997|p=166}}{{sfn|Poonawala|2011}} Negosiasi kemudian dimulai antara Ali, Thalhah, dan Zubair untuk menghindari perang yang akan datang.{{Sfn|Madelung|1997|pp=168-9}} Negosiasi itu rupanya mematahkan tekad Zubair, yang mungkin telah menyadari peluang kecilnya untuk menjadi khalifah dan mulai meragukan keadilan yang sedang ia perjuangkan.{{Sfn|Madelung|1997|p=169}} Dalam negosiasi, pihak Aisyah menuntut agar Ali mundur dari jabatannya dan menuntut dewan Syura untuk memilih khalifah yang baru, tetapi Ali membalas bahwa dia adalah khalifah yang sah.{{sfn|Madelung|1997|p=169}} Kedua belah pihak juga saling menuduh bertanggung jawab atas pembunuhan Utsman.{{sfn|Madelung|1997|p=169}}{{sfn|Abbas|2021|p=139}} Negosiasi gagal setelah tiga hari{{efn|[[Laura Veccia Vaglieri|Veccia Vaglieri]] menulis bahwa perjanjian damai gagal karena disabotase oleh kelompok "ekstremis" di dalam pasukan Ali, yang beberapa orang di antara mereka terlibat pembunuhan Utsman.<ref name=VecciaAli/><ref name=Nasr2021/> Madelung dan sejumlah sejarawan modern lainnya menentang keterlibatan [[Abdullah bin Saba']] dalam sabotase negosiasi karena legenda ini tidak didukung oleh bukti apapun dan tidak disebutkan di sumber manapun,{{sfn|Madelung|1997|p=167}} mengingat tidak adanya catatan mengenai Ibnu Saba' di Pertempuran Siffin yang terjadi setelah Pertempuran Jamal.<ref>{{cite book|last=Taha|first=Hussein|title=al-Fitnah al-Kubra|volume=2|isbn=977-247-551-0|publisher=Dar al-Maariph|page=90}}</ref>}} dan kedua belah pihak bersiap untuk berperang.{{sfn|Madelung|1997|p=169}}{{sfn|Poonawala|2011}}{{sfn|Gleave|2008}}
Pertempuran itu terjadi pada suatu hari di bulan Desember tahun 656, berlangsung dari siang hingga matahari terbenam.{{Sfn|Donner|2010|p=159}}{{sfn|Madelung|1997|pp=169-70}} Dikatakan bahwa Ali melarang orang-orangnya untuk memulai permusuhan.{{sfn|Veccia Vaglieri|1991}} Ia memerintahkan pasukannya untuk maju ketika para pemberontak membunuh utusan Ali, sehingga menghalangi usaha terakhirnya untuk menghindari perang.{{sfn|Madelung|1997|p=170}} Aisyah juga dibawa ke medan perang, mengendarai tandu lapis baja di atas unta merah, yang kemudian menjadi asal dari nama pertempuran itu.{{sfn|Hazleton|2009|p=113}}{{sfn|Abbas|2021|p=139}} Thalhah segera dibunuh oleh seorang anggota Bani Umayyah, yang mungkin menganggap Thalhah adalah dalang utama di balik pembunuhan Utsman.{{sfn|Madelung|1997|pp=171-2}}{{sfn|Abbas|2021|p=140}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=87}} Zubair yang merupakan seorang pejuang berpengalaman, pergi tak lama setelah pertempuran dimulai,{{sfn|Madelung|1997|p=170}} tetapi kemudian dikejar dan dibunuh.{{sfn|Madelung|1997|p=170}} [[Wilferd Madelung|Madelung]] berpendapat bahwa Zubair sangat meragukan keadilan dari tujuan mereka yang menyebabkan Zubair terpaksa mengikuti peperangan tersebut.{{sfn|Madelung|1997|p=171}} Kematian Thalhah dan Zubair menentukan nasib pertempuran,{{Sfn|Madelung|1997|p=172}}{{Sfn|Bahramian|2015}} meskipun pertempuran sengit mungkin berlanjut selama berjam-jam di sekitar unta Aisyah.{{sfn|Madelung|1997|p=171}} Pertempuran berhenti hanya ketika pasukan Ali berhasil membunuh unta Aisyah.{{Sfn|Madelung|1997|p=172}} Namun, Aisyah tetap diperlakukan dengan hormat, dan kemudian diantar kembali ke Hijaz.{{sfn|Abbas|2021|p=141}}<ref>{{cite encyclopedia |last1=Nasr |first1=Seyyed Hossein |author1-link= |last2=Afsaruddin |first2=Asma |date=2022 |title=ʿAlī: Muslim caliph |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] |url=https://www.britannica.com/biography/Ali-Muslim-caliph |access-date=2022-11-30 |ref={{sfnref|Nasr|Afsaruddin|2022}} |archive-date=2007-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071018014146/http://www.britannica.com/eb/article-9005712/Ali |dead-url=no }}</ref>{{Sfn|Veccia Vaglieri|1991}}{{Sfn|Donner|2010|p=159}} Ali kemudian mengumumkan pengampunan publik,{{sfn|Hazleton|2009|p=121}} membebaskan para tawanan perang dan melarang perbudakan wanita dan anak-anak mereka.{{Sfn|Hazleton|2009|p=122}}
==== Pertempuran Siffin ====
{{main|Pertempuran Siffin}}
Begitu sampai di Kufah, Ali mengirim utusan ke Suriah dengan membawa surat untuk gubernurnya, [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan]]. Surat itu menuntut bai'atnya dan menambahkan bahwa dia akan diberhentikan dari jabatannya,{{Sfn|Madelung|1997|p=194}}{{Sfn|Petersen|1958|p=165}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=97}} sementara Mu'awiyah telah menjabat sebagai gubernur sejak masa kekhalifahan Umar.{{Sfn|Madelung|1997|p=194}} Ali berargumen dalam suratnya bahwa pemilihannya di Madinah mengikat Mu'awiyah di Suriah karena dia dipilih oleh orang yang sama yang telah berjanji kepada para pendahulunya.{{Sfn|Madelung|1997|p=194}} Surat itu melanjutkan bahwa pemilihan khalifah adalah hak Muhajirin dan Anshar, secara eksplisit mengecualikan Mu'awiyah, sebagai mualaf terakhir (''taliq''), dari Syura mana pun dan dari kekhalifahan itu sendiri.{{Sfn|Madelung|1997|p=194}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=94}} Surat tersebut juga mendesak Mu'awiyah untuk menyerahkan keadilan bagi Utsman kepada Ali, berjanji bahwa dia akan menangani masalah tersebut pada waktunya.{{Sfn|Madelung|1997|p=194}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=94}} Menanggapi surat Ali, Mu'awiyah melancarkan kampanye propaganda di seluruh Suriah, menuntut Ali atas kematian Utsman dan menyerukan balas dendam.{{Sfn|Madelung|1997|p=190}}{{Sfn|Abbas|2021|p=144}}{{Sfn|Rahman|1989|p=58}} Mu'awiyah segera bergabung dengan [[Amr bin Ash]],{{Sfn|Donner|2010|p=160}} seorang ahli strategi militer,{{Sfn|Ayoub|2014|p=99}} yang berjanji untuk mendukung Bani Umayyah melawan Ali dengan imbalan jabatan gubernur Mesir seumur hidup.{{Sfn|Madelung|1997|p=196}}{{Sfn|Rahman|1989|p=58}}{{Sfn|Kennedy|2015|p=66}} penulis modern cenderung menganggap seruan balas dendam Mu'awiyah sebagai dalih untuk merebut kekuasaan,{{Sfn|Shah-Kazemi|2014|p=23}}{{Sfn|Shaban|1971|p=73}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|pp=95-6}}{{Sfn|Madelung|1997|p=186}}{{Sfn|Kennedy|2015|p=66}} sebagai bukti dengan tawaran rahasianya untuk mengakui Ali dengan imbalan Suriah dan Mesir.{{Sfn|McHugo|2018|loc=2.III}}
[[Berkas:Balami - Tarikhnama - Battle of Siffin (cropped).jpg|thumb|ka|250px|alt=Ilustrasi Pertempuran Shiffin, di mana Ali melawan Muawiyah I dan Amr bin Ash|Ilustrasi [[Pertempuran Siffin]], dari manuskrip ''[[Tarikh-i Bal'ami]]'', abad ke-14]]
Pertempuran dimulai pada musim panas tahun 657 di Siffin, salah satu wilayah di tepi [[Sungai Eufrat]].{{Sfn|Madelung|1997|p=226}} Jumlah pasukan Ali sekitar seratus ribu orang, sedangkan pasukan Mu'awiyah berjumlah seratus tiga puluh ribu. Muslim di era modern mempercayai bahwa sebagian besar sahabat Muhammad bergabung dengan pasukan Ali dan hanya sedikit yang bergabung dengan pasukan Mu'awiyah.{{Sfn|Momen|1985|p=25}} Orang-orang Suriah sampai di sana lebih dulu,{{Sfn|Madelung|1997|p=226}} dan mencegah orang Irak mengakses tempat pengairan itu.{{Sfn|Madelung|1997|p=226}} Namun tak lama kemudian, orang-orang Irak mengusir orang-orang Suriah, meskipun Ali mengizinkan musuh untuk mengakses sumber air dengan bebas.{{Sfn|Madelung|1997|p=227}}{{Sfn|Donaldson|1933|p=35}}{{Sfn|Petersen|1958|p=167}} Kedua belah pihak di Siffin terlibat dalam pertempuran dan negosiasi yang berlangsung selama sekitar tiga bulan.{{Sfn|Shaban|1971|p=75}}{{Sfn|Kennedy|2015|p=67}} Kondisi ini mungkin mencerminkan keengganan untuk berperang.{{Sfn|Kennedy|2015|p=67}}{{Sfn|McHugo|2018|loc=2.III}} Meskipun demikian, negosiasi gagal dan pada tanggal 18 Juli 657,{{Sfn|Madelung|1997|p=231}} beberapa tokoh terkemuka bertempur dengan pasukan kecil sebelum pertempuran utama dimulai pada hari Rabu, 26 Juli 657 dan berlangsung hingga Jumat atau Sabtu pagi.{{sfn|Madelung|1997|p=232}}{{sfn|Donner|2010|p=161}}
Pertempuran berakhir ketika Mu'awiyah mengajukan perdamaian. Mu'awiyah sekarang menyampaikan usulannya bahwa perwakilan dari kedua belah pihak harus bersama-sama mencapai solusi yang mengikat berdasarkan Al-Qur'an.{{Sfn|Hinds|1972b|p=98}} Abu Musa al-Asy'ari menjadi perwakilan pasukan Ali, dan Amr bin Ash menjadi perwakilan untuk kubu Mu'awiyah.{{sfn|Madelung|1997|pp=241-2}} Perjanjian arbitrase direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 15 Safar 37 H (2 Agustus 657 M).{{sfn|Madelung|1997|p=243}} Berdasarkan proposal perjanjian, kedua perwakilan harus bertemu di wilayah netral serta mematuhi Al-Qur'an dan Sunnah untuk menyelamatkan masyarakat dari perang dan perpecahan.{{sfn|Madelung|1997|p=243}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2014|p=23}} Namun menurut sejumlah sumber, perjanjian damai gagal{{efn|Pandangan umum pada saat itu meyakini bahwa perjanjian damai gagal atau tidak mencapai konsensus.{{sfn|Madelung|1997|p=255-256}} Sejarawan Islam awal, [[Khalifah bin Khayyath]] mengemukakan bahwa "para arbiter tidak menyepakati apapun".{{sfn|Madelung|1997|p=255}}{{sfn|Jafri|1979|p=65-67}}{{sfn|Momen|1985|p=25}}}} dan setelah kedua pasukan meninggalkan lokasi pertempuran,{{Sfn|Madelung|1997|p=247}} Ali masih harus menyiapkan pasukan untuk persiapan perang yang kedua kalinya dengan Mu'awiyah.{{sfn|Madelung|1997|p=255}}{{sfn|Jafri|1979|p=65}}{{sfn|Momen|1985|p=25}}{{sfn|Poonawala|2011}}{{Sfn|Daftary|2013|p=31}}
==== Khawarij ====
{{Main|Khawarij}}
Sebelum Pertempuran Shiffin berakhir dengan perjanjian damai, dari pihak Ali sudah ada beberapa orang yang merasa keberatan dengan perjanjian damai. Mereka memisahkan diri dari pasukan Ali kemudian berkumpul di luar kufah untuk memprotes Ali.{{Sfn|Madelung|1997|p=247}}{{Sfn|Bahramian|2015}} Setelah perjajian damai gagal dan Ali memulai persiapan untuk perang yang akan datang,{{sfn|Madelung|1997|p=255}}{{sfn|Jafri|1979|p=65}} Ali kemudian mengunjungi mereka untuk menenangkan mereka dan secara khusus mengajak mereka untuk kembali bergabung dengannya.{{sfn|Madelung|1997|p=248}}{{sfn|Jafri|1979|p=87}} Beberapa di antara mereka kembali bergabung dengan Ali,{{Sfn|Madelung|1997|p=249}} sementara sisanya berangkat ke [[Nahrawan]], sebuah kota dekat al-Mada'in. Kelompok ini menunjuk [[Abdullah bin Wahb al-Rasibi]] sebagai pemimpin mereka.{{Sfn|Bahramian|2015}} Kelompok baru ini disebut sebagai [[Khawarij]] ({{lit|memisahkan diri}}), yang kemudian memberontak dan diperangi oleh Ali pada [[Pertempuran Nahrawan]] ({{circa|658}}).{{sfn|Shah-Kazemi|2014|page=23}}{{sfn|Donner|2010|p=162}}{{sfn|Poonawala|2011}} Pertempuran inilah yang akan berujung pada Pembunuhan Ali.<ref name=VecciaAli/>
==== Pembunuhan Ali ====
{{main|Pembunuhan Ali}}
Ali dibunuh
=== Kekhalifahan Hasan ===
{{main|Hasan bin Ali#Kekhalifahan Hasan}}
Setelah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] dibunuh di [[Kufah]], [[Hasan bin Ali]] (putra pertama Ali dan cucu [[Muhammad]]) ditunjuk sebagai pengganti Ali dan menjadi khalifah sementara.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=i1ZHCwAAQBAJ&q=%D8%AE%D8%A7%D9%85%D8%B3+%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1+%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D9%86+%D8%A8%D9%86+%D8%B9%D9%84%D9%89&pg=PT69|title=من أعلام السلف – ج 1|trans-title=Min A'lam As-Salaf - jilid 1|first=أحمد|last=فريد|author-link=:ar:أحمد فريد|publisher=IslamKotob|via=Google Books|access-date=2021-09-28|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024756/https://books.google.com/books?id=i1ZHCwAAQBAJ&q=%D8%AE%D8%A7%D9%85%D8%B3+%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1+%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D9%86+%D8%A8%D9%86+%D8%B9%D9%84%D9%89&pg=PT69#v=snippet&q=%D8%AE%D8%A7%D9%85%D8%B3%20%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1%20%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86%20%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D9%86%20%D8%A8%D9%86%20%D8%B9%D9%84%D9%89&f=false|dead-url=no}}</ref>{{sfn|Madelung|1997|p=311}} Pada saat yang sama,
==== Pensiun ====
Antara pengunduran dirinya pada
==== Kematian ====
Hasan kemungkinan besar meninggal pada tanggal 2 April 670 (5 Rabiul Awwal 50 H),<ref name=Madelung2004/> meskipun
Mu'awiyah biasanya diidentifikasi sebagai penghasut pembunuhan Hasan.
== Militer ==
=== Ekspansi Militer ===
Ekspansi militer yang dilakukan sejak masa pemerintahan [[Abu Bakar]] dengan mengirim Jenderal [[Khalid bin Walid]] dan [[Amr bin Ash]] ke Suriah ([[Levant]]), Mesir, dan Khorasan telah membuat wilayah kekhalifahan meluas hingga ke [[Afrika Utara]] dan [[Dataran Tinggi Iran|dataran tinggi Iran]].<ref>{{cite book | title=1001 Battles That Changed the Course of World History | chapter-url=https://books.google.com/books?id=s4njwZGrZg4C&q=battle+of+firaz&pg=PA108 | chapter=Yarmuk | isbn=978-0-7893-2233-3 | page=108 | last1=Grant | first1=Reg G. | year=2011 | access-date=2023-01-15 | archive-date=2023-01-15 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230115110515/https://books.google.com/books?id=s4njwZGrZg4C&q=battle+of+firaz&pg=PA108 | dead-url=no }}</ref> Menurut sejarawan Skotlandia, James Buchan: "Dalam kecepatan dan luasnya, penaklukan Arab pertama hanya dapat ditandingi oleh penaklukan [[Aleksander Agung]], dan penaklukan itu lebih bertahan lama."<ref>{{cite news |url=https://www.theguardian.com/books/2007/jul/21/historybooks.featuresreviews |title=Children of empire |first=James |last=Buchan |date=21 July 2007 |newspaper=[[The Guardian]] |location=London |issn=0261-3077 |language=en-GB |access-date=2022-09-27 |archive-date=2019-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190609125724/https://www.theguardian.com/books/2007/jul/21/historybooks.featuresreviews |dead-url=no }}</ref>
==== Penaklukan Suriah
[[File:Mohammad adil rais-Invasion of Anatolia and Armenia.PNG|thumb|400x400px|alt=Penaklukan wilayah suriah dan Anatolia oleh bangsa Arab selama masa kekhalifahan Rasyidin|Penaklukan wilayah Suriah dan Anatolia oleh bangsa Arab (637–638).]]
Provinsi Suriah (atau [[Syam]]) adalah yang pertama direbut dari
[[Berkas:The entrance of Caliph Umar (581?-644) into Jerusalem, 638- colored engraving, 19th century..jpg|thumb|
Setelah pengepungan selama dua tahun, garnisun [[Pengepungan Yerusalem (636–637)#Penyerahan|Yerusalem menyerah]] karena banyak
Di pegunungan [[Asia Kecil]],
==== Penaklukan Mesir
[[File:Byzantiumby650AD.svg|thumb|400x400px|alt=Penaklukan Mesir dan Palestina oleh khilafah Islam awal|Wilayah [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantium]] (merah) setelah Mesir dan Palestina ditaklukan oleh kekhalifahan.]]
Provinsi [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] Mesir memiliki kepentingan strategis untuk produksi biji-bijian, pangkalan angkatan laut, dan sebagai pangkalan untuk penaklukan lebih lanjut di Afrika. Jenderal Muslim [[Amr bin Ash]] memulai penaklukan provinsi atas inisiatifnya sendiri pada tahun 639.
{{sfn|Lapidus|2014|p=49}}}} [[Aleksandria]] merupakan kota besar terakhir yang berhasil ditaklukkan oleh pasukan Arab. Garnisun Aleksandria menyerah pada September 642.{{sfn|Hoyland|2014|pp=74–75}} {{sfn|Lapidus|2014|p=49–50}}
{{sfn|Kennedy|2007|p=165}}
Pada tahun 644, orang-orang Arab mengalami kekalahan besar di [[Laut Kaspia]] ketika tentara Muslim yang menyerang hampir musnah oleh kavaleri [[bangsa Khazar]]
==== Penaklukan Mesopotamia dan Persia
[[File:WLA metmuseum Sword and scabbard Iran 7th century.jpg|thumb|alt=Perlengkapan militer Sasaniyah|Perlengkapan militer Sasaniyah, dari abad ke-7.]]
Setelah serangan Arab ke wilayah [[Kekaisaran Sasaniyah|Sasaniyah]],
Sebagai hasil dari kemenangan di al-Qadisiyyah, Muslim menguasai seluruh Irak, termasuk [[
Setelah Pertempuran Nahawand, negara Persia runtuh dengan
Persia, bagaimanapun, telah menerima kekalahan yang pahit. Meskipun telah memiliki persenjataan dan pasukan yang lengkap, mereka telah kalah dari Kekhalifahan.{{sfn|Nicolle|2009|p=60}}
==== Pertempuran di Laut ====
[[File:Byzantine-Arab naval struggle.svg|thumb|450x450px|alt=peta operasi Armada Laut Muslim–Bizantium serta peperangan yang terjadi di sekitar laut Mediterania.|peta operasi Armada Laut Muslim–Bizantium serta peperangan yang terjadi di sekitar laut Mediterania.]]
Kekaisaran Romawi secara tradisional mendominasi [[Mediterania]] dan [[Laut Hitam]] dengan pangkalan angkatan laut utama di [[Konstantinopel]], [[
Sebagai bagian dari perlombaan senjata, kedua belah pihak mencari teknologi baru untuk meningkatkan kapal perang mereka. Kapal perang Muslim memiliki
=== Administrasi kemiliteran ===
Para khalifah Rasyidin, terutama [[Umar bin Khattab]], menganggap bahwa tentara adalah salah satu unsur paling penting bagi negara.<ref>{{Cite web|last=محمد دعدع|first=سحر علي|title=8-الخلفاء الراشدون: 2-التنظيم الإداري|url=http://uqu.edu.sa/page/ar/194614|archive-url=https://web.archive.org/web/20121006071729/http://uqu.edu.sa/page/ar/194614|archive-date=2012‐9-6|access-date=2023-1-15}}</ref> Karena itu pula dibentuk sebuah diwan ketentaraan yang disebut sebagai {{transl|ar|Diwan al-Jund}}. Diwan ini berfungsi untuk mencatat identitas, mengatur gaji dan menyiapkan perbekalan untuk para tentara.<ref>{{Cite book|last=Doak|first=Robin|date=2009|url=https://books.google.co.in/books?id=EaoJ-BorltMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA28&dq=khalid+ibn+walid+horse+cavalry&hl=id&redir_esc=y|title=Empire of the Islamic World|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-1-60413-161-1|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727131608/https://books.google.co.in/books?id=EaoJ-BorltMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA28&dq=khalid+ibn+walid+horse+cavalry&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref><ref name="NagaraTantara">{{cite web|title=الإدارة في الحضارة الإسلامية|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B6%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9|publisher=قصة الإسلام|lang=ar|access-date=2023-1-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20161121071130/http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B6%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9|archive-date=2016-11-21}}</ref><ref>{{Cite web|title=النظام الإداري والإقليمي في صدر الإسلام|url=http://habous.gov.ma/daouat-alhaq/item/5346|publisher=مجلة دعوة الحق|archive-url=https://web.archive.org/web/20200531141920/http://habous.gov.ma/daouat-alhaq/item/5346|archive-date=2020-5-31}}</ref> Pasukan darat telah ada sejak masa kepemimpinan [[Muhammad]], namun mereka baru digaji pada masa pemerintahan Umar.<ref name="NagaraTantara"/> Menurut salah satu sumber, masing-masing tentara digaji setiap bulan [[Muharram]].<ref>{{cite book|title=The Armies of the Caliphs: Military and Society in the Early Islamic State|author-link=Hugh N. Kennedy|first=Hugh N.|last=Kennedy|publisher=Routledge|date=2001|isbn=9780415250924|page=58–59|url=https://books.google.com/books/about/The_Armies_of_the_Caliphs.html?hl=id&id=UIspERtZEHIC|access-date=2023-05-31|archive-date=2023-06-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230622193553/https://books.google.com/books/about/The_Armies_of_the_Caliphs.html?hl=id&id=UIspERtZEHIC|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite thesis |last1=al-Mubarak |first1=Malik Abdulazeez |title=Warfare in early Islam |type=PhD |publisher=University of Glasgow |date=1997 |page=31–34 |url=http://theses.gla.ac.uk/id/eprint/794 |access-date=15 October 2021 |archivedate=2024-05-09 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20240509025055/https://theses.gla.ac.uk/794/ |deadurl=no }}</ref>
Umar juga menjadi khalifah pertama yang membangun kota-kota garnisun (''[[amsar|amṣār]]''), seperti [[Mosul]] dan [[Basra]].<ref name="Yaqut Hamawi Maj">{{cite book |last1=al-Hamawi |first1=Yaqut |author-link1=Yaqut al-Hamawi |title=Mu'jam al Buldan (Dictionary of Countries) |date=1995 |publisher=Dar as Sadr |page=230 |url=https://al-maktaba.org/book/23735 |access-date=22 November 2021 |archive-date=2022-07-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220717212217/https://al-maktaba.org/book/23735 |dead-url=no }}</ref> [[Mosul]] didirikan oleh [[Arfajah al-Bariqi]] atas instruksi Umar. Wilayah Mosul ini pada mulanya hanya memiliki sedikit penduduk, namun lama kelamaan menjadi semakin ramai setelah proyek pembangunan ''amṣār''.<ref name="Medieval Urban Landscape in Northeastern Mesopotamia">{{cite book |last1=Nováček |first1=Karel |last2=Melčák |first2=Miroslav |last3=Starková |first3=Lenka |title=Medieval Urban Landscape in Northeastern Mesopotamia |date=2017 |publisher=Archaeological Publishing Limited |isbn=9781784915193 |page=68 |url=https://books.google.com/books?id=SogxEAAAQBAJ |access-date=20 November 2021 |archive-date=2023-05-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230531121610/https://books.google.com/books?id=SogxEAAAQBAJ |dead-url=no }}</ref> Atas instruksi Umar juga, Arfajah ditunjuk menjadi wali (gubernur) Mosul yang bertugas untuk mengelola pendapatan militer. Di Mosul, Arfajah mendirikan rumah-rumah, masjid, gereja, dan sebuah pemukiman untuk orang Yahudi.<ref>{{cite book|last=Nadvi|first=Abdus Salam|title=The ways of the Sahabah|location=Karachi|publisher=Darul Ishaat|year=2000|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Ways_of_the_Sahabah/avLXAAAAMAAJ?hl=id|page=418–419|asin=B005RT2RW8|isbn=<!--Diperlukan-->|ref={{sfnref|Nadvi|2000}}|access-date=2023-05-31|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509024946/https://www.google.co.id/books/edition/The_Ways_of_the_Sahabah/avLXAAAAMAAJ?hl=id|dead-url=no}}</ref> Secara militer, struktur dan fungsi ''amṣār'' mirip dengan [[Colonia (Romawi)|Kolonia Romawi Kuno]], yaitu sebagai perbatasan, benteng, dan suplai militer untuk keperluan penaklukan ke wilayah-wilayah sekitarnya.<ref name=Idea>{{cite book |last= Hillenbrand |first= Robert |title= Anjar and Early Islamic Urbanism |pages= 59–98 [59–60] |editor= G. P. Brogiolo and B. Ward-Perkins |work= The Idea and Ideal of the Town Between Late Antiquity and the Early Middle Ages |year= 1999 |publisher= BRILL |location= Leiden |url= https://www.academia.edu/38022717 |access-date= 9 May 2021 |archive-date= 2022-09-28 |archive-url= https://web.archive.org/web/20220928010400/https://www.academia.edu/38022717 |dead-url= no }}</ref>
===Satuan militer ===
==== Angkatan darat ====
{{See also|Pasukan Rasyidin}}
[[Berkas:Mohammad Adil Rais-Muslim warrior during rashidun caliphate.PNG|170px|thumb|upright=0.9|Prajurit Rasyidin mengenakan helm besi/perunggu, baju [[baju halkah|zirah halkah]] dan [[lamela]], [[baldrik]] untuk pedang, dan perisai kulit.]]
[[Umar bin Khattab]] adalah khalifah pertama yang mengatur tentara Islam secara modern setelah ia menyadari pentingnya hal tersebut. Hal itu dikarenakan luasnya area penyebaran Islam serta pentingnya peranan tentara untuk menyebarkan agama ke tempat-tempat terjauh yang telah diketahui masyarakat Muslim. Umar membentuk pasukan tetap (reguler) angkatan darat yang berjumlah kira-kira tiga puluh dua ribu pasukan [[kavaleri ringan|kavaleri]] sebagai penjamin keamanan negara. Jumlah tersebut tidak termasuk pasukan infanteri dan pasukan sukarelawan. Susunan kepangkatan diatur berdasarkan desimal jumlah pasukan; yaitu ''Amir al-Jaisy'' ({{lang|ar|أمير الجيش}}) memimpin sepuluh ribu orang pasukan atau lebih sedikit,<ref name=":3">{{Cite book|last=Al-Harafi|first=Dr Salamah Muhammad|url=https://books.google.co.in/books?id=x9vdDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA58&dq=amir+al+kardus&hl=id&redir_esc=y|title=Buku Pintar Sejarah & Peradaban Islam|publisher=Pustaka Al-Kautsar|language=id|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727134654/https://books.google.co.in/books?id=x9vdDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA58&dq=amir+al+kardus&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> ''Amir al-Kardus'' ({{lang|ar|أمير الكردوس}}) memimpin seribu orang,<ref name=":3" /> dan ''al-Qa'id'' ({{lang|ar|القائد}}) yang memimpin seratus orang.<ref name=":3" /> Bagian utama pasukan infanteri adalah para tentara berpedang,<ref>{{Cite book|last=Crawford|first=Peter|date=2013-07-16|url=https://books.google.co.in/books?id=ZPAHBAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA92&dq=arab+swordsmen+infantry&hl=id&redir_esc=y|title=The War of the Three Gods: Romans, Persians and the Rise of Islam|publisher=Pen and Sword|isbn=978-1-84884-612-8|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727165216/https://books.google.co.in/books?id=ZPAHBAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA92&dq=arab+swordsmen+infantry&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> yang sering kali terdiri dari orang-orang yang tergagah dan terkuat. Tugas utama tentara ini adalah untuk melemahkan moral musuh.<ref name=":6">{{Cite book|last=Ali|first=Dr Jawwad|url=https://books.google.com/books?id=v6weEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA273&dq=arab+duel&hl=id|title=Sejarah Arab Sebelum Islam 5: Politik, Hukum, dan Tata Pemerintahan|publisher=Pustaka Alvabet|isbn=978-602-6577-28-3|language=id|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725074812/https://books.google.com/books?id=v6weEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA273&dq=arab+duel&hl=id|dead-url=no}}</ref> Mereka akan maju untuk menantang berduel para pemimpin pasukan lawan, serta membunuh lawan-lawan mereka tersebut sebelum dimulainya pertempuran.<ref name=":6" /><ref>{{Cite book|last=France|first=John|last2=DeVries|first2=Kelly|last3=Rogers|first3=Clifford J.|date=2021-06-18|url=https://books.google.com/books?id=XkI3EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA10&dq=arab+duel&hl=id|title=Journal of Medieval Military History: Volume XIX|publisher=Boydell & Brewer|isbn=978-1-78327-591-5|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725075148/https://books.google.com/books?id=XkI3EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA10&dq=arab+duel&hl=id|dead-url=no}}</ref>
Pasukan kavaleri Islam adalah salah satu pasukan tersukses pada masa itu, dan terkenal sebagai pasukan cepat yang diandalkan umat Islam dalam memerangi [[Kekaisaran Bizantium|Romawi]] dan [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia]], misalnya di [[Pertempuran Yarmuk|Yarmuk]] dan [[Pertempuran al-Qadisiyyah|Qadisiyah]].<ref name="Kaushik">{{Cite book|last=Roy|first=Kaushik|date=2021-09-14|url=https://books.google.co.in/books?id=yE85EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT160&dq=yarmuk+qadisiya+cavalry&hl=id&redir_esc=y|title=A Global History of Pre-Modern Warfare: Before the Rise of the West, 10,000 BCE–1500 CE|publisher=Routledge|isbn=978-1-000-43212-1|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727151443/https://books.google.co.in/books?id=yE85EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT160&dq=yarmuk+qadisiya+cavalry&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Kavaleri menjadi keunggulan pasukan Islam, terbukti dari setiap pertempuran yang berhasil dimenangkan oleh mereka.<ref name="Kaushik" /><ref name="Multiple">{{Cite book|last=Authors|first=Multiple|date=2012-09-17|url=https://books.google.co.in/books?id=2vCxAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT50&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|title=Medieval Wars 500–1500|publisher=Amber Books Ltd|isbn=978-1-78274-119-0|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727131515/https://books.google.co.in/books?id=2vCxAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT50&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Pasukan kavaleri Islam terbagi menjadi pasukan berkuda yang terdiri dari para bangsawan Arab yang menunggang kuda, serta pasukan lainnya yang menunggang unta yang digunakan dalam pertempuran ataupun untuk mengangkut air dan bahan persediaan lainnya.<ref name="Kaushik" /><ref name="Multiple" /><ref>{{Cite book|last=Doak|first=Robin|date=2009|url=https://books.google.co.in/books?id=EaoJ-BorltMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA28&dq=khalid+ibn+walid+horse+cavalry&hl=id&redir_esc=y|title=Empire of the Islamic World|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-1-60413-161-1|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727131608/https://books.google.co.in/books?id=EaoJ-BorltMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA28&dq=khalid+ibn+walid+horse+cavalry&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Selain kavaleri dan infanteri, [[Khalid bin Walid]] juga menggunakan mata-mata, yang tugas utamanya memantau intelijen, gerakan, dan aktivitas musuh.<ref name="Crowdy">{{Cite book|last=Crowdy|first=Terry|date=2011-12-20|url=https://books.google.co.in/books?id=vFObCwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA44&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|title=The Enemy Within: A History of Spies, Spymasters and Espionage|publisher=Bloomsbury Publishing|isbn=978-1-78096-243-6|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727150254/https://books.google.co.in/books?id=vFObCwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA44&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Banyak mata-mata merupakan anak-anak bangsa Arab atau orang asing tawanan perang, dari daerah yang baru ditaklukkan.<ref name="Crowdy" /><ref>{{Cite book|last=Authors|first=Multiple|date=2012-09-17|url=https://books.google.co.in/books?id=2vCxAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT50&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|title=Medieval Wars 500–1500|publisher=Amber Books Ltd|isbn=978-1-78274-119-0|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727131515/https://books.google.co.in/books?id=2vCxAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT50&dq=khalid+ibn+walid+spies&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref>
Persenjataan utama yang digunakan oleh pasukan Kekhalifahan Rasyidin yaitu pedang pendek Arab, pedang panjang Persia, [[tombak]], [[busur panah|busur]] dan panah.<ref>{{Cite book|last=Coetzee|first=Daniel|last2=Eysturlid|first2=Lee W.|date=2013-10-21|url=https://books.google.com/books?id=DW2jAQAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA228&dq=weapons+rashidun&hl=id|title=Philosophers of War: The Evolution of History's Greatest Military Thinkers [2 Volumes]: The Evolution of History's Greatest Military Thinkers|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-0-313-07033-4|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725072713/https://books.google.com/books?id=DW2jAQAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA228&dq=weapons+rashidun&hl=id|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite book|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=DI9kAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=pedang+tombak+khulafaur+rasyidin&q=pedang+tombak+khulafaur+rasyidin&hl=id|title=Humaniora: buletin Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada|publisher=Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.|language=id|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725072713/https://books.google.com/books?id=DI9kAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=pedang+tombak+khulafaur+rasyidin&q=pedang+tombak+khulafaur+rasyidin&hl=id|dead-url=no}}</ref> Orang Arab memperoleh sebagian dari persenjataan tersebut melalui perdagangan dengan Syam, Irak, Persia, Bizantium dan Mesir, serta ada pula yang merupakan rampasan perang dari orang Romawi dan Persia.<ref name=":4">{{Cite book|last=Kennedy|first=Hugh|date=2007|url=https://books.google.com/books?id=Pk7BS9XC10QC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT42&dq=ARAB+chain+mail&hl=id|title=The Great Arab Conquests: How the Spread of Islam Changed the World We Live In|publisher=Orion|isbn=978-0-297-86559-9|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725072722/https://books.google.com/books?id=Pk7BS9XC10QC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT42&dq=ARAB+chain+mail&hl=id|dead-url=no|ref={{sfnref|Kennedy|2007}}}}</ref> Pasukan infanteri adalah pasukan yang paling akomodatif; pada awal era mereka menggunakan kulit kasar buatan lokal Jazirah Arab, dan kemudian beralih ke baju [[zirah rantai]] yang mungkin berasal dari rampasan perang.<ref name=":4" /><ref name=":5">{{Cite book|last=Mirwaisi|first=Hamma|date=2020-07-07|url=https://books.google.com/books?id=E7bvDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA204&dq=rashidun+shield+leather&hl=id|title=Abdullah Ocalan|publisher=Hamma Mirwaisi|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725073627/https://books.google.com/books?id=E7bvDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA204&dq=rashidun+shield+leather&hl=id|dead-url=no}}</ref> Para ksatria bangsawan dan pasukan pejalan kaki membawa perisai yang terbuat dari kulit yang diperkuat, sebagai pelindung dari hantaman pedang dan serbuan panah.<ref name=":5" /> Ketika pasukan Muslim memasuki peperangan di wilayah perbatasan Jazirah Arab dan Syam, mereka lalu meniru Persia dan Romawi dalam penggunaan senjata pengepungan; seperti [[manjanik]], [[menara kepung]], ''dabbabah'' (pelindung pasukan penggali lubang), serta [[pelantak tubruk]].<ref name=":4" /><ref>{{Cite book|last=Burns|first=William E.|date=2020-02-07|url=https://books.google.com/books?id=h9zQDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA264&dq=ARAB+siege+weapons&hl=id|title=Science and Technology in World History [2 volumes]|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-4408-7117-7|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725073628/https://books.google.com/books?id=h9zQDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA264&dq=ARAB+siege+weapons&hl=id|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite book|last=Petersen|first=Leif Inge Ree|date=2013-09-15|url=https://books.google.com/books?id=BRGaAAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA401&dq=ARAB+siege+weapons&hl=id|title=Siege Warfare and Military Organization in the Successor States (400-800 AD): Byzantium, the West and Islam|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-25446-6|language=en|access-date=2022-07-25|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725073244/https://books.google.com/books?id=BRGaAAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA401&dq=ARAB+siege+weapons&hl=id|dead-url=no}}</ref>
====
{{See also|Angkatan Laut Rasyidin}}
[[Berkas:Greekfire-madridskylitzes1.jpg|ki|jmpl|Model kapal Bizantium, yang ditiru Muslim untuk melawan Romawi]]
Umar bin Khattab tidak suka laut. Ia tidak suka merisikokan nyawa kaum muslimin di atas laut dan melarang para pemimpin pasukannya untuk bertempur di laut.<ref name="Redha">{{Cite book|last=Redha|first=Muhammad|date=2011-01-01|url=https://books.google.co.in/books?id=yR9LDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA51&dq=omar+ibn+khattab+hated+sea&hl=id&redir_esc=y|title=Othman ibn Affan (The Third Caliph): عثمان بن عفان (ذو النورين) [إنكليزي]|publisher=Dar Al Kotob Al Ilmiyah دار الكتب العلمية|isbn=978-2-7451-5560-3|language=en|page=51|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707081923/https://books.google.co.in/books?id=yR9LDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA51&dq=omar+ibn+khattab+hated+sea&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref> Ia bahkan memecat [[al-Ala' bin al-Hadhrami]], gubernur Bahrain, karena ia memimpin penyerangan laut dengan dua belas ribu tentara ke Persia.<ref name="Redha"/> Gubernur Syam [[Mu'awiyah bin Abi Sufyan]] mengirim surat permintaan izin kepada Umar bin Khattab untuk membentuk armada angkatan laut Islam dalam menghadapi Romawi, dan membantu pengepungan [[Tripoli, Lebanon|Tripoli]] yang masih bertahan dari serangan tentara Islam, serta untuk meminta bantuan jika serangan mendadak terjadi; namun Umar menolak permintaan itu.<ref name="Redha" />
Setelah kematian Umar, Mu'awiyah kembali menulis surat kepada Utsman bin Affan, meminta izin untuk menaklukkan pulau [[Siprus]].<ref name="Redha" /> Utsman awalnya mengulangi perintah untuk mematuhi kebijakan pertahanan yang telah ditetapkan, namun setelah ancaman Romawi ke pantai-pantai Syam meningkat, khalifah setuju untuk membangun armada Islam, asalkan gubernur tidak memaksa umat Islam untuk berperang di laut kecuali atas keinginan mereka sendiri; sehingga kemudian armada yang kuat mulai dibangun.<ref name="Redha" /> Antara 653-654 Mu'awiyah dengan armadanya menaklukkan pulau-pulau [[Siprus]], [[Rodos|Rhodes]], [[Pulau Kos|Kos]], dan [[Kreta]].<ref name="Kasdagli">{{Cite book|last=Kasdagli|first=Anna-Maria|date=2018-06-30|url=https://books.google.co.in/books?id=Ci9nEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA34&dq=muawiya+cyprus+rhodes&hl=id&redir_esc=y|title=Coins in Rhodes: From the monetary reform of Anastasius I until the Ottoman conquest (498 - 1522)|publisher=Archaeopress Publishing Ltd|isbn=978-1-78491-842-2|language=en|page=34|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707125509/https://books.google.co.in/books?id=Ci9nEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA34&dq=muawiya+cyprus+rhodes&hl=id&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref><ref name="Bosworth">{{Cite journal|last=Bosworth|first=C. Edmund|date=1996|title=Arab Attacks on Rhodes in the Pre-Ottoman Period|url=https://www.jstor.org/stable/25183178|journal=Journal of the Royal Asiatic Society|volume=6|issue=2|pages=157–164|issn=1356-1863|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220713175410/https://www.jstor.org/stable/25183178|dead-url=no}}</ref> Ketika terjadi bentrok armada Islam dengan armada Romawi dalam [[Pertempuran Dzatus Shawari|Pertempuran Tiang Kapal]] pada 654 di perairan [[Iskandariyah|Aleksandria]], armada Islam mampu menimbulkan kekalahan besar atas lawannya, serta menjadi Angkatan laut tak tertandingi di perairan [[Laut Tengah|Mediterania]].<ref name="Kasdagli" /><ref name="Bosworth" />
== Tata kelola pemerintahan ==
Para khalifah mengelola pemerintahannya dengan mengikuti sistem pemerintahan dalam Islam. Setiap prinsip politik dan perundang-undangan didasarkan kepada Al-Qur'an dan [[Sunnah]]. Kegiatan yang wajib dalam pemerintahan Khalifah adalah musyawarah yang mengikuti contoh dari Muhammad. Model musyawarah untuk pembangunan politik pada masa Kekhalifahan Rasyidin adalah melalui syura.<ref>{{Cite book|last=Zubaidah|first=Siti|date=2016|url=http://repository.uinsu.ac.id/1562/1/Buku%20SPI.pdf|title=Sejarah Peradaban Islam|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-6462-15-2|editor-last=Daulay|editor-first=Nurika Khalila|pages=26|url-status=live|access-date=2022-07-06|archive-date=2022-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706082844/http://repository.uinsu.ac.id/1562/1/Buku%20SPI.pdf|dead-url=no}}</ref>
===
Khilafah dicapai dengan kesetiaan; orang-orang ber[[baiat|ba'iat]] (berjanji setia) kepada Khalifah dengan syarat mereka mengikuti tradisi (''[[sunnah]]'') Allah dan Rasul (Muhammad) dalam setiap keputusannya.{{sfn|Syakir|2000|p=39}} Jika Khalifah taat, maka kekuasaannya akan berlangsung seumur hidup, dan khalifah menguasai negara secara penuh.{{sfn|Syakir|2000|p=166}} Di era Kekhalifahan Rasyidin, tidak ada kepemimpinan kolektif negara dan Khalifah tidak memiliki wakil, wali, atau agen kecuali ketika dia terpaksa absen. Maka wakilnya akan menggantikannya hingga ia kembali. Negara Kekhalifahan Rasyidin adalah sistem pemerintahan Islam yang ideal dalam [[suksesi Muhammad]], terutama di era Abu Bakar dan Umar, dan model itulah yang dicita-citakan oleh para pendukung Khilafah Islam di era modern.<ref name=Mustafa>{{Cite book|last=Helmy|first=Mustafa|date=2006|url=https://books.google.com.sa/books?id=AdbnOjtRltQC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=الخلافة|publisher=Kotobarabia.com|language=ar|trans-title=Al-Khilafah|access-date=2022-07-05|archive-date=2022-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220807100029/https://books.google.com.sa/books?id=AdbnOjtRltQC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref> Beberapa sejarawan (terutama yang berasal dari [[Dunia Barat|Barat]]) menganggap Kekhalifahan Rasyidin sebagai negara [[Teokrasi|teokratis]], tetapi sejumlah peneliti Muslim, menyangkal hal ini.<ref>{{Cite web|title=دعوة الحق - النظام الإداري والإقليمي في صدر الإسلام.|url=https://habous.gov.ma/daouat-alhaq/item/5346|website=habous.gov.ma|access-date=2022-07-05|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705191508/https://habous.gov.ma/daouat-alhaq/item/5346|dead-url=no}}</ref><ref name="Syakir 2000"/>
=== Syura ===
{{see|Syura}}
Para Khalifah Rasyidin memiliki variasi tersendiri dalam pendekatan mereka terhadap penerapan Syura dan politik. [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] biasa bermusyawarah sebelum menetapkan suatu kebijakan. Dewan Syura di era Kekhalifahan Rasyidin tidak terdiri dari sejumlah orang tertentu, dan pendapat orang-orang Syura tidak mengikat khalifah. Namun, keputusan di dalamnya tidak diambil melalui pemungutan suara{{sfn|Syakir|2000|p=39}} melainkan diserahkan kepada Khalifah itu sendiri. [[Abu Bakar]], [[Umar bin Khattab]] dan [[Utsman bin Affan]] sangat bergantung pada Syura.{{sfn|Syakir|2000|p=205}} Situasi menjadi berbeda pada masa kekuasaan Ali. Pada awal pemerintahannya, ia berkonsultasi dengan para sahabat Madinah seperti para khalifah lainnya dan masalah Syura berjalan dengan baik. Tetapi setelah ia memindahkan ibukota ke [[Kufah]], tidak ada seorang pun di sekitarnya yang dapat diandalkan dari antara mereka.{{sfn|Syakir|2000|p=231}} Hal ini dikarenakan sebagian besar dari orang-orang di sekitarnya berasal dari klan yang memiliki status lebih rendah, pada masa ini Syura kehilangan eksistensinya.{{sfn|Syakir|2000|p=238}}{{sfn|Syakir|2000|p=220}}{{sfn|Syakir|2000|p=241}}
Syura di era Khalifah Rasyidin memiliki banyak contoh
Abu Bakar mengembalikan segala keputusan kepada para sahabat setelah kematian Muhammad.{{sfn|Syakir|2000|p=229}}
=== Diwan ===
{{See also|Diwan}}
Sistem Diwan muncul di negara Islam selama era [[Umar bin Khattab]], namun para sejarawan berbeda pendapat mengenai waktu didirikannya. [[Ath-Thabari]] mengatakan bahwa Diwan didirikan pada tahun 15 H (636 M), sedangkan [[al-Mawardi]] menyatakan bahwa mereka didirikan pada tahun 20 H.<ref name="Syakir 2000"/> Diriwayatkan bahwa pada saat itu gubernur Bahrain, [[Abu Hurairah]] berkunjung ke Madinah dengan membawa uang setengah juta [[Dirham]], maka Umar menggelar pertemuan Syura untuk mendiskusikan cara mendistribusikannya. Walid bin Hisyam mengusulkan agar dibentuk sebuah badan di mana upah para pegawai akan dicatat. Kebutuhan untuk mengatur distribusi dan pengoperasian dana muncul dengan meningkatnya aliran uang rampasan dari penaklukan Persia dan Syam. maka Umar mendirikan Diwan [[Baitul Mal]] untuk itu, dan ini adalah awal mula kerja biro dalam sejarah [[Islam]].<ref name=Idaret>{{Cite web|title=إدارة عمر بن الخطاب – قصة الإسلام|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B7%D8%A7%D8%A8#_ftn4|website=islamstory.com|language=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20161216141128/http://islamstory.com/ar/%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B7%D8%A7%D8%A8|archive-date=2016-12-16|access-date=2023-01-14}}</ref> Umar kemudian memperluas Diwan dengan membentuk beberapa cabang lainnya. Beberapa di antaranya adalah Diwan Pemberian untuk mengatur pemberian tunjangan kepada {{transl|ar|[[Duafa|ḍuʿafa]]}} ({{lit|orang-orang miskin}}; dan Umar termasuk di antara {{transl|ar|ḍuʿafa}}, namun dia lebih mengutamakan [[Ahlul Bait]]); Diwan Angkatan Darat untuk mencatat nama-nama prajurit dan mengatur pencairan gaji mereka, dan Diwan Penyelesaian untuk mencatat dan menghitung pengeluaran negara.<ref>{{Cite web|date=2009-05-12|title=التراتيب الإدارية في عهد عمر بن الخطاب|url=http://www.alukah.net/culture/0/5799/التراتيب-الإدارية-في-عهد-عمر-بن-الخطاب/|website=www.alukah.net|language=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20170825185216/http://www.alukah.net/culture/0/5799/|archive-date=2009-5-12|access-date=2022-08-09}}</ref>
== Ekonomi ==
=== Baitul Mal ===
{{Main|Baitul Mal}}
Namun pada masa pemerintahan [[Umar bin Khattab|Umar]], keadaan berubah. Dari setiap penaklukan wilayah baru, pendapatan meningkat. Hal ini menyebabkan Umar memutuskan untuk memberikan gaji tetap kepada pada tentara. Dalam sebuah sumber awal, dikisahkan bahwa gubernur [[Bahrain]], [[Abu Hurairah]], mengirimkan pendapatannya kepada Umar sebesar lima ratus ribu dirham. Umar menyelenggarakan pertemuan Syura dan meminta pendapat para sahabat tentang penggunaan uang itu. Utsman bin Affan mengusulkan agar uang tersebut disimpan untuk kebutuhan masa depan. Sementara Walid bin Hisyam menyarankan agar Umar membentuk sebuah departemen perbendaharaan yang menyimpan dan mendistribusikan kas negara.<ref name="bayat mal">{{cite web|title=موقع قصَّة الإسلام، إشراف الدكتور راغب السرجاني: بيت المال في عهد النبي والخلفاء الراشدين.|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A8%D9%8A%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A7%D9%84-%D9%81%D9%8A-%D8%B9%D9%87%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86|access-date=2023-1-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20161129114042/http://islamstory.com/ar/%D8%A8%D9%8A%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A7%D9%84-%D9%81%D9%8A-%D8%B9%D9%87%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86|archive-date=2016-11-29|lang=ar}}</ref> Setelah berkonsultasi dengan
[[Kesejahteraan sosial]] dan sistem pensiun juga diperkenalkan pada masa Umar, mengikuti hukum awal Islam dalam bentuk [[zakat]]. Pajak (termasuk [[zakat]] dan [[jizyah]]) yang dikumpulkan dalam perbendaharaan pemerintahan Islam digunakan untuk memberikan pendapatan bagi yang membutuhkan, termasuk orang miskin, orang tua, anak yatim, janda, dan orang cacat. Menurut ahli hukum Islam [[al-Ghazali]], pemerintah setempat juga diminta untuk menyimpan persediaan makanan di setiap daerah jika terjadi bencana atau kelaparan. Dengan demikian, Kekhalifahan disebut sebagai salah satu negara kesejahteraan paling awal.<ref name="Crone 2005 308–9">{{citation|title=Medieval Islamic Political Thought|first=Patricia|last=Crone|publisher=[[Edinburgh University Press]]|year=2005|isbn=978-0-7486-2194-1|pages=308–309}}</ref><ref name=Hamid>{{citation|title=An Islamic Alternative? Equality, Redistributive Justice, and the Welfare State in the Caliphate of Umar|author=Shadi Hamid|journal=Renaissance: Monthly Islamic Journal|volume=13|issue=8|date=Agustus 2003}} (see [https://web.archive.org/web/20110825064646/http://www.renaissance.com.pk/Augvipo2y3.html online])</ref>
=== Sumber daya ekonomi ===
Baris 284 ⟶ 302:
{{utama|Zakat}}
Zakat (زكاة {{translit|zakāh}}) adalah padanan Islam dari pajak barang mewah.<ref>Muḥammad ibn al-Ḥasan Ṭūsī (2010), ''Concise Description of Islamic Law and Legal Opinions'', {{ISBN|978-1904063292}}, hlm. 131–135.</ref><ref>{{cite journal| author= Hefner R.W. |year=2006 |title= Islamic economics and global capitalism |journal= Society |volume= 44 |issue=1 |pages= 16–22 |quote= Zakat is a tax levied on income and wealth for the purpose of their purification. |doi= 10.1007/bf02690463 |s2cid=153432583 }}</ref> Zakat diambil dari umat Islam dalam jumlah 2,5% dari kekayaan mereka yang tidak aktif (yang lebih dari jumlah tertentu yang tidak digunakan selama satu tahun) untuk diberikan kepada orang miskin.<ref>{{cite book|last1=Sarwar|first1=Muhammad|title=al-Kafi Volume 1 of 8|date=2015|publisher=The Islamic Seminary Inc.|location=New York|isbn=978-0-9914308-6-4|page=345|edition=Second}}</ref><ref>P. Bearman ed. (2012). ''[[Encyclopaedia of Islam]], [https://web.archive.org/web/20230627132122/https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/zakat-COM_1377 Second Edition: Zakāt]''. Brill Online. {{ISBN|978-900-4161-21-4}}</ref> Semua dan hanya orang-orang yang kekayaan tahunannya melebihi tingkat minimum (nisab) yang dikumpulkan. Nisab tidak termasuk tempat tinggal utama, transportasi utama, perhiasan tenun dalam jumlah sedang, dan lain-lain. Zakat adalah salah satu [[rukun Islam]].<ref>{{cite book|author=Yusuf al-Qaradawi|author-link=Yusuf al-Qaradawi|title=Fiqh Al-Zakāh: A Comprehensive Study of Zakah Regulations and Philosophy in the Light of the Qurʼan and Sunna|url=https://books.google.com/books?id=jF5by_O_QIEC&pg=PA40|access-date=4 February 2016|year=2011|publisher=Islamic Book Trust in affiliation with The Other Press|isbn=978-967-5062-76-6|pages=40–41}}</ref>
==== Jizyah ====
{{Utama|Jizyah}}
Jizyah atau jizya ([[Bahasa Turki Utsmaniyah|Turki Utsmaniyah]]: cizye
==== Ghanimah ====
{{utama|Khums}}
''Ghanimah'' atau ''Khums''
==== Kharaj ====
{{Utama|Kharaj}}
{{transl|ar|Kharaj}} adalah pajak atas tanah pertanian.<ref>{{cite book|editor1-last=Böwering|editor1-first=Gerhard|title=The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought|date=2013|publisher=Princeton University Press|page=545|isbn=978-0691134840|url=https://books.google.com/books?id=q1I0pcrFFSUC&q=islamic+taxes&pg=PA545|access-date=2022-10-21|archive-date=2024-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20240509025957/https://books.google.com/books?id=q1I0pcrFFSUC&q=islamic+taxes&pg=PA545#v=snippet&q=islamic%20taxes&f=false|dead-url=no}}</ref> Pada awalnya, setelah penaklukan Muslim pertama pada abad ketujuh, {{transl|ar|kharaj}} biasanya
=== Mata uang ===
[[Berkas:Rashidun coin Pseudo-Byzantine types.jpg|thumb|right|220x220px|ki|Koin Khilafah Rasyidin, imitasi dari [[Bizantium]] (647-670). Dengan sosok Bizantium ([[Konstans II]]
memegang tongkat Tentara Salib dan bola dunia tentara salib)]]
[[Berkas:First Islamic coins by caliph Uthman-mohammad adil rais.jpg|thumb|right|Para khalifah Rasyidin menggunakan simbol simbol Sasaniyah (bulan sabit dan bintang, kuil api, atau gambar kaisar [[Khosrau II]]) dengan menambahkan tulisan ''Bismillah'' pada koin mereka. Mereka tidak pernah merancang uang baru.{{efn|Hal ini mungkin dikarenakan orang-orang Arab di [[Hijaz|Ḥijāz]] telah menggunakan dirham perak [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Persia Sasaniyah]] sejak lama. Dirham sendiri merupakan satu-satunya mata uang perak di dunia pada saat itu. Maka wajar bagi mereka untuk membiarkan banyak koin Sasaniyah tetap beroperasi. Mereka hanya perlu mencetak koin seperti milik kaisar di setiap detail dan menambahkan tulisan Arab pendek seperti [[basmalah|bismillāh]] di pinggirnya.<ref name=Cinsss>{{Cite web|url=https://www.iranicaonline.org/articles/coins-and-coinage-|title=Coins and Coinage|archive-url=https://web.archive.org/web/20150517020427/https://iranicaonline.org/articles/coins-and-coinage- |archive-date=2015-05-17|publisher=[[Encyclopædia Iranica]]|access-date=2022-3-7}}</ref>}}]]
Sistem keuangan yang ada pada awal era Kekhalifahan Rasyidin adalah sistem yang sama yang berlaku pada masa Islam awal,<ref name="Syakir 2000">{{Cite web|date=2015-12-18|title=موقع "يا بيروت": النقود العربيَّة الإسلاميَّة|url=http://www.yabeyrouth.com/pages/index3609.htm|website=web.archive.org|access-date=2022-07-06|archive-date=2015-12-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20151218002341/http://www.yabeyrouth.com/pages/index3609.htm|dead-url=unfit}}</ref> dan sistem yang sama yang berlaku pada [[Jahiliyah|masa Jahiliyah]] sebelum kedatangan Islam. Dalam sistem ini, [[Solidus (koin)|Dinar Bizantium]] memiliki perbandingan satu banding sepuluh dengan [[Dirham|Dirham Sasaniyah]].<ref>{{cite book|last1=Ibrahim|first1=Nazarsyah|last2=Amelia|first2=Erika|last3=Akbar|first3=Nashr|last4=Kholis|first4=Nur|last5=Utami|first5=Suci Aprilliani|author6=Nofrianto|title=Pengantar Ekonomi Islam|url=https://kneks.go.id/storage/upload/1627870990-Pengantar%20Ekonomi%20Islam%2030072021.pdf|date=2021|isbn=978-602-60042-9-1|editor-last1=Islam|editor-first1=Rifki|editor-last2=Sakti|editor-first2=Ali|editor-last3=Nurzaman|editor-first3=M. Soleh|editor-last4=Tamanni|editor-first4=Luqyan|publisher=Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah - Bank Indonesia|page=156|access-date=2023-06-07|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919150527/https://kneks.go.id/storage/upload/1627870990-Pengantar%20Ekonomi%20Islam%2030072021.pdf|dead-url=no}}</ref> Sistem ini disetujui oleh Muhammad dan Abu Bakar. Umar juga mengikuti sistem ini pada awal masa pemerintahannya. Namun, pada saat itu terjadi perbedaan bobot antara dinar dan dirham yang membuat masyarakat menjadi kebingungan.<ref>{{cite book|last=Rahim|first=Abdul|title=Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam|date=2020|isbn=978-623-285-080-4|publisher=Yayasan Barcode|page=28|url=http://repositori.iain-bone.ac.id/56/1/Perkembangan%20Perekonomian%20Ekonomi%20Islam_Abdul%20Rahim.pdf|access-date=2023-06-07|archive-date=2023-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230605100714/http://repositori.iain-bone.ac.id/56/1/Perkembangan%20Perekonomian%20Ekonomi%20Islam_Abdul%20Rahim.pdf|dead-url=no}}</ref> Hal ini membuat Umar merasa bahwa negara Islam memerlukan sistem moneter tetap sendiri.<ref name="DANG">{{cite web|title=موقع قصَّة الإسلام، إشراف الدكتور راغب السرجاني: الجزية في الإسلام.|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D9%8A%D8%A9-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85|publisher=Qasat al-Islam|access-date=2023-1-15|archive-date=2016-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20161015103805/http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D9%8A%D8%A9-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85|dead-url=yes}}</ref> Umar menetapkan bahwa tujuh Dinar Islam memiliki bobot yang sama dengan sepuluh Dirham Islam berdasarkan standar kemurnian emas dan peraknya.<ref>{{cite book|author1=Sofiah|last2=Pratiwi|first2=Ana|last3=Azalia|first3=Nadia|title=Konsep Uang dalam Al-Qur'an: Telaah Tafsir Kontemporer dan Tafsir Klasik|editor-last1=Ma'ruf|editor-first1=Anas|url=http://digilib.uinkhas.ac.id/3238/1/Buku%20Digital%20-%20Konsep%20Uang%20dalam%20Al-Qur%27an-2.pdf|isbn=978-623-6882-89-4|page=92–93|publisher=Media Sains Indonesia|date=2020|access-date=2023-06-07|archive-date=2023-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230605100718/http://digilib.uinkhas.ac.id/3238/1/Buku%20Digital%20-%20Konsep%20Uang%20dalam%20Al-Qur%27an-2.pdf|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite book|last1=Daulay|first1=Aqwa Naser|last2=Syahbudi|first2=Muhammad|last3=Lubis|first3=Fauzi Arif|title=Ekonomi Makro Islam|url=http://repository.uinsu.ac.id/17456/1/EKONOMI%20MAKRO%20ISBN.pdf|publisher=FEBI UIN-SU Press|date=2019|isbn=978-602-6903-29-7|page=108–109|access-date=2023-06-07|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919170548/http://repository.uinsu.ac.id/17456/1/EKONOMI%20MAKRO%20ISBN.pdf|dead-url=no}}</ref> Mengenai desain koin, Umar hanya mencetak ulang koin Dinar dan Dirham yang beredar dengan menambahkan kalimat [[Basmalah]] (بِسْمِ ٱللَّٰهِ {{lit|dengan menyebut nama Tuhan}}) untuk membedakannya dari koin palsu.<ref name=Cinsss/> Pada masa setelahnya, keadaan memaksa negara Islam untuk memiliki mata uang yang dicetak sendiri.<ref name="Syakir 2000"/>
== Demografi ==
=== Muslim ===
Komunitas Muslim sangat kohesif pada awal era Kekhalifahan Rasyidin, dan masyarakat puas dengan aturan-aturan
===
{{See also|Dzimmi}}
Para Khalifah Rasyidin menunaikan hak-hak para non-Muslim dan {{transl|ar|mawālī}} (non-Arab) dari penduduk Jazirah Arab dan wilayah yang ditaklukan serta menjamin kebebasan mereka. Metode ini dianut dari ajaran Muhammad. Hal ini didukung oleh banyak peneliti Muslim dan sejumlah orientalis dan peneliti asal [[Eropa]] seperti Thomas Arnold dan [[Gustave Le Bon]].<ref name="ardemo">{{Cite web|date=2014-04-01|title=النصارى في عصر الخلفاء الراشدين (راغب السرجاني) - الاتحاد العالمي لعلماء المسلمين|url=http://www.iumsonline.net/ar/Default.asp?|access-date=2022-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20140401023738/http://www.iumsonline.net/ar/Default.asp?ContentID=3551&menuID=10|archive-date=2014-01-25}}</ref><ref name=Assakini>{{Cite web|date=2017-08-06|title=سماحة الإسلام في معاملة غير المسلمين - السكينة|url=http://www.assakina.com/politics/6565.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20170806084748/http://www.assakina.com/politics/6565.html|archive-date=2011-02-12|website=www.assakina.com|access-date=2022-10-01}}</ref> Di kota-kota garnisun, non-Muslim yang sudah lanjut usia dan miskin dibebaskan dari [[jizyah]], dan kadang-kadang mereka dibantu oleh tunjangan dari perbendaharaan Muslim. [[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]] biasa memerintahkan para pemimpin penaklukan untuk tidak menyerang tempat ibadah non-Muslim dan tidak melecehkan mereka.<ref name=Assakini/> Dia juga memberikan beberapa rekomendasi lain kepada komandan militernya untuk memperlakukan orang-orang non-Muslim di [[Levant]] dengan baik walaupun saat berperang. Hal ini diikuti oleh Umar, dengan pidatonya pada saat mengunjungi [[Yerusalem]]. Dalam pidatonya, Umar memberikan keamanan kepada rakyatnya dan menjamin kebebasan beragama mereka.<ref name="ardemo"/> Setelah penaklukan Mesir, jenderal Muslim [[Amr bin Ash]] menulis dalam perjanjiannya kepada orang-orang Mesir untuk memberikan kebebasan beribadah dan tidak menghancurkan gereja-gereja mereka.<ref name="ardemo"/>
==
Beberapa cendekiawan sekuler mempertanyakan pandangan tradisional [[Sunni]] tentang para Khalifah Rasyidin. [[Robert G. Hoyland]] menyatakan "Penulis yang hidup pada waktu yang sama dengan empat khalifah pertama ... tidak mencatat apa-apa tentang mereka, dan nama mereka tidak muncul pada koin, prasasti, atau dokumen. Hanya khalifah Umayyah pertama, [[Mu'awiyah bin Abi Sufyan|Mu'awiyah I]] (661–680), yang memiliki bukti pemerintahan Arab yang konkrit, karena namanya muncul di semua media resmi pemerintah."{{sfn|Hoyland|2014|p=98}} Memang terdapat prasasti yang berasal dari periode Kekhalifahan Rasyidin. Salah satu prasasti menyebutkan Umar lengkap dengan nama dan tanggal kematiannya. Ada pula koin yang dicetak selama pemerintahan Umar (walaupun seperti yang dicatat Hoyland, mereka tidak menyandang namanya, hanya "[[basmalah|dengan nama Tuhan]]").<ref>{{cite journal|last1=Ghabban|first1=A.I.I.|last2=Hoyland|first2=Robert G.|date=13 Oktober 2008|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0471.2008.00297.x|title=The inscription of Zuhayr, the oldest Islamic inscription (24 AH/AD 644–645), the rise of the Arabic script and the nature of the early Islamic state 1|journal=Arabian Archaeology and Epigraphy|volume=19|issue=2|page=210–237|doi=10.1111/j.1600-0471.2008.00297.x|access-date=2023-04-12|archive-date=2023-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20230412040945/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0471.2008.00297.x|dead-url=no}}</ref> Hoyland juga mempertanyakan dugaan superioritas moral Rasyidin (atau setidaknya Utsman dan Ali) kepada penerus Umayyah mereka. Mengingat bahwa Ali terlibat dalam perang saudara pertama dan Utsman yang telah "meresmikan gaya pemerintahan nepotistik" di mana para khalifah kemudian dikutuk.{{sfn|Hoyland|2014|p=134}}
Dalam Islam [[Sunni]], para khalifah Rasyidin disebut sebagai khalifah "yang dibimbing dengan benar" dan menganggap mereka sebagai sumber hukum Islam yang paling terpercaya. Sebagai akibatnya, para khalifah Rasyidin diberikan predikat sebagai "model kesalehan tanpa cela".{{sfn|Hoyland|2014|p=134}} Sementara Islam [[Syiah]] yang meyakini doktrin [[Imamah]], mempercayai bahwa pengganti Muhammad ditentukan oleh Tuhan dan diwariskan kepada kerabat terdekatnya.{{sfn|Madelung|1997|p=8–12}} Dalam hal ini, berarti imamah diwariskan kepada [[Ali]] dan keturunannya, di mana Muhammad diklaim telah menetapkan Ali sebagai pewaris dan penggantinya secara sah.{{sfn|Momen|1985|p=147}} Hal ini membuat Syiah tidak menerima legitimasi tiga khalifah pertama yang dianggap telah merampas status khalifah dari Ali. Meskipun begitu, Syiah [[Zaidiyah]] tetap mengakui legitimasi tiga khalifah pertama.<ref name=Zaydi>{{cite web|title=شبكة الشيعة العالميَّة؛ الإمامة وأهل البيت: المستبصر الدكتور: محمد بيومي مهران - ج1 : ص 151. تاسعًا: إمامة المفضول|website=shiaweb.org|url=http://www.shiaweb.org/shia/imama/pa11.html|access-date=2023-1-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20170810184445/http://www.shiaweb.org/shia/imama/pa11.html|archive-date=2017-8-10}}</ref>
Dari segi militer, penaklukan oleh angkatan laut Kekhalifahan Rasyidin telah menjadi warisan sejarah maritim Islam, sejak dari awal penaklukan Siprus dan [[Pertempuran Foinikos|Pertempuran Tiang Kapal]] yang terkenal hingga penaklukan maritim oleh negara-negara penerus [[Kekhalifahan Umayyah]],<ref>{{cite web |last1=Fromherz |first1=Allen |title=Islam and the Sea |url=http://www.oxfordislamicstudies.com/Public/focus/essay1009_islam_and_sea.html |website=Oxford Islamic studies |publisher=Oxford |access-date=31 October 2021 |archive-date=2022-04-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220421095017/http://www.oxfordislamicstudies.com/Public/focus/essay1009_islam_and_sea.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite journal|last=Frastuti|first=Melia|date=2020-12-18|title=Reformasi sistem administrasi pemerintahan, penakhlukan di darat dan di lautan pada era Banu Umayyah|url=http://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Shar-e/article/view/227|journal=Shar-E : Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah|language=en|volume=6|issue=2|pages=119–127|doi=10.37567/shar-e.v6i2.227|issn=2686-1674|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20220712215041/http://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Shar-e/article/view/227|dead-url=no}}</ref> seperti penyerangan laut ''[[privateer]]'' ke [[La Garde-Freinet]] oleh [[Keamiran Kordoba]] dan [[Penyerbuan Roma oleh Arab|Penyerbuan Roma]] oleh [[Aghlabiyyah|Keamiran Aghlabiyah]] di era selanjutnya.<ref>{{cite web |last1=Fromherz |first1=Allen |title=Islam and the Sea |url=http://www.oxfordislamicstudies.com/Public/focus/essay1009_islam_and_sea.html |website=Oxford Islamic studies |publisher=Oxford |access-date=31 October 2021 |archive-date=2022-04-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220421095017/http://www.oxfordislamicstudies.com/Public/focus/essay1009_islam_and_sea.html |dead-url=no }}</ref><ref>Vasiliev, Alexander A. (1935). ''[https://archive.org/details/vasiliev-1935-byzance-arabes-01/page/n11/mode/2up Byzance et les Arabes, Tome I: La dynastie d'Amorium]'' (820–867). Corpus Bruxellense Historiae Byzantinae (in French). French ed.: Henri Grégoire, Marius Canard. Brussels: Éditions de l'Institut de philologie et d'histoire orientales. hlm. 90. {{OCLC|181731396}}.</ref>{{sfn|Treadgold|1988|page=268-286}}<ref>{{Cite book|last=Abun-Nasr|first=Jamil M.|last2=al-Naṣr|first2=Ǧamīl M. Abū|last3=Abun-Nasr|first3=Abun-Nasr, Jamil Mirʻi|date=1987-08-20|url=https://books.google.co.id/books?id=jdlKbZ46YYkC&redir_esc=y|title=A History of the Maghrib in the Islamic Period|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-33767-0|language=en|pages=55-58|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707142814/https://books.google.co.id/books?id=jdlKbZ46YYkC&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref>
<!--
(Catatan Naval Scene: alinea ini diambil dari versi bahasa Arab, tapi blm dapat rujukannya jadi disembunyikan dulu sementara)
Baris 343 ⟶ 345:
-->
Para pendukung kekhalifahan kontemporer sendiri menganggap Kekhalifahan Rasyidin sebagai "dasar negara Islam" dan telah berusaha untuk mendirikan negara Islam yang serupa dengannya.<ref name=Mustafa/> Akibatnya, muncul berbagai pergerakan [[Jihadisme]] dengan tujuan untuk mencapai cita-cita "negara khilafah terpimpin" yang berujung pada anggapan terorisme dan berbagai pemberontakan.<ref name=Mustafa/> Meskipun begitu, kekhalifaan yang dicita-citakan kaum [[Jihadis]] umumnya ditentang oleh para ulama modern.<ref>{{cite web|url=http://www.jihadica.com/caliph-incognito/|title=Caliph Incognito: The Ridicule of Abu Ibrahim al-Hashimi|last=Bunzel|first=Cole|website=www.jihadica.com|language=en-US|access-date=2 January 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200102184946/http://www.jihadica.com/caliph-incognito/|archive-date=2 January 2020|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.brookings.edu/blog/markaz/2016/11/01/what-a-caliphate-really-is-and-how-the-islamic-state-is-not-one/|title=What a caliphate really is—and how the Islamic State is not one|last=Hamid|first=Shadi|date=1 November 2016|website=Brookings|language=en-US|access-date=5 February 2020|archive-date=1 April 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200401231616/https://www.brookings.edu/blog/markaz/2016/11/01/what-a-caliphate-really-is-and-how-the-islamic-state-is-not-one/|url-status=live}}</ref> Sejarawan asal [[Prancis]], Nabil Mouline, menganggap bahwa terdapat perbedaan antara kekhalifahan kontemporer dengan kekhalifahan Islam awal.<ref>{{cite news|url=https://www.france24.com/en/20160121-caliphate-concept-islamic-state-jihadist-myth|title=Caliphates never corresponded to the myth|author=France24|date=2016-01-21|access-date=2023-06-01|archive-date=2023-09-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230909162429/https://www.france24.com/en/20160121-caliphate-concept-islamic-state-jihadist-myth|dead-url=no}}</ref>
== Daftar khalifah{{anchor|Daftar Khalifah}} ==
{{Main|Khulafaur Rasyidin}}
{| class="wikitable"
|-
!Periode
!Nama
!Luas wilayah
!Koin
!Hubungan dengan [[Muhammad]]
!Orangtua
![[
!Catatan
|-
|
|[[Abu Bakar|'''Abū
|[[Berkas:Abubakr'sreign.png|100px]]
|<center>—</center>
|Ayah dari [[Aisyah]], istri Muhammad.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=OZbyz_Hr-eIC&pg=PP1|title=Encyclopedia of Islam|first=Juan Eduardo|last=Campo|date=15 April 2009|publisher=Infobase Publishing|isbn=9781438126968|via=Google Books}}</ref><ref name=Saritoprak/>
|
* [[Abu Quhafah]], ''[[Sahabah|ṣaḥābī]]''
* [[Salma binti Shakhar]], ''[[Sahabah|ṣaḥābīyah]]''
|[[Bani Taim]] dari [[suku Quraisy]]
|
* Dikenali sebagai {{transl|ar|Aṣ-Ṣiddīq}} ({{lang|ar|الصديق}} {{lit|membenarkan}}).<ref>{{cite encyclopedia |last1=İsmet Uzun |first1=Mustafa |title=YÂR-ı GĀR (Companion of the cave) |date=2013 |encyclopedia=İslâm Ansiklopedisi |url=https://islamansiklopedisi.org.tr/yar-i-gar |lang=tr |access-date=2023-02-08 |archive-date=2023-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230128092949/https://islamansiklopedisi.org.tr/yar-i-gar |dead-url=no }}</ref><ref name=Saritoprak>{{cite web |last1=Saritoprak |first1=Zeki |title=Abu Bakr Al-Siddiq |url=http://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780195390155/obo-9780195390155-0221.xml |website=Oxford Bibliographies |publisher=Oxford University Press |access-date=12 December 2018 |archive-date=2022-10-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221019033552/https://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780195390155/obo-9780195390155-0221.xml |dead-url=no }}</ref>
|-
|
|[[Umar bin Khattab|'''<nowiki/>
|[[Berkas:
|<center>''Tidak tersedia''</center>
|Ayah dari [[Hafshah binti Umar|Hafshah]], Istri Muhammad.<ref>Ibn Saad/Bewley vol. 8 p. 58.</ref>
|
* [[Khattab bin Nufail]]
* Hantamah binti Hisyam
|[[Bani 'Adi|Bani Adi]] dari [[suku Quraisy]]
|
* Juga dikenal sebagai {{transl|ar|al-Fārūq}} ({{lang|ar|الفاروق}} {{lit|pembeda}})<ref>{{Cite EB1911|wstitle=Omar|short=x}}</ref><ref>{{EI2|last =Levi Della Vida |first = G. |last2 = Bonner|first2 = M.|title = ʿUmar (I) b. al-Khaṭṭāb |volume = 10 |pages = 818−821}}</ref>
* Dibunuh di Madinah pada saat memimpin salat subuh oleh [[Abu Lu'lu'ah]].{{sfn|Madelung|1997|p=75}}
|-
|
|[[Utsman bin 'Affan|'''<nowiki/>
|[[Berkas:Mohammad adil-Rashidun-empire-at-its-peak-close.PNG|100px]]
|[[Berkas:Islamic coin, Time of the Rashidun. Khosrau type. AH 31-41 AD 651-661.jpg|70px]]
|Suami dari putri Muhammad, yaitu [[Ruqayyah binti Muhammad|Ruqayyah]] dan kemudian [[Ummu Kultsum binti Muhammad|Ummu Kultsum]].<ref>{{cite web | url=https://www.britannica.com/biography/Uthman-ibn-Affan | title=Uthman ibn Affan | Biography, Achievements, & Assassination | access-date=2023-02-08 | archive-date=2022-04-08 | archive-url=https://web.archive.org/web/20220408154740/https://www.britannica.com/biography/Uthman-ibn-Affan | dead-url=no }}</ref>
|
* [[Affan bin Abi al-Ash]]
* [[Arwa binti Kuraiz]], ''[[Sahabah|ṣaḥābīyah]]''
|[[Bani Umayyah]] dari [[suku Quraisy]]
|
* Juga dikenal sebagai ''
* [[Pengepungan rumah Utsman|Dibunuh]] oleh para pemberontak di Madinah, setelah dituduh melakukan tindak korupsi dan [[nepotisme]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=0xBaDwAAQBAJ&q=%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%B4%D9%87%D8%AF+%D9%81%D9%8A+%D8%A3%D9%88%D8%B3%D8%B7+%D8%A3%D9%8A%D8%A7%D9%85+%D8%A7%D9%84%D8%AA%D8%B4%D8%B1%D9%8A%D9%82+%D9%84%D8%B5%D8%AD%D8%A9+%D9%86%D9%82%D9%84%D9%87+%D8%B9%D9%86+%D8%A3%D8%A8%D9%8A+%D8%B9%D8%AB%D9%85%D8%A7%D9%86+%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%87%D8%AF%D9%8A&pg=PT144|title=سيرة ومناقب عثمان بن عفان|first=Muhammad Hamid|last=Muhammad|date=7 May 2018|publisher=Dar al-Taqwa|isbn=9789776603585|quote=استشهد في أوسط أيام التشريق (12 ذي الحجة) لصحة نقله عن أبي عثمان النهدي، المعاصر للحادثة. وما سواه من أقوال لم يصح إسناد شيء منها، وكل ما جاء به من أسانيد فهي ضعيفة، وبعض منها صدر ممن لم يعاصر الحادثة. [Ia terbunuh di tengah hari Tasyriq, karena diriwayatkan oleh Abu Utsman an-Nahdi, sezaman dengan kejadian tersebut. Adapun hadis-hadis lainnya, tidak ada satupun yang sahih, dan semua rangkaian perawi yang dibawa para ulama adalah lemah, dan sebagiannya dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak sezaman dengan kejadian tersebut.]}}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>{{sfn|Veccia Vaglieri|1970|pp=66–68}}
|-
|
|'''[[Ali bin Abi Thalib|<nowiki/>
|[[Berkas:
|[[Berkas:Dirhams of Ali.png|70px]]
|
Suami dari anak perempuan Muhammad, [[Fatimah]].<ref>{{cite encyclopedia |date=2014 |title=FATIMA (d. 632) |encyclopedia=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopaedia of the Prophet of God |publisher=ABC-CLIO |url=https://archive.org/details/muhammadinhistor0000unse_h4s1/mode/2up |editor1-last=Fitzpatrick |editor1-first=Coeli |volume=1 |pages=182–7 |isbn=9781610691772 |editor2-last=Walker |editor2-first=Adam Hani |author-last=Buehler |author-first=Arthur F.}}</ref>
|
* [[Abu Thalib|Abu Thalib bin Abdul Muthalib]]
* [[Fatimah binti Asad]], ''[[Sahabah|ṣaḥābīyah]]''
|[[Bani Hasyim]] dari [[suku Quraisy]]
|
* Juga dikenal sebagai imam pertama [[Syi'ah]].<ref>{{Iranica|dawr-1|Dawr 1}}</ref>
* Dibunuh saat [[salat Subuh]] di [[Kufah]].{{sfn|Veccia Vaglieri|1960}}{{sfn|Madelung|1997|pp=308}}
|-
|}
== Lihat pula ==
{{Commonscat|Rashidun Caliphate}}
* [[Khilafah]]
* [[Pasukan Rasyidin]]
* [[Angkatan Laut Kekhalifahan Awal]]
Baris 420 ⟶ 423:
* [[Kekhalifahan Abbasiyah]]
* [[Kekhalifahan Kordoba]]
* [[Muhammad di Madinah]]
* [[Penaklukan Muslim awal]]
{{clear}}
== Referensi ==
=== Catatan
{{Notelist}}
=== Sitasi ===
{{reflist|2}}
===
{{Refbegin|2}}
<!--A-->
* {{citation |title=A History of the Maghrib in the Islamic Period |first=Jamil M. |last=Abun-Nasr |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge, New York, Melbourne |year=1987 |isbn=0-521-33767-4 |url=https://books.google.com/books?id=jdlKbZ46YYkC |accessdate=2022-07-07 |archive-date=2020-09-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200902071518/https://books.google.com/books?id=jdlKbZ46YYkC |dead-url=no |ref={{sfnref|Abun-Nasr|1987}} }}
* {{cite book |last1=Abbas |first1=Hassan |title=The Prophet's Heir |url=https://books.google.co.id/books?id=WLQTEAAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false |date=2021 |publisher=Yale University Press |isbn=9780300229455 |ref={{sfnref|Abbas|2021}} |access-date=2023-03-12 |archive-date=2023-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230311085439/https://books.google.co.id/books?id=WLQTEAAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false |dead-url=no }} Ebook: {{ISBN|9780300252057}}
*{{cite encyclopedia |last=Anthony |first=Sean W. |date=2013 |title=Ali b. Abi Talib |ref={{sfnref|Anthony|2013}} |encyclopedia=The Princeton encyclopedia of Islamic political thought |publisher=Princeton University Press |url=https://archive.org/details/princetonencyclo0000unse/ |editor-last=Bowering |editor-first=Gerhard }}
*{{cite book |last=Aslan |first=Reza |date=2011 |url=https://archive.org/details/nogodbutgodorigi0000asla_n9k1/mode/2up |title=No god But God: The Origins, Evolution, and Future of Islam |publisher=Random House |isbn=9780812982442 |ref={{sfnref|Aslan|2011}} }}
*
<!--B-->
* {{cite
* {{cite journal |last1=Bosworth |first1=C. Edmund |title=Arab Attacks on Rhodes in the Pre-Ottoman Period |journal=Journal of the Royal Asiatic Society |url=https://www.jstor.org/stable/25183178 |date=July 1996 |volume=6 |issue=2 |pages=157–164 |doi=10.1017/S1356186300007161 |jstor=25183178 |access-date=2022-07-07 |archive-date=2022-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220713175410/https://www.jstor.org/stable/25183178 |dead-url=no |ref={{sfnref|Bosworth|1996}} }}
<!--C-->
* {{EI2|last1=Cahen|first1=Claude|authorlink=|volume=2| chapter=Ḏj̲izzya}}
* {{cite encyclopedia|encyclopedia=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God|editor1-first=Coeli|editor1-last=Fitzpatrick|editor2-first=Adam Hani|editor2-last=Walker|publisher=ABC-CLIO|year=2014|isbn=9781610691789|volume=1|url=https://archive.org/details/muhammadinhistor0000unse_h4s1/page/18/mode/2up|pages=18–20|author-first=John|author-last=Cappucci|title='A'ISHA (614-678)|ref={{sfnref|Cappuci|2014}}}}
* {{cite book | last=Cohen | first=Mark |title=Under Crescent and Cross: The Jews in the Middle Ages | publisher=Princeton University Press | location=Princeton | year=2008 | isbn=978-0-691-13931-9 |ref={{sfnref|Cohen|2008}}}}
<!--D-->
* {{New Cambridge History of Islam | volume = 1 | last = Daniel| first=Elton L.|authorlink=|chapter=The Islamic East}}
* {{cite book|first=Daniel Clement|last=Dennett| date=1950|title=Conversion and the Poll Tax in Early Islam|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=9780674331594|ref={{sfnref|Dennett|1950}}}}
* {{cite book |last=Donaldson |first=Dwight M. |url=https://books.google.com/books?id=ZpV7QwAACAAJ&pg=PA190 |title=The Shi'ite Religion: A History of Islam in Persia and Iraḳ |publisher=AMS Press |year=1933 |ref={{sfnref|Donaldson|1933}} |access-date=2023-03-11 |archive-date=2024-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240509030541/https://books.google.com/books?id=ZpV7QwAACAAJ&pg=PA190 |dead-url=no }}
* {{cite book |last=Donner |first=Fred M. |url=https://books.google.com/books?id=YM8RBAAAQBAJ |title=Muhammad and the Believers, at the Origins of Islam |publisher=[[Harvard University Press]] |year=2010 |isbn=9780674050976 |location=Cambridge, MA |author-link=Fred Donner |access-date=2022-07-10 |archive-date=2020-11-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201120121540/https://books.google.com/books?id=YM8RBAAAQBAJ |dead-url=no |ref={{sfnref|Donner|2010}} }}
* {{Cite book|last=Donner|first=Fred M.|date=2014-07-14|url=https://books.google.com/books/about/The_Early_Islamic_Conquests.html?hl=id&id=l5__AwAAQBAJ#v=onepage&q=the%20early%20islamic%20conquests%20fred%20donner&f=false|title=The Early Islamic Conquests|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-4787-7|language=en|ref={{sfnref|Donner|2014}}|access-date=2023-03-03|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415140319/https://books.google.com/books/about/The_Early_Islamic_Conquests.html?hl=id&id=l5__AwAAQBAJ#v=onepage&q=the%20early%20islamic%20conquests%20fred%20donner&f=false|dead-url=no}}
<!--E-->
* {{cite book | last=Esposito | first=John L. | author-link=John Esposito | date=1998 | title=Islam: The Straight Path | url=https://archive.org/details/islamstraightpat0000espo | publisher=[[Oxford University Press]] | isbn=978-0-19-511233-7 | title-link= | ref={{sfnref|Esposito|1998}} }}
<!--F-->
* {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=2AtvBAAAQBAJ&pg=PA186 |title=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God [2 volumes] |first1=Coeli |last1=Fitzpatrick |first2=Adam Hani |last2=Walker |date=25 April 2014 |publisher=ABC-CLIO |isbn=978-1-61069-178-9 |via=Google Books |access-date=2022-07-03 |archive-date=2017-07-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170730230417/https://books.google.com/books?id=2AtvBAAAQBAJ&pg=PA186 |dead-url=no |ref={{sfnref|Fitzpatrick|Walker|2014}} }}
* {{cite journal |last1=Frastuti |first1=Melia |title=Reformasi Sistem Administrasi Pemerintahan, Penakhlukkan di Darat Dan Dilautan Pada Era Bani Umayyah |journal=Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah |date=2020 |volume=6 |issue=2 |pages=119–127 |doi=10.37567/shar-e.v6i2.227 |s2cid=234578454 |url=https://doi.org/10.37567/shar-e.v6i2.227 |access-date=27 October 2021 |language=Malay |archive-date=2022-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220807100031/http://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Shar-e/article/view/227 |dead-url=no |ref={{sfnref|Frastuti|2020}} }}
<!--G-->
* [[Edward Gibbon]], ''[[The History of the Decline and Fall of the Roman Empire]]'', [https://web.archive.org/web/20050721060321/http://etext.library.adelaide.edu.au/g/gibbon/edward/g43d/chapter51.html Chapter 51]
* {{Cite encyclopedia |editor-last=Glassé |editor-first=Cyril |url=https://archive.org/details/newencyclopediao0000glas/page/39/mode/2up |encyclopedia=The New Encyclopedia of Islam |publisher=AltaMira Press |year=2001a |isbn=9780759101890 |title='Alī ibn Abī Ṭālib (598-40/598-661) |pages=39–41 |ref={{sfnref|Glassé|2001a}} }}
*{{cite encyclopedia |last=Gleave |first=Robert M. |date=2008 |title=Ali ibn Abi Talib |encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]] |edition=third |access-date=29 March 2013 |publisher=[[Brill Publishers]] |url=http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/ali-b-abi-talib-COM_26324 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130402034949/http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/ali-b-abi-talib-COM_26324 |archive-date=2 April 2013 |url-status=live |ref={{sfnref|Gleave|2008}} }}
<!--H-->
* {{Cite book |last=Hazleton |first=Lesley |url=https://www.worldcat.org/oclc/310714958 |title=After the prophet : the epic story of the Shia-Sunni split in Islam |date=2009 |publisher=Doubleday |isbn=978-0-385-52393-6 |edition=1st |location=New York |oclc=310714958 |ref={{sfnref|Hazleton|2009}} |access-date=2023-01-13 |archive-date=2020-01-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200107184917/https://www.worldcat.org/title/after-the-prophet-the-epic-story-of-the-shia-sunni-split-in-islam/oclc/310714958 |dead-url=no }}
* {{Cite journal |last=Hinds |first=Martin |author-link=Martin Hinds |date=October 1972 |year=1972 |title=The Murder of the Caliph Uthman |journal=International Journal of Middle East Studies |volume=13 |issue=4 |pages=450–469 |doi=10.1017/S0020743800025216 |jstor=162492|ref={{sfnref|Hinds|1972}}}}
*{{cite journal |last1=Hinds |first1=Martin |date=1971 |title=Kûfan Political Alignments and their Background in the Mid-Seventh Century A.D. |journal=International Journal of Middle East Studies |volume=2 |issue=4 |pages=346–367 |doi=10.1017/S0020743800001306 |s2cid=155455942 |url=https://www.cambridge.org/core/journals/international-journal-of-middle-east-studies/article/abs/kufan-political-alignments-and-their-background-in-the-midseventh-century-ad/8F6655DD2CE6D959FF4BA402669C4334 |ref={{sfnref|Hinds|1971}} |access-date=2023-04-15 |archive-date=2023-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230213113046/https://www.cambridge.org/core/journals/international-journal-of-middle-east-studies/article/abs/kufan-political-alignments-and-their-background-in-the-midseventh-century-ad/8F6655DD2CE6D959FF4BA402669C4334 |dead-url=no }}
* {{cite book |last1=Hoyland |first1=Robert G. |author=Robert G. Hoyland |title=In God's Path: the Arab Conquests and the Creation of an Islamic Empire |url=https://archive.org/details/ingodspatharabco0000hoyl |date=2014 |publisher=Oxford University Press |ref={{sfnref|Hoyland|2014}} }}
<!--J-->
*{{cite book |last=Jafri |first=S.H.M |author-link=S.H.M Jafri |date=1979 |url=https://archive.org/details/OriginsAndEarlyDevelopmentOfShiaIslamBySyedHusainMohammadJafri/mode/2up |title=Origins and early development of Shia Islam |publisher=Longman |location=London |ref={{sfnref|Jafri|1979}} }}
<!--K-->
* {{
* {{The Prophet and the Age of the Caliphates |edition = Third}}
* {{cite book |author-last=Kennedy |author-first=Hugh N. |author-link=Hugh N. Kennedy |title=The Prophet and the Age of the Caliphates: The Islamic Near East from the Sixth to the Eleventh Century |publisher=Routledge |year=2015 |edition=Third |url=https://archive.org/details/the-prophet-and-the-age-of-the-caliphates-the-islamic-near-east-from-the-sixth-t/mode/2up |ref={{sfnref|Kennedy|2015}} |isbn=978-1-138-78761-2 }}
<!--L-->
* {{Cite book | last = Lapidus | first = Ira M. | author-link = Ira Lapidus | title = A History of Islamic Societies | publisher = Cambridge University Press | url = https://books.google.com/books?id=kFJNBAAAQBAJ | year = 2014 | isbn = 978-0-521-51430-9 | ref = {{sfnref|Lapidus|2014}} }}
* {{cite book |last = Lewis |first = Bernard |author-link = Bernard Lewis |title = Arabs in History |url = https://books.google.com/books?id=FPJv_0EfVhIC |year = 2002 |publisher = Oxford University Press |location = Oxford |isbn = 9780191647161 |ref = {{sfnref|Lewis|2002}} |access-date = 2023-03-05 |archive-date = 2024-05-09 |archive-url = https://web.archive.org/web/20240509030446/https://books.google.com/books?id=FPJv_0EfVhIC |dead-url = no }}
<!--M-->
* {{cite book |last=Madelung |first=Wilferd |author-link=Wilferd Madelung |url=https://books.google.com/books?id=2QKBUwBUWWkC |title=The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate |publisher=[[Cambridge University Press]] |year=1997 |isbn=0521646960 |location=Cambridge, England |access-date=2022-07-10 |archive-date=2019-07-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190728182109/https://books.google.com/books?id=2QKBUwBUWWkC |dead-url=no |ref={{sfnref|Madelung|1997}} }}
*{{cite book |last=Momen |first=Moojan |date=1985 |title=An Introduction to Shi'i Islam: The History and Doctrines of Twelver Shi'ism |url=https://archive.org/details/introductiontosh0000unse_d5k7 |publisher=Yale University Press |author-link=Moojan Momen |isbn=978-0-300-03531-5 |ref={{sfnref|Momen|1985}} }}
* {{cite book |author-last=McHugo |author-first=John |title=A Concise History of Sunnis and Shi'is |publisher=Georgetown University Press |year=2018 |isbn=9781626165885|ref={{sfnref|McHugo|2018}}}}
* {{Cite book |last=McHugo |first=John |url=https://books.google.com/books?id=ze5aDwAAQBAJ |title=A Concise History of Sunnis & Shi'is |publisher=Georgetown University Press |year=2017 |isbn=978-1-62-616587-8 |ref={{sfnref|McHugo|2017}} |access-date=2022-07-10 |archive-date=2022-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220712234452/https://books.google.com/books?id=ze5aDwAAQBAJ |dead-url=no }}
<!--N-->
* {{cite encyclopedia |last1=Nasr |first1=Seyyed Hossein |last2=Afsaruddin |first2=Asma |date=2022 |title=ʿAlī: Muslim caliph |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] |url=https://www.britannica.com/biography/Ali-Muslim-caliph |access-date=2022-11-30 |ref={{sfnref|Nasr|Afsaruddin|2022}} |archive-date=2007-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071018014146/http://www.britannica.com/eb/article-9005712/Ali |dead-url=no }}
* {{Cite book|last = Nicolle|first = David|author-link = David Nicolle|year = 1994|ref = {{sfnref|Nicolle|1994}}|title = Yarmuk AD 636: The Muslim Conquest of Syria|url = https://books.google.com/books?id=IR9rNAai2koC|publisher = Osprey Publishing|isbn = 978-1-85532-414-5|archive-url = https://web.archive.org/web/20140720134815/https://books.google.com/books?id=IR9rNAai2koC|archive-date = 20 Juli 2014}}
* {{Cite book|last = Nicolle|first = David| author-link=David Nicolle|year = 2009|title = The Great Islamic Conquests AD 632-750|publisher = Osprey Publishing |isbn=978-1-84603-273-8 |ref={{sfnref|Nicolle|2009}}}}
* {{cite book |last1=Netton |first1=Ian Richard |title=Encyclopaedia of Islam |date=19 Desember 2013 |publisher=Routledge |isbn=978-1-135-17960-1 |url=https://books.google.com/books?id=bYtmAgAAQBAJ |language=en |access-date=2022-07-10 |archive-date=2022-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220515025013/https://books.google.com/books?id=bYtmAgAAQBAJ |dead-url=no |ref={{sfnref|Netton|2013}} }}
<!--P-->
* {{cite journal |author-last=Petersen |author-first=Erling Ladewig |title=ʿAlī and Muʿāwiah: The rise of the Umayyad caliphate 656-661 |url=https://journals.uio.no/actaorientalia/article/view/5297/4638 |journal=Acta Orientalia |volume=23 |year=1958 |pages=157–96 |ref={{sfnref|Petersen|1958}} |access-date=2023-03-10 |archive-date=2023-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230213113455/https://journals.uio.no/actaorientalia/article/view/5297/4638 |dead-url=no }}
*{{cite encyclopedia |last1=Poonawala |first1=Ismail |date=2011 |title=ʿAlī b. Abī Ṭāleb |encyclopedia=Encyclopædia Iranica |url=http://www.iranicaonline.org/articles/ali-b-abi-taleb |archive-url=https://web.archive.org/web/20110429163734/http://www.iranicaonline.org/articles/ali-b-abi-taleb |archive-date=29 April 2011 |url-status=live |df=mdy-all |11= |ref={{sfnref|Poonawala|2011}} }}
<!--R-->
* {{cite book|title=A Chronology of Islamic History, 570-1000 CE|author-first=Habib Ur|author-last=Rahman|publisher=G.K. Hall|year=1989|isbn=9780816190676|url=https://archive.org/details/chronologyofisla0000rahm/mode/2up|ref={{sfnref|Rahman|1989}}}}
* {{Cite book |last=Rane |first=Halim |title=Islam and Contemporary Civilisation |year=2010 |publisher=Academic Monographs |url=https://books.google.com/books?id=iOHb6MCGuVQC |isbn=9780522857283 |access-date=2022-07-10 |archive-date=2022-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220710021220/https://books.google.com/books?id=iOHb6MCGuVQC |dead-url=no |ref={{sfnref|Rane|2010}} }}
<!--S-->
*{{cite book |last=Shaban |first=Muḥammad ʻAbd al-Ḥayy |date=1971 |title=Islamic History |url=https://archive.org/details/islamichistoryne00shab |url-access=registration |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-29131-6 |ref={{sfnref|Shaban|1971}} }}
*{{cite book |author-link=Reza Shah-Kazemi|last=Shah-Kazemi |first=Reza |date=2022 |title=Imam 'Ali: Concise History, Timeless Mystery |publisher=I.B. Tauris |isbn=9781784539368|ref={{sfnref|Shah-Kazemi|2022}}}}
*{{cite encyclopedia |last=Shah-Kazemi |first=Reza |date=2014 |author-link=Reza Shah-Kazemi |encyclopedia=Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God |title=Ali ibn Abi Talib (599-661) |pages=20–24 |editor1-first=Coeli |editor1-last=Fitzpatrick |editor2-first=Adam Hani |editor2-last=Walker |publisher=ABC-CLIO |isbn=9781610691789 |url=https://archive.org/details/muhammadinhistor0000unse_h4s1/mode/2up |ref={{sfnref|Shah-Kazemi|2014}} }}
* {{cite book | last=Stillman | first=Norman | author-link= | title=The Jews of Arab Lands : A History and Source Book | url=https://archive.org/details/jewsofarablands00stil | url-access=registration | publisher=Jewish Publication Society of America | location=Philadelphia | year=1979 | isbn=978-0-8276-0198-7 | ref={{sfnref|Stillman|1979}} }}
* {{Cite book|last=Syakir|first=Mahmud|url=https://books.google.com.sa/books?id=A0y2OCXgfigC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=التاريخ الإسلامي - ج 3: الخلفاء الراشدون|publisher=IslamKotob|year=2000|language=ar|trans-title=At-Tarikh al-Islami - Juz 3: Al-Khulafa' Ar-Rasyidin|access-date=2022-07-06|isbn=978-9-9534-4236-5|archive-date=2022-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706092930/https://books.google.com.sa/books?id=A0y2OCXgfigC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|ref={{sfnref|Syakir|2000}}|dead-url=no}}
<!--T-->
*{{cite book |last=Tabatabai |first=Muhammad Husayn |date=1979 |author-link=Allameh Tabatabaei |title=Shi'ite Islam |url=https://archive.org/details/shiiteislam0000taba |publisher=Suny press |isbn=978-0-87395-272-9 |translator=Seyyed Hossein Nasr |ref={{sfnref|Tatabai|1979}} }}
* {{Cite book|last=Treadgold|first=Warren T.|date=1988|url=https://books.google.co.id/books?id=3TysAAAAIAAJ&redir_esc=y|title=The Byzantine Revival, 780-842|publisher=Stanford University Press|isbn=978-0-8047-1462-4|language=en|access-date=2022-07-07|archive-date=2022-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220707142708/https://books.google.co.id/books?id=3TysAAAAIAAJ&redir_esc=y|dead-url=no|ref={{sfnref|Treadgold|1988}}}}
<!--V-->
* {{Cite book| last=Vaglieri | first=Laura Veccia| author-link=Laura Veccia Vaglieri | chapter=The Patriarchal and Umayyad caliphates |title=The Cambridge History of Islam Volume 1A: The Central Islamic Lands from Pre-Islamic Times to the First World War | pages=57–103| year=1977 | editor1-first=P. M. | editor1-last=Holt |editor2-first=Ann K. S. |editor2-last=Lambton |editor3-first=Bernard |editor3-last=Lewis |publisher=Cambridge University Press |doi=10.1017/CHOL9780521219464.005 |isbn=9780521219464 |ref={{sfnref|Vaglieri|1977}}}}
* {{cite book |author-last=Veccia Vaglieri |author-link=Laura Veccia Vaglieri |author-first=Laura |url=https://archive.org/details/cambridgehistory0001unse_v9h2/mode/2up |title=The Cambridge History of Islam |publisher=Cambridge University Press |year=1970 |editor1-last=Holt |editor1-first=Peter M. |volume=1 |pages=57–103 |chapter=The Patriarchal and Umayyad Caliphates |editor2-last=Lambton |editor2-first=Ann K.S. |editor3-last=Lewis |editor3-first=Bernard |ref={{sfnref|Veccia Vaglieri|1970}} }}
<!--W-->
* {{Cite book |last=Weeramantry |first=Judge Christopher G. |title=Justice Without Frontiers: Furthering Human Rights |year=1997 |publisher=[[Brill Publishers]] |isbn=90-411-0241-8|ref={{sfnref|Weeramantry|1997}}}}
* {{The Arab Kingdom and its Fall}}
{{Refend}}
{{Kekhalifahan Rasyidin}}
{{Kekaisaran}}
{{Topik Islam}}
{{artikel pilihan}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kekhalifahan Rasyidin| ]]
[[Kategori:Pendirian tahun 632]]
[[Kategori:Pembubaran tahun 661]]
[[Kategori:Sejarah Timur Tengah]]
[[Kategori:Sejarah Mesir]]
Baris 475 ⟶ 524:
[[Kategori:Sejarah Suriah]]
[[Kategori:Sejarah Israel]]
[[Kategori:Sejarah Levant]]
[[Kategori:Kekhalifahan]]
|