PSIM Yogyakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(37 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{more citations needed|date=Desember 2022}}
{{Football club infobox
|clubname = PSIM Yogyakarta<br>
| image =
| image_size = 150
|fullname = Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram
|nickname = ''Laskar Mataram'' <br> ''Naga Jawa''
|founded = 5 September 1929
|ground = [[Stadion Mandala Krida]] [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
|capacity = 35.000
|asisten pelatih = {{flagicon|IDN}} [[Erwan Hendarwanto]]
▲|pelatih = {{flagicon|INA}}[[Erwan Hendrawanto]]
|
▲|season = [[Liga 1 2022]]
|website = http://www.psimjogja.id
|chrtitle = Direktur Utama
|pattern_la1=_thinblueborder▼
|chairman = {{flagicon|IDN}} [[Yuliana Tasno]]
|pattern_b1=_vneck▼
|owner = PT PSIM Jaya Yogyakarta
|pattern_ra1=_thinblueborder▼
|manajer ={{flagicon|INA}} [[Razzi Taruna]]
|pattern_sh1=_bluebottom▼
|sekretaris =
|pattern_so1 = _topblue▼
|fansgroup=
Brajamusti <br> ''Mataram Independent''
|leftarm1=0000FF
|
|rightarm1=0000FF
|
|socks1=0000FF
|pattern_la2=
|pattern_b2=
|pattern_ra2=
|pattern_sh2=
|pattern_so2
|leftarm2=FFFFFF
|body2=FFFFFF |rightarm2= |shorts2=FFFFFF |socks2=FFFFFF }}
'''Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram''' ([[Hanacaraka]]:
== Sejarah ==
Baris 44 ⟶ 54:
Pada tahun-tahun pertama PSIM berkiprah dipersepak bolaan Nasional, salah satu Bond Belanda V.B.D.O (Voetbal Bond Djokja en Omstreken) kagum,V.B.D.O bond Belanda yang ketika itu ada di Yogyakarta bermarkaskan stadion Kotabaru (Stadion Kridosono) yang memiliki lapangan yg mulus mulai lunak sikapnya melihat PSIM. V.B.D.O melihat kompetisi PSIM dapat dilangsungkan secara teratur tanpa adanya kendala. Para penonton/masyarakat pecinta sepak bola mulai menonton PSIM drpada V.B.D.O Kotabaru, di stadion Asri yg Letaknya tidak di tengah Kota, Pada tahun 1935 V.B.D.O Kotabaru mengajak pertandingan persahabatan dengan PSIM Yogyakarta, susunan pemain PSIM yang diturunkan yaitu:
* Kiper: Ibnu Saipur (FVC).
* Bek kiri: Wongso (alm HW).
* Bek Kanan: Sambudi (alm HW).
* Gelandang Kiri: Kantil (HW).
* Gelandang Tengah: Lessi (alm HW).
* Kanan Luar:Zaenal (HW).
* Kanan Dalam: Dullailah (alm HW).
* Striker: Djawad (Brow).
* Kiri Dalam: Sudito (alm FVC
* Kiri Luar: Nurahman (SM).
Tim V.B.D.O dikalahkan dengan skor telak oleh PSIM Yogyakarta 1-7 dikandang mereka sendiri.
Baris 64 ⟶ 74:
Akhirnya, pada tahun 2005 PSIM berhasil lolos ke kasta tertinggi liga indonesia setelah keluar sebagai juara divisi I yang dalam pertandingan final mengalahkan Persiwa Wamena di stadion Si Jalak Harupat soreang Bandung dengan skor 2-1(azhari 10,M erwin pen 50- melky Pekey 34 ) .Mulai 2010 PSIM semakin eksis di kancah sepak bola nasional dengan prestasi yang semakin meningkat dan akhirnya mulai kompetisi 2011/2012 PSIM telah menjadi tim profesional yang tidak lagi mengandalkan dana dari APBD.
Pada Agustus 2023, Liana Tasno diangkat menjadi direktur utama klub menggantikan Bima Sinung. Dia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut selama PSIM berdiri.<ref>{{cite news|first=FX|last=Harminanto|title=Liana Tasno Pegang Jabatan Tertinggi PSIM, Perempuan Pertama yang Pimpin Laskar Mataram |url=https://www.krjogja.com/olahraga/1242659186/liana-tasno-pegang-jabatan-tertinggi-psim-perempuan-pertama-yang-pimpin-laskar-mataram|work=KRJogja|date=14 Agustus 2023|access-date=14 Agustus 2023}}</ref>
== Stadion ==
Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM adalah [[Stadion Mandala Krida]], yang memiliki kapasitas 25.000 orang penonton. Stadion ini cukup layak untuk menggelar pertandingan
Akhir 2012, DED (Detail Engineering Design) Stadion Mandala Krida selesai dan selanjutnya dilakukan renovasi total serta penataan fisik bangunan. Penataannya akan dilaksanakan 2013. Pematangan desain terus dilakukan BPO dan rekanan yang telah ditunjuk. Selama dua minggu dilakukan pertemuan untuk membahas DED. Pada tahap awal akan disiapkan Rp 6 miliar. Ini dilakukan agar untuk mengantisipasi agar penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan, terkontrol, dan transparan.
Baris 124 ⟶ 136:
!Staff
|-
|Pelatih Kepala||{{flagicon|IDN}} [[
|-
|Asisten Pelatih||{{flagicon|INA}} [[
|-
|Pelatih Kiper||{{flagicon|INA}} [[Didik Wisnu]]
|-
|Pelatih Fisik||{{flagicon|INA}} [[
|-
|Analis||{{flagicon|INA}} [[
|}
Baris 159 ⟶ 171:
{{Fs player|no=16|nat=IDN|pos=FW|name=[[Andre Agustiar]]}}
{{Fs player|no=17|nat=IDN|pos=FW|name=[[Sugiyanto Rohman]]}}
{{Fs player|no=18|nat=IDN|pos=MF|name=[[Arif Satya Yudha Alkanza|Yudha Alkanza]]}}
{{Fs player|no=19|nat=IDN|pos=FW|name=[[Johan Yoga]]}}
{{Fs player|no=20|nat=IDN|pos=GK|name=[[Sendri Johansah]]}}
Baris 172 ⟶ 184:
{{Fs player|no=33|nat=IDN|pos=MF|name=[[Ocvian Chanigio]]}}
{{Fs player|no=44|nat=IDN|pos=MF|name=[[Savio Sheva]]}}
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=99|nat=IDN|pos=MF|name=[[Ghulam Fatkur]]}}
{{Fs end}}
Baris 204 ⟶ 217:
PSIM Yogyakarta memiliki julukan ''Laskar Mataram'' dan ''[[Naga Jawa]]'' yang berasal dari rumusan Candrasengkala atau Sengkalan. Berasal dari tahun lahir PSIM yaitu pada 1860 penanggalan Jawa atau 1929 di tahun Masehi. Tahun tersebut identik dengan Tahun [[Naga]]. Simbol [[Naga Jawa]] juga banyak ditemui di gapura dan pintu masuk bangunan Keraton. Seperti di [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] dan [[Tamansari]]. Termasuk ''"logo PSIM saat ini"'' juga mengambil filosofi dari Sengkalan.<ref>https://radarjogja.jawapos.com/breaking-news/2017/07/04/ditya-fajar-rizkizha-desainer-maskot-psim-jogja-raynor</ref>
Keunggulan dibandingkan maskot tim lainnya, ''Naga Jawa'' / Parang Biru Jogja menurutnya berasal dari hewan mitologi yang mengandung filosofi. Sehingga tidak seperti maskot mainstream umumnya. Meskipun fisik naga namun ia berusaha memasukan watak ksatria di dalamnya.
== Pendukung ==
[[Berkas:Gabungan Suporter Trah Mataram (3).jpg|jmpl|260x260px|Beberapa elemen suporter PSIM Yogyakarta
Pendukung
'''Brajamusti'''
Baris 214 ⟶ 227:
Dari sekian banyak pertemuan-pertemuan melibatkan laskar-laskar PSIM waktu itu maka pada tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di Balai RK Mangkukusuman Markas Laskar PSIM yaitu Hooligans. H.Guntur Artamaji sebagai penggagas dikumpulnya sekelompok laskar PSIM sebelum adanya Brajamusti ( Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad & Cidelaras). Menetapkan pemilihan nama Suporter PSIM melalui Sayembara surat kabar dan akhirnya terpilih dari sekian banyak nama-nama akhirnya dipilih nama Brajamusti kepanjangan dari 'Brayat Jogja Mataram Utama Sejati'.
Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatutkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan
Maksud dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepak bola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga.
Baris 220 ⟶ 233:
'''The Maident'''
Perkembangan arah pemikiran mengehendaki pula perubahan di dalam dunia suporter PSIM Jogjakarta. Teriakan-teriakan revolusi PSSI dimana sepak bola sudah terlalu dipandang bermuatan politik praktis baik kedaerahan dan nasional semakin sering terdengar. Hal tersebut membuat sekitar 70 laskar sejak tahun 2008 bersepakat memikirkan sebuah konsep baru. Bisa dikatakan membentuk oposisi mengusung organisasi baru. Sistem yang diharapkan mengubah kebiasaan-kebiasaan lama. Puncaknya pada tanggal 1 Oktober 2010 atas dasar kebersamaan yang mengutamakan prinsip atraktif, menekan total aksi anarkis di sepak bola, dan meminimalisir unsur politik maka terbentuklah
''The Maident'' murni usulan konsep Bapak Wasito dari laskar MGR. Bapak Wasito bersama forum di Balai RW Gandekan merumuskan bahwa sudah waktunya suporter lebih berdikari. ''Jer basuki mawa bea'', untuk mencapai sebuah cita-cita harus mau berkorban. Tidak gampang untuk menjadi independen bekalnya harus banyak. Semangat utamanya adalah ''“tan gumantung ing liyan”'' dalam berbagai hal. Maka sampai hari ini ''rewo-rewo'' menjadi salam kebersamaan yang selalu disuarakan melalui tribun utara. Semangat berdikari, berdiri di atas kaki sendiri demi PSIM Jogjakarta kembali kepada kejayaannya. Sejarah jelas mengatakan PSIM sebagai salah satu inisiator berkembangnya sepak bola di Indonesia. Persatuan Sepakraga Mataram (PSM) sebagai cikal bakal PSIM menunjukkan unsur identitas yang berbeda dibanding kelompok sepak bola di masa itu. Jadi, independensi sebenarnya sudah ada sejak embrio PSIM tersebut mulai ada.
== Kiprah di Liga ==
Baris 310 ⟶ 321:
{{Skuat PSIM Yogyakarta}}
{{Tim sepak bola di Yogyakarta}}
[[Kategori:Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:PSIM Yogyakarta| ]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1929 di Hindia Belanda]]
|