Mozes Kilangin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, removed stub tag
Hakuna Zar (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 7:
|death_date = [[14 Agustus]] [[1999]] (umur 74 tahun)
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Timika]], [[Papua]]
|spouse= Maria Sarah Tsollin Kilangin
|children = Yosep Yopi Kilangin
}}
'''Mozes Abraham Kalmalan Kilangin Tenbak''' (lahir di [[Mimika]], [[Papua Tengah]], [[1925]] - meninggal di [[Timika]], [[Papua Tengah]], [[14 Agustus]] [[1999]] pada umur 74 tahun) adalah pejuang dan tokoh asal [[Papua Tengah]]. Namanya kini diabadikan di [[Bandar Udara Mozes Kilangin]], [[Timika]], [[Papua]]. Nama Mozes Kilangin diambil dari nama seorang guru pertama di [[suku AmungmeTengah]]. Suku ini mendiami dataran Tinggi di Kabupaten Mimika,Lebih tepatnya di lembah Tsinga (sebelah Timur dari Tembagapura). Mozes Kilangin adalah seorang Amungme di sukunyamemiliki dijulukijulukan ''Uru Me Ki'' yang artinya "Guru Besar"., karna ia Iamerupakan orang pertama dari Suku Amungme dan suku-suku di pegunungan tengah yang mengenyam pendidikan di Belanda, yang kemudian bekerja sebagai pejabat pemerintah. Oleh karena itulah, Mozes jadi lambang kebanggaan masyarakat Timika terutama suku AmugmeAmungme.<ref>{{Cite news|url=https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-2095085/ini-dia-asal-muasal-nama-bandara-mozes-kilangin-di-timika|title=Ini Dia Asal Muasal Nama Bandara Mozes Kilangin di Timika|last=Hamzah|first=Keken|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2020-02-27}}</ref>
 
==Kehidupan pribadi==
Nama MosesMozes Kilangin berlabuh di masyarakat Amungme. Ia dilahirkan sekitar tahun 1925 di Unganarki, [[Diloa, Jila, Mimika|Diloa]] Lembah Besar. Setelah gempa bumi pada tahun 1928, MusaMozes pindah bersama keluarganya ke Tsinga, [[Tembagapura, Mimika|Tembagapura]]. Mozes Kilangin adalah orang Amungme pertama yang menerima pelatihan menjadi guru.
 
Pada tahun 1954, Mozes dikirim oleh Pastor Cammerer untuk membangun kampung halamannya. Mozes kembali melalui [[Epouto, Deiyai Miyo, Paniai|Epouto]] menuju [[Kokonao, Mimika Barat, Mimika|Kokonao]], dan dilanjutkan sampai [[Koperapoka, Mimika Baru, Mimika|Koperapoka]] hingga sampai ke Tsinga pada 1 October 1954. Selama empat bulan, Mozes bekerja menjadi guru dan membantu membangun permukiman penduduk. Pada Januari 1955, Mozes kembali ke Koperapoka untuk meminta bantuan tenaga pelajar kepada Pastor Cammerer karena banyaknya minat masyarakat untuk menerima pendidikan. Pastor Coenen kemudian mengabulkan permintaan dengan mengirim Paulus Aika dan Johanes Aikawe.