Aleksander Agung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240909)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(432 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{artikel bagus}}
{{About|raja Makedonia kuno|kegunaan lain|Aleksander (disambiguasi)}}
{{Infobox royalty
|name = Aleksander Agung<br>Μέγας Αλέξανδρος
|title = {{plainlist|
* [[Basileus]]
* [[Hegemoni|Hegemon]] [[Liga Korinthos|Liga Helen]]
* [[Syah (gelar)|Syahansyah Iran]]
* [[Firaun]] [[Mesir Kuno|Mesir]]
* [[Penguasa Asia]]
}}
|image = Napoli BW 2013-05-16 16-24-01.jpg
|caption = Aleksander bertempur melawan [[Darius III dari Persia|Darius III]]. Dari [[Mozaik Aleksander]], [[Museum Arkeologi Nasional Napoli]]
|full name =
|native_lang1 = [[Bahasa Yunani|Julukan]]
|native_lang1_name1 = {{plainlist |
* Μέγας Ἀλέξανδρος{{efn|1=Nama ''Αλέξανδρος'' berasal dari kata kerja "ἀλέξω" (alexō), "menangkis, mencegah, membela"<ref>[http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Da%29le%2Fcw ἀλέξω] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190903142359/http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Da%29le%2Fcw |date=2019-09-03 }}, Henry George Liddell, Robert Scott, ''A Greek-English Lexicon'', di Perseus Digital Library</ref> dan kata benda "ἀνδρός" (andros), genitif dari "ἀνήρ" (anēr), "orang-orang"<ref>[http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Da%29nh%2Fr ἀνήρ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170512222607/http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Da%29nh%2Fr |date=2017-05-12 }}, Henry George Liddell, Robert Scott, ''A Greek-English Lexicon'', di Perseus Digital Library</ref> sehingga bermakna "pelindung orang-orang."<ref>{{cite web|accessdate=2009-12-11|url=http://www.etymonline.com/index.php?search=Alexander&searchmode=none|title=Alexander|publisher=[[Online Etymology Dictionary]]|archive-date=2009-09-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20090920175420/http://www.etymonline.com/index.php?search=Alexander&searchmode=none|dead-url=no}}</ref>}} (Mégas Aléxandros, Aleksander Agung)
* Ἀλέξανδρος ὁ Μέγας (Aléxandros ho Mégas, Aleksander yang Agung)
}}
|succession = [[Daftar raja Makedonia kuno|Raja Makedonia]]
|reign = 336–323 SM
|predecessor = [[Filipus II dari Makedonia|Filipus II]]
|successor = {{plainlist |
* [[Filipus III dari Makedonia|Filipus III]]
* [[Aleksander IV dari Makedonia|Aleksander IV]]
}}
|succession3 = [[Daftar penguasa Mesir kuno|Firaun Mesir]]
|reign3 = 332–323 SM
|predecessor3 = [[Darius III]]
|successor3 = {{plainlist |
* [[Filipus III dari Makedonia|Filipus III]]
* [[Aleksander IV dari Makedonia|Aleksander IV]]
}}
|succession4 = [[Daftar kepala monarki Iran#Argeadai Yunani (Makedonia)|Raja Diraja Iran]]
|reign4 = 330–323 SM
|predecessor4 = [[Darius III]]
|successor4 = {{plainlist |
* [[Filipus III dari Makedonia|Filipus III]]
* [[Aleksander IV dari Makedonia|Aleksander IV]]
}}
|regent4 = [[Besos|Artahsasta V]] (330-329 SM)
|reg-type4 = Pesaing
|spouse = [[Roxana|Roxana dari Baktria]]<br>[[Stateira (putri Darius III)|Stateira dari Persia]]<br>[[Parysatis (putri Artahsasta III)|Parysatis dari Persia]]
|issue = [[Aleksander IV dari Makedonia|Aleksander IV]]
|house = [[Dinasti Argeadai|Argeadai]]
|royal anthem =
|father = [[Filipus II dari Makedonia|Filipus II]]
|mother = [[Olimpias|Olimpias dari Epiros]]
|birth_date = 20 atau 21 Juli 356 SM
|birth_place = [[Pella]], Makedonia
|death_date = 10 atau 11 Juni 323 SM (usia 32 tahun)<!--32 tahun, 10 bulan dan 20 hari (perkiraan)-->
|death_place = [[Babilonia]]
|religion = [[Agama di Yunani kuno|Politeisme Yunani]]
}}
'''Aleksander III dari Makedonia''' ({{lang-grc|[[wikt:Ἀλέξανδρος|Ἀλέξανδρος]]|label=[[Ancient Greek|Greek]]}} {{transliteration|grc|Aléxandros}}; 20/21 Juli 356 [[Sebelum Masehi|SM]] – 10/11 Juni 323 SM), lebih dikenal sebagai '''Aleksander Agung''',{{efn|Orang pertama yang diketahui menyebut Aleksander "Yang Agung" adalah seorang penulis drama [[Romawi Kuno|Romawi]] bernama [[Plautus]] (254–184 SM) dalam pementasan dramanya berjudul ''[[Mostellaria]]''.<ref>{{Cite book|author=Diana Spencer|title=Oxford Research Encyclopedia of Classics|date=2019-11-22|chapter=Alexander the Great, reception of|chapter-url=https://oxfordre.com/classics/view/10.1093/acrefore/9780199381135.001.0001/acrefore-9780199381135-e-8048|work=Oxford Research Encyclopedias|doi=10.1093/acrefore/9780199381135.013.8048|isbn=978-0-19-938113-5|access-date=2021-11-09|quote=Alexander enjoys the epithet the Great for the first time in Plautus's Roman comedy Mostellaria (775–777).|archive-date=2021-11-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20211110030827/https://oxfordre.com/classics/view/10.1093/acrefore/9780199381135.001.0001/acrefore-9780199381135-e-8048|dead-url=no}}</ref>|name=Plautus}} adalah seorang raja dari [[Yunani Kuno|Kerajaan Yunani kuno]] dari [[Makedonia (kerajaan kuno)|Makedonia]].{{Cref2|a}} Pada usia 20 tahun, dia meneruskan takhta ayahnya, [[Filipus II dari Makedonia]] yang tewas dibunuh pada pernikahan [[Kleopatra dari Makedonia]] pada bulan Oktober 336 SM. Dimulai tidak lama setelah kematian ayahnya, Aleksander menghabiskan sebagian besar waktu kekuasaannya untuk melancarkan kampanye-kampanye militer ke [[Asia Barat]] dan [[Mesir Kuno|Mesir]], [[Asia Tengah]], dan [[Asia Selatan]]. Pada usia 30 tahun, dirinya telah berhasil membentuk salah satu kekaisaran terbesar sepanjang sejarah, wilayahnya terbentang dari [[Balkan]] di barat sampai [[India kuno|India]] di timur.<ref>Bloom, Jonathan M.; Blair, Sheila S. (2009) ''The Grove Encyclopedia of Islamic Art and Architecture: Mosul to Zirid, Volume 3''. (Oxford University Press Incorporated, 2009), 385; "[Khojand, Tajikistan]; As the easternmost outpost of the empire of Alexander the Great, the city was renamed Alexandria Eschate ("furthest Alexandria") in 329 BCE."{{pb}}Golden, Peter B. ''Central Asia in World History'' (Oxford University Press, 2011), 25;"[...] his campaigns in Central Asia brought Khwarazm, Sogdia and Bactria under Graeco-Macedonian rule. As elsewhere, Alexander founded or renamed a number of cities, such as Alexandria Eschate ("Outernmost Alexandria", near modern Khojent in Tajikistan)."</ref> Dia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran dan terkenal luas sebagai salah satu [[komandan militer]] tersukses dalam sejarah.{{Sfn|Yenne|2010|page=159}}<ref>{{cite encyclopedia|title=Alexander the Great's Achievements|encyclopedia=Britannica|url=https://www.britannica.com/summary/Alexander-the-Greats-Achievements|access-date=2022-06-07|archive-date=2021-07-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20210702234248/https://www.britannica.com/summary/Alexander-the-Greats-Achievements|dead-url=no}} "Alexander the Great was one of the greatest military strategists and leaders in world history."</ref>
Hingga usianya yang ke 16 tahun, Aleksander dididik oleh [[filsuf]] ternama, [[Aristoteles]]. Pada tahun 335 SM, tak lama setelah ia diangkat menjadi raja atas Makedonia, ia melancarkan kampanye militer di [[Balkan]] dan menegaskan kembali kendali atas [[Trakia]] dan [[Iliria]], sebelum membawa pasukannya menyerbu kota [[Thebes (Yunani)|Thebes]], yang kemudian hancur dalam pertempuran. Aleksander kemudian dianugerahi jabatan jenderal atas seluruh Yunani, dan menggunakan otoritasnya untuk menyukseskan proyek [[Panhellenik|pan-Hellenik]] yang dirancang oleh ayahnya, mengambil kendali kepemimpinan atas seluruh orang Yunani dalam upaya mereka menaklukkan [[Kekaisaran Persia|Persia]].{{sfn|Heckel|Tritle|2009|p=99}}<ref>{{cite book|last1=Burger|first1=Michael|date=2008|title=The Shaping of Western Civilization: From Antiquity to the Enlightenment|url=https://archive.org/details/shapingofwestern0000mich|publisher=University of Toronto Press|isbn=978-1-55111-432-3|page=[https://archive.org/details/shapingofwestern0000mich/page/76 76]}}</ref>
Pada tahun 334 SM, dia menginvasi [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Persia Akhemeniyah]] dan memulai sejumlah kampanye militer yang berlangsung selama 10 tahun.{{efn|1=Pada saat kematiannya, Aleksander telah menaklukkan seluruh [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Persia]], memasukkannya ke dalam wilayah kekuasaan Makedonia; menurut beberapa sejarawan modern, wilayah tersebut adalah sebagian besar dunia yang dikenal oleh orang Yunani kuno ([[Ekumene]]).<ref name=danforth/><ref name=stoneman/> Perkiraan dunia yang dikenal oleh Aleksander dapat dilihat dalam peta [[Hekataios dari Miletos]], lihat [[:Berkas:Hecataeus world map-en.svg|Peta dunia Hekataios]].}} Selepas penaklukannya atas [[Anatolia]], Aleksander memperlemah Akhemeniyah dalam serangkaian pertempuran penting, termasuk pertempuran di [[Pertempuran Issos|Issos]] dan [[Pertempuran Gaugamela|Gaugamela]]; ia kemudian berhasil menggulingkan [[Darius II]] dan menaklukkan Kekaisaran Akhemeniyah secara keseluruhan. Setelah jatuhnya Persia, [[Makedonia (kerajaan kuno)|Kekaisaran Makedonia]] menguasai petak wilayah yang luas antara [[Laut Adriatik]] dan [[Sungai Indus]]. Aleksander mempunyai misi ingin mencapai "ujung-ujung dari dunia dan Laut Luar Besar." Ia pun menginvasi [[India kuno|India]] pada tahun 326 SM, dan mengapai kemenangan penting atas Porus, seorang raja India kuno dari daerah yang sekarang dikenal sebagai [[Punjab (daerah)|Punjab]], pada [[pertempuran Hydaspes]]. Karena permintaan para pasukannya yang rindu akan kampung halaman mereka, ia pun kembali ke [[Sungai Beas]] dan kemudian meninggal pada tahun 323 SM di [[Babilon]], sebuah kota di [[Mesopotamia]] yang sebelumnya direncanakan oleh Aleksander akan menjadi [[ibu kota]] dari Kekaisarannya. Kematian Aleksander meninggalkan sejumlah rencana militer dan kampanye dagang yang tidak terlaksana, yang bila dirinya masih hidup akan dimulai dengan invasi Yunani atas [[Jazirah Arab|Arabia]]. Dalam beberapa tahun setelah kematiannya, sejumlah perang sipil pecah di bebagai daerah di Kekaisaran Makedonia, yang pada akhirnya berujung pada disintegrasi di tangan para [[Diadokhoi]].
Dengan kematiannya yang menandai dimulainya [[periode Helenistik]], warisan Aleksander mencakup pembauran budaya dan [[sinkretisme]] yang ditimbulkan oleh penaklukan-penaklukan yang dilakukan olehnya, seperti [[Agama Buddha|Buddha]]-[[Yunani Kuno|Yunani]] dan [[Yahudi Helenistik|Yudaisme Helenistik]], Dia mendirikan lebih dari dua puluh kota yang memakai namanya, dengan yang paling menonjol adalah kota [[Iskandariyah|Aleksandria]] di Mesir. Penyebaran budaya Yunani yang ditimbulkan dari ekspansi koloni Yunani oleh Aleksander menimbulkan dominasi luar biasa peradaban Helenistik yang pengaruhnya mencapai timur jauh dari [[Anak Benua India]]. Periode Helenistik berkembang melalui Kekaisaran Romawi menjadi [[budaya Barat]] modern; [[Bahasa Yunani]] menjadi [[lingua franca]] wilayah tersebut dan merupakan bahasa utama [[Kekaisaran Bizantium]] sampai runtuhnya pada pertengahan abad ke-15 Masehi. Komunitas berbahasa Yunani di bagian tengah dan timur jauh [[Anatolia]] bertahan hingga [[Genosida Yunani|genosida terhadap etnis Yunani oleh Turki]] pada tahun 1910-an dan awal 1920-an serta pertukaran populasi Yunani menjadi populasi Turki pada pertengahan 1920-an. Aleksander menjadi legendaris sebagai pahlawan klasik yang dianggap memiliki sejumlah karakteristik yang serupa dengan [[Akhilles]], ia dicatut dalam berbagai tradisi historikal dan mitos dalam budaya Yunani dan non-Yunani. Capaian militernya dan keberhasilannya yang berulang-ulang dalam berbagai pertempuran yang dianggap belum pernah diperoleh orang lain sebelumnya, telah membuat Aleksander menjadi tolak ukur perbandingan oleh banyak pemimpin militer,{{efn|1=[[Hannibal]] berpendapat bahwa Aleksander adalah jenderal terhebat;<ref>Goldsworthy, hlm. 327–328.</ref> [[Julius Caesar]] menangis di depan patung Aleksander, karena di usia yang sama pencapaian Caesar sangat kecil dibandingkan Aleksander;<ref name="Plutarch, Caesar, 11"/> [[Pompey|Pompeius]] menganggap dirinya sebagai 'Aleksander yang Baru';<ref>Holland, hlm. 176–183.</ref> semasa muda, [[Napoleon Bonaparte]] juga membandingkan diri dengan Aleksander.<ref>Barnett, hlm. 45.</ref>}} dan taktik-taktik Aleksander terus menjadi subjek studi yang signifikan di akademi-akademisi militer di seluruh dunia.{{Sfn|Yenne|2010|page=viii}}
== Masa muda ==
=== Kelahiran ===
Aleksander dilahirkan pada tanggal 20 (atau 21) Juli 356 SM,<ref name=PA3/><ref>Alekander dilahirkan pada tanggal 6 di bulan [[Kaledner Attika|Hekatombaion]] {{cite web|title=The birth of Alexander at Livius.org|url=http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_t32.html#7|archive-url=https://web.archive.org/web/20161005011405/http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_t32.html#7|archive-date=2016-10-05|dead-url=yes|access-date=2011-04-20}}</ref> di [[Pella]], ibu kota [[Kerajaan Makedonia Kuno|Kerajaan Makedonia]] di Yunani Kuno. Dia terlahir sebagai putra Raja Makedonia [[Filipus II dari Makedonia|Filipus II]]. Ibunya adalah istri keempat Filipus, [[Olimpias]], putri [[Neoptolemus I dari Epiros|Neoptolemos I]], Raja [[Epiros]].<ref name=PA2/><ref name=N10-M/><ref name="Renault, p. 28"/><ref>Durant, ''Life of Greece'', hlm. 538.</ref> Meskipun Filipus memiliki tujuh atau delapan istri ketika itu, tetapi Olimpias adalah istrinya yang paling utama, barangkali karena dia yang melahirkan Aleksander.<ref>{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Sabine Muller, "Philip II", hlm. 171}}.</ref>
[[Berkas:Coin olympias mus theski.JPG|kanan|jmpl|217x217px|Medali Romawi yang menggambarkan [[Olimpias]], ibu Aleksander]]
Sebagai anggota [[Dinasti Argeadai|Wangsa Argead]], Aleksander mengklaim diri sebagai keturunan [[Herakles]] melalui [[Karanos|Karanos dari Makedonia]].{{efn|1="Pada awal abad ke-5 SM, keluarga kerajaan Makedonia, Temenidae, merupakan panitia Olimpiade. Keputusan mereka mutlak. Para rajanya menganggap diri mereka adalah keturunan Herakles, putra Zeus."<ref name=H86/>}} Dari pihak ibunya dan [[Aiakídai|Aiakid]], dia mengklaim diri sebagai keturunan [[Neoptolemos]], putra [[Akhilles]].{{efn|1="Para AIAKID adalah keturunan [[Aiakos]], putra Zeus dan [[nimfa]] [[Aigina]]. Putra Aiakos adalah [[Peleus]], ayah [[Akhilles]]. Yang termasuk Aiakid antara lain Pyrrhos dan Aleksander."<ref name=CR03/>}} Putra dari sepupu-kedua Aleksander adalah jenderal [[Pirros dari Epiros|Pyrrhos dari Epiros]], yang oleh [[Hannibal]] dianggap sebagai komandan sehebat Aleksander<ref name=plu/> atau kedua terhebat setelah Aleksander.<ref name=appian/>
Menurut biografer Yunani kuno, [[Plutarkhos]], Olimpias pada malam pernikahannya dengan Filipus, bermimpi bahwa rahimnya disambar petir, yang memicu semburan api yang menyebar sampai "jauh dan luas" sebelum padam. Beberapa waktu sebelum pernikahan, dikatakan bahwa Filipus bermimpi melihat dirinya menyegel rahim istrinya dengan menggunakan segel berukir singa.<ref name=PA2/> Plutarkhos mengajukan sejumlah penafsiran tentang mimpi-mimpi itu: bahwa Olimpias telah hamil sebelum menikah, ditunjukkan dengan penyegelan rahimnya; atau bahwa ayah Aleksander adalah Zeus. Para sejarawan ada yang berpendapat bahwa Olimpias yang ambisius membesar-besarkan cerita mengenai silsilah dewa Aleksander, dan yang lainnya berpendapat Olimpias memberitahu Aleksander.<ref name=PA2/>
Pada hari kelahiran Aleksander, Filipus sedang bersiap-siap untuk mengepung kota [[Potidaea]] di semenanjung [[Kalkidiki]]. Pada hari yang sama, Filipus mendapat kabar bahwa jenderalnya [[Parmenion]] telah mengalahkan pasukan gabungan [[Illyria]] dan [[Paeonia (kerajaan)|Paionia]], dan bahwa kuda-kudanya telah memenangkan [[Olimpiade Kuno|Olimpiade]]. Dikatakan pula bahwa pada hari itu, [[Kuil Artemis]] di [[Efesus|Ephesos]]—salah satu dari [[Tujuh Keajaiban Dunia Kuno]]-terbakar. [[Hegesias dari Magnesia]] berkata bahwa kuil itu terbakar karena dewi [[Artemis]] menghadiri kelahiran Aleksander.<ref name=PA3/><ref name="Renault, p. 28"/><ref name=P21-B/>
[[Berkas:AlexanderAndLion.jpg|jmpl|kiri|200px|Aleksander bertarung melawan [[Singa Asia]], mosaik dari abad ke-3 SM, Museum Pella.]]
=== Masa anak-anak ===
Pada usia-usia awal, Aleksander diasuh oleh perawatnya, [[Lanike]], saudari [[Kleitus si Hitam]], calon sahabat dan jenderal Aleksander pada masa depan. Pada masa anak-anak, Aleksander belajar pada [[Leonidas dari Epirus|Leonidas]] yang disiplin, seorang kerabat ibunya. Aleksander juga berguru pada [[Lysimakhos]].<ref name=M33-34-R/><ref name=PA5/> Aleksander dibesarkan sebagai bangsawan muda Makedonia, dia belajar membaca, bermain lira, bertarung, dan berburu.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 186">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 186}}.</ref>
Ketika Aleksander berusia sepuluh tahun, seorang pedagang kuda dari [[Thessalia]] menawarkan seekor kuda pada Filipus. Kuda tersebut diberi harga senilai tiga belas talen. Kuda itu tidak mau ditunggangi oleh siapapun, dan Filipus memerintahkannya untuk dibawa pergi. Akan tetapi, Aleksander berkata bahwa rasa takut kuda itu adalah bayangannya sendiri dan meminta kesempatan untuk memunggangi kuda itu. Aleksander berhasil melakukannya.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 188">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 188}}.</ref> Menurut Plutarkhos, Filipus, yang merasa sangat senang melihat keberanian dan ambisi Aleksander, langsung mencium putranya itu dan menyatakan: "Putraku, kau harus menemukan kerajaan yang cukup besar untuk ambisimu. Makedonia terlalu kecil untukmu". Setelah itu Filipus membelikan kuda itu untuk Aleksander.<ref name=PA6/> Aleksander menamai kuda itu [[Bucephalus|Bukephalas]], bermakna "kepala lembu". Bukephalas akan menjadi teman perjalanan Aleksander dalam penaklukannya sampai ke India. Ketika Bukephalas mati (akibat usia tua, menurut Plutarkhos, karena sudah berusia tiga puluh tahun), Aleksander menamai sebuah kota sesuai nama kudanya ([[Bukefalos Aleksandria|Bukephala]]).<ref name=R64-F/><ref>Renault, hlm. 39.</ref><ref>Durant, hlm. 538.</ref>
===
[[Berkas:Alexander and Aristotle.jpg|ka|250px|jmpl|[[Aristoteles]] sedang mengajari Aleksander.]]
Ketika Aleksander menginjak usia tiga belas tahun, dia membutuhkan pendidikan yang lebih tinggi, maka dia pun mencari guru. Beberapa calon gurunya antara lain [[Isokrates]] dan [[Speusippos]], penerus [[Plato]] di [[Akademi Plato]]. Pada akhirnya, Filipus menawarkan pekerjaan itu pada [[Aristoteles]], yang menerimanya. Filipus memberikan Kuil Para Nimfa di [[Mieza, Makedonia|Mieza]] sebagai ruang belajar mereka. Sebagai imbalan atas pengajarannya, Filipus bersedia untuk membangun kembali kampung halaman Aristoteles di [[Stagira|Stagiera]], yang pernah dihancurkan olehnya. Filipus merepopulasi kota itu dengan cara membeli dan memerdekakan para bekas warga yang sempat menjadi budak, atau dengan mengampuni para warga yang berada di pengasingan.<ref name=PA7/><ref name=R65-F/><ref>Renault, hlm. 44.</ref><ref>McCarty, hlm. 15.</ref>
Mieza menjadi sekolah asrama bagi Aleksander dan anak-anak bangsawan Makedonia lainnya, misalnya, [[Ptolemaios I Soter|Ptolemaios]], [[Hephaestion|Hephaistion]], dan [[Kassandros]]. Banyak murid di sana yang belajar bersama Aleksander kelak menjadi sahabat dan jenderalnya, atau yang lebih sering disebut sebagai 'Rekan'. Di Mieza, Aristoteles mengajari Aleksander dan kawan-kawannya pengobatan, moral, filsafat, agama, logika, dan seni. Berkat ajaran Aristoteles, Aleksander menjadi berminat pada karya-karya [[Homeros]], terutama ''[[Ilias]]''. Aristoteles memberi satu salinan ''Ilias'' pada Aleksander, yang selalu dibawanya dalam kampanye militernya.<ref name=R65-66-F/><ref name=PA8/><ref>Renault, hlm. 45–47.</ref><ref>McCarty, ''Alexander the Great'', hlm. 16.</ref>
== Ahli waris Filipus ==
=== Awal karier dan bangkitnya Makedonia ===
{{Main|Filipus II dari Makedonia|Kebangkitan Makedonia}}
[[Berkas:Filip II Macedonia.jpg|jmpl|kiri|200px|Patung kepala [[Filipus II dari Makedonia]], ayah Aleksander.]]
Ketika Aleksander menginjak usia enam belas tahun, masa belajarnya pada Aristoteles selesai. Raja Filipus berangkat untuk berperang melawan [[Byzantium|Byzantion]], dan Aleksander ditugaskan untuk mengurus kerajaan.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 188"/> Selama Filipus pergi, suku [[Maedi]] [[Suku Trakia|Thrakia]] memberontak menentang kekuasaan Makedonia. Aleksander merespon dengan cepat, dia meredam pemberontakan suku Maedi, mengusir mereka dari wilayah mereka, mengisinya dengan orang-orang Yunani, dan mendirikan kota yang dia namai [[Alexandropolis Maedica|Alexandropolis]].<ref name=PA9/><ref name=R68-F/><ref>Renault, hlm. 47.</ref><ref>Bose, hlm. 43.</ref>
Setelah Filipus kembali dari Byzantion, dia memberi Aleksander sejumlah kecil pasukan dan mengutusnya untuk menghentikan suatu pemberontakan di [[Thrakia]] selatan. Dalam kampanye lainnya melawan kota [[Perinthos]] di Yunani, Aleksander disebutkan menyelamatkan nyawa ayahnya. Sementara itu, kota [[Amfisa|Amphissa]] mulai mengolah tanah yang dikeramatkan untuk [[Apollo (mitologi)|Apollo]] di dekat [[Delphi]], suatu pelanggaran yang memberi kesempatan bagi Filipus untuk ikut campur lebih jauh dalam urusan Yunani. Masih berada di Thrakia, Filipus menyuruh Aleksander untuk mulai menghimpun pasukan untuk kampanye di Yunani. Sadar dengan adanya kemungkinan negara-negara Yunani lainnya untuk ikut campur, Aleksander memperlihatkan seolah-olah dia hendak menyerang Illyria. Dalam kekisruhan ini, Illyria mengambil kesempatan untuk menginvasi Makedonia, tetapi Aleksander berhasil menghalau para penyerang itu.<ref name=Renault47-49/>
Pasukan Filipus bergabung dengan Aleksander pada tahun 338 SM, dan mereka bergerak ke selatan menuju [[Thermopilai|Thermopylai]], yang mereka lakukan setelah menghadapi perlawanan yang keras kepala dari orang-orang Thiva yang menghuninya. Mereka pergi untuk menduduki kota Elateia, berjarak beberapa hari dari [[kota Athena]] dan [[Thiva]]. Sementara itu, rakyat Athena, dipimpin oleh [[Demosthenes]], memilih untuk bersekutu dengan Thiva dalam perang melawan Makedonia. Baik Athena dan Filipus kemudian mengirim utusan untuk memperoleh keberpihakan Thiva, dan yang berhasil melakukannya adalah Athena.<ref name=M50-51-R/><ref>Bose, hlm. 44–45</ref><ref>McCarty, hlm. 23</ref> Filipus bergerak menuju Amphissa (secara teoretis beraksi atas permintaan Liga Amphikyton), menangkap tentara bayaran yang dikirim ke sana oleh Demosthenes, dan menerima penyerahan kota itu. Lalu Filipus kembali ke Elateia dan mengirim penawaran perdamaian untuk yang terakhir kalinya pada Athena dan Thiva, yang berujung pada penolakan kedua kota itu.<ref name=M51-R/><ref>Bose, hlm. 47.</ref><ref>McCarty, hlm. 24.</ref>
[[Berkas:Alexander1256.jpg|200px|jmpl|ka|Patung Aleksander di [[Museum Arkeologi Istanbul]].]]
Ketika Filipus sedang bergerak ke selatan, dia dihalangi di dekat [[Khaironeia]], [[Boiotia]] oleh pasukan Athena dan Thiva. Dalam [[Pertempuran Khaironeia (338 SM)|pertempuran tersebut]], Filipus memimpin sayap kanan, dan Aleksander memimpin sayap kiri dengan ditemani oleh para jenderal Filipus yang tepercaya. Berdasarkan sumber-sumber kuno, dua pihak itu bertempur dengan sengit cukup lama. Filipus lalu memerintahkan pasukan di sayap kanan untuk mundur dan memancing para [[hoplites]] Athena supaya mengikutinya dan meninggalkan barisan mereka. Di sayap kiri, Aleksander adalah orang pertama yang berhasil menerobos barisan Thiva, diikuti oleh para jenderal Filipus. Setelah memperoleh terobosan, Filipus memerintahkan pasukannya untuk menekan ke depan dan mengepung musuh. Dengan mundurnya pasukan Athena, pasukan Thiva pun mesti bertempur sendiri; dikelilingi oleh musuh, pasukan Thiva pun dikalahkan.<ref name="DiodXVI"/>
Setelah menang di Khaironeia, Filipus dan Aleksander bergerak tak terhalangi menuju Peloponnesos dan diterima oleh semua kota; namun ketika mereka tiba di [[Sparta]], mereka ditolak dan mereka pun pergi.<ref>{{cite web |url=http://www.sikyon.com/sparta/history_eg.html |title=History of Ancient Sparta |publisher=Sikyon.com |accessdate=14 November 2009 |archive-date=2001-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20010305205126/http://www.sikyon.com/Sparta/history_eg.html |dead-url=yes }}</ref> Di [[Korinthos]], Filipus mendirikan "Aliansi Helen" (didasarkan pada aliansi anti-Persia dalam [[Perang Yunani-Persia]]), dan Filipus diangkat sebagai ''[[Hegemon]]'' ('Pemimpin Tertinggi') dalam perkumpulan ini, yang oleh para sejarawan modern disebut sebagai Liga Korinthos. Filipus lalu mengumumkan rencananya untuk memimpin perang pembalasan melawan [[Kekaisaran Akhemeniyah]].<ref name=M54-R/><ref>McCarty, hlm. 26.</ref>
=== Perselisihan ===
Setelah kembali ke Pella, Filipus jatuh cinta pada [[Evrydiki|Kleopatra Euridike]], keponakan salah satu jenderalnya, [[Attalos]].<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Sabine Muller, Philip II, p. 179">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Sabine Muller, "Philip II", hlm. 179}}.</ref> Pernikahan ini membuat posisi Aleksander terhadap takhta menjadi rawan, karena jika Kleopatra Euridike melahirkan seorang putra, maka putra tersebut akan menjadi ahli waris yang sepenuhnya keturunan Makedonia, sedangkan Aleksander hanya separuh berdarah Makedonia.<ref name=McCarty27/> Pada pesta pernikahan, Attalos yang mabuk berdoa pada para dewa semoga pernikahan itu akan menghasilkan ahli waris yang sah untuk takhta Makedonia.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Sabine Muller, Philip II, p. 179"/>
{{cquote|Pada pesta pernikahan Kleopatra, yang dicintai dan dinikahi oleh Filipus, dia (Kelopatra) terlalu muda untuknya, pamannya Attalos dalam mabuknya meminta rakyat Makedonia untuk memohon pada para dewa supaya memberi pewaris yang sah untuk kerajaan melalui keponakannya. Ini membuat Aleksander sangat marah, sehingga dia melempar gelasnya ke kepalanya, "Kau bajingan." katanya, "Apa, lalu aku pewaris yang tidak sah?" Kemudian Filipus bangkit dan hendak berlari pada putranya; namun entah karena keberuntungan, atau karena Filipus terlalau marah, atau karena terlalu mabuk, Filipus terjatuh ke lantai. Aleksander mencelanya, "Lihat itu." katanya, "pria yang bersiap untuk menyeberangi Eropa menuju Asia, terjatuh hanya ketika hendak berpindah kursi.|4=Plutarkhos, menggambarkan perseteruan dalam pesta pernikahan Filipus.<ref name=PA9/>}}
=== Pergi dan kembali ===
Aleksander kabur dari Makedonia bersama ibunya,<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Sabine Muller, Philip II, p. 180">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Sabine Muller, "Philip II", hlm. 180}}.</ref> yang dia titipkan di saudara ibunya di Dodona, ibu kota Epiros. Aleksander sendiri terus pergi ke Illyria,<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Sabine Muller, Philip II, p. 180"/> di sana ia meminta suaka pada raja Illyria dan diperlakukan sebagai tamu oleh rakyat Illyria meskipun Aleksander pernah mengalahkan Illyria dalam pertempuran beberapa tahun sebelumnya. Namun, Filipus masih ingin mengakui Aleksander sebagai putranya,<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Sabine Muller, Philip II, p. 180"/> sehingga Aleksander kembali ke Makedonia setelah enam bulan kabur. Dia kembali berkat sahabat keluarganya, [[Demaratos dari Korinthos]], yang melakukan mediasi antara kedua belah pihak.<ref name=PA9/><ref name=P75-B/><ref>Renault, hlm. 56</ref>
Setahun kemudian, [[satrap]] (gubernur) Iran di [[Karia]], [[Pixodarus|Pixodaros]], menawarkan putri sulungnya pada saudara tiri Aleksander, [[Filipus III dari Makedonia|Filipus Arrhidaios]].<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Sabine Muller, Philip II, p. 180"/> Olimpias dan beberapa sahabat Aleksander menduga bahwa tindakan itu menunjukkan Filipus berniat mengangkat Arrhidaios sebagai ahli warisnya.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Sabine Muller, Philip II, p. 180"/> Aleksander bereaksi dengan mengirim seorang aktor, [[Thessalus (aktor)|Thessalos]] dari Korinthos, untuk memberitahu Pixodaros bahwa dia seharusnya tidak menawarkan putrinya pada putra raja yang tidak sah, melainkan pada Aleksander. Ketika Filipus mengetahui ini, dia menghentikan negosiasi dan memarahi Aleksander yang ingin menikahi putri orang Karia. Filipus menjelaskan bahwa dia ingin perempuan yang lebih baik untuk Aleksander.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Sabine Muller, Philip II, p. 180"/> Filipus lalu mengasingkan empat kawan Aleksander, yaitu [[Harpalos]], [[Nearkhos|Neiarkhos]], Ptolemaios dan [[Erigyios]]. Sedangan Thessalos dibawa ke hadapan Filipus dalam keadaan dirantai.<ref name=McCarty27/><ref>Renault, hlm. 59.</ref><ref>Fox, ''The Search For Alexander'', hlm. 71.</ref>
== Raja Makedonia ==
=== Naik takhta ===
[[Berkas:Map Macedonia 336 BC-en.svg|300px|kiri|jmpl|[[Kekaisaran Makedonia|Kerajaan Makedonia]] pada tahun 336 SM. Keterangan dalam bahasa Inggris.]]
Pada tahun 336 SM, Filipus sedang berada di [[Vergina|Aigai]], menghadiri pernikahan putrinya, [[Kleopatra dari Makedonia|Kleopatra]], yang menikah dengan saudara Olimpias, [[Aleksander I dari Epiros|Raja Epiros Aleksander I]]. Di sana Filipus dibunuh oleh pemimpin [[Somatofilakes|pasukan pengawalnya]] sendiri, [[Pausanias dari Orestis|Pausanias]].{{efn|1=Ada banyak kecurigaan bahwa Pausanias sebenarnya dibayar untuk membunuh Filipus. Yang dicurigai membayar Pausanias antara lain Aleksander, Olimpias, dan bahkan kasiar Darius III. Ketiga orang itu punya motif untuk membunuh Filipus.<ref name=Fox72-73/>}} Ketika Pausanias mencoba kabur, dia tersandung tanaman anggur sehingga dapat dibunuh oleh para pengejarnya, yang meliputi dua rekan Aleksander, [[Perdikas|Perdikkas]] dan [[Leonatos|Leonnatos]]. Aleksander dengan demikian diangkat sebagai ''[[basileus]]'' (raja) oleh [[pasukan Makedonia]] dan bangsawan Makedonia. Dia berusia dua puluh tahun ketika menjadi raja.<ref name=N30-31-M/><ref>Renault, hlm. 61–62.</ref><ref>Fox, ''The Search For Alexander'', hlm. 72.</ref>
=== Konsolidasi kekuasaan ===
Aleksander memulai masa pemerintahannya dengan menyingkirkan orang-orang yang menurutnya berpotensi mengancam takhtanya. Dia menghukum mati sepupunya, [[Amintas IV dari Makedonia|Amyntas IV]],<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 190">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Baba 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 190}}.</ref> dan juga membunuh dua pangeran Makedonia dari daerah [[Linkestis|Lynkestis]], sedangkan pangeran ketiga, yaitu [[Aleksander dari Linkestis|Aleksander Lynkestes]], diampuni. Sementara itu Olimpias, ibu Aleksander, memerintahkan bahwa Kleopatra Euridike dan putrinya, Europa, dibakar hidup-hidup. Ketika Aleksander tahu tentang hal itu, dia marah pada ibunya. Aleksander juga memerintahkan bahwa Attalos harus dibunuh.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 190"/> Attalos sendiri saat itu menjabat sebagai komandan pasukan di Asia Minor. Attalos sempat berkorespondensi dengan Demosthenes, mengenai kemungkinannya untuk kabur ke Athena. Terlepas dari apakah Attalos benar-benar berniat ke Athena atau tidak, dia sudah membuat Aleksander marah. Selain itu, setelah mengetahui bahwa putri dan cucu Attalos mati, Aleksander merasa bahwa Attalos terlalu berbahaya untuk dibiarkan hidup.<ref>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 5–6</ref> Aleksander membiarkan Arrhidaios hidup. Arrhidaios disebutkan menderita cacat mental, kemungkinan akibat diracun oleh Olimpias.<ref name=N30-31-M/><ref name=PA77/><ref>Renault, hlm. 70–71.</ref><ref>Fox, hlm. 72.</ref>
Kabar kematian Filipus memicu banyak kota memberontak, termasuk Thiva, [[Athena]], Thessalia, dan suku-suku [[Thrakia]] di utara [[Makedonia]]. Ketika kabar pemberontakan di Yunani diketahui oleh Aleksander, dia merespon dengan cepat. Meskipun para penasihatnya menyarankannya untuk mempergunakan diplomasi, tetapi Aleksander memutuskan untuk mengumpulkan 3.000 tentara kavaleri dan bergerak menuju Thessalia, daerah tetangga Makedonia di sebelah selatan. Di sana dia mengetahui bahwa pasukan Thessalia telah menempati jalan di antara [[Gunung Olimpus]] dan [[Gunung Ossa (Yunani)|Gunung Ossa]]. Aleksander lalu menyuruh pasukannya menaiki Gunung Ossa. Ketika pasukan Thessalia terbangun, mereka melihat bahwa pasukan Aleksander telah berada di sisi belakang mereka. Pasukan Thessalia pun menyerah dan pasukan kavaleri Aleksander bertambah dengan masuknya pasukan Thessalia. Aleksander lalu bergerak menuju [[Peloponnesos]].<ref name=N31-M/><ref name="Renault, p. 72"/><ref>Fox, ''The Search For Alexander'', hlm. 104.</ref><ref>Bose, hlm. 95.</ref>
Aleksander berhenti sejenak di Thermopylae, di sana dia diakui sebagai pemimpin Liga Amphiktyon. Kemudian dia bergerak ke selatan ke Korinthos. Kota Athena memohon perdamaian dan Aleksander mengampuni Athena. Dia juga mengampuni semua orang yang terlibat dalam pemberontakan. Di Korinthos, terjadi peristiwa terkenal, yaitu pertemuannya dengan [[Diogenes dari Sinope|Diogenes Sang Kynis]], yang memintanya untuk menyingkir sedikit karena dia menghalangi matahari.<ref>Stoneman, page 21</ref> Di sana juga Aleksander diberikan gelar ''Hegemon'', dan seperti halnya Filipus, Aleksander juga diangkat sebagai komandan dalam perang yang akan dilaksanakan melawan Iran. Ketika sedang berada di Korinthos, Aleksander mendengar berita bahwa suku Thrakia memberontak di utara.<ref name="Renault, p. 72"/><ref name=P96-Bose/>
== Kampanye Balkan ==
{{Main|Kampanye Balkan Aleksander}}
Sebelum menyerang ke Asia, Aleksander ingin mengamankan perbatasan utaranya; dan, pada musim semi tahun 335 SM, dia berhasil menghentikan beberapa pemberontakan. Mulai dari Amphipolis, dia pertama-tama bergerak ke timur ke negara-negara "Suku-suku Thrakia Merdeka"; dan di [[Haemus Mons|Gunung Haimos]], pasukan Makedonia menyerang dan mengalahkan pasukan Thrakia.<ref name="I, 1"/> Pasukan Makedonia bergerak menuju negara [[Tribali|Triballi]], dan berhasil mengalahkan pasukan Triballi di dekat sungai Lyginos<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 2</ref> (anak [[sungai Donau]]). Aleksander kemudian melaju selama tiga hari ke Donau, menghadapi suku [[Getai]] di seberang sungai. Dia mengejutkan pasukan Getai dengan menyeberangi sungai pada malam hari. Dia berhasil memaksa pasukan Getai menyerah setelah meletusnya [[Skirmis|pertempuran kecil]]. Pasukan Getai mundur dan meninggalkan kota-kota mereka pada pasukan Makedonia.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 3–4</ref><ref>Renault, hlm. 73–74.</ref> Kemudian terdengar berita bahwa [[Kleitos (Dardania)|Kleitos]], Raja Illyria, dan [[Glaukias|Raja Glaukias]] dari [[Taulanti]] secara terbuka memberontak melawan otoritas Makedonia. Bergerak ke barat menuju Illyria, Aleksander mengalahkan semua pemberontak itu dan memaksa Kleitos dan Glaukias untuk melarikan diri bersama pasukan mereka. Dengan demikian, perbatasan utara Aleksander pun aman.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 5–6</ref><ref>Renault, hlm. 77.</ref>
Ketika sedang sukses dalam kampanyenya di utara, ternyata Thiva dan Athena sekali lagi memberontak. Aleksander dengan segera menyelesaikan kampanye di utara dan bergegas ke selatan bersama pasukannya.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 192">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 192}}.</ref> Kota-kota lainnya ragu-ragu, tetapi Thiva memutuskan untuk memberontak dengan mengerahkan seluruh kekuatannya. Akan tetapi perlawanan itu terbukti tidak efektif. Aleksander sangat marah pada Thiva. Dia membunuhi banyak tentara Thiva, meluluhlantakkan kota itu sampai hancur, menjual penduduknya sebagai budak, dan membagi-bagi wilayah Thiva ke kota-kota Boiotia di sekitarnya. Setelah mendengar berita tentang musnahnya kota Thiva, Athena pun menyerah pada Aleksander. Dengan demikian, seluruh Yunani sudah berada di bawah kekuasaan Aleksander.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 192"/> Setelah Yunani aman, Aleksander pun melaksanakan kampanyenya di Asia. Dia menugaskan [[Antipatros]] untuk mengurus Makedonia.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 199}}.</ref>
== Penaklukan Kekaisaran Persia ==
{{Main|Perang Aleksander Agung|Kronologi ekspedisi Aleksander Agung di Asia}}
=== Asia Minor ===
{{Main|Pertempuran Granikos|Pengepungan Halikarnassos|Pengepungan Miletos}}
[[Berkas:MacedonEmpire.jpg|jmpl|350px|Peta kekaisaran Aleksander dan jalan-jalan yang dia tempuh.]]
Pasukan Aleksander menyeberangi [[Hellespont]] pada tahun 334 SM dengan jumlah tentara sekitar 48.100 infantri, 6.100 kavaleri dan armada laut yang terdiri dari 120 kapal dengan kru kapal sekitar 38.000 orang.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 192"/> Pasukan itu berasal dari Makedonia dan dari berbagai negara-kota Yunani, selain juga tentara bayaran, serta pasukan dari [[Thrakia]], [[Paeonia (kerajaan)|Paionia]], dan [[Illyria]].<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 11</ref> Setelah memperoleh kemenangan pertama melawan pasukan Iran dalam [[Pertempuran Granikos]], Aleksander menerima penyerahan kota dan harta benda di [[Sardis]], salah satu ibu kota provinsi di Persia. Aleksander lalu bergerak menuju pesisir [[Ionia]].<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 13–19</ref> Di [[Halikarnasos|Halikarnassos]], Aleksander sukses melakukan pengepungan pertamanya. Dia berhasil memaksa musuh-musuhnya, yakni kapten tentara bayaran [[Memnon dari Rhodes]] dan satrap Iran di [[Karia]], [[Orontobates]], untuk mundur ke laut.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 20–23</ref> Setelah menaklukkan Karia, Aleksander menugaskan [[Ada dari Karia|Ada]] untuk memimpin urusan pemerintahan di Karia. Ada sendiri mengadopsi Aleksander sebagai putranya.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 23</ref>
Dari Halikarnassos, Aleksander maju ke pegunungan [[Lykia]] dan dataran [[Pamfilia|Pamphylia]]. Dia menaklukkan semua kota pesisir dengan tujuan untuk menyulitkan armada laut Iran. Jika kota-kota di pesisir dikuasai oleh Aleksander, maka kapal-kapal laut Iran tak akan bisa berlabuh. Mulai dari Pamphylia, di pesisir itu tidak ada lagi pelabuhan yang penting dan Aleksander pun melanjutkan kampanyenya ke daratan dalam. Di Termessos, Aleksander mengampuni kota [[Pisidia]].<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 27–28</ref> Di kota Gordum, ibu kota kuno [[Frigia]], Aleksander menjumpai [[ikatan Gordia]] yang terkenal tak dapat dibuka. Menurut legenda, orang yang mampu membukanya akan menjadi "raja [[Asia Minor|Asia]]".<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' II, 3</ref> Aleksander merasa bahwa tidak masalah bagaimana ikatan itu dibuka, dan dia pun memotongnya dengan pedangnya.<ref>Greene, hlm. 351</ref>
=== Syam ===
{{Main|Pertempuran Issos|Pengepungan Tyre}}
[[Berkas:Napoli BW 2013-05-16 16-25-06 1 DxO.jpg|jmpl|kiri|250px|[[Pertempuran Issos]], ''Mosaik Aleksander'' di [[Pompeii]].]]
Setelah menghabiskan musim dinginya dengan melakukan kampanye di [[Asia Minor]], pasukan Aleksander menyeberangi [[Gerbang Kilikia]] pada tahun 333 SM, dan mengalahkan pasukan utama Iran di bawah pimpinan Darius III dalam [[Pertempuran Issos]] pada bulan November.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' II, 6–10</ref> Darius melarikan diri dari pertempuran sehingga pasukannya kacau balau. Dia meninggalkan istrinya, dua putrinya, ibunya [[Sisygambis]], serta sejumlah besar harta.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' II, 11–12</ref> Setelah itu dia menawarkan kesepakatan damai kepada Aleksander. Darius menawarkan akan menyerahkan seluruh wilayah yang telah ditaklukkan oleh Aleksander serta tebusan sebesar 10.000 talen untuk menebus keluarganya. Aleksander menjawab bahwa karena dia kini adalah raja Asia, maka hanya dia sendirilah yang berhak mengatur masalah pembagian wilayah.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' I, 3–4 II, 14</ref>
Aleksander bergerak maju untuk menguasai Suriah, serta sebagian besar pesisir [[Syam]].<ref>Arrian [http://websfor.org/alexander/arrian/book1a.asp ''Anabasis Alexandri'' II, 23] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140701140338/http://websfor.org/alexander/arrian/book1a.asp |date=2014-07-01 }}</ref> Namun setahun kemudian, pada 332 SM, dia terpaksa harus menyerang [[Tyre, Lebanon|Tyre]], yang pada akhirnya dia taklukkan melalui [[Pengepungan Tyre|pengepungan yang terkenal]].<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' II, 16–24</ref><ref>Gunther, hlm. 84.</ref> Setelah menaklukkan Tyre, Aleksander, membantai semua penduduk prianya, dan menjual semua wanita dan anak-anak sebagai budak.<ref>Sabin ''et al.'', hlm. 396.</ref>
=== Mesir ===
{{Main|Pengepungan Gaza}}
[[Berkas:Name of Alexander the Great in Hieroglyphs circa 330 BCE.jpg|jmpl|ka|Nama Aleksander Agung dalam [[Hieroglif]] (ditulis dari kanan ke kiri), sekitar 330 SM, Mesir. [[Museum Louvre]].]]
Setelah Aleksander menghancurkan Tyre, sebagian besar kota dalam rute ke Mesir menyerah, kecuali Gaza. [[Gaza]] memiliki suatu benteng kuat yang di atas bukit dan sangat terlindung.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' II, 26</ref> Pada awal [[Pengepungan Gaza]], Aleksander memanfaatkan alat-alat yang sebelumnya dia pakai ketika menyerang Tyre. Setelah tiga kali gagal menyerang, benteng itu pada akhirnya berhasil ditembus, tetapi Aleksander harus mendapat luka di bahunya. Seperti halnya di Tyre, semua penduduk pria dibantai, sedangkan semua wanita dan anak-anak dijadikan budak.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' II, 26–27</ref>
Di lain pihak, [[Yerusalem]] membuka gerbangnya dan menyerah pada Aleksander. Menurut Yosephus, Aleksander diperlihatkan buku ramalan Daniel, mungkin bab 8, yang isinya adalah bahwa seorang raja Yunani yang kuat akan datang dan menaklukkan Kekaisaran Persia. Setelah melihat isi buku tersebut, Aleksander mengampuni Yerusalem dan terus maju ke Mesir.<ref>Josephus, [[Antiquities of the deJews|Jewish Antiquities]], XI, 337 [viii, 5]</ref><ref>Insight on the Scriptures, Volume 1, 1988, Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania International Bible Students Association, pg. 70</ref>
Aleksander memasuki Mesir pada tahun 332 SM, di sana dia dipandang sebagai seorang pembebas.<ref>Ring ''et al.'' hlm. 49, 320.</ref> Dia memperoleh gelar "penguasa baru alam semesta" dan putra dewa [[Amun]] di [[Orakel]] [[Wahat Siwah|Oasis Siwa]] di gurun [[Libya Kuno|Libya]].<ref name=grimal/> Sejak saat itu, Aleksander kadang disebut sebagai putra asli dari Zeus-Ammon, dan mata uang yang kemudian muncul menggambarkan dirinya dengan hiasan tanduk kambing sebagai simbol kedewaannya.<ref name=P27/><ref>{{cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/124716/coin/15880/From-the-Persian-Wars-to-Alexander-the-Great-490-336-bc|title=Coin: from the Persian Wars to Alexander the Great, 490–336 bc|publisher=Encyclopedia Britannica|accessdate=2009-11-16|archive-date=2009-12-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20091223112340/http://www.britannica.com/EBchecked/topic/124716/coin/15880/From-the-Persian-Wars-to-Alexander-the-Great-490-336-bc|dead-url=no}}</ref> Dalam masa tinggalnya di Mesir, dia mendirikan [[Aleksandria]] ([[Iskandariyah]]), yang kelak akan menjadi ibu kota [[Kerajaan Ptolemaik]] setelah kematian Aleksander.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 1</ref>
[[Berkas:Battle of Gaugamela, 331 BC - Opening movements.png|kiri|jmpl|300px|Penempatan dan pergerakan awal dalam [[Pertempuran Gaugamela]], 331 SM.]]
=== Assyria dan Babilonia ===
{{Main|Pertempuran Gaugamela}}
Berangkat dari Mesir pada tahun 331 SM, Aleksander pergi menuju ke timur ke [[Mesopotamia]] (sekarang [[Irak]] utara) dan sekali lagi mengalahkan Darius dalam [[Pertempuran Gaugamela]].<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III 7–15</ref> Lagi-lagi Darius terpaksa kabur dan meninggalkan arena pertempuran, Aleksander mengejarnya sampai ke [[Arbil|Arbela]]. Gaugamela akan terbukti sebagai pertempuran terakhir dan paling menentukan antara Aleksander dan Darius. Aleksander lalu bergerak menuju [[Babilonia]] dan menaklukkan kota tersebut.<ref name=AIII16/>
=== Persia ===
{{Main|Pertempuran Gerbang Persia}}
Dari Babilonia, Aleksander melaju ke [[Susa]], salah satu ibu kota Iran, dan merebut harta bendanya yang legendaris.<ref name=AIII16/> Aleksander mengirim sebagian besar pasukannya ke ibu kota seremonial Iran, [[Parsa]], lewat [[Jalan Kerajaan]], dan dia sendiri memimpin tentara-tentara pilihannya melalui rute langsung ke kota tersebut. Aleksander harus menyerang jalan masuk ke Gerbang Persia (di [[Pegunungan Zagros]] modern) yang telah diblok oleh pasukan Iran di bawah pimpinan Ariobarzan dan kemudian menghancuran Parsa sebelum garnisunnya dapat mengamankan harta benda.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 18</ref> Ketika memasuki Parsa, Aleksander mengizinkan pasukannya untuk menjarah kota dan kemudian menyuruh mereka berhenti.<ref>{{cite book|title=Alexander the conqueror: the epic story of the warrior king, Volume 2003|author=Laura Foreman|publisher=Da Capo Press|year=2004|pages=152|url=http://books.google.com/books?id=rVEa4nzLkT4C&pg=PA152&dq=vandalism+in+Persepolis&hl=en&ei=fQNFTdneJMGclgewpfUR&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CDUQ6AEwAzgK#v=onepage&q=vandalism%20in%20Persepolis&f=false}}{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Aleksander tinggal di Parsa selama lima bulan.<ref>{{harvnb|Morkot|1996|p=121}}</ref> Dalam masa tinggalnya di ibu kota, kebakaran terjadi di istana timur [[Xerxes I dari Persia|Xerxes]] dan menyebar ke seluruh kota. Banyak dugaan mengenai apakah kebakaran itu terjadi karena kecelakaan, atau sebagai tindakan pembalasan atas pembakaran [[Akropolis Athena]] pada masa Perang Yunani-Persia Kedua.<ref name="H83"/> [[Arrianos]], dalam salah satu kritiknya mengenai Aleksander, menyatakan, "Aku juga tidak merasa bahwa Aleksander menunjukkan pengertian yang baik dalam tindakan ini atau bahwa dia dapat menghukum rakyat Iran atas tindakan masa lalu."<ref>{{cite book|title=Alexander the Great: the invisible enemy : a biography|author=John Maxwell O'Brien|publisher=Psychology Press|year=1994|pages=104|url=http://books.google.com/books?id=QY9bF60I5pAC&pg=PA104&dq=vandalism+in+Persepolis&hl=en&ei=qQhFTfiKGoOdlgfwz8FB&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=10&ved=0CFQQ6AEwCQ#v=onepage&q=vandalism%20in%20Persepolis&f=false}}</ref>
=== Kejatuhan Persia ===
Aleksander lalu pergi mengejar Darius lagi, pertama-tama ke Media, dan kemudian ke [[Partia|Parthia]].<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 19–20</ref> Darius tak lagi dapat mengendalikan nasibnya, dan dia ditawan oleh [[Besos]], satrapnya di [[Baktria]] dan juga kerabatnya.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 21</ref> Ketika Aleksander datang, Besos dan anak buahnya telah menusuk Darius sampai mati. Besos lalu menyatakan dirinya sebagai penerus Darius dengan nama Artahsasta V, sebelum kemudian mundur ke [[Asia Tengah]] untuk melancarkan [[gerilya|serangan gerilya]] terhadap Aleksander.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 21, 25</ref> Mayat Darius dimakamkan oleh Aleksander di dekat makam para pemimpin Akhemeniyah lainnya dengan upacara pemakaman yang suci.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 22</ref> Aleksander mengklam bahwa sebelum kematiannya, Darius telah mengangkat Aleksander sebagai penerus takhta Akhemeniyah.<ref name=BriefLife81/> Kekaisaran Akhemeniyah atau Kekaisaran Persia pada umumnya dianggap telah runtuh dengan meninggalnya Darius.<ref>{{cite web|url=http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander10.html|title=The end of Persia|publisher=www.livius.org|accessdate=2009-11-16|archive-date=2016-03-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20160316211044/http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander10.html|dead-url=yes}}</ref>
=== Asia Tengah ===
[[Berkas:AlexanderCoin.jpg|jmpl|ka|250px|Koin perak Aleksander, [[British Museum|Museum Britania]]]]
Aleksander, kini menganggap diri sebagai penerus sah dari Darius, melihat Bessos sebagai pemberontak yang mengancam takhta Akhemeniyah. Aleksander pun melakukan serangan untuk mengalahkannya. Kampanye militer ini, yang pada awalnya direncanakan untuk melawan Besos, pada akhirnya menjadi petualangan Aleksander di Asia Tengah. Aleksander mendirikan kota-kota baru, dan semuanya diberi nama Aleksandria, termasuk [[Kandahar]] modern di [[Afghanistan]], dan Aleksandria Eskhate ("Yang Terjauh") [[Tajikistan]] modern. Kampanye ini membawa Aleksander melewati [[Medes|Media]], [[Parthia]], Aria (Afghanistan barat), [[Drangiana]], Arachosia (Afghanistan Tengah dan Selatan), [[Baktria]] (Afghanistan Tengah dan Utara), dan [[Skithia]].<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 23–25, 27–30; IV, 1–7</ref>
Besos dikhianati pada tahun 329 SM oleh Spitamana, yang memegang posisi tak jelas dalam kesatrapan Sogdiana. Spitamana menyerahkan Besos pada [[Ptolemaios I Soter|Ptolemaios]], salah satu rekan terpercaya Aleksander, dan Besos pun dihukum mati.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 30</ref> Akan tetapi, ketika di suatu waktu, Aleksander sedang sibuk di [[Syr Darya|Jaxartes]] dalam rangka menghadapi serbuan pasukan nomad berkuda, Spitamana malah memimpin pemberontakan di Sogdiana. Aleksander mengalahkan pasukan Skithia dalam Pertempuran Jaxartes dan dengan segera melancarkan kampanye militer melawan Spitamana. Aleksander berhasil mengalahkannya dalam Pertempuran Gabai. Setelah kalah, Spitamana dibunuh oleh anak buahnya sendiri, yang kemudian memohon perdamaian pada Aleksander.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' IV, 5–6, 16–17</ref>
[[Berkas:The wedding of Alexander and Roxane by Andre Castaigne (1898-1899).jpg|200px|kiri|jmpl|''Pernikahan Aleksander dan Roxana'', oleh Andre Castaigne.]]
=== Permasalahan ===
Setelah menguasai Iran, Aleksander mengambil gelar penguasa Iran "Raja Diraja" (''xšāyaθiya xšāyaθiyānām'', ''syahansyah'') dan mengadopsi beberapa ciri khas Iran dalam hal pakaian dan kebiasaan di istananya. Yang paling terkenal adalah adat ''[[Proskinesis|proskynesis]]'', kemungkinan adat mencium tangan secara simbolis, atau sujud di tanah, yang biasa orang Iran lakukan di depan atasan mereka.<ref name=AVII11/><ref name=PA45/> Orang Yunani menganggap bahwa gerakan tersebut hanya boleh dilakukan kepada dewa dan mereka percaya bahwa Aleksander berniat mendewakan dirinya dengan cara menyuruh orang-orang melakukan itu padanya. Akibatnya dia kehilangan banyak simpati dari para anak buahnya,<ref name=PA45/> dan pada akhirnya dia meninggalkan kebiasaan tersebut.<ref>{{harvnb|Morkot|1996|p=111}}.</ref>
Suatu hari rencana pembunuhan terhadap dirinya terungkap. dan salah satu perwiranya, yaitu [[Filotas (abad ke-4 SM)|Philotas]], dihukum mati karena tidak dapat menangani rencana pembunuhan itu dengan cepat. Kematian seorang putra mengharuskan ayahnya juga untuk ikut mati, dan demikianlah [[Parmenion]], yang bertugas menjaga harta benda di [[Ekbatana]], dibunuh secara diam-diam atas perintah Aleksander, supaya dia tidak dapat membalaskan kematian putranya. Aleksander juga pernah secara langsung membunuh pria yang pernah menyelamatkan nyawanya di Granikos, yaitu [[Kleitus si Hitam|Kleitos si Hitam]], ketika mereka sedang mabuk dan berdebat di [[Samarkand|Maracanda]].<ref name=BriefLife99/> Di kemudian hari, dalam kampanye di Asia Tengah, rencana pembunuhan kedua terungkap, kali ini diprakarsai oleh pelayan prianya sendiri, sejarawan resminya, [[Kalistenes|Kallisthenes]] dari [[Olintos|Olynthos]] (yang tak lagi disukai oleh Aleksander karena memimpin oposisi terhadap usahanya untuk memperkenalkan ''proskynesis''), dituduh terlibat dalam rencana pembunuhan tersebut. Namun, tidak pernah ada kesepakatan di antara para sejarawan mengenai keterlibatannya dalam persekongkolan.<ref>{{cite book|coauthors=|title=Alexander the Great: A New History|editor=Waldemar Heckel, Lawrence A. Tritle|publisher=Wiley-Blackwell|year=2009|pages=47–48|isbn=9781405130820|url=http://books.google.com/?id=jbaPwpvt8ZQC&pg=PA46&lpg=PA46&dq=callisthenes+of+olynthus+conspiracy&q=callisthenes%20of%20olynthus%20conspiracy}}</ref>
=== Makedonia ===
Ketika Aleksander pergi ke Asia, dia menugaskan jenderalnya [[Antipatros]], seorang pemimpin dengan pengalaman politik dan militer dan bagian dari "Garda Lama" yang telah melayani Filipus, untuk mengurus Makedonia.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/> Penghancuran Aleksander terhadap kota Thiva telah membuat kota-kota lainnya diam sehingga Yunani terjamin tetap aman selama Aleksander absen.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/> Masalah yang muncul adalah ancaman dari raja Sparta, [[Agis III]], pada tahun 331 SM, yang untungnya dapat diselesaikan oleh Antipatros. Agis dikalahkan dan dibunuh oleh Antipatros dalam suatu pertempuran di Megalopolis setahun kemudian.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/> Antipatros lalu meminta Aleksander untuk menghukum Sparta, tetapi Aleksander lebih memilih untuk mengampuni mereka.<ref>{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 201}}.</ref> Masalah lainnya adalah perselisihan antara Antipatros dan ibu Aleksander Olimpias. Masing-masing dari mereka sama-sama mengeluh kepada Aleksander mengenai yang lainnya.<ref>{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 202}}.</ref> Secara umum, Yunani mengalami periode perdamaian dan kemakmuran selama kampanye militer Aleksander di Asia.<ref>{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 203}}.</ref> Aleksander juga mengirim balik sejumlah besar harta hasil dari penaklukannya, yang berhasil meningkatkan perekonomian dan mengembangkan perdagangan antar daerah di kekaisarannya.<ref>{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 205}}.</ref> Namun dalam prosesnya, Aleksander terus-menerus meminta tambahan pasukan serta penduduk dari Yunani untuk mengisi berbagai daerah di kekaisarannya. Tindakan ini sangat melemahkan Makedonia bertahun-tahun setelah kematiannya, dan akan berujung pada kekalahan dan pendudukan Makedonia oleh [[Republik Romawi|Romawi]].<ref>{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Edward Anson, "Why study ancient Macedonia", hlm. 186}}.</ref>
== Kampanye di India ==
{{Main|Kampanye Aleksander di India}}
=== Invasi ke anak benua India ===
[[Berkas:Alexander victory coin Babylon silver c 322 BCE.jpg|jmpl|"Koin kejayaan" perak Aleksander Agung, dicetak di [[Babilonia]] c.322 SM, menyusul kampanyenya di [[India]].<br />'''Bagian depan''': Aleksander dimahkotai oleh dewi [[Nike (mitologi)|Nike]].<br />'''Bagian belakang''': Aleksander menyerang raja [[Puru (abad ke-4 SM)|Puru]] yang sedang mengendarai [[Gajah perang|gajahnya]]. [[Museum Britania]].]]
Aleksander menikah dengan [[Roxana]] (Rosyanak dalam [[bahasa Baktria]]) untuk memperkuat hubungannya dengan kesatrapan di Asia Tengah. Setelah itu Aleksander mengalihkan perhatiannya ke [[anak benua India]]. Dia mengundang semua [[kepala suku]] dari bekas kesatrapan [[Gandhara]], di daerah utara Pakistan modern, untuk datang dan tunduk di bawah kekuasaannya. Ambhi, penguasa [[Taxila]], yang kerajaannya membentang dari [[Indus]] sampai [[Sungai Jhelum|Hydaspes]], bersedia tunduk, tetapi para kepala suku dari beberapa klan perbukitan, termasuk bagian-bagian Asvaka dan Assakenoi dari suku [[Kerajaan Kamboja|Kamboja]] (dikenal juga dalam naskah-naskah India sebagai Ashvayanas Dan Ashvakayanas), menolak untuk menyerah.<ref name=Ind118/>
Pada musim dingin tahun 327/326 SM, Aleksander secara langsung memimpin pasukan untuk menghadapi klan-klan yang tidak mau tunduk kepadanya, antara lain suku Aspasioi dari [[lembah]] [[Lembah Kunar|Kunar]], suku Guraeus dari lembah Guraeus, dan suku Assakenoi dari lembah Swat dan Buner.<ref>Narain, hlm. 155–165</ref> Pertempuran yang sengit terjadi melawan pasukan Aspasioi ketika Aleksander sendiri terluka bahunya oleh panah. Namun pasukan Aspasioi pada akhirnya berhasil dikalahkan. Aleksander kemudian menghadapi pasukan Assakenoi, yang memberikan perlawanan yang luar biasa dari benteng Massaga, Ora, dan Aornos.<ref name=Ind118/> Benteng Massaga berhasil ditaklukkan setelah melalui pertumpahan darah selama beberapa hari dan Aleksander lagi-lagi terluka di bagian pergelangan kakinya. Menurut [[Quintus Curtius Rufus|Curtius]], "Aleksander tidak hanya membantai seluruh penduduk Massaga, tetapi juga menghancurkan bangunan-bangunannya".<ref>Curtius dalam McCrindle, hlm 192</ref><ref>J. W. McCrindle; History of Punjab, Vol I, 1997, hlm.229, Punajbi University, Patiala, (Editors): Fauja Singh, L. M. Joshi; Kambojas Through the Ages, 2005, hlm 134, Kirpal Singh.</ref> Pembantaian serupa terjadi di Ora, benteng lainnya milik suku Assakenoi. Setelah peristiwa Massaga dan Ora, banyak orang Assakenoi yang menyelamatkan diri ke benteng Aornos. Aleksander mengikuti mereka dan berhasil menaklukkan benteng di atas bukit tersebut setelah melakukan pertempuran yang sangat berdarah selama empat hari.<ref name=Ind118/>
Setelah menaklukkan Aornos, Aleksander menyeberangi sungai Indus dan bertempur melawan penguasa [[Punjabi]] lokal yang bernama [[Puru (abad ke-4 SM)|Raja Puru]], yang menguasai daerah di [[Punjab]]. Aleksander mengalahkan Puru melalui pertempuran yang sengit, yaitu [[Pertempuran Hydaspes]] pada tahun 326 SM.<ref name=Ind124/> Aleksander sangat terkesan dengan keberanian Puru dalam pertempuran tersebut dan karena itu seusai pertempuran Aleksander menjalin kerja sama dengannya serta mengangkatnya sebagai salah satu satrap di kerajaannya. Aleksander bahkan menambahkan wilayah yang sebelumnya tidak dikuasai oleh Puru. Alasan lainnya kemungkinan lebih bersifat politis, yaitu karena untuk mengendalikan daerah yang jauh dari Yunani, Aleksander membutuhkan bantuan dan kerja sama dari orang lokal.<ref name=Ind126/> Aleksander mendirikan dua kota baru di kedua sisi sungai [[Sungai Jhelum|Hydaspes]], dan salah satunya dia beri nama [[Bukefalos Aleksandria|Bukephala]] sebagai penghormatan kepada kuda yang telah membawanya ke India. Kudanya itu meninggal dalam pertempuran.<ref name=BriefLife120/> Kota yang satunya dinamai Nikaia (Kejayaan) di situs arkeologis Mong, Punjab.<ref>{{cite book|url=http://books.google.ca/books?id=6_ctAAAAIAAJ&q=Nicaea+Mong&dq=Nicaea+Mong&source=bl&ots=7i3GPP9Jep&sig=scIQIw3Y3hsAeGyryYKrrPHaEEg&hl=en&ei=7Q83TNudGYW0lQe21dXSBw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CBoQ6AEwAQ|title=The encyclopædia britannica: a dictionary of arts, sciences, literature and general information, Volume 14 hlm. 398|publisher=Books.google.ca|date=|accessdate=2011-01-29}}</ref><ref>[http://books.google.ca/books?id=OiM51I7_A1gC&pg=PA175&dq=Alexander+Nicaea+Punjab&hl=en&ei=6RM3TMPYMsH6lweKuODTBw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CDUQ6AEwAg#v=onepage&q=Alexander%20Nicaea%20Punjab&f=false Alexander the Great: a reader] Author Ian Worthington Editor Ian Worthington Edition illustrated, reprint Publisher Routledge, 2003ISBN 0-415-29186-0, ISBN 978-0-415-29186-6 Length 332 halaman, hlm. 175</ref>
=== Pemberontakan pasukan ===
[[Berkas:AlexanderConquestsInIndia.jpg|jmpl|kiri|Invasi Aleksander di anak benua India.]]
Di sebelah timur kerajaan Puru, di dekat [[Sungai Gangga]], berdiri Kekaisaran [[Dinasti Nanda|Nanda]] di [[Magadha]] dan [[Gangaridai|Kekaisaran Ganggaridai]] di [[Bengali]]. Dua kekaisaran itu sangatlah kuat. Pasukan Aleksander kemudian memberontak karena tidak mau lagi menghadapi pasukan India yang kuat. Selain itu mereka juga sudah lelah setelah berperang selama bertahun-tahun. Mereka memberontak di [[Sungai Beas|Sungai Hyphasis]], menolak untuk maju lebih jauh ke timur. Demikianlah, sungai ini menjadi batas paling timur penaklukan Aleksander.<ref name=PA62/><ref name=Ind129/>
{{cquote|Mereka secara kasar menentang Aleksander ketika dia bersikeras ingin menyeberangi sungai Gangga, yang lebarnya, sesuai yang mereka tahu, adalah tiga puluh dua furlong, kedalamannya mencapai seratus depa, sedangkan bantarannya di sisi seberang telah dipenuhi oleh banyak prajurit dan penunggang kuda dan gajah musuh. Karena mereka sudah diberi tahu bahwa pasukan Ganderites dan Praesii telah menanti kedatangan mereka dengan menyiapkan delapan puluh ribu penunggang kuda, dua ratus ribu pasukan pejalan kaki, delapan ribu [[kereta perang]], dan enam ribu [[gajah perang]].|4=<ref name=PA62/>}}
Aleksander berbicara kepada pasukannya dan berusaha untuk membujuk mereka supaya mau berjalan lebih jauh ke India namun Koinos, salah satu jenderalnya, memohon pada Aleksander untuk berubah pikiran dan pulang. Koinos berkata, "Para tentara sudah rindu untuk berjumpa kembali dengan orang tua, istri, anak-anak, dan kampung halaman mereka." Aleksander menyadari keadaan pasukannya dan dia pun akhirnya setuju. Dia dan pasukannya kemudian berbelok ke selatan dan menyusuri [[Sungai Indus]]. Dalam perjalanannya, mereka menaklukkan klan-klan Malhi (di [[Multan]] modern), dan beberapa suku India lainnya.<ref name=Ind137/>
Aleksander mengirim sejumlah besar pasukannya ke [[Provinsi Kerman|Kerman]] ([[Iran]] selatan modern) beserta jenderalnya [[Krateros]], dan juga mengirim armada laut untuk mengeksplorasi pesisir [[Teluk Persia]] di bawah admiral [[Nearkhos]]. Sementara dia sendiri memimpin pasukannya untuk mundur ke Persia melalui rute selatan yang lebih sulit di sepanjang [[Gedrosia|Gurun Gedrosia]] dan [[Makran]] (kini bagian dari Iran selatan dan Pakistan selatan).<ref name=Ind141/> Aleksander sampai di Susa pada tahun 324 BC, tetapi dia kehilangan banyak prajurit akibat kondisi gurun yang keras.<ref>{{harvnb|Morkot|1996|p=9}}</ref>
== Tahun-tahun terakhir di Persia ==
Mengetahui bahwa banyak [[satrap]] dan gubernur militernya yang bertindak melenceng selama dia absen, Aleksander pun menghukum mati beberapa dari mereka dalam perjalanannya ke Susa sebagai contoh bagi yang lainnya.<ref name=AVI27/><ref name=AVII4/> Sebagai ungkapan terima kasih kepada pasukannya, Aleksander membayar lunas gaji para tentaranya, dan mengumumkan bahwa dia akan mengirim prajurit yang sudah tua dan cacat kembali ke Makedonia dengan dimpimpin oleh Krateros. Namun, pasukannya salah paham atas niat Aleksander. Mereka pun memberontak di kota [[Opis]], menolak untuk dikirim balik dan secara keras mengkritik usahanya untuk mengadopsi adat dan pakaian Persia, dan upaya masuknya para perwira dan tentara Persia ke dalam unit-unit militer Makedonia.<ref>Worthington, ''Alexander the Great'', hlm. 307–308</ref> Aleksander mengeksekusi para pemimpin pemberontakan tersebut, tetapi mengampuni para prajuritnya. Setelah tiga hari, Aleksander sadar dia tidak dapat membujuk pasukannya. Aleksander pun tak lagi memasukkan komando Persia ke dalam pasukan Makedonia, sebaliknya gelar-gelar militer Makedonia kini dapat diberikan untuk unit-unit perang Persia. Maka pasukan Makedonia langsung meminta maaf, dan Aleksander memaafkan mereka. Pada malam harinya, Aleksander menggelar acara makan-makan yang dihadiri oleh beberapa ribu prajuritnya, dan mereka makan bersama.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 194">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 194}}.</ref> Dalam upaya menciptakan perdamaian yang bertahan antara orang-orang Makedonia dan rakyat Iran, Aleksander mengadakan pernikahan massal di Susa antara para perwiranya dengan wanita bangsawan Iran. Akan tetapi, hanya sedikit dari pernikahan tersebut yang bertahan lebih dari setahun.<ref name=AVII4/> Sementara itu, setelah tiba di istananya, Aleksander mengetahui bahwa beberapa orang telah menodai makam [[Koresy Agung]]. Aleksander dengan cepat menghukum mati mereka, karena mereka sebenarnya ditugaskan untuk menjaga makam Koresy tersebut, yang sangat dihormati oleh Aleksander.<ref name=AVI29/>
Setelah Aleksander pergi ke Ekbatana untuk mengambil bagian terbesar dari harta kekayaan Iran, sahabat terdekat dan mungkin kekasihnya, [[Hephaestion|Hephaistion]], meninggal karena suatu penyakit, atau barangkali akibat diracun.<ref name=AVII14/><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=N7mj2NhCGNYC&pg=PA101&dq=hephaestion+and+alexander+the+great+lover&hl=en&ei=gckuTdDdL9SwhQfC8tTmCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=5&sqi=2&ved=0CDkQ6AEwBA#v=onepage&q=hephaestion%20and%20alexander%20the%20great%20lover&f=false|title=Moses in the Hieroglyphs|author=Grant Berkley|page=101|publisher=Trafford Publishing|year= 2006|ISBN=1412056004|accessdate=2011-01-13 }}</ref> Arrianos menemukan banyak sumber yang meragukan tentang reaksi duka Aleksander atas kematian itu, meskipun hampir semua pendapat setuju bahwa kematian Hephaistion cukup mengguncang Aleksander. Dia memerintahkan pelaksanaan pemakaman sahabatnya itu untuk diselenggarakan secara mahal di Babilonia. Selain itu, Aleksander juga memerintahkan dilaksanakannya masa berkabung bersama.<ref name=AVII14/>
Setelah kembali ke Babilonia, Aleksander merencanakan serengkaian kampanye militer baru, yang akan dimulai dengan invasi ke [[Jazirah Arab]]. Namun dia tidak sempat merealisasikan rencana tersebut karena dia meninggal dunia tidak lama setelah kembali ke Babilonia.<ref name=AVII19/>
== Kematian ==
[[Berkas:Babylonian astronomical diary recording the death of Alexander the Great (British Museum).jpg|jmpl|Sebuah diari [[astronomi Babilonia]] (c. 323–322 SM) yang berisi tentang kematian Aleksander ([[Museum Britania]], London)]]
Pada tanggal 10 atau 11 Juni 323 SM, Aleksander meninggal di istana [[Nebukadnezar II]], di [[Babilonia]] pada usia 32 tahun.<ref name=Depuydt/> Rincian mengenai kematian tersebut sedikit berbeda-beda. Catatan [[Plutarch|Plutarkhos]] menceritakan bahwa sekitar 14 hari sebelum kematiannya, Aleksander menjamu admiralnya, [[Nearkhos]], dan menghabiskan malam serta hari berikutnya dengan minum-minum bersama [[Medios dari Larissa]].<ref name=P75/> Aleksander lalu mengalami demam, yang semakin lama semakin parah, sampai-sampai dia tak dapat lagi berbicara. Para tentara menjadi sangat cemas ketika Aleksander hanya dapat melambaikan tangannya pada mereka.<ref name=P75/><ref name=P76/><ref>[[Arrian]], ''Anabasis Alexandri'' VII, 26</ref> Dua hari kemudian, Aleksander meninggal dunia.<ref name=P75/><ref name=P76/> Sementara Diodoros menceritakan bahwa Aleksander menderita rasa sakit setelah menenggak semangkuk besar anggur yang tidak dicampur untuk menghormati [[Herakles]], dan meninggal dunia setelah mengalami semacam rasa sakit,<ref name=DSXVII117/> yang juga disebutkan sebagai alternatif oleh Arrianos, tetapi [[Plutarch|Plutarkhos]] secara khusus membantah klaim ini.<ref name=P75/>
Mengingat aristokrasi Makedonia punya kecenderungan untuk melakukan pembunuhan,<ref name=g1/> maka muncul dugaan bahwa Aleksander meninggal dunia akibat dibunuh. Diodoros, Plutarkhos, Arrianos, dan Yustinus semuanya menyebutkan teori bahwa Aleksander diracun. Plutarkhos menganggapnya sebagai pemalsuan,<ref name=PA77/> sedangkan Diodoros dan Arrianos berkata bahwa mereka menyebutkannya hanya demi kelengkapan.<ref name=DSXVII117/><ref name=AVII27/> Meskipun demikian, catatan-catatan mereka cukup konsisten dalam menduga para tersangka di balik pembunuhan Aleksander, di antaranya adalah [[Antipatros]], yang baru saja diberhentikan dari jabatannya sebagai raja muda Makedonia, dan tersangka lainnya yang anehnya adalah Olimpias. Barangkali datang ke Babilonia untuk menanti hukuman mati,<ref name=g23/> dan telah melihat nasib yang menimpa Parmenion dan Philotas,<ref name=DSXVII118/> Antipatros pun menyusun rencana supaya Aleksander diracun oleh putranya Iollas, yang merupakan penuang anggur Aleksander.<ref name=PA77/><ref name=AVII27/><ref name=DSXVII118/> Bahkan ada dugaan bahwa Aristoteles terlibat dalam konspirasi tersebut.<ref name=PA77/><ref name=AVII27/> Sebaliknya, argumen terkuat melawan teori racun adalah fakta bahwa ada dua belas hari antara awal sakitnya dan kematiannya; di dunia kuno, racun yang bereaksi lama seperti itu kemungkinan tidak tersedia.<ref>Fox, ''Alexander the Great'', hlm.</ref> Akan tetapi pada tahun 2010, sebuah teori diajukan yang mengindikasikan bahwa keadaan kematian Aleksander sesuai dengan peracunan oleh air sungai Styx ([[Mavroneri]]) yang mengandung calicheamicin, suatu bahan berbahaya yang dihasilkan oleh bakteri yang ada di airnya.<ref>{{cite web|url=http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/greece/7924855/Alexander-the-Great-poisoned-by-the-River-Styx.html|title=Alexander the Great poisoned by the River Styx.html|date=August 4, 2010|accessdate=August 4, 2010|archive-date=2019-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20190806034435/https://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/greece/7924855/Alexander-the-Great-poisoned-by-the-River-Styx.html|dead-url=no}}</ref>
Beberapa penyebab alami (penyakit) telah diajukan sebagai penyebab kematian Aleksander; [[malaria]] atau [[demam tifoid]] adalah kandidat yang jelas. Sebuah artikel pada tahun 1998 dalam ''New England Journal of Medicine'' menyebutkan kematian Aleksander disebabkan oleh pelubangan usus dan kelumpuhan menaik,<ref name=AMD/> sedangkan analisis terkini lainnya mengajukan spondilitis pirogenis atau [[meningitis]] sebagai penyebabnya.<ref name=ashrafian/> Penyakit lainnya dapat juga menjadi penyebabnya, termasuk [[Pankreatitis#pankreatitis akut|pankreatitis akut]] atau [[Virus West Nile]].<ref name=ref1/><ref>{{cite journal |author=Sbarounis CN |title=Did Alexander the Great die of acute pancreatitis? |journal=J Clin Gastroenterol |volume=24 |pages=294–296 |year=2007 |doi=10.1097/00004836-199706000-00031 |pmid=9252868 |issue=4 | issn=0192-0790}}</ref> Teori penyebab alami juga cenderung menekankan bahwa kesehatan Aleksander mungkin semakin menurun akibat suka minum-minum dan menderita luka-luka dalam perang (termasuk luka di India yang hampir merenggut nyawanya). Lebih jauh lagi, dukacita yang dirasakan oleh Aleksander setelah kematian [[Hephaestion]] mungkin ikut memperburuk kesehatannya.<ref name=AMD/>
Penyebab lainnya yang diduga mengakibatkan kematian Aleksander adalah overdosis obat-obatan yang mengandung helebor, sejenis tanaman yang berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis yang banyak.<ref>Cawthorne (2004), s. 138</ref><ref>{{cite web |url=http://www.forensic-psych.com/articles/artDeadMenTalking.php |title=Forensic Psychiatry & Medicine – Dead Men Talking |publisher=Forensic-psych.com |accessdate=18 July 2009 |archive-date=2019-03-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190329124207/http://www.forensic-psych.com/articles/artDeadMenTalking.php |dead-url=no }}</ref>
[[Berkas:Alexander Sarcophagus.jpg|jmpl|250px|kiri|Relief pada [[Sarkofagus Aleksander]].]]
=== Pemakaman ===
Jenazah Aleksander disimpan di [[sarkofagus]] emas berbentuk tubuhnya (''antropoid'') dan diisi dengan madu, yang kemudian dimasukkan lagi ke dalam peti mati emas.<ref name=sarco1/> Berdasarkan Aelianus, seorang peramal bernama Aristandros meramalkan bahwa tanah tempat Aleksander diistirahatkan "akan bahagia dan tak tertaklukkan selamanya".<ref name=Aelian/> Yang lebih mungkin, para penerusnya barangkali menganggap kepemilikan atas jenazah Aleksander sebagai suatu lambang legitimasi (adalah hak khusus kerajaan untuk memakamkan raja sebelumnya).<ref>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 32.</ref> Bagaimanapun, Ptolemaios mencuri iring-iringan pemakaman, dan membawanya ke [[Memphis]].<ref name=sarco1/><ref name=Aelian/> Penggantinya, [[Ptolemaios II Philadelphos]], memindahkan sarkofagus ke Aleksandria. Sarkofagus itu berada di sana hingga setidaknya [[Abad Kuno|Zaman Kuno Akhir]]. [[Ptolemaios IX Lathyros]], salah satu penerus Ptolemaios I, mengganti sarkofagus emas Aleksander dengan sarkofagus dari kaca. Sarkofagus emasnya dia lelehkan untuk kemudian dibuat menjadi uang koin.<ref name=sarco2/> [[Pompeius]], [[Julius Caesar]], dan [[Augustus]] semuanya pernah mengunjungi makam Aleksander di Aleksandria. Augustus diduga mengganggu hidung jenazah Aleksander. [[Caligula]] dikatakan mengambil pelindung dada Aleksander dari makam untuk kepentingannya sendiri. Pada tahun 200 M, Kaisar [[Septimius Severus]] menutup makam Aleksander untuk umum. Putra dan penggantinya, [[Caracalla]], adalah pengagum berat Aleksander. Dia pernah mengunjungi makam Aleksander pada masa pemerintahannya. Setelah itu, nasib makam tersebut menjadi tidak banyak diketahui.<ref name=sarco2/>
Sarkofagus yang disebut "[[Sarkofagus Aleksander]]" ditemukan di dekat [[Sidon]] dan kini berada di [[Museum Arkeologi Istanbul]]. Sarkofagus itu dinamai begitu bukan karena di dalamnya ada jenazah Aleksander, tetapi karena di bagian luarnya terdapat relief yang menggambarkan Aleksander dan rekan-rekannya yang sedang berburu dan bertempur melawan pasukan Persia. Awalnya itu dikira sebagai sarkofagus Abdalonymos (meninggal 311 SM), raja Sidon yang diangkat oleh Aleksander segera setelah pertempuran Issos pada tahun 331.<ref>Studniczka hlm. 226ff.</ref><ref>Beazley and Ashmole, hlm. 59, fig. 134.</ref><ref>{{Cite journal|author = Bieber M |title=The Portraits of Alexander |journal=Greece & Rome, Second Series |year=1965 |pages=183–188|volume = 12.2}}</ref> Namun, baru-baru ini diduga bahwa sarkofagus itu berasal dari masa yang lebih awal daripada kematian Abdolymos.
=== Wasiat ===
[[Diodoros Sikolos]] menulis bahwa Aleksander telah memberi instruksi tertulis yang rinci kepada Krateros sebelum meninggal dunia.<ref name=DSXVIII4/> Meskipun Krateros sudah mulai melaksanakan beberapa perintah Aleksander, tetapi para penerusnya memilih untuk tidak melaksanakannya lebih lanjut, dengan alasan tidak praktis dan boros..<ref name=DSXVIII4/> Meskipun demikian, kehendak Aleksander dibacakan kepada pasukannya oleh Perdikkas setelah kematian Aleksander.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/> Wasiat itu menyuruh untuk melakukan ekspansi imiliter ke Mediterania barat dan selatan, membangun monumen, dan pencampuran penduduk Timur dan Barat. Isinya adalah:
* Membangun makam monumental untuk ayahnya Filipus, "untuk menyamai [[piramida]] terbesar di Mesir"<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/>
* Mendirikan kuil di [[Delos]], [[Delphi]], Dodona, [[Dion, Pieria|Dium]], Amphipolis, Kirnos, dan sebuah kuil monumental untuk dewi [[Athena (mitologi)|Athena]] di [[Troya]]<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/>
* Menaklukkan Jazirah Arab dan seluruh Mediterania<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/>
* Berlayar mengelilingi [[Afrika]]<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/>
* Mendirikan kota-kota dan ''"mengirim penduduk dari Asia ke Eropa dan sebaliknya dari Eropa ke Asia, dengan tujuan menyatukan dua benua itu dan persahabatan dengan cara pernikahan antar bangsa dan ikatan keluarga."''<ref>{{cite book|url=http://books.google.co.uk/books?id=lMoOAAAAQAAJ&pg=PA54&dq=transplant+of+populations+from+Asia+to+Europe+and+in+the+opposite+direction+from+Europe+to+Asia&hl=en&ei=Gx8aTZTiG4WShAecvvG2Dg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCkQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false|title=Outsiders in the Greek cities in the fourth century B.C.|author=Paul McKechnie|page=54|publisher=Taylor & Francis|year= 1989
|ISBN= 0415003407|accessdate=2010-12-28 }}</ref>
=== Pembagian kekaisaran ===
{{Main|Diadokhoi}}
[[Berkas:Diadochen1.png|jmpl|ka|float|300px|Setelah Aleksander wafat, kekaisarannya terpecah menjadi empat kerajaan; [[Kerajaan Ptolemaik]] (biru tua) , [[Kekaisaran Seleukia]] (kuning), [[Kerajaan Pergamon]] (jingga), dan Kerajaan Makedonia (hijau). ]]
Kematian Aleksander begitu tiba-tiba sehingga ketika beritanya mencapai Yunani, orang-orang tidak langsung percaya.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 199"/> Aleksander tidak memiliki ahli waris yang sah dan jelas, putranya Aleksander IV dari hubungannya dengan Roxana baru lahir setelah Aleksander meninggal. Akibatnya muncul pertanyaaan besar mengenai siapa yang akan memimpin kekaisaran yang baru ditaklukkan dan belum tenang ini.<ref name=g24/> Berdasarkan Diodoros, rekan-rekan Aleksander sempat bertanya kepada Aleksander, yang saat itu sedang sekarat, mengenai kepada siapa Aleksander mewariskan kerajaannya. Aleksander menjawab singkat, "tôi kratistôi" ("kepada yang terkuat").<ref name=DSXVII117/> Mengingat bahwa Arrianos dan Plutarkhos menyatakan bahwa ketika itu Aleksander sudah tidak dapat berbicara, cerita tersebut agak diragukan kebenarannya.<ref>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 20.</ref> Diodoros, Curtius, dan Yustinus juga punya cerita yang lebih masuk akal bahwa Aleksander memberikan segelnya kepada Perdikkas, salah satu pengawalnya dan pemimpin pasukan kavaleri rekan. Aleksander melakukannya di depan sejumlah saksi, dan dengan demikian mungkin Aleksander mencalonkan Perdikkas sebagai penerusnya.<ref name=DSXVII117/><ref name=g24/>
Dalam hal apapun, Perdikkas awalnya secara eksplisit menolak mengklaim kekuasaan. Dia malah menginginkan putra Roxana untuk menjadi raja, jika Roxana melahirkan bayi laki-laki. Sementara dia, Krateros, Leonnatos, dan Antipatros akan menjadi penjaga sang raja. Akan tetapi, pasukan infanteri, di bawah komando [[Meleagros (jenderal)|Meleagros]], menolak hal ini dengan alasan mereka tidak diikutsertakan dalam diskusinya. Sebaliknya, mereka mendukung saudara tiri Aleksander, Filipus Arrhidaios. Pada akhirnya, kedua belah pihak berdamai, dan setelah Aleksander IV lahir, dia dan Filipus III diangkat sebagai raja bersama, meskipun hanya sebatas nama.<ref name=g26/>
Tidak lama setelah itu, perselisihan dan persaingan mulai menimpa orang-orang Makedonia. Kesatarapan-kesatrapan yang diserahkan oleh Perdikkas melalui Pembagian Babilonia menjadi basis kekuatan bagi masing-masing jenderal untuk melancarkan tawarannya untuk kekuasaan. Setelah Perdikkas dibunuh oleh pembunuh gelap pada tahun 321 SM, persatuan Makedonia runtuh dan terjadilah perang selama empat puluh tahun antara "Para Penerus" ([[Diadokhoi]]). Setelah itu kekaisaran Aleksander terpecah menjadi empat wilayah kekuassaan terpisah yang stabil, yaitu [[Kerajaan Ptolemaik]] di Mesir, [[Kekaisaran Seleukia]] di Iran, [[Kerajaan Pergamon]] di Asia Minor, dan Kerajaan Makedonia di Yunani. Dalam prosesnya, baik Aleksander IV dan Filipus III terbunuh.<ref name=g29/>
== Karakter ==
=== Keahlian militer ===
[[Berkas:Battle granicus.gif|jmpl|kiri|210px|[[Pertempuran Granikos]], 334 SM.]]
[[Berkas:Battle issus decisive.png|jmpl|kiri|210px|[[Pertempuran Issus]], 333 SM.]]
Aleksander memperoleh gelar "yang Agung" karena kesuksesannya yang tak tertandingi sebagai komandan militer.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 192"/> Dia tidak pernah kalah dalam pertempuran, meskipun sering kalah jumlah dalam banyak pertempuran yang dia lakukan.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 192"/> Kesuksesan ini karena keberhasilannya memanfaatkan keadaan medan perang, penguasaan siasat [[phalanx]] dan kavaleri, strategi yang berani, dan terutama kemampuannya untuk membangkitkan kesetiaan yang luar biasa di antara para prajuritnya.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 193">{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, "Alexander the Great, Macedonia and Asia", hlm. 193}}.</ref><ref name="Morkot 1996 110">{{harvnb|Morkot|1996|p=110}}.</ref> Phalanx Makedonia, yang bersenjatakan [[sarissa]], yaitu tombak sepanjang enam meter, telah dikembangkan dan disempurnakan oleh Filipus II melalui latihan yang keras,<ref name="Morkot 1996 110"/> dan Aleksander mempergunakan kecepatan dan kemampuan manuvernya untuk efek yang besar melawan pasukan Persia yang lebih banyak namun lebih terpisah.<ref name="Morkot 1996 110"/> Aleksander juga mampu memahami potensi perpecahan di antara pasukannya, yang memiliki bahasa dan senjata yang berbeda-beda, dan dia mengatasi hal itu dengan cara terlibat secara langsung dalam pertempuran,<ref>{{harvnb|Morkot|1996|p=112}}.</ref> dengan tata cara sebagai raja Makedonia.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 193"/><ref name="Morkot 1996 110"/>
Dalam pertempuran pertamanya di Asia, yakni di Granikos, Aleksander hanya mengerahkan sedikit pasukannya, kemungkinan 13.000 infanteri dengan 5.000 kavaleri. Sementara pasukan Persia yang dihadapinya berjumlah 40.000 prajurit. Aleksander menempatkan pasukan phalanx di bagian tengah dan kavaleri serta pemanah di bagian sayap, dengan demikian barisannya menjadi sama panjang dengan barisan kavaleri Persia yang dia hadapi, yaitu sekitar {{convert|3|km|2|abbr=on|lk=out}}. Pasukan infanteri Persia sendiri diposisikan di belakang kavaleri. Dengan siasat tersebut, Aleksander memastikan bahwa pasukannya tidak akan dijepit, sedangkan pasukan phalaxnya, yang bersenjatakan [[tombak]] panjang, memiliki keuntungan yang besar terhadap skimitar dan lembing pasukan Persia. Pada akhirnya, kerugian yang dialami pasukan Persia jauh lebih besar daripada kerugian pasukan Makedonia.<ref name="Morkot 1996 122">{{harvnb|Morkot|1996|p=122}}.</ref>
Di Issus pada tahun 333 SM, Aleksander pertama kali berhadapan dengan Darius. Ketika itu dia menggunakan metode pemosisian yang sama, dan lagi-lagi phalanx di bagian tengah berhasil mendorong maju karena memiliki keuntungan berupa senjata tombak mereka yang panjang.<ref name="Morkot 1996 122"/> Ini memungkinkan Aleksander secara langsung memimpin serangan di bagian tengah barisan melawan Darius. Pada akhirnya Darius melarikan diri dan pasukan Persia mundur secara kacau.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 193"/> Dalam pertempuran yang menentukan di Gaugamela, Darius telah melengkapi [[kereta perang]]-kereta perangnya dengan sabit pada bagian rodanya untuk memecah barisan phalanx dan kavaleri Aleksander. Menghadapi ini, Aleksander menyusun formasi phalanx ganda, dengan bagian tengahnya membentuk sudut. Ketika kereta perang Persia menyerang, barisan phalanx ini akan memisahkan diri dan kemudian mengelompok kembali. Rencana Aleksander berhasil dan bagian tengah barisan Persia berhasil ditembus. Darius kalah dan dia melarikan diri lagi.<ref name="Morkot 1996 122"/>
Ketika berhadapan dengan musuh yang bertempur dengan teknik yang tidak dia kenal, seperti misalnya di Asia Tengah dan India, Aleksander dengan cepat mampu menyesuaikan gaya tempur pasukannya. Jadi, di [[Baktria]] dan [[Sogdiana]], Aleksander sukses mengerahkan para pelempar lembing dan pemanahnya untuk mencegah kepungan musuh, dan pada saat yang sama dia menumpuk kavaleri di bagian tengah barisan.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 193"/> Di India, ketika berperang melawan korps gajah Raja Puru, pasukan Makedonia bisa menang dengan cara membuka barisan dan mengurung gajah-gajah musuh. Kemudian dengan mengarahkan tombak sarissa mereka ke arah dan menjatuhkan para penunggang gajahnya.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 194"/>
=== Penampilan fisik ===
[[Berkas:AlexandreLouvre.jpg|jmpl|lurus|Patung tiruan Romawi dari patung asli buatan [[Lisipos|Lysippos]], [[Museum Louvre]]. [[Plutarch|Plutarkhos]] merasa bahwa patung ini adalah penggambaran Aleksander yang paling jujur.]]
Biografer Yunani [[Plutarch|Plutarkhos]] (ca. 45–120 M) menggambarkan penampilan Aleksander sebagai berikut:
{{cquote|Aleksander memiliki kulit terang, rambut pirang, dan mata biru yang mampu melelehkan hati. Bau harum alami keluar dari tubuhnya, begitu kuat sampai-sampai pakainnya juga ikut wangi.|4=<ref>{{Cite web|url=http://www.e-classics.com/ALEXANDER.htm|title=Alexander the Great|website=www.e-classics.com|access-date=2011-04-30|archive-date=2010-09-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20100920072911/http://e-classics.com/ALEXANDER.htm|dead-url=no}}</ref>}}
Sejarawan Yunani lainnya Arrianos (Lucius Flavius Arrianos 'Xenophon' ca. 86 - 160 M) mendeskripsikan Aleksander sebagai:
{{cquote|Komandan yang tampan dan kuat dengan mata yang satu sehitam malam dan mata yang satunya sebiru langit|4=<ref>{{Cite web|url=http://www.1stmuse.com/frames/|title=ALEXANDER THE GREAT, Project by JJP|website=www.1stmuse.com|access-date=2011-04-30|archive-date=2011-04-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20110427093520/http://www.1stmuse.com/frames/|dead-url=no}}</ref>}}
Banyak penggambaran dan patung yang menggambarkan Aleksander dalam postur tubuh ber[[bentuk S]], dengan padangan ke arah atas. Beberapa sejarawan beranggapan bahwa ini menunjukkan Aleksander memiliki cacat fisik. Namun ini juga merupakan konsep seni tradisional [[Contrapposto]] yang sering digunakan oleh para pematung kuno dan modern untuk menunjukkan keindahan, keanggunan, dan dominasi sosial.<ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/art/contrapposto|title=Contrapposto | art|website=Encyclopedia Britannica|access-date=2020-04-24|archive-date=2020-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20200412031313/https://www.britannica.com/art/contrapposto|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.poetryinstone.in/lang/en/2010/06/04/contrapposto-and-the-s-curve-parallels-between-greek-sculpture-and-a-chola-bronze.html|title=Contrapposto and the S curve|access-date=2011-04-30|archive-date=2011-07-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20110721180858/http://www.poetryinstone.in/lang/en/2010/06/04/contrapposto-and-the-s-curve-parallels-between-greek-sculpture-and-a-chola-bronze.html|dead-url=no}}</ref><ref name="contra">{{Cite web|url=https://www.arcyart.com/ad-contrapposto.htm|title=Contrapposto - Art Dictionary by Arcy Art Original Oil Paintings|website=www.arcyart.com|access-date=2020-04-24|archive-date=2020-04-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20200427224921/https://www.arcyart.com/ad-contrapposto.htm|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://emptyeasel.com/2007/12/18/what-is-contrapposto-in-art-heres-an-explanation-of-classical-contrapposto/|title=What is "Contrapposto" in Art? Here's an Explanation of Classical Contrapposto|date=18 Des 2007|website=EmptyEasel.com|access-date=2020-04-24|archive-date=2020-05-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20200501032716/https://emptyeasel.com/2007/12/18/what-is-contrapposto-in-art-heres-an-explanation-of-classical-contrapposto/|dead-url=no}}</ref> Para sejarawan itu berpendapat bahwa ayah Aleksander, Filipus II, dan saudaranya Filipus Arrhidaios mungkin juga menderita cacat fisik, yang memunculkan kesimpulan bahwa Aleksander menderita gangguan skoliosis bawaan (leher familial dan cacat tulang belakang).
Sebagai contoh, sejarawan Britania modern [[Peter Green (sejarawan)|Peter Green]] (lahir tahun 1924) mengajukan pendapat mengenai penampilan fisik Aleksander, berdasarkan tinjauannya terhadap patung-patung dan beberapa dokumen kuno:
{{cquote|Secara fisik, Aleksander tidaklah menawan. Bahkan untuk standar Makedonia ia sangat pendek, walaupun gempal dan tangguh. Janggutnya sedikit, dan dia berdiri di hadapan para baron Makedonia dalam keadaan bercukur bersih. Lehernya dalam beberapa cara sedikit memutar, sehingga ia tampak sedang menatap ke arah atas. Matanya (satu biru, satu coklat) memperlihatkan kualitas yang feminin dan berembun. Dia memiliki wajah yang kemerah-merahan dan suara yang kasar.|4=<ref name=g15/>}}
Bahkan ada pendapat dari ahli bedah Hutan Ashrafian bahwa skoliosis yang dialami Aleksander ikut berperan dalam kematian Aleksander,<ref name=ashrafian/> namun sejarawan Yunani kuno [[Arrianus|Arrianos]] dari Nikomedia menyatakan bahwa Aleksander meninggal dunia akibat demam.<ref>{{Cite web|url=http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_t28.html|title=The death of Alexander|access-date=2011-04-30|archive-date=2011-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20110514083648/http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_t28.html|dead-url=yes}}</ref>
Para penulis kuno mencatat bahwa Aleksander Agung sangat senang dengan penggambaran dirinya oleh [[Lisipos|Lysippos]] sehingga di membuat keputusan bahwa para pematung tidak boleh lagi membuat patung dirinya.<ref>{{Cite web|url=http://employees.oneonta.edu/farberas/arth/arth200/politics/images_authority_2_greek.html|title=The Greek Example|website=employees.oneonta.edu|access-date=2011-04-30|archive-date=2018-10-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20181004195912/http://employees.oneonta.edu/farberas/arth/arth200/politics/images_authority_2_greek.html|dead-url=no}}</ref> [[Lisipos|Lysippos]] sudah sering menggunakan skema patung Contrapposto untuk menggambarkan Aleksander dan tokoh-tokoh lainnya seperti misalnya Apoxyomenos, [[Hermes]], dan [[Eros]].<ref name="contra" /><ref>{{Cite web|url=http://penelope.uchicago.edu/~grout/encyclopaedia_romana/miscellanea/museums/apoxyomenos.html|title=Lysippus: Apoxyomenos|website=penelope.uchicago.edu|access-date=2011-04-30|archive-date=2023-02-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230221234728/http://penelope.uchicago.edu/~grout/encyclopaedia_romana/miscellanea/museums/apoxyomenos.html|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.ask.com/wiki/Lysippus|title=Lysippos|access-date=2011-04-30|archive-date=2011-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20110514203710/http://www.ask.com/wiki/Lysippus|dead-url=yes}}</ref> Patung Lysippos yang terkenal karena naturalismenya yang seperti hidup, yang berkebalikan dengan pose statis yang kaku, dipercaya sebagai penggambaran rupa Aleksander yang paling akurat.<ref>Boswroth hlm.19-20</ref>
=== Kepribadian ===
Beberapa sifat Aleksander terbentuk sebagai respon terhadap orang tuanya.<ref name=g15/> Ibunya memiliki ambisi yang besar untuk Aleksander, dan mendorongnya untuk percaya bahwa adalah takdinya untuk menaklukkan Kekaisaran Persia.<ref name=g15/> Dan memang, Olimpias mungkin telah bertindak sampai sejauh meracuni Filipus Arrhidaios dengan tujuan membuatnya cacat, dan mencegahnya menjadi saingan Aleksander.<ref name=PA77/> Pengaruh Olimpias menanamkan ambisi yang besar dan perasaan akan takdir dalam diri Aleksander,<ref name=g4/> dan Plutarkhos menceritakan bahwa ambisi Aleksander "menjaga semangatnya tetap serius dan tinggi seiring usianya bertambah".<ref name=PA4/> Hubungan Aleksander dengan ayahnya menghasilkan sisi kompetitif dalam kepribadiannya; dia mesti melampaui ayahnya, karena itu kadang-kadang dia bersikap nekat dalam pertempuran.<ref name=g15/> Sementara Aleksander merasa cemas bahwa ayahnya tidak akan mewariskan padanya "pencapaian hebat dan brilian untuk diperlihatkan pada dunia",<ref name=PA5/> ia masih berusaha untuk mengecilkan prestasi ayahnya di depan rekan-rekannya.<ref name=g15/>
Sifat Aleksander yang paling jelas adalah sikap pemarah, kasar, dan impulsif,<ref name=PA4/><ref name=AVII29/> yang tak diragukan lagi ikut berpengaruh terhadap beberapa keputusan dalam hidupnya.<ref name=g15/> Plutarkhos berpendapat bahwa sifat ini yang menjadikan Aleksander kecanduan terhadap alkohol.<ref name=PA4/> Meskipun Aleksander keras kepala dan tidak menanggapi dengan baik perintah ayahnya, tetapi dia mudah dibujuk melalui alasan-alasan yang jelas.<ref name=PA7/> Dan memang, di samping memiliki temperamen yang berapi-api, ada juga sisi tenang dalam diri Aleksander. Dia itu cerdik, logis, dan memperhitungkan segala kemungkinan. Dia memiliki hasrat yang besar terhadap pengetahuan, dia cinta filsafat, dan dia adalah pembaca yang setia.<ref name=PA8/> Sifat-sifat itu tak diragukan berasal dari masa bimbingannya oleh Aristoteles, yang membuat Aleksander menjadi orang yang cerdas dan cepat belajar.<ref name=PA7/><ref name=g15/> Kisah bahwa dia berhasil "menyelesaikan" Simpul Emas menunjukkan kepintarannya. Sisi intelejen dan rasional Aleksander dapat kita lihat dari kemampuan dan keberhasilannya sebagai seorang jenderal.<ref name=AVII29/> Dia mampu menahan hasratnya untuk memperoleh kenikmatan tubuh, misalnya hubungan seksual, tetapi dia kurang mampu mengendalikan diri terhadap alkohol.<ref name=PA4/><ref name=AVII28>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' VII, 28</ref>
Aleksander tidak diragukan lagi merupakan orang yang terpelajar, dan sangat menyukai seni maupun ilmu pengetahuan.<ref name=PA8/><ref name=PA4/> Akan tetapi dia kurang tertarik pada olahraga, atau Olimpiade, tak seperti ayahnya. Aleksander hanya mencari kejayaan dan ketenaran berdasarkan gagasan-gagasan Homeros.<ref name=g4/><ref name=PA4/> Dia memiliki kharisma yang besar dan kepribadian yang kuat, semua karakteristik itu menjadikannya sebagai pemimpin yang hebat.<ref name=g24/><ref name=AVII29/> Ini semakin diperkuat dengan ketidakmampuan para jenderalnya untuk menyatukan Makedonia dan mempertahankan kekaisaran setelah kematiannya. Hanya Aleksander yang memiliki kepribadian dan kemampuan untuk melakukan hal tersebut.<ref name=g24/>
=== Megalomania ===
Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, dan terutama setelah kematian Hephaistion, Aleksander mulai menunjukkan gejala-gejala megalomania dan paranoia.<ref name=g23/> Pencapaiannya yang luar biasa, ditambah dengan perasaannya yang tak terlukiskan mengenai takdir serta sanjungan rekan-rekannya, mungkin merupakan penyebabnya.<ref name=g20/> Khayalannya tentang keagungan dapat dilihat dari wasiat-wasiat yang dia suruh Krateros untuk dilaksanakan, juga dapat kita lihat dari hasratnya untuk menaklukkan dunia yang dikenal.<ref name=g23/>
Aleksander tampaknya percaya bahwa dia adalah dewa atau setidaknya ingin dirinya didewakan.<ref name=g23/> Olimpias selalu menanamkan dalam dirinya bahwa dia adalah putra Zeus.<ref name=PA3/> Aleksander juga semakin merasa sebagai keturunan dewa berkat pernyataan dari orakel Amun di [[Wahat Siwah|Siwa]].<ref name=P27/> Sejak itu dia memandang dirinya sendiri sebagai putra Zeus-Ammon.<ref name=P27/> Aleksander mengadopsi beberapa unsur pakaian dan adat Persia di istananya, yang paling terkenal adalah adat ''[[Proskinesis|proskynesis]]'', suatu praktik yang tidak disetujui oleh anak buah Makedonianya, yang tidak mau melakukannya.<ref name=AVII11/><ref name=PA45/> Perilaku tersebut membuat Aleksander kehilangan banyak simpati dari para anak buahnya.<ref name=PA45/>
=== Hubungan pribadi ===
{{Main|Hubungan pribadi Aleksander Agung}}
[[Berkas:Fresco Alexander and Stateira.jpg|jmpl|kiri|Lukisan dinding di Pompeii, menggambarkan pernikahan Aleksander dengan Barsine (Stateira) pada tahun 324 SM. Pasangan ini berpakaian sebagai [[Ares]] dan [[Afrodit]].]]
Hubungan emosional terbesar Aleksander sepanjang hidupnya adalah dengan sahabat, jenderal, sekaligus pengawalnya [[Hephaestion|Hephaistion]], putra seorang bangsawan Makedonia.<ref name=AVII14/><ref name=g15/><ref name=DSXVII114/> Kematian Hephaistion sangat menghancurkan mental Aleksander, dan membuat Aleksander amat berdukacita.<ref name=AVII14/><ref name=P72/> Kejadian itu juga ikut berpengaruh pada penurunan kesehatan Aleksander, dan [[kesehatan mental|keadaan mental]] yang melemah pada bulan-bulan terakhir dari masa hidupnya.<ref name=g23/><ref name=AMD/> Aleksander menikah dua kali, pertama dengan [[Roxana]], putri bangsawan [[Baktria]] Oxyartes, karena cinta,<ref>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+47.1 ''Alexander'', 47]</ref> dan yang kedua dengan [[Stateira (putri Darius III)|Stateira]], seorang putri Persia dan anak perempuan [[Darius III]], alasannya lebih bersifat politis.<ref>Plutarch, Dalam Keberuntungan dan Kebaikan Aleksander, Or2.6</ref> Aleksander memiliki dua orang putra, Aleksander IV dari Makedonia, dari Roxana, dan kemungkinan [[Herakles dari Makedonia]] dari Stateira. Aleksander kehilangan satu orang anak ketika Roxana mengalami keguguran di Babilonia.<ref>{{cite web|url=http://www.livius.org/aj-al/alexander01/alexander_iv.html|title=Alexander IV|publisher=livius.org|accessdate=13 December 2009|archive-date=2013-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20130924230104/http://www.livius.org/aj-al/alexander01/alexander_iv.html|dead-url=yes}}</ref><ref>Renault, hlm. 100.</ref>
Seksualitas Aleksander telah menjadi subjek spekulasi dan kontroversi.<ref>Ogden, hlm. 204.</ref> Tidak disebutkan dalam naskah kuno manapun bahwa Aleksander punya hubungan homoseksual, atau bahwa hubungan Aleksander dengan Hephaistion bersifat seksual. Akan tetapi, Aelianus, menulis bahwa Aleksander pernah mengunjungi [[Troya]]. Di sana Aleksander menaruh karangan bunga di makam Akhilles sedangkan Hephaistion menaruh karangan bunga di makam [[Patroklos]]. Ini memunculkan dugaan bahwa mereka adalah sepasang kekasih, seperti halnya Akhilles dan Patroklos.<ref name=AelXII7/> Perlu diingat bahwa kata ''[[eromenos]]'' (yang tercinta) tidak selalu memiliki makna seksual, Aleksander bisa jadi merupakan seorang [[biseksual]], yang pada masanya tidaklah aneh.<ref>Sacks ''et al'', hlm. 16.</ref><ref>Worthington, hlm. 159.</ref>
Green berpendapat bahwa hanya ada sedikit bukti dalam naskah kuno yang menceritakan bahwa Aleksander memiliki ketertarikan pada perempuan, selain itu Aleksander baru memiliki anak pada akhir masa hidupnya.<ref name=g15/> Namun, Aleksander masih relatif muda ketika meninggal dunia, dan Ogden berpendapat bahwa catatan pernikahan Aleksander lebih mengesankan daripada ayahnya pada usia yang sama.<ref>Ogden, Alexander the Great – A new history hlm. 208. "three attested pregnancies in eight years produces an attested impregnation rate of one every 2.7 years, which is actually superior to that of his father's.</ref> Selain istri, Aleksander juga memiliki banyak selir. Aleksander mengumpulkan harem dengan gaya raja-raja Iran namun dia tidak terlalu sering menikmati haremnya;<ref name=DSXVII77/> yang dengan demikian menunjukkan bahwa Aleksander mampu mengendalikan hasrat seksualnya.<ref name=AVII28/> Ada kemungkinan bahwa Aleksander adalah orang yang tidak terlalu menyukai hubungan seks. Namun, Plutarkhos menggambarkan bahwa Aleksander tergila-gila pada Roxana sambil memuji dirinya sendiri karena berhasil membatasi nafsunya pada Roxana.<ref>Plutarch, ''Dalam Keberuntungan dan Kebaikan Aleksander'' I, 11</ref> Green mengajukan pendapat bahwa, dalam dalam konteks pada masa itu, Aleksander banyak berhubungan dekat dengan sejumlah perempuan, termasuk [[Ada dari Karia]], yang mengadopsi Aleksander, dan bahkan ibu Darius, Sisygambis, yang diduga meninggal akibat berdukacita setelah Aleksander meninggal dunia.<ref name=g15/>
== Peninggalan ==
=== Kerajaan-kerajaan Helenistik ===
{{Main|Periode Helenistik}}
[[Berkas:Mappa di Eratostene.jpg|jmpl|300px|Dunia Helenistik setelah masa Aleksander: [[peta dunia kuno]] oleh [[Eratosthenes]] (276–194 SM), menggabungkan informasi dari kampanye-kampanye Aleksander dan para penerusnya.<ref>{{cite web |url=http://www.henry-davis.com/MAPS/Ancient%20Web%20Pages/112.html |title=Source |publisher=Henry-davis.com |accessdate=22 March 2009 |archive-date=2018-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180929075759/http://www.henry-davis.com/MAPS/Ancient |dead-url=yes }}</ref>]]
Peninggalan Aleksander yang paling jelas adalah diperkenalkannya kekuasan Makedonia di Asia. Banyak dari daerah ini yang tetap berada dalam kekuasaan Makedonia atau di bawah pengaruh Yunani untuk 200-300 tahun berikutnya. [[Negara penerus|Negara-negara penerus Aleksander]] yang muncul, setidaknya pada awalnya, merupakan kekuatan dominan pada epos ini, dan 300 tahun dalam masa tersebut sering kali disebut sebagai [[periode Helenistik]].<ref name=gxii/>
Batas timur kekaisaran Aleksander sudah mulai runtuh bahkan ketika dia masih hidup.<ref name=g24/> Akan tetapi, kekosongan kekuasaan yang dia tinggalkan di barat laut anak benua India secara langsung memberi kesempatan pada munculnya salah satu dinasti India paling kuat sepanjang sejarah. Para penerus Aleksander tidak terlalu memedulikan daerah ini dan cenderung mengabaikannya, sehingga [[Chandragupta Maurya]] (dalam sumber-sumber Eropa disebut Sandrokotto) berhasil mengambil kendali atas [[Punjabi]] dan menjadikannya sebagai basis kekuatannya. Dari sana dia mampu menaklukkan [[Kekaisaran Nanda]] di India utara.<ref name=keay82/> Pada tahu 305 SM, [[Seleukos I Nikator|Seleukos]], salah satu penerus Aleksander, memimpin pasukan ke India untuk merebut wilayah itu. Pada akhirnya Seleukos malah melakukan pertukaran dengan Chandragupta. Seleukos menyerahkan wilayah tersebut dan Chandragupta memberinya 500 ekor [[gajah perang]]. Peristiwa ini pada gilirannya ikut memainkan peranan penting dalam [[Pertempuran Ipsus]], yang juga berpengaruh banyak pada pembagian kekaisaran.<ref name=keay82/>
=== Helenisasi ===
{{Main|Peradaban Helenistik}}
Helenisasi adalah istilah yang dikemukakan oleh sejarawan Jerman [[Johann Gustav Droysen]]. Istilah ini merujuk pada penyebaran bahasa, budaya, dan penduduk Yunani ke daerah-daerah yang berhasil ditaklukkan oleh Aleksander.<ref name=gxii/> Para sejarawan sepakat bahwa penyebaran ini memang terjadi, karena bukti-buktinya dapat dilihat di kota-kota besar Helenistik, contohnya [[Aleksandria]] (satu dari sekitar dua puluhan kota yang didirikan oleh Aleksander<ref>{{cite web|url=http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_z2.html|title=Alexander the Great: his towns|publisher=livius.org|accessdate=13-12-2009|archive-date=2015-05-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20150503150242/http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_z2.html|dead-url=yes}}</ref>), [[Antiokia]]<ref name=g56/> dan [[Seleukia]] (di selatan [[Baghdad]] modern).<ref>"[http://www.umich.edu/~kelseydb/Excavation/Seleucia.html Seleucia on the Tigris, Iraq] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120527081841/http://www.umich.edu/~kelseydb/Excavation/Seleucia.html |date=2012-05-27 }}", University of Michigan.</ref> Namun, mengenai seberapa luas dan seberapa dalam penyebaran ini, dan sampai sejauh mana proses itu merupakan kebijakan yang disengaja, masih banyak diperdebatkan. Aleksander sudah jelas melakukan langkah-langkah yang disengaja untuk memasukkan unsur-unsur Yunani ke dalam [[kebudayaan Iran]] dan dalam beberapa hal ia berusaha menggabungkan budaya Yunani dan Iran, yang berujung pada cita-citanya untuk menyatukan penduduk Asia dan Eropa. Akan tetapi, para penerusnya terang-terangan menolak kebijakan semacam itu setelah kematian Aleksander. Namun demikian, Helenisasi tetap saja terjadi di seluruh wilayah bekas kekuasaan Aleksander, dan terlebih lagi, diikuti oleh ''Orientalisasi'', proses oleh negara-negara penerus Aleksander yang berbeda dan berlawanan dengan Helenisasi itu sendiri.<ref name=g56/><ref name=g21/>
[[Berkas:Alexander Aramaic coin.jpg|jmpl|kiri|Koin Aleksander dengan tulisan [[bahasa Aram]].]]
Berdasarkan asal-usulnya, inti dari budaya Helenistik pada dasarnya adalah [[Athena (kota)|Athena]].<ref name=g56/><ref name=murphy/> Dialek [[Bahasa Yunani Koine|Koine]] Athena telah diadopsi untuk keperluan resmi lama sebelum masa Filipus II, dan dengan demikian telah tersebar ke seluruh penjuru dunia Helenistik, serta menjadi [[lingua franca]] melalui penaklukan Aleksander. Lebih jauh lagi, [[Perencanaan kota]], pendidikan, pemerintahan lokal, dan seni pada periode Helenistik semuanya didasarkan pada gagasan-gagasan Yunani Klasik, dan berevolusi menjadi bentuk yang baru dan berbeda, yang secara umum dikelompokkan sebagai Helenistik.<ref name=g56/> Aspek-aspek budaya Helenistik tetap ada dalam tradisi Kekaisaran Romawi Timur sampai pertengahan abad ke-15.<ref>{{cite book|last=Gabriel|first=Richard A.|title=The Great Armies of Antiquity|publisher=Greenwood Publishing Group|year=2002|page=277|chapter=The army of Byzantium|isbn=0275978095|url=http://books.google.com/?id=y1ngxn_xTOIC&printsec=frontcover&q=romano-Hellenistic}}</ref><ref>{{cite book|last=Baynes|first=Norman G.|title=Byzantium: An Introduction to East Roman Civilization|publisher=Baynes Press|year=2007|page=170|chapter=Byzantine art|isbn=978-1406756593|url=http://books.google.com/?id=HdHiVlZ3ErIC&pg=PA170&dq=hellenistic+culture+in+byzantine+traditions&cd=39#v=onepage&q=hellenistic%20culture%20in%20byzantine%20traditions}}</ref>
[[Berkas:Gandhara Buddha (tnm).jpeg|jmpl|200px|[[Buddha Gautama|Buddha]], dalam [[Seni Buddha-Yunani|gaya Buddha-Yunani]], abad ke-1 - 2 M, [[Gandhara]] ([[Pakistan]] modern). [[Museum Nasional Tokyo]].]]
Beberapa pengaruh yang tak biasa dari Helenisasi dapat dilihat dari India, di daerah tempat berdirinya [[Kerajaan Yunani-India]], yang munculnya relatif terlambat.<ref name=k101/> Di sana, di tempat yang jauh dari Eropa, budaya Yunani tampak bercampur dengan budaya India, dan khususnya dengan agama Buddha. Penggambaran pertama [[Buddha Gautama|Buddha]] yang realistis muncul pada masa ini. Buddha digambarkan berdasarkan patung-patung dewa [[Apollo (mitologi)|Apollo]] dari Yunani.<ref name=k101/> Beberapa tradisi [[Agama Buddha|Buuddha]] kemungkinan telah terpengaruh oleh agama Yunani kuno, contohnya konsep [[Bodhisattva]] merupakan pengenangan terhadap [[Pahlawan Yunani|pahlawan-pahlawan]] dewata Yunani,<ref>Luniya, hlm. 312.</ref> dan beberapa praktik ritual [[Mahayana]] (membakar dupa, memberi bunga, dan menaruh makanan di altar) mirip dengan yang dilakukan oleh orang Yunani kuno. [[Buddhisme Zen]] mengambil beberapa gagasan dari [[Stoikisme|orang-orang stoik]] Yunani, misalnya [[Zeno dari Citium|Zeno]].<ref>Pratt, hlm. 237.</ref> Seorang raja Yunani, [[Menander I]], kemungkinan menjadi penganut Buddha, dan diabadikan dalam [[Naskah Agama Buddha|literatur Buddha]] sebaga 'Milinda'.<ref name=k101/>
=== Pengaruh pada Romawi ===
Aleksander dan semua yang telah dia lakukan dikagumi oleh banyak orang Romawi. Mereka mengasosiasikan diri mereka sendiri dengan prestasi-prestasi Aleksander. [[Polybius]] memulai ''[[Historíai (Polibios)|Historíai]]''-nya dengan mengenangkan rakyat Romawi akan tindakan-tindakan Aleksander. Sesudah itu para pemimpin Romawi melihat Aleksander sebagai teladan dan sumber inspirasi bagi mereka. Julius Caesar dilaporkan berurai air mata di Spanyol ketika melihat patung Aleksander, karena dia merasa bahwa pencapaiannya terlalu sedikit jika dibandingkan dengan Aleksander, yang berhasil menaklukkan Persia pada usia yang sama.<ref name="Plutarch, Caesar, 11"/> [[Pompey|Pompeius yang Agung]] menjelajahi daerah-daerah taklukannya di timur dalam rangka mencari jubah Aleksander yang berumur 260 tahun. Pompeius lalu memakai jubah itu sebagai tanda keagungannya. [[Augustus]] pernah terlalu semangat menghormati Aleksander sampai-sampai dia mematahkan hidung pada mayat Aleksaner yang telah dimumikan. Augustus melakukannya ketika dia sedang menaruh karangan bunga di makam Aleksander di Aleksandria. Keluarga Macriani, keluarga Romawi yang salah satu anggotanya, yaitu [[Macrinus]], pernah menjadi kaisar, sering menampilkan gambar Aleksander, baik dalam perhiasan, atau dalam sulaman pada pakaian yang mereka kenakan.<ref name=Holt3/>
Pada musim panas tahun 1995, sebuah patung Aleksander ditemukan dalam penggalian sebuah rumah Romawi di Aleksandria, yang penuh dengan dekorasi dan jalan marmer dan kemungkinan dibangun pada abad pertama M serta ditempati sampai abad ke-3.<ref>{{cite web|url=http://www.egyptology.com/kmt/fall96/nile.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080209231921/http://www.egyptology.com/kmt/fall96/nile.html|archivedate=2008-02-09|title=Salima Ikram. Nile Currents|publisher=Egyptology.com|accessdate=22 March 2009|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:Demetrius I of Bactria.jpg|jmpl|kiri|Raja [[Yunani-Baktria]] Demetrios (berkuasa c. 200–180 SM), mengenakan hiasan kepala berbentuk kepala gajah. Dia meneruskan pemerintahan Aleksander di timur dengan meninvasi [[India]] pada tahun 180 SM, dan mendirikan [[Kerajaan Yunani-India]] (180 SM–10 M).]]
=== Legenda ===
{{Main|Aleksander Agung dalam legenda}}
Ada banyak cerita legendaris mengenai kehidupan Aleksander Agung. Banyak dari cerita tersebut muncul pada masa hidupnya, kemungkinan dimunculkan oleh Aleksander sendiri. Sejarawan di istana Aleksander, Kallisthenes, menggambarkan bahwa air laut di [[Sisilia]] surut sebagai penghormatan pada Aleksander dengan tata cara [[Proskinesis|proskynesis]]. Menulis tidak lama setelah kematian Aleksander, penulis lainnya, [[Onesikritos]], bahkan sampai menulis bahwa Aleksander membuat janji untuk bertemu dengan Thalestris, ratu [[suku Amazon]] dalam [[Mitologi Yunani|mitologi]]. Ketika Onesikritos membacakan cerita itu pada atasannya, salah satu jenderal Aleksander dan kelak menjadi raja, [[Lysimakhos]] disebutkan menyindirnya dengan mengatakan, "Aku penasaran saat itu aku ada di mana."<ref name=PA46/>
Dalam abad-abad pertama setelah kematian Aleksander, kemungkinan di Aleksandria, sejumlah cerita legenda dikumpulkan menjadi sebuah naskah yang dikenal sebagai ''[[Romansa Aleksander]]'', yang di kemudian hari secara keliru disebutkan bahwa itu ditulis oleh sejarawan Kallisthenes dan dengan demikian dikenal juga sebagai ''Pseudo-Kallisthenes''. Naskah tersebut mengalami banyak sekali penambahan dan revisi selama Zaman Kuno dan [[Abad Pertengahan]].<ref>{{cite book|last=Stoneman|first=Richard|title=Alexander the Great: A Life in Legend|url=https://archive.org/details/alexandergreatli00ston|publisher=Yale University Press|year=2008|isbn=978-0-300-11203-0}}</ref>
Ada juga naskah Iran atau Persia mengenai Aleksander Agung dalam "[[Syahnameh]]" atau "Epik Para Raja" oleh Ferdowsi. Naskah tersebut berjudul Eskandarnameh.<ref>{{cite book|url=http://books.google.co.uk/books?id=AT8HI3S0NwMC&lpg=PP1&ots=k_JYEEoUpl&dq=Sikander%20SIKANDER%20firdausi&pg=PA327#v=onepage&q&f=false|title=Eskandarnameh|publisher=Books.google.co.uk|date=|accessdate=2011-01-29}}</ref> Di situ diceritakan bahwa Aleksander adalah putra Nahid (Lydia) dan dikirim kembali ke Filipus di Makedonia karena ibunya memiliki bau mulut. Lalu diceritakan bahwa nama Eskandar diberikan karena obat yang diberikan untuk ibunya. Para sejarawan Arab kemudian menyebut Aleksander dengan nama Al-Iskandar.
=== Dalam budaya kuno dan modern ===
{{Main|Penggambaran Aleksander Agung}}
[[Berkas:Seleuco I Nicatore.JPG|jmpl|lurus|Patung kepala [[Seleukos I Nikator]], yang meneruskan penaklukan timur Aleksander.]]
Prestasi dan peninggalan Aleksander Agung telah dilestarikan dan digambarkan dalam banyak cara. Aleksander muncul dalam banyak karya budaya baik pada masa kuno maupun masa modern. Pada Abad Pertengahan, Aleksander dimasukkan sebagai anggota [[Sembilan Layak|Sembilan Kesatria]], yaitu sekelompok pahlawan yang dianggap memenuhi kualitas nilai-nilai [[kekesatriaan]].
Di Punjabi, tanah terakhir yang ditaklukkan oleh Aleksander, banyak anak yang diberi nama "Sekunder" bahkan hingga saat ini. Ini disebabkan adanya rasa hormat dan kekaguman pada Aleksander, juga sebagai pengingat bahwa pasukan Punjabi kuno bisa membuat pasukan Aleksander kelelahan sampai akhirnya memberontak pada Aleksander.
Ada sebuah pepatah dalam bahasa Punjabi yaitu ''jit jit key jung, secunder jay haar'', yang artinya adalah "Aleksander memenangkan begitu banyak pertempuran sampai-sampai dia kalah dalam perang". Pepatah ini merujuk pada orang yang sering menang namun tidak pernah memanfaatkan kemenangannya.
== Historiografi ==
{{Main|Naskah kuno tentang Aleksander Agung}}
Naskah-naskah kuno yang ditulis oleh orang-orang yang mengenal langsung Aleksander atau yang mengumpulkan informasi dari orang-orang yang bertugas pada Aleksander banyak yang hilang kecuali sedikit inskripsi serta fragmen yang bertahan.<ref name="Roisman 2010 loc=Chapter 9: Dawn L. Gilley and Ian Worthington, Alexander the Great, Macedonia and Asia, p. 186"/> Orang-orang sezaman Aleksander yang menulis tentangnya di antaranya adalah sejarawan pribadinya [[Kalistenes|Kallisthenes]]; jenderal Aleksander [[Ptolemaios I Soter|Ptolemaios]] dan [[Nearkhos]]; [[Aristobulus dari Kassandreia|Aristobulos]], seorang perwira muda yang ikut dalam kampaye militer Aleksander; dan Onesikritos, ketua juru mudi Aleksander. Karya-karya yang ditulis oleh mereka telah hilang, tetapi karya-karya yang didasarkan para karya-karya asli itu ada yang bertahan. Lima naskah utama yang masih ada antara lain naskah yang ditulis oleh [[Arrianos]], [[Quintus Curtius Rufus|Curtius]], [[Plutarch|Plutarkhos]], [[Diodoros Sikolos|Diodoros]], dan [[Yustinus (sejarawan)|Yustinus]].<ref name=grxxii/>
== Aleksander Agung dan Dzul Qarnain ==
[[Berkas:World in 323 BCE.png|310px|kiri|jmpl|Dunia pada saat kematian Aleksander, menunjukkan kemaharajaannya dalam konteks geopolitik yang lebih besar]]
{{utama|Aleksander Agung dalam Al-Qur'an}} ''Lihat pula: [[Hikayat Iskandar Zulkarnain]]''
Aleksander Agung adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai [[Dzul Qarnain]] yang dapat ditemukan pula pada kitab suci [[Al Qur'an]], Surah ''Al Kahfi 83-101''. Dikisahkan bahwa dialah yang mengurung bangsa [[Ya’juj dan Ma’juj]] (Gog dan Magog) - yang menurut [[hadist]] shahih, bangsa tersebut akan keluar di akhir zaman. Riwayat ini bermula dari saat ia akan menaklukkan suatu daerah, penduduk daerah tersebut tanpa disangka bersedia mengikutinya. Asalkan bangsa Yajuj dan Majuj dikurung. Maka Dzul Qarnain mengurung kedua bangsa tersebut. Maka para penduduk pun bersedia ditaklukkan dengan suka cita.
Anggapan tersebut datang dari kisah [[Romansa Aleksander]] yang sudah ada sebelum [[Islam]]. Beberapa allamah [[Muslim]] menolak anggapan Aleksander Agung adalah Dzul Qarnain, sebab Aleksander Agung bukanlah [[monoteisme|monoteis]], sedangkan Dzul-Qarnain adalah penyembah [[Allah]] dan hanya seorang penguasa, yang hidup pada masa [[Nabi]] [[Ibrahim]]. Pendapat ini diriwayatkan oleh [[Al-Fakihi]] dari ‘Ubaid bin ‘Umair, ‘Atha` dari [[Ibnu Abbas|Ibnu ‘Abbas]], [[‘Utsman bin Saj]], [[Ibnu Hisyam]] dan [[Ibnu Abi Hatim]] juga meriwayatkan dari jalan [[Ali bin Ahmad]]. Kemudian [[Al-Fakhrurrazi]] dalam tafsirnya menyatakan bahwa Dzul Qarnain adalah seorang nabi, sedangkan Aleksander memiliki guru yang bernama [[Aristoteles]] dan memerintah negerinya atas perintah Aristoteles.<ref>Fath al-Bari, 6/428-430, cet. Darul Hadits.</ref>
== Silsilah ==
{{ahnentafel top|width=100%}}
{{ahnentafel-compact5
|style=font-size: 90%; line-height: 110%;
|border=1
|boxstyle=padding-top: 0; padding-bottom: 0;
|boxstyle_1=background-color: #fcc;
|boxstyle_2=background-color: #fb9;
|boxstyle_3=background-color: #ffc;
|boxstyle_4=background-color: #bfc;
|boxstyle_5=background-color: #9fe;
|1= 1. '''Aleksander Agung'''
|2= 2. [[Filipus II dari Makedonia]]
|3= 3. [[Olimpias]]
|4= 4. [[Amintas III dari Makedonia]]
|5= 5. [[Euridike I dari Makedonia]]
|6= 6. [[Neoptolemus I dari Epiros]]
|10= 10. ??
|12= 12. [[Alketas I dari Epiros]]
|20= 20. [[Arrhabaios]]
|24= 24. [[Tharrhypas]]
}}</center>
{{ahnentafel bottom}}
== Lihat pula ==
* [[Kronologi penjelajahan Eropa di Asia]]
* [[Kolossos Rodos|Kolossos di Rodos]]
* [[Bukephalos|Bukephalos - kuda Aleksander]]
== Catatan kaki ==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{reflist|colwidth=20em|refs=
<!-- List of named references in alphabetic order (grouped by 1st letter) -->
<ref name=Aelian>Aelian, [http://penelope.uchicago.edu/aelian/varhist12.xhtml#chap64 ''Varia Historia'' XII, 64] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230221234935/http://penelope.uchicago.edu/aelian/varhist12.xhtml#chap64 |date=2023-02-21 }}</ref>
<ref name=AelXII7>Aelian, ''Varia Historia'' [http://penelope.uchicago.edu/aelian/varhist12.xhtml#chap7 XII, 7] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230221234935/http://penelope.uchicago.edu/aelian/varhist12.xhtml#chap7 |date=2023-02-21 }}</ref>
<ref name=AIII16>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book3b.asp ''Anabasis Alexandri'' III, 16] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190521105155/http://websfor.org/alexander/arrian/book3b.asp |date=2019-05-21 }}</ref>
<ref name=AMD>{{cite journal|author=Oldach DW, Richard RE, Borza EN, Benitez RM|title=A mysterious death|journal=N. Engl. J. Med.|volume=338|issue=24|pages=1764–1769|year=1998|month=June|pmid=9625631|url=http://content.nejm.org/cgi/pmidlookup?view=short&pmid=9625631&promo=ONFLNS19|doi=10.1056/NEJM199806113382411}}</ref>
<ref name=appian>Appian, ''History of the Syrian Wars'', §10 and §11 at [http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_syriaca_02.html Livius.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151227081451/http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_syriaca_02.html |date=2015-12-27 }}</ref>
<ref name=ashrafian>{{cite journal|author=Ashrafian, H|title=The death of Alexander the Great—a spinal twist of fate|journal=J Hist Neurosci|volume=13|pages=138–142|year=2004|doi=10.1080/0964704049052157|pmid=15370319|issue=2}}</ref>
<ref name=AVI27>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book6b.asp ''Anabasis Alexandri'' VI, 27] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190521105154/http://websfor.org/alexander/arrian/book6b.asp |date=2019-05-21 }}</ref>
<ref name=AVI29>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book6b.asp ''Anabasis Alexandri'' VI, 29] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190521105154/http://websfor.org/alexander/arrian/book6b.asp |date=2019-05-21 }}</ref>
<ref name=AVII11>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book7a.asp ''Anabasis Alexandri'' VII, 11] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160318200433/http://websfor.org/alexander/arrian/book6b.asp |date=2016-03-18 }}</ref>
<ref name=AVII14>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book7a.asp ''Anabasis Alexandri'' VII, 14] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160318200433/http://websfor.org/alexander/arrian/book6b.asp |date=2016-03-18 }}</ref>
<ref name=AVII19>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book7b.asp ''Anabasis Alexandri'' VII, 19] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190521105154/http://websfor.org/alexander/arrian/book7b.asp |date=2019-05-21 }}</ref>
<ref name=AVII27>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book7b.asp ''Anabasis Alexandri'' VII, 27] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190521105154/http://websfor.org/alexander/arrian/book7b.asp |date=2019-05-21 }}</ref>
<ref name=AVII29>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book7b.asp ''Anabasis Alexandri'' VII, 29] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190521105154/http://websfor.org/alexander/arrian/book7b.asp |date=2019-05-21 }}</ref>
<ref name=AVII4>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book7a.asp ''Anabasis Alexandri'' VII, 4] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160318200433/http://websfor.org/alexander/arrian/book6b.asp |date=2016-03-18 }}</ref>
<!--<ref name=AVII8>Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book7a.asp ''Anabasis Alexandri'' VII, 8]</ref>-->
<ref name=BriefLife81>Gergel, hlm. 81.</ref>
<ref name=BriefLife99>Gergel, hlm. 99.</ref>
<ref name=BriefLife120>Gergel, hlm. 120.</ref>
<ref name=CR03>Chamoux, François and Roussel, Michel. ''Hellenistic Civilization''. Blackwell Publishing, 2003, hlm. 396, ISBN 0-631-22242-1.</ref>
<ref name=danforth>Danforth, pp38, 49, 167</ref>
<ref name=Depuydt>{{cite journal|author=Depuydt L|title=The Time of Death of Alexander the Great: 11 June 323 BC, ca. 4:00–5:00 PM|journal=Die Welt des Orients|volume=28|pages=117–135}}</ref>
<ref name="DiodXVI">Diodorus Siculus, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Diod.+16.86.1 ''Library XVI, 86'']</ref>
<ref name=DSXVII77>Diodorus Siculus, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Diod.+17.77.1 ''Library XVII, 77'']</ref>
<ref name=DSXVII114>Diodorus Siculus [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Diod.+17.114.1 ''Library XVII, 114'']</ref>
<ref name=DSXVII117>Diodorus Siculus [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Diod.+17.117.1 '' Library XVII, 117'']</ref>
<ref name=DSXVII118>Diodorus Siculus [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Diod.+17.118.1 ''Library XVII, 118'']</ref>
<ref name=DSXVIII4>Diodorus Siculus, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Diod.+18.4.1 ''Library XVIII, 4'']</ref>
<ref name=Fox72-73>Fox, ''The Search For Alexander'', hlm. 72–73.</ref>
<ref name=g1>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 1–2.</ref>
<ref name=g4>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 4.</ref>
<ref name=g15>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 15–16.</ref>
<ref name=g20>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 20–21</ref>
<ref name=g21>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 21.</ref>
<ref name=g23>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 23–24.</ref>
<ref name=g24>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 24–26.</ref>
<ref name=g26>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 26–29.</ref>
<ref name=g29>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 29–45.</ref>
<ref name=g56>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. 56–59.</ref>
<ref name=grimal>Grimal, hlm. 382.</ref>
<ref name=grxxii>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. ''xxii–xxviii''.</ref>
<ref name=gxii>Green, ''Alexander the Great and the Hellenistic Age'', hlm. ''xii–xix''.</ref>
<ref name="H83">{{cite book|last=Hammond|first=N. G. L.|title=Sources for Alexander the Great|publisher=Cambridge University Press|year=1983|pages=72–73|isbn=9780521714716|url=http://books.google.com/?id=gay_i14p9oEC&pg=PA72&lpg=PA72&dq=%22statue+of+Xerxes%22+alexander&q=}}</ref>
<ref name=H86>Hammond, N.G.L. ''A History of Greece to 323 BC''. Cambridge University, 1986, hlm. 516.</ref>
<ref name=Holt3>Holt, hlm. 3.</ref>
<ref name="I, 1">Arrian, [http://websfor.org/alexander/arrian/book1a.asp ''Anabasis Alexandri'' I, 1] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140701140338/http://websfor.org/alexander/arrian/book1a.asp |date=2014-07-01 }}</ref>
<ref name=Ind118>{{cite book|title=History of Ancient India|author=Tripathi|pages=118–121|url=http://books.google.com/?id=WbrcVcT-GbUC|isbn=9788120800182|year=1999|publisher=Motilal Banarsidass Publ.}}</ref>
<ref name=Ind124>{{cite book|title=History of Ancient India|author=Tripathi|pages=124–125|url=http://books.google.com/?id=WbrcVcT-GbUC|isbn=9788120800182|year=1999|publisher=Motilal Banarsidass Publ.}}</ref>
<ref name=Ind126>{{cite book|title=History of Ancient India|author=Tripathi|pages=126–127|url=http://books.google.com/?id=WbrcVcT-GbUC|isbn=9788120800182|year=1999|publisher=Motilal Banarsidass Publ.}}</ref>
<ref name=Ind129>{{cite book|title=History of Ancient India|author=Tripathi|pages=129–130|url=http://books.google.com/?id=WbrcVcT-GbUC|isbn=9788120800182|year=1999|publisher=Motilal Banarsidass Publ.}}</ref>
<ref name=Ind137>{{cite book|title=History of Ancient India|author=Tripathi|pages=137–138|url=http://books.google.com/?id=WbrcVcT-GbUC&pg=PA134&dq=Malloi++Alexander|isbn=9788120800182|year=1999|publisher=Motilal Banarsidass Publ.}}</ref>
<ref name=Ind141>{{cite book|title=History of Ancient India|author=Tripathi|page=141|url=http://books.google.com/?id=WbrcVcT-GbUC|isbn=9788120800182|year=1999|publisher=Motilal Banarsidass Publ.}}</ref>
<ref name=keay82>Keay, hlm. 82–85.</ref>
<ref name=k101>Keay, hlm. 101–109.</ref>
<ref name=M33-34-R>Renault, hlm. 33–34.</ref>
<ref name=M50-51-R>Renault, hlm. 50–51.</ref>
<ref name=M51-R>Renault, hlm. 51.</ref>
<ref name=M54-R>Renault, hlm. 54.</ref>
<ref name=McCarty27>McCarty, hlm. 27.</ref>
<ref name=murphy>Murphy, hlm. 17.</ref>
<ref name=N10-M>McCarty, hlm. 10.</ref>
<ref name=N30-31-M>McCarty, hlm. 30–31.</ref>
<ref name=N31-M>McCarty, hlm. 31.</ref>
<ref name=P21-B>Bose, hlm. 21.</ref>
<ref name=P27>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+27.1 ''Alexander'', 27]</ref>
<ref name=P72>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+72.1 ''Alexander'', 72]</ref>
<ref name=P75>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+75.1 ''Alexander'', 75]</ref>
<ref name=P75-B>Bose, hlm. 75.</ref>
<ref name=P76>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+76.1 ''Alexander'', 76]</ref>
<ref name=P96-Bose>Bose, hlm. 96.</ref>
<ref name=PA2>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+2.1 ''Alexander'', 2]</ref>
<ref name=PA3>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+3.1 ''Alexander,'' 3]</ref>
<ref name=PA4>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+4.1 ''Alexander'', 4]</ref>
<ref name=PA5>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+5.1 ''Alexander'', 5]</ref>
<ref name=PA6>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+6.1 ''Alexander,'' 6]</ref>
<ref name=PA7>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+7.1 ''Alexander'', 7]</ref>
<ref name=PA8>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+8.1 ''Alexander'', 8]</ref>
<ref name=PA9>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+9.1 ''Alexander,'' 9]</ref>
<ref name=PA45>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+45.1 ''Alexander,'' 45]</ref>
<ref name=PA46>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+46.1 ''Alexander,'' 46]</ref>
<ref name=PA62>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+62.1 ''Alexander'', 62]</ref>
<ref name=PA77>Plutarch, [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Plut.+Caes.+77.1 ''Alexander'', 77]</ref>
<ref name=plu>{{cite web|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Pyrrhus*.html|title=Life of Pyrrhus|author=Plutarch|publisher=Penelope.uchicago.edu|accessdate=14 November 2009}}</ref>
<ref name="Plutarch, Caesar, 11">Plutarch, Caesar, 11</ref>
<ref name=R64-F>Fox, ''The Search For Alexander'', hlm. 64.</ref>
<ref name=R65-F>Fox, ''The Search For Alexander'', hlm. 65.</ref>
<ref name=R65-66-F>Fox, ''The Search For Alexander'', hlm. 65–66.</ref>
<ref name=R68-F>Fox, ''The Search For Alexander'', hlm. 68.</ref>
<ref name=ref1>{{cite web|accessdate=20 May 2008|url=http://www.cdc.gov/ncidod/eid/vol9no12/03-0288.htm|title=Alexander the Great and West Nile Virus Encephalitis|publisher=[[Centers for Disease Control and Prevention]]|archive-date=2011-08-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20110812025915/http://www.cdc.gov/ncidod/eid/vol9no12/03-0288.htm|dead-url=no}}</ref>
<ref name="Renault, p. 28">Renault, hlm. 28.</ref>
<ref name=Renault47-49>Renault, hlm. 47–49.</ref>
<ref name="Renault, p. 72">Renault, hlm. 72.</ref>
<ref name=sarco1>{{cite web|url=http://www.greece.org/alexandria/alexander/pages/location.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20040531025749/http://www.greece.org/alexandria/alexander/pages/location.html|archivedate=2004-05-31|title=HEC|publisher=Greece.org|accessdate=18 July 2009|dead-url=no}}</ref>
<ref name=sarco2>{{cite web|url=http://www.greece.org/alexandria/alexander/pages/aftermath.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20040827134332/http://www.greece.org/alexandria/alexander/pages/aftermath.html|archivedate=2004-08-27|title=HEC|publisher=Greece.org|accessdate=18 July 2009|dead-url=no}}</ref>
<ref name=stoneman>Stoneman, p2</ref>
}}
== Sumber ==
{{refbegin|colwidth=30em}}
=== Sumber Primer ===
* {{cite book |isbn=978-0-14-044253-3 |author-link=Arrian |last=Arrian |title=Anabasis Alexandri (The Campaigns of Alexander) |editor1-first=Aubrey |editor1-last=de Sélincourt |editor1-link=Aubrey de Sélincourt |year=1976 |publisher=Penguin Books |title-link=Anabasis Alexandri}}.
* {{cite web |language=la |url=https://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Curtius/home.html |last=Rufus |first=Quintus Curtius |title=Quintus Curtius Rufus, History of Alexander the Great |publisher=U Chicago |access-date=16 November 2009|lang=en}}
* {{cite web |last=Siculus |first=Diodorus |author-link=Diodorus Siculus |url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=urn:cts:greekLit:tlg0060.tlg001.perseus-grc2:18.4.4 |title=Library of History |publisher=[[Perseus Project]] |access-date=14 November 2009 |year=1989 |ref={{SfnRef|Diodorus Siculus|1989}} |others=CH Oldfather, translator |archive-date=24 September 2015 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150924214821/http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=urn:cts:greekLit:tlg0060.tlg001.perseus-grc2:18.4.4 |url-status=live|lang=en}}
* {{cite web |first=Pompeius |last=Trogus |year=1853 |url=http://www.forumromanum.org/literature/justin/english/ |editor-last=Justin |title=Epitome of the Philippic History |publisher=Forum romanum |access-date=14 November 2009 |others=Rev. John Selby Watson, translator |archive-date=8 November 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131108235820/http://www.forumromanum.org/literature/justin/english/ |url-status=live|lang=en}}
* {{cite book |url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus:text:1999.01.0243 |title=Plutarch, Alexander |editor-first=Bernadotte |editor-last=Perrin |last=[[Plutarch]] |year=1919 |publisher=Perseus Project |access-date=6 Desember 2011 |archive-date=21 Oktober 2011 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111021034907/http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3atext%3a1999.01.0243 |url-status=live|lang=en }}
* {{cite book |url=https://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Moralia/Fortuna_Alexandri*/ |title=On the Fortune of Alexander |last=Plutarch |publisher=[[Loeb Classical Library]] |editor-first=Frank Cole |editor-last=Babbitt |access-date=26 November 2011 |volume=IV |year=1936 |pages=379–487|lang=en}}
=== Sumber Sekunder ===
* {{cite journal|last=Badian |first=Ernst |title=Alexander the Great and the Unity of Mankind |journal=Historia |volume=7 |year=1958 |pages=425–444}}
* {{cite book|author=Barnett, C.|title=Bonaparte|url=https://archive.org/details/bonaparte0000barn|publisher=Wordsworth Editions|year=1997|isbn=1853266787}}
* {{cite book|last1=Beazley|first1=JD|last2=Ashmole|first2=B.|title=Greek Sculpture and Painting|url=https://archive.org/details/greeksculpturepa0000beaz|publisher=Cambridge University Press|year=1932}}
* {{cite book|last=Bose|first=Partha|title=Alexander the Great's Art of Strategy|publisher=Allen & Unwin|isbn=1741141133|year=2003|isbn-status=May be invalid – please double check}}
* {{cite book|last=Bosworth|first=A.B.|title=Conquest and Empire: The Reign of Alexander the Great|url=https://archive.org/details/conquestempire00abbo|location=New York|publisher=Cambridge University Press|year=1988}}
* {{cite book|last=Bowra|first=Maurice|title=The Greek Experience|publisher=Phoenix Books|isbn=1857991222|year=1994}}
* {{cite book|last=Burn|first=A.R.|title=Alexander the Great and the Hellenistic Empire|edition=2|location=London|publisher=English Universities Press|year=1951}}
* {{cite book|last=Danforth|first=Loring M.|title=The Macedonian Conflict: Ethnic Nationalism in a Transnational World|publisher=Princeton University Press|isbn=0691043566|year=1997}}
* {{cite book|last=Durant|first=Will|title=The Story of Civilization: The Life of Greece|url=https://archive.org/details/storyofcivilizat00dura_7|publisher=Simon & Schuster|isbn=0671418009|year=1966}}
* {{cite book|last=Engels|first=Donald W.|title=Alexander the Great and the Logistics of the Macedonian Army|url=https://archive.org/details/alexandergreatlo0000enge|location=Berkeley|publisher=University of California Press|year=1978}}
* {{cite book|editor-last=Fawcett|editor-first=Bill|title=How To Lose A Battle: Foolish Plans and Great Military Blunders|url=https://archive.org/details/howtolosebattlef0000unse|publisher=Harper|isbn=0060760249|year=2006}}
* {{cite book|authorlink=Robin Lane Fox|last=Fox|first=Robin Lane|title=Alexander the Great|url=https://archive.org/details/alexandergreat0000lane|publisher=Allen Lane|year=1973|isbn=0860077071}}
* {{cite book|authorlink=Robin Lane Fox|last=Fox|first=Robin Lane|title=The Search for Alexander|url=https://archive.org/details/searchforalexand00lane|publisher=Little Brown & Co. Boston|year=1980|isbn=0316291080}}
* {{cite book|last=Fuller|first=J.F.C.|title=The Generalship of Alexander the Great|location=London|publisher=Eyre and Spottiswoode|year=1958}}
* {{cite book|editor-last=Gergel|editor-first=Tania|title=The Brief Life and Towering Exploits of History's Greatest Conqueror as Told By His Original Biographers|url=https://archive.org/details/alexandergreatse00gerg|publisher=Penguin Books|year=2004|isbn=0142001406}}
* {{cite book|authorlink=Peter Green (historian)|last=Green|first=Peter|title=Alexander of Macedon: 356–323 B.C. A Historical Biography|url=https://archive.org/details/alexanderofmaced0000gree|publisher=University of California Press|year=1992|isbn=0520071662}}
* {{cite book|authorlink=Peter Green (historian)|last=Green|first=Peter|title=Alexander the Great and the Hellenistic Age|publisher=Orion Books|year=2007|isbn=9780753824139|isbn-status=May be invalid – please double check}}
* {{cite book|last=Greene|first=Robert|title=The 48 Laws of Power|publisher=Penguin Books|year=2000|page=351|isbn=0140280197}}
* {{cite book|first=Nicolas|last=Grimal|title=A History of Ancient Egypt|url=https://archive.org/details/historyofancient0000grim_o8d3|edition=reprint|publisher=Blackwell Publishing|year=1992|isbn=9780631193960}}
* {{cite book|last=Gunther|first=John|title=Alexander the Great|url=https://archive.org/details/alexandergreat0000gunt|publisher=Sterling|isbn=1402745192|year=2007}}
* {{cite book|authorlink=N. G. L. Hammond|last=Hammond|first=N.G.L.|title=Alexander the Great: King, Commander, and Statesman|edition=3|location=London|publisher=Bristol Classical Press|year=1994}}
* {{cite book|authorlink=N. G. L. Hammond|last=Hammond|first=N.G.L.|title=The Genius of Alexander the Great|url=https://archive.org/details/geniusofalexande00nglh|location=Chapel Hill|publisher=University of North Carolina Press|year=1997}}
* {{cite book|authorlink=N. G. L. Hammond|last=Hammond|first=N.G.L.|title=The Macedonian State: Origins, Institutions, and History|url=https://archive.org/details/macedonianstateo0000hamm|year=1989|publisher=Oxford University Press|isbn=0198148836}}
* {{cite book|author=Holland, T.|title=Rubicon: Triumph and Tragedy in the Roman Republic|url=https://archive.org/details/rubicon0000holl|year=2003|publisher=Abacus|isbn=9780349115634}}
* {{cite book|author=Holt, Frank Lee|title=Alexander the Great and the mystery of the elephant medallions|year=2003|publisher=University of California Press|isbn=0520238818}}
* {{cite book|last=Keay|first=John|title=India: A History|publisher=Grove Press|year=2001|isbn=0802137970}}
* {{cite book|last=Goldsworthy|first=A.|title=The Fall of Carthage|url=https://archive.org/details/fallofcarthagepu0000gold|publisher=Cassel|year=2003|isbn=0304366420}}
* {{cite book|last=Luniya|first=Bhanwarlal Nathuram|title=Life and Culture in Ancient India: From the Earliest Times to 1000 A.D.|year=1978|publisher=Lakshmi Narain Agarwal|id=LCCN 78907043}}
* {{cite book|last=M'Crindle|first=J.W.|title=[http://books.google.com/books?id=A9YNAAAAIAAJ The Invasion of India by Alexander the Great as Described by Arrian, Q Curtius, Diodorus, Plutarch, and Justin]|location=Westminster|publisher=Archibald Constable and Co|year=1893}}
* {{cite book|last=McCarty|first=Nick|title=Alexander the Great|publisher=Penguin|year=2004|isbn=0670042684|isbn-status=May be invalid – please double check}}
* {{cite book|last=Morkot|first=Robert|title=The Penguin Historical Atlas of Ancient Greece|publisher=Penguin|year=1996|ref=harv}}
* {{cite book|title=A Synoptic History of Classical Rhetoric|first=James Jerome|last=Murphy|coauthors=Richard A. Katula, Forbes I. Hill, Donovan J. Ochs|publisher=Lawrence Erlbaum Associates|year=2003|page=17|isbn=1880393352}}
* {{cite book|last1=Nandan|first1=Y.|last2=Bhavan|first2=BV|title=British Death March Under Asiatic Impulse: Epic of Anglo-Indian Tragedy in Afghanistan|isbn=8172763018|year=2003|publisher=Bharatiya Vidya Bhavan|location=Mumbai}}
* {{cite book|last=Narain|first=AK|title=Alexander the Great: Greece and Rome–12|year=1965}}
* {{cite book|last=O'Brien|first=John Maxwell|title=Alexander the Great: The Invisible Enemy|location=London|publisher=Routledge|year=1992}}
* {{cite book|last=Ogden|first=Daniel|chapter=Alexander's Sex Life|title=Alexander the Great: A New History|editor=Alice Heckel, Waldemar Heckel, Lawrence A. Tritle|publisher=Wiley-Blackwell|year=2009|isbn=1405130822}}
* {{cite book|last=Pratt|first=James Bissett|title=The Pilgrimage of Buddhism and a Buddhist Pilgrimage|year=1996|publisher=Laurier Books|isbn=8120611969}}
* {{cite book|author=Pomeroy, S.|coauthors=Burstein, S.; Dolan, W.; Roberts, J.|year=1998|title=Ancient Greece: A Political, Social, and Cultural History|url=https://archive.org/details/ancientgreecepol00sara|publisher=Oxford University Press|isbn=0195097424}}
* {{cite book|last=Renault|first=Mary|title=The Nature of Alexander the Great|url=https://archive.org/details/natureofalexande0000rena_z9j4|publisher=Penguin|year=2001|isbn=014139076X}}
* {{cite book|editor1-last= Ring|editor1-first=Trudy|editor2-last=Salkin|editor2-first=Robert M.|editor3-last=Berney|editor3-first=K. A.|editor4-last=Schellinger|editor4-first=Paul E.|title=International dictionary of historic places |year=1994|isbn=9781884964036|publisher=Chicago ; Fitzroy Dearborn, 1994–1996.}}
* {{cite book|editor-last=Roisman|editor-first=Joseph|title=Alexander the Great Ancient and Modern Perspectives|series=Problems in European Civilization|location=Lexington, MA.|publisher=D.C. Heath|year=1995}}
* {{cite book|last1=Roisman|first1=Joseph|last2=Worthington|first2=Ian|title=A Companion to Ancient Macedonia|publisher=John Wiley and Sons|year=2010|isbn=1405179368|url=http://books.google.com/books?id=lkYFVJ3U-BIC|ref=harv}}
* {{cite book|author=Sabin, P; van Wees, H; Whitby, M|title=The Cambridge History of Greek and Roman Warfare: Greece, the Hellenistic World and the Rise of Rome|publisher=Cambridge University Press|isbn=0521782732|year=2007}}
* {{cite book|last=Sacks|first=David|title=Encyclopedia of the Ancient Greek World|url=https://archive.org/details/encyclopediaofan0000sack|publisher=Constable and Co.|isbn=0094752702|year=1995}}
* {{cite book|last=Savill|first=Agnes|title=Alexander the Great and His Time|url=https://archive.org/details/alexandergreathi0000savi_n3m7|edition=3|location=London|publisher=Barrie and Rockliff|year=1959}}
* {{cite book|last=Stewart|first=Andrew|series=Hellenistic Culture and Society|title=Faces of Power: Alexander's Image and Hellenistic Politics|volume=11|location=Berkeley|publisher= University of Califomia Press|year=1993}}
* {{cite book|last=Stoneman|first=Richard|title=Alexander the Great|url=https://archive.org/details/alexandergreat0000ston|publisher=Routledge|isbn=0415319323|year=2004}}
* {{cite book|last=Studniczka|first=Franz|title=Achäologische Jahrbook 9|year=1894}}
* {{cite book|last=Tarn|first=W.W.|title=Alexander the Great|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.499219|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|year=1948}}
* {{cite book|author=Tripathi, Rama Shankar|title=History of Ancient India|url=https://archive.org/details/historyofancient0000rstr|year=1999|isbn=9788120800182}}
* {{cite book|last=Wilcken|first=Ulrich|authorlink=Ulrich Wilcken|origyear=1932|title=Alexander the Great|url=https://archive.org/details/alexandergreat0000wilc|location=New York|publisher=W. W. Norton & Company|year=1997|isbn=0393003817}}
* {{cite book|last=Worthington|first=Ian|title=Alexander the Great|publisher=Routledge|isbn=0415291879|year=2003}}
* {{cite book|last=Worthington|first=Ian|title=Alexander the Great: Man And God|url=https://archive.org/details/alexandergreatma0000wort|publisher=Pearson|isbn=9781405801621|year=2004}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
{{wikibooks|Yunani Kuno|Aleksander Agung dan Zaman Helenis}}
{{commonscat|Alexander the Great}}
* {{en}} [http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_z1b.html Daftar referensi sumber pertama mengenai Alexander di livius.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110514002230/http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_z1b.html |date=2011-05-14 }}
* {{en}} [http://www.thegreatalexander.com/ Artikel, forum diskusi, dan informasi referensi mengenai Alexander] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200105180008/http://www.thegreatalexander.com/ |date=2020-01-05 }}
* {{en}} [http://www.lysimachos.com Lysimachos.com - Artikel mengenai Alexander] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180906174047/http://www.lysimachos.com/ |date=2018-09-06 }}
* {{id}} [http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/29559-iskandar-zulkarnaen-sang-raja-muslim-yang-saleh-dan-perkasa.html Iskandar Zulkarnaen, Sang Raja Muslim Yang Saleh Dan Perkasa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110621031131/http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/29559-iskandar-zulkarnaen-sang-raja-muslim-yang-saleh-dan-perkasa.html |date=2011-06-21 }}
* {{id}} [http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/29771-iskandar-zulkarnaen-peleburan-kerajaan-timur-dan-barat.html Iskandar Zulkarnaen, Peleburan Kerajaan Timur Dan Barat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110628055034/http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/29771-iskandar-zulkarnaen-peleburan-kerajaan-timur-dan-barat.html |date=2011-06-28 }}
{{S-start}}
{{S-hou|Dinasti Argead||356 SM||323 SM}}
{{s-reg}}
{{S-bef|before=[[Filipus II dari Makedonia|Filipus II]]}}
{{S-ttl|title=[[Daftar raja Makedonia kuno|Raja Makedonia]]|years=336–323 SM}}
{{S-aft|rows=4|after=[[Filipus III dari Makedonia|Filipus III]] & [[Aleksander IV dari Makedonia|Aleksander IV]]}}
{{S-bef|rows=2|before=[[Darius III]]}}
{{S-ttl|title=[[Daftar kepala monarki Iran#Argeadai Yunani (Makedonia)|Raja Diraja Iran]]|years=330–323 SM<br>''juga diklaim oleh [[Besos|Artahsasta V]] (330–329 SM)''}}
{{S-break}}
{{S-ttl|title=[[Firaun|Firaun Mesir]]|years=332–323 SM}}
{{S-new|creation}}
{{S-ttl|title=[[Penguasa Asia]]|years=331–323 SM}}
{{S-end}}
{{Raja Makedonia}}
{{Penguasa Helenistik}}
{{Daftar yang Agung}}
{{lifetime|356|323|SM=y}}
{{
[[Kategori:Alexander Agung]]
[[Kategori:Yunani Kuno]]
[[Kategori:
[[Kategori:Firaun]]
|