Operasi Bumi Hangus Timor Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k pembersihan kosmetika dasar, added uncategorised tag
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File: Destroyed houses 19.jpg |thumb|left| Rumah-rumah yang hancur di [[Dili]].]]
'''Operasi Bumi Hangus Timor Timur''' mengacu pada tindakan [[Paramiliter|Kelompokkelompok Paramiliterparamiliter]] selama [[Krisis Timor Timur 1999]], September 1999 di [[Dili]], ibukota [[Timor Timur]]. Negara ini berada di bawah [[Timor Timur|pendudukan Indonesia sejak 1975]], dan perlawanan oleh orang Timor memuncak pada tahun 1999. Menyusul [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|referendum tentang kemerdekaan Timor]], milisi pro-Indonesia dan militer mengamuk di Timor Timur menghancurkan infrastruktur vital.<ref>{{Cite web|url=http://etan.org/news/2000a/fromscor.htm|title=From "Scorched Earth Operation" to "Humanitarian Operation"|website=etan.org}}</ref>
 
==Peringatan==
Seperti yang diperingatkan oleh para pemimpin milisi pro-Indonesia tentang "pertumpahan darah" jika referendum berhasil, "duta besar keliling" Indonesia [[Francisco Xavier Lopes da Cruz]] menyatakan: "Jika orang menolak otonomi, ada kemungkinan darah akan mengalir di Timor Timur."<ref>Both quoted in Nevins, p. 91.</ref> Seorang pemimpin paramiliter mengumumkan bahwa "lautan api" akan dilakukan jika mayoritas pemungutan suara kemerdekaan.<ref>Quoted in Nevins, p. 92.</ref> Menjelang hari pemungutan suara, laporan kekerasan anti-kemerdekaan terus beredar.<ref>International Federation for East Timor Observer Project. [http://www.etan.org/ifet/report7.html "IFET-OP Report #7: Campaign Period Ends in Wave of Pro-Integration Terror"]. 28 August 1999. Retrieved on 17 February 2008.</ref> Hari pemungutan suara, 30 Agustus 1999, secara umum berlangsung tenang dan tertib. 98,6% pemilih terdaftar memberikan suara, dan pada 4 September, Sekretaris Jenderal PBB [[Kofi Annan]] mengumumkan bahwa 78,5% suara telah diberikan untuk kemerdekaan.<ref name="Shah">Shah, Angilee. [http://www.international.ucla.edu/article.asp?parentid=53444 "Records of East Timor: 1999"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080102154438/http://www.international.ucla.edu/article.asp?parentid=53444 |date=2008-01-02 }}. 21 September 2006. Online at the UCLA International Institute. Retrieved on 17 February 2008.</ref> Dibesarkan atas desakan [[Orde Baru (Indonesia)|Orde Baru]] bahwa [[Timor Timur|Orang Timor Leste]] mendukung integrasi, orang Indonesia terkejut atau tidak percaya bahwa orang Timor LesteTimur telah memilih untuk tidak menjadi bagian dari Indonesia.
 
==Pembalasan==
Dalam beberapa jam kelompok paramiliter mulai menyerang orang dan membakar di sekitar ibu kota [[Dili]]. Wartawan asing dan pemantau pemilu melarikan diri, dan puluhan ribu orang Timor Leste turun gunung. Geng-geng Islam menyerang [[Keuskupan]] Katolik Dili, menewaskan dua lusin orang; keesokan harinya, markas besar [[Komite Internasional Palang Merah|ICRC]] diserang dan dibakar habis. Hampir seratus orang kemudian dibunuh di [[Suai]], dan laporan tentang pembantaian serupa berdatangan dari seluruh Timor Timur.<ref>Nevins, pp. 100–104.</ref>
 
Empat pekerja PBB menolak untuk dievakuasi kecuali para pengungsi juga diselamatkan, bersikeras bahwa mereka lebih baik mati di tangan kelompok paramiliter.<ref name="Shah">Shah, Angilee. [http://www.international.ucla.edu/article.asp?parentid=53444 "Records of East Timor: 1999"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080102154438/http://www.international.ucla.edu/article.asp?parentid=53444 |date=2008-01-02 }}. 21 September 2006. Online at the UCLA International Institute. Retrieved on 17 February 2008.</ref> Pada saat yang sama, pasukan Indonesia dan gerombolan paramiliter memaksa lebih dari 200.000 orang masuk [[Timor Barat]], ke kamp-kamp yang digambarkan oleh Human Rights Watch sebagai "kondisi yang menyedihkan".<ref>[https://www.hrw.org/reports/1999/wtimor "Indonesia/East Timor: Forced Expulsions to West Timor and the Refugee Crisis"]. ''[[Human Rights Watch]]''. December 1999. Retrieved on 17 February 2008.</ref>
=="Fantasi" dan "Kebohongan"==
Ketika delegasi PBB tiba [[Jakarta]] pada tanggal 8 September, mereka diberitahu oleh [[Presiden Indonesia|Presiden Indonesia]], [[B.J. Habibie]] bahwa laporan pertumpahan darah di Timor Timur adalah "fantasi" dan "kebohongan".<ref>Quoted in Nevins, p. 104.</ref> [[Perwira Jenderal|Jenderal]] [[Wiranto]] dari militer Indonesia bersikeras bahwa tentaranya telah mengendalikan situasi, dan kemudian mengungkapkan perasaan dan semangatnya untuk Timor Timur dengan menyanyikan lagu hit tahun 1975 "[[Feelings (Morris Albert song)|Feelings]]" di sebuah acara untuk para istri militer.<ref>Nevins, p. 107.</ref><ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/626256.stm "Wiranto - survivor with iron will"]. [[BBC News]]. 13 February 2000. Online at [[bbc.co.uk]]. Retrieved on 17 February 2008.</ref>
 
==Serangan terhadap pendidikan==
Baris 18 ⟶ 19:
==Referensi==
{{Reflist}}
 
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}