Orang Nabath: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hityuoi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Illchy (bicara | kontrib)
k Illchy memindahkan halaman Bangsa Nabath ke Orang Nabath
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|nama di Alkitab yang kemungkinan merujuk ke suku ini|Nebayot}}{{Short description|Arab people who inhabited northern Arabia and the Southern Levant}}{{Infobox ethnic group|group=NabataeansBangsa Nabath|native_name=|native_name_lang=|image=Roman Empire 125.png|image_caption=Peta dari Kekaisaran Romawi di bawah [[Hadrian]] (berkuasa 117–138 M), memperlihatkan lokasi ''Arabes Nabataei'' di daerah gurun sekitar provinsi Romawi dari [[Arabia Petraea]]|total=|popplace=|pop1=|ref1=|languages={{plainlist|
* [[bahasa Arab NabateaNabath|Arab NabateaNabath]] (natifbahasa pertama)
* [[bahasa Aram Nabath|Aram NabateaNabath]] (secara resmi dan untukbahasa perdagangan)
}}|religions={{plainlist|
* [[Politeisme]] NabateaNabath
* [[Kekristenan]]
}}|related_groups=[[bangsa Arab|Arab]]}}
'''Bangsa Nabataea''' atau '''NabateaNabath''' ([[Bahasabahasa Arab Nabath|bahasa Aram Nabatea]]: {{script|Nbat|𐢕𐢃𐢋𐢈}}, {{transliteration|syc|{{sc|nbṭw}}}}, divokalisasi sebagai {{transliteration|syc|Nabāṭū}}) adalah [[bangsa Arab]] kuno yang mendiami [[Jazirah Arab]] utara dan [[Levant]] selatan.<ref name="livius2">{{cite web|title=Nabataeans|url=https://www.livius.org/articles/people/nabataeans/|work=livius.org|access-date=August 31, 2015}}</ref><ref>{{cite web|title=Herod {{!}} Biography & Facts|url=https://www.britannica.com/biography/Herod-king-of-Judaea|website=Encyclopedia Britannica|language=en}}</ref><ref>{{cite web|date=6 April 2017|title=Solving the Enigma of Petra and the Nabataeans - Biblical Archaeology Society|url=https://www.biblicalarchaeology.org/daily/ancient-cultures/ancient-near-eastern-world/solving-the-enigma-of-petra-and-the-nabataeans/|website=Biblical Archaeology Society}}</ref><ref>{{cite book|last1=Bowersock|first1=Glen Warren|date=1994|url=https://books.google.com/books?id=L4NBigJ3NF4C&pg=PA12|title=Roman Arabia|publisher=Harvard University Press|isbn=9780674777569|language=en}}</ref><ref>{{cite book|last1=Catherwood|first1=Christopher|date=2011|url=https://books.google.com/books?id=krKeBAAAQBAJ&pg=PT63|title=A Brief History of the Middle East|publisher=Little, Brown Book Group|isbn=9781849018074|language=en}}</ref><ref>{{cite book|last1=Incorporated|first1=Facts On File|date=2009|url=https://books.google.com/books?id=stl97FdyRswC&pg=PA483|title=Encyclopedia of the Peoples of Africa and the Middle East|publisher=Infobase Publishing|isbn=9781438126760|language=en}}</ref><ref>{{cite book|last1=Hornblower|first1=Simon|last2=Spawforth|first2=Antony|last3=Eidinow|first3=Esther|date=2012|url=https://books.google.com/books?id=bVWcAQAAQBAJ&pg=PA754|title=The Oxford Classical Dictionary|publisher=OUP Oxford|isbn=9780199545568|language=en}}</ref> Pemukiman mereka—yang paling menonjol adalah Raqmu (sekarang Petra, [[Yordania]])<ref name="livius2" /> yang diperkirakan sebagai ibu kota mereka—memberikan nama '''''Nabatene''''' ({{lang-grc|Ναβατηνή|translit=Nabatēnḗ}}) kepada daerah perbatasan Arab yang membentang dari [[Sungai Efrat|Sungai Eufrat]] ke [[Laut Merah]].
 
Bangsa NabateaNabath muncul sebagai peradaban dan entitas politik yang unik antara abad ke-4 dan ke-2 SM,<ref name="Taylor, Jane 2001 pp. 14, 172">Taylor, Jane (2001). ''Petra and the Lost Kingdom of the Nabataeans''. London: [[I.B.Tauris]]. pp. 14, 17, 30, 31. {{ISBN|9781860645082}}. Retrieved 8 July 2016.</ref> dengan [[Kerajaan NabateaNabath|kerajaan merekaini]] berpusat di sekitar jaringan perdagangan yang dikontrol secara longgar yang membawa kekayaan dan pengaruh yang cukup besar di seluruh dunia kuno.
 
Dideskripsikan sebagai bangsa yang sangat independen oleh catatan Yunani-Romawi kontemporer, bangsa Nabataea dianeksasi ke dalam Kekaisaran Romawi oleh Kaisar [[Trajanus|Trajan]] pada tahun 106 M. Budaya individu bangsa Nabataea yang mudah dikenali dari ciri khas keramik yang dilukis dengan halus, diadopsi ke dalam [[Dunia Yunani-Romawi|budaya Yunani-Romawi]] yang lebih besar. Mereka kemudian memeluk agama [[Kekristenan|Kristen]] selama Era Romawi Akhir. Jane Taylor menggambarkan mereka sebagai "salah satu bangsa yang paling berbakat di dunia kuno".<ref name="lost kingdom2">{{cite book|author=Taylor, Jane|year=2001|url=https://books.google.com/books?id=FcAoBq4_EnEC|title=Petra and the Lost Kingdom of the Nabataeans|location=London, United Kingdom|publisher=[[I.B.Tauris]]|isbn=978-1-86064-508-2|pages=centerfold, 14|quote="The Nabataean Arabs, one of the most gifted peoples of the ancient world, are today known only for their hauntingly beautiful rock-carved capital — Petra."}}</ref>
 
== EtimologiNama ==
Bentuk asli dari nama Nabataean adalah Nabaʾatu, yang dicatat dalam bahasa Akkadia Babilonia sebagai ''Nebaʾati'', dan merupakan bentuk jamak ''faʿalatun'' yang "melenceng" dari ''nabī'' dari istilah bahasa Arab nabīʾu, yang berarti "orang terhormat". Nama Nabaʾatu ini mengalami dua evolusi utama, dengan penghilangan ''hamzah'' glotal berhenti menghasilkan bentuk Nabāṭu, dan penggantian hamzah dengan aproksimasi palatal bersuara yāʾ yang menghasilkan bentuk ''Nabayatu''.{{sfn|Lipiński|2000}}
Mereka menamakan diri mereka sebagai kaum Nabath (jamak: ''al-anbậth'' - الا نباط) yang secara harfiah memiliki arti "orang pedalaman" dengan ibu kotanya adalah [[Petra]].<ref name="Sejarah Arab">{{Cite book
 
| url= https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Arab_Sebelum_Islam/oNRmDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=nabath&pg=PA7&printsec=frontcover
Nama Nabataeans dicatat dalam sumber-sumber Akkadia sebag''ai Nebaʾati, Nabayate, Nabayati, Nabaitiya, Nabaitaya, Nabatua, dan Nabayati.''
| title= Sejarah Arab Sebelum Islam
 
| authorlink= Jawwad Ali
Dalam sumber-sumber Latin, nama orang Nabataea tercatat sebagai ''Nabataei''.{{sfn|Ephʿal|1984|pages=221-223}}
| first= Jawwad
| last= Ali
| date= 1 Juni 2018
| publisher= Pustaka Alvabet
| location= Ciputat, Tangerang Selatan
| isbn= 978-602-6577-26-9
| year= 2018
| lang= id
| pages= 7
| editor= Fajar Kurnianto
| translator= Indi Aunullah
| oclc= 911878162
}}</ref>
 
== Sejarah ==
Suku Nabath membentuk [[Kerajaan NabateaNabath]] yang berdiri sejak abad ke-[[9 SM]] hingga [[40 M]].<ref>[http://www.kinghussein.gov.jo/his_nabateans.html The Mysterious Nabateans]</ref> Suku Arab Nabath ini pernah dijajah oleh [[Romawi]] dan dijadikan bagian dari [[propinsi]] kekaisaran Romawi yang diberi nama ''Arabia Petraea''. Nama Petra yang artinya [[batu]] ini diberikan oleh orang Roma yang menjajahnya pada tahun 106 SM. Kolonial oleh bangsa Romawi ini hanya berlangsung seabad. Sejak itu, denyut kehidupan di kota ini merosot, lalu hilang ditelan zaman. Petra ditemukan kembali oleh petualang asal [[Swiss]], [[Johan Burckhardt]] pada tahun 1812, dan sejak itu, dunia pun mulai mengenalnya.
 
Bangsa Nabath juga mahir dalam berdagang dan mereka pernah memfasilitasi perdagangan antara bangsa-bangsa lain, seperti [[Cina]], [[India]], [[Timur jauh]], [[Mesir]], [[Suriah]], [[Yunani kuno|Yunani]] dan [[Romawi|Romawi kuno]]. Mereka menjual barang seperti [[rempah-rempah]], [[kemenyan]], [[emas]], [[hewan]], [[besi]], [[tembaga]], [[gula]], [[obat-obatan]], [[gading]], [[parfum]], [[kain]], dan lain-lainnya. Dari asal-usulnya sebagai kota benteng, Petra menjadi persimpangan komersial yang kaya antara [[budaya Arab]], [[Assyria]], [[Mesir kuno|Mesir]], [[Helenistik]] [[Yunani kuno|Yunani]] dan [[Romawi|Romawi kuno]]. Tidak seperti masyarakat lain waktu mereka, tidak ada perbudakan di NabateanNabath dan setiap anggota masyarakat memberikan kontribusi dalam tugas-tugas kerja.
 
Pengendalian rute perdagangan ini dianggap sangatlah penting, di antara daerah dataran tinggi [[Yordania]], [[Laut Merah]], [[Damaskus]] dan [[Jazirah Arab|Arab]] bagian Selatan. Pada masa lampau rute perdagangan ini dianggap sebagai "darah kehidupan [[Kerajaan Nabath]]." Sebenarnya kawasan bangsa Nabath ini mencangkup kawasan yang sangat luas, mulai dari [[Madain Shaleh]] di [[Madinah]], sampai kawasan [[Petra]] di [[Jordan]] dan [[Damsyik]] di [[Syiria]]. Namun rumah-rumah batu yang lebih menonjol dijadikan kawasan wisata itu adalah Petra di Jordan.