Raksa(II) klorida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Catatan kaki: clean up
Andrewn123 (bicara | kontrib)
k sublimat; nama lain raksa(II) klorida
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 51:
}}
|Section5={{Chembox Thermochemistry
| DeltaHf = −230&nbsp;kJ·mol<sup>−1</sup><ref name=b1>{{cite book| author = Zumdahl, Steven S.|title =Chemical Principles 6th Ed.| url = https://archive.org/details/chemicalprincipl0000zumd_u9g0| publisher = Houghton Mifflin Company| year = 2009| isbn = 0-618-94690-X|page=A22}}</ref>
| Entropy = 144&nbsp;J·mol<sup>−1</sup>·K<sup>−1</sup><ref name=b1/>
}}
Baris 74:
}}
}}
'''Raksa(II) klorida''' atau '''sublimat'''<ref>{{Cite web|title=Entri: sublimat|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sublimat|website=KBBI V|access-date=2024-03-20}}</ref> adalah [[senyawa kimia]] yang terdiri dari [[raksa]] dan [[klorida]] dengan rumus HgCl<sub>2</sub>. Senyawa padat berwarna putih ini merupakan [[pereaksi kimia]] yang digunakan di dalam [[laboratorium]]. Senyawa molekuler ini pernah digunakan untuk menangani penyakit [[sifilis]], tetapi kini sudah tidak lagi dipakai karena [[keracunan raksa|raksa merupakan unsur yang beracun]]. Selain itu, sudah tersedia obat yang lebih baik untuk penyakit sifilis. Kegunaan utama raksa(II) klorida saat ini adalah sebagai [[katalis]] untuk mengubah [[asetilena]] menjadi [[vinil klorida]], yang merupakan pendahulu [[polivinilklorida]]:
:C<sub>2</sub>H<sub>2</sub> + HCl → CH<sub>2</sub>=CHCl