Panbers: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(22 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 19:
}}
== Masa Kecil ==
Keempat bersaudara ini yaitu: '''[[Hans Pandjaitan|Portahan Bonetua Marangin Sotarduga Pandjaitan (Hans Pandjaitan)]]''' dilahirkan di [[Garut]], [[Jawa Barat]] ([[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|Masa Pendudukan Jepang]]) pada tanggal 24 Januari 1945, '''Porbenget Mimbar Mual Hamonangan Pandjaitan''' '''([[
=== Di Kota Palembang ===
Masa kecil mereka dilalui berpindah-pindah mengikuti penugasan sang ayah seorang bankir dan akhirnya menjadi salah satu direktur bank rakyat ([[BRI]]) dulu. Hingga kemudian mereka sekeluarga pindah ke kota [[Palembang]], [[
=== Mulai Menggeluti Musik ===
Baris 31:
=== Di Surabaya ===
Setelah lebih kurang 15 tahun di Palembang, tahun 1959 ayah mereka dimutasi ke Surabaya, [[Jawa Timur]], mereka pun ikut dan melanjutkan pendidikan di sana. Kegiatan bermusik yang telah dirintis sejak di Palembang diteruskan di Kota Buaya ini. Di sana mereka meneruskan lagi band keluarga, namun bukan lagi band bocah melainkan Band remaja yang masih SMA. Mereka pun akhirnya serius menekuni jalur musik walaupun tetap diharuskan untuk menyelesaikan studi terlebih dahulu. Pada tahun 1963 inilah '''Panjaitan
Di Surabaya mereka kerap bermain di berbagai panggung hiburan dan acara-acara pesta dengan bayaran seadanya dan tanpa berpikir popularitas. Mereka pun belum berkarya sama sekali selain hanya sebagai pemain musik yang menyanyikan lagu orang, termasuk lagu Batak: ''“A Sing Sing So”'' dan ''“Butet”'' yang sudah populer waktu itu. Di awal tahun ’70 Benny sudah berpikir bahwa ia tak bisa jadi apa-apa kalau tidak mencipta lagu. Di situlah ia mulai menciptakan sendiri yang dimulai dengan lagu ''“Awal dan Cinta”''.
=== Di Jakarta ===
Menjelang tahun 1969 mereka pindah ke Jakarta mengikuti mutasi sang ayah. Hans dan Benny sudah tamat [[SMA]] sementara kedua adiknya masih SMA. Kepindahan itu membuat mereka berpikir ingin mencoba meraih kesuksesan melebihi yang mereka dapatkan di Surabaya. Namun waktu itu ayah mereka masih meminta harus tetap kuliah, sehingga mereka bermain musik hanya sekadar hobi.
Pada tanggal [[25 Januari]] [[1969]] nama '''Panjaitan Bersaudara''' secara resmi disingkat menjadi '''Panbers''', Dengan mengibarkan bendera Panbers, mereka mencoba merintis karier di ibu kota. Di [[Jakarta]] mereka yang belum terkenal ini memulai usahanya dari mengisi acara-acara hiburan di pesta sekolah dan pesta anak muda yang kala itu dikenal dengan 'Pesta Dayak'. Juga di perusahaan-perusahaan atau pesta perkawinan. Dengan modal tekad yang bulat serta perjuangan yang gigih mereka mencoba mencipta lagu dan membawakannya di pesta-pesta masa itu. Satu nomor yang tak henti mereka bawakan adalah ''Akhir Cinta'', sebuah nomor yang melodius yang tiada bosan mereka hantarkan di mana saja mereka mengadakan pertunjukan. Lewat nomor tersebut pulalah nama Panbers mulai dikenal dan membuat era baru dalam dunia musik Indonesia.
== Perjalanan karier ==
Baris 59:
Dalam album vol. I dengan berani mereka selipkan satu lagu Batak berjudul ''“Masihol Ahu”''. Suatu gebrakan baru karena Rekaman Batak belum ada waktu itu. Ternyata sambutan orang Medan terhadap lagu Batak itu luar biasa, terbukti saat mereka bermain di [[Stadion Teladan]] Medan, dinding stadion sampai jebol oleh luapan penonton. Saat itu selebaran show mereka disebar pakai [[Helikopter]]. Hal itu membuat mereka bangga sebagai [[Orang Batak]], meskipun tak pernah tinggal di Medan.<ref name="tobadreams.wordpress.com"/>
Diakui atau tidak, Panbers adalah peletak dasar berpijak bagi para penyanyi dan musisi Batak di industri musik rekaman dan show-biz berskala nasional. Panbers adalah ikon, sumber inspirasi, panutan, dan standar bagi anak-anak muda Batak pada dekade 70-an dan 80-an. Misalnya '''[[The
== Perubahan Formasi ==
=== Merekrut Maxi Pandelaki ===
Untuk dapat mengikuti perkembangan musik, Panbers yang biasa tampil berempat, menambah personel ke dalam grup mereka pada awal periode tahun 1990-an. Mereka merekrut tetangga dan teman mereka sejak kecil bernama '''[[Maxi Pandelaki]]''' (lahir 1 Maret 1948). Ia bertetangga dengan kelompok ini saat tinggal di kawasan Hang Tuah, [[Kebayoran Baru]], [[Jakarta Selatan]]. Lelaki berdarah [[Minahasa]] ini kerap ikutan main musik di rumah Panbers walaupun hanya sebagai additional. Maxi diberi kesempatan untuk mengisi posisi bass. Dengan adanya seorang bassist baru, maka Doan Panjaitan lebih berfokus pada alat musik keyboard. Ia kali pertama ikut konsernya pada bulan Desember tahun 1979 di [[Manado]], [[Sulawesi Utara]]. Formasi berlima ini sempat mengelurkan beberapa album yang cukup sukses di pasaran. Bergabungnya Maxi telah memulai era baru kelompok Panbers yang tak lagi murni berasal dari keluarga Panjaitan.
=== Wafatnya Hans Panjaitan ===
Kiprah bermusik Panbers sempat
=== Merekrut Hans Noya ===
Baris 110:
* ''[[Volume 1 (Album Panbers)|Volume 1]]'' (1971)
* ''[[Sound 2 (Mengapa Begini)]]'' (1972)
* ''[[Sound 3 (1 + 1 = 3)]]'' (1973)
* ''[[Sound 4 (Ayah)]]'' (1973)
* ''Sound 5'' (1973)
* ''Sound 6'' (1973)
* ''[[Sound 7 (Kali Ciliwung)]]'' (1973)
Sampai lebih dari 4 dekade ini sudah banyak rekaman lagu dalam bentuk Piringan Hitam, kaset,dan CD yang mereka keluarkan. Tak sedikit yang menjadi hits yang secara konsisten membuktikan eksistensi Pandjaitan Bersaudara yang melegenda. Diantaranya: ''[[Gereja Tua]]'', ''[[Cinta dan Permata]]'', ''[[Kami Cinta Perdamaian]]'', ''[[Indonesia My Lovely Country]]'', ''[[Akhir Cinta]]'', ''[[Jakarta City Sound]]'', ''[[Haai]]'', dan ''[[Terlambat Sudah]]'' Lagu-lagu tersebut menjadi legenda yang kerap diingat oleh para pecinta musik tanah air. Album rekaman yang telah dihasilkan oleh kelompok ini diantaranya:
Baris 174 ⟶ 179:
{{Authority control}}
[[Kategori:Grup musik Indonesia]]
|