Panggung Krapyak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Geayu (bicara | kontrib)
#1Lib1ref #1Lib1refID
k Cagar
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox historic site
|name=Panggung Krapyak
|location= Jl.Jalan KH.Kyai Haji Ali Maksum<br>Kalurahan [[Panggungharjo, Sewon, Bantul|Panggungharjo]], Kapanéwon [[Sewon, Bantul|Sewon]]<br>[[Kabupaten Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]<br>[[Indonesia]]
|other_name=Kandang Menjangan
|location= Jl. KH. Ali Maksum<br>Kalurahan [[Panggungharjo, Sewon, Bantul|Panggungharjo]], Kapanéwon [[Sewon, Bantul|Sewon]]<br>[[Kabupaten Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]<br>[[Indonesia]]
|image=Kandang Menjangan.jpg
|built=1760
Baris 24 ⟶ 23:
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015090400105/panggung-krapyak
}}
|native_language=jv|native_name=ꦥꦁꦒꦸꦁꦏꦿꦥꦾꦏ꧀}}
}}
'''Panggung Krapyak''' ([[aksara Jawa]]: {{jav|ꦥꦁ​ꦒꦸꦁ​ꦏꦿꦥꦾꦏ꧀ꦥꦁꦒꦸꦁꦏꦿꦥꦾꦏ꧀}}) adalah sebuah bangunan bersejarah berbentuk ruangan menyerupai kubus. Pada masa [[Kesultanan Mataram]], Panggung Krapyak digunakan oleh Raja-raja Mataram sebagai tempat pengintaian untuk berburu binatang, khususnya rusa atau [[Rusa|menjangan]]. Oleh karena itu, masyarakat sekitar sering menyebut Panggung Krapyak dengan sebutan Kandang Menjangan.<ref>{{Cite journal|last=Syauqi|first=16512044 Muhammad|date=2020|title=Perancangan “Culture of Forest” Community hub Di Kawasan Panggung Krapyak Bantul Yogyakarta Dengan Pendekatan Passive Design|url=https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31354|language=en}}</ref>
 
Panggung Krapyak secara administratif terletak di Kampung Krapyak, [[Panggungharjo, Sewon, Bantul|Kalurahan Panggungharjo]], [[Sewon, Bantul|Kapanéwon Sewon]], [[Kabupaten Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].<ref>{{Cite book|url=https://mantrijeronkec.jogjakota.go.id/assets/instansi/mantrijeronkec/files/buku-panduan-pariwisata-2893.pdf.pdf|title=Buku Panduan Pariwisata Kecamatan Mantrijeron|publisher=Pemerintah Kota Yogyakarta|url-status=live}}</ref> Berdasarkan lokasinya, Panggung Krapyak berada di sebelah selatan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] dan berjarak kurang lebih satu kilometer dari alun-alun ''kidul'' (selatan).
 
== Sejarah ==
Panggung Krapyak dibangun sekitar tahun 1760 oleh [[Hamengkubuwana I|Sri Sultan Hamengkubuwana I]].<ref>{{cnCite web|title=Panggung Krapyak|url=https://jogjaprov.go.id/berita/panggung-krapyak-1#:~:text=Panggung%20Krapyak%20dibangun%20sekitar%20tahun,yang%20datang%20dari%20arah%20selatan.|website=Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta|access-date=17 Mei 2024}}</ref> Panggung ini sebagai pos berburu sekaligus sebagai daerah pertahanan dari binatang buas. Pada zaman dulu, Krapyak adalah sebuah hutan lebat dengan berbagai jenis hewan liar seperti rusa atau dalam [[bahasa Jawa]] disebut menjangan. Tak heran bila wilayah ini dulu banyak digunakan sebagai tempat berburu oleh Raja-raja Mataram. Panggung Krapyak termasuk bangunan yang terletak di [[Garis Imajiner Yogyakarta]], menghubungkan [[Gunung Merapi]], [[Tugu Yogyakarta]], [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]], Panggung Krapyak dan [[Pantai Parangtritis]]. Poros Panggung Krapyak hingga Keraton menggambarkan perjalanan manusia dari lahir hingga dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Syauqi|first=16512044 Muhammad|date=2020|title=Perancangan “Culture of Forest” Community hub Di Kawasan Panggung Krapyak Bantul Yogyakarta Dengan Pendekatan Passive Design|url=https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31354|language=en}}</ref> Wilayah sekitar panggung melambangkan kehidupan manusia saat masih dalam kandungan, ditandai dengan adanya kampung Mijen di sebelah utara Panggung Krapyak sebagai lambang benih manusia. Mengunjungi Panggung Krapyak, berarti mengunjungi salah satu bangunan penting bagi Keraton Yogyakarta.
 
== Bangunan ==
[[Berkas:Panggung Krapyak.jpg|thumb|180px|Bagian dalam Panggung Krapyak]]
 
Panggung Krapyak berbentuk menyerupai kotak. iniUkuran memilikiluasnya ukuran luasadalah 17,6 m x 15 m.<ref>{{Cite danweb|date=19 tinggiFebruary 2019|title=Panggung Krapyak Yogyakarta|url=https://pariwisata.jogjakota.go.id/detail/index/336|website=Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta|access-date=17 Mei 2024}}</ref> Ketinggian bangunannya adalah 10 m.<ref>{{Cite book|last=Erikha, F., dan Lauder, M. R. M. T.|date=Januari 2022|url=https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/view/337/393/5923|title=Toponimi di Jantung Kota Yogyakarta dari Perspektif Kebahasaan hingga Psikologi Sosial|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-602-496-289-0|pages=33|doi=10.55981/brin.337|url-status=live}}</ref> Arsitektur bangunannya cukup unik. Setiap sisi bangunan memiliki sebuah pintu dan dua buah jendela. Pintu dan jendela ditutup dengan pagar besi yang tidak rapat sehingga bagian dalam bisa terlihat dari luar. Bagian bawah pintu dan jendela berbentuk persegi tetapi bagian atasnya melengkung, seperti rancangan pintu dan jendela di masjid. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Pada lantai atas berupa ruangan terbuka yang cukup luas dan dibatasi pagar dengan ketinggian sedang.
 
Penduduk di sekitar Panggung Krapyak dan para peneliti berasumsi bahwa dahulu pada abad ke-18 Masehi, bangunan ini dikelilingi oleh pagar berupa tembok. Sisa-sisa struktur tembok tersebut berada di sisi selatan dan barat Panggung Krapyak. Sayangnya, struktur tersebut tidak dapat dilihat karena tertutup warung dan rumah warga. Selain struktur tembok, ditemukan juga sumur dan sisa-sisa kolam yang masih berasosiasi dengan bangunan Panggung Krapyak ini.
Baris 49 ⟶ 48:
 
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Yogyakarta]]
[[Kategori:Pesanggrahan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Panggung Krapyak ]]