Pertanian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan kemungkinan spam pranala VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(35 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
Kelompok ilmu-[[ilmu pertanian]] mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti [[ilmu tanah]], [[meteorologi]], [[teknik pertanian]], [[biokimia]], dan [[statistika]] juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya [[hewan ternak]] secara khusus disebut sebagai ''peternak''.
== Etimologi==
Istilah "pertanian" berakar dari kata tani, yang berasal dari [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]] ''thāni'', bermakna 'orang, desa atau dusun, serta ladang yang diolah dan ditanami'.<ref>{{Cite book|last=Zoetmulder|first=P. J.|date=2006|title=Kamus Jawa Kuna-Indonesia|publisher=Gramedia Pustaka Utama.|isbn=978-979-605-347-6|translator1-last=Suprapto|translator1-first=Daru|translator2-last= Suprayitno|translator2-first=Sumarti|url-status=live}}</ref> Secara etimologis, kata ini juga memiliki keterkaitan dengan [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]] ''sthāniya'', yang berarti 'kota atau desa yang luas'.<ref>{{Cite book|url=https://archive.org/details/sanskritenglishd00moniuoft|last=Monier-Williams|first=Monier|date=2011|title=A Sanskrit-English Dictionary: Etymologically and Philologically Arranged with Special Reference to Cognate Indo-European Languages
|publisher=Motilal Banarsidass Publishing House.|isbn=8120831055|url-status=live}}</ref>
Istilah ini sejalan dengan konsep agrikultur, yang berasal dari [[bahasa Latin]] ''agricultūra'' (''ager'': 'ladang' dan ''cultura'': 'pengolahan atau pembudidayaan'), merujuk pada aktivitas terorganisasi dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. <ref>{{Cite book|url=https://archive.org/details/oxforddictionary0000unse_x2z7/page/14|last=Glynnis|first=Chantrell |title=The Oxford Dictionary of Word Histories|publisher=Oxford University Press|year=2002|isbn=978-0198631217|url-status=live}}</ref>
== Cakupan pertanian ==
Pertanian
Istilah pertanian dapat dipahami sebagai aktivitas manusia yang bertujuan menghasilkan [[bahan organik]] melalui proses produksi yang melibatkan [[tumbuhan]] dan [[hewan]]. Proses ini mengandalkan transformasi [[Senyawa anorganik|zat anorganik]] menjadi bahan organik, seperti produksi hasil tanaman ([[padi]], [[sayuran]]), [[peternakan]] (daging, susu), [[kehutanan]] ([[madu]]), atau [[perikanan]] ([[ikan]], [[udang]]).<ref>{{Cite book|first=Edi|title=Pengantar Ilmu Pertanian. In: Pengertian dan Sejarah Perkembangan Pertanian|publisher=Universitas Terbuka|year=2014|isbn=9796898284|p=1.4|url-status=live}}</ref> Sebagai acuan, kegiatan ini memerlukan dua syarat penting. Pertama, harus ada keterlibatan [[Makhluk hidup|organisme biologis]] seperti tumbuhan, [[ternak]], atau organisme lain (misalnya [[ulat sutera]] atau [[lebah]]) dalam siklus produksi. Kedua, proses tersebut harus mencerminkan sifat reproduktif atau [[pelestarian]], yang memastikan keberlanjutan produksi melalui usaha [[budidaya]] atau [[regenerasi]] [[sumber daya alam]].<ref>{{Cite book|first=Edi|title=Pengantar Ilmu Pertanian. In: Pengertian dan Sejarah Perkembangan Pertanian|publisher=Universitas Terbuka|year=2014|isbn=9796898284|p=1.4|url-status=live}}</ref>
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. [[Kehutanan]] adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya [[pohon]]) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar ([[hutan]]). [[Peternakan]] menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua [[vertebrata]] kecuali [[ikan]] dan [[amfibia]]) atau [[serangga]] (misalnya [[lebah]]). [[Perikanan]] memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek [[konservasi sumber daya alam]] juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.▼
▲Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. [[Kehutanan]] adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya [[pohon]]) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar ([[hutan]]). [[Peternakan]] menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua [[vertebrata]] kecuali [[ikan]] dan [[amfibia]]) atau [[serangga]] (misalnya [[lebah]]). [[Perikanan]] memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek [[konservasi sumber daya alam]] juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.<ref>{{cite journal|last1=Ali|first1 = Mahrus| date = 2014| title = Agribisnis “Bebek Sinjay” Dalam Perspektif Kewirausahaan Dan Pemasaran| url =| journal = Development of Agriculture| volume = 1| issue = 1| pages = 1-18}}</ref>
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan [[ekonomi]] sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan [[benih]]/[[bibit]], metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan [[pemasaran]]. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan [[pertanian intensif]]. Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai [[agribisnis]]. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai ''intensifikasi''. Karena [[pertanian industri]] selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.
Baris 22 ⟶ 30:
== Sejarah singkat pertanian dunia ==
{{seealso|Sejarah pertanian}}
[[File:Vavilov-centers updated.jpg|thumb |upright=1.35 |{{leftlegend|#000000|Pusat asal-usul pertanian, sebagaimana diidentifikasi oleh [[Nikolai Vavilov]] pada tahun 1930-an.}}{{leftlegend|#a0a0a0| Wilayah 3 kini tidak lagi diakui sebagai pusat asal pertanian}} {{leftlegend|#f6501c|[[Papua Nugini]] (wilayah P) diidentifikasi baru-baru ini.}}<ref name=Larson2014 /><ref>{{cite journal |last1=Denham |first1=T. P. |title=Origins of Agriculture at Kuk Swamp in the Highlands of New Guinea |journal=Science |volume=301 |issue=5630 |year=2003 |pages=189–193 |doi=10.1126/science.1085255 |pmid=12817084 |s2cid=10644185 |doi-access=free}}</ref>]]
Perkembangan pertanian memungkinkan [[populasi manusia]] tumbuh jauh lebih besar dibandingkan masa [[Pemburu-pengumpul|berburu dan meramu]].<ref name=Bocquet-Appel>{{cite journal |author=Bocquet-Appel, Jean-Pierre |title=When the World's Population Took Off: The Springboard of the Neolithic Demographic Transition |journal=Science |date=29 July 2011 |volume=333 |issue=6042 |pages=560–561 |doi=10.1126/science.1208880 |pmid=21798934 |bibcode=2011Sci...333..560B |s2cid=29655920}}</ref> Pertanian berkembang secara mandiri di berbagai wilayah dunia, melibatkan beragam [[spesies]], dengan setidaknya 11 pusat asal-usul yang berbeda.<ref name="Stephens 897–902">{{Cite journal |last1=Stephens |first1=Lucas |last2=Fuller |first2=Dorian |last3=Boivin |first3=Nicole |last4=Rick |first4=Torben |last5=Gauthier |first5=Nicolas |last6=Kay |first6=Andrea |last7=Marwick |first7=Ben |last8=Armstrong |first8=Chelsey Geralda |last9=Barton |first9=C. Michael |date=30 August 2019 |title=Archaeological assessment reveals Earth's early transformation through land use |journal=Science |volume=365 |issue=6456 |pages=897–902 |doi=10.1126/science.aax1192 |issn=0036-8075 |pmid=31467217 |hdl=10150/634688 |hdl-access=free |bibcode=2019Sci...365..897S |s2cid=201674203}}</ref><ref name="Larson2014">{{cite journal |doi=10.1073/pnas.1323964111 |title=Current perspectives and the future of domestication studies |journal=PNAS |volume=111 |issue=17 |pages=6139–6146 |year=2014 |last1=Larson |first1=G. |last2=Piperno |first2=D. R. |last3=Allaby |first3=R. G. |last4=Purugganan |first4=M. D. |last5=Andersson |first5=L. |last6=Arroyo-Kalin |first6=M. |last7=Barton |first7=L. |last8=Climer Vigueira |first8=C. |last9=Denham |first9=T. |last10=Dobney |first10=K. |last11=Doust |first11=A. N. |last12=Gepts |first12=P. |last13=Gilbert |first13=M. T. P. |last14=Gremillion |first14=K. J. |last15=Lucas |first15=L. |last16=Lukens |first16=L. |last17=Marshall |first17=F. B. |last18=Olsen |first18=K. M. |last19=Pires |first19=J.C. |last20=Richerson |first20=P. J. |last21=Rubio De Casas |first21=R. |last22=Sanjur |first22=O.I. |last23=Thomas |first23=M. G. |last24=Fuller |first24=D.Q. |doi-access=free |pmid=24757054 |pmc=4035915 |bibcode=2014PNAS..111.6139L}}</ref> Transisi dari berburu ke pertanian menunjukkan [[Pertanian intensif|intensifikasi]], [[Pola permukiman|pemukiman tetap]], dan domestikasi bertahap tanaman dan hewan, seperti dalam budaya Natufian di [[Levant]] dan [[Neolitikum]] awal Tiongkok.<ref>{{Cite journal |last1=Snir |first1=Ainit |last2=Nadel |first2=Dani |last3=Groman-Yaroslavski |first3=Iris |last4=Melamed |first4=Yoel |last5=Sternberg |first5=Marcelo |last6=Bar-Yosef |first6=Ofer |last7=Weiss |first7=Ehud |date=22 July 2015 |title=The Origin of Cultivation and Proto-Weeds, Long Before Neolithic Farming |journal=PLOS ONE |language=en |volume=10 |issue=7 |page=e0131422 |doi=10.1371/journal.pone.0131422 |issn=1932-6203 |pmc=4511808 |pmid=26200895 |bibcode=2015PLoSO..1031422S |doi-access=free}}</ref>
[[Berkas:Fruchtbarer Halbmond mod.JPG|ka|jmpl|300px|Daerah "[[Hilal Subur|bulan sabit yang subur]]" di Timur Tengah. Di tempat ini ditemukan bukti-bukti awal pertanian, seperti biji-bijian dan alat-alat pengolahnya.]]▼
[[Domestikasi]] [[anjing]] diduga telah dilakukan bahkan pada saat manusia belum mengenal budidaya (masyarakat berburu dan peramu) dan merupakan kegiatan pemeliharaan dan pembudidayaan hewan yang pertama kali. [[Serealia|Biji-bijian]] liar yang dikumpulkan 105.000 tahun lalu, budidaya padi di [[Tiongkok]] sejak 11.500–6.200 SM, dan [[jagung]] di [[Mesoamerika]] 10.000–6.000 tahun lalu.<ref>{{cite magazine |last1=Harmon |first1=Katherine |title=Humans feasting on grains for at least 100,000 years |url=http://blogs.scientificamerican.com/observations/humans-feasting-on-grains-for-at-least-100000-years/ |magazine=[[Scientific American]] |access-date=28 August 2016 |date=17 December 2009 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20160917013143/http://blogs.scientificamerican.com/observations/humans-feasting-on-grains-for-at-least-100000-years/ |archive-date=17 September 2016}}</ref> [[Domba]] didomestikasi di [[Mesopotamia]] sekitar 13.000–11.000 tahun lalu. [[Sapi]] berasal dari ''[[Bos primigenius]]'' liar dan didomestikasi di wilayah yang kini menjadi [[Turki]] dan [[Pakistan]] sekitar 10.500 tahun lalu. [[Babi]] mulai dibudidayakan di [[Eurasia]], termasuk [[Eropa]], [[Asia Timur]], dan [[Asia Barat Daya]], sekitar waktu yang sama. Di [[Andes]], tanaman seperti [[kentang]], [[kacang]], dan [[coca]], serta hewan seperti [[llama]] dan [[alpaka]], didomestikasi 10.000–7.000 tahun lalu. [[Tebu]] dan [[umbi-umbian]] dibudidayakan di Papua Nugini sekitar 9.000 tahun lalu.
[[Domestikasi]] [[anjing]] diduga telah dilakukan bahkan pada saat manusia belum mengenal budidaya (masyarakat berburu dan peramu) dan merupakan kegiatan pemeliharaan dan pembudidayaan hewan yang pertama kali. Selain itu, praktik pemanfaatan hutan sebagai sumber bahan pangan diketahui sebagai [[agroekosistem]] yang tertua.<ref>{{cite book|title=The Forest Farms of Kandy: And Other Gardens of Complete Design|author=Douglas John McConnell|year=2003|page=1|url=http://books.google.co.uk/books?id=QYBSfUJPQXcC&lpg=PP1&dq=the%20forest%20farms%20of%20kandy%20and%20other%20gardens%20of%20complete%20design&pg=PA1#v=onepage&q&f=false|isbn=978-0-7546-0958-2}}</ref> Pemanfaatan hutan sebagai kebun diawali dengan kebudayaan berbasis hutan di sekitar sungai. Secara bertahap manusia mengidentifikasi pepohonan dan semak yang bermanfaat. Hingga akhirnya [[seleksi buatan]] oleh manusia terjadi dengan menyingkirkan spesies dan varietas yang buruk dan memilih yang baik.<ref>{{cite book|title=The forest-garden farms of Kandy, Sri Lanka|author=Douglas John McConnell|year=1992|page=1|url=http://books.google.co.uk/books?id=G3QPo7lThXsC&lpg=PP1&dq=The%20forest-garden%20farms%20of%20Kandy%2C%20Sri%20Lanka.&pg=PA1#v=onepage&q&f=false|isbn=978-92-5-102898-8}}</ref>▼
▲
Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk [[kebudayaan]]. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah "bulan sabit yang subur" di [[Timur Tengah]], yang meliputi daerah lembah [[Sungai Tigris]] dan [[Sungai Eufrat|Eufrat]] terus memanjang ke barat hingga daerah [[Suriah]] dan [[Yordania]] sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian ([[serealia]], terutama [[gandum]] kuno seperti ''emmer'') dan [[polong-polongan]] di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya [[Zaman Es]] terakhir pada era [[Pleistosen]], di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda ([[neolitikum]]), [[perunggu]] dan [[megalitikum]]. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap [[dewa]]-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan [[pangan]]. Pada 5300 tahun yang lalu di China, [[kucing]] didomestikasi untuk menangkap hewan pengerat yang menjadi hama di ladang.<ref>{{cite news|url = http://sains.kompas.com/read/2013/12/17/1251130/Kucing.Piaraan.Tertua.di.Dunia.Ditemukan|title = Kucing Piaraan Tertua di Dunia Ditemukan|publisher = Kompas|date = 17 Desember 2013}}</ref>▼
▲Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk [[kebudayaan]]. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah "bulan sabit yang subur" di [[Timur Tengah]], yang meliputi daerah lembah [[Sungai Tigris]] dan [[Sungai Eufrat|Eufrat]] terus memanjang ke barat hingga daerah [[Suriah]] dan [[Yordania]] sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian ([[serealia]], terutama [[gandum]] kuno seperti ''emmer'') dan [[polong-polongan]] di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya [[Zaman Es]] terakhir pada era [[Pleistosen]], di
▲[[Berkas:Fruchtbarer Halbmond mod.JPG|ka|jmpl|
Teknik budidaya tanaman lalu meluas ke barat ([[Eropa]] dan [[Afrika Utara]], pada saat itu [[Sahara]] belum sepenuhnya menjadi [[gurun]]) dan ke timur (hingga [[Asia Timur]] dan [[Asia Tenggara]]). Bukti-bukti di [[Tiongkok]] menunjukkan adanya budidaya [[jewawut]] dan [[padi]] sejak 6000 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Asia Tenggara telah mengenal budidaya padi [[sawah]] paling tidak pada saat 3000 tahun SM dan [[Jepang]] serta [[Korea]] sejak 1000 tahun SM. Sementara itu, masyarakat benua Amerika mengembangkan tanaman dan hewan budidaya yang sejak awal sama sekali berbeda.
Baris 36 ⟶ 49:
Tanaman serat didomestikasikan di saat yang kurang lebih bersamaan dengan domestikasi tanaman pangan. China mendomestikasikan [[ganja]] sebagai penghasil serat untuk membuat papan, tekstil, dan sebagainya; [[kapas]] didomestikasikan di dua tempat yang berbeda yaitu Afrika dan Amerika Selatan; di Timur Tengah dibudidayakan [[flax]].<ref>{{cite book|title=Plant evolution and the origin of crop species|page=119|author=Hancock, James F.|url=http://books.google.com/?id=j_O9ZnFRNngC&pg=PA119&lpg=PA119&dq=domestication+of+fiber+crops#v=onepage&q=domestication%20of%20fiber%20crops&f=false|publisher=CABI|year=2012|isbn=1845938011|edition=3rd}}</ref> Penggunaan nutrisi untuk mengkondisikan tanah seperti [[pupuk kandang]], [[kompos]], dan [[abu]] telah dikembangkan secara independen di berbagai tempat di dunia, termasuk [[Mesopotamia]], [[Lembah Nil]], dan [[Asia Timur]].<ref name=FertMan>{{cite book|url=http://books.google.com/?id=qPkoOU4BvEsC&pg=PA44&dq=history+of+fertilizer#v=onepage&q=history%20of%20fertilizer&f=false|page=46|author=UN Industrial Development Organization, International Fertilizer Development Center|title=The Fertilizer Manual|publisher=Springer|year=1998|edition=3rd|isbn=0792350324}}</ref>
== Perkembangan pertanian dunia ==
Pertanian menjadi pilar utama perkembangan [[peradaban]] di berbagai wilayah Eurasia. Di Mesopotamia, masyarakat Sumeria mulai tinggal di desa sekitar 8.000 SM, memanfaatkan sistem irigasi dari [[Sungai Tigris]] dan [[Efrat]]. Teknologi pertanian seperti bajak dan ditemukan pada milenium ke-3 SM. Mereka menanam [[gandum]], [[barley]], [[lentil]], [[bawang]], [[Kurma Canaria|kurma]], [[anggur]], dan [[ara]].<ref name=BritMus>{{cite web |title=Farming |url=http://www.mesopotamia.co.uk/staff/resources/background/bg08/home.html |publisher=[[British Museum]] |access-date=15 June 2016 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20160616222522/http://www.mesopotamia.co.uk/staff/resources/background/bg08/home.html |archive-date=16 June 2016}}</ref> Di [[Mesir]], pertanian berkembang sejak periode pradinasti (setelah 10.000 SM) dengan memanfaatkan banjir musiman [[Sungai Nil]] untuk budidaya gandum, barley, dan tanaman seperti [[rami]] dan [[papirus]].<ref name=Janick>{{cite journal |author=Janick, Jules |title=Ancient Egyptian Agriculture and the Origins of Horticulture |journal=Acta Hort. |volume=583 |pages=23–39 |url=https://www.hort.purdue.edu/newcrop/Hort_306/text/lec06.pdf |access-date=1 April 2018 |archive-date=25 May 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130525073834/http://www.hort.purdue.edu/newcrop/Hort_306/text/lec06.pdf |url-status=live}}</ref><ref>{{cite book |author=Kees, Herman |title=Ancient Egypt: A Cultural Topography |url=https://archive.org/details/ancientegyptcult0000kees |url-access=registration |publisher=University of Chicago Press |date=1961 |isbn=978-0226429144}}</ref>
[[India]] mencatat domestikasi gandum, barley, dan [[jujube]] sejak 9.000 SM, disusul oleh domba, kambing, dan sapi dalam budaya [[Mehrgarh]] sekitar 8.000–6.000 SM. Bukti arkeologis menunjukkan penggunaan bajak yang ditarik hewan pada tahun 2.500 SM di [[Lembah Indus]], dan [[kapas]] dibudidayakan pada milenium ke-5 hingga ke-4 SM.<ref name=gupta>{{cite journal |author=Gupta, Anil K. |title=Origin of agriculture and domestication of plants and animals linked to early Holocene climate amelioration |url=http://repository.ias.ac.in/21961/1/333.pdf |journal=Current Science |volume=87 |issue=1 |year=2004 |page=59 |jstor=24107979 |access-date=23 April 2019 |archive-date=20 January 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190120003139/http://repository.ias.ac.in/21961/1/333.pdf |url-status=live}}</ref><ref name=Baber>Baber, Zaheer (1996). ''The Science of Empire: Scientific Knowledge, Civilization, and Colonial Rule in India''. State University of New York Press. 19. {{ISBN|0-7914-2919-9}}.</ref><ref name=harrisandgosden385>Harris, David R. and Gosden, C. (1996). ''The Origins and Spread of Agriculture and Pastoralism in Eurasia: Crops, Fields, Flocks And Herds''. Routledge. p. 385. {{ISBN|1-85728-538-7}}.</ref><ref name=Possehl>Possehl, Gregory L. (1996). ''Mehrgarh'' in ''Oxford Companion to Archaeology'', Ed. Brian Fagan. Oxford University Press.</ref><ref>Stein, Burton (1998). ''A History of India''. Blackwell Publishing. p. 47. {{ISBN|0-631-20546-2}}.</ref><ref name=lal>{{Cite journal |title=Thematic evolution of ISTRO: transition in scientific issues and research focus from 1955 to 2000 |first=R. |last=Lal |journal=Soil and Tillage Research |volume=61 |issue=1–2 |date=2001 |pages=3–12 |doi=10.1016/S0167-1987(01)00184-2 |bibcode=2001STilR..61....3L}}</ref>
Di Tiongkok, mulai abad ke-5 SM, diterapkan sistem gudang nasional dan [[pertanian sutra]] yang meluas.<ref>[[#Needham|Needham]], Vol. 6, Part 2, pp. 55–57.</ref> Water-powered grain mills were in use by the 1st century BC,<ref>[[#Needham|Needham]], Vol. 4, Part 2, pp. 89, 110, 184.</ref> Pada abad ke-1 SM, [[penggilingan]] gandum dengan tenaga air telah digunakan, diikuti dengan [[sistem irigasi]]. Pada akhir abad ke-2 SM, bajak berat dengan mata bajak besi dan [[papan cetak]] ditemukan, kemudian menyebar ke seluruh Eurasia.<ref name="greenberger 2006 11-12">Greenberger, Robert (2006) ''The Technology of Ancient China'', Rosen Publishing Group. pp. 11–12. {{ISBN|1404205586}}</ref><ref>[[Wang Zhongshu]], trans. by K. C. Chang and Collaborators, ''Han Civilization'' (New Haven and London: Yale University Press, 1982).</ref><ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=SaJlbWK_-FcC&pg=PA270 |author=Glick, Thomas F. |page=270 |title=Medieval Science, Technology And Medicine: An Encyclopedia |publisher=Psychology Press |year=2005 |isbn=978-0-415-96930-7 |series=Volume 11 of The Routledge Encyclopedias of the Middle Ages Series |access-date=10 February 2019 |archive-date=13 April 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230413035807/https://books.google.com/books?id=SaJlbWK_-FcC&pg=PA270 |url-status=live}}</ref> Padi Asia, yang didomestikasi sekitar 8.200 hingga 13.500 tahun yang lalu, berasal dari [[Sungai Pearl]] di selatan Tiongkok.<ref name="pnas1">{{Cite journal |last1=Molina |first1=J. |last2=Sikora |first2=M. |last3=Garud |first3=N. |last4=Flowers |first4=J. M. |last5=Rubinstein |first5=S. |last6=Reynolds |first6=A. |last7=Huang |first7=P. |last8=Jackson |first8=S. |last9=Schaal |first9=B. A. |last10=Bustamante |doi=10.1073/pnas.1104686108 |first10=C. D. |last11=Boyko |first11=A. R. |last12=Purugganan |first12=M. D. |title=Molecular evidence for a single evolutionary origin of domesticated rice |journal=Proceedings of the National Academy of Sciences |volume=108 |issue=20 |pages=8351–8356 |year=2011 |pmid=21536870 |pmc=3101000 |bibcode=2011PNAS..108.8351M |doi-access=free}}</ref>
Di Mesoamerika, selain [[Zea|zea]], tanaman yang didomestikasi meliputi labu, [[kacang]], dan [[kakao]].<ref name="Murphy2011">{{cite book |author=Murphy, Denis |title=Plants, Biotechnology and Agriculture |url=https://books.google.com/books?id=etQsieKuRH8C&pg=PA153 |year=2011 |publisher=CABI |isbn=978-1-84593-913-7 |page=153 |access-date=10 February 2019 |archive-date=13 April 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230413035817/https://books.google.com/books?id=etQsieKuRH8C&pg=PA153 |url-status=live}}</ref> Kakao pertama kali didomestikasi oleh [[Mayo Chinchipe]] di [[Amazonas, Brasil|Amazon]] atas sekitar 3.000 SM.<ref>{{cite news |last1=Davis |first1=Nicola |title=Origin of chocolate shifts 1,400 miles and 1,500 years |url=https://www.theguardian.com/science/2018/oct/29/origin-of-chocolate-shifts-1400-miles-and-1500-years-cacao-ecuador |access-date=31 October 2018 |work=[[The Guardian]] |date=29 October 2018 |archive-date=30 October 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181030234709/https://www.theguardian.com/science/2018/oct/29/origin-of-chocolate-shifts-1400-miles-and-1500-years-cacao-ecuador |url-status=live}}</ref> Selain itu, [[kalkun]] kemungkinan didomestikasi di [[Meksiko]] atau barat daya Amerika.<ref name="Speller">{{cite journal |last1=Speller |first1=Camilla F. |author-link1=Camilla Speller |display-authors=etal |title=Ancient mitochondrial DNA analysis reveals complexity of indigenous North American turkey domestication |journal=PNAS |date=2010 |volume=107 |issue=7 |pages=2807–2812 |doi=10.1073/pnas.0909724107 |pmid=20133614 |pmc=2840336 |bibcode=2010PNAS..107.2807S |doi-access=free}}</ref> [[Orang Aztek|Suku Aztec]] mengembangkan sistem irigasi, [[Sengkedan|terasering]], pemupukan tanah, serta [[Chinampa|chinampa]] (jaringan kanal dan pulau buatan). [[Orang Maya|Suku Maya]] menggunakan saluran air dan sistem ladang yang ditinggikan untuk mengolah tanah [[rawa]] sejak 400 SM. <ref>{{cite journal |url=http://www.nature.com/news/2010/101105/full/news.2010.587.html |title=Mayans converted wetlands to farmland |author=Mascarelli, Amanda |journal=Nature |date=5 November 2010 |doi=10.1038/news.2010.587 |access-date=17 May 2013 |archive-date=23 April 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210423014836/https://www.nature.com/news/2010/101105/full/news.2010.587.html |url-status=live}}</ref><ref>{{cite journal |title=Invisible Artifacts: Uncovering Secrets of Ancient Maya Agriculture with Modern Soil Science |journal=Soil Horizons |author=Morgan, John |date=6 November 2013 |doi=10.2136/sh2012-53-6-lf |volume=53 |issue=6 |page=3 |doi-broken-date=1 November 2024 |doi-access=free}}</ref><ref name="Spooner 2005 14694–99">{{cite journal |title=A single domestication for potato based on multilocus amplified fragment length polymorphism genotyping |last1=Spooner |first1=David M. |first2=Karen |last2=McLean |first3=Gavin |last3=Ramsay |first4=Robbie |last4=Waugh |first5=Glenn J. |last5=Bryan |journal=[[Proceedings of the National Academy of Sciences|PNAS]] |volume=102 |issue=41 |doi=10.1073/pnas.0507400102 |pmc=1253605 |pages=14694–14699 |pmid=16203994 |year=2005 |bibcode=2005PNAS..10214694S |doi-access=free}}</ref><ref name="online">{{cite book |author=Office of International Affairs |title=Lost Crops of the Incas: Little-Known Plants of the Andes with Promise for Worldwide Cultivation |date=1989 |url=http://www.nap.edu/openbook.php?isbn=030904264X&page=92 |via=National Academies.org |isbn=978-0-309-04264-2 |page=92 |doi=10.17226/1398 |access-date=1 April 2018 |archive-date=2 December 2012 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121202134137/http://www.nap.edu/openbook.php?isbn=030904264X&page=92 |url-status=live}}</ref><ref name="John Michael Francis 2005">{{cite book |author=Francis, John Michael |title=Iberia and the Americas |publisher=[[ABC-CLIO]] |year=2005 |url=https://books.google.com/books?id=OMNoS-g1h8cC&pg=PA867 |isbn=978-1-85109-426-4 |access-date=10 February 2019 |archive-date=13 April 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230413035809/https://books.google.com/books?id=OMNoS-g1h8cC&pg=PA867 |url-status=live}}</ref>
Di [[Amerika Selatan]], pertanian dimulai sekitar 9.000 SM dengan domestikasi tanaman seperti labu dan tanaman lainnya. Tanaman seperti coca, kacang tanah, [[tomat]], [[tembakau]], dan [[nanas]] didomestikasi di [[Andes]].<ref name="Murphy2011" /> Di [[Peru]], [[kapas]] mulai dibudidayakan sekitar 3.600 SM.<ref name="Broudy1979 p81">{{cite book |last=Broudy |first=Eric |title=The Book of Looms: A History of the Handloom from Ancient Times to the Present |url=https://books.google.com/books?id=shN5_-W1RzcC&pg=PA81 |year=1979 |publisher=UPNE |isbn=978-0-87451-649-4 |page=81 |access-date=10 February 2019 |archive-date=13 April 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230413035756/https://books.google.com/books?id=shN5_-W1RzcC&pg=PA81 |url-status=live}}</ref> Hewan seperti [[llama]], [[alpaka]], dan [[tikus belanda]] juga didomestikasi di sana.<ref name="RischkowskyPilling2007">{{cite book |last1=Rischkowsky |first1=Barbara |last2=Pilling |first2=Dafydd |title=The State of the World's Animal Genetic Resources for Food and Agriculture |url={{google books |plainurl=y |id=Skpj197tU0oC |page=10 }} |year=2007 |publisher=Food & Agriculture Organization |isbn=978-92-5-105762-9 |page=10}}</ref> Di [[Amerika Utara]], masyarakat pribumi di Timur membudidayakan tanaman seperti [[bunga matahari]], tembakau, labu, dan [[Chenopodium]].<ref>{{cite journal |last1=Heiser |first1=Carl B. Jr. |year=1992 |title=On possible sources of the tobacco of prehistoric Eastern North America |journal=Current Anthropology |volume=33 |pages=54–56 |doi=10.1086/204032 |s2cid=144433864}}</ref> Mereka juga memanen tumbuhan liar seperti padi liar dan [[Gula mapel|gula mapel]].<ref name="Smith2013">{{cite book |last=Smith |first=Andrew |title=The Oxford Encyclopedia of Food and Drink in America |url=https://books.google.com/books?id=DOJMAgAAQBAJ&pg=PA1 |year=2013 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-973496-2 |page=1 |access-date=10 February 2019}}</ref> Beberapa budaya, seperti di Barat Daya dan Pasifik Barat Laut, mengembangkan sistem pertanian berbasis pembakaran ladang dan hutan,<ref>{{cite book |title=Fire in California's Ecosystems |url=https://archive.org/details/firecaliforniase00sugi |url-access=limited |editor1=Sugihara, Neil G. |editor2=Van Wagtendonk, Jan W. |editor3=Shaffer, Kevin E. |editor4=Fites-Kaufman, Joann |editor5=Thode, Andrea E. |publisher=University of California Press |year=2006 |page=[https://archive.org/details/firecaliforniase00sugi/page/n433 417] |chapter=17 |isbn=978-0-520-24605-8}}</ref><ref>{{cite book |editor=Blackburn, Thomas C. |editor2=Anderson, Kat |year=1993 |title=Before the Wilderness: Environmental Management by Native Californians |publisher=Ballena Press |isbn=978-0-87919-126-9}}</ref><ref name="Cunningham2010">{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=nuYuYGHwCygC&pg=PA135 |pages=135, 173–202 |last=Cunningham |first=Laura |title=State of Change: Forgotten Landscapes of California |publisher=Heyday |year=2010 |isbn=978-1-59714-136-9}}</ref><ref>{{cite book |last=Anderson |first=M. Kat |title=Tending the Wild: Native American Knowledge And the Management of California's Natural Resources |url=https://archive.org/details/tendingwildnativ0000ande |url-access=registration |publisher=University of California Press |year=2006 |isbn=978-0-520-24851-9}}</ref> serta metode tanam [[tumpang sari|tumpang]] yang dikenal dengan nama [[Tiga Saudara]] ([[labu musim dingin]], [[jagung]], dan [[Ercis|kacang polong]]).<ref name="wilson">{{cite book |title=Agriculture of the Hidatsa Indians: An Indian Interpretation |last=Wilson |first=Gilbert |year=1917 |publisher=Dodo Press |isbn=978-1-4099-4233-7 |pages=25 and passim |url=http://www.bookdepository.com/publishers/Dodo-Press |ref=wilson1917 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20160314055513/http://www.bookdepository.com/publishers/Dodo-Press |archive-date=14 March 2016}}</ref><ref name="landon">{{cite journal |last=Landon |first=Amanda J. |title=The "How" of the Three Sisters: The Origins of Agriculture in Mesoamerica and the Human Niche |journal=Nebraska Anthropologist |year=2008 |url=http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1039&context=nebanthro |pages=110–124 |access-date=1 April 2018 |archive-date=21 September 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130921054240/http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1039&context=nebanthro |url-status=live}}</ref>
[[Penduduk asli Australia]], yang sebelumnya dianggap sebagai pemburu-pengumpul nomaden, melakukan [[pembakaran terkendali]], kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya alam melalui metode pertanian berbasis api.<ref>{{cite journal |last=Jones |first=R. |doi=10.1007/BF03400623 |title=Fire-stick Farming |journal=Fire Ecology |volume=8 |issue=3 |pages=3–8 |year=2012 |doi-access=free |bibcode=2012FiEco...8c...3J}}</ref> Beberapa ahli berpendapat bahwa pemburu-pengumpul memerlukan lingkungan yang produktif untuk mendukung pengumpulan sumber pangan tanpa bertani. Karena hutan di Papua Nugini memiliki sedikit tanaman pangan, manusia purba mungkin menggunakan "pembakaran selektif" untuk meningkatkan produktivitas pohon [[Buah woromo|buah woromo]] liar.<ref>{{cite journal |last1=Rowley-Conwy |first1=Peter |last2=Layton |first2=Robert |title=Foraging and farming as niche construction: stable and unstable adaptations |journal=Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences |volume=366 |issue=1566 |date=27 March 2011 |issn=0962-8436 |pmid=21320899 |pmc=3048996 |doi=10.1098/rstb.2010.0307 |pages=849–862}}</ref> Kelompok [[Gunditjmara]] dan lainnya mengembangkan sistem budidaya [[belut]] dan [[Jebakan ikan|perangkap ikan]] sekitar 5.000 tahun yang lalu. Terdapat bukti peningkatan aktivitas pertanian di seluruh benua Australia pada periode itu. Di dua wilayah Australia, pantai barat tengah dan tengah timur, petani awal membudidayakan [[ubi jalar]], [[Otek|millet asli]], dan [[Kulim|bawang hutan]], mungkin di pemukiman permanen.
==Revolusi pertanian==
[[Romawi Kuno|Romawi]] mencatatkan kemajuan dalam teknik pertanian, seperti penggunaan [[pupuk]], [[rumah kaca]], dan penyimpanan dingin, serta mencatatkan praktik agrikultur dalam karya-karya seperti ''[[De Agricultura]]'' karya [[Marcus Porcius Cato]]. Abad Pertengahan memperlihatkan penyebaran teknologi pertanian ke Timur melalui pengaruh [[Islam]], di mana tanaman seperti [[tebu]] dan [[kedelai]] diperkenalkan. Penemuan Dunia Baru membawa tanaman seperti jagung, kentang, dan cokelat ke Eropa, mendorong revolusi pertanian pada abad ke-17 dan ke-18 yang didukung oleh munculnya negara nasionalis dan sistem perdagangan global.
== Pertanian kontemporer ==
Baris 63 ⟶ 92:
{{seealso|Agronomi|Daftar tumbuhan hasil domestikasi}}
[[Berkas:Paddy fields in India.jpg|jmpl|Budi daya padi di [[Bihar]], India]]
Sistem pertanaman dapat bervariasi pada setiap lahan usaha tani, tergantung pada ketersediaan sumber daya dan pembatas; geografi dan iklim; [[kebijakan pertanian|kebijakan pemerintah]]; tekanan ekonomi, sosial, dan politik; dan filosofi dan budaya petani.<ref name="FAO FS">{{cite web|publisher=Food and Agriculture Organization|url=http://www.fao.org/farmingsystems/description_en.htm|title=Analysis of farming systems|accessdate=2013-05-22|archive-date=2013-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20130806063804/http://www.fao.org/farmingsystems/description_en.htm|dead-url=yes}}</ref><ref name="PCP APS">Acquaah, G. 2002. Agricultural Production Systems. pp. 283–317 in "Principles of Crop Production, Theories, Techniques and Technology". Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ.</ref>
[[Pertanian berpindah]] ([[tebang dan bakar]]) adalah sistem di mana hutan dibakar. Nutrisi yang tertinggal di tanah setelah pembakaran dapat mendukung pembudidayaan [[tumbuhan semusim]] dan [[tumbuhan menahun|menahun]] untuk beberapa tahun.<ref name="CS">Chrispeels, M.J.; Sadava, D.E. 1994. "Farming Systems: Development, Productivity, and Sustainability". pp. 25–57 in ''Plants, Genes, and Agriculture''. Jones and Bartlett, Boston, MA.</ref> Lalu petak tersebut ditinggalkan agar hutan tumbuh kembali dan petani berpindah ke petak hutan berikutnya yang akan dijadikan lahan pertanian. Waktu tunggu akan semakin pendek ketika populasi petani meningkat, sehingga membutuhkan input nutrisi dari [[pupuk]] dan [[kotoran hewan]], dan [[pengendalian hama]]. Pembudidayaan semusim berkembang dari budaya ini. Petani tidak berpindah, namun membutuhkan intensitas input pupuk dan pengendalian hama yang lebih tinggi.
Baris 97 ⟶ 126:
[[Eutrofikasi]] adalah [[ledakan alga|peningkatan populasi alga]] dan tumbuhan air di ekosistem perairan akibat aliran nutrisi dari [[lahan pertanian]]. Hal ini mampu menyebabkan hilangnya kadar oksigen di air ketika jumlah alga dan tumbuhan air yang mati dan membusuk di perairan bertambah dan [[dekomposisi]] terjadi. Hal ini mampu menyebabkan [[kebinasaan ikan]], hilangnya [[keanekaragaman hayati]], dan menjadikan air tidak bisa digunakan sebagai air minum dan kebutuhan masyarakat dan industri. Penggunaan pupuk berlebihan di lahan pertanian yang diikuti dengan [[aliran air permukaan]] mampu menyebabkan nutrisi di lahan pertanian terkikis dan mengalir terbawa menuju ke perairan terdekat. Nutrisi inilah yang menyebabkan eutrofikasi.<ref name="Eutr">{{cite journal|author=Carpenter, S.R., N.F. Caraco, D.L. Correll, R.W. Howarth, A.N. Sharpley, and V.H. Smith|year=1998|title=Nonpoint Pollution of Surface Waters with Phosphorus and Nitrogen|url=https://archive.org/details/sim_ecological-applications_1998-08_8_3/page/559|journal=Ecological Applications|volume=8|pages=559–568|doi=10.1890/1051-0761(1998)008[0559:NPOSWW]2.0.CO;2|issue=3}}</ref>
Pertanian memanfaatkan 70% air tawar yang diambil dari berbagai sumber di seluruh dunia.<ref>{{cite web|editor=Molden, D.|url=http://www.iwmi.cgiar.org/About_IWMI/Strategic_Documents/Annual_Reports/2006_2007/ca.html|title=Findings of the Comprehensive Assessment of Water Management in Agriculture|work=Annual Report 2006/2007|publisher=International Water Management Institute|accessdate=2013-05-07}}</ref> Pertanian memanfaatkan sebagian besar air di [[akuifer]], bahkan mengambilnya dari lapisan [[air tanah]] dalam laju yang tidak dapat dikembalikan (''unsustainable''). Telah diketahui bahwa berbagai akuifer di berbagai tempat padat penduduk di seluruh dunia, seperti China bagian utara, sekitar [[Sungai Ganga]], dan wilayah barat Amerika Serikat, telah berkurang jauh, dan penelitian mengenai ini sedang dilakukan di akuifer di Iran, Meksiko, dan Arab Saudi.<ref>{{cite web|url=http://green.blogs.nytimes.com/2012/08/13/stressed-aquifers-around-the-globe/|title=Stressed Aquifers Around the Globe|author=Li, Sophia|date=13 August 2012|accessdate=2013-05-07|publisher=New York Times}}</ref> Tekanan terhadap konservasi air terus terjadi dari sektor industri dan kawasan urban yang terus mengambil air secara tidak lestari, sehingga kompetisi penggunaan air bagi pertanian meningkat dan tantangan dalam memproduksi bahan pangan juga demikian, terutama di kawasan yang langka air.<ref>{{cite web|url=http://www.fao.org/ag/magazine/0511sp2.htm|title=Water Use in Agriculture|date=November 2005|publisher=FAO|accessdate=2013-05-07|archive-date=2013-06-15|archive-url=https://archive.
=== Pestisida ===
Baris 164 ⟶ 193:
{{See also|Subsidi pertanian|Ekonomi pedesaan}}
Ekonomi pertanian adalah aktivitas ekonomi yang terkait dengan produksi, distribusi, dan konsumsi produk dan jasa pertanian.<ref>{{cite web|url=http://www.uidaho.edu/cals/aers/agriculturaleconomics|title=Agricultural Economics|publisher=University of Idaho|accessdate=2013-04-16|archive-date=2013-04-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20130401181613/http://www.uidaho.edu/cals/aers/agriculturaleconomics|dead-url=yes}}</ref> Mengkombinasikan produksi pertanian dengan teori umum mengenai pemasaran dan bisnis adalah sebuah disiplin ilmu yang dimulai sejak akhir abad ke 19, dan terus bertumbuh sepanjang abad ke-20.<ref>{{cite web|url=http://ageconsearch.umn.edu/bitstream/13649/1/wp06-01.pdf|format=PDF|page=4|title=Agricultural Economics: A Brief Intellectual History|author=Runge, C. Ford|date=June 2006|accessdate=2013-09-16|publisher=Center for International Food and Agriculture Policy}}</ref> Meski studi mengenai pertanian terbilang baru, berbagai kecenderungan utama di bidang pertanian seperti sistem [[bagi hasil]] pasca [[Perang Saudara Amerika Serikat]] hingga sistem [[feodal]] yang pernah terjadi di Eropa, telah secara signifikan mempengaruhi aktivitas ekonomi suatu negara dan juga dunia.<ref>{{cite web|url=http://digital.library.okstate.edu/encyclopedia/entries/t/te009.html|title=Tenant Farming and Sharecropping|work=Encyclopedia of Oklahoma History and Culture|publisher=Oklahoma Historical Society|author=Conrad, David E.|accessdate=2013-09-16|archive-date=2013-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130527204119/http://digital.library.okstate.edu/encyclopedia/entries/T/TE009.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=_YjJc_c4BxsC&pg=PR43&lpg=PR43&dq=manorialism+agriculture&source=bl&ots=-MEgS0TLbp&sig=qlJ4jLjhHcvLhAmBhEp7-BvXqzA&hl=en&sa=X&ei=NLQ3UvquFIeOrgHQ0YHoCQ&ved=0CFwQ6AEwCTgK#v=onepage&q=manorialism%20agriculture&f=false|title=Medieval Castles|publisher=Greenwood Publishing Group|author=Stokstad, Marilyn|isbn=0313325251|year=2005}}</ref> Di berbagai tempat, harga pangan yang dipengaruhi oleh [[pemrosesan pangan]], distribusi, dan [[pemasaran pertanian]] telah tumbuh dan biaya harga pangan yang dipengaruhi oleh aktivitas pertanian di atas lahan telah jauh berkurang efeknya. Hal ini terkait dengan efisiensi yang begitu tinggi dalam bidang pertanian dan dikombinasikan dengan peningkatan [[nilai tambah]] melalui pemrosesan bahan pangan dan strategi pemasaran. [[Konsentrasi pasar]] juga telah meningkat di sektor ini yang dapat meningkatkan efisiensi. Namun perubahan ini mampu mengakibatkan perpindahan [[surplus ekonomi]] dari produsen (petani) ke konsumen, dan memiliki dampak yang negatif bagi komunitas pedesaan.<ref name=Sexton2000>{{cite journal |author= Sexton, R.J. |year= 2000 |title= Industrialization and Consolidation in the US Food Sector: Implications for Competition and Welfare |url= https://archive.org/details/sim_american-journal-of-agricultural-economics_2000-12_82_5/page/1087 |journal= American Journal of Agricultural Economics |volume= 82 |issue= 5 |pages= 1087–1104 |doi= 10.1111/0002-9092.00106}}</ref>
Digitalisasi perlu untuk merespon keterbatasan tenaga kerja dan juga meningkatkan efisiensi yang mampu meningkatkan produktivitas bisnis, value, produk dan konsumen baru men-distruptive teknologi budidaya konvensional. Baik selama proses bahkan hingga memasarkan produk pertanian, digitalisasi begitu efisien. Perlahan, para petani tidak gagap teknologi digital, dan bahkan bisa meningkatkan produkvitas sektor pertanian, hal ini tentu masih banyak tugas untuk mewujudkan petani menjadi [[petani digital]].<ref>{{Cite news|last=Novalius|first=Feby|date=8 Januari 2019|title=Digitalisasi Pertanian Mampu Tingkatkan Produksi hingga Tekan Biaya Pemasaran|url=https://economy.okezone.com/read/2019/01/08/320/2001753/digitalisasi-pertanian-mampu-tingkatkan-produksi-hingga-tekan-biaya-pemasaran|work=Okezone|access-date=12 Oktober 2020}}</ref>
Baris 187 ⟶ 216:
* {{en}} [http://www.fao.org/ Organisasi Pangan dan Pertanian PBB]
* {{en}} [http://www.usda.gov/wps/portal/usdahome Departemen Pertanian AS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080708230355/http://www.usda.gov/wps/portal/usdahome |date=2008-07-08 }}
__PAKSADAFTARISI__
|