Lanjumin Dt. Tumangguang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k -> remove ikon bendera
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Referensi: Bagian dari pemeliharaan Kategori:Tokoh Minangkabau
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 17:
|religion = <!--[[Islam]]-->
|spouse = [[Khailan Syamsu]]
|children = Yohana Siti Menara Saidah
|children = <!-- Diisi hanya jumlah anak; Hanya nama anak yang secara independen terkenal atau sangat relevan; uraikan pada artikel -->
|parents =
|relatives = [[Abdoel Moeis]] (biras)
}}
 
'''Lanjumin Dt. Tumangguang''' <!--({{lahirmati||||}})--> atau '''Patih Datoek Toemenggoeng''' adalah seorang [[birokrat]], [[wartawan]], dan [[intelektual]] terkemuka asal [[Orang Minang|Minangkabau]] pada awal abad ke-20 atau masa [[Hindia Belanda]]. Ia merupakan salah satu tokoh di antara beberapa tokoh Minang lainnya yang bekerja dan ber[[afiliasi]] pada [[pemerintahan]] Hindia Belanda.<ref name="niadilova.blogdetik.com">[https://niadilova.wordpress.com/2014/04/07/minang-saisuak-170-lanjumin-gelar-datuak-tumangguang/ "Minang Saisuak #170 - Lanjumin gelar Datuak Tumangguang"] ''[[Surya Suryadi]] - [[Harian Singgalang|Singgalang]]'', Minggu, 6 April 2014. Diakses 2-11-2019.</ref>
 
Kariernya dimulai sebagai juru tulis [[Patih]] di [[Weltevreden]], [[Batavia]], pada tahun 1908. Lalu berturut-turut menjadi Asisten [[Wedana]] (melangkahi pangkat menteri polisi) dan Wedana pada tahun 1914, lalu diperbantukan pada kantor ''Inlandsche Zaken'' pada tahun 1916. Ia kemudian diangkat menjadi Patih di Weltevreden dan pernah pula menjadi anggota ''Gementeraad'' Batavia.<ref name="niadilova.blogdetik.com"/>
 
Lanjumin juga pernah beraktivitas sebagai wartawan. Ia pernah memimpin beberapa [[surat kabar]] dan media berkala [[pribumi]], di antaranya ''Soeloeh Peladjar'', ''Pedoman Prijaji'', ''Tjaja Hindia'', dan ''Neratja'' (yang kemudian berubah nama menjadi ''Hindia Baroe''). Lanjumin yang memakai nama pena ''Notonegoro'' dalam berbagai tulisannya juga disebut sebagai [[mentor]] dari [[Adinegoro]], seorang perintis [[pers]] [[nasional]]. Ia juga mengelola ''Evolutie'', sebuah usaha [[percetakan]] yang disubsidi [[pemerintah]] Hindia Belanda. Aktivitasnya yang cukup intens di bidang [[jurnalistik]] membuat ia disebut-sebut sebagai salah satu bapak pers pribumi.<ref name="niadilova.blogdetik.com"/>
 
Ia meninggal pada 1946<ref>{{Cite book|date=1967|url=https://books.google.com/books?id=Nfbkd50TJa4C&newbks=0&printsec=frontcover&pg=RA17-PA26&dq=%22Tumangguang%22+%22moeis%22&hl=id|title=Focus on Indonesia|publisher=Information Division, Embassy of Indonesia|language=en}}</ref> dalam peristiwa pemberontakan lokal PKI di [[Baso, Agam]]. Dari pernikahannya dengan Mansin, ia memiliki anak bernama Yohana Siti Menara Saidah yang merupakan istri [[Chaerul Saleh]].<ref>{{Cite book|last=Soewito|first=Irna Hanny Nastoeti Hadi|date=1993|url=https://books.google.com/books?id=KKiKAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA11&dq=%22Masnin%22+%22Lanjumin%22&hl=id|title=Chairul Saleh, tokoh kontroversial|publisher=Tim Penulis|language=id}}</ref>
 
Sebagai [[Penghulu|penghulu di Minangkabau]], ia menyandang gelar Datuk Tumangguang. Gelar tersebut sebelumya dipangku oleh Sutan Sulaiman, Laras Sungai Puar.
 
== Referensi ==
Baris 34 ⟶ 39:
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Stovia]]
[[Kategori:CerdikNinik PandaiMamak Minangkabau]]
[[Kategori:TokohJurnalis Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]