Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 50:
|[[26 April]] 2006
|Selamat Pagi, Pak!
|Pak Taka Kesal karena karyawan jarang ada yang menyapa apabila bertemu. Hanya Saschya yang selalu menyapanya setiap hari. Oleh karena itu Pak Taka menerapkan peraturan baru yang mengharuskan semua karyawan termasuk para OB untuk selalu menyapa ketika bertemu. Pak Taka yang tidak sengaja masuk ke Pantry menemukan Ma’il yang sedang main kartu, Ma’il yang tidak tahu kalau Pak Taka masuk mengira itu Sayuti dan akhirnya Pak Taka menghukum Ma’il. Pada siang hari Pak Taka berkeliling untuk mengecek apakah para karyawannya mematuhi peraturan barunya atau tidak dan mayoritas karyawan mematuhinya. Keesokan harinya, Odah dan Ma’il yang tidak tahu tentang peraturan baru tersebut dihukum squat jump oleh Pak taka karena tidak menyapa.
|-
|9
Baris 100:
|[[10 Mei]] 2006
|Surat Cinta Pak Taka
|Pak Taka ingin memberikan surat cinta untuk Saschya, tetapi ketika menerima telepon, surat itu jatuh dan dikira sampah oleh Ma’il. Ketika Pak Taka ingin meneruskan surat yang tadi, ternyata surat itu sudah hilang. Kesalah pahaman terjadi ketika Sayuti juga ingin menulis surat untuk Susi, dan surat tersebut dibuang ke tempat sampah sama Odah, namun yang Susi temukan di tempat sampah ternyata surat dari Pak Taka. Susi mengira surat tersebut ditulis oleh Sayuti untuk dirinya. Susi pun ke geeran sendiri. Sementara itu, Pak Taka terus mencari-cari surat yang hilang tersebut sampai ke Pantry dan mencari Ma’il, Tapi tetap tidak ketemu.
|-
|19
Baris 110:
|[[12 Mei]] 2006
|Pak Hendra memang pelit
|Ma’il kena musibah jatuh dari tangga ketika sedang bekerja di ruang HRD. Esoknya Sayuti bekerja lebih keras karena Ma’il tidak masuk. Odah menugaskan Sayuti macam-macam tanpa melihat bahwa Sayuti sedang sakit. Para karyawan meminta rembers pengobatan kepada Pak Hendra tetapi tak ada satupun yang berhasil termasuk satu karyawan yang telah dibalut perban seluruh tubuhnya tetapi Pak Hendra saking pelitnya masih tidak percaya dan masih meminta bukti. Sayuti yang juga ingin rembers pengobatan ditanya nama dokternya oleh hendra. Ketika lewat Pantry, Karyawan berbalut perban itu disangka Ma’il oleh Susi lalu dibawa ke Pantry, ketika sudah ditanya-tanya tiba-tiba Ma’il yang Asli datang dengan memakai penyangga leher, Semua orang yang ada di Pantry bengong dan terheran-heran siapa sebenarnya karyawan berbalut perban tersebut. Pak Taka sedang sakit tangan karena keseringan gebrak meja, Saschya yang tahu memanggilkan tukang urut untuk Pak Taka. Pak Taka ingin mengajak Saschya makan malam sebagai rasa terima kasih, tetapi Saschya yang tidak ‘ngeh’ malah mengajak pacarnya ikut. Sayuti yang sudah ingat nama dokternya kembali mencoba meminta reimburst ke Hendra tetapi hendra masih tetap tidak mau memberi. Akhirnya ketika di Lift Sayuti masih bersin-bersin, Pak Hendra memberi tanda tangan reimburst karena Sayutihampir mengakudiprotes haruspara menunggukaryawan bulansetelah depan untuk kembali lagi ke dokter sampaiSayuti diamengungkapkan punyakenapa uangreimburstnya lagiditolak.
|-
|21
Baris 487:
|[[4 Agustus]] 2006
|Tamu Dari Kampung
|Bintang Tamu: [[Nunung (pelawak)|Nunung]]
 
Suatu pagi, teman Sayuti dari kampung, Nunung datang berkunjung ke OKTV. Nunung yang membawa tas yang cukup besar ini mendatangi satpam di Lobby untuk bertanya di mana Sayuti. Satpam menunjukan jalan kearah lift. Nunung pun menunggu. Ketika lift terbuka, orang-orang yang berada di dalam lift keluar. Namun Nunung tidak masuk kedalam lift karena takut disuruh bayar.