Perdarahan subkonjungtiva: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Heihelmi (bicara | kontrib)
Menyunting artikel
WanaraLima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Subconjunctival hemorrhage 01.jpg|jmpl]]
'''Perdarahan subkonjungtiva''' adalah perdarahan yang berasal dari pembuluh darah kecil di [[konjungtiva]] atau lapisan mata yang transparan. Kondisi ini menghasilkan bercak merah yang terlihat di bagian putih mata. Pada umumnya, hanya sedikit atau tidak ada rasa sakit dan tidak mempengaruhi penglihatan. Biasanya hanya terjadi pada salah satu mata.
'''Perdarahan subkonjungtiva''' adalah perdarahan yang berasal dari pembuluh darah kecil di [[konjungtiva]] atau lapisan mata yang transparan. Kondisi ini menghasilkan bercak merah yang terlihat di bagian putih mata<ref>{{Cite web|date=2022-05-16|title=What is a Subconjunctival Hemorrhage?|url=https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-subconjunctival-hemorrhage|website=American Academy of Ophthalmology|language=en|access-date=2023-02-03}}</ref>. Pada umumnya, hanya sedikit atau tidak ada rasa sakit dan tidak mempengaruhi penglihatan. Biasanya hanya terjadi pada salah satu mata<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Cronau|first=Holly|last2=Kankanala|first2=Ramana Reddy|last3=Mauger|first3=Thomas|date=2010-01-15|title=Diagnosis and management of red eye in primary care|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20082509|journal=American Family Physician|volume=81|issue=2|pages=137–144|issn=1532-0650|pmid=20082509}}</ref>.
 
Penyebab alami karena [[batuk]], muntah, mengangkat beban berat, mengejan saat buang air besar atau saat melahirkan. Kondisi tersebut meningkatkan [[tekanan darah]] di [[sistem peredaran darah]] menuju [[retina]]. Terdapat empat pleksus vaskuler di retina yang disuplai oleh kapiler-kapiler kecil dan halus. Dinding kapiler ini akan pecah jika mendapat tekanan darah secara tiba-tiba. Sedangkan penyebab eksternal dapat berupa cedera langsung akibat benturan benda tumpul. Faktor risiko yaitu penderita hipertensi, diabetes, lansia, dan konsumsi obat antikoagulan. Bayi lahir per vaginam berisiko 2% mengalami perdarahan subkonjungtiva.
 
== Epidemiologi ==
Tidak ada pengaruh jenis kelamin pada penderita perdarahan subkonjungtiva. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering ditemukan pada laki-laki yang melakukan pekerjaan berat dan cenderung beraktivitas lebih ekstrim. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata insidensi perdarahan subkonjungtiva non traumatik lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. Risiko terjadinya perdarahan subkonjungtiva spontan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah 50 tahun. Individu usia tersebut memiliki komorbid berupa [[Tekanan darah tinggi|hipertensi]], hiperlipidemia, dan [[diabetes melitus]]<ref name=":0">{{Cite book|last=Doshi|first=Ricky|last2=Noohani|first2=Tariq|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551666/|title=Subconjunctival Hemorrhage|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=31869130}}</ref>.
 
== Patofisiologi ==
Baris 10 ⟶ 11:
 
== Histopatologi ==
Secara histopatologi, perdarahan terjadi di antara [[konjungtiva]] dan episklera, tepatnya di substansia propria. Mata dapat berubah menjadi biru dan kuning karena hemoglobin dan elemen darah lainnya terurai layaknya [[memar]]<ref name=":0" />.
 
== Tanda dan gejala ==
Perdarahan subkonjungtiva pada umumnya tidak menyebabkan rasa sakit, meskipun mempengaruhi kondisi mata menjadi kering, kasar, dan gatal. Perdarahan subkonjungtiva diawali dengan munculnya bercak merah terang di konjungtiva mata. Selanjutnya, perdarahan menyebar dan warna berubah hijau atau kuning. Kondisi ini menghilang dalam waktu sekitar dua minggu<ref>{{Cite journal|date=2022-10-17|title=Red Eye: Background, Pathophysiology and Etiology, Epidemiology and Prognosis|url=https://emedicine.medscape.com/article/1192122-overview}}</ref>.
 
== Penyebab ==
Baris 23 ⟶ 24:
# Cedera mata atau kepala
# Operasi mata
# Patah [[tulang zigomatik]]
# Infeksi mata
# Penyakit koagulasi, [[leptospirosis]]
 
Perdarahan subkonjungtiva pada bayi berhubungan dengan penyakit skurvi<ref>{{Cite journal|date=2021-09-24|title=Scurvy Imaging: Practice Essentials, Radiography|url=https://emedicine.medscape.com/article/413463-overview}}</ref>, [[kekerasan]], ataupun sindrom asfiksia<ref>{{Cite journal|last=Spitzer|first=Stephen G.|last2=Luorno|first2=Joseph|last3=Noël|first3=Léon-Paul|date=2005-02|title=Isolated subconjunctival hemorrhages in nonaccidental trauma|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15729281|journal=Journal of AAPOS: the official publication of the American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus|volume=9|issue=1|pages=53–56|doi=10.1016/j.jaapos.2004.10.003|issn=1091-8531|pmid=15729281}}</ref>.
Perdarahan subkonjungtiva pada bayi berhubungan dengan penyakit skurvi, kekerasan, ataupun sindrom asfiksia.
 
== Diagnosis ==
Baris 33 ⟶ 34:
 
== Penanganan ==
Perdarahan subkonjungtiva merupakan kondisi yang dapat sembuh sendiri dan tidak membutuhkan pengobatan, kecuali terjadi infeksi mata atau terdapat cedera mata<ref name=":0" />. Darah akan hilang dalam waktu 1-2 minggu. Pemulihan dapat memakan waktu hingga tiga minggu jika penderita menggunakan antikoagulan. Pembengkakan jaringan dan rasa nyeri dapat ditangani dengan mengompres es maupun obat tetes mata<ref name=":0" />. Obat tetes mata dapat digunakan empat hingga enam kali sehari jika mata terasa kering atau gatal. Diperlukan pemeriksaan lanjut ke dokter spesialis mata jika perdarahan subkonjungtiva disebabkan oleh trauma atau dicurigai adanya trauma intraokular atau retina. Brimonidin encer dan oksimetazolin telah diresepkan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dan menurunkan kejadian perdarahan subkonjungtiva setelah tindakan injeksi intravitreal<ref>{{Cite namejournal|last="Tarlan|first=Bercin|last2=Kiratli|first2=Hayyam|date=2013|title=Subconjunctival hemorrhage:0" risk factors and potential indicators|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23843690|journal=Clinical Ophthalmology (Auckland, N.Z.)|volume=7|pages=1163–1170|doi=10.2147/OPTH.S35062|issn=1177-5467|pmc=3702240|pmid=23843690}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Gonzalez-Saldivar|first=Gerardo|last2=Pita-Ortiz|first2=Ingrid Yazmin|last3=Flores-Villalobos|first3=Erick Omar|last4=Jaurrieta-Hinojos|first4=Jesús Noel|last5=Espinosa-Soto|first5=Itzel|last6=Rios-Nequis|first6=Geovanni|last7=Ramirez-Estudillo|first7=Abel|last8=Jimenez-Rodriguez|first8=Martin|date=2019-08|title=Oxymetazoline: reduction of subconjunctival hemorrhage incidence after intravitreal injections|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0008418218307476|journal=Canadian Journal of Ophthalmology|language=en|volume=54|issue=4|pages=513–516|doi=10.1016/j.jcjo.2018.09.006}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Pasquali|first=Theodore A.|last2=Aufderheide|first2=Adam|last3=Brinton|first3=Jason P.|last4=Avila|first4=Michele R.|last5=Stahl|first5=Erin D.|last6=Durrie|first6=Daniel S.|date=2013-07|title=Dilute Brimonidine to Improve Patient Comfort and Subconjunctival Hemorrhage After LASIK|url=https://journals.healio.com/doi/10.3928/1081597X-20130617-05|journal=Journal of Refractive Surgery|language=en|volume=29|issue=7|pages=469–475|doi=10.3928/1081597X-20130617-05|issn=1081-597X}}</ref>.
 
== Prognosis ==
Kondisi penglihatan penderita pasca perdarahan subkonjungtiva akan tetap baik dan tidak terganggu. Tingkat kekambuhan perdarahan subkonjungtiva spontan sebesar 10%. Kondisi ini meningkat jika penderita mendapat terapi antikoagulan atau antiplatelet<ref>{{Cite journal|last=Cagini|first=Carlo|last2=Iannone|first2=Alessia|last3=Bartolini|first3=Anna|last4=Fiore|first4=Tito|last5=Fierro|first5=Tiziana|last6=Gresele|first6=Paolo|date=2016-03|title=Reasons for Visits to an Emergency Center and Hemostatic Alterations in Patients with Recurrent Spontaneous Subconjunctival Hemorrhage|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.5301/ejo.5000692|journal=European Journal of Ophthalmology|language=en|volume=26|issue=2|pages=188–192|doi=10.5301/ejo.5000692|issn=1120-6721}}</ref>.
 
== Komplikasi ==
Tidak ada komplikasi pada perdarahan subkonjungtiva karena penyakit ini merupakan tanda adanya penyakit lain, misalnya [[koagulopati]], eksaserbasi asma, ataupun [[cedera]]<ref>{{Cite journal|last=Rodriguez-Roisin|first=R.|last2=Torres|first2=A.|last3=Agustí|first3=A. G.|last4=Ussetti|first4=P.|last5=Agustí-Vidal|first5=A.|date=1985-07|title=Subconjunctival haemorrhage: a feature of acute severe asthma|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/4022890|journal=Postgraduate Medical Journal|volume=61|issue=717|pages=579–581|doi=10.1136/pgmj.61.717.579|issn=0032-5473|pmc=2418323|pmid=4022890}}</ref>.
 
== Referensi ==
 
[[Kategori:Penyakit mata]]