Tindak Tutur Lokusi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cimul Yani (bicara | kontrib) k Menghapus Kategori:Pragmatika; Menambah Kategori:Linguistik menggunakan HotCat |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(25 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
{{Sedang ditulis}}Dalam ilmu linguistik dan filosofi bahasa [[tindak tutur]] Lokusi adalah ujaran yang menyatakan sesuatu. Tidak hanya tindak tutur Lokusi namun ada tindak tutur Ilokusi dan tindak tutur Perlokusi yang merupakan bagian dari teori Speech Act (tindak tutur). Tindak tutur merupakan tuturan yang di dalamnya terdapat tindakan. Dengan mengucapkan sesuatu, penutur juga melakukan sesuatu. Dengan menuturkan sebuah ujaran, penutur memiliki tujuan yang ingin dicapai dari mitra tuturnya. Teori tindak tutur adalah teori yang lebih cenderung meneliti struktur kalimat. Apabila seseorang ingin mengemukakan sesuatu kepada orang lain, maka apa yang dikemukakannya itu adalah makna atau maksud [[kalimat]]. Namun, untuk menyampaikan makna atau maksud itu, orang tersebut harus menuangkannya dalam wujud tindak tutur (Austin, 1962). <ref>{{Cite journal|date=2021-04-23|title=Locutionary act|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Locutionary_act&oldid=1019473195|journal=Wikipedia|language=en}}</ref>▼
{{Orphan|date=Februari 2023}}
▲
Istilah ini sama-sama mengacu pada makna permukaan dari sebuah ujaran karena, menurut buku anumerta ''How To Do Things With Words'' karya J.L. Austin, tindak tutur harus dianalisis sebagai tindak lokusioner (yaitu ujaran aktual dan makna nyatanya, yang terdiri dari fonetis, fatis, dan tindakan retik yang sesuai dengan aspek verbal, sintaksis, dan semantik dari setiap ucapan yang bermakna), serta tindakan ilokusi ('kekuatan ilokusi' semantik dari ucapan, dengan demikian arti sebenarnya yang dimaksudkan), dan dalam beberapa kasus lebih lanjut tindakan perlokusi (yaitu efek aktualnya, apakah disengaja atau tidak).<ref>{{Cite web|last=Green|first=Mitchell|date=|title=Speech Acts|url=https://plato.stanford.edu/entries/speech-acts/|website=Stanford Encyclopedia of Philosophy|archive-url=|archive-date=|access-date=}}</ref>
== Contoh ==
<references responsive="" />▼
== Fungsi ==
Menurut Tarigan (2015), tindak tutur memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu
# Fungsi instrumental, untuk melayani pengelolaan lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi.
# Fungsi regulasi, alat untuk mengaturkan tingkah laku orang. Misalnya persetujuan, celaan, dan ketidaksetujuan.
# Fungsi representasional, untuk membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan dan melaporkan, dengan perkataan lain menggambarkan realitas yang sebenarnya, seperti yang dilihat seseorang.
# Fungsi interaksional, untuk menjalin dan memantapkan hubungan antara penutur dan petutur.
#Fungsi personal, untuk mengekspresikan perasaan, emosi, pribadi, serta reaksireaksi yang dalam.
#Fungsi euristik, untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mempelajari seluk beluk lingkungan dan seringkali disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menuntut jawaban.
#Fungsi imajinatif, untuk menciptakan sistem-sistem atau gagasan-gagasan yang bersifat imajinatif.
== Referensi ==
[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Pragmatika]]
|