Candra Naya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NotDens (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Regina Jawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox building
[[Berkas:Candra Naya.JPG|jmpl|250px|Gedung Candra Naya (2013)]]'''Candra Naya''' adalah sebuah bangunan [[cagar budaya]] di daerah [[Jakarta]], [[Indonesia]], yang merupakan bekas kediaman [[keluarga Khouw van Tamboen]], terutama [[Khouw Kim An|''Majoor der Chinezen'' Khouw Kim An]] (許金安), kepala bangsa [[Tionghoa]] di Batavia yang terakhir (1910-1918 dan diangkat kembali 1927-1942),<ref name="ng">[http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/02/candra-naya-dari-mayor-cina-ke-cagar-budaya Candra Naya dari Mayor Cina ke Cagar Budaya]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. National Geographic Indonesia. 26 Februari 2013. Christantiowati. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref> setelah Mayor Tan Eng Goan (陳永元) (1837-1865), Tan Tjoen Tiat (陳濬哲) (1865-1879), Lie Tjoe Hong (李子鳳) (1879-1895) dan Tio Tek Ho (趙德和) (1896-1908). Bangunan seluas 2.250 meter persegi ini memiliki arsitektur Tionghoa yang khas dan merupakan salah satu dari dua kediaman rumah mayor Tionghoa Batavia yang masih berdiri di Jakarta.<ref name="as"/> Kediaman mayor Tionghoa lainnya yang masih ada ialah bangunan "Toko Kompak" di Pasar Baru, bekas kediaman Mayor Tio Tek Ho. Bangunan yang didirikan pada abad ke-19 ini merupakan salah satu dari 3 bangunan berarsitektur serupa yang pernah ada di [[Jalan Gajah Mada (Jakarta)|Jalan Gajah Mada]], yaitu Jalan Gajah Mada 168 milik Khouw Tjeng Po (許清波), yang merupakan gedung Tiong Hoa Siang Hwee (中華商會) ([[Kamar dagang|Kamar Dagang]] Tionghoa) dan kini menjadi gedung [[SMA Negeri 2 Jakarta]], Jalan Gajah Mada 188 milik Khouw Tjeng Tjoan (許清泉), yang kini dikenal sebagai gedung Candra Naya itu sendiri, dan Jalan Gajah Mada 204 milik Khouw Tjeng Kee (許清溪), yang pernah digunakan sebagai gedung Kedutaan Besar Republik Rakyat [[Republik Rakyat Tiongkok]].<ref name="petra"/><ref>[http://nasional.kompas.com/read/2008/11/11/11374748/Candra.Naya.Bangun.dari.Mati.Suri. Candra Naya Bangun dari Mati Suri?] Kompas. 11 November 2008. Mijarto, P. Diakses pada 5 Juni 2013.</ref>
| name = Candra Naya
| image = [[Berkas:Candra Naya.JPG|jmpl|250px|Gedung Candra Naya (2013)]]
| coordinates = {{coord|-6.147063765830904|106.81514449858837}}
| location = Jakarta, Indonesia
| address = Jalan Gajah Mada No. 188, Jakarta Barat
| owner = Modern Group (dimiliki oleh Samadikun Hartono)
| architectural_style = Arsitektur Tionghoa
}}
 
 
[[Berkas:Candra Naya.JPG|jmpl|250px|Gedung Candra Naya (2013)]]'''Candra Naya''' adalah sebuah bangunan [[cagar budaya]] di daerah [[Jakarta]], [[Indonesia]], yang merupakan bekas kediaman [[keluarga Khouw van Tamboen]], terutama [[Khouw Kim An|''Majoor der Chinezen'' Khouw Kim An]] (許金安), kepala bangsa [[Tionghoa]] di Batavia yang terakhir (1910-1918 dan diangkat kembali 1927-1942),<ref name="ng">[http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/02/candra-naya-dari-mayor-cina-ke-cagar-budaya Candra Naya dari Mayor Cina ke Cagar Budaya]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. National Geographic Indonesia. 26 Februari 2013. Christantiowati. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref> setelah Mayor Tan Eng Goan (陳永元) (1837-1865), Tan Tjoen Tiat (陳濬哲) (1865-1879), Lie Tjoe Hong (李子鳳) (1879-1895) dan Tio Tek Ho (趙德和) (1896-1908). Bangunan seluas 2.250 meter persegi ini memiliki arsitektur Tionghoa yang khas dan merupakan salah satu dari dua kediaman rumah mayor Tionghoa Batavia yang masih berdiri di Jakarta.<ref name="as"/> Kediaman mayor Tionghoa lainnya yang masih ada ialah bangunan "Toko Kompak" di Pasar Baru, bekas kediaman Mayor Tio Tek Ho. Bangunan yang didirikan pada abad ke-19 ini merupakan salah satu dari 3 bangunan berarsitektur serupa yang pernah ada di [[Jalan Gajah Mada (Jakarta)|Jalan Gajah Mada]], yaitu Jalan Gajah Mada 168 milik Khouw Tjeng Po (許清波), yang merupakan gedung Tiong Hoa Siang Hwee (中華商會) ([[Kamar dagang|Kamar Dagang]] Tionghoa) dan kini menjadi gedung [[SMA Negeri 2 Jakarta]], Jalan Gajah Mada 188 milik Khouw Tjeng Tjoan (許清泉), yang kini dikenal sebagai gedung Candra Naya itu sendiri, dan Jalan Gajah Mada 204 milik Khouw Tjeng Kee (許清溪), yang pernah digunakan sebagai gedung Kedutaan Besar Republik Rakyat [[Republik Rakyat Tiongkok]].<ref name="petra"/><ref>[http://nasional.kompas.com/read/2008/11/11/11374748/Candra.Naya.Bangun.dari.Mati.Suri. Candra Naya Bangun dari Mati Suri?] Kompas. 11 November 2008. Mijarto, P. Diakses pada 5 Juni 2013.</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 25 ⟶ 36:
 
Di bagian belakang bangunan utama ini juga masih terdapat [[kolam ikan]] besar yang menyejukkan suasana berikut sederet kafe untuk bersantai.<ref name=koran/>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Part of Candra Naya building.JPG|Bagian dari Gedung Candra Naya
Berkas:002 Front View (23460438566).jpg|Candra Naya tampak depan
Berkas:010 Pool and Fountain (23190587190).jpg|Kolam dan air mancur di Candra Maya
</gallery>
 
 
== Referensi ==