Kasus Tibo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
|||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
== Tiga terdakwa ==
=== Fabianus Tibo ===
<!--[[Berkas:
.jpg|right|100px|thumb|Fabianus Tibo]]--> '''Fabianus Tibo''' lahir di [[Ende]], [[Flores]], [[Nusa Tenggara Timur]] pada [[5 Mei]] [[1945]]. Tibo yang berpendidikan kelas 2 [[Sekolah Rakyat]] sehari-harinya bekerja sebagai [[petani]].
Baris 60 ⟶ 61:
Penundaan eksekusi atas trio terpidana ini sudah keenam kalinya. Eksekusi seharusnya dilakukan segera setelah Maret 2004, setelah permohonan PK para terpidana kelahiran Nusa Tenggara Timur itu ditolak Mahkamah Agung. Hukuman ditunda karena mereka meng-ajukan grasi ke Presiden. Ketika grasi ditolak, September 2005, mereka mengajukan lagi permohonan PK kedua.
Ketika semua upaya hukum dipastikan kandas, pada April 2006, ketiganya tak juga dieksekusi. Brigjen Oegroseno berencana untuk mengkonfrontasi ketiga terpidana dengan 16 nama yang disebut Tibo sebagai dalang sebenarnya kerusuhan Poso. 16 nama tersebut adalah Paulus Tungkanan (Purn. TNI), Limpadeli (Pensiunan PNS), Ladue (Purn. TNI), Erik Rombot (PNS Kehutanan), Theo Manjayo (Purn. TNI), Edi
Pada [[18 September]] pengacara Tibo cs, Roy Bening, telah menerima surat kejaksaan tentang waktu hukuman mati mereka yang akan dilaksanakan pada tanggal [[21 September]] 2006. Surat pemberitahuan eksekusi sudah disampaikan kepada Fabianus Tibo cs oleh pihak [[Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah]] (Kejati Sulteng) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Petobo, Palu.
Baris 98 ⟶ 99:
== Kontroversi ==
Tuntutan untuk penangguhan, bahkan, pembatalan eksekusi terhadap ketiga terpidana mati itu terutama dipelopori oleh masyarakat Kristiani yang berasal dari [[Flores]], [[Nusa Tenggara Timur]] (NTT), [[Maluku]], [[Sulawesi Tengah]], dan [[Sulawesi Utara]]. Mereka berdemonstrasi di [[Jakarta]], [[Makassar]], [[Palu]], dan [[Manado]]. Sementara itu, tuntutan agar eksekusi segera dijalankan datang dari ratusan pemuda dan mahasiswa Muslim yang mendatangi Mapolda dan Kejati Sulteng di Palu, hari Rabu, [[5 April]] [[2006]]. Mereka berasal dari PMII, IPNU, IPPNU, DDI, dan Badan Eksekutif Mahasiswa [[STAIN Datokarama]], Palu.
Baris 131:
Pada [[4 September]] [[2006]] sekitar 4000 warga muslim Poso mengadakan protes penuntutan pelaksanaan hukuman mati Tibo cs dilaksanakan dengan segera. Demo ini menyebabkan sekolah, pasar, dan pusat bisnis lainnya tutup.<sup>[http://www.asianews.it/view.php?l=en&art=7119] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929134038/http://www.asianews.it/view.php?l=en&art=7119 |date=2007-09-29 }}</sup>
[[21 September]] 2006, di berbagai kota, [[Jakarta]], [[Palu]], [[Nusa Tenggara Timur]], dll sejumlah organisasi masyarakat, lembaga swadaya, rohaniwan, tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat berkumpul untuk berdoa dan menanti saat-saat eksekusi Tibo cs. Di Palu masyarakat berkumpul di Gereja Santa Maria, Jalan Tangkasi. Ratusan warga Desa Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, menggelar doa bersama bagi Tibo cs. Hingga dini hari tadi, umat Katolik di [[Manado]] berbaur dengan komponen dari GMIM dan [[Pantekosta]] menyatu menggelar doa bersama di [[Gereja Kathedral Manado]], Jalan Sam Ratulangi. Sejumlah warga yang ditemui menyatakan penyesalan atas penolakan permintaan terakhir Tibo cs untuk pelaksanaan Misa Requiem untuk arwah mereka di Gereja Santa Maria. Di aula Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng dan di Gereja Hati Tersuci Maria Katedral, ratusan umat Katolik berkumpul untuk mendoakan Tibo cs, bahkan turut hadir dalam doa bersama tersebut dihadiri perwakilan dari semua agama. Sementara itu, di sejumlah daerah di [[Flores]], [[Nusa Tenggara Timur]], ribuan orang melakukan aksi damai menolak eksekusi terhadap Tibo dkk. Aksi dilakukan kalangan rohaniwan, pelajar, lembaga swadaya masyarakat, partai politik, dan organisasi kepemudaan. Aksi berlangsung di Kabupaten [[Manggarai]], [[Ende]], [[Ngada]], dan [[Sikka]]. Di Jakarta, masyarakat berkumpul dan menyalakan lilin di [[Tugu Proklamasi]] dan di halaman kantor [[Komnas HAM]].
|