Provinsi Dataran Tinggi Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar, removed stub tag
EdiKarya (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 61:
Western Highlands adalah koloni Jerman Guinea Baru Jerman, dan ibu kota Gunung Hagen setelah administrasi perwira Jerman bernama Curt von Hagen. Pada tahun [[1951]] daerah dataran tinggi dibagi menjadi provinsi yang berbeda, Tahun [[1968]] [[Provinsi Enga]] memisahkan diri dari Dataran Tinggi Barat. Wilayah Dataran Tinggi Barat adalah tempat pertemuan tradisional untuk perdagangan dataran tinggi.
 
Dataran Tinggi Barat (Western Highlands) memiliki pegunungan tertinggi dan beberapa lembah terbesar di Papua Nugini. Tanah yang kaya akan abu vulkanik menjadikan tanah sepanjang 80 km di Lembah Wahgi menjadi salah satu wilayah pertanian paling produktif di Papua Nugini. Provinsi ini menghasilkan dua-perlima dari ekspor kopi dan teh di Papua Nugini. Provinsi ini juga memproduksi sayuran untuk supermarket di kota. Gunung Hagen adalah pusat transportasi dan perdagangan untuk 3 Provinsi dataran tinggi Barat. Orang-orang Dataran Tinggi Barat telah belajar menumbuhkan tanaman sejak 9000 tahun, membuat mereka menjadi petani tertua dunia. Provinsi ini memiliki [[kepadatan penduduk]] tertinggi dari setiap provinsi (sekitar 37 orang/km2). Kebanyakan dari mereka tinggal di lembah utama 1500–1800 m dpl. Pertempuran antar-suku sering terjadi di daerah Gunung Hagen-Baiyer-Nebilyer.
 
;Ringkasan
Baris 78:
Para ilmuwan percaya orang-orang telah tinggal di rawa-rawa Kuk dekat Gunung Hagen sejak 20000 tahun yang lalu. Mereka telah berkebun 9000 tahun yang lalu. Pemburu dan pengumpul makanan hidup di gua-gua di Yuku dekat Sungai Baiyer 12 000 tahun yang lalu. Mereka telah makan babi dari 10000 tahun yang lalu dan telah menjadi petani dan pedagang sejak 6500 tahun yang lalu.
 
Patroli [[Australia]] pertama dipimpin oleh Jim Taylor dan Leahy bersaudara memasuki Dataran Tinggi Barat pada tahun 1933. Pastur William Ross memimpin misionaris Katolik ke daerah Gunung Hagen pada tahun 1934, tetapi kegiatan mereka dibatasi oleh pemerintah sampai pertengahan 1940-an. Ekspatriat mulai menanam kopi di awal 1950-an. Tanaman harus diangkut ke Madang oleh pesawat hingga awal 1960-an, ketika Jalan Dataran Tinggi ke Lae diperlebar hingga cukup untuk penggunaan perdagangan. Perkebunan teh mulai didirikan di dekat Minj pada tahun 1964. Sejak itu, telah ada reklamasi skala besar tanah-tanah rawa Wahgi untuk tanaman teh ini. Pada tahun 1970, penduduk desa menyelesaikan jalan yang menghubungkan lembah Jimi dengan Lembah Wahgi di Banz.
 
== Ekonomi ==