Arema Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 2405:8740:6302:2210:11BF:806C:A933:BCC1 (bicara) ke revisi terakhir oleh PSB33
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(95 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tentang|klub semi pro Arema yang bermain di [[Liga 3 (Indonesia)|Liga 3]]| dan berbeda dengan klub Arema yang bermain di [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]]| Arema FC}}
{{Infobox football club
| clubname = Arema Indonesia
| image = [[Berkas:Logo Arema Malang.png|150px]]
| image_size upright = 0.8
| upright =
| alt =
| caption current =
| fullname = Arema Indonesia
| nickname = ''[[Singa|Singo]] [[Gila|Edan]]''
| short name =
| founded = *{{start date and age|11 August 1987|08|11}} {{small|(sebagai ''PS Arema'')}}
*{{start date and age|2009}} {{small|(sebagai ''Arema Indonesia'')}}
| dissolved =
| American =
| ground = [[Stadion Gajayana]], [[Kota Malang]], [[Provinsi Jawa Timur]]
| capacity = 2518.000
| coordinates =
| owntitle = Pemilik
| owner = PT Arema Indonesia
| chrtitle = Presiden/CEO
| chairman = {{flagicon|IDN}} [[Rendra Kresna]]
| mgrtitle = Manager
| manager = {{flagicon|IDN}} [[Ramadea AdrindataRuddy ZaenalWidodo]]
| coach = [[RedyGusnul SupriantoYakin]]
| league = [[Liga 3 (Indonesia)|Liga 3]] zona Jawa Timur
| season = [[Liga 3 20222023 Jawa Timur]]
| position = Grup4, Fbabak grup (grup J)
|fansgroup = [[Aremania]]
| website =
Baris 65 ⟶ 64:
| socks3 =
| pattern_name3 = <!--optional, default: Third colours -->
| current =
}}
'''Arema Indonesia''' dahulu dikenal sebagai '''Arema Malang''' adalah klub [[sepak bola]] di [[Indonesia]] yang berasal dari [[Malang]], Provinsi [[Jawa Timur]]. Saat ini Arema Indonesia berkompetisi di [[Liga 3 (Indonesia)|Liga 3]] zona [[Jawa Timur]].
 
'''Arema Indonesia''' dahulumerupakan tim dikenalse-daerah dengan nama '''Arema[[Persema Malang''']], adalah[[Persekam klubMetro AremaFC]], yang[[Persikoba asli diBatu]], [[sepakMalang bolaUnited]], [[IndonesiaNZR Sumbersari]] yang berasal dari, [[MalangSinghasari FC]], [[ProvinsiKanjuruhan Jawa TimurFC]]. Saat ini Arema Indonesia bermain di, [[LigaArema 3 (Indonesia)|Liga 3FC]]. '
''(setelah dualisme)''.
 
Arema Indonesia merupakan tim se-daerah dengan [[Persema Malang]], [[Persekam Metro FC]], [[Arema FC]], [[Persikoba Batu]], [[Malang United]], [[NZR Sumbersari]], [[Singhasari FC]], [[Kanjuruhan FC]], dan [[ASIFA]] yang berada di daerah Malang Raya ([[Kabupaten Malang]], [[Kota Malang]] dan [[Kota Batu]]).
 
== Sejarah ==
'''Nama Arema pada masa Kerajaan'''
Arema Indonesia yang saat ini bermain di [[Liga 3 2019 Jawa Timur|Liga]] 1 dahulunya merupakan salah satu tim papan atas yang bermain di liga tertinggi sepak bola di Indonesia, tetapi semuanya berubah setelah terjadinya dualisme Arema yang menjadikan tim Arema Indonesia menjadi 2 tim yang berbeda, bukan hanya beda nama tapi juga beda nasib. Pada tahun 2011, ketua Yayasan Arema Indonesia saat itu Muhammad Nur bersama [[Lucky Acub Zaenal]] mendaftarkan Arema Indonesia untuk mengikuti kompetisi resmi saat itu bernama [[Liga Primer Indonesia|IPL]] yang pada musim kedua diputuskan oleh PSSI menjadi kompetisi ilegal karena konflik internal PSSI saat itu. Sementara itu di dalam Yayasan Arema itu sendiri ternyata ada kubu yang tidak setuju dengan keinginan ketua Yayasan Arema yang memasukkan Arema ke kompetisi IPL yaitu kubu Rendra Kresna (sekretaris Yayasan Arema) yang notabene sudah mengundurkan diri sebelumnya. Kubu Rendra Kresna beralasan saat pelepasan saham Arema oleh pemilik Arema yang terdahulu yaitu PT Bentoel, pihak Rendralah yang mendapat amanat dan berhak atas arah tujuan Arema. Dua kubu ini kemudian sama-sama membentuk klub, yang mana keduanya mengikuti kompetisi yang berbeda. PT Arema Indonesia pimpinan M. Nur yang mendapat suntikan dana dari konsorsium Ancora mengikuti kompetisi [[Liga Primer Indonesia]] (IPL) dengan tetap memakai nama Arema Indonesia, sementara Arema versi Rendra Kresna mengikuti kompetisi [[Liga Super Indonesia]] dan memakai nama [[Arema FC|Arema Cronus]].
 
Nama Arema adalah legenda [[Malang]]. Adalah [[Kidung Harsawijaya]] yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang [[Patih]] bernama [[Kebo Arema]] di kala [[Singhasari]] diperintah Raja [[Kertanagara]]. Prestasi Kebo Arema gilang-gemilang. Ia mematahkan pemberontakan [[Kelana Bhayangkara]] seperti ditulis dalam [[Kidung Panji Wijayakrama]] hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis dalam [[Kakawin Nagarakretagama|Kitab Nagarakretagama]]. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan [[Kerajaan Malayu]] yang berpusat di [[Jambi]] dalam [[Ekspedisi Pamalayu]] yang dipimpin oleh Panglima Singasari [[Kebo Anabrang]] dan kemudian turut menguasai [[selat Malaka]]. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat [[Kota Malang]].
 
'''Nama Arema di dekade '80-an'''
 
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek Malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.
 
 
'''Awal mula berdirinya PS Arema'''
 
Arema Football Club (Persatuan Sepak Bola Arema, nama resminya) lahir pada 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi Arek Malang. Stadion Gajayana – home base klub pemerintah itu – selalu disesaki penonton. Di mana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
 
Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
 
Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepak bola, SIWO PWI Malang mengusulkan diadakannya seminar untuk melihat "Sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Ide itu disetujui. Dari situlah SIWO, yang saat itu diurus oleh Drs. Heruyogi (Ketua) dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang". Nara sumber yang dihadirkan antara lain; Bapak Acub Zainal (Administratur Galatama), Ketua Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, dan Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka oleh Bapak Wali kota Malang Tom Uripan (Alm). Hasil seminar tersebut merekomendasikan bahwa: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatama yang professional.
 
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Bpk. Derek, pemilih klub lokal Armada '86. Sampai nama klub ini pun awalnya adalah Aremada, yaitu gabungan dari Armada dan Arema. Sedangkan Arema sudah merupakan nama komunitas warga Malang. Namun beberapa bulan kemudian nama Aremada diganti menjadi Arema '86. Sayang, upaya Pak Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terhimpit kesulitan dana.
 
Dari sinilah, Acub Zaenal mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 untuk tetap survive. Setelah diambil-alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi PS. Arema Malang dan ditetapkan pula sebagai klub peserta Galatama. PS. Arema Malang diresmikan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akta notaris Pramu Haryono SH No 58. Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus.
 
Karena berdirinya pada bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. Maksudnya, bulan Agustus itu sesuai horoscope identik dengan Zodiac Leo atau Singo.
 
'''Perjalanan Arema di Galatama'''
 
Di awal keikutsertaan Arema di Kompetisi Galatama, gerilya mencari pemain dilakukan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan. Pemain-pemain yang direkrut pada athap pertama itu antara lain Maryanto (ex Persema), Jonathan (klub Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latupeirisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe juga bergabung. Kemudian muncul sebuah kendala yaitu mess pemain. Tetapi beruntung, Bandara Abdul Rachman Saleh membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat menampung pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abdurrahman Saleh juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto Dkk ditampung di barak. TNI-AU memberikan andil besar pada berdirinya Arema.
 
Lagi-lagi kendala masalah dana, masalah utama yang kelak terus membelit Arema. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana. Prestasi Arema bisa dibilang pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen. Di setiap musim kompetisi Galatama, Arema tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen. Kendati demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjuarai kompetisi Galatama. saat itu penggawa pemainnya antara lain Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi, Jonathan, dengan pelatih M Basri, pelatih Timnas PSSI. Klub Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat Kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.
 
'''Perjalanan Arema di Ligina'''
 
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema tercatat sudah tujuh kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/1997) dan enam kali masuk 8 besar (1999/2000, 2001, 2002, 2005, 2006 dan 2007). Walaupun berprestasi lumayan, Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim, manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut kemudian membuat pengelolaan Arema diserahkan ke Bentoel (PT Bentoel Internasional Tbk) pada pertengahan musim kompetisi 2003. Namun pada akhirnya Arema degradasi ke Divisi I. Sejak dibenahi oleh PT Bentoel, prestasi Arema berhasil naik kembali; menjuarai Divisi 1 tahun 2004, kemudian juara Copa Indonesia tahun 2005 dan 2006, Arema U-18 juara Piala Soeratin tahun 2007. Tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapat penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim dan Pelatih terbaik.
 
'''Perjalanan Arema di ISL'''
 
Pada Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai, tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[8] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas yang dimiliki PT Bentoel ke British American Tobacco (BAT). Sebelum itu sempat ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang, namun Aremania tidak menyetujui wacana tersebut.
 
Pada musim kompetisi 2009/2010,Arema yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts berhasil meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.
 
'''Nasibnya Arema Indonesia Saat itu'''
 
Arema Indonesia (Yayasan Arema) yang saat ini bermainvakum didari [[LigaIndonesia 3Super 2019 Jawa TimurLeague|LigaISL]] 1 dahulunya merupakan salah satu tim papan atas yang bermain di liga tertinggi sepak bola di Indonesia, tetapi semuanya berubah setelah terjadinya dualisme Arema yang menjadikan tim Arema Indonesia menjadi 2 tim yang berbeda, bukan hanya beda nama tapi juga beda nasib. Pada tahun 2011, ketua Yayasan Arema Indonesia saat itu Muhammad Nur bersama [[Lucky Acub Zaenal]] mendaftarkan Arema Indonesia untuk mengikuti kompetisi resmi saat itu bernama [[Liga Primer Indonesia|IPL]] yang pada musim kedua diputuskan oleh PSSI menjadi kompetisi ilegal karena konflik internal PSSI saat itu. Sementara itu di dalam Yayasan Arema itu sendiri ternyata ada kubu yang tidak setuju dengan keinginan ketua Yayasan Arema yang memasukkan Arema ke kompetisi [[Liga Primer Indonesia|IPL]] yaitu kubu Rendra Kresna (sekretaris Yayasan Arema) yang notabene sudah mengundurkan diri sebelumnya. Kubu Rendra Kresna beralasan saat pelepasan saham Arema oleh pemilik Arema yang terdahulu yaitu PT Bentoel, pihak Rendralah yang mendapat amanat dan berhak atas arah tujuan Arema. Dua kubu ini kemudian sama-sama membentuk klub, yang mana keduanya mengikuti kompetisi yang berbeda. PT Arema Indonesia pimpinan(Yayasan Arema) versi M. Nur yang mendapat suntikan dana dari konsorsium Ancora mengikuti kompetisi [[Liga Primer Indonesia]] ([[Liga Primer Indonesia|IPL]]) dengan tetap memakai nama Arema Indonesia, sementara Arema versi Rendra Kresna yang juga mendapat suntikan dana dari Grup [[Bakrie Group|Bakrie]] mengikuti kompetisi [[Liga Super Indonesia]] dan memakai nama [[Arema FC|Arema Cronus]].
 
Dalam perkembangan terkini, dualisme itu masih tetap ada. Langkah PSSI dengan mengabulkan semua permohonan klub terhukum dan klub baru membuat Arema kembali terbagi dua. Arema Indonesia sebagai klub yang terhukum karena mengikuti Liga ilegal (LPI) akhirnya setelah melalui kongres [[PSSI]] pada tahun 2017 di [[Bandung]], Arema Indonesia (versi manajemen yang berbeda / versi Novi Acub) diperbolehkan mengikuti kompetisi resmi lagi namun harus dimulai dari [[Liga 3|Liga Nusantara3]].<ref>[https://www.pssi.org/news/pssi-pulihkan-status-7-klub-dan-individu-terhukum ''PSSI pulihkan status 7 klub terhukum'']. Website resmi PSSI. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref> Sementara [[Arema FC|Arema Cronus]] yang berkompetisi di [[Liga Super Indonesia]] berganti nama menjadi [[Arema FC]] dan tetap mengikuti kompetisi teratas di Indonesia yang sekarang berganti nama menjadi [[Liga 1]] hingga kini.<ref>[https://www.kompasiana.com/primata/598d9a6576059f11d7148af2/30-tahun-arema-dan-dualisme-yang-tak-kunjung-usai ''30 tahun Arema dan dualisme yang tak kunjung usai'']. Kompasiana.com. Diakses tanggal 30/09/2019</ref>
 
Secara hukum pemilik Arema adalah [[Yayasan Arema]]. Berdasarkan pengesahan SK Menkumham No. AHU-AH.01.06-317 pada tanggal 9 Mei 2012 atas akta Yayasan Arema yang dibuat oleh [[Notaris]] [[Nurul Rahadianti]] disebutkan bahwa pengurus Yayasan Arema adalah
 
* Pembina Yayasan: [[Darjoto Setyawan]]
* Ketua Yayasan: [[Muhammad Nur]]
* Bendahara: [[Mujiono Mujito]]
* Sekretaris: [[Rendra Kresna]]
* Pengawas Yayasan: [[Bambang Winarno]].
 
Pada saat Arema dikelola oleh [[Bentoel]], Badan Hukum yang digunakan adalah PT Arema Indonesia. Badan Hukum tersebut tetap digunakan oleh Yayasan Arema setelah Bentoel mengembalikan Arema kepada Yayasan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Pada saat dikembalikan kepada Yayasan pada tahun 2009 tersebut, susunan Pemegang saham PT Arema Indonesia adalah Yayasan Arema sebesar 13 lembar saham (93%, mayoritas) dan [[Lucky Andriandana Zainal]] sebesar satu lembar saham (7%), yang diberikan sebagai penghormatan kepada beliau sebagai pendiri Arema.
Dalam perkembangan terkini, dualisme itu masih tetap ada. Langkah PSSI dengan mengabulkan semua permohonan klub terhukum dan klub baru membuat Arema kembali terbagi dua. Arema Indonesia sebagai klub yang terhukum karena mengikuti Liga ilegal (LPI) akhirnya setelah melalui kongres [[PSSI]] pada tahun 2017 di [[Bandung]] diperbolehkan mengikuti kompetisi resmi lagi namun harus dimulai dari [[Liga 3|Liga Nusantara]].<ref>[https://www.pssi.org/news/pssi-pulihkan-status-7-klub-dan-individu-terhukum ''PSSI pulihkan status 7 klub terhukum'']. Website resmi PSSI. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref> Sementara [[Arema FC|Arema Cronus]] yang berkompetisi di [[Liga Super Indonesia]] berganti nama menjadi [[Arema FC]] dan tetap mengikuti kompetisi teratas di Indonesia yang sekarang berganti nama menjadi [[Liga 1]] hingga kini.<ref>[https://www.kompasiana.com/primata/598d9a6576059f11d7148af2/30-tahun-arema-dan-dualisme-yang-tak-kunjung-usai ''30 tahun Arema dan dualisme yang tak kunjung usai'']. Kompasiana.com. Diakses tanggal 30/09/2019</ref>
 
== Perubahan nama dan logo ==
Baris 81 ⟶ 130:
* PS Arema (1987 - 1995)
* Arema Malang (1995 - 2009)
* Arema Indonesia (2009 - sekarang2013)
 
<gallery>
Logo Arema Malang.JPG|Logo Arema 1987-1995
Logo Arema Malang.png|Logo Arema 1996-sekarang2013
</gallery>
 
Baris 103 ⟶ 152:
* '''[[Community Shield Indonesia|Piala Utama Indonesia]]'''
** 3rd Place '''(1)''': [[1992]]
* '''[[Piala Super Copa]]'''
** 1st Place '''(1)''': [[2006]]
** 2nd Place '''(2)''': [[2007]], [[2008]]
* '''[[Community Shield Indonesia]]'''
** 2nd Place '''(1)''': [[2010]]
Baris 140 ⟶ 192:
*2007-08 : Peringkat 3 Grup A 8 Besar [[Divisi Utama Liga Indonesia]]
*2008-09 : Peringkat 10 [[Liga Super Indonesia]]
;Arema Indonesia (2009-sekarang2010)
*2009-10 : [[Berkas:WikiCup Trophy Gold.png|15px]]'''Juara [[Liga Super Indonesia]]'''
*2010-11 : Runner-Up [[Liga Super Indonesia]]
Baris 153 ⟶ 205:
*2020 : ''Tidak ada kompetisi resmi''
*2021-22 : 32 Besar [[Liga 3]] [[Jawa Timur]]
*2022-23: Tidak Ada Kompetisi Resmi
 
===Piala domestik===
Baris 173 ⟶ 226:
== Pemain terkenal ==
=== Lokal ===
* {{flagicon|Indonesia}} [[Mahdi Haris]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Mecky Tata]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Imam Hambali Footballer|Imam Hambali]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Joko Slamet]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Jamrawi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Lulut Kistono]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Nanang Hidayat]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Panus Korwa]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Dominggus Nowenik]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Singgih Pitono]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Maryanto]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Mahmudiana]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Aji Santoso]]
Baris 214 ⟶ 267:
=== Asing ===
=== [[AFC]] ===
* {{flagicon|Australia}} [[Alex Stoikos]]
* {{flagicon|Singapura}} [[Muhammad Ridhuan]]
* {{flagicon|Singapura}} [[Noh Alam Shah]]
* {{flagicon|Korea Selatan}} [[Han Young-Kuk]]
* {{flagicon|Australia}} [[Andrew Barisić]]
 
=== [[CAF]] ===
* {{flagicon|Kamerun}} [[Aaron Nguimbat]]
* {{flagicon|Kamerun}} [[Basile Essa Mvondo]]
* {{flagicon|Kamerun}} [[Emaleu Serge]]
* {{flagicon|Kamerun}} [[Émile Mbamba]]
* {{flagicon|Kamerun}} [[Francis Yonga]]
* {{flagicon|Kamerun}} [[Kasimir Bruno Koutou Kounjenko]]
* {{flagicon|Kamerun}} [[Pierre Njanka]]
* {{flagicon|Gabon}} [[Landry Poulangoye]]
* {{flagicon|Guinea}} [[Souleymane Traore]]
* {{flagicon|Liberia}} [[Tarik El Janaby]]
* {{flagicon|Nigeria}} [[Udo Fortune]]
* {{flagicon|Nigeria}} [[Badmidelle Frank Bob Manuel|Frank Bob Manuel]]
 
=== [[CONMEBOL]] ===
* {{flagicon|Argentina}} [[Franco Hita]]
* {{flagicon|Argentina}} [[Fernando Martin Stagnari]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Joao Carlos Quintao dos Santos|Joao Carlos]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Junior Lima]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Rivaldo Costa Amaral Filho|Rivaldo Costa]]
* {{flagicon|Chile}} [[Rodrigo Araya]]
* {{flagicon|Chile}} [[Christian Cespedes]]
* {{flagicon|Chile}} [[Patricio Eliseo Morales Gaete|Patricio Morales]]
* {{flagicon|Chile}} [[Julio Caesar Moreno]]
* {{flagicon|Chile}} [[Jamie Rojas]]
* {{flagicon|Chile}} [[Fransisco Rubio|Fransisco "Pacho" Rubio]]
* {{flagicon|Chile}} [[Juan Manuel Rubio]]
* {{flagicon|Argentina}} [[Esteban Guillén]]
* {{flagicon|Uruguay}} [[Christian "El Loco" Gonzales]]
Baris 269 ⟶ 322:
 
[[Kategori:Arema Indonesia| ]]
[[Kategori:TimKlub sepak bola di Jawa Timur]]