Perang Batak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonas Carsten (bicara | kontrib)
Hapus sebagai perang yang melibatkan Indonesia, karena Indonesia belum sebagai Negara sebelum 1945.
Theodorus420 (bicara | kontrib)
Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=Desember 2021}}{{Infobox Military Conflict
| conflict = Perang Batak
| date = 1878-1907
| image = [[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Batak krijgers met speren TMnr 60025550.jpg|310px]]
| caption = Pasukan Perangperang Batak dengan senjatanya
| place = [[Tapanuli Utara]], [[Indonesia]]
| result = Kemenangan Belanda
| combatant1 = {{flagicon|Belanda}} [[Belanda]]
| combatant2 = {{flagicon image|Flag_of_Batak_(2)Flag of Batak WRB.jpg}} [[Kerajaan Batak]]<br>[[Berkas:Bendera Sisingamangaraja XII.svg|22px]] [[Dinasti Sisingamangaraja]]
| commander1 = {{flagicon|Belanda}} [[G.C.E. van Daalen (1863-1930)|Van Daalen]]
| commander2 = {{flagicon image|Flag_of_Batak_(2)Flag of Batak WRB.jpg}}[[Berkas:Bendera Sisingamangaraja XII.svg|25px]] [[Sisingamangaraja XII]] {{KIA}}
| strength1 =
| strength2 =
Baris 15:
| casualties2 =
}}
'''Perang Batak''' (1878-1907), merupakanadalah [[perang]] yang terjadi antara [[Kerajaan Batak]] melawan [[Belanda]]. Perang ini berlangsung pada tahun 1878–1907 atau selama 29 tahun. Alasan meletusnya perang ini adalah Belanda berusaha mewujudkan ''[[Pax Netherlandica]]''.{{Citation needed|date=June 2013}}
 
Perang meletus setelah Belanda menempatkan pasukannya di [[Tarutung]], dengan tujuan untuk melindungi penyebar agama Kristen yang tergabung dalam gerakan ''[[Rhijnsnhezending]]Rijnsche zending'', dengan tokoh penyebarnya [[Nommensen]] (orang Jerman). Raja [[Sisingamangaraja XII]] memutuskan untuk menyerang kedudukan Belanda di Tarutung. Perang berlangsung selama tujuh tahun di daerah Tapanuli Utara, seperti di [[Bahal Batu]], [[Siborong-borong]], [[Balige]], [[Laguboti]], dan [[Lumban Julu]].{{Citation needed|date=June 2013}}
 
Pada tahun 1894, Belanda melancarkan serangan untuk menguasai Bakkara, pusat kedudukan dan pemerintahan Kerajaan Batak. Akibat penyerangan ini, Sisingamangaraja XII terpaksa pindah ke [[Parlilitan, Humbang Hasundutan|DairiParlilitan]]. Pada tahun 1904, pasukan Belanda, di bawah pimpinan Mayor Vanvan Daalen dari [[Aceh]] Tengah]], melanjutkan gerakannya ke Tapanuli Utara, sedangkan di Medan didatangkan pasukan lain. Pada tahun 1907, Pasukanpasukan Marsose di bawah pimpinan [[Hans Christoffel|Kapten Hans Christoffel]] berhasil menangkap Boru Sagala, istri Sisingamangaraja XII serta dua orang anaknya, sementara itu Sisingamangaraja XII dan para pengikutnya berhasil melarikan diri ke hutan [[Kabupaten Pakpak Bharat|Simsim]]. Ia menolak tawaran untuk menyerah, dan dalam pertempuran tanggal 17 Juni 1907, Sisingamangaraja XII gugur bersama dengan putrinya Lopian dan dua orang putranya Sutan Nagari dan Patuan Anggi. Gugurnya Sisingamangaraja XII menandai berakhirnya Perang Batak.{{Citation needed|date=June 2013}}
 
==Referensi==
{{Reflist}}
{{sejarah-indo-stub}}
{{Lembaran hitam Nusantara}}
Baris 26 ⟶ 28:
[[Kategori:Perang yang melibatkan Belanda]]
[[Kategori:Sejarah Nusantara]]
no change