Tahuri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|name=Tahuri
|names=Terompet Kerang
|image=
|classification= [[Alat musik tiup]] (sebuah [[kerang]] yang jika ditiup bunyinya akan terdengar nyaring.)
|range=
|related=*
|articles=
|background=other
|inventors=[[G.J. Latumahina]]<br>Dominggus Paulus Horhorouw
|developed=sekitar tahun 1962 di [[Ambon]], [[Maluku]]
|image_capt=Tahuri Alat Musik Khas Tradisional Kepulauan [[Maluku]]}}
'''Tahuri''' adalah terompet yang dikenal oleh masyarakat [[Maluku]] yang tinggal di pesisir pantai memiliki peralatan musik yang unik; sebuah [[kerang]] yang jika ditiup bunyinya akan terdengar nyaring. Semakin kecil ukuran kerangnya, semakin nyaring bunyinya dan semakin besar kerangnya bunyinya pun semakin rendah.<ref>http://www.anakpintar.web.id/2011/10/alat-komunikasi-tahuri.html</ref><ref name="Dandirwalu 67–76">{{Cite journal|last=Dandirwalu|first=Resa|last2=Rehy|first2=Handry Yance|date=2020-06-30|title=Tahuri: Symbol of the Christian-Muslim Community Peace in Tehoru and Telutih, Central Maluku, Indonesia|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/8071|journal=Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya|volume=5|issue=1|pages=67–76|doi=10.15575/jw.v5i1.8071|issn=2502-3489}}</ref>
== Sejarah ==
Baris 24:
Ternyata benar mereka memiliki keinginan yang sama untuk membentuk jati diri Maluku, dengan alat musik yang endemik ini. Beberapa waktu berlalu rencana untuk menambah nilai seni pada kulit bia/ kerang ini belum terealisasikan, tetapi Dominggus terus mencari tahu bagaimana cara membuat kulit bia ini hingga menjadi alat musik yang dapat melantunkan harmonisasi nada yang merdu.
Ketika G. Latumahina dilantik menjadi wakil gubernur pada saat itu, ia pun memberi material dan doa, memang semuanya sudah berjalan lancar. Tapi sumber daya dari kulit kerang sangatlah minim. Akhirnya, ia menegaskan sekali lagi baginya. Dominggus untuk tidak berputus asa. Ia meminta beberapa orang yang mampu melubangi kulit bia. Dengan pergi ke [[Saumlaki]], [[Dobo]], [[Kepulauan Aru]] dan [[Banda]] untuk mencari, dan ternyata hasil pengumpulan kulit bia/ kerang ini sangat-sangat memuaskan. Kulit kerang yang dikumpulkan jauh melaumpaui harapan. Dengan adanya kulit kerang yang memiliki nama latin Syrinx aruanus, nama daerah Kulit Bia Terompet dan nama latin Cypraecassis rufa, Casis cornutanama nama daerah Kulit Bia kepala Kambing ini menumbuhkan kreativitas anak-anak Maluku di bidang seni musik dalam hal membuat sebuah alat musik. Kreativitas bukan hanya didorong dari bahan yang diterima, namun sangat bergantung pada keinginan serta harapan yang timbul dalam membentuk alat musik yang begitu sederhana ini.<ref name=makalah>{{Cite web |url=http://yleinussa.mhs.uksw.edu/2012/11/makalah-tentang-musik-tradisional-musik.html |title=Salinan arsip |access-date=2013-02-21 |archive-date=2013-02-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130205122204/http://yleinussa.mhs.uksw.edu/2012/11/makalah-tentang-musik-tradisional-musik.html |dead-url=yes }}</ref>
== Pembuatan ==
Baris 35:
== Pemakaian ==
=== Alat komunikasi ===
[[Berkas:Tahore atau Tahuri.jpg|jmpl|281x281px|Tahuri/Tahore - Koleksi [[Monumen Pers Nasional]]]]
Tahuri berfungsi sebagai alat komunikasi antara [[
== Pengembangan ==
Baris 51 ⟶ 52:
[[Kategori:Alat musik Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Alat musik Maluku]]
[[Kategori:Seni di Indonesia]]
|