Suku Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan membangun dan tidak merusak. Suntingan juga disertai referensi terpercaya... Setiap orang berhak menyunting bukan hanya anda saja. Berhenti untuk terus memaksakan kehendak dan pendapat diri anda sendiri. Stop keras kepala... Orang lain berhak menyunting artikel ini dan suntingannya saya rasa berdasar bukan tanpa alasan/dasar yg jelas dan bukan merupakan vandalisme. mengapa anda tetap bersikukuh keras atas kehendak anda? Mari bangun artikel ini bersama2 Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(148 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
| group =
|native_name={{small|ᮅᮛᮀ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ, ''Urang Sunda''}}
|image=[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Soendanese theepluksters TMnr 10011963.jpg|
{{image array
|perrow = 4
Baris 7 ⟶ 8:
|height = 70
|text = y
|image1 =
|image2 =
|image3 =
|image4 =
|image5 =
|image6 =
|image7 =
|image8 =
|image9 =
|image10 =
|image11 =
|image12 =
|image13 =
|image14 =
|image15 =
|image16 =
|image17 =
|image18 =
|image19 =
|image20 =
|image21 =
|image22 =
|image23 =
|image24 =
|image25 = Nana Sutresna Sastradidjaja, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya.jpg|caption25 = <small>[[Nana Sutresna]]</small>
|image26 = Mochtar_Kusumaatmadja_(1978).jpg|caption26 = <small>[[Mochtar Kusumaatmadja]]</small>
|image27 = Marty_Natalegawa,_Menteri_Luar_Negeri_RI.jpg|caption27 = <small>[[Marty Natalegawa|Marty Nata Legawa]]</small>
|image28 = Rhoma Irama at Adi Soemarmo Airport; July 2010.jpg|caption28 = <small>[[Rhoma Irama]]</small>
|image29 = Nike_Ardilla.jpg|caption29 = <small>[[Nike Ardilla]]</small>
|image30 = Taufik Hidayat (INA) (cropped).jpg|caption30 = <small>[[Taufik Hidayat]]</small>
|image31 = Yura_Yunita_in_2022.png|caption31 = <small>[[Yura Yunita]]</small>
|image32 = Rizky Febian Ini Talkshow Netmediatama (cropped).jpg|caption32 = <small>[[Rizky Febian]]</small>
}}
|population = ± '''42.000.000'''
|region1 = '''[[Indonesia]]''' ([[Sensus Penduduk Indonesia 2010|2010]]){{Efn|Akumulasi Suku Sunda dengan Suku asal Banten}}
|pop1 = 41.359.454
|ref1 = <ref>{{cite book|last1=Naim|first1=Akhsan|last2=Syaputra|first2=Hendry|year=2011|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|location=Jakarta|publisher=Badan Pusat Statistik|isbn=9789790644175|lang=id|pp=34-38|access-date=2022-02-25|archive-date=2021-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210508052427/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|dead-url=no}}</ref>
|region2 = {{nbsp|7}}[[Jawa Barat]]
|pop2 = 30.950.858
Baris 51 ⟶ 60:
|pop6 = 451.781
|ref6 =
|region7 = {{nbsp|7}}[[
|pop7 = 180.018
|ref7 =
|region8 = {{nbsp|7}}[[
|pop8 = 82.140
|ref8 =
Baris 132 ⟶ 141:
|pop33 = 1.805
|ref33 =
|region34 = {{nbsp|7}}[[Gorontalo]]▼
|pop34 = 1.316▼
|langs= [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], serta bahasa-bahasa lainnya {{small|(bergantung kepada di mana masyarakat Sunda bertempat tinggal)}}
|rels= '''Mayoritas'''<br>{{•}} 99.84% [[Berkas:Allah-green.svg|15px]] [[Islam|Islam Sunni]]<br>'''Minoritas'''<br>{{•}} 0.09% [[Berkas:Christian cross.svg|12px]] [[Kristen]] ([[Protestan]] & [[Katolik]])<br>{{•}}0.06% Kepercayaan asli ([[Berkas:Kembang Cakra Symbol.svg|17px]] [[Sunda Wiwitan]])<br>{{•}}0.01% Lainnya ([[Berkas:Dharma Wheel (2).svg|18px]] [[Buddha]] dan [[Berkas:Om.svg|15px]] [[Hindu]])
|related=[[Suku Jawa|Jawa]]{{•}}[[Suku Betawi|Betawi]]{{•}}[[Suku Lampung|Lampung]]
|
| title = Sikap Luwes Rahasia Perantau Sunda di Jepang
| year = 2015
Baris 151 ⟶ 157:
| first = Sapto
| work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]
}}</ref>}}
'''Suku Sunda''' ({{lang-su|''Urang Sunda''}}, [[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{sund|ᮅᮛᮀ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ}}) adalah [[suku bangsa]] yang berasal dari bagian barat [[Jawa|pulau Jawa]], [[Indonesia]], dengan istilah ''[[Tatar Sunda|Tatar Pasundan]]'' yang mencakup sebagian besar wilayah administrasi provinsi [[Jawa Barat]], [[Banten]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] dan sebagian barat [[Jawa Tengah]]. Populasi suku Sunda secara signifikan juga dapat ditemukan di wilayah [[Provinsi di Indonesia|provinsi lain di Indonesia]], serta merupakan [[Kelompok etnis di Indonesia#Statistik|suku bangsa terbesar kedua di Indonesia]],<ref>{{Cite web|last=GoodStats|title=10 Suku dengan Populasi Terbanyak di Indonesia, Jawa dan Sunda Mendominasi|url=https://goodstats.id/article/10-suku-dengan-populasi-terbanyak-di-indonesia-siapa-saja-CrSl0#:~:text=Suku%20Sunda%20menjadi%20peringkat%20kedua,,%20Banten,%20dan%20DKI%20Jakarta.|website=GoodStats|language=id|access-date=2024-08-26}}</ref> dan terbesar keempat di [[Asia Tenggara]].<ref>{{Cite web|last=Kirana|first=Siti Adisya|date=2024-03-31|title=5 Etnis Terbesar di Asia Tenggara, Jawa Menduduki Peringkat Pertama?|url=https://www.viva.co.id/edukasi/1701422-5-etnis-terbesar-di-asia-tenggara-jawa-menduduki-peringkat-pertama|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2024-08-26}}</ref>
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Soendanese theepluksters TMnr 10011963.jpg|jmpl|300px|Wanita Sunda pemetik teh pada masa [[Hindia Belanda]]]]
Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah [[Bahasa Sunda|bahasa]] dan [[Budaya Sunda|budayanya]]. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, riang, dan bersahaja.<ref>
Di samping prestasi dalam bidang politik (khususnya pada awal masa kemerdekaan Indonesia) dan ekonomi, prestasi yang cukup membanggakan adalah pada bidang budaya yaitu banyaknya penyanyi, musisi, aktor, dan aktris dari etnis Sunda yang memiliki prestasi di tingkat nasional, maupun internasional.<ref>{{cite book|last = Rosidi|first = Ayip|publisher=|title =Revitalisasi dan Aplikasi Nilai-nilai Budaya Sunda dalam Pembangunan Daerah|date =|year =|url =|accessdate =|isbn = }}</ref>
Baris 162 ⟶ 167:
== Etimologi ==
Menurut Rouffaer (1905: 16) menyatakan bahwa kata Sunda berasal dari akar kata "sund" atau kata "suddha" dalam [[bahasa
Nama Sunda mulai digunakan oleh raja [[Purnawarman]] pada tahun 397 untuk menyebut ibu kota [[Kerajaan Tarumanagara]] yang didirikannya. Untuk mengembalikan pamor Tarumanagara yang semakin menurun, pada tahun 670, Tarusbawa, penguasa Tarumanagara yang ke-13, mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Kemudian peristiwa ini dijadikan alasan oleh Kerajaan Galuh untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan Tarusbawa. Dalam posisi lemah dan ingin menghindarkan perang saudara, Tarusbawa menerima tuntutan raja Galuh. Akhirnya kawasan Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan, yaitu [[Kerajaan Sunda]] dan [[Kerajaan Galuh]] dengan [[Sungai Citarum]] sebagai batasnya.
== Pandangan hidup ==
Baris 191 ⟶ 194:
Hubungan antara manusia dengan negara dan bangsanya, menurut pandangan hidup orang Sunda, hendaknya didasari oleh sikap yang menjunjung tinggi hukum, membela negara, dan menyuarakan hati nurani rakyat. Pada dasarnya, tujuan hukum yang berupa hasrat untuk mengembalikan rasa keadilan, yang bersifat menjaga keadaan, dan menjaga solidaritas sosial dalam masyarakat. Masalah ini dalam masyarakat Sunda terpancar dalam ungkapan-ungkapan:
* ''Kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara, mupakat ka
* ''Bengkung ngariung bongkok ngaronyok'' (bersama-sama dalam suka dan duka).
* ''Nyuhunkeun bobot pangayon timbang taraju'' (memohon pertimbangan dan kebijaksanaan yang seadil-adilnya, memohon ampun).
== Kepercayaan ==
== Bahasa ==
{{Main|Bahasa Sunda|Dialek bahasa Sunda}}
[[Berkas:Sundanese-consonants.svg|jmpl|240px|ka|[[Aksara Sunda Baku]]]]
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Namun,
▲Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Namun kini telah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa Sunda dalam bertutur kata.<ref>{{cite book|last = Hasbullah|first = Moeflich|publisher= Kompas Cetak|title =Tergerusnya Kebudayaan Sunda|date =|year =|url =|accessdate =|isbn = }}</ref> Seperti yang terjadi di pusat-pusat keramaian kota [[Bandung]], [[Bogor]], [[Bekasi]] dan [[Kota Tangerang|Tangerang]], dimana banyak masyarakat yang menggunakan bahasa Sunda bercampur dengan [[Bahasa Indonesia|bahasa Indonesia]].
Ada beberapa [[dialek]] dalam bahasa Sunda, para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek berbeda. Dialek-dialek ini adalah:
* Dialek Barat ([[Banten]], sebagian barat [[Kabupaten Bogor]] khususnya wilayah [[Jasinga Raya]] dan sebagian barat [[Kabupaten Sukabumi]].)▼
* Dialek Tengah Timur ([[Kabupaten Majalengka]], [[Kabupaten Indramayu]] bagian selatan, dan sebagian barat [[Kabupaten Kuningan]].)▼
* Dialek Tenggara ([[Kota Banjar]], [[Kabupaten Ciamis]], [[Kabupaten Pangandaran]], dan sebagian timur dan utara [[Kabupaten Cilacap]] khususnya [[Dayeuhluhur, Cilacap|Kecamatan Dayeuhluhur]].)▼
▲* Dialek Barat ([[Banten]], sebagian barat [[Kabupaten Bogor|kabupaten Bogor]] khususnya wilayah [[Jasinga Raya]],
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa daerah Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di Kabupaten Majalengka dan Indramayu. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Cirebon dan Kuningan, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.▼
* Dialek Utara-Pesisir (sebagian besar [[Kabupaten Bogor|kabupaten Bogor]] serta [[Kota Bogor|kota Bogor]], sebagian kecil [[Kota Depok|kota Depok]] & [[Kota Bekasi|kota Bekasi]], sebagian [[Kabupaten Bekasi|kabupaten Bekasi]], sebagian besar [[Kabupaten Purwakarta|kabupaten Purwakarta]], [[Kabupaten Karawang|kabupaten Karawang]], [[Kabupaten Subang|kabupaten Subang]], dan sebagian kecil [[Kabupaten Indramayu|kabupaten Indramayu]] bagian barat)
* Dialek Selatan/Priangan (sebagian besar [[Kabupaten Sukabumi|kabupaten Sukabumi]], sebagian timur dan selatan [[Kabupaten Bogor|kabupaten Bogor]], [[Kabupaten Purwakarta|kabupaten Purwakarta]] bagian selatan dan timur, [[Kabupaten Cianjur|kabupaten Cianjur]], [[Kota Bandung|kota Bandung]], [[Kota Cimahi|kota Cimahi]], [[Kabupaten Bandung Barat|kabupaten Bandung Barat]], [[Kabupaten Bandung|kabupaten Bandung]], [[Kabupaten Sumedang|kabupaten Sumedang]], [[Kabupaten Garut|kabupaten Garut]], sebagian kecil bagian selatan [[Kabupaten Subang|kabupaten Subang]], [[Kabupaten Tasikmalaya|kabupaten Tasikmalaya]], [[Kabupaten Majalengka|kabupaten Majalengka]] bagian selatan, [[Kota Tasikmalaya|kota Tasikmalaya]], sebagian besar [[Kabupaten Ciamis|kabupaten Ciamis]], sebagian [[Kota Banjar|kota Banjar]], dan sebagian kecil [[Kabupaten Pangandaran|kabupaten Pangandaran]])
▲* Dialek Tengah Timur (sebagian besar [[Kabupaten Majalengka|kabupaten Majalengka]], sebagian kecil [[Kabupaten Indramayu|kabupaten Indramayu]] bagian selatan, dan sebagian kecil bagian barat [[Kabupaten Kuningan|kabupaten Kuningan]]
* Dialek Timur Laut (sebagian besar [[Kabupaten Kuningan|kabupaten Kuningan]], bagian selatan [[Kabupaten Cirebon|kabupaten Cirebon]], [[Kabupaten Indramayu|kabupaten Indramayu]] bagian timur, sebagian [[Kabupaten Brebes|kabupaten Brebes]] bagian barat, serta sebagian kecil [[Kota Cirebon|kota Cirebon]])
▲* Dialek Tenggara (sebagian [[Kota Banjar|kota Banjar]], sebagian kecil [[Kabupaten Ciamis|kabupaten Ciamis]], sebagian besar [[Kabupaten Pangandaran|kabupaten Pangandaran]],
▲Dialek Barat
== Kesenian ==
=== Seni tari ===
{{artikel|Tari Sunda}}
[[Berkas : Jaipongan.jpg|jmpl|ka|tari jaipong tarian khas masarakat [[suku sunda|Sunda]]]]
Seni tari utama dalam Suku Sunda adalah [[tari jaipongan]], tari merak, dan tari topeng.
Tanah Sunda (Pasundan) dikenal memiliki
=== Seni teater ===
[[File:Dalang.jpg|jmpl|ka|[[Wayang golek]]]]
Tanah Pasundan terkenal dengan kesenian [[wayang golek]]. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Cerita wayang yang populer saat ini banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India. Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Cepot, Dawala, dan Gareng. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
=== Seni musik ===
{{artikel|Musik Sunda}}
[[Berkas:Mari bermain Angklung.jpg|jmpl|ka|pertunjukan [[Angklung]] alat musik yang berasal dari [[jawa barat]]]]
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan sinden karena nada dan ritmenya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari. Di bawah ini merupakan beberapa lagu dari daerah Sunda:
* ''[[Bubuy Bulan]]''
* ''[[Es Lilin (lagu)|Es Lilin]]''
* ''[[
* ''[[
* ''[[Mojang Priangan]]''
Selain itu, ada alat musik khas Sunda di antaranya adalah:
Baris 249 ⟶ 258:
{{main|Rumah tradisional Sunda}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Huizen in Papandak TMnr 60050402.jpg|jmpl|ka|Rumah tradisional Sunda suhunan [[Julang ngapak|Julang Ngapak]] di Papandak, Garut]]
Secara tradisional rumah orang Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m – 0,8 m atau 1 meter di atas permukaan tanah. Pada rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggi kolong ada yang mencapai 1,8 meter. Kolong ini sendiri umumnya digunakan untuk tempat mengikat binatang-binatang peliharaan seperti sapi, kuda, atau untuk menyimpan alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, garu dan sebagainya. Untuk naik ke rumah disediakan tangga yang disebut Golodog yang terbuat dari kayu atau bambu, yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.
Rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional ada atap yang bernama suhunan [[Jolopong]], Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa.
Jolopong memiliki dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah menyebelah, sedangkan lainnya lebih pendek dibanding dengan suhunan dan memotong tegak lurus di kedua ujung suhunan itu.
Baris 263 ⟶ 272:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Sundanese bruiloft in een moskee TMnr 20017927.jpg|jmpl|240px|ka|Akad nikah adat Sunda di depan penghulu dan saksi.]]
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat bilateral, garis keturunan ditarik dari pihak bapak dan ibu. Dalam keluarga Sunda, bapak yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda. Dalam suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan kekerabatan. Dicontohkannya, pertama, saudara yang berhubungan langsung, ke bawah, dan vertikal. Yaitu anak, ''incu'' (cucu), ''
Pernikahan dalam adat Sunda terdiri atas beberapa upacara. Upacara ''[[ngeuyeuk seureuh]]'' biasanya diselenggarakan sehari sebelum akad nikah.
Baris 270 ⟶ 279:
{{Main|Hidangan Sunda}}
Beberapa jenis makanan jajanan tradisional Indonesia yang berasal dari tanah sunda, seperti [[Sayur asam|sayur asem]],
== Profesi ==
Baris 276 ⟶ 285:
Mayoritas masyarakat Sunda berprofesi sebagai petani dan berladang, ini disebabkan tanah Sunda yang subur.<ref>{{cite book|last = Hendayana|first = Yayat|publisher= Pikiran Rakyat|title =Jawa Barat 2010, Terdepan atau Terpinggirkan?|date =|year =|url =|accessdate =|isbn = }}</ref> Sampai abad ke-19, banyak dari masyarakat Sunda yang berladang secara berpindah-pindah.
Selain bertani, masyarakat Sunda sering kali memilih untuk menjadi pengusaha dan pedagang sebagai mata pencariannya, meskipun kebanyakan berupa wirausaha kecil-kecilan yang sederhana, seperti menjadi penjaja makanan keliling, membuka [[warung]] atau rumah makan, membuka toko barang kelontong dan kebutuhan sehari-hari, atau membuka usaha cukur rambut, di daerah perkotaan ada pula yang membuka usaha percetakan, distro, cafe, rental mobil dan jual beli kendaraan bekas. Warung nasi khas Sunda, warung mi instan (lazim disebut "warung indomie") dan bubur kacang hijau, serta warung kopi adalah usaha ekonomi mikro sektor informal yang lazim dijalani oleh orang Sunda. Profesi pedagang keliling banyak pula dilakoni oleh masyarakat Sunda, terutama asal [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan [[Kabupaten Garut|Garut]]. [[Chairul Tanjung]] dan [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]] merupakan contoh-contoh pengusaha berdarah Sunda yang berhasil. Chairul Tanjung dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja bahkan masuk ke dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia yang dirilis majalah Forbes pada tanggal 29 November 2012.
Profesi lainnya yang banyak dijalani oleh orang Sunda adalah sebagai [[pegawai negeri sipil]], pelaut, dan [[seniman]]; baik sebagai penyanyi ataupun aktor/aktris sinetron.
==
{{notelist}}
== Lihat pula ==
{{refbegin|15em|indent=yes}}
A
Baris 363 ⟶ 374:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Topik Sunda}}
{{Authority control}}
{{EndDiv}}
[[Kategori:Suku Sunda]]
|