Sufisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-semi-indef|small=yes}}
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}{{Sufisme}}
'''Sufisme''' ({{lang-ar|صوفية|ṣufiyyah}}) atau '''tasawuf''' ({{lang-ar|تصوف|taṣawwuf}}) adalah gerakan [[Islam]] yang mengajarkan ilmu cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun lahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagiankebahagiaan yang abadi. Tasawuf pada awalnya merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam [[Islam]], dan dalam perkembangannya melahirkan [[tradisi]] [[mistik|mistisme]] [[Islam]]. [[Tarekat]] (berbagai aliran atau jalan dalam Sufi) sering dihubungkan dengan [[Syiah]], [[Sunni]], cabang Islam yang lain, atau gabungan dari beberapa tradisi {{fact}}. Pemikiran Sufi muncul di [[Timur Tengah]] pada [[abad ke-8]], sekarang tradisi ini sudah tersebar ke seluruh belahan dunia. Sufisme merupakan sebuah konsep dalam Islam, yang didefinisikan oleh para ahli sebagai bagian batin, dimensi mistis Islam; yang lain berpendapat bahwa sufisme adalah filosofi perenial yang telah ada sebelum kehadiran agama, ekspresi yang berkembang bersama agama Islam.<ref>Seyyed Hossein Nasr, 'Sufism', ''lihat'': http://dialoguetalk.org/seyyed-hossein-nasr/sufism/</ref>
<references group="Seyyed Hossein Nasr, 'Sufism', http://dialoguetalk.org/seyyed-hossein-nasr/sufism/" />
 
Baris 49:
* Al Quran pada permulaan Islam diajarkan cukup menuntun kehidupan batin umat Muslimin yang saat itu terbatas jumlahnya. Lambat laun dengan bertambah luasnya daerah dan pemeluknya, Islam kemudian menampung perasaan-perasaan dari luar, dari pemeluk-pemeluk yang sebelum masuk Islam sudah menganut agama-agama yang kuat ajaran kebatinannya dan telah mengikuti ajaran mistik, keyakinan mencari-cari hubungan perseorangan dengan ketuhanan dalam berbagai bentuk dan corak yang ditentukan agama masing-masing. Perasaan mistik yang ada pada kaum Muslim abad 2 Hijriyah (yang sebagian diantaranya sebelumnya menganut agama Non Islam, semisal orang India yang sebelumnya beragama [[Hindu]], orang-orang [[Persia]] yang sebelumnya beragama [[Zoroaster]] atau orang Siria yang sebelumnya beragama Masehi) tidak ketahuan masuk dalam kehidupan kaum Muslim karena pada mereka masih terdapat kehidupan batin yang ingin mencari kedekatan diri pribadi dengan Tuhan. Keyakinan dan gerak-gerik (akibat paham mistik) ini makin hari makin luas mendapat sambutan dari kaum Muslim, meski mendapat tantangan dari ahli-ahli dan guru agamanya. Maka dengan jalan demikian berbagai aliran mistik ini yang pada permulaannya ada yang berasal dari aliran mistik Masehi, Platonisme, Persi dan India perlahan-lahan memengaruhi aliran-aliran di dalam Islam (Prof. Dr. H. Abubakar Aceh).
* Paham tasawuf terbentuk dari dua unsur, yaitu (1) Perasaan kebatinan yang ada pada sementara orang Islam sejak awal perkembangan Agama Islam, (2) Adat atau kebiasaan orang Islam baru yang bersumber dari agama-agama non Islam dan berbagai paham mistik. Oleh karenanya, paham tasawuf itu bukan ajaran Islam walaupun tidak sedikit mengandung unsur-unsur ajaran Islam. Dengan kata lain, dalam agama Islam tidak ada paham Tasawuf walaupun tidak sedikit jumlah orang Islam yang menganutnya (MH. Amien Jaiz, 1980).<ref>Masalah Mistik Tasawuf & Kebatinan, MH. Amien Jaiz, PT Alma'arif - 1980 Bandung</ref>
* Tasawuf dan sufi berasal dari kota Bashrah di negeri Irak. Dan karena suka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba (Shuuf), maka mereka disebut dengan "Sufi". Soal hakikat Tasawuf, hal itu bukanlah ajaran Rasulullah SAW dan bukan pula ilmu warisan dari [[Ali bin Abi Thalib|Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu]]. Menurut Asy Syaikh [[Ihsan Ilahi Zhahir]] rahimahullah berkata: “Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan ataupun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al Qur’an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad SAW, dan juga dalam sejarah para sahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban [[Nasrani|Nashrani]], Brahma Hindu, ibadah [[Yahudi]] dan zuhud [[Buddha]]" - At Tashawwuf Al Mansya’ Wal Mashadir, hal. 28.(Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc).<ref>{{Cite web |url=http://www.henmobil.com/portalku/index.php?name=News&file=article&sid=148 |title=Hakikat Tasawuf dan Sufi |access-date=2007-03-08 |archive-date=2008-05-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080502154410/http://www.henmobil.com/portalku/index.php?name=News&file=article&sid=148 |dead-url=yes }}</ref>
 
== Tokoh-Tokoh Sufi ==
Baris 74:
=== Tokoh Sufi Indonesia ===
Tokoh-tokoh yang memengaruhi tasawuf di [[Indonesia]] diantaranya adalah: [[Syekh Hasan Genggong]], [[Syamsuddin As-Sumatrani]], [[Hamzah al-Fansuri|Hamzah Al-Fasuri]], [[Nuruddin al-Raniri|Nuruddin Ar-Raniri]], [[Abdurrauf as-Singkili|Syekh Abdurrauf As-Singkili]], dan [[Yusuf Al-Makassari|Syekh Yusuf Al-Makasari]].<ref>Anwar, Rosihan. ''Akhlak Tasawuf'' (Bandung: CV Pustaka Setia 2009) hlm. 225</ref>
 
== Contoh ajaran ==
Baris 182:
 
{{Topik Islam}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Sufisme| ]]