Maluku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengembalikan suntingan oleh 36.71.84.185 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz Tag: Pengembalian |
||
(106 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|provinsi|kepulauan yang mencakup provinsi tersebut|Kepulauan Maluku|kegunaan lain}}
{{Kotak info provinsi Indonesia
|
|
|
|image1= Bukit Desa Kaibobo.jpg
|image2= Northside of Banda Neira from Gunung Api Banda.jpg
|image3= Cakalele - Maluku.jpg
|
|image5=Wisata-pantai-yanain-di-maluku-tengah.jpg
|image6=Tanusang_Geser.jpg
|
}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|52,66% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 46,48% [[Kekristenan]]
** 39,64% [[Protestan]]
** 6,84% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,44% Kepercayaan |0,40% [[Hindu]] |0,02% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[bahasa Ambon|Melayu Ambon]] (bahasa daerah utama)
|IPM = {{increase}} 70,94 ([[2023]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://maluku.bps.go.id/indicator/26/216/1/indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-maluku.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2021-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=19 Mei 2024}}</ref>
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Timur|WIT]]
|utc = +09:00
|kode pos = 971''xx''-976''xx''
|kode area = {{collapsible list|
0910 - Bandanaira|
0911 - Ambon|
Baris 57 ⟶ 61:
0918 - Saumlaki|
0931 - Saparua}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
'''Maluku''' adalah sebuah [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]]. [[Ibu kota provinsi]] ini terletak di [[Kota Ambon]], yang juga merupakan kota terbesar di provinsi ini. Provinsi ini meliputi bagian selatan [[Kepulauan Maluku]]. Provinsi ini berbatasan dengan [[Laut Seram]] di bagian utara, [[Samudra Hindia]] dan [[Laut Arafura]] di bagian selatan, [[Pulau Papua]] di bagian timur, dan [[Pulau Sulawesi]] di bagian barat.{{Sfn|Kembauw|Sahusilawane|Sinay|2017|p=134}} Provinsi Maluku berada di urutan ke-28 provinsi menurut jumlah penduduk di Indonesia, pada pertengahan tahun [[2024]], populasi provinsi Maluku berjumlah 1.925.301 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="MALUKU">{{cite web|url=https://maluku.bps.go.id/publication/2021/02/26/972e698a6e9a5506eabfdf7d/provinsi-maluku-dalam-angka-2021.html|title=Provinsi Maluku Dalam Angka 2021|website=www.maluku.bps.go.id|accessdate=11 April 2021|pages=5, 71|format=pdf|archive-date=2021-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210411154620/https://maluku.bps.go.id/publication/2021/02/26/972e698a6e9a5506eabfdf7d/provinsi-maluku-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.kemendagri.go.id/files/2019-05/Kode%26Data%20Wilayah/81.maluku.fix.pdf|title=Kode dan Data Wilayah Provinsi Maluku|date=Juni 2023|website=Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|access-date=21 Oktober 2023|archive-date=2021-03-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210313201421/https://www.kemendagri.go.id/files/2019-05/Kode%26Data%20Wilayah/81.maluku.fix.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Sebelum masa penjajahan, wilayah Maluku menjadi poros perdagangan rempah dunia dengan [[cengkih]] dan [[pala]] sebagai barang dagangan utama. Hal ini membuat Maluku dijuluki sebagai "Kepulauan Rempah" hingga hari ini. Rakyat Maluku berdagang dengan para pedagang dari berbagai daerah di [[Nusantara]] maupun mancanegara seperti pedagang-pedagang [[Tionghoa]], Arab, dan Eropa. Kekayaan rempah ini pun menjadi daya tarik bangsa-bangsa Eropa yang pada akhirnya menguasai Maluku, dimulai oleh [[Imperium Portugal|Portugis]] dan terakhir [[Hindia Belanda]].{{Sfn|Latuconsina|Leirissa|p=|Ohorella|1999|pp=8–9}}
Sejarah Maluku sebagai satu kesatuan dimulai dari pembentukan tiga kegubernuran oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Perusahaan Hindia Timur Belanda]] pada abad ke-18, yaitu [[Kegubernuran Ambon|Ambon]], [[Kegubernuran Kepulauan Banda|Kepulauan Banda]], dan [[Kota Ternate]] yang disatukan oleh Hindia Belanda pada awal abad ke-19 dalam satu nama, yaitu Maluku. Setelah masa penjajahan, Maluku tetap dipertahankan seutuhnya sebagai provinsi sebelum [[Provinsi Maluku Utara]] dimekarkan menjadi provinsi sendiri pada akhir abad ke-20.{{Sfn|Thalib|2011|p=|pp=14–15}}
{{TOC limit|3}}
== Penamaan ==
'''Jazirah al-Mulk'''
Istilah “Jazirah al-Mulk” oleh para saudagar Arab, mempunyai arti: negeri raja-raja. Selain itu, dikenal juga istilah “Jazirah tuil Jabal Mulku“ dengan Pulau Halmahera sebagai pulau induk di kawasan ini.<ref>{{Cite web|date=2020-08-18|title=Potret Kemerdekaan Dari Jazirah Al – Mulk ( Maluku )|url=https://visioner.id/opini/19068/potret-kemerdekaan-dari-jazirah-al-mulk-maluku.html|website=Indonesia Visioner|language=id-ID|access-date=2024-06-14}}</ref>
'''Moloku Kie Raha'''
Nama Maluku bisa berasal dari konsep "Maluku Kie Raha". “Raha” berarti empat, sedangkan “kie” berarti gunung yang mengacu pada empat pulau bergunung yaitu Ternate, Tidore, Bacan, and Jailolo (Halmahera). Walaupun bisa juga mengacu pada daerah lain. Masing-masing memiliki pemimpin yang disebut Kolano yang kemudian bergelar Sultan. Ada berbagai macam ide untuk asal kata Maluku. “Moloku” berarti menggenggam, yang memiliki asal kata "Loku" yaitu unit dalam perdagangan. Menggunakan makna ini "Moloku Kie Raha" bisa berarti "persatuan empat kerajaan" Tetapi kata "Loku" merupakan kata serapan dari bahasa melayu. Asal kata lain berupa “Maloko” merupakan gabungan kata “Ma” yaitu penunjang dan “Loko” yang kemudian berubah menjadi "Luku" yang berarti tempat atau dunia, jika digabungkan berarti "Maloko Kie Raha" artinya “Dunia berdirinya empat gunung”.<ref>{{cite book|last1=Amal|first1=Muhammad Adnan|date=2016|title=Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950|location=Jakarta|publisher=Gramedia|isbn=978-6024241667|url-status=live}}</ref>{{rp|3}}
Baris 85 ⟶ 93:
=== Prasejarah ===
[[Berkas:Prov. Maluku.jpg|jmpl|ki|Peta Administrasi Provinsi Maluku]]
Kepulauan Maluku mulai terbentuk antara 150 hingga satu juta tahun yang lalu, antara zaman [[Mesozoikum|Kehidupan Tengah]] dan [[Pleistosen|zaman Es]]. Kepulauan Maluku tergabung dalam rangkaian [[Paparan Sahul|Dangkalan Sahul]] yang terhubung dengan [[Australia (benua)|Australia]].{{Sfn|Suwondo|1977|p=|pp=5–6}} Kepulauan Maluku pertama kali diduduki sekitar 30.000 tahun yang lalu oleh bangsa [[Austronesia]]-[[Melanesia]] yang terdiri dari [[Orang Negrito|Negrito]] dan Wedda, kemudian dilanjutkan oleh kedatangan bangsa [[Melayu Proto|Melayu Tua]], [[Melayu Deutero|Melayu Muda]], kemudian [[Ras Mongoloid|Mongoloid]], mengingat letak Maluku sebagai daerah lintas perpindahan penduduk Asia Tenggara ke Melanesia dan [[Mikronesia]].{{Sfn|Amal|2016|p=1}}{{Sfn|Suwondo|1977|p=7}} Meskipun demikian, Austronesia-Melanesia dan kebudayaannya tetap menjadi yang terbesar di Maluku.{{Sfn|Amal|2016|p=2}} [[Pulau Seram]] sebagai ''nusa ina'' (pulau ibu) memegang kunci sebagai pusat penyebaran penduduk ke seluruh penjuru Kepulauan Maluku.{{Sfn|Suwondo|1977|p=7}}
Baris 96 ⟶ 106:
=== Masa penjajahan ===
==== Masa penjajahan portugis ====
Setelah [[Perebutan Melaka (1511)|menaklukkan Melaka pada 1511]], [[Imperium Portugal|Portugis]] di bawah [[Francisco Serrão]] mencari [[Kepulauan Maluku]].{{Sfn|Leonardo de Argensola|1708|p=4}}{{Sfn|Soekmono|1981|p=49}} Serrão yang pada awalnya berlabuh di [[Pulau Ambon|Ambon]] berakhir di [[Kota Ternate|Ternate]] sebagai [[Kesultanan Ternate|sekutunya]] pada 1512.{{Sfn|Leonardo de Argensola|1708|p=5}} Sejak itu, Portugis berhasil menanamkan kekuasaannya di Maluku. Portugis membangun beberapa [[loji]] dan benteng di Ambon{{Efn|Istilah ''Ambon'' dapat merujuk pada [[Pulau Ambon]], Kepulauan Ambon yang meliputi Pulau Ambon dan [[Kepulauan Lease]] ([[Pulau Saparua|Saparua]], [[Pulau Haruku, Maluku Tengah|Haruku]], dan [[Nusalaut, Maluku Tengah|Nusalaut]]),{{sfn|Widjojo|2009|p=19}} atau kawasan Maluku Tengah yang meliputi Kepulauan Ambon-Lease, Seram, dan Buru dengan pengecualian [[Kepulauan Banda]].{{sfn|Bartels|2017a|p=388}}|name=Kegistamb}} serta [[Kepulauan Banda|Banda]] di mana terjadi penginjilan dan perkawinan campur di permukiman yang tumbuh di sekitarnya.{{Sfn|Abdurachman|2008|p=4, 127}} Banda berperan sebagai pusat perdagangan, sementara Ambon menjadi bandar.{{Sfn|Abdurachman|2008|p=127}}
==== Masa penjajahan spanyol ====
Kedudukan Portugis sempat terguncang oleh [[Imperium Spanyol|Spanyol]] yang tiba pada 1521.{{Sfn|Leonardo de Argensola|1708|p=|pp=13–14}} Kehadiran Spanyol yang bersekutu dengan Tidore menimbulkan pertikaian dengan Portugis, meski dapat diakhiri dengan penandatanganan [[Perjanjian Saragosa]] pada 1529 yang memaksa Spanyol untuk meninggalkan Maluku.{{Sfn|Leonardo de Argensola|1708|p=|pp=14, 30–32}}{{Sfn|Vogel|1877|p=|pp=132–133}} Selama berkuasa di Maluku, Portugis mengenalkan teknologi pembangunan Eropa dan tanaman-tanaman asing seperti [[Ketela pohon|ketela]] serta merintis pendidikan barat di Maluku.{{Sfn|Abdurachman|2008|p=|pp=7–8}} Dua Sultan Ternate yang kala itu menguasai sebagian besar Maluku tercatat secara resmi menyerahkan Maluku kepada [[Daftar Penguasa Portugal|Raja Portugal]], pada 1545 oleh [[Tabariji dari Ternate|Tabariji]] dan setahun setelahnya oleh [[Khairun Jamil dari Ternate|Khairun]].{{Sfn|Abdurachman|2008|p=|pp=10–11, 238–239}} Namun demikian, pusat kedudukan Portugis berpindah dari Ternate ke Ambon sejak Portugis diusir oleh [[Baabullah dari Ternate|Baabullah]] pada 1575.{{Sfn|Soekmono|1981|p=50}} Spanyol sempat kembali lagi ke Maluku pasca pembentukan [[Uni Iberia]] di bawah [[Daftar Penguasa Spanyol|Mahkota Spanyol]] pada 1580 juga dengan bersekutu bersama Tidore.{{Sfn|Abdurachman|2008|p=240}}{{Sfn|Abdurachman|2008|p=|pp=99–100}}
==== Masa penjajahan Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda (VOC) ====
[[Berkas:Defeat of the Portuguese at Amboina.jpg|kiri|jmpl|Belanda dan Hitu menaklukkan Portugis di Ambon pada 1605.]]
Belanda pertama kali menginjakaan kakinya di Maluku pada 1599 di bawah pimpinan [[Wybrand van Warwijck]] dengan mengunjungi Ambon dan Banda.{{Sfn|Brown|2004|p=179}}{{Sfn|Widjojo|2009|p=16}} Kedatangan Belanda disusul [[Kerajaan Inggris|Inggris]] yang datang di bawah pimpinan [[James Lancaster]] pada 1601.{{Efn|[[Kerajaan Inggris|Inggris]] telah datang sebelumnya ke Maluku. Inggris menjadi bangsa Eropa ketiga yang menginjakkan kakinya di Maluku, yakni pada 1579 di bawah pimpinan [[Francis Drake]]. Pada kala itu, Inggris mengunjungi Banda dan [[Pulau Buru|Buru]].{{sfn|1=Drake|2=Fletcher|3=1854|p=177}}}} Mereka membangun loji di Banda.{{Sfn|Widjojo|2009|p=11}} Setahun setelahnya, [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (VOC) dibentuk.{{Efn|Dalam peranan selanjutnya, VOC akan bertindak seperti negara. VOC diizinkan mendirikan benteng, mengangkat gubernur, memiliki tentara, dan membuat perjanjian dengan penguasa asing di Asia atas nama [[Republik Belanda]].{{sfn|1=Widjojo|2=2009|p=14}} VOC memiliki semacam kedaulatannya sendiri. Dengannya, VOC dapat mengadministrasi wilayah taklukannya sesuka hatinya.{{sfn|1=Widjojo|2=2009|p=19}}}}{{Sfn|Widjojo|2009|p=13}} Persaingan Inggris-Belanda pun terjadi pasca Inggris yang kini datang sebagai [[Perusahaan Hindia Timur Britania|Perusahaan Hindia Timur Inggris]] tiba kembali di Maluku pada 1604.{{Sfn|Ricklefs|2008|p=|pp=54–55}} Namun, setahun setelahnya, Portugis menyerah tanpa perlawanan kepada Belanda di Ambon pada 1605 dan segera meninggalkan Maluku.{{Sfn|Widjojo|2009|p=11, 19}} Sejak itu, Ambon menjadi pusat VOC di Nusantara sebelum pindah ke [[Batavia]] pada 1619.{{Sfn|Ricklefs|2008|p=54, 58}} VOC sempat mengizinkan Inggris mendirikan kantor dagang di Ambon pada 1920 karena urusan diplomatik, meski Inggris harus meninggalkan Maluku pada 1623 setelah [[Pembantaian Amboyna]] terjadi.{{Sfn|Ricklefs|2008|p=56}} Monopoli VOC menimbulkan perlawanan dari penghasil setempat dalam bentuk penyelundupan. Hal inilah yang menyebabkan [[Penaklukan Kepulauan Banda oleh Belanda|Pembantaian Banda oleh VOC]] pada 1621 dan kekerasan VOC terhadap Ambon-[[Kepulauan Lease|Lease]] yang berakhir menjadi [[Perang Ambon]] pada 1624–1658 di mana banyak rakyat Maluku dijadikan budak.{{Sfn|Ricklefs|2008|p=57}}{{Sfn|Widjojo|2009|p=1, 20}}
Baris 104 ⟶ 121:
Sebagai jajahan VOC, Kepulauan Maluku terbagi menjadi tiga kegubernuran: [[Kegubernuran Ambon|Ambon]], [[Kegubernuran Kepulauan Banda|Kepulauan Banda]], dan [[Kegubernuran Ternate|Ternate]].{{Sfn|Widjojo|2009|p=1}}
==== Masa penjajahan britania raya ====
Pada 17 Februari 1796, VOC menyerah kepada [[laksamana]] [[Kerajaan Britania Raya|Britania Raya]], Pieter Ramier sehingga [[Kota Ambon]] menjadi bagian dari wilayah Britania Raya.<ref name=":22">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Kota Ambon Masa Lalu|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/wp-content/uploads/sites/13/2015/05/artikel-ini-telah-di-publikasikan-melalui-liflet-BPNB-Ambon-2014-silakan-download2.pdf|website=|publisher=[[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]] Badan Pelestarian Nilai Budaya Ambon|access-date=4 Desember 2017|archive-date=2017-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20171204222952/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/wp-content/uploads/sites/13/2015/05/artikel-ini-telah-di-publikasikan-melalui-liflet-BPNB-Ambon-2014-silakan-download2.pdf|dead-url=no}}</ref> Britania Raya memerintah di kota sampai tahun [[1803]].<ref name=":22" />
==== Masa penjajahan Jepang ====
Pecahnya Perang Pasifik tanggal 7 Desember 1941 sebagai bagian dari Perang Dunia II mencatat era baru dalam sejarah penjajahan di Indonesia. Gubernur Jenderal Belanda A.W.L. Tjarda van Starkenborgh, melalui radio, menyatakan bahwa pemerintah Hindia Belanda dalam keadaan perang dengan Jepang.
Baris 115 ⟶ 135:
=== Pemerintah ===
{{Lihat pula|Daftar Gubernur Maluku|Daftar Wakil Gubernur Maluku|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku}}{{Multiple image
| align = right | direction = horizontal | caption_align = center | image1 = Murad_Ismail,_Gubernur_Maluku.jpg | caption1 = [[Murad Ismail]]<br /><small>[[Gubernur Maluku|Gubernur]] ke-13<br />sejak 24 April 2019</small> | image2 = Barbanas Orno, Wakil Gubernur Maluku.jpg | caption2 = [[Barnabas Orno]]<br /><small>[[Wakil Gubernur Maluku|Wakil gubernur]] ke-6<br />sejak 24 April 2019</small> | width1 = 129
| width2 = 119
}}
Maluku ditetapkan sebagai salah satu [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] yang merupakan daerah swatantra tingkat I melalui [[Undang-undang (Indonesia)|Undang-Undang]] Nomor 20 Tahun 1958 tertanggal 17 Juni 1958 yang juga dapat disebut sebagai Undang-Undang Pembentukan Maluku. Undang-undang tersebut merupakan penetapan dari Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 yang memiliki tujuan yang sama. Pada undang-undang tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku ditetapkan berkedudukan di [[Kota Ambon|Ambon]].<ref>{{Cite book|url=http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1300.pdf|title=Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 79) Sebagai Undang-Undang|last=|first=|date=17 Juli 1958|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|isbn=|location=|pages=|url-status=live|access-date=2020-04-09|archive-date=2020-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20201205194156/http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1300.pdf|dead-url=no}}</ref>
Provinsi Maluku dipimpin oleh seorang [[Daftar Gubernur Maluku|gubernur]] sebagai kepala daerah beserta [[Daftar Wakil Gubernur Maluku|wakilnya]] yang dipilih langsung oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku]] (DPRD Provinsi Maluku) yang memiliki [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku 2019–2024|45 anggota]].<ref>{{Cite web|url=http://kpu-malukuprov.go.id/penyerahan-dokumen-pengusulan-pelantikan-45-calon-terpilih-anggota-dprd-provinsi-maluku-pemilu-2019/|title=Penyerahan Dokumen Pengusulan Pelantikan 45 Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Maluku Pemilu 2019|last=|first=|date=20 Agustus 2019|website=Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku|access-date=27 Februari 2020|archive-date=2020-02-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20200218093720/http://kpu-malukuprov.go.id/penyerahan-dokumen-pengusulan-pelantikan-45-calon-terpilih-anggota-dprd-provinsi-maluku-pemilu-2019/|dead-url=yes}}</ref> Gubernur Maluku dijuluki sebagai ''Upu Latu Siwalima''.<ref>{{cite news |author=Jossy Linansera |date=15 Mei 2019 |title=Gubernur Maluku Dikukuhkan Sebagai Upu Latu |url=https://www.tribun-maluku.com/gubernur-maluku-dikukuhkan-sebagai-upu-latu/05/15/ |work=Tribun Maluku |location=Ambon |access-date=21 April 2024}}</ref> Siwalima sendiri merupakan gelar atau nama adat yang diberikan masyarakat kepada Provinsi Maluku. Gubernur dan wakilnya memiliki masa jabatan lima tahun dan dapat diperbarui sekali. Anggota DPRD pun dipilih langsung oleh rakyat dengan masa bakti lima tahun. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, gubernur dibantu oleh perangkat daerah: sekretariat daerah, sekretariat DPRD, inspektorat, 23 dinas daerah, dan 11 badan.<ref>{{Cite book|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014|title=Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah|last=|first=|date=2 Oktober 2014|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|isbn=|location=|pages=115|url-status=live|access-date=2020-04-09|archive-date=2020-06-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20200610235710/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014|dead-url=no}}</ref>
=== Pembagian administratif ===
{{Utama|Daftar kabupaten dan kota di Maluku}}
Provinsi Maluku terbagi menjadi 9 kabupaten dan 2 kota. Di bawahnya, terdapat 118 kecamatan yang terdiri dari 35 kelurahan dan 1.198 desa dan [[negeri (Maluku)|negeri]]. Di antara seluruh kabupaten dan kota, ibu kota provinsi, Ambon merupakan yang terbesar menurut jumlah penduduk dan [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]] merupakan yang terbesar menurut luas wilayah.<ref name=":0" /> Sepanjang sejarah Maluku, terdapat beberapa usaha mengubah nama kabupaten. Hingga kini, yang baru terwujud ialah pengubahan nama Maluku Tenggara Barat menjadi Kepulauan Tanimbar.<ref>{{Cite book|url=https://kemendagri.go.id/documents/2019/02/fe408ee7e204f6ba6c2c923436748850.pdf|title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat Menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Provinsi Maluku|last=|first=|date=23 Januari 2019|publisher=|isbn=|location=|pages=|url-status=live|access-date=2020-04-09|archive-date=2021-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20210114090511/https://kemendagri.go.id/documents/2019/02/fe408ee7e204f6ba6c2c923436748850.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Berikut daftar '''[[kabupaten]] dan/atau [[kota]] di [[Maluku|Provinsi Maluku]]'''
{{:Daftar kabupaten dan kota di Maluku}}
== Ekonomi ==
Baris 201 ⟶ 165:
=== Infrastruktur ===
Dengan bentuk kepulauan, transportasi di Maluku dikuasai oleh transportasi laut. Meskipun demikian, infrastruktur transportasi laut Maluku belum mampu memenuhi permintaan. Kini, di Maluku terdapat 31 [[pelabuhan penyeberangan]] dengan 66 lintas penyeberangan yang dilayani 25 unit kapal. Maluku dilalui 3 lintas [[Tol Laut]] dengan 9 pelabuhan singgah yang tersebar di seluruh penjuru kepulauan.<ref>{{Cite news|url=http://hubla.dephub.go.id/berita/Pages/MENHUB-TEMUI-GUBERNUR-DAN-BUPATI-SE-PROVINSI-MALUKU-BAHAS-PERCEPATAN-PEMBANGUNAN-INFRASTRUKTUR-TRANSPORTASI.aspx|title=Menhub Temui Gubernur dan Bupati Se-Provinsi Maluku Bahas Percepatan Pembangunan Infrastruktur Transportasi|last=|first=|date=12 November 2019|work=Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub|access-date=9 April 2020|publisher=Direktorat Jenderal Perhubungan Laut}}</ref> Sebagai pulau terbesar, transportasi darat dan jalan terpusat di [[Pulau Seram|Seram]].{{Sfn|BPS Provinsi Maluku|2019|p=510}} Maluku memiliki 13 bandara dengan 13 rute komersial dan 7 rute perintis.{{Sfn|BPS Provinsi Maluku|2019|p=|pp=527–530}} Pelabuhan terbesar Maluku adalah [[Pelabuhan Yos Soedarso|Pelabuhan Yos Sudarso]], sementara bandara terbesarnya adalah [[Bandar Udara Internasional Pattimura|Bandara Pattimura]].
Pada akhir 2019, rasio elektrifikasi Maluku baru mencapai 89%. Lebih dari empat perlima listrik Maluku dihasilkan oleh [[kapal pembangkit listrik]], terutama Kota Ambon. Maluku masih membangun beberapa pembangkit listrik, sebagian besar mesin gas dengan salah satunya [[Pembangkit listrik tenaga panas bumi|panas bumi]].<ref>{{Cite news|url=http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/27050/t/Tinjau+Kapal+Pembangkit+Listrik%2C+Komisi+VII+Dorong+100+Persen+Elektrifikasi+Maluku|title=Tinjau Kapal Pembangkit Listrik, Komisi VII Dorong 100 Persen Elektrifikasi Maluku|last=Komisi VII|first=|date=19 Desember 2019|work=Parlementaria Terkini|access-date=9 April 2020|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|archive-date=2020-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200116180448/http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/27050/t/Tinjau+Kapal+Pembangkit+Listrik,+Komisi+VII+Dorong+100+Persen+Elektrifikasi+Maluku|dead-url=no}}</ref> Dari seluruh listrik yang dihasilkan, hanya 85% yang terjual.{{Sfn|BPS Provinsi Maluku|2019|p=416}} Maluku tidak memiliki sistem gas kota; sebagian besar masyarakat menggunakan [[kayu bakar]] dan [[minyak tanah]] untuk memasak.<ref>{{Cite web|url=https://maluku.bps.go.id/statictable/2019/01/23/237/banyaknya-desa-kelurahan-menurut-jenis-bahan-bakar-untuk-memasak-yang-digunakan-oleh-sebagian-besar-keluarga-dan-keberadaan-agen-penjual-bahan-bakar-2018.html|title=Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Jenis Bahan Bakar Untuk Memasak Yang Digunakan Oleh Sebagian Besar Keluarga Dan Keberadaan Agen/Penjual Bahan Bakar, 2018|last=|first=|date=23 Januari 2019|website=Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku|access-date=9 April 2020|archive-date=2020-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20201115201005/https://maluku.bps.go.id/statictable/2019/01/23/237/banyaknya-desa-kelurahan-menurut-jenis-bahan-bakar-untuk-memasak-yang-digunakan-oleh-sebagian-besar-keluarga-dan-keberadaan-agen-penjual-bahan-bakar-2018.html|dead-url=no}}</ref> Sebagian besar masyarakat Maluku masih memanfaatkan air sumur sebagai sumber air minumnya.<ref>{{Cite web|url=https://maluku.bps.go.id/statictable/2019/01/23/239/banyaknya-desa-kelurahan-menurut-sumber-air-minum-sebagian-besar-keluarga-2018.html|title=Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Sumber Air Minum Sebagian Besar Keluarga, 2018|last=|first=|date=23 Januari 2019|website=Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku|access-date=9 April 2020}}</ref>
Baris 216 ⟶ 178:
[[Berkas:Baileo Negeri Siri Sori Amalatu (1).jpg|200px|ka|jmpl|[[Rumah baileo|Baileo]], [[rumah panggung]] di [[Sirisori Amalatu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Sirisori Amalatu]], [[Pulau Saparua|Saparua]].]]
Sebagian besar penduduk Maluku merupakan [[Orang Maluku|penduduk asli Maluku]] yang terdiri dari berbagai suku bangsa seperti suku-suku [[Suku Alifuru|Alifuru]], suku [[Orang Ambon|Ambon]], [[Suku Buru|Buru]],
Berdasarkan data dari [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Maluku:<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=18 Oktober 2021|pages=23, 36-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Baris 280 ⟶ 242:
=== Agama ===
{{See also|Konflik sektarian Maluku}}
{{Bar box|bars=
{{bar percent|[[Islam]]|green|52.
{{bar percent|[[Protestan]]|dodgerblue|39.
{{bar percent|[[Katolik]]|purple|6.
{{bar percent|Kepercayaan|black|0.
{{bar percent|[[Hindu]]|orange|0.
{{bar percent|[[Buddha]]|yellow|0.
|float=right|left1=Agama|right1=%|title=Agama di Maluku pada
==== Islam ====
Masuknya agama Islam juga melalui para pedagang Islam yang datang dari [[Jawa Timur]]. Pusat Islam di Jawa Timur sesudah runtuhnya Majapahit adalah Gresik. Dari [[Gresik]] inilah datang mubaliq-mubaliq Islam bersama para pedagang ke pulau [[Kota Ambon|Ambon]], dan mereka semuanya berpusat di kota pelabuhan Hitu. Jadi [[Kerajaan Tanah Hitu|Hitu]] merupakan daerah pertama masuknya Islam dan selanjulnya menjadi pusat penyebaran Islam di daerah sekitarnya, sekitar tahun 1500. Di Hitu dijumpai banyak pedagang-pedagang Jawa yang kemudian menetap dan ber-mukim disana.{{Sfn|Zuhdi|Wulandari|1997|p=34}}{{Sfn|Suwondo|1977|p=59}}
==== Kristen katolik & protestan ====
Katolik dibawa oleh Portugis pada abad ke-16 dengan tokoh penting [[Fransiskus Xaverius]] sebagai pelopor, lalu diteruskan oleh [[Yesuit]] dengan penganut besar di [[Pulau Ambon|Ambon]].{{Sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=28}} Kemudian, setelah Belanda mengambil alih Maluku, Protestanisme mulai menyebar.{{Sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=103}}
Gereja Protestan terbesar Maluku merupakan [[Gereja Protestan Maluku]] (GPM) yang melayani Maluku dan [[Maluku Utara]] serta merupakan hasil kemandirian dari [[Gereja Protestan di Indonesia]] (GPI). Keduanya didirikan di Ambon sebelum pada masa [[Sejarah Nusantara (1602–1800)|VOC]]-[[Sejarah Nusantara (1800–1942)|Belanda]] dan terpengaruh oleh para zending Belanda.{{Sfn|Van den End|Weitjens|p=77|2008}} Sementara itu, Maluku juga memiliki keuskupannya sendiri, yaitu [[Keuskupan Amboina]] yang merupakan [[keuskupan sufragan]] dari [[Keuskupan Agung Makassar]]. Kesukupan Amboina juga melayani [[Maluku Utara]] atau dengan kata lain melayani seluruh [[Kepulauan Maluku]].{{Sfn|Rahardi|2007|p=156}}
==== Hindu ====
Penganut Hindu tercatat ada di seluruh kabupaten dan kota dengan [[Kabupaten Buru|Buru]], [[Kabupaten Buru Selatan|Buru Selatan]], dan [[Kabupaten Maluku Tenggara|Maluku Tenggara]] sebagai kabupaten yang memiliki penduduk Hindu terbanyak.
==== Budha & konghucu ====
Buddha dan Konghucu tidak memiliki penganut di seluruh kabupaten dan kota Maluku. Buddha memiliki penganut terbanyak di [[Kabupaten Seram Bagian Timur|Seram Bagian Timur]], [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]], dan Buru, sedangkan tercatat tidak memiliki penganut di [[Kabupaten Seram Bagian Barat|Seram Bagian Barat]], [[Kabupaten Maluku Barat Daya|Maluku Barat Daya]], Buru Selatan, dan [[Kota Tual|Tual]]. Sebagai agama terkecil, penganut Konghucu hanya terdapat di daerah-daerah seperti [[Kabupaten Kepulauan Tanimbar|Kepulauan Tanimbar]], Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Buru, dan [[Kabupaten Kepulauan Aru|Kepulauan Aru]].{{Sfn|BPS Provinsi Maluku|2019|p=|pp=226–227}}<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://maluku.kemenag.go.id/halaman/pemeluk-agama|title=Persentase Pemeluk Agama Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku 2019|website=www.maluku.kemenag.go.id|accessdate=24 September 2020|archive-date=2020-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20200928185735/https://maluku.kemenag.go.id/halaman/pemeluk-agama|dead-url=yes}}</ref>
==== Pertikaian Agama 1999 ====
[[Berkas:Ambon refugees, 1999.jpg|jmpl|Prajurit TNI mengawal pengungsi konflik di Ambon pada 1999.|al=|kiri]]
Pertikaian
=== Bahasa ===
Baris 312 ⟶ 286:
=== Kesehatan ===
{{Main|Kesehatan di Maluku}}
[[Berkas:Model RSUP
Maluku menerapkan sistem pelayanan kesehatan gugus pulau dengan 56 pusat gugus tersebar di segala penjuru provinsi pada 2018. Sistem ini bertujuan untuk mengatasi kendala kesehatan Maluku selama ini, yaitu biaya pengangkutan yang mahal dan penyaluran perlengkapan yang tidak merata.<ref>{{Cite news|url=http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20190408/1529967/menerobos-tantangan-pelayanan-kesehatan-gugus-kepulauan/|title=Menerobos Tantangan Pelayanan Kesehatan di Gugus Kepulauan|last=|first=|date=8 April 2019|work=Sehat Negeriku!|access-date=10 April 2020|publisher=Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI|archive-date=2020-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20200214220019/http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20190408/1529967/menerobos-tantangan-pelayanan-kesehatan-gugus-kepulauan/|dead-url=no}}</ref> Gugus pulau dibagi berdasarkan kedekatan suatu pulau dengan pusat gugus yang memiliki sarana dan prasarana kesehatan seperti [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]] dan rumah sakit pratama. Di bawah pusat gugus, terdapat pulau satelit sebagai tempat [[Puskesmas Pembantu|puskesmas pembantu]], [[polindes]], dan bidan desa.<ref>{{Cite news|url=https://www.timesindonesia.co.id/read/news/190826/ekspedisi-gubernur-rumah-sakit-apung-cara-maluku-beri-layanan-kesehatan-daerah-terpencil|title=Ekspedisi Gubernur: Rumah Sakit Apung, Cara Maluku Beri Layanan Kesehatan Daerah Terpencil|last=Qf|first=Ahmad Jilul|date=25 November 2018|work=Times Indonesia|access-date=10 April 2020|editor-last=Mayasari|editor-first=Deasy|archive-date=2021-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210203180611/https://www.timesindonesia.co.id/read/news/190826/ekspedisi-gubernur-rumah-sakit-apung-cara-maluku-beri-layanan-kesehatan-daerah-terpencil|dead-url=no}}</ref>
Baris 319 ⟶ 293:
== Seni dan Budaya ==
=== Musik ===
Alat musik yang terkenal adalah Tifa (sejenis gendang) dan Totobuang. Masing-masing alat musik dari Tifa Totobuang memiliki fungsi yang bereda-beda dan saling mendukung satu sama lain hingga melahirkan warna musik yang sangat khas. Namun musik ini didominasi oleh alat musik Tifa. Terdiri dari Tifa yaitu, Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas, ditambah sebuah Gong berukuran besar dan Toto Buang yang merupakan serangkaian gong-gong kecil yang di taruh pada sebuah meja dengan beberapa lubang sebagai penyanggah. Adapula alat musik tiup yaitu Kulit Bia (Kulit Kerang).{{cn}}
Dalam kebudayaan Maluku, terdapat pula alat musik petik yaitu Ukulele dan Hawaiian seperti halnya terdapat dalam kebudayaan Hawaii di Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat ketika musik-musik Maluku dari dulu hingga sekarang masih memiliki ciri khas di mana terdapat penggunaan alat musik Hawaiian baik pada lagu-lagu pop maupun dalam mengiringi tarian tradisional seperti Katreji.
Musik lainnya ialah Sawat. Sawat adalah perpaduan dari budaya Maluku dan budaya Timur Tengah. Pada beberapa abad silam, bangsa Arab datang untuk menyebarkan agama Islam di Maluku, kemudian terjadilah campuran budaya termasuk dalam hal musik. Terbukti pada beberapa alat musik Sawat, seperti rebana dan seruling yang mencirikan alat musik gurun pasir.
=== Tarian ===
Tari yang terkenal dari negeri Maluku adalah [[tari Cakalele]] yang menggambarkan keperkasaan orang Maluku. Tari ini biasanya diperagakan oleh para pria dewasa sambil memegang Parang dan Salawaku (Perisai). Tarian lain seperti Saureka-Reka yang menggunakan pelepah pohon sagu. Tarian yang dilakukan oleh enam orang gadis ini sangat membutuhkan ketepatan dan kecepatan sambil diiringi irama musik.{{cn}}
Tarian yang merupakan penggambaran pergaulan anak muda adalah Katreji. Tari Katreji dimainkan secara berpasangan antara wanita dan pria dengan gerakan bervariasi yang enerjik dan menarik. Tari ini hampir sama dengan tari-tarian Eropa pada umumnya karena Katreji juga merupakan suatu akulturasi dari budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku. Hal ini lebih tampak pada setiap aba-aba dalam perubahan pola lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu proses biligualisme. Tarian ini diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa, dan bas gitar dengan pola rithm musik barat (Eropa) yang lebih menonjol. Tarian ini masih tetap hidup dan digemari oleh masyarakat Maluku sampai sekarang.
Selain Katreji, pengaruh [[Eropa]] yang terkenal adalah Polonaise yang biasanya dilakukan orang Maluku pada saat kawinan oleh setiap anggota pesta tersebut dengan berpasangan, membentuk formasi lingkaran serta melakukan gerakan-gerakan ringan yang dapat diikuti setiap orang baik tua maupun muda. Tarian bambu gila, tarian khusus yang bersifat magis, berasal dari Desa Suli. Keunikan tarian ini adalah para penari seakan-akan dibebani oleh bambu yang dapat bergerak tidak terkendali dan tarian ini bisa diikuti oleh siapa saja.{{cn}}
== Lihat pula ==
{{Portal|Maluku}}
* [[Daftar tokoh Maluku]]
*[[Daftar Fam Orang Maluku|Daftar fam orang Maluku]]
*[[Museum Maluku]]
*[[Masakan Maluku]]
*[[Orang Maluku]]
*[[Maluku FC|Maluku Fc]]
*[[Orang Maluku di Belanda]]
== Catatan kaki ==
Baris 352 ⟶ 321:
=== Referensi ===
{{reflist|
=== Daftar pustaka ===
Baris 386 ⟶ 355:
== Pranala luar ==
{{commonscat|Maluku
* {{id}} [http://www.malukuprov.go.id/ Situs resmi Pemerintah Provinsi Maluku]
* {{id}} [http://maluku.bps.go.id/ Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku]
Baris 399 ⟶ 368:
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Kepulauan Maluku]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1945]]
|