Haria, Saparua, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(45 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{negeri
|nama = Haria<br>''Leawaka
| foto = {{multiple image
| border = infobox
Baris 14:
|image7=Negeri_Haria.jpg
}}
|peta =
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Maluku Tengah
Baris 22:
|kepadatan = 570,30 jiwa/km²
|kecamatan = Saparua
|Raja =
|kode pos = 97584
Baris 42:
]
}
</mapframe>'''Haria'''
== Etimologi ==
==== Kedatangan
Sejak kedatangan orang-orang [[Portugal|Portugis]] pada abad ke-16, pelabuhan Porto-Haria makin ramai. Masyarakat Haria yang masih tinggal di pegunungan ramai turun ke pantai dan bergaul serta berniaga dengan [[Bangsa Portugis|orang Portugis]].<ref>{{Cite web|last=Team|first=Ruangguru Tech|title=Pada abad XVI bangsa Portugis tiba di KepulauanMal...|url=https://roboguru.ruangguru.com/question/pada-abad-xvi-bangsa-portugis-tiba-di-kepulauan-maluku-deskripsikan-proses-kedatangan_QU-PYCAE8RI|website=roboguru.ruangguru.com|language=id-ID|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122054216/https://roboguru.ruangguru.com/question/pada-abad-xvi-bangsa-portugis-tiba-di-kepulauan-maluku-deskripsikan-proses-kedatangan_QU-PYCAE8RI|dead-url=no}}</ref> Kemudian terjadilah perintahh untuk merelokasi negeri-negeri di pegunungan ke pantai pada masa [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]], maka semua penduduk Haria di gunung turun dan mendirikan permukiman baru. Permukiman itu disebut sebagai ''aria'' yang dalam bahasa Tana berarti pergi ke pantai. Pendapat lain mengatakan, ada kemungkinan nama Haria berasal dari orang Portugis yang menyebutkan daerah pelabuhan itu sesuai dengan daerah asal mereka di Haria, Portugal.<ref>{{Cite web|last=Suntama|first=Permadi|title=Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia: Proses & Rute|url=https://tirto.id/sejarah-kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia-proses-rute-gjCF|website=tirto.id|language=id|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325005606/https://tirto.id/sejarah-kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia-proses-rute-gjCF|dead-url=no}}</ref>
==== Negeri
Menurut F.Souisa nama Negeri Haria berasal dari kata ''aria'' yang dalam [[Bahasa Portugis]] bermakna [[tali]]. Pada suatu masa, orang-orang Portugis membuang sauh (berlabuh) akibat cuaca dan gelombang yang keras. Ketika mereka mencoba memaksa kembali berlayar kapal mereka kandas. Untuk melepaskan kapal tersebut mereka harus bekerja keras dan sering kali mengucapkan kata ''aria'' yang didengar oleh penduduk setempat. Mereka mendengarnya sebagai ''haria''. Oleh karena itu, sejak saat itu daerah pesisir yang sekarang menjadi Negeri Haria dinamakan sebagai Haria.<ref>{{Cite web|last=RI|first=Kemdikbudristek|title=Jalur Rempah Nusantara|url=https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/saling-silang-bahasa-di-nusa-ambon|website=jalurrempah.kemdikbud.go.id|language=id|access-date=2023-01-24|archive-date=2023-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230320081307/https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/saling-silang-bahasa-di-nusa-ambon|dead-url=no}}</ref>
== Sejarah ==
==== Nusa
Negeri Haria yang pertama bernama Nusahunjo dan negerinya letak di tempat lain. Kapitan Loupatty datang dengan 4 fam dari [[Pulau Seram|Seram]] ke gunung Hatu-Hahul. Empat fam tersebut yakni Loupatty sendiri, Parinussa, Sarimolle, dan Tamaela. Pada suatu waktu, kapitan Loupatty yang bernama Pattiiju berjalan-jalan di Nusa Hanjo dan bertemu dengan seorang berpakaian kapitan. Kapitan Loupatty berhadapan dengan orang itu dan keduanya mulai berkelahi. Dalam perkelahiannya kapitan Loupatty tidak mampu mengalahkan lawannya. Kedua-duanya sama kuat. Sehingga kapitan itu disebut sebagai Kapitan Hattu yang artinya keras seperti batu. Tempat pertarungan mereka dinamai sebagai Apapa yang berasal dari kata apa, kata yang dipakai
==== Negeri
Ketika marga sudah mulai banyak, maka mereka pergi ke tempat yang kedua yang bernama Amano. [[Amano]] ini dianggap sebagai salah satu negeri lama Haria yang artinya tempat yang aman. Negeri lama digunung ini disebut dengan nama Teo (nama adat) yaitu Leiwaka Amapati. Leiwaka artinya datang jaga; Ama/aman artinya Negeri ([[desa]]); Pati artinya Raja atau pemimpin. Jadi Leiwaka Amapati artinya Negeri yang dijaga dan diperintah oleh seorang Pati (Raja). Di sana sudah tinggal Kapitan Bastian Latupeirissa. Pada saat itu mereka menyangka bahwa Kapitan Latupeirissa telah memakan babi yang mereka buru. Kapitan Latupeirissa merasa malu lalu lari bersembunyi dekat kolam di sekitar Tanjung Hatualani. Oleh karenya Kapitan Latupeirissa dijuluki
==== Negeri
[[Berkas:Negeri_Haria.jpg|jmpl|250px|Pemandangan Negeri Haria dari atas Haria Gunung|kiri]]
Pada zaman [[Portugal|Portugis]], kapitan Loupatty dan kawannya yaitu Patih Sakaroni turun ke [[pantai]] cari tempat kediaman yang baru. Mereka turun dari Amano dan bermukim di tempat yang sekarang menjadi Negeri Haria. Negeri Haria itu pula mereka sematkan nama adat atau ''teon'' yang berbunyi Leawaka Amapatti. Leawaka Amapatti sebagai negeri yang baru di tepi pantai diperintah oleh Patih Sakaroni dan nanti oleh keturunannya. Patih Sakaroni menurunkan fam Manuhutu. Salah seorang keturunan beliau yang bernama Narayai menyusun sturktur pemerintahan adat bagi negeri yang baru itu. Menurut struktur tersebut, Kapitan Loupatty berkuasa sebagai raja di [[hutan]] atau [[gunung]], sedangkan Patih Sakaroni berkuasa di [[pantai]].Ketika Negeri Leawaka di pantai sudah siap untuk dihuni, maka batas-batas antara Haria dengan negeri tetangga diperjelas. Kapitan Loupatty menikam tanah yang menjadi batas antara Haria dengan [[Porto, Saparua, Maluku Tengah|Porto]]. Kapitan Hattu menikam tanah di sekitar Air Salobar, tak jauh dari negeri lama.
====
[[Berkas:Molana-islands-indonesia.jpg|jmpl|250px|Molana Island ]]
Setelah itu batu pamali negeri dipindahkan dari Amano dan di depan batu tersebut diadakalah pembangunan rumah adat atau ''baileu''. ''Baileu'' Haria sendiri dinamai Palapesi Ruma Toru. Menurut cerita baileu itu dibangun tahun 1571. Pada masa yang bersamaan dengan innaugurasi baileu Haria, Kapitan Loupatty memanggil tiga fam yang berdiam di Pulau [[Molana]]. Mereka adalah
== Geografi ==
Baris 78:
yang dilengkapi dengan sarana penyeberangan dan juga merupakan
jalur perdagangan antara pulau Saparua dan pulau-pulau lain di
Maluku.<ref>{{Cite web|title=Letak Geografis negri Haria Iklim Mata Pencarian|url=https://text-id.123dok.com/document/dzx3j5gvz-letak-geografis-negri-haria-iklim-mata-pencarian.html|website=text-id.123dok.com|access-date=2023-01-23|archive-date=2023-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230123225417/https://text-id.123dok.com/document/dzx3j5gvz-letak-geografis-negri-haria-iklim-mata-pencarian.html|dead-url=no}}</ref>
====Perbatasan wilayah====
Haria memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Baris 100:
==Pela-gandong==
Pela-Gandong adalah ikatan antara dua atau lebih negeri (desa) yang disertai sumpah dan janji yang tidak boleh dilanggar oleh warga Negeri yang mempu-nyai ikatan tersendiri. Pela Gandong sendiri merupakan intisari dari kata Pela dan Gandong. Kata Pela berasal dari kata “Pila” yang artinya buatlah sesuatu untuk kita bersama. “Pila” dalam kehidupan sehari-hari ditambah dengan kata “tu” menjadi “Pilatu”. Pilatu artinya menguatkan, mengamankan, dan mengusahakan agar sesuatu tidak mudah rusak dan pecah.
==== Sejarah hubungan pela dengan Sirisori Islam ====
[[Berkas:Duurstede Fort, Saparua, Ambon - Indonesia.jpg|jmpl|Benteng Duurstede ]]
Baris 108:
==== Sejarah hubungan pela dengan Lilibooi ====
{{Quote box
| quote = ( Negeri Haria ) 🐬
MAE NUSU ANAI LEAWAKA AMALATU
Di atas tanah para kapitan
beta Badiri yang paleng atas
untuk Kasi kanal beta pung Negeri
Pusaka Leawaka itu Haria
Dengan Gagah dan Perkasa
mengalir dari darah lautan
seng pernah taku omba
seng pernah taku aros
lautan buka arus par katong
Matahari panggel pulang
basudara yang jauh di kampong
jang lupa katong pung sodara
jang lupa Pela deng Gandong
Angin seng bisa patah kapata seng bisa ero
adat tetap adat negeri tetap negeri
kasih tarang mata rumah Kas manyala ini
obor dari Gunung saniri
Palapesi ruma toru jang sampe lupa
itu katong pung rumah tampa kumpul sodarah
tampa biking adat tampa kumpul cinta
dalam rumah adat
Di bawah langit negeri ribuan aksara tertulis
dengan sejarah dengan kapitan dengan tombak
dengan pela darah karna itu Jang lupa akan sejarah
Jang lupa ade deng kaka
Jang Lupa mangnte negeri Inga hati
inga gunung deng tanah inga Tanjong hatuhalani
Inga Haria anyer, Itu katong sudah Leawaka Amapatti
Tanah dari datuk datuk yang turung par anak cucu negeri
|width = 30%
|align = right
}}
Pada zaman dahulu kala telah terjadi peperangan jang sangat dahsyat antara dua negeri di [[jazirah]] [[Leitimur Selatan, Ambon|Leitimur]] yaitu antara [[negeri Soya]] dan negeri [[Hative Kecil, Sirimau, Ambon|Hative Kecil.]] Prerangan ini terjadi karena mongare Soya yang bernama Rehatta membawa lari jujaro Hative Kecil yang bernama Muriani. Akibat peristiwa ini, maka terjadilah peperangan antara kedua negeri ini, dimana sebagai alat [[senjata]] yang dipakai oleh negeri Hative Kecil adalah [[mata kail]] [[cakalang]] dengan talinya yang diikat pada sebuah bambu (yang biasa dipakai-oleh kita di Ambon untuk menangkap kelelawar). Senjata dari negeri Soya ini sangat berbahaya bagi pasukan dari negeri Hative Kecil, dimana dalam pertempuran itu negeri Hative Kecil banyak yang mengelami korban, dan tempat yang menjadi korban adalah di air Tantui yang banyak megalirkan darah. Akibat hebatnya pertempuran itu maka dua soa dari negeri Hative Kecil banyak yang melarikan diri ke Rumah Tiga dan terus ke negeri Hative Besar dan menetap disana. Karena peperangan ini terus berlangsung maka, negeri Hative Kecil merasa kecewa dan putus asah, maka terpaksa mereka ke negeri Haria untuk minta bantuan dari kapitan Haria dan pasukannya dimana mereka dengan rela mau membantu negeri Hative Kecil.Disini kapitan Haria dan pasukannya telah siap untuk berangkat menyeberangi lautan untuk ke teluk Baguala ([[Passo, Teluk Ambon Baguala, Ambon|Passo]]), untuk membantu negeri Hative Kecil, tapi dalam perjalanan itu maka mereka telah mencari tahu (Mawe-Mawe) dan alhasil dare mawe tadi mengatakan bahwa apabila mereka menyeberang dan singgah di Passo maka mereka akan diserbu oleh kapitan Soya dan pasukannya, akhirnya mereka mengalihkan perjalanannya melalui negeri Waai dan Liang untuk terus melalui tanjung Alang dan kemudian ke negeri [[Hative Kecil, Sirimau, Ambon|Hative Kecil]]. Tetapi dalam perjalanannya menuju Hative Kecil maka perbakalan mereka habis dan terpaksa singga di negeri Lilibooy untuk meminta bantuan dan dengan rela penduduk negeri Lilibooy membatunya, tetapi sebelum pulang mereka telah mengangkat pela dengan negeri Lilibooy, yang mana hubungan pela ini terus sampai sekarang masih ada hubungannya.
==== Sejarah hubungan pela dengan Hative Besar ====
Sesudah itu mereka berangkat untuk
== Konflik & penyelesaian konflik ==
==== Sejarah konflik dengan
==== Konflik kepemilikan air raja ====
Negeri Haria bertetangga dengan Negeri [[Porto, Saparua, Maluku Tengah|Porto]]. Keduanya seakan hampir tidak memiliki batas yang jelas satu sama lain. Bagi keduanya, Haria dan Porto mungkin sangat dekat, tapi juga sangat jauh. Hal ini berkaitan dengan permusuhan dan perbantahan antardua negeri berkaitan dengan sumber air bersih yang dikenal sebagai "Air Raja".<ref>[http://ippmassi.4umer.com/t1254-dendam-haria-porto-kembali-membara-sumber-mata-air-merenggut-nyawa-kronologis-kejadian-1-rabu-30-november-2011-pukul-21-52-s-d-kamis-1-desember-2011-pukul-03-15-wit-terjadi-puluhan-kali-ledakan-bom-dan-tembakan-yang-dilakukan-otk-2-akibat-kejad] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230117231254/https://ippmassi.4umer.com/t1254-dendam-haria-porto-kembali-membara-sumber-mata-air-merenggut-nyawa-kronologis-kejadian-1-rabu-30-november-2011-pukul-21-52-s-d-kamis-1-desember-2011-pukul-03-15-wit-terjadi-puluhan-kali-ledakan-bom-dan-tembakan-yang-dilakukan-otk-2-akibat-kejad|date=2023-01-17}} Dendam Haria Porto Kembali Membara, Sumber Mata Air Merenggut Nyawa</ref> Baik Haria maupun Porto sama-sama mengklaim kepemilikan. Meskipun begitu, klaim Negeri Porto lebih kuat karena mereka pernah memenangkan persidangan soal sengketa tanah terhadap beberapa negeri di Saparua pada masa kolonial.
Buntut dari perebutan "Air Raja" adalah kedua negeri sering baku hantam dan saling serang dengan bom dan senjata api. Bahkan baileu Haria pernah terbakar habis dalam konflik tahun 2002.<ref>[http://www.angelfire.com/home/SiAPAPorto/kabarporto.htm Kabar dari Porto] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230117231254/https://www.angelfire.com/home/SiAPAPorto/kabarporto.htm |date=2023-01-17 }} Christelijke dorpen Porto en Haria op Saparua slaags: doden en gewonden</ref> Permasalahan keduanya makin runyam tatkala Porto mengungkit soal status tanah di daerah alang-alang dekat Gunung Kerbau. Menurut Raja Porto, Haria yang berpenduduk padat, tapi sempit tidak punya lahan lagi untuk meluaskan wilayahnya. Sehingga satu-satunya cara untuk memperluas wilayah permukiman adalah dengan meminjam tanah dari negeri lain, dalam hal ini Porto.<ref>[http://www.siwalimanews.com/post/porto_miliki_bukti_kepemilikan_air_raja] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190622004053/http://www.siwalimanews.com/post/porto_miliki_bukti_kepemilikan_air_raja|date=2019-06-22}} Porto Miliki Bukti Kepemilikan Air Raja</ref>
====Penyelesaian konflik Negeri Porto & Haria====
Sepuluh butir kesepakatan damai yang telah ditandatangani kepala
== Julukan ==
==== Haria
[[Berkas:Haria_raja_laut.jpg|jmpl|250px|Lomba Manggurebe Festival Teluk Ambon |kiri]]
Melalui lomba perahu manggurube yang rutin diadakan di Ambon dalam Festival Teluk Ambon 2018. Memang negeri kelahiran Thomas Matulessy itu beberapa kali tidak ada di posisi pertama. Namun nama Haria mendominasi di hampir tiap lomba tersebut.Total ada sebanyak tujuh kali kemenangan diraih Haria sendiri maupun bersama saudara dari Negeri tetangga dalam lomba serupa. Dan kali ini Haria membuktikan, merekalah “sang raja lautan” itu. Dari kejahuan perahu bernomor 05 terpaut jauh dari dua perahu di depannya. Riuh suara ribuan warga memberi semangat bagi tim yang tengah beradu di lautan. Suasana makin spaneng manakala tim Haria melambung perahu milik tim Nolloth yang berjarak sekitar 600 meter dari garis finish. Gemuruh genderang makin meninggi, seperti membakar semangat 29 pendayung. Menjelang finisih perahu tim Haria mengambil jalur membelok, menyusul tim Nohas yang sudah nyaris menyentuh finis. “Katong ambe kanan, Nohas perahu lari lurus, katong potong supaya bakudapa di muka dan akhirnya masuk finis,” ungkap Frans Matulessy, penggebuh tifa Tim Haria dengan penuh semangat.<ref>{{Cite web|date=2018-08-20|title=Haria Raja Lautan, Berkat Penabuh Tifa Andalan {{!}} TERASMALUKU.COM|url=https://terasmaluku.com/headline/2018/08/20/haria-raja-lautan-berkat-penabuh-tifa-andalan/|website=terasmaluku.com|language=en-US|access-date=2023-01-23|archive-date=2023-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230123013442/https://terasmaluku.com/headline/2018/08/20/haria-raja-lautan-berkat-penabuh-tifa-andalan/|dead-url=no}}</ref>
== Demografi ==
====Mata
Pada umumnya masyarakat Haria Banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Alat transportasi yang digunakan
pun beragam untuk mengambil hasil laut ini misalnya: transportasi
Baris 141 ⟶ 182:
paling besar bagi tingkat pendapatan masyarakat.
=== Fam ===
==== Fam-fam
'''Haria'''
# Manuhutu ( Raja Parenta )
# Latupeirissa ( Marinyo )
# Loupatty ( Mauweng )
# Hattu ( Kapitang Negeri)
# Pauno
# Mahakena ( Malessy )
# Pelamonia
# Pattileamonia
# Komul ( Jurumudi/Sisi Perahu Belang )
# Sahuleka
# Sihasale
# Tamaela
# Ruhulesin
# Sarimole
# Souhoka
'''Pulau Molana'''
#Souissa
#
# Kainama
==== Fam-fam pendatang ====
# Leuwol
# Leimena
# Lohy
# Picarima
# Putuhena
# Takaria
# Waelauruw
# Sialana
# [[Matulessy]]
# Tuhumury
# Sellano
# Bulkol
# Sabtu
# Resley
# Lekransi
# Mataheru
# Malioy
# Sapulete
== Kelembagaan ==
=== Raja ===
Baris 177 ⟶ 238:
# Soa Titasomi
== Tokoh
===
* [[Ferril Raymond Hattu]] - pesepak bola
=== Kainama ===
* [[J.W. Kainama]], kolonel marinir TNI-AD (purn)
=== Kaya ===
* Marvey Kaya, penyanyi
=== Latupeirissa ===
* [[Cayfano Latupeirissa]], pesepak bola
* [[Gordon Abraham|Gordon Abraham Leon Latupeirissa]], penyanyi
* Johny Pol Latupeirissa, kepala BNNP [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]
* [[Marc Latupeirissa]], pesepak bola
* [[Patton Otlivio Latupeirissa]], penyani, aktor
=== Loupatty ===
* [[Daftar Bupati Sarmi|Elia Loupatty]], bupati [[Kabupaten Sarmi|Sarmi]] & [[Kabupaten Yalimo|Yalimo]], [[Papua]] & [[Papua Pegunungan]]
* Estella Loupatty, pesepak bola wanita belanda (posisi winger
=== Matulessy ===
* [[Kapitan Pattimura|Thomas Matulessy]], seorang pejuang pra-kemerdekaan Indonesia.
=== Manuhutu ===
* [[Ade Manuhutu]], penyanyi
* Drs Arie Jacob Manuhutu, M.Si, staf ahli bupati bidang kemasyarakatan dan sdm [[Mojokerto]]
* [[Johanis Hermanus Manuhutu]], presiden ke-1 [[Republik Maluku Selatan]]
* [[Melly Manuhutu]], model, pemeran, penyanyi dan politikus
* [[Susanty Manuhutu]], model, arsitek dan insinyur
=== Sahuleka ===
* [[Daniel Sahuleka]], penyanyi [[Belanda]]
* [[Onesimus Sahuleka]], rektor [[Universitas Cenderawasih|universitas cenderawasih]]
=== '''Souissa''' ===
*[[Peter M. Christian|Peter Martin Christian Souissa]], presiden ke-8 negara federasi [[Mikronesia]]
=== Tamaela ===
* [[Isaac Julius Tamaëla]], tentara dan pemimpin [[Republik Maluku Selatan]], [[Negara Indonesia Timur]] (purn.)
* [[:Berkas:Max Markus Tamaela, Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1999-2004, p891.jpg|Max Markus Tamaela]], mayor jenderal TNI-AD, [[Komando Daerah Militer XVI/Pattimura|Pangdam XV/Pattimura]] (purn.)
== Referensi ==
Baris 214 ⟶ 289:
{{Saparua, Maluku Tengah}}
{{
|