Tengkolok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
| material = [[Songket]]
| location =[[Asia Tenggara Maritim]]<ref name="IDN Tanjak">{{Cite web|url= https://sumsel.idntimes.com/travel/journal/feny-agustin/sering-salah-kira-rupanya-ini-bentuk-tanjak-asli-palembang|title= Sering Salah Kira, Rupanya Ini Bentuk Tanjak Asli Palembang}}</ref>
| manufacturer = Suku [[Suku Melayu|Melayu]]<ref name="Binus Tanjak">{{Cite web|url= https://bnsd.binus.ac.id/fashion-design/2020/12/30/fashion-leadership-theory-at-songket-lepus-palembang/|title= Fashion Leadership Theory at Songket Lepus Palembang}}</ref><ref name="Palembang Tourism Tanjak">{{Cite web|url= https://www.palembang-tourism.com/berita-795-mengenal-tanjak-palembang.html|title= MENGENAL TANJAK PALEMBANG|access-date= 2023-02-04|archive-date= 2021-04-24|archive-url= https://web.archive.org/web/20210424180750/https://www.palembang-tourism.com/berita-795-mengenal-tanjak-palembang.html|dead-url= yes}}</ref><ref>{{cite web|url=https://sumsel.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/berita-utama/3968-sosialisasi-sp2020-partisipasi-aktif-lembaga-pemerintah-dan-swasta-dalam-menyukseskan-sensus-penduduk-2020|author=Kanwil Sumsel|date=2019|title=Sosialisasi SP2020 "Partisipasi Aktif Lembaga Pemerintah dan Swasta Dalam Menyukseskan Sensus Penduduk 2020"|lang=Indonesian|website=sumsel.kemenkumham.go.id|publisher=Kantor Wilayah Sumatera Selatan - Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia|access-date=5 Februari 2023}}</ref> [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]],<ref name="Kumparan Minangkabau">{{Cite web|url= https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/mendalami-suku-minang-dari-adat-dan-budaya-hingga-keseniannya-1up1PyBShwy|title= Mendalami Suku Minang, dari Adat dan Budaya hingga Keseniannya}}</ref> [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Minahasa|Minahasa]], [[Suku Bajau|Bajau]], dan [[Suku Dayak Kadazan|Kadazan]]
| url =
}}
'''Tengkolok''', atau yang disebut juga
==Nama==
[[Berkas:Tengkuluk Jambi.jpg|jmpl|175px|Tengkuluk perempuan Jambi]]
Istilah "''tengkolok''", "''Tanjak''", dan "''setanjak''" merupaka sebuah sinonim. Kata "tengkolok" sendiri juga dapat diartikan sebagai "penutup kepala yang dikenakan oleh perempuan".<ref name=dewan_tengkolok>{{Cite web|title=Carian Umum|url=https://prpm.dbp.gov.my/cari1?keyword=tengkolok|access-date=2023-01-02|website=prpm.dbp.gov.my}}</ref> Akan tetapi, pengartian tengkolok sebagai penutup kepala yang dikenakan perempuan jarang digunakan pada masa sekarang, kecuali di beberapa wilayah di [[Jambi]]<ref name="JIUBJ" /> maupun wilayah lain yang masih menuturkan bahasa yang serumpun, seperti [[bahasa Minangkabau]]).<ref name="Tribun Tanjak Melayu">{{Cite web|url= https://pekanbaru.tribunnews.com/2017/02/03/arti-tanjak-bagi-orang-melayu?page=2|title= Arti Tanjak Bagi Orang Melayu}}</ref>
Baris 19 ⟶ 20:
==Sejarah==
[[Berkas:Tanjak 2.jpg|jmpl|Tanjak Melayu Deli Masa Kini]]
===Kerajaan Sriwijaya===
{{Kembangkan bagian}}
Baris 26 ⟶ 28:
===Masa kini===
Pada tahun 2019 Tanjak Palembang dicatat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB).<ref name="Warisan Budaya Takbenda Sumatera Selatan"
==Penggunaan==
Baris 34 ⟶ 36:
===Cerita rakyat===
{{Lihat pula|Mudzaffar Syah dari Melaka}}
Tengkolok digambarkan dalam salah satu [[cerita rakyat]] di [[Malaysia]] tentang Muzaffar Shah (1528–1549), putra [[Sultan Malaka]] terakhir dikarenakan kala itu [[Kesultanan Malaka]] direbut oleh [[Portugis]] pada tahun 1511, diundang untuk memerintah wilayah [[Perak]]. Muzaffar Shah memulai perjalanannya melalui laut, dengan membawa serta tanda kebesaran kesultanan Malaka. Tidak jauh dari pantai Perak, kapal tersebut mulai tenggelam. Ia mencoba meringankannya dengan membuang semua muatan yang ada. Namun hingga Muzaffar Shah melemparkan mahkota ke laut, kapal tidak bergeming. Sang sultan menganggap ini sebagai tanda dari atas dan bersumpah bahwa dia tidak akan pernah memakai mahkota itu lagi. Sejak saat itu, menurut legenda, para sultan mulai mengenakan bukan mahkota kerajaan, melainkan tengkolok.<ref>Tengkolok di-Raja [https://sembangkuala.wordpress.com/2009/10/30/1002/] {{
===Arsitektur===
{{Main|Perpustakaan Nasional Malaysia}}
[[File:Kuala Lumpur Malaysia National-Library-of-Malaysia-02.jpg|thumb|250px|Kenampakan Perpustakaan Nasional Malaysia dari depan]]
Bentuk dari tengkolok digunakan sebagai inspirasi desain dari [[Perpustakaan Nasional Malaysia]] yang terletak di [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]]. Perpustakaan ini dirancang pada tahun 1994 oleh arsitek [[Ikmal Hashim Albakri]] dan [[Victor Chew]]. Desain dan konsep bangunan mencerminkan identitas [[Malaysia]] yang melambangkan "pencapaian intelektual ditambah inspirasi dari warisan budaya bangsa yang kaya" {{sic}}.<ref>{{Cite web|title=:..Portal Rasmi Perpustakaan Negara Malaysia:..|url=https://www.pnm.gov.my/index.php/pages/view/265|access-date=5 Februari 2023|website=www.pnm.gov.my}}</ref><ref>Reka Bentuk Bangunan PNM [http://www.pnm.gov.my/index.php/pages/view/265] {{
== Referensi ==
|