Sistiserkosis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar |
−Kategori:Penyakit parasitik; +Kategori:Cacingan menggunakan HotCat |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 42:
Di [[Kabupaten Jayawijaya]] [[Papua]], [[Indonesia]] ditemukan 66,3% (106 orang dari 160 responden) positif menderita taeniasis solium/sistiserkosis selulosae dari [[babi]]. Sementara 28,3% orang adalah penderita sistiserkosis yang dapat dilihat dan diraba benjolannya di bawah [[kulit]]. Sebanyak 18,6% (30 orang) di antaranya adalah penderita sistiserkosis selulosae yang menunjukkan gejala [[epilepsi]]. Dari 257 [[pasien]] yang menderita luka bakar di Papua, sebanyak 82,8% menderita epilepsi akibat adanya sistiserkosis pada otak.<ref name=":3" />
Sebanyak 13,5% (10 dari 74 orang) pasien yang mengalami [[epilepsi]] di [[Bali]] didiagnosa menderita sistiserkosis di otak.<ref>{{Cite journal|last=Margono|first=S.S.|last2=Subahar|first2=R.|last3=Hamid|first3=A.|last4=Wandra|first4=T.|last5=Sudewi|first5=S.S.|last6=Sutisna|first6=P.|last7=Ito|first7=A.|date=2001|title=Cysticercosis in Indonesia: epidemiological aspects|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12041608|journal=The Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health|volume=32 Suppl 2|pages=79–84|issn=0125-1562|pmid=12041608}}</ref> Prevalensi taeniasis ''T. asiatica'' di [[
== Gejala klinis ==
Baris 74:
{{authority control}}
[[Kategori:Penyakit parasitik]]▼
[[Kategori:Penyakit hewan]]
[[Kategori:Zoonosis]]
|