Persaudaraan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(14 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
{{referensi}}
'''Persaudaraan'''
== Sejarah ==
Organisasi persaudaraan
Perkembangan ordo-ordo [[persaudaraan]] modern menjadi dinamis terutama di [[Amerika Serikat]], tempat kebebasan berserikat di luar wewenang pemerintah dengan jelas dilindungi hukum. Terdapat ratusan organisasi persaudaraan di Amerika Serikat, dan pada awal abad ke-20 jumlah anggotanya sama dengan populasi pria dewasa. (Akibat keanggotaan yang rangkap, mungkin sekitar 50% populasi pria dewasa memiliki keanggotaan organisasi.)
Pada tahun 1944, [[Arthur M. Schlesinger]] menciptakan istilah “bangsa yang berkeanggotaan” untuk menggambarkan fenomena ini. [[Alexis de Tocqueville]] juga merujuk kepada kebergantungan Amerika terhadap organisasi privat pada tahun 1830-an dalam karyanya ''[[Democracy in America]]''. Terdapat banyak atribut yang dapat dimiliki atau tidak oleh fraternitas, tergantung pada struktur dan tujuannya.
== Jenis Fraternitas ==
Satu-satunya perbedaan sejati antara fraternitas dengan bentuk organisasi sosial lainnya adalah implikasinya bahwa para anggota murni berasosiasi sebagai orang yang sederajat demi tujuan yang saling menguntungkan, dan bukan berdasarkan ikatan keagamaan, pemerintahan, komersial, ataupun kekeluargaan, meskipun ada persaudaraan yang bergerak di bidang-bidang tersebut. Di kampus universitas, fraternitas dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok berikut: sosial, layanan, profesional dan honorer.
==
Perkembangan fraternitas di Inggris dapat ditelisik sampai ke
Selama sekitar 300 tahun, ide bahwa orang awam dapat berkumpul untuk memperbaiki nasib mereka menerima pertentangan dari kaum penguasa dengan berbagai tingkat keparahan, tergantung apakah mereka dianggap sebagai sumber pemasukan (pajak) atau sebagai ancaman terhadap kekuasaan mereka.
Ketika Raja Henry III melepaskan diri dari Gereja Katolik Roma, dia menganggap gilda-gilda sebagai pendukung Sri Paus. Oleh karena itu, pada tahun 1545 dia mengambil alih aset-aset mereka. Kemudian, pada zaman kekuasaannya Ratu Elizabeth I, sang ratu mengambil alih pemagangan dari gilda-gilda sehingga pada akhir kekuasaan dia kebanyakan gilda-gilda sudah tertindas.
Penindasan terhadap
▲Selama sekitar 300 tahun, ide bahwa orang awam dapat berkumpul untuk memperbaiki nasib mereka menerima pertentangan dari kaum penguasa dengan berbagai tingkat keparahan, tergantung apakah mereka dianggap sebagai sumber pemasukan (pajak) atau sebagai ancaman terhadap kekuasaan mereka. Ketika Raja Henry III melepaskan diri dari Gereja Katolik Roma, dia menganggap gilde-gilde sebagai pendukung Sri Paus. Oleh karena itu, pada tahun 1545 dia mengambil alih aset-aset mereka. Kemudian, pada zaman kekuasaannya Ratu Elizabeth I, sang ratu mengambil alih pemagangan dari gilde-gilde, sehingga pada akhir kekuasaan dia kebanyakan gilde-gilde sudah tertindas.
▲Penindasan terhadap gilde-gilde dagang ini menyebabkan hilangnya sebuah bentuk dukungan sosial dan keuangan dari para pria dan wanita awam. Di London dan kota-kota besar lainnya, beberapa gilde (seperti [[Freemasonry]] dan Odd Fellows) berusaha bertahan dengan mengubah peran mereka menjadi fungsi dukungan sosial. Akhirnya, kelompok-kelompok ini berubah pada awal abad ke-18 menjadi organisasi –organisasi filosofis yang lebih fokus kepada cinta persaudaraan dan kehidupan yang etis. Beberapa gilde-gilde yang menjadi makmur adalah Freemasonry, Odd Fellows dan Foresters.
Terdapat berbagai fraternitas yang keanggotaannya terbatas untuk pria, namun tidak semuanya begitu karena terdapat yang
== Lihat pula ==
|