Merpati Nusantara Airlines: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
NaidNdeso (bicara | kontrib)
 
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
|parent =
|founded = 6 September 1962
|ceased = 120 Februari 20142023
|banded = 20 Februari 2023
|plan = -
|headquarters = [[Surabaya]], [[Indonesia]]
|key_people = Kapt. Asep Ekanugraha Dicky Lukman - CEO
|hubs = [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]]<br>[[Bandar Udara Internasional Juanda]]
|focus_cities = [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]]
Baris 26 ⟶ 25:
|commenced= 6 September 1962
}}
'''PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)''' adalah bekas [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang berbisnis di bidang [[penerbangan regional]].<ref name="CAPA">{{en}} [http://centreforaviation.com/profiles/airlines/merpati-nusantara-airlines-mz Center for Aviation: Merpati Nusantara Airlines]</ref> Pada tanggal 2 Juni 2022, perusahaanPerusahaan ini resmi dinyatakan [[pailit]] danpada semuatahun asetnya akan dijual.2022<ref name="pailit">{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6120707/merpati-airlines-pailit-tinggalkan-utang-rp-109-triliun|title=Merpati Airlines Pailit, Tinggalkan Utang Rp 10,9 Triliun|publisher=Detikcom|first=Ignacio Geordi|last=Oswaldo|date=10 Juni 2022|language=id|access-date=11 Juni 2022|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> dan akhirnya dibubarkan pada tahun 2023.<ref name="bubar"/>
 
== Sejarah ==
=== 1962 - 1966 ===
Perusahaan ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 6 September 1962 dengan nama "PNPerusahaan Negara Merpati Nusantara" untuk menyediakan layanan penerbangan regional.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2407/PP0191962.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1962|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=8 Juni 2022}}</ref> Awalnya, Merpati hanya memiliki 4 (empat) unit [[De Havilland Canada DHC-3 Otter|DHC-3 Otter]] yang bisa memuat 9 penumpang dan 2 (dua) unit [[Douglas DC-3|C-47, pesawat (Dakota) Douglas DC-3 versi militer]] yang dihibahkan oleh [[TNI AU]] dan bisa membawa 30 penumpang, serta modal uang sebesar Rp 10 juta.{{Sfn|Gunardjo|2010|p=38}} PadaDi tahun [[1963]], Merpatipesawat-pesawat meluncurkan[[Douglas penerbanganDC-3|Dakota]] dariini menerbangi rute antara [[Jakarta]] ke [[Semarang]],kota-kota di [[Tanjung KarangKalimantan]], danseperti [[BalikpapanPontianak]]. Pada tahun, [[1964]],Pangkalan MerpatiBun mendapat(kota)|Pangkalan hibahBun dari [[Garuda Indonesia(Kotawaringin)]] berupa sejumlah pesawat terbang yang sebelumnya digunakan oleh maskapai, [[de KroonduifBanjarmasin]] asaldan [[BelandaBalikpapan]], antarasedangkan lainuntuk tiga unitpesawat-pesawat [[DouglasDe DC-3]],Havilland duaCanada unit [[DHC-3 "Otter"|Otter]] itu, danmenerbangi saturute unitdari kota-kota di [[DHC-2 "Beaver"Kalimantan]]. Merpatitadi laluke membukakota-kota penerbangandi kepedalaman, Irian Barat,seperti [[SumateraSampit (kota)|Sampit]], dan[[Kotabaru, NusaPontianak Tenggara.Selatan, Merpati kemudian juga mulai mengoperasikan tiga unitPontianak|Kotabaru]], [[Dornier Do-28Samarinda]] dan enamlain-lain. unitArmadanya [[Pilatussaat Porteritu PC-6]].dilengkapi Padadengan tahunroda-roda [[1966]]pendarat biasa, Merpatinamun mulaiada mengoperasikanjuga tigayang unitdilengkapi Pilatusdengan Porterpelampung, terutamaagar untukbisa dioperasikanmendarat di Iriansungai-sungai, Barat.danau-danau Bertepatanataupun denganteluk-teluk penyerahanyang Iriankala Barat,itu masih banyak di [[PBBKalimantan]] juga memberi tiga unit DHC-3 Otter kepada Merpati.{{Sfn|Gunardjo|2010|p=39}}
 
==== Dwikora ====
{{main|Konfrontasi Indonesia–Malaysia}}
Pada tahun 1964, kebanyakan pilot-pilot Merpati adalah lulusan dari [[Politeknik Penerbangan Indonesia Curug|PPI Curug]] dan hanya 1 (satu) yang merupakan lulusan dari Sekolah Penerbang di [[Jepang]], Capt, Gunardjo.{{Sfn|Gunardjo|2010|p=33}}{{Sfn|Gunardjo|2010|p=41}} Kala itu, sedang digalakkan [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia|Komando Ganyang Malaysia]] yang lebih dikenal dengan [[Dwikora]], oleh [[Presiden Soekarno]], sehingga semua pilot sipil yang ada, baik di Merpati maupun [[Garuda Indonesia]], bergabung dalam [[Wing Garuda - Wing 011]] dan mendapatkan pangkat [[Letnan Dua|Letnan Dua Penerbang]].Dan sejak saat itu, para penerbang melakukan dinas tentara, yaitu membawa pasukan-pasukan yang berlatih [[terjun payung]] di area [[Bandung]], [[Semarang]], [[Surabaya]] dan beberapa kota lainnya. Selain itu, mereka juga bertugas untuk membawa [[mesiu]] dan perbekalan ke pangkalan-pangkalan [[TNI AU]] di [[Kalimantan]]. Khususnya untuk pesawat [[De Havilland Canada DHC-3 Otter|Otter]] banyak dipakai untuk mengangkut gerilyawan-gerilyawan yang terluka para dari sebuah [[landasan pacu]] yang berada dekat dengan perbatasan [[Kalimantan Timur]] dan [[Serawak]], [[Long Bawan, Krayan, Nunukan|Long Bawang]] untuk diterbangkan ke [[Tarakan]]. [[Long Bawan, Krayan, Nunukan|Long Bawang]] sendiri merupakan basis [[perang gerilya]] ke [[Serawak]].{{Sfn|Gunardjo|2010|p=41}}
 
Dengan adanya peristiwa ini, maka hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat memburuk, sehingga mengakibatkan kekurangan suku cadang dari pesawat-pesawat itu, sehingga banyak darinya terpaksa dipergunakan sebagai suku cadang kanibalisasi dan akhirnya tersisa 2 (dua) dan habis. Ketika kekurangan suku cadang tadi, pesawat [[De Havilland Canada DHC-3 Otter|Otter]] sempat juga diterbangkan oleh dua orang pilot yang diakibatkan oleh kelebihan tenaga penerbang.{{Sfn|Gunardjo|2010|p=42}} Akhirnya semua penerbang, ditarik kembali ke [[Jakarta]], namun disana juga tidak banyak pesawat yang bisa beroperasi. Pesawat [[De Havilland Canada DHC-3 Otter|Otter]] terakhir, terpaksa mendarat darurat di dekat [[Kuala Kapuas (kota)|Kuala Kapuas]] dan beberapa penumpangnya meninggal dunia. Pesawat itu akhirnya rusak berat dan tidak memungkinkan untuk diterbangkan kembali, atau dalam dunia penerbangan, dikenal dengan istilah '''''total lost''''' atau '''''written off'''''.{{Sfn|Gunardjo|2010|p=43}}
 
Saat itu, di [[Jakarta]], hanya tersisa satu [[Douglas DC-3|pesawat Dakota]] dari 2 yang dimiliki Merpati, dikarenakan satunya sudah habis [[Jam terbang|jam terbangnya]], dimana hal ini mengakibatkan, Merpati terancam [[kebangkrutan]]. [[Douglas DC-3|Pesawat Dakota]] tersisa dipakai untuk menghubungkan [[Jakarta]] - [[Pontianak]] setiap hari, hingga menjelang habis [[Jam terbang|jam terbangnya]], ia diterbangkan ke [[Manila]] untuk mendapatkan mesin-mesin baru. Hal ini membuat Merpati menjadi perusahaan di bidang [[penerbangan di Indonesia]] yang tidak memiliki [[pesawat udara]].{{Sfn|Gunardjo|2010|p=43}}
 
==== Hibah dari [[Garuda Indonesia]] ====
Merpati kemudian mendapat hibah dari [[Garuda Indonesia]] berupa sejumlah pesawat terbang yang sebelumnya digunakan oleh maskapai [[de Kroonduif]] asal [[Belanda]], dimana awalnya pesawat itu diterbangkan oleh pilot [[Garuda Indonesia]], sebelum akhirnya diserahkan ke pilot Merpati. Selain itu, [[Pemerintah Indonesia]] akan menggantikan pesawat [[De Havilland Canada DHC-3 Otter|Otter]] yang telah hilang dengan pesawat angkut ringan buatan [[Swiss]], [[Pilatus PC-6|Pilatus Porter]] sebanyak 12 (dua belas) unit. Selain itu, mulai berdatangan para pilot lulusan dari [[PPI Curug|PPI Curug angkatan 9]]. [[Pilatus PC-6|Pesawat Pilatus Porter]] itu, diterbangkan langsung oleh para pilot [[Swiss]] langsung dari [[Swiss]]. Setibanya di [[Jakarta]] dipakai berlatih dengan diterbangkan untuk rute [[Jakarta]] - [[Tanjung Karang]] pp, setiap hari. Pesawat ini kurang disukai, jika dibandingkan dengan pesawat [[De Havilland Canada DHC-3 Otter|Otter]], karena beberapa hal, antara lain yaitu memiliki tenaga lebih kecil serta penerbangannya yang lebih dibatasi mengingat sistem pendinginannya yang kurang sempurna.{{Sfn|Gunardjo|2010|p=44}}
 
==== [[Pilatus Porter|Pesawat Pilatus Porter]] ====
Setelah beberapa lama, [[Pilatus PC-6|Pesawat Pilatus Porter]] ini, dicat khas perusahaan, yaitu [[Merpati sebagai simbol|burung Merpati]] dalam kurungan, yang diperoleh dari suatu sayembara di perusahaan. Diantara beberapa karwayan, logo ini, mirip dengan tanda sebuah toko penjual bermacam-macam burung. Pesawat-pesawat ini kemudian dimodifikasi untuk bisa terbang lebih lama.Modifikasi dilakukan dengan membongkar tempat duduk dan memasang dua drum bahan bakar yang dihubungkan dengan sistem bahan bakar pesawat udara. Rencananya, ia akan dibawa menerbangi laut dengan rute ke [[Surabaya]] - [[Banjarmasin]], [[Balikpapan]] - [[Gorontalo]] - [[Manado]] - [[Morotai Jaya, Pulau Morotai|Morotai]] dan [[Sorong]]. Di saat yang sama, mulai timbul pemberontakan bersenjata di [[Irian Barat]] oleh Mandacan dan pasukannya.{{Sfn|Gunardjo|2010|p=45}}
 
=== 1967 - 1978 ===
Baris 47 ⟶ 60:
Pada tahun 2007, Merpati memesan 14 unit pesawat terbang [[Xian MA60]] untuk melayani penerbangan perintis. Merpati lalu juga mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengoperasikan 11 unit pesawat terbang berkapasitas 30 kursi untuk melayani rute domestik, serta kemungkinan akan memesan pesawat terbang [[N-219]] buatan [[PT Dirgantara Indonesia|PTDI]] sekitar tahun 2011. Pada tanggal 2 Agustus 2009, sebuah Twin Otter milik Merpati [[Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 9760|jatuh]] di pegunungan di [[Papua]], sehinggga menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 13 orang dan 3 orang kru. Pada tanggal 7 Mei 2011, satu unit pesawat [[Xian MA60]] milik Merpati dengan kode registrasi [[Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968|PK-MZK]] juga jatuh di perairan Kaimana, sehingga menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 21 orang dan 6 orang kru. Kecelakaan tersebut pun membuat sejumlah pihak mempertanyakan keputusan Merpati untuk memesan Xian MA60, serta menduga adanya penggelembungan harga dan kolusi pada proses pemesanannya. Pada bulan Oktober 2011, [[Pertamina]] menghentikan pasokan avtur ke Merpati di Surabaya dan Makassar, karena adanya utang pembelian avtur senilai Rp 270 miliar, sehingga operasi Merpati di kedua bandara tersebut terhenti.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/10/16/02111459/Merpati.Tidak.Terbang Kompas: Merpati tidak terbang]</ref> Total utang Merpati ke Pertamina adalah sebesar Rp 550 miliar, yang terdiri dari utang pokok sebesar 270 miliar, dan sisanya berupa bunga dan denda.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/10/16/10294945/Pertamina.Total.Utang.Merpati.Rp.550.Miliar Pertamina: total utang Merpati Rp550 miliar]</ref> Namun, beberapa waktu kemudian, operasi Merpati di kedua bandara tersebut dapat berjalan normal kembali. Pada tahun 2012, Merpati menutup 20 rute yang merugi, meluncurkan situs web dan [[pusat panggilan]] baru, serta menjalin kerja sama pengangkutan kargo dengan [[Pos Indonesia]]. Pada bulan Agustus 2013, Menteri BUMN, [[Dahlan Iskan]], menunjuk [[Perusahaan Pengelola Aset]] untuk memperbaiki kondisi keuangan Merpati. Pertamina lalu menghentikan pasokan avtur ke pesawat terbang milik Merpati di beberapa kota, seperti Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta, sehingga Merpati hanya dapat beroperasi di kota di mana Merpati masih dapat memperoleh avtur, yakni di Surabaya, Makassar, dan Denpasar. Pada akhir tahun 2013, satu unit Boeing 737-300 dan satu unit Boeing 737-400 yang dioperasikan oleh Merpati sejak tahun 2012, ditarik oleh penyewanya, karena Merpati menunggak biaya sewa.
 
=== 2014 - sekarang2023 ===
Pada tanggal 1 Februari 2014, Merpati resmi menangguhkan seluruh penerbangannya, karena adanya masalah keuangan yang bersumber dari berbagai utang.<ref name="PR">{{Cite web |url=http://www.pikiran-rakyat.com/node/268499 |title=Pikiran Rakyat Maskapai Merpati Berhenti Beroperasi Senin, 03/02/2014 |access-date=2014-12-18 |archive-date=2014-12-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141218103357/http://www.pikiran-rakyat.com/node/268499 |dead-url=yes }}</ref> Merpati pun diperkirakan membutuhkan Rp 7,2 triliun untuk dapat beroperasi kembali.<ref name="tribun">[http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/10/02/dahlan-menyesal-tak-mampu-selamatkan-merpati Tribunnews:Dahlan Menyesal Tak Mampu Selamatkan Merpati Kamis, 2 Oktober 2014 18:20 WIB]</ref> Menteri BUMN, Dahlan Iskan, juga menyatakan bahwa operasi Merpati harus dihentikan, agar kondisinya tidak makin buruk<ref name="CAPA"/> Walaupun terlilit utang, ''"On Time Performance"'' dari Merpati berhasil mengungguli Air Asia.<ref name="Solopos">[http://www.solopos.com/2014/02/17/merpati-berhenti-beroperasi-meski-dililit-utang-on-time-performance-merpati-ungguli-air-asia-490094 MERPATI BERHENTI BEROPERASI:Meski Dililit Utang, On Time Performance Merpati Ungguli Air Asia Senin, 17/2/2014]</ref>
 
Pada tanggal 18 September 2014, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menyatakan bahwa pemulihan Merpati akan membutuhkan Rp 15 triliun, yakni untuk menutup pembayaran gaji, serta berbagai kerugian yang dan utang pada sekitar 2.000 pihak.<ref name="CAPA"/> Dahlan Iskan menyatakan bahwa rencana untuk menghidupkan kembali maskapai ini menemui jalan buntu, karena [[restrukturisasi]] aset dan rencana penjualan tidak lagi menguntungkan.<ref name="CAPA"/> Rencana penjualan fasilitas pemeliharaan milik Merpati dinilai berkisar pada harga Rp. 300 juta rupiah (USD 25.000).<ref name="CAPA"/> Namun, Ketua [[Komisi Pengawas Persaingan Usaha]] (KPPU), M. Nawir Messi menilai bahwa penutupan Merpati lebih kepada masalah politik, bukan karena harga.<ref name="okezone">[http://economy.okezone.com/read/2014/11/12/320/1064654/kppu-merpati-tutup-karena-masalah-politik Okezone Ekonomi: KPPU: Merpati Tutup karena Masalah Politik Rabu, 12 November 2014 - 19:14 wib |Raisa Adila - Okezone]</ref> Pada tanggal 2 Juni 2022, perusahaan ini resmi dinyatakan [[pailit]] oleh Pengadilan Niaga Surabaya. Dengan demikian, kewajiban Merpati kepada pihak ketiga, seperti pesangon kepada eks karyawan, akan diselesaikan dengan penjualan seluruh aset melalui mekanisme lelang.<ref name="pailit"/> Pada 20 Februari 2023, perusahaan ini resmi dibubarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Pembubaran Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Merpati Nusantara Airline.<ref name="bubar">{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230223081008-4-416220/resmi-bubar-bye-bye-merpati-dan-kertas-leces|title=Resmi Bubar, Bye-Bye Merpati dan Kertas Leces|publisher=CNBC Indonesia|first=Emir|last=Yanwardhana|date=23 Februari 2023|language=id|access-date=17 Mei 2023}}</ref>
 
== Tujuan ==
Baris 160 ⟶ 174:
 
== Insiden ==
* [[7 Januari]] [[2012]], pukul 15.45 WIB, Merpati Nusantara Airlines jenis MA-60 dengan nomor penerbangan MZ 536 terperosok di [[Bandar Udara H. Asan|Bandar Udara Haji Asan Sampit]], [[Kabupaten Kotawaringin Timur]], [[Kalimantan Tengah]]. Pesawat rute [[Surabaya]]-[[Sampit]] ini dipiloti oleh Kapten Saptono dan kopilot Fauldort. Pesawat ini membawa 46 penumpang dewasa, 10 anak-anak, enam bayi dan enam awak pesawat. Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa dan seluruh penumpang selamat.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2012/01/07/1916130/Pesawat.Merpati.Terperosok.di.SampitKompas: Pesawat Merpati Terperosok di Sampit]</ref>
* [[10 Juni]] [[2013]], Pesawat Merpati Airlines MA-60 tujuan [[Bajawa]]-[[Kupang]] mengalami kecelakaan di [[Bandara El Tari]] [[Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]].<ref>[http://video.news.viva.co.id/read/26137-pesawat-merpati-kecelakaan-di-kupang Viva News: Video Pesawat Merpati Kecelakaan di Kupang]</ref><ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/readfoto/2013/06/10/110231/2268658/157/1/merpati-crash-landing-di-bandara-el-tari?nd771104fvt |title=Detik: FotoMerpati Crash Landing di Bandara El Tari |access-date=2013-06-11 |archive-date=2013-06-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130613064319/http://news.detik.com/readfoto/2013/06/10/110231/2268658/157/1/merpati-crash-landing-di-bandara-el-tari?nd771104fvt |dead-url=yes |work=[[Detik.com|detikcom]] }}</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2013/06/10/103345/2268619/10/merpati-crash-landing-di-bandara-el-tari-evakuasi-diperkirakan-4-jam?nd771104bcj Detik: Merpati Crash Landing di Bandara El Tari, Evakuasi Diperkirakan 4 Jam]</ref>
*Pada 7 Mei 2011, Xian MA60X milik Merpati Nusantara Airlines jatuh ke laut saat akan mendarat di Bandar Udara Utarom, Kaimana, Papua Barat. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 27 orang tewas.[11]<ref>{{Cite web|date=2011-05-07|title=Merpati Jatuh ke Laut, 27 Orang Tewas|url=https://regional.kompas.com/read/2011/05/07/1415026/Merpati.Jatuh.ke.Laut.27.Orang.Tewas|website=Kompas|access-date=2023-12-27}}</ref>
 
== Galeri ==
Baris 190 ⟶ 204:
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist|30em}}
 
=== Daftar Pustaka ===
# {{Cite book|title=Langit Tiada Batas - Kisah Nyata Pengalaman Terbang|last=Gunardjo|first=Capt.|publisher=Pustaka Sinar Harapan|year=2010|isbn=979-416-929-3|location=Jakarta|ref=harv}}
 
== Pranala luar ==