Wahana dirgantara super: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi: pembersihan kosmetika dasar, added uncategorised tag
Gadih Ranti (bicara | kontrib)
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
<!--Menghapus tag rapikan secara sembarangan akan diblok-->
 
'''Wahana Dirgantara Super''' ([[bahasa Inggris]]: '''''High Altitude Platform System''''') adalah [[teknologi]] yang menyediakan layanan ''wireless narrowband'' dan telekomunikasi broandband. Sebuah teknologi yang mirip dengan sistem satelit, namun HAPS beroperasi pada ketinggian 5–20&nbsp;km di lapisan stratosfer. HAPS adalah sebuah platform (wahana) terrestrial namun ‘non-ground’ alias tidak berada di tanah tetapi di lapisan udara. HAPS mampu menjangkau area seluas 1000&nbsp;km dalam diameter, bergantung pada lokasi penerima sinyal.

Jangkauan HAPS yang kurang luas ini disebabkan ia berada pada ketinggian yang masih termasuk permukaan bumi, berbeda dengan satelit yang jangkauannya lebih tinggi.
 
Kebutuhan akan jasa multimedia yang berpita lebar dan berkecepatan tinggi semakin besar dan meningkat begitu cepat. Hal ini menuntut adanya penambahan lebar pita frekuensi juga kecepatan implementasi. Adanya Lapisan stratosfer yang berada stabil di atas lapisan perubahan cuaca serta jauh di atas jalur penerbangan sipil dan awan hujan membuatnya memiliki kriteria yang tepat sebagai tempat untuk meletakkan wahana yang berkaitan dengan telekomunikasi, broadcasting dan teknologi multimedia. Maka lahirlah teknologi HAPS sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu. HAPS sangat potensial untuk dipakai dalam industri ''wireless''.
Baris 11 ⟶ 13:
Teknologi HAPS dikatakan sebagai solusi atas kekurangan infrastruktur yang terdapat pada sistem terrestrial dan satelit. Kekurangan sistem terrestrial adalah pada fleksibilitas dan mobilitasnya, memang sistem ini membuat pemakainya bisa menempatkan payload mereka dengan posisi yang dekat dari bumi, namun harga yang harus mereka bayar tergolong besar . Sedangkan kekurangan sistem satelit adalah risiko yang tinggi, ''limited bandwith expansion'' dan ''time delay'' yang tinggi untuk suara dan data interaktif, serta biaya keseluruhan yang mahal (perakitan, perawatan, peluncuran, dll). Jadi sebenarnya HAPS mencoba menggabungkan konsep sistem satelit pada jangkauan terestrial. HAPS juga dapat diterapkan sebagai faktor komplemen dari jaringan terestrial atau satelit yang ada. Bisa juga digunakan sebagai backup emergency atau pelimpahan beban traffic. Teknologi HAPS ditetapkan sebagai platform dari teknologi generasi ke 3 atau 3G. Platform yang akan ditempati oleh HAPS adalah perangkat ''base station'' pada sisi terrestrial.
 
== Komponen penyusun HAPS ==
HAPS terbagi jadi dua bagian utama yaitu:
* ''Platform'' atau wahana yang terdiri dari perangkat propulsi, bahan bakar, perangkatkomunikasi, pengendalian-pengukuran, dan penyediaan energi.
Baris 21 ⟶ 23:
HAPS dapat diimplementasikan secara ''stand alone'', artinya satu HAPS untuk satu kota/aplikasi dan tidak terkait dengan HAPS yang lain, atau sebagai satu kesatuan jaringan (beberapa HAPS saling terhubung). Penggunaan HAPS jaringan biasanya untuk mencakup daerah yang sangat luas atau memanjang.
 
== Kelebihan dan Keunggulan HAPS ==
Adapun beberapa keuntungan ataupun kelebihan HAPS antara lain:
* Dari segi biaya
Baris 50 ⟶ 52:
* Pengaturan lalulintas, keperluan kepolisian, pengindraan dalam bidang militer, dll.
 
== Perkembangan HAPS di Indonesia ==
Di Indonesia wacana mengenai HAPS baru sebatas teori dan desain di atas kertas. Dengan teknologi terapan yang ada sekarang, tampaknya masih cukup lama Indonesia akan mampu membuat balon udar raksasa sebagai salah satu wahana HAPS, apalagi mengembangkan teknologi HAPS itu sendiri. Balon udara raksasa yang ada di Indonesia kini hanya mampu bertahan selama beberapa jam di udara. Padahal sebagai pengganti satelit, balon udara raksasa harus mampu bertahan di udara selama beberapa bulan bahkan tahun. Di luar negeri pun konsep teknologi HAPS ini belum bisa menjadi hal yang komersial, masih pada batas penelitian. Namun sudah banyak yang melakukan percobaan terhadap sistem dengan konsep ini.
Pemahaman dan penelitian HAPS harus dilakukan secara sinergis dari berbagai disiplin ilmu dan ke-tehnikan. Penelitian terhadap karakter meteorologi-geofisika atmosfer dan karakter propagasi frekuensi (khususnya frekuensi EHF) merupakan hal-hal yang penting dilakukan di dalam penguasaan dan penerapan HAPS di atau Indonesia. Perlu pula dicermati pengaruh interferensi frekuensi uplink dengan satelit dan sistem terestrial (uplink dan down link).
Baris 57 ⟶ 59:
* Untuk sub-urban dengan aplikasi internet, broadcast, telekomunikasi, tele-medecine, teleeducation dan penginderaan jarak jauh.
* Untuk daerah rural/remote (hutan dan laut) HAPS dapat digunakan untuk penginderaan jarak jauh dan telekomunikasi.
 
== Rujukan ==
* Eddy Setiawan,” High Altitude Platform System”,www.assi.or.id
* Dr.Ir. Djoko Sardjadi, ”PTTA Sebagai Platform Relay Komunikasi”, Aerospace Design Business Center, ITB Bandung
 
== Pranala luar ==
Baris 63 ⟶ 69:
* http://www.angkasa-online.com/11/02/lain/lain10.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070810202621/http://www.angkasa-online.com/11/02/lain/lain10.htm |date=2007-08-10 }}
* http___www.bakom.admin.ch_dokumentation_zahlen_00545_00547_00553_index.pdf
 
== Referensi ==
* Eddy Setiawan,” High Altitude Platform System”,www.assi.or.id
* Dr.Ir. Djoko Sardjadi, ”PTTA Sebagai Platform Relay Komunikasi”, Aerospace Design Business Center, ITB Bandung
 
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}