Kuala Pembuang (kota): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(80 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox settlement
|name = Kuala Pembuang
Baris 5 ⟶ 4:
|native_name_lang = <!-- ISO 639-1 code e.g. "fr" for French. If more than one, use {{lang}} instead -->
|settlement_type = Ibukota kabupaten
|image_skyline = Tameng Roundabout in Kuala Pembuang
|imagesize =
|image_alt =
|image_caption =
|image_flag =
|flag_alt =
Baris 20 ⟶ 19:
|pushpin_map = Indonesia Kalimantan Tengah#Indonesia Kalimantan#Indonesia
|pushpin_map_alt =
|pushpin_map_caption =
|pushpin_label_position = top
|coordinates = {{coord|-3.3871|112.5434|type:city
|coor_pinpoint =
|coordinates_footnotes =
Baris 57 ⟶ 56:
<!-- ALL fields with measurements have automatic unit conversion -->
<!-- for references: use <ref> tags -->
|
|area_urban_footnotes = <!-- <ref> </ref> -->|area_rural_footnotes = <!-- <ref> </ref> -->
|area_metro_footnotes = <!-- <ref> </ref> -->
Baris 66 ⟶ 65:
|area_blank2_title =
<!-- square kilometers -->
|area_total_km2 = 123.10
▲|area_total_km2 = 123,10<ref>{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik – Luas Wilayah Kabupaten Seruyan Menurut Kecamatan dan Desa|date=2016|url=https://seruyankab.bps.go.id/statictable/2015/05/18/4/luas-wilayah-kabupaten-seruyan-menurut-kecamatan-dan-desa-kelurahan-2016.html|website=seruyankab.bps.go.id|access-date=2023-02-24 |quote=002. Kuala Pembuang 2: 74 km²/ 005. Kuala Pembuang 1: 49 km²}}</ref>
|area_land_km2 =
|area_water_km2 =
Baris 90 ⟶ 89:
|population_footnotes =
|population_as_of =
|population_total =
|population_density_km2 =
|population_note =
|population_demonym =
Baris 107 ⟶ 106:
|module =
|footnotes = }}
[[File:Kuala Pembuang in August 17.jpg|thumb|
'''Kuala Pembuang''' (disingkat: '''KLP''';<ref>
Kuala Pembuang dikenal memiliki banyak sumber daya dan pemandangan alam yang indah. Sehingga, kota ini memiliki banyak tempat yang dijadikan
== Geografi ==
Kuala Pembuang terletak di
== Sejarah ==
Beberapa tradisi lisan masyarakat setempat menyebut "Datuk Samudin" sebagai orang pertama yang menempati wilayah sekitar [[Sungai Perlu, Seruyan Hilir, Seruyan|Sungai Perlu]] dan membuka akses menuju Kuala Pembuang serta mendirikan perkampungan di sana. Samudin kemudian mendirikan sebuah kampung di sana. Bagi masyarakat [[Seruyan Hilir, Seruyan|Seruyan Hilir]] dan sekitarnya, Samudin adalah orang yang terhormat dan mereka menganggapnya sebagai leluhur.<ref>{{Cite web|last=Saturi|first=Sapariah|date=2019-11-17|title=Masalah Pembangunan Pelabuhan Segintung Sudah Terendus Lama|url=https://www.mongabay.co.id/2019/11/17/masalah-pembangunan-pelabuhan-segintung-sudah-terendus-lama/|website=Mongabay.co.id|language=en-US|access-date=2023-02-24|quote=Sungai Perlu dihuni sejak 1916. Samudin, adalah nama leluhur Sungai Perlu dan tokoh sejarah di Kuala Pembuang yang membuka perkampungan itu. Samudin diabadikan jadi nama jalan di kota Kuala Pembuang. “Datuk saya, Samudin membuka Sungai Perlu untuk kebun kelapa dan mencari ikan,” kata Hasanudin.}}</ref><ref>{{Cite web|title=Bandara dan RSUD di Kuala Pembuang akan Ganti Nama|url=https://wartaekonomi.co.id/read157767/bandara-dan-rsud-di-kuala-pembuang-akan-ganti-nama|website=Warta Ekonomi|language=id|access-date=2023-02-24|quote=Selain Kapten Mulyono, tokoh lain yang namanya akan digunakan untuk RSUD adalah Datuk Samudin yang merupakan tokoh sejarah dibalik berdirinya Kuala Pembuang yang kini menjadi Ibu Kota Seruyan.}}</ref>
▲=== Sejarah Awal ===
''Pembuang'' merupakan salah satu permukiman tertua di Kabupaten Seruyan. Nama daerah ini sudah ada disebut di dalam [[Hikayat Banjar]] yang bagian terakhirnya ditulis pada tahun [[1663]].<ref name="hikayat banjar"/> Nama Pembuang diberi oleh [[Pangeran Dipati Anta-Kasuma]] yang merupakan putera Sultan Banjar IV [[Mustainbillah]]. Semula tempat itu akan dijadikan ibukota kerajaan yang akan didirikan olehnya, tetapi kemudian dibatalkan.<ref name="hikayat banjar">{{ms}}[[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref>▼
=== Historiografi ===
Tahun [[1787]], [[Sunan Nata Alam]] menyerahkan Pembuang dan [[Kabupaten Seruyan|sekitarnya]] kepada [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] [[Imperium Belanda|Belanda]]. Wilayah ini dijadikan sebuah onderdistrik Hindia Belanda dengan nama [[Pemboewan]].<ref name="hikayat banjar"/>▼
▲
▲
Pemerintahan onderdistrik yang beribu kota di Pembuang Hulu dipindahkan ke Kampung Beratih pada tahun 1905. Wilayah ini akhirnya berganti nama menjadi Kuala Pembuang karena letaknya di pesisir selatan. Posisi ini dianggap strategis terutama bagi kegiatan pemerintahan, perhubungan dan perekonomian saat itu.<ref name="jjras">{{cite book | title= Hikajat Bandjar. A study in Malay historiography | author=Johannes Jacobus Ras | id=OCLC 38909 | year = 1968}}</ref>▼
▲
===
[[Berkas:Beratih Village.jpg|thumb|250px|ka|Kampung Beratih, sekarang Kuala Pembuang (
[[Berkas:Kuala Pembuang.jpg|thumb|250px|ka|Kuala Pembuang pada masa pemerintahan [[Yulhaidir]].]]
Setelah [[Revolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]], pada tahun 1946, pemerintahan Distrik Pambuang diubah menjadi kecamatan dengan nama Kecamatan Seruyan, dengan pemerintahannya yang tetap berada di Kuala Pembuang.<ref>{{Cite web|title=Sejarah – Kabupaten Seruyan|url=https://seruyankab.go.id/sejarah/|language=id-ID|access-date=2023-01-05}}</ref> Pada tahun 2002, setelah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pemekaran provinsi [[Kalimantan Tengah]] diresmikan, pemerintahan Kecamatan Seruyan diubah menjadi Kabupaten Seruyan. Ibu kotanya terletak di Kuala Pembuang dengan pejabat sementara, Loper Anggus.<ref>{{cite web |url=http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/62/name/kalimantan-tengah/detail/6207/seruyan |title=Profil Kabupaten Seruyan |publisher=kemendagri.go.id |accessdate=12 November 2016 |archive-date=2016-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161112141733/http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/62/name/kalimantan-tengah/detail/6207/seruyan |dead-url=yes }}</ref>
Pada tahun
▲Pada tahun [[2003]], [[Darwan Ali]] terpilih sebagai bupati pertama Kabupaten Seruyan. Ia lalu mengadakan pembangunan di daerah Kabupaten Seruyan terutama di Kuala Pembuang.<ref>{{Cite journal|last=Rahayu|first=Eka Fajar|last2=Mansyur|first2=Mansyur|date=2016-03|title=OTONOMI DAERAH DAN PEMEKARAN WILAYAH SERUYAN TAHUN 2002|url=http://eprints.ulm.ac.id/1224/|journal=Prabayaksa, Jurnal Pendidikan Sejarah|volume=4|issue=1|pages=25–39|issn=2354-7332}}</ref>
== Pemerintahan ==
[[File:
Kuala pembuang secara administrasi terbagi menjadi dua [[kelurahan]], yaitu [[Kuala Pembuang I, Seruyan Hilir, Seruyan|Kuala Pembuang I]] dan [[Kuala Pembuang II, Seruyan Hilir, Seruyan|Kuala Pembuang II]]. Pemerintahan Kuala Pembuang bertumpu pada [[Lurah (jabatan)|lurah]] yang ditunjuk langsung oleh [[Daftar Bupati Seruyan|Bupati Kabupaten Seruyan]]. Pemerintahan di Kuala Pembuang sangat unik karena tidak diatur oleh satu pemerintahan tunggal melainkan setiap lurah mengatur kelurahannya masing-masing. Kuala pembuang, selain menjadi ibukota kabupaten, juga menjadi ibukota dari Kecamatan [[Seruyan Hilir, Seruyan|Seruyan Hilir]].{{cn}}
== Ekonomi ==
Dilihat dari ekonominya, masyarakat Kuala Pembuang banyak yang bekerja sebagai [[petani]]. Hal itu dikarenakan [[lahan]] di Kuala Pembuang sangat luas sedangkan wilayah kependudukannya yang sangat kecil. Selain sebagai petani, masyarakat Kuala Pembuang juga mengandalkan hasil dari laut dan [[Sungai Seruyan]], membuat kerupuk ikan pipih (makanan khas kabupaten seruyan),<ref>{{Cite web|last=Dayak|first=Media|date=2021-09-29|title=Media Dayak – Perajin Krupuk Khas Kuala Pembuang, salah Satu Sektor Penggerak Ekonomi –|url=https://mediadayak.id/perajin-krupuk-khas-kuala-pembuang-salah-satu-sektor-penggerak-ekonomi/|website=Media Dayak|language=id-ID|access-date=2022-08-06}}</ref> dan menjadi pekerja. Pasca [[Independen]] [[Sudarsono (politikus)|Sudarsono]], ekonomi Kuala Pembuang mulai beralih ke bidang [[industri]] [[Minyak sawit|minyak kelapa sawit]].<ref>{{Cite news|last=A.|last2=Terkini|title=Sudarsono-Khairil bertekad jadikan Kuala Pembuang pusat ekonomi|url=https://kalteng.antaranews.com/berita/282862/sudarsono-khairil-bertekad-jadikan-kuala-pembuang-pusat-ekonomi|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2022-08-06|last3=News|first3=Top|last4=Terpopuler|last5=Nusantara|last6=Nasional|last7=Daerah|first7=Kabar|last8=Internasional|last9=Bisnis|first=Zaenal}}</ref> Masyarakat Kuala Pembuang kebanyakan mengandalkan [[Bandar Udara Kapten Mulyono]], [[Jembatan Seruyan]] dan [[Pelabuhan Segintung]] sebagai sarana distribusi.<ref>{{Cite web|last=Supriadi|first=Eko|date=2024-05-30|title=Pelabuhan Teluk Segintung Harus Memberikan Efek Domino dalam Peningkatan Perekonomian|url=https://prokalteng.jawapos.com/pemerintahan/pemkab-seruyan/30/05/2024/pelabuhan-teluk-segintung-harus-memberikan-efek-domino-dalam-peningkatan-perekonomian/|website=Prokalteng|language=id|access-date=2024-08-02}}</ref><ref>{{Cite web|title=DPRD Apresiasi Bandara Kuala Pembuang Beroperasi|url=https://www.borneonews.co.id/berita/124488-dprd-apresiasi-bandara-kuala-pembuang-beroperasi|website=www.borneonews.co.id|language=en|access-date=2024-08-02}}</ref>
== Referensi ==
|