Kereta Api Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(214 revisi perantara oleh 36 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|
{{Infobox rail
| railroad_name = PT Kereta Api Indonesia (Persero)
| caption =[[Kereta api Argo Bromo Anggrek]]
| fleet = {{collapsible list|
|420 [[lokomotif]]
|1.252 [[KRL]]
|186 [[LRT]] (wilayah [[Jakarta]])
|121 [[kereta rel diesel]]
|1.607 [[kereta penumpang]]
|6.782 [[gerbong]]<ref name="
}}
| system_map =
Baris 22 ⟶ 21:
| map_caption =
| logo_filename = Logo PT Kereta Api Indonesia (Persero) 2020.svg
| logo_size =
| image =AnggrekHypeKLDB.jpg
| image_size = 240px
| marks =
| gauge = {{RailGauge|1435mm|lk=on}} (Aceh, Sulawesi dan LRT Jabodebek)<br />{{RailGauge|1067mm|lk=on}} (Jawa & Sumatra)
| old_gauge = {{RailGauge|750mm|lk=on}} (sepur [[Atjeh Tram]])<ref name="lip6narrow">{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/news/read/57368/pembangunan-rel-ka-langkat-banda-aceh-terbengkalai|work=[[Liputan6.com]]|first=Muhammad|first2=Andi|last2=Azril|title=Pembangunan Rel KA Langkat-Banda Aceh Terbengkalai
|lang=id|date=28 June 2003|access-date=10 June 2020|language=id|last=Nasir}}</ref><br />{{RailGauge|600mm|lk=on}} (beberapa sepur trem)<ref name="lip6narrow"/>
| length = {{convert|5042|km|mi}}
| regions = [[Jawa]]
| secregions = {{hlist|[[Aceh]]
| start_year = {{Start date and age|df=yes|1945|09|28}}
| end_year = sekarang
| hq_city = Jalan Perintis Kemerdekaan 1<br>[[Babakanciamis, Sumur Bandung, Bandung|Babakanciamis]], [[Sumur Bandung, Bandung|Sumur Bandung]], [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
| elevation = {{convert|1246|m|ft|abbr=on}} ([[Stasiun Cikajang]])<ref>{{cite web|url=http://irps.or.id/mempercantik-kembali-sinyal-stasiun-cikajang-garut/|title=Mempercantik Kembali Sinyal Stasiun Cikajang-Garut|language=id|date=11 May 2017|access-date=10 June 2020}}</ref>
| electrification = 1500 V DC [[listrik aliran atas]]<br/>750 V DC [[rel ketiga]] untuk [[LRT Palembang]] dan [[LRT Jabodebek]]<ref>{{Cite news|title=Ini Perbedaan LRT di Palembang dan Jakarta |url=https://regional.kompas.com/read/2018/04/12/18332121/ini-perbedaan-lrt-di-palembang-dan-jakarta |accessdate=14 August 2018 |work=[[Kompas.com]] |date=12 April 2018 |language=id|editor-last=Damanik |editor-first=Caroline |last=Putra |first=Aji YK }}</ref>
| predecessor_line =
{{collapsible list|
Baris 44 ⟶ 43:
}}
| embedded =
{{Infobox
| embed = yes
| name = PT Kereta Api Indonesia (Persero)
| former_name = {{plainlist|
* Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) (1945–1950)
* Djawatan Kereta Api (DKA) (1950–1963)
* Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) (1963–1971)
* Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA/Perjanka) (1971–1991)
* Perusahaan Umum Kereta Api (
* PT Kereta Api (Persero) (
|
| logo_size =
| image =
| image_caption =
| image_size =
| type = [[Perseroan terbatas|Perusahaan perseroan]] ([[Badan usaha milik negara|Persero]])
| traded_as =
| industry = [[Perkeretaapian]]
| fate =
| brands =
| products =
| services = {{hlist|[[Kereta api penumpang]]|[[Kereta api barang]]|[[Katering]]|[[Manajemen fasilitas]]|[[Manajemen properti]]|[[Logistik]]}}
|
| operating_income = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 224,419 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] -547.801 miliar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.kai.id/static/annual-report/annual_report_2021.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|language=id|access-date=30 Juli 2023}}</ref>
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| assets = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 62,769 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 23,412 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = {{decrease}} 26.897 <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| subsid = Lihat [[#Anak perusahaan|daftar]]
| homepage = {{URL|www.kai.id}}
}}
|key_people=[[Didiek Hartantyo]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.kai.id/corporate/organization/|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|language=id|access-date=30 Juli 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Said Aqil Siroj]]<ref>{{cite news|title=Erick Thohir Tunjuk Ketua Umum PBNU Said aqil Jadi Komut KAI|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5479573/erick-thohir-tunjuk-ketua-umum-pbnu-said-aqil-jadi-komut-kai|access-date=3 Maret 2021|website=detik.com}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
|speed={{convert|120|km/h|mph|abbr=on}}
|founders=[[Pemerintah Indonesia]]<br>Angkatan Moeda Kereta Api (pekerja ''Rikuyu Sōkyoku'' pasca [[Revolusi Nasional Indonesia]]{{efn|Lihat [[Sejarah perkeretaapian di Indonesia]]}})
|founded=
}}
{{Perkeretaapian}}
'''PT Kereta Api Indonesia
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah perkeretaapian di Indonesia}}
=== Pra-kemerdekaan Indonesia ===
Pada hari [[Jumat]], tanggal [[17 Juni]] [[1864]], '''''[[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]]''''' ([[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]]) memulai pembangunan jalur kereta api [[Stasiun Samarang|Samarang–]][[Stasiun Tanggung|Tanggung]]. Pencangkulan tanah pertama untuk pembangunan jalur rel tersebut dilakukan di Desa [[Kemijen, Semarang Timur, Semarang|Kemijen]] oleh Mr. [[L.A.J.W. Baron Sloet van de Beele]]. Jalur tersebut kemudian dibuka pada tanggal [[10 Agustus]] [[1867]]. Pada tahun [[1873]], tiga kota di [[Jawa Tengah]], yaitu [[Semarang]], [[Solo]], dan [[Yogyakarta]] sudah dapat terhubung dengan jalur rel.<ref>Silakan dilihat di [http://www.kai.id situs web resmi KAI]</ref><ref>{{Cite news|url=http://wartakota.tribunnews.com/2014/03/01/dimanakah-stasiun-kereta-api-pertama-di-indonesia-ini-jawabannya |title=Dimanakah Stasiun Kereta Api Pertama di Indonesia? Ini Jawabannya |date=1 Maret 2014|language=id |work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]] }}</ref><ref>{{cite news|last = Hamdani|first = Sylviana|title = Taking a Train Trip Down Memory Lane in Indonesia|url = http://www.thejakartaglobe.com/home/taking-a-train-trip-down-memory-lane-in-indonesia/356515|work = [[Jakarta Globe]]|date = 3 Februari 2010|accessdate = 3 Februari 2010}}</ref> Pada tahun [[1869]], untuk pertama kalinya, [[trem]] diperkenalkan oleh ''[[Bataviasche Tramweg Maatschappij]]'' ([[Bataviasche Tramweg Maatschappij|BTM]]) di [[Batavia]]. Trem tersebut masih ditarik dengan kuda dengan [[lebar sepur]] 1.188 mm.<ref name="ArsitekturKAI">{{cite book
| last = Murti Hariyadi
| first = Ibnu
Baris 116 ⟶ 102:
| isbn = 978-602-18839-3-8}}</ref>
Kebijakan liberal yang diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda pun memberikan kesempatan luas bagi pihak swasta untuk membangun jalur kereta api. Perusahaan-perusahaan perkeretaapian swasta yang kemudian didirikan di Pulau Jawa antara lain [[Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij]] (SJS), [[Stasiun Samarang|Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij]] (SCS), [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]] (SDS), [[Oost-Java Stoomtram Maatschappij]] (OJS), [[Pasoeroean Stoomtram Maatschappij]] (PsSM), [[Kediri Stoomtram Maatschappij]] (KSM), [[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]] (PbSM), [[Modjokerto Stoomtram Maatschappij]] (MSM), [[Malang Stoomtram Maatschappij]] (MS), dan [[Madoera Stoomtram Maatschappij]] (MdrSM).<ref name="annual"/>
Namun sayangnya, perusahaan-perusahaan swasta tersebut tidak memberikan keuntungan dan manfaat yang berarti bagi Hindia Belanda, antara lain karena perusahaan-perusahaan tersebut masih membutuhkan bantuan keuangan dari pemerintah. Oleh karena itu, Pemerintah Kolonial kemudian mendirikan '''''[[Staatsspoorwegen]]''''' untuk membangun jalur rel dari [[Buitenzorg]] hingga [[Surabaya]]. Jalur pertama di Surabaya kemudian dibuka pada tanggal [[16 Mei]] [[1878]]. Buitenzorg dan Surabaya akhirnya berhasil dihubungkan dengan jalur rel pada tahun [[1894]].
Selain di Jawa, pembangunan rel kereta api juga dilakukan di [[Aceh]] untuk menghubungkan [[Banda Aceh]] hingga Pelabuhan dengan lebar sepur 1.067 mm, yang digunakan untuk keperluan militer. Kemudian, lebar sepur yang sebelumnya 1.067 mm kemudian diganti menjadi 750 mm membentang ke selatan. Jalur tersebut kemudian berpindah kepemilikan dari Departemen Urusan Perang kepada Departemen Urusan Koloni pada tanggal [[1 Januari]] [[1916]] setelah adanya perdamaian relatif di Aceh. Ada pula jalur kereta api di [[Pantai Barat Sumatra]] (dibangun pada tahun [[1891|1891–]][[1894]]) dan [[Sumatera Selatan]] (dibangun tahun [[1914]]-[[1932]]). Kedua jalur tersebut digunakan untuk mengangkut batu bara dari tambang ke pelabuhan.
Di [[Sumatera Utara]], terdapat '''''[[Deli Spoorweg Maatschappij]]''''' yang terutama mengangkut [[karet]] dan [[tembakau]] di daerah Deli. Pembangunan jalur kereta api juga dilangsungkan di [[Sulawesi Selatan]] pada bulan [[Juli]] [[1922]] hingga tahun [[1930]], sebagai bagian dari proyek besar-besaran pembangunan jalur rel di [[Kalimantan]] dan [[Sulawesi]], penyambungan jalur rel KA di Sumatra, serta [[elektrifikasi]] jalur KA utama di Jawa. Namun [[Depresi Besar]] kemudian membuat proyek besar tersebut terhenti. Meskipun tidak sempat dibangun, studi pembangunan jalur KA di Kalimantan, Bali, dan Lombok juga telah selesai dilakukan. Hingga akhir tahun 1928, panjang jalur kereta api dan trem di Hindia Belanda pun telah mencapai 7.464 kilometer, dengan 4.089 kilometer di antaranya dioperasikan oleh pemerintah.<ref name="annual"/>
Semasa [[pendudukan Jepang]], seluruh jalur KA (bahkan yang terpisah sekalipun) dikelola sebagai satu kesatuan. Sementara jalur rel di Sumatra dikelola oleh [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|cabang-cabang Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang]] secara terpisah. Selama pendudukan Jepang, kereta api di Indonesia terutama dioperasikan untuk mendukung upaya perang. Jalur kereta api baru yang dibangun selama masa pendudukan Jepang antara lain [[jalur kereta api Saketi–Bayah]] dan [[jalur kereta api Muaro-Pekanbaru|jalur kereta api Muaro–Pekanbaru]] untuk mengangkut [[batu bara]].<ref name="annual"/>
Walaupun begitu, pasukan pendudukan Jepang juga membongkar jalur rel sepanjang 473 kilometer di Hindia Belanda untuk digunakan membangun jalur kereta api di [[Burma]]. Pasukan pendudukan Jepang kemudian juga mengubah lebar sepur 1.435 mm di Jawa menjadi 1.067 mm untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat adanya dua lebar sepur yang berbeda di Hindia Belanda, walaupun sebenarnya masalah yang timbul akibat perbedaan lebar sepur tersebut tidak terlalu besar, karena banyak rel dengan lebar sepur 1.435 mm telah dipasangi rel ketiga pada tahun 1940, untuk memungkinkan kereta api dengan lebar sepur 1.067 mm melewatinya.
=== Pascakemerdekaan ===
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] dikumandangkan pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], pekerja perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari [[Jepang]]. Pada tanggal [[28 September]] [[1945]], pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa [[Indonesia]] sehingga [[Jepang]] sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di [[Indonesia]]. Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal [[28 September]] [[1945]] sebagai Hari Kereta Api Nasional serta dibentuknya '''Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia''' (DKARI) sebagai operator kereta api di wilayah [[Republik Indonesia]] saat itu. Sementara itu, pemerintah Belanda lalu juga membentuk sebuah konsorsium antara perusahaan kereta api milik pemerintah dan swasta dengan nama ''Staatsspoorwegen/Verenigde Spoorwegbedjrif'' (SS/VS).{{sfn|Tim Telaga Bakti Nusantara|Asosiasi Perkeretaapian Indonesia|1997|p=132}}
Hingga tanggal 31 Desember 1949, DKARI dan SS/VS pun sama-sama berbisnis sebagai operator kereta api di Indonesia, tetapi sesuai hasil [[Konferensi Meja Bundar]], pemerintah Indonesia kemudian resmi mengambil alih aset milik pemerintah Hindia Belanda, termasuk SS/VS, sehingga pada tanggal 1 Januari 1950, pemerintah menggabungkan DKARI dan SS/VS untuk membentuk '''Djawatan Kereta Api''' ('''DKA''').{{sfn|Tim Telaga Bakti Nusantara|Asosiasi Perkeretaapian Indonesia|1997|p=132}} Pada tahun 1963, pemerintah mengubah jawatan tersebut menjadi sebuah [[perusahaan negara]] (PN) dengan nama '''Perusahaan Negara Kereta Api''' ('''PNKA''').<ref name="pn2">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 1963|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2255/PP0221963.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Agustus 2023}}</ref> Pada tanggal 15 September 1971, pemerintah kembali mengubah perusahaan ini menjadi sebuah [[perusahaan jawatan]] (Perjan) dengan nama '''Perusahaan Jawatan Kereta Api''' ('''PJKA''').<ref name="perjan">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 61 tahun 1971|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2819/PP0611971.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Agustus 2023}}</ref> Pada tanggal 2 Januari 1991, pemerintah kembali mengubah perusahaan ini menjadi sebuah [[perusahaan umum]] (Perum) dengan nama '''Perusahaan Umum''' '''Kereta Api''' '''(Perumka)'''.<ref name="perum">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 57 tahun 1990|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3514/PP%20NO%2057%20TH%201990.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Agustus 2023}}</ref><ref name=":0">{{Cite newspaper|url=|title=Kereta Api resmi jadi Perumka|last=|first=|date=3 Januari 1991|work=AB|access-date=}}</ref> Pada tahun 1998, pemerintah kembali mengubah perusahaan ini menjadi sebuah [[persero]],<ref name="persero">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1998|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6491/pp0191998.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Agustus 2023}}</ref> namun pendiriannya hanya dapat di[[notaris]]asi pada tanggal 1 Juni 1999 di Jakarta dengan persero tersebut mendapatkan nama pendek '''PT Kereta Api (Persero)''' atau biasa disingkat menjadi '''PT KA''' (nama panjang persero tersebut, '''Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia''', telah ditetapkan sejak pendirian).<ref>{{Cite web|url=http://kip.kai.id/page/Profil%20Perusahaan%20PT.%20Kereta%20Api%20Indonesia%20(Persero)/16|title=Situs Resmi Keterbukaan Informasi Publik {{!}} PT Kereta Api Indonesia (Persero)|last=|first=|date=|website=kip.kai.id|publisher=|language=id|access-date=2018-03-27|quote=KAI didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No. 14.}}{{Pranala mati|date=April 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Pada akhir [[Maret]] [[2007]], [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun [[1992]], yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun [[2007]], yang menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah diberi kesempatan untuk menyelenggarakan angkutan [[kereta api]] di [[Indonesia]]. Dengan demikian, pemberlakuan undang-undang tersebut secara hukum mengakhiri monopoli perusahaan ini dalam mengoperasikan kereta api di Indonesia.<ref>{{cite web|last=|first=|authorlink=|date=28-10-2007|title=SATYA HERAGANDHI, Prospek Industri KA Luar Biasa|url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/strategi/satya-heragandhi-prospek-industri-ka-luar-2.html|work=Seputar Indonesia (Sindo)|publisher=MNC Group|format=|archive-url=https://web.archive.org/web/20071122021248/http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/strategi/satya-heragandhi-prospek-industri-ka-luar-2.html|archive-date=2007-11-22|dead-url=yes|accessdate=|quote=|coauthors=|accessyear=}}</ref> Pada tanggal 12 Agustus 2008, perusahaan ini memisahkan Divisi Angkutan Perkotaan [[Jabodetabek|Jabotabek]] menjadi [[PT KAI Commuter Jabodetabek|PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ)]] agar dapat lebih fokus dalam mengelola [[kereta api komuter]] di daerah [[Jakarta]] dan sekitarnya.<ref name=":1">{{cite web|url=http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html|title=Sekilas KRL|publisher=PT KAI Commuter Jabodetabek|accessdate=25-02-2016|archive-date=2013-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20130806073315/http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 2009, perusahaan ini resmi menjadi anggota dari [[Uni Kereta Api Internasional]] (UIC) dengan status ''suspended member''.<ref>{{Cite web|title=UIC member: KAI|url=https://vademecum.uic.org/en/memberDetail/210|website=vademecum.uic.org|access-date=2020-10-02}}</ref> Pada bulan [[Mei]] [[2010]], perusahaan ini mengubah namanya seperti sekarang.<ref>Nama PT KAI berdasarkan Instruksi Direksi PT KAI No. 16/OT.203/KA 2010</ref><ref>{{cite newspaper|date=26 September 2003|title=Revisi UU Perkeretaapian, Adakah Investor Swasta Berminat?|newspaper=Suara Pembaruan}}</ref>
Pada tahun 2012, perusahaan ini mulai memberlakukan pemesanan tiket H-90 untuk kereta api komersial dan sistem ''[[boarding pass]]'' di stasiun. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai memberlakukan sistem [[tiket elektronik]] untuk KRL. Pada tahun 2014, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] meresmikan kereta api bandara pertama di Indonesia, yakni di [[Bandara Kualanamu]], [[Sumatera Utara]]. Pada tahun 2014 juga, perusahaan ini meluncurkan aplikasi [[Access by KAI|KAI Access]]. Pada bulan Maret 2015, perusahaan ini meluncurkan [[Mesin jual otomatis|mesin tiket]]. Pada bulan Desember 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan [[Kereta api Kertajaya]] dengan membawa 14 unit kereta penumpang sekali jalan. Pada bulan Desember 2015 juga, perusahaan ini meluncurkan kereta khusus yang dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan nama RailClinic. Selama tahun [[2015]], jumlah penumpang kereta api mencapai 325,94 juta.<ref>{{cite web
| year =2016
| url =http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1417
Baris 156 ⟶ 127:
| publisher =Badan Pusat Statistik | accessdate = 25-02-2016
}}</ref>
Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai mengoperasikan area bongkar muat JICT di Pelabuhan Tanjung Priok. Pada tahun 2017, PT KAI Commuter Jabodetabek mengubah namanya menjadi PT Kereta Commuter Indonesia Pada akhir tahun 2017, perusahaan ini mulai menguji coba pengoperasian [[Kereta api Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta|kereta api Bandara Soekarno-Hatta]]. Pada bulan Mei 2018, perusahaan ini meluncurkan [[Kereta api Minangkabau Ekspres|kereta api Internasional Minangkabau Ekspres]]. Pada bulan Juni 2018, perusahaan ini meluncurkan kereta kelas ''sleeper''. Pada bulan Agustus 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan [[LRT Sumatera Selatan]]. Pada bulan April 2019, perusahaan ini meresmikan fasilitas [[ruang kerja bersama]] di sejumlah stasiun besar dan mulai memasang [[pendingin udara]] di lokomotif. Pada bulan Mei 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan [[kereta api Bandara YIA]]. Pada bulan Desember 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan [[Kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo|kereta api Bandara Adi Soemarmo]].<ref name="annual" />
Pada tanggal [[8 (angka)|8]] [[Mei]] [[2020]], [[Didiek Hartantyo]] ditunjuk sebagai [[Direktur utama|Direktur Utama]] perusahaan ini menggantikan [[Edi Sukmoro]] yang menjabat sebelumnya.<ref>{{citeweb|author=Anisa Indraini|date=8 Mei 2020|title=Erick Thohir rombak direksi KAI Edi Sukmoro tak lagi dirut|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5006678/erick-thohir-rombak-direksi-kai-edi-sukmoro-tak-lagi-dirut|website=detik.com|accessdate=8 Mei 2020}}</ref> Pada bulan Juni 2020, melalui kolaborasi dengan [[Pemerintah Provinsi DKI Jakarta]] dan [[MRT Jakarta]], perusahaan ini meluncurkan empat stasiun terpadu, yakni [[Stasiun Tanah Abang]], [[Stasiun Sudirman|Sudirman]], [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]], dan [[Stasiun Juanda|Juanda]]. Pada bulan September 2020, perusahaan ini berkolaborasi dengan [[Blue Bird]] untuk memudahkan penumpangnya dalam memesan angkutan lanjutan di stasiun. Perusahaan ini juga meresmikan [[jembatan penyeberangan orang]] di [[Stasiun Bandung]]. Pada bulan November 2020, perusahaan ini menjadi BUMN pertama yang mendapat investasi dari pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara utuh sebesar Rp 3,5 triliun.<ref name="annual" />
Pada bulan September 2021, perusahaan ini mempersingkat waktu tempuh dan meningkatkan kecepatan hingga 120 km/jam pada [[Kereta api Argo Bromo Anggrek]], [[Kereta api Argo Wilis]], [[Kereta api Argo Lawu]], dan [[Kereta api Argo Dwipangga]], dan [[Kereta api Taksaka]]. Perusahaan ini juga meluncurkan layanan [[Wi-Fi]] gratis di Kereta api Argo Bromo Anggrek, Kereta api Argo Lawu, Kereta api Argo Dwipangga, Kereta api Argo Wilis, Kereta api Taksaka, dan [[Kereta api Argo Parahyangan]]. Pada bulan September 2021 juga, perusahaan ini meluncurkan layanan ''live cooking'' di atas Kereta api Argo Bromo Anggrek, Kereta api Argo Lawu, Kereta api Argo Dwipangga, Kereta api Taksaka, dan Kereta api Argo Wilis.<ref name="annual" /><ref name="profil2">{{Cite web|title=Sekilas Perusahaan|url=https://www.kai.id/corporate/about_kai/|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|language=id|access-date=30 Juli 2023}}</ref>
== Jalur kereta api ==
{{lihatpula|Jalur kereta api di Indonesia}}
[[Berkas:Gambir station Jakarta.JPG|jmpl|250px|Stasiun Gambir
Jalur kereta api untuk mendukung operasi PT Kereta Api Indonesia seluruhnya dimiliki oleh negara, dibina oleh [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]], [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]] (DJKA Kemenhub RI) melalui Balai Teknik Perkeretaapian
Jalur-jalur kereta api tersebut tersebar di Sumatra dan Jawa. Di Jawa, seluruh kota pentingnya memiliki setidaknya dua atau tiga stasiun kereta api utama dan dilintasi jalur kereta api lintas utama. Jalur ini membentang dari
Di Sumatra, jalur kereta apinya terpisah, dengan
Beberapa peningkatan juga dilakukan terhadap jalur kereta api baik yang masih beroperasi maupun yang tidak. Untuk saat ini, jalur KA lintas
== Layanan ==
Baris 192 ⟶ 169:
==== Kereta antarkota ====
* '''Kelas ekonomi'''
Kelas yang paling ekonomis dalam layanan Kereta Api Indonesia memiliki
* '''Kelas bisnis'''
Baris 198 ⟶ 175:
* '''Kelas eksekutif'''
Fasilitas kelas eksekutif yang didapatkan berupa kursi empuk dan bisa diatur sesuai keinginan, ruang kaki lebar, colokan listrk, selimut, televisi, meja makan, toilet, AC, bahkan
* '''Kelas ''luxury'''''
Kelas ini merupakan kelas yang paling tertinggi kedua dalam layanan Kereta Api Indonesia, terutama untuk kereta antarkota. Diperkenalkan pada tahun 2018 dengan kapasitas 18 tempat duduk pada generasi pertama dan 26 tempat duduk untuk generasi kedua di tahun 2019. Fasilitas berupa kursi empuk yang bisa disandarkan hingga 170 derajat untuk generasi pertama dan 140 derajat untuk generasi kedua, pembatas antar penumpang, ''
* '''Kelas ''compartment suite'''
Mulai 10–11 Oktober 2023, kelas kompartemen ini kini menjadi tertinggi dalam kasta layanan Kereta Api Indonesia bagi kereta api antarkota. Fitur-fitur yang akan memanjakan para penumpang di kelas ''compartment suite'' tersebut salah satunya yaitu kursi yang dapat direbahkan hingga 180 derajat sehingga dapat berfungsi sebagai kasur tidur. Kursi tersebut dapat diputar sehingga penumpang dapat menyesuaikan dengan arah perjalanan kereta api. Kursi di kereta ini juga memiliki sandaran kaki yang dapat diluruskan sehingga pelanggan dapat relaks. Terdapat pula ''on-board entertainment'' yang dapat digunakan pelanggan untuk mengisi waktu luang selama perjalanan.
Kelas ''compartment suite'' didesain untuk privasi pelanggan secara maksimal. Dalam 1 kereta, terdapat 16 ruang privat untuk masing-masing pelanggan. Di tiap ruangan tersebut, telah terpasang pintu geser yang dapat digerakkan secara elektrik.
Desain ruangan yang menarik dengan warna soft dan pencahayaan yang hangat, memberikan efek kenyamanan agar pelanggan lebih betah untuk melakukan perjalanan antarkota. Selain itu, kelas ini menyediakan toilet pada ujung baris rangkaian kereta, saat ini kelas tersebut hanya tersedia pada kereta api {{KA|Argo Semeru}} dan {{KA|Bima}} dengan relasi Jakarta–Surabaya di lintas tengah [[Jawa]].<ref>{{cite press release|url=https://www.kai.id/information/full_news/5764-yuk-intip-kemewahan-kereta-suite-class-compartment-unggulan-kai|title=Yuk Intip Kemewahan Kereta Kelas Compartment Suite Class Unggulan KAI|date=11 Oktober 2023|accessdate=11 Oktober 2023|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|publication-place=[[Bandung]]}}</ref>
==== Kereta komuter dan lokal ====
[[Berkas:205-142F Mangga Dua.jpg|jmpl|310px|[[Kereta Rel Listrik|Kereta rel listrik (KRL)]] [[Commuter Line|Commuter line]] [[Kereta rel listrik JR East seri 205|seri 205]] yang melayani [[Lin Sentral (KRL Commuter Line)|Lin Sentral]] ([[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]–[[Stasiun Depok|Depok]]–[[Stasiun Bogor|Bogor]], PP)]]
* '''Kereta komuter'''
Komuter adalah kereta api yang beroperasi dalam jarak dekat, menghubungkan kota besar dengan kota-kota kecil di sekitarnya atau dua kota yang berdekatan. Penumpang kereta ini kebanyakan adalah para penglaju bermobilitas tinggi yang pergi-pulang dalam sehari, misalnya ke tempat kerja atau sekolah. Tidak mengherankan apabila frekuensi perjalanan komuter termasuk tinggi dan jumlah penumpangnya juga paling banyak dibanding kereta jenis lainnya.
Kereta komuter kebanyakan layanannya menggunakan kelas ekonomi, dan sebagian kelas eksekutif dan
==== Kereta bandara ====
{{utama|Kereta Ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta|Kereta api Airport Railink Services Kualanamu|Kereta api Minangkabau Ekspres|Kereta api Bandara Internasional Yogyakarta|Kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo}}
[[Berkas:Railink-Medan.JPG|jmpl|310px|Interior [[kereta api Airport Railink Services Kualanamu]]]]
PT Kereta Api Indonesia menyediakan layanan kereta bandara yang menghubungkan stasiun-stasiun sekitar hingga ke [[Bandar udara|bandara]], baik yang dioperasikan sendiri, dioperasikan oleh [[KAI Commuter]] (hanya untuk Bandara Soekarno-Hatta), maupun yang dioperasikan oleh
==== Kereta wisata ====
{{utama|Kereta wisata komersial di Indonesia|Kereta api uap Jaladara|Museum Kereta Api Ambarawa}}
PT Kereta Api Indonesia juga menyediakan layanan kereta wisata yang tarifnya disesuaikan dengan harga tiket tertinggi pada kereta yang dirangkaikan dengan kereta wisata tersebut. Layanan kereta wisata tersebut dioperasikan oleh [[KAI Wisata|PT KAI Pariwisata]]. Rangkaian kereta wisata diberi nama [[Nusantara]], [[Bali]], [[Toraja]], [[Sumatra]], [[Jawa]], ''[[Imperial]]'', ''[[Priority]]'', dan ''[[Panoramic]]''.<ref>Majalah KA Edisi Oktober 2014</ref> Selain itu, di [[Stasiun Ambarawa|Ambarawa]] tersedia pula kereta wisata dengan [[Lokomotif|lokomotif uap]] bergigi. Di [[Kota Surakarta]], kereta wisata Jaladara tujuan [[Stasiun Purwosari|Solo Purwosari]]–[[Stasiun
Kereta wisata Panoramic diperkenalkan pada tahun 2022 dengan kapasitas 50 tempat duduk. Kereta ini memiliki jendela kaca tembus pandang berdimensi lebar di kedua sisi dan atap yang dipasang memanjang dari depan sampai belakang dengan sistem buka tutup otomatis, agar dapat lebih leluasa untuk menikmati pemandangan. Fasilitas yang didapatkan di kereta ini seperti penyejuk udara (AC), televisi, colokan listrik, selimut, bantal, kursi empuk yang bisa diatur sesuai keinginan, serta gratis satu kali makanan berat dan cemilan.<ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/nasional/26/12/2022/kai-luncurkan-kereta-panoramic-ini-harga-tiket-dan-jadwalnya/|title=KAI Luncurkan Kereta Panoramic, Ini Harga Tiket dan Jadwalnya|last=jawapos.com|date=2022-12-26}}</ref>
Baris 230 ⟶ 215:
==== Kereta barang peti kemas ====
[[Berkas:CC2061305 KA Semen - Solo Balapan.jpg|jmpl|310px|KA semen mengangkut semen]]
Kereta barang peti kemas melayani beberapa
* {{sta|Tanjung Priuk}}–{{sta|Lemahabang}}
* '''Lintas utara Jawa'''
** {{sta|Tanjung Priuk}}–{{sta|Kalimas}}
** {{sta|Kampung Bandan}}–{{sta|Benteng}}
** Kampung Bandan–Kalimas
** Tanjung Priuk–Terminal Peti Kemas {{sta|Semarang Tawang}}
** Kampung Bandan–Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
** {{sta|Klari}}–Kalimas
** {{sta|Krenceng}}–Kalimas
* '''Lintas selatan Jawa'''
** {{sta|Tanjung Priuk}}–{{sta|Gedebage}}
Barang yang diangkut kebanyakan berupa [[peti kemas]] yang jenis komoditas angkutannya tidak terbatas.
==== Kereta barang semen ====
Kereta api barang ini mengangkut semen dan mempunyai beberapa rute, diantaranya:
===== Jawa =====
* '''Lintas selatan Jawa'''
** [[Solusi Bangun Indonesia]]
*** {{sta|Karangtalun}}–{{sta|Lempuyangan}}
*** Karangtalun–{{sta|Brambanan}}
*** Karangtalun–{{sta|Solo Balapan}}
* '''Lintas tengah Jawa'''
** [[Indocement]]
*** {{sta|Arjawinangun}}–{{sta|Purwokerto}}
** Solusi Bangun Indonesia
*** Karangtalun–{{sta|Cirebon Prujakan}}
** Sinar Tambang Arthalestari
*** {{sta|Klari}}–{{sta|Kretek}}
* '''Lintas utara Jawa'''
** [[Solusi Bangun Indonesia]]
*** {{sta|Brumbung}}–Solo Balapan–{{sta|Brambanan}}
** [[Semen Indonesia]]
*** {{Sta|Kampung Bandan}}–{{sta|Babat}}
** Indocement
*** {{sta|Nambo}}–{{sta|Kalimas}}
*** Nambo–{{sta|Semarang Poncol}}–{{sta|Brambanan}}
*** Nambo–Semarang Poncol
*** Arjawinangun–Semarang Poncol–Brambanan
===== Sumatra =====
* [[Semen Baturaja]]
** [[Stasiun Kertapati]]-[[Stasiun Tigagajah]]
** [[Stasiun Tigagajah]]-[[Stasiun Lubuk Linggau]]
*
** [[Stasiun Bukit Putus]]-[[Stasiun Indarung]]
Rute kereta api Nambo-Ketapang adalah rute kereta api terjauh yang pernah dioperasikan oleh [[PT KAI]], dengan panjang rute mencapai 1060 km dan waktu tempuh mencapai 23 jam.
==== Kereta barang bahan bakar minyak ====
Kereta api ketel adalah kereta api angkutan barang yang mengangkut bahan-bahan cair seperti bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK). Salah satu kerja sama PT Kereta Api Indonesia melalui anak perusahaan, KAI Logistik dalam angkutan BBM dan BBK dengan [[PT Pertamina]].
===== Jawa =====
* '''Lintas selatan Jawa'''
** {{sta|Cilacap}}–{{sta|Rewulu}}
** Rewulu–{{sta|Madiun}}
** Madiun–{{sta|Benteng}}
* '''Lintas tengah Jawa'''
** {{sta|Larangan||Tegal}}–{{sta|Maos}}
* '''Lintas timur Jawa'''
** {{sta|Benteng}}–{{sta|Malang Kotalama}}
===== Sumatra =====
* [[Stasiun Labuan (Medan)|Stasiun Labuan]]-[[Stasiun Kisaran]]
* Labuan-[[Stasiun Siantar]]
* [[Stasiun Kertapati]]-[[Stasiun Lubuklinggau]]
*
*
==== Kereta barang pupuk ====
Kereta api pupuk mengangkut pupuk milik [[Pupuk Sriwidjaja Palembang|Pusri]] dengan rute [[Stasiun Cilacap]]-[[Stasiun Prupuk]] di lintas tengah [[Jawa]]<ref>{{cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/17-tahun-berhenti-kereta-api-pupuk-di-cilacap-kembali-diaktifkan.html|title=17 Tahun Berhenti, Kereta Api Pupuk di Cilacap Diaktifkan|work=[[Merdeka.com|Merdeka]]|location=[[Semarang]]|publisher=[[Surya Citra Media]]}}</ref> dan [[Stasiun Cilacap]]-[[Stasiun Ceper]] di lintas selatan Jawa.<ref>https://cargo.kai.id/produk/pupuk</ref>
==== Kereta barang cepat ====
Kereta barang cepat yang diberi nama '''''Over Night Service''''' (ONS)<ref>{{Cite web |url=http://www.kalogistics.co.id/layanan_product/kurir-dan-kargo |title=Salinan arsip |access-date=2018-07-03 |archive-date=2018-07-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180703104014/http://www.kalogistics.co.id/layanan_product/kurir-dan-kargo |dead-url=yes }}</ref> beroperasi di tiga koridor
== Lokomotif ==
Baris 340 ⟶ 338:
* 121 unit [[Kereta Rel Diesel|KRD]];
* 1.607 unit [[kereta penumpang]]; dan
* 6.782 unit [[gerbong]] <ref name="gerbong"/>
Lokomotif diesel elektrik PT KAI sebagian besar dibuat di [[Amerika Serikat]], sedangkan diesel hidraulis kebanyakan [[Jerman]]. Unit kereta rel listrik didominasi oleh kereta bukan baru yang dibuat dan pernah beroperasi di [[Jepang]]. Industri lokal mampu membangun beberapa unit, baik diesel dan listrik.
Baris 347 ⟶ 345:
[[File:Logo Djawatan Kereta Api.svg|jmpl|Logo pertama Djawatan Kereta Api (1950–1953)]]
[[Berkas:Logo DKA, PNKA, dan PJKA 1953-1988.svg|jmpl|Wing DKA, terkadang dipakai sebagai logo]]
Saat pertama kali diresmikan sebagai perusahaan tunggal, logo Djawatan Kereta Api
Logo kedua pada masa Djawatan Kereta Api tahun diluncurkan berupa lingkaran, [[Roda [[File:Emblem of Kereta Api Indonesia - Wahana Daya Pertiwi.svg|thumb|ki|Lambang Wahana Daya Pertiwi]]
Baris 360:
Pada tanggal 28 September 2011, bertepatan dengan peringatan [[ulang tahun]]nya yang ke-66, PT KAI meluncurkan logo baru.<ref>{{Cite news|url=http://regional.kompas.com/read/2011/09/28/12044359/PT.Kereta.Api.Indonesia.Ganti.Logo|title= PT Kereta Api Indonesia Ganti Logo |date=28-09-2011|work=[[Kompas.com]]|publisher=Kompas Gramedia|accessdate=25-02-2016|editor-last=Ksp|editor-first=Robert Adhi}}</ref> Logo itu diciptakan oleh Farid Stevy Asta, vokalis grup musik rock [[FSTVLST]], yang menjadi juara 1 lomba desain logo baru perusahaan.<ref>{{Cite web|url=https://www.neraca.co.id/article/5660/farid-pembuat-logo-baru-pt-kai-peroleh-hadiah-tunai-rp-200-juta|title=Farid Pembuat Logo Baru PT. KAI, Peroleh Hadiah Tunai Rp 200 Juta {{!}} Neraca.co.id|website=www.neraca.co.id|access-date=2020-07-25}}</ref> Asta, yang mengerjakan logo KAI di LibStud, mengatakan bahwa dirinya sendiri "terinspirasi dari logo lama KAI" (huruf Z).<ref>{{Cite news|url=https://news.okezone.com/read/2011/09/28/373/508129/alumni-isi-yogyakarta-menangkan-sayembara-logo|title=Alumni ISI Yogyakarta Menangkan Sayembara Logo|last=Herdiana|first=Iman|date=2011-09-28|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2020-07-25}}</ref> Logo itu berupa tiga garis lengkung dengan dua berwarna oranye, satu biru di bawah, serta anak panah transparan. PT KAI mendeskripsikan elemen logo sebagai berikut: garis-garis sebagai gerakan dinamis dalam mencapai visi dan misi, serta anak panah yang melambangkan "nilai integritas". Dua oranye itu melambangkan "pelayanan prima (kepuasan pelanggan) internal-eksternal", dan warna biru melambangkan "inovasi untuk memberikan nilai tambah ke pemangku kepentingan".
[[Berkas:Logo PT Kereta Api Indonesia (Persero) 2020.svg|al=|kanan|jmpl|114x114px|Logo PT KAI sejak 28 September 2020]]
Dalam memperingati hari ulang tahunnya ke-75 pada 28 September 2020, PT KAI meresmikan logo baru dengan bentuk tiga huruf abjad yaitu "K", "A", dan "I" yang dibuat dengan tulisan miring (menggambarkan karakter perusahaan yang progresif, terbuka, dan terpercaya). Aksen bentuk seperti rel kereta api pada huruf "A" melambangkan "harapan untuk memajukan perusahaan sebagai ekosistem transportasi yang terbaik dan bersinergi" dan penggunaan dua warna yang memiliki makna berbeda dari logo sebelumnya, yaitu gabungan kedua warna ini
== Anak perusahaan ==
Anak usaha pertama dari perusahaan ini adalah PT [[Reska Multi Usaha]] (RMU) yang didirikan pada tanggal 2 Juli 2003.{{Sfn|Harinowo|Purwita|Wibowo|Wiko|2019|p=14-17}} Reska fokus pada penyediaan layanan penunjang operasional kereta api, seperti restorasi, perparkiran, kebersihan di atas kereta, [[Rumah makan|restoran]] dan [[Kedai kopi|kafe]], cuci kereta, serta pendukung kenyamanan. Reska juga merupakan pemilik merek dagang [[Loko Cafe|Loko]], sebuah jaringan restoran bertema transportasi rel yang banyak membuka gerainya di dekat stasiun.<ref>{{Cite news|last=Maris|date=2020-05-05|title=Layani Kebutuhan yang #diRumahAja, Anak Usaha KAI Luncurkan Aplikasi Lokomart|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4245527/layani-kebutuhan-yang-dirumahaja-anak-usaha-kai-luncurkan-aplikasi-lokomart|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-09-28|first=Stella}}</ref>
Pada tanggal 12 Agustus 2008, perusahaan ini memisahkan Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).<ref name=":1" /> Seiring dengan rencana ekspansi ke luar Jabodetabek,<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=State-run commuter line operator PT KCJ transforms into PT KCI|url=https://www.thejakartapost.com/news/2017/09/20/state-run-commuter-line-operator-pt-kcj-transforms-into-pt-kci.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2020-09-28}}</ref> pada tanggal 20 September 2017, nama KCJ resmi diubah menjadi PT [[KAI Commuter|Kereta Commuter Indonesia]] (KCI).
Pada tanggal 8 September 2009, perusahaan ini mendirikan tiga anak usaha, yakni PT [[KAI Wisata|Kereta Api Pariwisata]] (Kawista, sebelumnya IndoRailTour), PT [[KAI Properti|KA Properti Manajemen]] (KAPM), dan PT [[KAI Logistik|Kereta Api Logistik]] (Kalog).{{Sfn|Harinowo|Purwita|Wibowo|Wiko|2019|p=14-17}} Pada tanggal 28 September 2006, perusahaan ini juga membentuk sebuah [[perusahaan patungan]] dengan [[Angkasa Pura II|PT Angkasa Pura II]] dengan nama PT [[KAI Bandara|Railink]] untuk mengoperasikan kereta api bandara,{{Sfn|Harinowo|Purwita|Wibowo|Wiko|2019|p=15}} tetapi perusahaan tersebut baru memulai operasinya pada tahun 2013 dengan meluncurkan KA ''Airport Raillink Services'' (ARS) rute [[Stasiun Medan|Medan]]–[[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Bandara Kualanamu]] PP.<ref>{{Cite news|date=2013-01-31|title=Ini Kereta Api Bandara Pertama di Indonesia|url=https://www.viva.co.id/arsip/386719-ini-kereta-api-bandara-pertama-di-indonesia|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2020-09-28}}</ref> Pada tahun 2015, perusahaan ini ikut mendirikan PT [[Pilar Sinergi BUMN Indonesia]] (PSBI) bersama [[Wijaya Karya]], [[Perkebunan Nusantara VIII|PTPN VIII]], dan [[Jasa Marga]] untuk membangun dan mengoperasikan kereta cepat Jakarta–Bandung melalui PT [[Kereta Cepat Indonesia China]] (KCIC).<ref>{{Cite web|date=2015-10-16|title=Bangun Kereta Cepat, Konsorsium BUMN-Cina Dibentuk|url=https://republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/10/16/nwarda328-bangun-kereta-cepat-konsorsium-bumncina-dibentuk|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-09-28}}</ref>
Yayasan Pusat Kesejahteraan Karyawan Kereta Api memegang 0,1% hingga hampir 5% saham di semua anak usaha perusahaan ini, kecuali di Railink dan PSBI,
== Penghargaan ==
Baris 401 ⟶ 390:
*[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]
* [[Industri Kereta Api]]
* [[Kereta Cepat
* [[
** [[KRL Commuter Line]] – layanan kereta api komuter yang dioperasikan KAI Commuter
* [[MRT Jakarta]]
* [[Polisi khusus kereta api]]
* [[Serikat Pekerja Kereta Api]]
== Referensi ==
=== Catatan ===
{{notelist}}
=== Kutipan ===
{{reflist|2}}
Baris 431 ⟶ 424:
[[Kategori:Perusahaan kereta api Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1945]]
[[Kategori:Perusahaan yang berpusat di Kota Bandung]]
|