Kekaisaran Romawi Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Mengubah: ku:Împeratoriya Bîzansê |
Yudajatnika (bicara | kontrib) penambahan pranala Yustianus I |
||
(631 revisi perantara oleh 95 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox former country
| native_name = {{Polytonic|Ῥωμανία}}<br />''Rhōmanía''<br />Romania<br />{{aut|Imperium Romanum}}
| conventional_long_name = Kekaisaran Romawi
| continent = Afrika, Eropa, Asia
| region = Laut Tengah
| era = [[Abad Kuno]]—[[Akhir Abad Pertengahan]]
| status = [[Kekaisaran]]
| government_type = [[Otokrasi]]
| year_start = 330
| event_start = Pendirian [[Konstantinopel]]
| date_start = 11 Mei
| year_end = 1453
| event_end = [[Jatuhnya Konstantinopel]]
| date_end = 29 Mei
| event1 = Kejatuhan [[Romulus Augustulus]], Kaisar Romawi Barat
| date_event1 = 476
| event2 = Skisma Timur-Barat
| date_event2 = 1054
| event3 = Jatuhnya Konstantinopel ke tangan [[Tentara Salib]]
| date_event3 = 1204
| event4 = [[Penaklukan kembali Konstantinopel]]
| date_event4 = 1261
| event_pre = [[Diokletianus]] memecah pemerintahan kekaisaran antara barat dan timur
| date_pre = 285
| event_post = Jatuhnya [[Kekaisaran Trebizond|Trebizond]]
| date_post = 1461
| image_flag = Flag of Palaeologus Dynasty.svg
| flag =
| flag_type = Bendera Kekaisaran pada masa akhir (abad ke-14)
| image_coat = Palaeologoi eagle XV c.svg
| symbol =
| symbol_type = Lambang kekaisaran pada masa [[Palaiologos]]|
| image_map = Justinian555AD.png
| image_map_caption = Kekaisaran pada tahun 555 di bawah [[Yustinianus I|Yustinianus Agung]], pada puncak kejayaannya sejak jatuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat]] ([[negara vasal]] dalam warna pink)
| image_map2 = Territorial evolution of the Eastern Roman Empire.gif
| image_map2_caption = Evolusi teritorial Kekaisaran Romawi Timur di bawah setiap dinasti kekaisaran hingga kejatuhannya pada tahun 1453.
| p1 = Kekaisaran Romawi
| flag_p1 = Vexilloid_of_the_Roman_Empire.svg
| s1 = Kesultanan Utsmaniyah
| flag_s1 = Flag of the Ottoman Empire (1453-1844).svg
| border_s1 = no
| capital = [[Konstantinopel]]{{br}}<small>(330-663), (669-1204), (1261-1453)
| common_languages = [[Bahasa Yunani|Yunani]], [[Bahasa Latin|Latin]], dan [[Bahasa-bahasa di Kekaisaran Romawi|bahasa-bahasa setempat]]
| religion =
[[Doa Syahadat Nicea|Kristen Nicene]] (agama negara)
[[Agama Romawi Kuno|Paganisme Romawi]] (sampai tahun 391 AD)
[[Agama di Yunani Kuno|Agama Yunani Kuno]] (sampai tahun 391 AD)
| currency = [[Solidus (koin)|Solidus]], [[Hiperpiron]]|
| demonym = [[Bangsa Yunani Romawi Timur|Romaiki]] (asli);{{br}} Bizantium (neologisme modern)
| leader1 = [[Konstantinus I|Konstantinus yang Agung]]
| leader2 = [[Konstantinus XI]]
| year_leader1 = 306—337
| year_leader2 = 1449—1453
| title_leader = [[Kaisar Romawi Timur|Kaisar]]|
| legislature = [[Senat Romawi Timur|Senat]]|
| stat_year1 = Abad ke-4
| stat_area1 =
| stat_pop1 = 34000000
| stat_year2 = Abad ke-8 (780 M)
| stat_area2 =
| stat_pop2 = 7000000
| stat_year3 = Abad ke-11 (1025 M)
| stat_area3 =
| stat_pop3 = 12000000
| stat_year4 = Abad ke-12 (1143 M)
| stat_area4 =
| stat_pop4 = 10000000
| stat_year5 = Abad ke-13 (1204 M)
| stat_area5 =
| stat_pop5 = 9000000
| stat_year6 = Abad ke-13 (1281 M)
| stat_area6 =
| stat_pop6 = 5000000
| today = {{collapsible list|{{flag|Albania}}<br />{{flag|Aljazair}}<br />{{flag|Armenia}}<br />{{flag|Bosnia dan Herzegovina}}<br />{{flag|Bulgaria}}<br />{{flag|Georgia}}<br />{{flag|Gibraltar}}<br />{{flag|Israel}}<br />{{flag|Italia}}<br />{{flag|Kroasia}}<br />{{flag|Lebanon}}<br />{{flag|Libya}}<br />{{flag|Makedonia Utara}}<br />{{flag|Malta}}<br />{{flag|Mesir}}<br />{{flag|Montenegro}}<br />{{flag|Palestina}}<br />{{flag|Prancis}}<br />{{flag|Rumania}}<br />{{flag|San Marino}}<br />{{flag|Serbia}}<br />{{flag|Siprus}}<br />{{flag|Slovenia}}<br />{{flag|Spanyol}}<br />{{flag|Suriah}}<br />{{flag|Tunisia}}<br />{{flag|Turki}}<br />{{flag|Ukraina}}<br />{{flag|Vatikan}}<br />{{flag|Yordania}}<br />{{flag|Yunani}}}}
}}
'''Kekaisaran Romawi Timur''', juga dikenal sebagai '''Kekaisaran Bizantium''', adalah bagian dari [[Kekaisaran Romawi]] di wilayah timur [[Mediterania]] yang berlangsung dari abad ke-4 hingga abad ke-15 Masehi.<ref>https://archive.org/details/historyofbyzanti00greg</ref> Kekaisaran ini didirikan setelah pembagian Kekaisaran Romawi oleh Kaisar [[Theodosius I]] pada tahun 395 M, di mana putranya, [[Arcadius]], menjadi penguasa bagian timur yang dikenal sebagai Kekaisaran Romawi Timur. Ibu kota Kekaisaran ini adalah [[Konstantinopel]] (sekarang [[Istanbul]]), yang didirikan oleh Kaisar [[Konstantinus I]] pada tahun 330 M di lokasi kota kuno [[Bizantium]].<ref>https://archive.org/details/byzantiumearlyce00norw</ref> Konstantinopel menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya Kekaisaran selama lebih dari seribu tahun. Kekaisaran Bizantium dikenal karena perannya sebagai pelindung peradaban Romawi dan [[Kristen]], yang memungkinkan penyebaran agama [[Kristen Ortodoks]] dan mempertahankan hukum dan budaya Romawi di tengah gelombang invasi barbar yang menghancurkan bagian barat Kekaisaran Romawi. Salah satu prestasi terbesar Kekaisaran Romawi Timur adalah kodifikasi hukum Romawi yang dikenal sebagai "''[[Corpus Juris Civilis]]''" yang disusun di bawah Kaisar [[Yustinianus I]] pada abad ke-6, yang menjadi dasar hukum di banyak negara di [[Eropa]] hingga saat ini.<ref>https://archive.org/details/byzantiumthesurp0000herr</ref>
Meskipun Kekaisaran Romawi Timur memiliki masa kejayaan, seperti pada masa pemerintahan Kaisar [[Yustinianus I]], yang berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah Barat Kekaisaran Romawi yang hilang, Kekaisaran ini mengalami kemunduran yang panjang dan berkelanjutan.<ref>https://archive.org/details/historyofbyzanti00ostr</ref> Serangan dari berbagai kelompok barbar, seperti [[Slavia]], [[Arab]], dan [[Turki]], serta konflik internal dan perang saudara, menggerogoti kekuatan Kekaisaran. Setelah kekalahan di [[Pertempuran Manzikert]] pada tahun 1071, Kekaisaran kehilangan sebagian besar wilayah [[Anatolia]] yang strategis, yang sebelumnya merupakan basis ekonomi dan militer mereka. Akhirnya, pada tahun 1204, Konstantinopel jatuh ke tangan Tentara Salib Keempat dalam apa yang dikenal sebagai [[Perang Salib Keempat]], yang mengakibatkan pembagian Kekaisaran menjadi negara-negara kecil, meskipun ibu kota berhasil direbut kembali pada tahun 1261. Namun, kekuatan Kekaisaran sudah sangat lemah, dan pada tahun 1453, Sultan [[Mehmed II]] dari [[Kesultanan Utsmaniyah]] berhasil menaklukkan Konstantinopel, menandai akhir dari Kekaisaran Romawi Timur dan akhir dari Kekaisaran Romawi secara keseluruhan.<ref>https://archive.org/details/historyofbyzanti0000trea</ref>
== Tata nama ==
Kekaisaran ini mulai disebut '''"Bizantium"''' di [[Eropa Barat]] pada tahun 1557, ketika sejarawan Jerman [[Hieronymus Wolf]] menerbitkan karyanya yang berjudul ''Corpus Historiæ Byzantinæ''. Istilah "Bizantium" berasal dari kata "[[Byzantium]]", yaitu nama kota [[Konstantinopel]] sebelum menjadi ibukota [[Konstantinus yang Agung]]. Semenjak itu, nama lama ini jarang digunakan, kecuali dalam konteks sejarah dan puisi. Selanjutnya, ''Byzantine du Louvre'' (''Corpus Scriptorum Historiæ Byzantinæ'') tahun 1648 dan ''Historia Byzantina'' karya [[Du Cange]] tahun 1680 semakin memopulerkan istilah Bizantium di antara pengarang-pengarang Prancis, seperti [[Montesquieu]].<ref>Fox, [http://www.romanity.org/htm/fox.01.en.what_if_anything_is_a_byzantine.01.htm What, If Anything, Is a Byzantine?]</ref> Istilah ini kemudian menghilang hingga pada abad ke-19 ketika orang-orang Barat kembali menggunakannya.<ref>{{harvnb|University of Chile: Center of Byzantine and Neohellenic Studies|1971|p=69}}.</ref> Sebelumnya, istilah ''Yunani''-lah yang digunakan untuk kekaisaran ini.
Negeri ini dijuluki oleh penduduknya dengan nama '''Kekaisaran Romawi''', '''Kekaisaran Orang-orang Romawi''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Imperium Romanum'', ''Imperium Romanorum'', [[Bahasa Yunani|Yunani]]: {{Polytonic|Βασιλεία τῶν Ῥωμαίων}}, ''Basileía tôn Rhōmaíōn'', {{Polytonic|Αρχη τῶν Ῥωμαίων}}, ''Arche tôn Rhōmaíōn''), '''Romania'''{{#tag:ref|''Romania'' (atau ''Rhōmanía'') adalah nama populer kekaisaran<ref>{{harvnb|Fossier|Sondheimer|1997|p=104}}.</ref> yang digunakan secara tidak resmi, berarti "negeri orang-orang Romawi". Istilah ini tidak merujuk pada [[Rumania]] modern.|group="n"}} ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Romania'', [[Bahasa Yunani|Yunani]]: {{Polytonic|Ῥωμανία}}, ''Rhōmanía''), '''Republik Romawi''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Res Publica Romana'', [[bahasa Yunani|Yunani]]: {{Polytonic|Πολιτεία τῶν Ῥωμαίων}}, ''Politeίa tôn Rhōmaíōn''),<ref>{{cite web|url=http://dio.sagepub.com/cgi/reprint/31/124/47 |title=Nation and Liberty: the Byzantine Example|doi=10.1177/039219218303112403 |publisher=Dio.sagepub.com|date=|accessdate=2010-08-07}}</ref> '''Graikía''' (Yunani: Γραικία),<ref>[[Theodore the Studite]]. ''Epistulae'', 145, Line 19 ("ή ταπεινή Γραικία") and 458, Line 28 ("έν Αρμενία καί Γραικία").</ref> dan juga '''Rhōmaís''' ({{Polytonic|Ῥωμαΐς}}).<ref>{{harvnb|Cinnamus|1976|p=240}}.</ref>
Meskipun Kekaisaran Romawi Timur memiliki ciri multietnis dalam sejarahnya,<ref>{{harvnb|Ahrweiler|Laiou|1998|p=3}}; {{harvnb|Mango|2002|p=13}}.</ref> serta menjaga tradisi Romawi-Helenistik,<ref>{{harvnb|Gabriel|2002|p=277}}.</ref> negeri ini dikenal oleh negeri-negeri barat dan utara pada masanya dengan nama '''Kekaisaran Orang-orang Yunani'''{{#tag:ref|"''Imperium Graecorum''", "''Graecia''", "''Yunastan''", ''dll'', nama barat lain yang digunakan adalah "kekaisaran Konstantinopel" (''imperium Constantinopolitanum'') dan "kekaisaran Romania" (''imperium Romaniae'').|group="n"}} karena kuatnya pengaruh Yunani.<ref>{{harvnb|Millar|2006|pages=2, 15}}; {{harvnb|Ahrweiler|Laiou|1998|p=vii}}; {{harvnb|Davies|1996|p=245}}; {{harvnb|Moravcsik|1970|pp=11–12}}; {{harvnb|Ostrogorsky|1969|pp=28, 146}}; {{harvnb|Lapidge|Blair|Keynes|1998|p=79}}; {{harvnb|Winnifrith|Murray|1983|p=113}}; {{harvnb|Gross|1999|p=45}}; {{harvnb|Hidryma Meletōn Chersonēsou tou Haimou|1973|p=331}}.</ref> Penggunaan istilah ''Kekaisaran Orang-orang Yunani'' (Latin: ''Imperium Graecorum'') di Barat merupakan lambang penolakan klaim Bizantium sebagai [[Kekaisaran Romawi]].<ref>{{harvnb|Fouracre|Gerberding|1996|p=345}}: "The Frankish court no longer regarded the Byzantine Empire as holding valid claims to universality; instead it was now termed the 'Empire of the Greeks'."</ref> Klaim Romawi Timur terhadap pewarisan Romawi ditentang di Barat pada masa Maharani [[Irene dari Athena]] karena pengangkatan [[Karel yang Agung]] sebagai [[Kaisar Romawi Suci]] pada tahun 800 oleh [[Paus Leo III]], yang memandang takhta Romawi kosong (tidak ada penguasa laki-laki). Paus dan penguasa dari Barat lebih menyukai istilah ''Imperator Romaniæ'' daripada ''Imperator Romanorum'', gelar yang digunakan hanya untuk Karel yang Agung dan penerus-penerusnya.<ref name="Helios">{{cite encyclopedia|title=Hellas, Byzantium|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios}}</ref>
Sementara itu, di peradaban [[Persia]], [[Islam]], dan [[Slavia]], identitas Romawi negeri ini diakui. Di dunia Islam, Kekaisaran Romawi Timur dikenal dengan nama {{lang|ar| روم }} (''[[Rûm]]'' "Roma").<ref>{{harvnb|Tarasov|2004|p=121}}.</ref><ref>{{harvnb|El-Cheikh|2004|p=22}}.</ref>
Dalam atlas-atlas sejarah modern, kekaisaran ini biasanya dijuluki ''Kekaisaran Romawi Timur'' pada periode antara 395 hingga 610. Pada peta-peta yang menggambarkan Kekaisaran setelah tahun 610, istilah ''Kekaisaran Bizantium'' biasanya dipakai karena pada tahun 620 kaisar [[Heraklius]] mengganti bahasa resmi kekaisaran dari [[Bahasa Latin|Latin]] ke [[bahasa Yunani|Yunani]].<ref name="Davis p. 260">[[#refDavis1990|Davis 1990]], hal. 260.</ref>
== Jati diri ==
"Kekaisaran Romawi Timur bisa didefinisikan sebagai kekaisaran multi-etnis yang muncul sebagai kekaisaran Kristen, yang kemudian segera terdiri dari kekaisaran Timur yang sudah di-Helenisasi dan mengakhiri sejarah ribuan tahunnya, pada 1453, sebagai Negara [[Ortodoks Yunani]]: Sebuah kerajaan yang menjadi [[negara]], hampir dengan arti modern kata tersebut".<sup>[[#Referensi|1]]</sup>
Dalam abad-abad setelah penjajahan [[Bangsa Arab|Arab]] dan [[Langobardi]] pada [[abad ke-7]], sifat multi-etnisnya (meski bukan multi-bangsa) tetap ada meskipun bagian-bagiannya, [[Balkan]] dan [[Asia Kecil]], mempunyai populasi Yunani yang besar. Etnis minoritas dan komunitas besar beragama lain (misalnya bangsa [[Armenia]]) tinggal dekat perbatasan. Rakyat Romawi Timur menganggap diri mereka adalah seorang Ρωμαίοι (Rhomaioi - [[Romawi]]) yang telah menjadi sinonim bagi seorang Έλλην (Hellene - [[Yunani]]), dan secara giat mengembangkan kesadaran diri sebagai negara, sebagai penduduk Ρωμανία (Romania, yang merupakan panggilan bagi Negara Romawi Timur dan dunianya). Hal ini secara jelas tampil dalam karya sastra pada periode tersebut, terutamanya dalam [[wiracarita]] seperti [[Digenes Akrites]].
Peleburan resmi negara Romawi Timur pada [[abad ke-15]] tidak secara langsung menghancurkan masyarakat Romawi Timur. Pada masa pendudukan Turki, orang-orang Yunani terus memanggil diri mereka sebagai Ρωμαίοι (bangsa Romawi) dan Έλληνες (bangsa Yunani), sebuah ciri-ciri yang tetap ada hingga awal abad ke-21 dan masih ada di [[Yunani]] modern kini, meski “Romawi” telah menjadi nama “rakyat” daripada sinonim bangsa seperti zaman dulu.
==
=== Sejarah awal Kekaisaran Romawi ===
Pasukan Romawi ketika itu telah berhasil menguasai daerah luas yang melingkupi seluruh wilayah [[Mediterania]] dan sebagian besar [[Eropa Timur]]. Wilayah-wilayah ini terdiri dari berbagai kelompok budaya, baik yang masih primitif maupun yang telah memiliki peradaban maju. Secara umum, provinsi-provinsi di wilayah Mediterania timur lebih makmur dan maju karena telah mengalami perkembangan pesat pada masa [[Kekaisaran Makedonia]] serta telah mengalami proses [[hellenisasi]]. Sementara itu, provinsi di wilayah Barat kebanyakan hanya berupa pedesaan yang tertinggal. Perbedaan antara kedua wilayah ini bertahan lama dan menjadi penting pada tahun-tahun berikutnya.<ref>{{harvnb|Wells|1922}}, Chapter 33.</ref>
=== Pemisahan Kekaisaran Romawi ===
<!--Dekret [[Caracalla]] pada [[212]], ''Constitutio Antoniniana'', memperluas [[kewarganegaraan]] di luar Italia untuk semua pria dewasa bebas di seluruh Kekaisaran Romawi, secara efektif meningkatkan populasi provinsi untuk menyamakan status dengan kota [[Roma]] sendiri. Pentingnya dekret ini lebih bersejarah dibanding secara politik. Dekret tersebut merupakan dasar untuk integrasi. Mekanisme ekonomi dan hukum dari negara dapat diterapkan di seluruh [[Mediterania]] seperti pernah dilakukan sebelumnya dari [[Latium]] ke seluruh Italia. Tentu saja, integrasi tidak terjadi secara seragam. Masyarakat yang sudah menyatu dengan Roma seperti [[Yunani]] terbantu oleh dekret ini, dibandingkan dengan yang letaknya lebih jauh, terlalu miskin atau terlalu asing seperti [[Britania]], [[Palestina (wilayah)|Palestina]] atau [[Mesir]].
-->
Pada tahun 293, [[Diokletianus]] menciptakan sistem administratif yang baru ([[tetrarki]])<ref name="B1">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/1*.html#1 hal. 1]}}</ref> sebagai institusi yang dimaksudkan untuk mengefisienkan kontrol Kekaisaran Romawi yang luas. Ia membagi Kekaisaran menjadi dua bagian, dengan dua kaisar memerintah dari Italia dan Yunani, masing-masing memiliki wakil-kaisar. Setelah masa kekuasaan Diokletianus dan [[Maximianus]] berakhir, tetrarki runtuh, dan [[Konstantinus I]] menggantinya dengan prinsip penggantian turun temurun.<ref name="BG">Gibbon (1906), Part II Chapter 14: [https://web.archive.org/web/20080625235855/http://olldownload.libertyfund.org/Texts/Gibbon0105/DeclineAndFall/Vol02/PDFs/0214-02_Pt06_Chap14.pdf 200].</ref>
Konstantinus memindahkan pusat kekaisaran, dan membawa perubahan-perubahan penting pada konstitusi sipil dan religius.<ref name="G168">{{harvnb|Gibbon|1906|loc=III, {{PDFlink| [http://web.archive.org/web/20080625235904/http://olldownload.libertyfund.org/Texts/Gibbon0105/DeclineAndFall/Vol03/PDFs/0214-03_Pt04_Chap18.pdf 168] |2.35 MB}}}}.</ref> Pada tahun 330, ia mendirikan Konstantinopel sebagai Roma kedua di Byzantium. Posisi kota tersebut strategis dalam perdagangan antara Timur dan Barat. Sang kaisar memperkenalkan koin ([[solidus (koin)|solidus]] emas) yang bernilai tinggi dan stabil,<ref name="esler-1081">{{harvnb|Esler|2004|p=1081}}.</ref> serta and mengubah struktur angkatan bersenjata. Di bawah Konstantinus, kekuatan militer kekaisaran kembali pulih. Periode kestabilan dan kesejahteraan pun dapat dinikmati.
[[Berkas:Raphael Baptism Constantine.jpg|kiri|jmpl|''Pembaptisan Konstantinus'' yang dilukis oleh murid-murid [[Raphael]] (1520–1524). [[Eusebius dari Caesaria]] mencatat bahwa Konstantinus menunda [[pembaptisan]] hingga saat sebelum kematiannya, seperti yang menjadi tradisi pada masa itu.<ref>Eusebius, IV, [http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf201.iv.vi.iv.lxii.html lxii].</ref>]]
Di bawah Konstantinus, [[Kekristenan]] tidak menjadi agama eksklusif negara, tetapi didukung oleh kekaisaran, apalagi sang kaisar mendukungnya dengan hak-hak yang berlimpah. Sang kaisar memperkenalkan prinsip bahwa kaisar tidak perlu menyelesaikan pertanyaan doktrin, tetapi perlu memanggil dewan-dewan kegerejaan untuk tujuan itu. [[Sinode Arles]] dihimpunkan oleh Konstantinus, dan [[Konsili Nicea Pertama]] memamerkan klaimnya untuk menjadi kepala gereja.<ref name="B163">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/2*.html#5 hal. 63]}}.</ref>
Keadaan kekaisaran tahun 395 dapat dikatakan sebagai hasil kerja Konstantinus. Prinsip dinasti diterapkan dengan tegas sehingga kaisar yang meninggal pada masa itu, [[Theodosius I]], dapat mewariskan kekaisaran pada anak-anaknya: [[Arcadius]] di Barat dan [[Honorius (kaisar)|Honorius]] di Timur. Theodosius merupakan kaisar terakhir yang menguasai seluruh Romawi Barat dan Timur.<ref name="Br">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}</ref>
Kekaisaran Timur terhindar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Barat pada abad ketiga dan keempat, karena Timur memiliki budaya urban yang lebih mapan dan sumber daya finansial yang lebih kuat, sehingga mampu menghentikan penyerang dengan [[upeti]] dan menyewa tentara-tentara bayaran. [[Theodosius II]] memperkuat [[tembok Konstantinopel]], sehingga kota tersebut aman dari serangan-serangan; tembok tersebut tidak dapat ditembus hingga tahun 1204. Untuk mengusir [[bangsa Hun|orang-orang Hun]] yang berada di bawah pimpinan [[Attila]], Theodosius memberi mereka subsidi (konon 300 kg (700 lb) emas).<ref name=Nathan>Nathan, [http://www.roman-emperors.org/theo2.htm Theodosius II (408–450 AD)].</ref> Ia juga mendukung pedagang Konstantinopel yang berdagang dengan orang Hun dan bangsa lainnya.
[[Berkas:RomanEmpire500AD.jpg|jmpl|300px|Kekaisaran Romawi Timur tahun 500 M.]]
Penerusnya, [[Marcianus]], menolak melanjutkan membayar upeti ini. Beruntungnya, Attila telah mengalihkan perhatiannya pada Kekaisaran Romawi Barat.<ref>{{harvnb|Treadgold|1995|p=193}}.</ref> Setelah kematiannya tahun 453, negeri Attila runtuh dan Konstantinopel membuka hubungan yang menguntungkan dengan orang-orang Hun yang tersisa. Mereka akhirnya bertempur sebagai tentara bayaran dalam angkatan bersenjata Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Alemany|2000|p=207}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=184}}.</ref>
Setelah jatuhnya Attila, perdamaian dapat dinikmati di Romawi Timur, sementara Romawi Barat runtuh (keruntuhannya tercatat pada tahun 476, ketika jenderal Romawi Jermanik [[Odoacer]] menjatuhkan kaisar [[Romulus Augustulus]]).
Untuk merebut kembali Italia, kaisar [[Zeno (kaisar)|Zeno]] hanya bisa bernegosiasi dengan [[Ostrogoth]] yang telah menetap di [[Moesia]]. Ia mengirim raja Ostrogoth [[Theodoric yang Agung|Theodoric]] ke Italia sebagai ''magister militum per Italiam'' ("kepala komando untuk Italia"). Setelah berhasil menjatuhkan Odoacer pada tahun 493, Theodoric menguasai Italia.<ref name="Br" />
Pada tahun 491, [[Anastasius I (kaisar)|Anastasius I]] menjadi kaisar. Ia adalah seorang reformis energetik dan administrator yang cakap. Anastasius menyempurnakan sistem koin Konstantinus I dengan mengatur bobot ''[[follis]]'' perunggu, koin yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.<ref>{{harvnb|Grierson|1999|p=17}}.</ref> Ia juga mengubah sistem perpajakan, serta menghapuskan pajak [[chrysargyron]] yang tidak disukai. Ketika Anastasius meninggal dunia pada tahun 518, jumlah kas negara tercatat sebesar 320.000 lbs (145.150 kg) emas.<ref>{{harvnb|Postan|Miller|Postan|1987|p=140}}.</ref>
=== Penaklukan kembali Romawi Barat ===
{{main|Yustinianus I}}
[[Berkas:Justinian.jpg|jmpl|lurus|Mosaik Yustinianus I di [[Basilika San Vitale]], [[Ravenna]].]]
[[Yustinianus I]], yang naik takhta pada tahun 527, melancarkan penaklukan kembali Romawi Barat.<ref name="BEv">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}; Evans, [http://www.roman-emperors.org/justinia.htm Justinian (AD 527–565)].</ref> Pada tahun 532, putra petani [[Illyria]] itu [[Perdamaian Abadi (532)|menandatangani perjanjian damai]] dengan [[Khosrau I|Khosrau I dari Persia]]. Meskipun harus membayar upeti tahunan yang besar, front timur Bizantium menjadi aman. Pada tahun yang sama, Yustinianus selamat dari [[kerusuhan Nika]] di Konstantinopel, yang berakhir dengan kematian tiga puluh ribu perusuh. Kemenangan ini memperkuat posisi Yustinianus.<ref name="Ev">Evans, [http://www.roman-emperors.org/justinia.htm Justinian (AD 527–565)].</ref> [[Paus Agapetus I]] dikirim ke Konstantinopel oleh raja [[Ostrogoth]] [[Theodahad]], tetapi gagal mencapai kesepakatan perdamaian dengan Yustinianus. Akan tetapi, ia berhasil membuat [[monofisitisme]] dicela.
Penaklukan kembali Romawi Barat dimulai pada tahun 533. Yustinianus mengirim jenderalnya [[Belisarius]] dan 15.000 tentara untuk merebut kembali provinsi Afrika dari [[Vandal|suku Vandal]] yang telah berkuasa semenjak tahun 429.<ref>{{harvnb|Gregory|2010|loc=2E, hal. 145}}.</ref> Kerajaan Vandal berhasil ditundukkan.<ref name="Ev" /> Sementara itu, di [[Italia Ostrogoth]], raja [[Athalaric]] meninggal pada 2 Oktober 534. Ibunya, [[Amalasuntha]], dipenjarakan dan dibunuh oleh [[Theodahad]] di [[Danau Bolsena|pulau Martana]]. Yustinianus melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan intervensi. Pada tahun 535, tentara Romawi Timur dikirim ke [[Sisilia]]. Kemenangan berhasil digapai, tetapi Ostrogoth memperkuat perlawanan mereka. Kemenangan baru benar-benar dicapai pada tahun 540, ketika Belisarius merebut [[Ravenna]].<ref name="B180-216">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/18C*.html 180–216]}}.</ref>
[[Berkas:LocationByzantineEmpire.svg|jmpl|kiri|Wilayah Romawi Timur pada masa Yustinianus.]]
Sayangnya, Ostrogoth berhasil disatukan kembali di bawah pimpinan [[Totila]] dan merebut Roma pada 17 Desember 546. Belisarius ditarik oleh Yustinianus pada awal tahun 549.<ref name="B236-258">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19B*.html 236–258]}}.</ref> Kasim [[Narses]] menggantikannya pada akhir tahun 551 dengan membawa tentara sejumlah 35.000. Totila berhasil dikalahkan dan tewas dalam [[Pertempuran Busta Gallorum]]. Penerusnya, [[Teia]], berhasil ditaklukkan dalam [[Pertempuran Mons Lactarius]] (Oktober 552). Selanjutnya, suku Goth masih terus melawan. [[Suku Franka]] dan [[Alamanni]] pun melancarkan invasi mereka. Meskipun begitu, perang untuk menguasai semenanjung Italia telah berakhir dengan kemenangan Romawi Timur.<ref name="B259-281">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19C*.html 259–281]}}.</ref>
Pada tahun 551, bangsawan [[Visigoth]] di [[Hispania]], [[Athanagild]], memohon bantuan Yustinianus dalam pemberontakan melawan raja. Sang kaisar mengirim tentara di bawah pimpinan Liberius. Kekaisaran Romawi Timur berhasil menguasai sepotong wilayah di pantai [[Spania]] hingga masa kekuasaan [[Heraklius]].<ref name="B86-288">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19D*.html 286–288]}}.</ref>
Sementara itu, di timur, [[Peperangan Romawi-Persia]] berkecamuk hingga tahun 561, ketika Yustinianus dan Khosrau menyetujui perdamaian selama 50 tahun. Pada pertengahan tahun 550, Yustinianus telah mencapai kemenangan dalam semua peperangan, dengan pengecualian di [[Balkan]], ketika kekaisaran terus menerus diserang oleh [[bangsa Slavia]]. Pada tahun 559, kekaisaran diancam oleh [[Kutrigur]] dan [[Bangsa Slavia|Sklavinoi]]. Yustinianus memanggil Belisarius, dan begitu bahaya telah sirna, sang kaisar mengambil alih kekuasaan sendiri. Berita bahwa Yustinianus memperkuat armada Donaunya membuat Kutrigur cemas, sehingga mereka setuju dengan traktat yang memberi mereka subsidi dan memperbolehkan mereka pulang dengan aman melewati sungai Donau.<ref name="Ev" />
Yustinianus juga terkenal karena pencapaiannya dalam bidang hukum.<ref name="VJ">Vasiliev, [http://www.intratext.com/IXT/ENG0832/_PC.HTM The Legislative Work of Justinian and Tribonian].</ref> Pada tahun 529, komisi berjumlah sepuluh orang yang dikepalai oleh [[Iohannis Orientalis]] merevisi undang-undang Romawi kuno. Seluruh "undang-undang Yustinianus" saat ini dikenal dengan nama ''[[Corpus Juris Civilis]]''.
Selama abad ke-6, [[budaya Yunani-Romawi]] masih berpengaruh kuat di Timur. Filsafat dan budaya Kristen menjadi semakin penting dan mulai mendominasi budaya lama. Himne-himne yang [[Romanus Melodus]] menandai pengembangan [[Liturgi Suci]]. Aristek-arsitek dan pembangun bekerja keras untuk menyelesaikan gereja baru [[Hagia Sophia]] yang menggantikan gereja lama yang hancur akibat kerusuhan Nika. Selama abad keenam dan ketujuh, kekaisaran diguncang oleh wabah [[pes]], yang membinasakan banyak jiwa, serta mengakibatkan kemunduran ekonomi dan pelemahan kekaisaran.<ref>{{harvnb|Bray|2004|pp=19–47}}; {{harvnb|Haldon|1990|pp=110–111}}; {{harvnb|Treadgold|1997|pp=196–197}}.</ref>
Setelah Yustinianus mangkat pada tahun 565, penggantinya, [[Yustinus II]], menolak membayar upeti untuk Persia. Sementara itu, [[suku Langobardi]] menyerbu Italia. Pengganti Yustinus, [[Tiberius II Konstantinus|Tiberius II]], memberi subsidi kepada [[Avar Eurasia|suku Avar]], sementara melancarkan serangan terhadap Persia. Subsidi gagal menenangkan suku Avar. Mereka merebut benteng [[Sirmium]] tahun 582, sementara bangsa Slavia mulai menyeberangi sungai Donau. [[Maurice (kaisar)|Maurice]], yang menggantikan Tiberius, turut campur dalam perang saudara Persia, serta menempatkan [[Khosrau II]] kembali ke takhta dan menikahkan putrinya dengannya. Traktat Maurice dengan ipar barunya membawa ''status quo'' baru di timur, dan mengurangi biaya pertahanan selama perdamaian ini (jutaan solidi berhasil diselamatkan berkat remisi upeti untuk Persia). Setelah kemenangannya di front timur, Maurice dapat mengalihkan perhatiannya ke Balkan, dan pada tahun 602, ia berhasil mengusir suku Avar dan Slavia.<ref name="Br" />
=== Menyusutnya perbatasan ===
==== Dinasti Heraklius ====
Setelah Maurice dibunuh oleh [[Phocas]], Khosrau mencoba menaklukkan provinsi [[Mesopotamia]] Romawi.<ref>{{harvnb|Foss|1975|p=722}}.</ref> Phocas, seorang pemimpin tak populer yang dideskripsikan sebagai "tiran" dalam sumber-sumber Romawi Timur, merupakan target konspirasi-konspirasi senat. Ia dijatuhkan pada tahun 610 oleh [[Heraklius]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=41}}; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Setelah Heraklius berkuasa, tentara Persia terus mendesak hingga memasuki Asia Kecil. Mereka menduduki [[Damaskus]] dan [[Yerusalem]], serta memindahkan [[Salib Sejati]] ke [[Ctesiphon]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=42–43}}.</ref> Heraklius melancarkan serangan balasan dengan ciri perang suci. Tentara Romawi Timur berperang dengan membawa citra [[acheiropoietos]] Kristus sebagai panji militer.<ref>{{harvnb|Grabar|1984|p=37}}; {{harvnb|Cameron|1979|p=23}}.</ref> Tentara Persia berhasil dihancurkan dalam [[pertempuran Nineweh (627)|pertempuran di Ninewe]] tahun 627. Pada tahun 629, Heraklius mengembalikan Salib Sejati ke Yerusalem dalam upacara yang penuh keagungan.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=46}}; {{harvnb|Baynes|1912}}, ''passim''; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Perang ini melemahkan Romawi Timur dan [[Kekaisaran Sassaniyah|Sassaniyah Persia]], serta membuat keduanya rentan terhadap serangan [[penaklukan Islam|Muslim Arab]] yang sedang bangkit pada masa itu.<ref>{{harvnb|Foss|1975|pp=746–747}}.</ref> Tentara Arab berhasil menghancurkan tentara Romawi Timur dalam [[Pertempuran Yarmuk]] tahun 636, dan [[Ctesiphon]] jatuh pada tahun 634.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=50}}.</ref>
[[Berkas:Byzantiumby650AD.JPG|jmpl|kiri|350px|Kekaisaran Romawi Timur pada tahun 650.]]
Tentara Arab, yang telah [[penaklukan Islam di Suriah|menaklukkan Suriah dan Levant]], terus menerus menyerang Anatolia, dan antara tahun 674 hingga 678 [[Pengepungan Konstantinopel (674)|mengepung Konstantinopel]]. Armada Arab berhasil diusir dengan menggunakan [[api Yunani]] dan gencatan senjata selama tiga puluh tahun disetujui antara kekaisaran dengan [[Kekhalifahan Umayyah]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=61–62}}.</ref> Serangan terhadap Anatolia terus berlanjut dan mempercepat matinya budaya urban klasik. Penduduk-penduduk banyak yang membentengi kembali wilayah-wilayah yang lebih kecil dalam benteng kota lama, atau pindah ke benteng-benteng terdekat.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=102–114}}.</ref> Besar Konstantinopel sendiri juga menyusut, dari 500.000 penduduk menjadi hanya 40.000-70.000 saja, yang disebabkan karena Konstantinopel kehilangan sumber gandum pada tahun 618 ketika Mesir direbut oleh Persia (provinsi ini dapat direbut kembali tahun 629, tetapi akhirnya dikuasai oleh Arab pada tahun 642).<ref>{{harvnb|Wickham|2009|p=260}}.</ref>
[[Berkas:Greekfire-madridskylitzes1.jpg|ka|jmpl|[[Api Yunani]] digunakan pertama kali oleh angkatan bersenjata Romawi Timur selama [[Peperangan Romawi Timur-Arab]].]]
Penarikan tentara di Balkan untuk bertempur melawan Persia dan Arab di timur telah membuka pintu bagi perluasan wilayah [[bangsa Slavia]]. Akibatnya, seperti di Anatolia, banyak kota menyusut menjadi permukiman terbenteng yang kecil.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=43–45, 66, 114–115}}.</ref> Pada tahun 670-an, [[bangsa Bulgaria]] didesak ke selatan sungai Donau oleh [[bangsa Khazar]]. Tentara Romawi Timur yang dikirim untuk membubarkan permukiman-permukiman baru ini dikalahkan pada tahun 680. [[Konstantinus IV]] lalu menandatangani perjanjian dengan khan Bulgaria [[Asparukh dari Bulgaria|Asparukh]], dan [[Kekaisaran Bulgaria Pertama|negara Bulgaria baru]] memperoleh kedaulatan atas beberapa suku-suku Slavia yang sebelumnya mengakui kekuasaan Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=66–67}}.</ref> Pada tahun 687–688, kaisar [[Yustinianus II]] memimpin ekspedisi melawan Slavia dan Bulgaria yang cukup berhasil.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=71}}.</ref>
Kaisar Heraklius terakhir, [[Yustinianus II]], mencoba menghancurkan kekuatan aristokrasi perkotaan melalui perpajakan dan penunjukkan "orang luar" dalam jabatan-jabatan administratif. Ia dijatuhkan pada tahun 695, dan berlindung ke bangsa Khazar, lalu Bulgaria. Pada tahun 705, Yustinianus II kembali ke Konstantinopel bersama tentara khan Bulgaria, [[Tervel dari Bulgaria|Tervel]]. Ia merebut kembali takhta, dan mendirikan rezim teror bagi musuh-musuhnya. Yustinianus II dijatuhkan kembali pada tahun 711, sehingga berakhirlah Dinasti Heraklius.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=70–78, 169–171}}; {{harvnb|Haldon|2004|pp=216–217}}; {{harvnb|Kountoura-Galake|1996|pp=62–75}}.</ref>
==== Dinasti Isauria hingga masa saat Basil I naik takhta ====
[[Berkas:ByzantineEmpire717+extrainfo+themes.PNG|jmpl|350px|Kekaisaran Romawi Timur saat [[Leo III si orang Isauria|Leo III]] naik takhta tahun 717. Wilayah bergaris merupakan daerah yang diserang oleh bangsa Arab.]]
[[Leo III Isauria|Leo III]] berhasil mengusir serangan Muslim tahun 718, dan menggapai kemenangan dengan bantuan dari khan Bulgaria, Tervel, yang berhasil membunuh 32.000 pasukan Arab dengan tentaranya. Penerusnya, [[Konstantinus V]], mencapai kemenangan di Suriah utara, dan melemahkan kekuatan Bulgaria.<ref>{{harvnb|Cameron|2009|pp=67–68}}.</ref>
Pada tahun 826, Arab merebut [[Kreta]] dan menyerang [[Sisilia]], tetapi pada 3 September 863, jenderal [[Petronas sang Patrician|Petronas]] berhasil menggapai [[Pertempuran Lalakaon|kemenangan besar]] dalam pertempuran melawan [[Umar al-Aqta]], [[emir]] [[Melitene]]. Di bawah kepemimpinan kaisar Bulgaria [[Krum]], ancaman Bulgaria muncul kembali, tetapi pada tahun 814, putra Krum, [[Omortag]], berdamai dengan Kekaisaran Romawi Timur.<ref name="BH">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}; {{cite encyclopedia|title=Hellas, Byzantium|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios}}</ref><ref>{{harvnb|Treadgold|1997|pp=432–433}}.</ref>
[[Berkas:Clasm Chludov detail 9th century.jpg|jmpl|kiri|150px|[[Ikonoklasme|Ikonoklasme Romawi Timur]] pada abad ke-9.]]
Abad kedelapan dan kesembilan kental dengan kontroversi dan perpecahan religius akibat [[ikonoklasme]]. Ikon-ikon dilarang oleh Leo III dan Konstantinus V, yang mengakibatkan pemberontakan yang dilancarkan oleh [[ikonodul]] (pendukung ikon) di seluruh kekaisaran. Atas upaya [[Maharani Irene]], [[Konsili Nicea Kedua]] dihimpunkan tahun 787, dan menegaskan bahwa ikon dapat dihormati tetapi tidak disembah.<!--Irene dikatakan telah mencoba menegosiasikan pernikahan antara dirinya dengan [[Karel yang Agung]]. Akan tetapi, menurut [[Theophanes Confessor]], rencana ini dikacaukan oleh Aetios.<ref name="G89">{{harvnb|Garland|1999|p=89}}.</ref>--> Pada tahun 813, [[Leo V si orang Armenia|Leo V]] menetapkan kembali kebijakan ikonoklasme, namun [[Theodora (abad kesembilan)|Maharani Theodora]] memulihkan pemujaan ikon dengan bantuan [[Patriark Methodios]] pada tahun 843.<ref name="P11">{{harvnb|Parry|1996|pp=11–15}}.</ref> Ikonoklasme memperlebar jurang perpecahan antara Timur dan Barat, yang semakin memburuk pada masa [[skisma Photios]], ketika [[Paus Nikolas I]] menentang pengangkatan [[Patriark Photios I dari Konstantinopel|Photios]] sebagai patriark.<ref>{{harvnb|Cameron|2009|p=267}}.</ref>
=== Dinasti Makedonia dan kebangkitan ===
==== Peperangan melawan Muslim ====
[[Berkas:ByzantineEmpire867AD4lightpurple.PNG|jmpl|350px|Kekaisaran Romawi Timur tahun 867.]]
Pada tahun 867, Romawi Timur telah menstabilkan kembali posisinya di timur dan barat. Berkat efisiensi pada struktur militer, kaisar mampu merencanakan perang penaklukan kembali di timur.
Proses penaklukan kembali dimulai dengan hasil yang tak tetap. [[Kreta]] berhasil ditaklukkan untuk sementara (843), tetapi selanjutnya tentara Romawi Timur mengalami kekalahan di [[Bosporus]], sementara kaisar tak mampu mencegah penaklukan Muslim di [[Sisilia]] (827–902). Dengan menggunakan [[Tunisia]] sebagai batu loncatan, tentara Muslim menaklukkan [[Palermo]] tahun 831, [[Messina]] tahun 842, [[Enna]] tahun 859, [[Siracusa]] tahun 878, [[Catania]] tahun 900, dan benteng Romawi Timur terakhir, [[Taormina]], tahun 902.
[[Berkas:Paris psaulter gr139 fol1v.jpg|jmpl|kiri|Keberhasilan militer pada abad kesepuluh diikuti dengan kebangkitan budaya, yang disebut [[Renaisans Makedonia]].]]
Kekurangan tersebut segera diseimbangkan melalui keberhasilan ekspedisi terhadap [[Damietta]] di Mesir (856), [[Pertempuran Lalakaon|dikalahkannya]] Emir [[Melitene]] (863), pemastian kekuasaan kekaisaran di [[Dalmatia]] (867), dan serangan Basil I terhadap [[Efrat]] (870s). Basil I mampu menangani situasi di Italia selatan dengan baik,<ref name=Browning-1992-96>{{harvnb|Browning|1992|p=96}}.</ref> sehingga provinsi tersebut akan tetap berada di tangan Romawi Timur selama 200 tahun berikutnya.<ref>{{harvnb|Karlin-Heyer|1967|p=24}}.</ref>
Pada tahun 904, bencana melanda kekaisaran ketika kota keduanya, [[Thessaloniki]], dijarah oleh armada Arab yang dipimpin oleh pengkhianat Romawi Timur [[Leo dari Tripoli]]. Tentara Romawi Timur membalas dengan menghancurkan armada Arab tahun 908, serta menjarah kota [[Laodicea]] di Suriah dua tahun kemudian. Meskipun pembalasan telah dilakukan, Romawi Timur tak mampu mengguncang Muslim, yang telah menghancurkan tentara kekaisaran di Kreta tahun 911.<ref name="B101">{{harvnb|Browning|1992|p=101}}.</ref>
Situasi di perbatasan dengan Arab tetap cair. [[Varangia]], yang menyerang Konstantinopel [[Perang Rus'-Romawi Timur (860)|untuk pertama kalinya pada tahun 860]], menjadi tantangan baru. Pada tahun 941, [[Perang Rus'-Romawi Timur (941)|mereka muncul]] di pantai Bosporus bagian Asia. Kali ini mereka berhasil dihancurkan, menunjukkan menguatnya kekuatan militer Romawi Timur setelah tahun 907, ketika [[Traktat Rus'-Romawi Timur (907)|hanya diplomasi yang mampu mengusir penyerang-penyerang tersebut]].
Kaisar [[Nikephoros II Phokas]] (berkuasa 963–969) dan [[Ioannes I Tzimiskes]] (969–976) memperluas wilayah kekaisaran hingga [[Suriah]], menundukkan emir-emir di [[Irak]] barat laut, serta menaklukkan kembali [[Kreta]] dan [[Siprus]]. Pada pemerintahan Ioannes, tentara kekaisaran sempat mengancam [[Yerusalem]].<ref name="Browning-1992-113">{{harvnb|Browning|1992|pp=113}}.</ref> Emirat [[Aleppo]] dan tetangga-tetangganya menjadi vassal kekaisaran. Setelah banyak melancarkan kampanye militer, ancaman Arab terakhir bagi Romawi Timur berhasil ditaklukkan ketika Basil II dengan cepat menarik 40.000 tentara berkuda untuk membebaskan Suriah Romawi. Dengan surplus sumber daya alam, Basil II merencanakan ekspedisi ke Sisilia untuk merebutnya dari bangsa Arab. Setelah kematiannya tahun 1025, ekspedisi berangkat pada tahun 1040-an, dan berhasil menggapai keberhasilan awal, tetapi keberhasilan itu selanjutnya terhambat.
==== Peperangan melawan Kekaisaran Bulgaria ====
{{details|Peperangan Romawi Timur-Bulgaria}}
[[Berkas:Basilios II.jpg|jmpl|lurus|Kaisar [[Basil II]] sang Pembantai Bulgar (976–1025).]]
Pergumulan lama dengan [[Takhta Suci]] berlanjut; kali ini diakibatkan oleh perebutan kekuasaan religius atas Bulgaria yang baru dikristenkan. Akibatnya, [[Tsar]] [[Simeon I dari Bulgaria|Simeon I]] melancarkan invasi pada tahun 894, tetapi berhasil dihentikan melalui diplomasi Romawi Timur, yang memohon bantuan dari bangsa Hungaria. Romawi Timur akhirnya dikalahkan dalam [[Pertempuran Bulgarophygon]] (896) dan diharuskan membayar upeti kepada bangsa Bulgaria. Selanjutnya (912), Simeon berhasil memaksa Romawi Timur menganugerahinya takhta ''basileus'' (kaisar) Bulgaria dan membuat Kaisar [[Konstantinus VII]] menikahi salah satu putri Simeon. Ketika pemberontakan di Konstantinopel menghambat upaya ini, Simeon menyerang Trakia dan menaklukkan [[Edirne|Adrianopel]].<ref name=Norwich />
Ekspedisi kekaisaran di bawah pimpinan [[Leo Phocas]] dan [[Romanos I|Romanos Lekapenos]] mengalami kekalahan besar dalam [[Pertempuran Acheloos]] (917), dan pada tahun berikutnya Bulgaria memasuki dan merampok Yunani utara hingga sejauh [[Korintus]]. Adrianopel berhasil direbut kembali pada tahun 923, tetapi pada tahun 924 tentara Bulgaria mengepung Konstantinopel. Situasi di Balkan membaik setelah kematian Simeon tahun 927. Pada tahun 968, Bulgaria diserbu oleh [[Rus']] di bawah pimpinan [[Sviatoslav I dari Kiev]]. Tiga tahun kemudian, Kaisar [[Ioannes I Tzimiskes]] berhasil [[Pengepungan Dorostolon|mengalahkan]] bangsa Rus' dan memasukkan wilayah Bulgaria timur ke dalam kekaisaran.
[[Berkas:Map Byzantine Empire 1025-en.svg|jmpl|kiri|300px|Wilayah kekaisaran di bawah pimpinan Basil II.]]
Perlawanan Bulgaria berkecamuk pada masa [[dinasti Cometopuli]]. Kaisar baru [[Basil II]] (berkuasa 976–1025) berupaya menundukkan bangsa Bulgaria. Ekspedisi pertama Basil mengalami kegagalan di [[Pertempuran Gerbang Trajanus|Gerbang Trajanus]]. Pada tahun-tahun berikutnya, kaisar sibuk dengan pemberontakan internal di [[Anatolia]], sementara Bulgaria memperluas kekuasaan mereka di Balkan. Perang berlarut selama hampir dua puluh tahun. Kemenangan Romawi Timur di [[Pertempuran Spercheios|Spercheios]] dan [[Pertempuran Skopje|Skopje]] berhasil melemahkan tentara Bulgaria. Dalam kampanye militer tahunannya, Basil terus mengurangi jumlah benteng Bulgaria. Akhirnya, dalam [[Pertempuran Kleidion]] tahun 1014, Bulgaria berhasil dikalahkan.<ref name=Angold>{{harvnb|Angold|1997}}.</ref> Tentara Bulgaria ditangkap, dan konon 99 dari 100 tentara dibutakan, sementara sisanya diberi satu mata untuk memimpin teman sebangsanya pulang. Ketika Tsar [[Samuel dari Bulgaria|Samuil]] menyaksikan nasib tentaranya, ia meninggal akibat syok. Pada tahun 1018, benteng Bulgaria terakhir telah menyerah, dan negara mereka menjadi bagian dari Romawi Timur. Kemenangan ini merestorasi perbatasan [[Donau]], yang tidak dikuasai semenjak masa kaisar Heraklius.<ref name=Norwich />
==== Hubungan dengan Rus' Kiev ====
{{details|Perang Rus'-Romawi Timur}}
[[Berkas:Царьград.jpg|jmpl|ka|165px|[[Rus' Kiev]] di bawah tembok Konstantinopel (860).]]
Antara tahun 850 hingga 1100, kekaisaran membina hubungan dengan [[Rus' Kiev]]. Romawi Timur merupakan mitra budaya dan perdagangan bagi Kiev, tetapi hubungan antara mereka tidak selalu hangat. Konflik paling serius antara kedua negara adalah perang 968–971 di Bulgaria. [[Perang Rus'-Romawi Timur|Serangan-serangan Rus']] terhadap kota-kota Romawi Timur di pantai [[Laut Hitam]] dan Konstantinopel juga tercatat dalam sejarah. Meskipun serangan-serangan tersebut dapat dihalau, serangan itu berakhir dengan [[Traktat Rus'-Romawi Timur|traktat perdagangan]] yang menguntungkan Rus'.
Hubungan Rus'-Romawi Timur membaik setelah pernikahan [[Anna Porphyrogenita]] dengan [[Vladimir yang Agung]]. Berkat [[Kristenisasi Rus' Kiev|Kristenisasi]] pula, hubungan kedua negara semakin manis. Pendeta, arsitek, dan artis Romawi Timur diundang untuk membantu pengerjaan katedral dan gereja di Rus', sehingga pengaruh budaya Romawi Timur semakin menyebar. Beberapa tentara Rus' menjadi tentara bayaran dalam angkatan bersenjata Romawi Timur, dengan yang paling terkenal adalah [[Penjaga Varangia]].
==== Puncak ====
Kekaisaran Romawi Timur membentang dari [[Armenia]] di timur hingga [[Calabria]] di barat.<ref name=Norwich>{{harvnb|Norwich|1998}}.</ref> Banyak keberhasilan telah digapai, dari penaklukan Bulgaria, aneksasi wilayah Georgia dan Armenia, hingga pemusnahan penyerang Mesir di luar [[Antiokhia]]. Kemenangan-kemenangan tersebut masih belum cukup; Basil mempertimbangkan untuk mengusir [[Emirat Sisilia|pendudukan Arab di Sisilia]]. Ia berencana menaklukkan kembali pulau tersebut, tetapi kematian terlebih dahulu menuntut nyawanya tahun 1025.<ref name=Norwich />
=== Krisis dan perpecahan ===
Romawi Timur segera terperosok dalam periode kesulitan, terutama diakibatkan oleh kerusakan sistem dan pengabaian militer. [[Nikephoros II]] (963–969), [[Ioannes Tzimiskes]] dan [[Basil II]] mengubah divisi militer ({{polytonic|τάγματα}}, ''[[tagma (militer)|tagmata]]'') dari angkatan bersenjata penduduk yang defensif menjadi tentara profesional yang banyak diisi oleh tentara bayaran. Akan tetapi, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tentara bayaran tidaklah sedikit. Sementara itu, ancaman invasi terus sirna pada abad kesepuluh, dan begitu pula kebutuhan garnisun dan perbentengan yang mahal.<ref>{{harvnb|Treadgold|1997|pp=548–549}}.</ref> [[Basil II]] mewarisi kas yang berkembang pada penerus-penerusnya, tapi lupa untuk merencanakan penerusnya. Tidak ada satupun penerusnya yang memiliki bakat politik atau militer, sehingga pemerintahan kekaisaran jatuh ke tangan pegawai negeri. Usaha untuk memulihkan ekonomi Romawi Timur hanya mengakibatkan inflasi dan menurunnya nilai koin emas. Angkatan bersenjata lalu dipandang sebagai kebutuhan yang tak penting dan ancaman politik. Maka dari itu, tentara asli dipecat dan digantikan oleh tentara bayaran asing.<ref name="PM">Markham, [http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm The Battle of Manzikert] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070513082203/http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm |date=2007-05-13 }}.</ref>
Pada masa yang sama, kekaisaran menghadapi musuh baru yang ambisius. Provinsi-provinsi Romawi Timur di Italia selatan diancam oleh [[bangsa Norman]], yang datang ke Italia pada awal abad kesebelas. Selama periode perselisihan antara Konstantinopel dengan Roma yang berakhir dengan [[Skisma Timur-Barat]] tahun 1054, suku Norman mulai menyerbu Italia Bizantium.<ref>Vasiliev, [http://www.intratext.com/IXT/ENG0832/_P17.HTM Relations with Italy and Western Europe].</ref> Romawi Timur juga kehilangan pengaruh mereka atas kota-kota pantai di [[Dalmatia]] karena direbut [[Peter Krešimir IV dari Kroasia]] tahun 1069.<ref>[[Ferdo Šišić]]. ''Povijest Hrvata u vrijeme narodnih vladara''. Zagreb, 1925, ISBN 86-401-0080-2</ref>
Di Asia Kecil-lah bencana terbesar akan terjadi. [[Turki Seljuq]] melancarkan eksplorasi pertama mereka melintasi perbatasan Romawi Timur ke Armenia pada tahun 1065 dan 1067. Kedaruratan dibebankan pada aristokrasi militer di Anatolia yang pada tahun 1068 mengamankan pemilihan salah satu dari mereka sendiri, [[Romanos IV|Romanos Diogenes]], sebagai kaisar. Pada musim panas tahun 1071, Romanos melancarkan kampanye militer besar terhadap Seljuk. Pada [[Pertempuran Manzikert]], Romanos tidak hanya menderita kekalahan di tangan [[Sultan]] [[Alp Arslan]], tetapi juga ditangkap. Alp Arslan memperlakukannya dengan hormat, dan tidak mengenakan syarat-syarat keras pada Romawi Timur.<ref name="PM" /> Sementara itu, di Konstantinopel, kudeta yang mendukung [[Michael VII Doukas|Michael Doukas]] berlangsung. Pada tahun 1081, Seljuk memperluas kekuasaan mereka di Anatolia. Wilayah mereka membentang dari Armenia di timur hingga [[Bithynia]] di barat. Ibukota Seljuk didirikan di [[Nicea]], yang hanya terletak sejauh 55 mil (88 km) dari Konstantinopel.<ref>{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2002}}; Markham, [http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm The Battle of Manzikert] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070513082203/http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm |date=2007-05-13 }}.</ref>
=== Dinasti Komnenos dan Tentara Salib ===
==== Alexios I dan Perang Salib Pertama ====
{{See also|Perang Salib Pertama}}
[[Berkas:Byzantiumforecrusades.jpg|350px|jmpl|Kekaisaran Romawi Timur dan [[Kesultanan Rûm]] sebelum Perang Salib.]]
Setelah pertempuran Manzikert, berkat usaha [[Komnenos|dinasti Komnenos]], pemulihan berhasil dilakukan.<ref name="M124">{{harvnb|Magdalino|2002|p=124}}.</ref> Kaisar pertama dinasti ini adalah [[Isaakius I Komnenos|Isaakius I]] (1057–1059), dan yang kedua adalah [[Alexios I]]. Pada masa kekuasaannya, Alexios menghadai serangan Norman yang dipimpin oleh [[Robert Guiscard]] dan putranya [[Bohemund I dari Antiokhia|Bohemund dari Taranto]]. Mereka merebut [[Pertempuran Dyrrhachium (1081)|Dyrrhachium]] dan [[Corfu]], serta mengepung [[Larissa]] di [[Thessaly]]. Kematian Robert Guiscard pada tahun 1085 meringankan masalah Norman untuk sementara. Sementara itu, Alexios berhasil mengalahkan [[Pecheneg]] dalam [[Pertempuran Levounion]] pada tanggal 28 April 1091.<ref name="Br" />
[[Berkas:Alexios I Komnenos.jpg|jmpl|kiri|Potret Kaisar [[Alexios I]].]]
Selepas mencapai kestabilan di Barat, Alexios dapat mengalihkan perhatiannya terhadap kesulitan ekonomi dan disintegrasi pertahanan lama kekaisaran.<ref name=Birkenmeier>{{harvnb|Birkenmeier|2002}}.</ref> Ia ingin merebut kembali wilayah yang lepas di [[Asia Kecil]] dan menghancurkan Seljuk, tetapi tidak mempunyai cukup tentara. Pada [[Konsili Piacenza]] tahun 1095, utusan Alexios berbicara kepada [[Paus Urbanus II]] mengenai penderitaan orang Kristen di Timur, dan menekankan bahwa tanpa bantuan dari Barat, mereka akan terus menderita akibat kekuasaan Muslim. Urban memandang permohonan Alexios sebagai kesempatan untuk memperkokoh Eropa Barat dan memperkuat kekuasaan kepausan.<ref name=Harris>{{harvnb|Harris|2003}}; {{harvnb|Read|2000|p=124}}; {{harvnb|Watson|1993|p=12}}.</ref> Pada 27 November 1095, [[Paus Urbanus II]] menyerukan perang suci untuk merebut kembali Yerusalem dan Timur dari tangan Muslim.<ref name="Br" />
Alexios telah menantikan bantuan dalam bentuk tentara bayaran dari Barat, tetapi sama sekali tidak siap untuk menghadapi kekuatan besar yang akan melewati wilayah Romawi Timur. Alexios merasa tidak nyaman karena empat dari delapan pemimpin tentara salib utama adalah orang Norman, salah satunya Bohemund. Tentara Salib harus melewati Konstantinopel. Untungnya, kaisar berhasil menanganinya. Ia mengharuskan pemimpin-pemimpin perang salib bersumpah agar dalam perjalanan mereka menuju Tanah Suci, mereka harus menyerahkan wilayah atau kota yang mereka taklukan dari Turki kepada Romawi Timur. Sebagai gantinya, Alexios akan memberi mereka panduan, persediaan makanan, dan pengawalan militer.<ref name=A261>{{harvnb|Komnene|1928|loc=[http://www.fordham.edu/halsall/basis/AnnaComnena-Alexiad10.html X, 261]}}.</ref> Berkat sumpah itu, Alexios berhasil menguasai kembali kota-kota dan pulau-pulau penting, dan bahkan sebagian besar Asia Kecil barat. Sayangnya, tentara salib meyakini sumpah mereka sudah tidak berlaku ketika Alexios tidak membantu mereka dalam pengepungan [[Antiokhia]] (ia sebenarnya telah mempersiapkan jalan menuju Antiokhia, tetapi [[Stephen II, Count Blois|Stephen dari Blois]] meyakinkannya untuk mundur. Stephen meyakinkannya bahwa ekspedisi telah gagal).<ref name="A291">Anna Komnene. ''Alexiad'', XI, [http://www.fordham.edu/halsall/basis/annacomnena-alexiad11.html 291].</ref> Bohemund, yang menetapkan dirinya sebagai [[Kepangeranan Antiokhia|Pangeran Antiokhia]], sempat berperang melawan Romawi Timur, tetapi akhirnya setuju untuk menjadi vassal Romawi Timur dalam [[Traktat Devol]] tahun 1108. Berkat traktat tersebut, ancaman Norman berhasil dipadamkan.<ref name="A348-358">Anna Komnene. ''Alexiad'', XIII, [http://www.fordham.edu/halsall/basis/annacomnena-alexiad13.html 348–358]; {{harvnb|Birkenmeier|2002|p=46}}.</ref>
==== Ioannes II, Manouel I, dan Perang Salib Kedua ====
[[Berkas:1099jerusalem.jpg|jmpl|Manuskrip yang menggambarkan [[Pengepungan Yerusalem (1099)|direbutnya Yerusalem]] selama Perang Salib Pertama.]]
Putra Alexios, [[Ioannes II Komnenos]], menggantikannya tahun 1118, dan berkuasa hingga tahun 1143. Ioannes adalah seorang kaisar yang soleh dan berdedikasi, yang ingin memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh [[Pertempuran Manzikert]].<ref>{{harvnb|Norwich|1998|p=267}}.</ref> Ia terkenal akan kesalehannya dan masa kekuasaannya yang lembut dan adil. Ioannes adalah contoh pemimpin bermoral, pada masa ketika kekejaman merupakan norma.<ref>{{harvnb|Ostrogorsky|1969|p=377}}.</ref> Maka, ia dijuluki sebagai [[Marcus Aurelius]] Bizantium. Pada masa kekuasaannya, Ioannes bersekutu dengan [[Kekaisaran Romawi Suci]] di Barat, mengalahkan [[Pecheneg]] dalam [[Pertempuran Beroia]],<ref name="B90">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=90}}.</ref> serta memimpin kampanye militer terhadap [[Bangsa Turk]] di [[Asia Kecil]]. Kampanye militer Ioannes mengubah keseimbangan kekuatan di timur, memaksa Turki mengambil posisi defensif, serta merebut kembali kota-kota Romawi Timur di Anatolia.<ref name="SJ">Stone, [http://www.roman-emperors.org/johncomn.htm Ioannes II Komnenos].</ref> Ia juga berhasil mengusir serangan Hungaria dan Serbia pada tahun 1120-an. Pada tahun 1130, Ioannes bersekutu dengan kaisar Jerman [[Lothair III]]. Mereka bersama-sama berperang melawan raja Norman, [[Roger II dari Sisilia]].<ref name="BrJ">{{cite encyclopedia|title=John II Komnenos|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref> Pada masa akhir kekuasaannya, Ioannes memusatkan kegiatannya di Timur. Ia mengalahkan emirat [[Danishmend]], menaklukkan kembali seluruh [[Cilicia]], dan memaksa [[Raymond dari Poitiers]], [[Kepangeranan Antiokhia|Pangeran Antiokhia]], untuk mengakui kekuasaan Romawi Timur. Dalam upaya untuk menunjukkan peran Romawi Timur sebagai pemimpin dalam dunia Kristen, Ioannes maju ke [[Tanah Suci]]. Harapannya pupus karena pengkhianatan sekutu tentara salibnya.<ref>{{harvnb|Harris|2003|p=84}}.</ref> Pada tahun 1142, Ioannes kembali menekankan klaimnya terhadap Antiokhia, tetapi ia wafat pada tahun 1143 akibat insiden berburu. Raymond memberanikan diri menyerang Cilicia, tetapi gagal dan terpaksa pergi ke Konstantinopel untuk memohon belas kasihan kaisar yang baru.<ref name="B326">{{harvnb|Brooke|2008|p=326}}.</ref>
[[Berkas:The Byzantine Empire, c.1180.PNG|jmpl|kiri|300px|Kekaisaran Romawi Timur (warna ungu) tahun 1180, pada akhir periode Komnenos.]]
[[Manouel I Komnenos]], putra keempat Ioannes, terpilih sebagai penerus takhta kekaisaran. Ia melancarkan kampanye militer terhadap tetangga-tetangganya di barat dan timur. Di Palestina, ia bersekutu dengan [[Kerajaan Yerusalem]], dan mengirim armada besar untuk ikut serta dalam invasi ke [[Fatimiyah|Mesir Fatimiyyah]]. Manouel memperkuat posisinya sebagai maharaja [[negara-negara Tentara Salib]]. Hegemoninya terhadap Antiokhia dan Yerusalem dipastikan melalui persetujuan dengan [[Raynald dari Châtillon|Raynald]], Pangeran Antiokhia, dan [[Amalric I dari Yerusalem|Amalric]], Raja Yerusalem.<ref name="S">{{harvnb|Magdalino|2002|p=74}}; Stone, [http://www.roman-emperors.org/mannycom.htm Manouel I Comnenus].</ref> Dalam upaya untuk merestorasi kekuasaan Romawi Timur di pelabuhan-pelabuhan Italia Selatan, Manouel mengirim ekspedisi ke Italia tahun 1155, tetapi sengketa dengan koalisi mengakibatkan kegagalan kampanye militer ini. Meskipun begitu, angkatan bersenjata Manouel berhasil menyerbu [[Kerajaan Hungaria]] tahun 1167. Tentara Hungaria dapat dikalahkan dalam [[Pertempuran Sirmium]]. Pada tahun 1168, hampir seluruh pantai Adriatik timur berada di tangan Manouel.<ref name="S372">{{harvnb|Sedlar|1994|p=372}}.</ref> Manouel lalu bersekutu dengan Paus dan kerajaan-kerajaan Kristen Barat. Pada masa [[Perang Salib Kedua]], tentara salib harus melewati wilayah Romawi Timur untuk mencapai tanah suci. Manouel membiarkan mereka lewat, dan memastikan tentara salib tidak menyebabkan kekacauan.<ref name="M67">{{harvnb|Magdalino|2002|p=67}}.</ref>
Di timur, Manouel mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Myriokephalon]] tahun 1176. Akan tetapi, kekalahan itu segera diperbaiki. Pada tahun berikutnya, Manouel berhasil mengalahkan tentara Turki.<ref name="B129">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=128}}.</ref> Komandan Romawi Timur Ioannes Vatatzes, yang menghancurkan penyerang Turki dalam [[Pertempuran Hyelion dan Leimocheir]], tidak hanya membawa pasukan dari ibukota, tetapi juga berhasil mengumpulkan tentara dalam perjalanan. Hal ini merupakan tanda bahwa tentara Romawi Timur tetap kuat dan program pertahanan di Asia Kecil barat masih berhasil.<ref name="B196">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=196}}.</ref>
[[Berkas:manuelcomnenus.jpg|jmpl|[[Manouel I Komnenos]].]]
==== Renaisans abad keduabelas ====
Ioannes dan Manouel menerapkan kebijakan militer aktif, dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pertahanan kota atau pengepungan. Kebijakan perbentengan agresif merupakan jatung kebijakan militer mereka.<ref name="B185-186">{{harvnb|Birkenmeier|2002|pp=185–186}}.</ref> Meskipun mengalami kekalahan di Myriokephalon, kebijakan Alexios, Ioannes, dan Manouel, berhasil memperluas wilayah kekaisaran, mencapai kestabilan perbatasan di Asia Kecil, serta mengamankan perbatasan Eropa kekaisaran. Dari tahun 1081 hingga 1180, angkatan bersenjata Komnenos menjamin keamanan Romawi Timur, sehingga peradaban Romawi Timur memiliki kesempatan untuk berkembang.<ref name="Br1">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=1}}.</ref>
Provinsi-provinsi Barat mampu menggapai kebangkitan ekonomi. Selama abad keduabelas, jumlah penduduk dan tanah pertanian meningkat. Bukti arkeologi dari Eropa dan Asia Kecil menunjukkan perbesaran permukiman kota. Pada masa ini, perdagangan juga berkembang.<ref name="Day">{{harvnb|Day|1977|pp=289–290}}; {{harvnb|Harvey|2003}}.</ref>
Dalam bidang artistik, muncul kebangkitan dalam bidang [[mosaik]]. Sekolah-sekolah arsitektur regional mulai memproduksi banyak gaya baru yang berasal dari berbagai pengaruh budaya.<ref name=Diehl>Diehl, [http://www.myriobiblos.gr/texts/english/diel.html Byzantine Art]</ref> Selama abad keduabelas, model [[humanisme Renaisans|humanisme]] awal muncul sebagai renaisans ketertarikan terhadap penulis-penulis klasik.<ref name="TM">{{harvnb|Tatakes|Moutafakis|2003|p=110}}.</ref>
=== Kemunduran dan disintegrasi ===
==== Dinasti Angeloi ====
Manouel wafat pada tanggal 24 September 1180. Ia digantikan oleh putranya yang masih berusia sebelas tahun, [[Alexios II Komnenos]]. Alexios II sangat tidak kompeten. Pemerintahannya kurang disukai karena latar belakang Franka ibunya, [[Maria dari Antiokhia]].<ref name="Norwich291">{{harvnb|Norwich|1998|p=291}}.</ref> Akhirnya, [[Andronikos I Komnenos]], cucu Alexios I, mengobarkan pemberontakan melawan saudaranya dan berhasil menjatuhkannya dalam kudeta. Ia melangsungkan pawai di Konstantinopel pada Agustus 1182 dengan memanfaatkan kepopulerannya di angkatan bersenjata. Selanjutnya Andronikos menggalakkan pembantaian orang-orang Latin.<ref name="Norwich292">{{harvnb|Norwich|1998|p=292}}.</ref> Setelah menghabisi musuh-musuhnya, ia menyatakan dirinya sebagai kaisar pada September 1183. Andronikos mencabut nyawa Alexios II dan merampas istri Alexios yang berusia 12 tahun, [[Agnes dari Prancis (maharani Romawi Timur)|Agnes dari Prancis]].<ref name="Norwich292"/>
Andronikos memulai pemerintahannya dengan baik. Reformasi pemerintahan yang dilancarkannya dipuji oleh sejarawan-sejarawan. Menurut [[George Ostrogorsky]], Andronikos berdedikasi untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya. Di bawah kekuasaannya, penjualan jabatan dihentikan. Pemilihan pejabat didasarkan pada jasa, bukan karena pilih kasih. Pejabat-pejabat diberi upah yang layak sehingga praktik suap dapat dikurangi.<ref name="M194" /> Aristokrat-aristokrat merasa geram dengannya. Sementara itu, perilaku Andronikos juga dipandang kurang baik. Penghukuman mati dan kekerasan kerap terjadi, sehingga masa kekuasaannya menjadi rezim teror.<ref>{{harvnb|Harris|2003|p=118}}.</ref> Andronikos berupaya menghabisi aristokrasi. Perjuangan melawan aristokrasi berubah menjadi pembantaian, sementara kaisar melancarkan tindakan yang lebih kejam untuk menopang rezimnya.<ref name="M194">{{harvnb|Ostrogorsky|1969|p=397}}.</ref>
[[Berkas:Death of andronic I.png|jmpl|250px|Ilustrasi kematian Andronikos.]]
Meskipun mempunyai latar belakang militer, Andronikos tak mampu melawan [[Isaakius Komnenos dari Siprus]], [[Béla III dari Hungaria]] yang mencaplok wilayah-wilayah Kroasia, dan [[Stefan Nemanja]] dari Serbia yang menyatakan kemerdekaan dari Romawi Timur. Keadaan semakin memburuk ketika [[William II dari Sisilia]] menyerang Romawi Timur dengan angkatan perang sejumlah 300 kapal dan 80.000 tentara pada tahun 1185.<ref name="Norwich293">{{harvnb|Norwich|1998|p=293}}.</ref> Andronikos memobilisasi armada kecil yang berjumlah 100 kapal untuk melindungi ibukota. Penyerang-penyerang ini baru dapat diusir pada masa kekuasaan kaisar berikutnya, Isaakius Angelos.
Atas dukungan rakyat, Andronikos akhirnya dijatuhkan oleh [[Isaakius II Angelos|Isaakius Angelos]].<ref name="Norwich294-295">{{harvnb|Norwich|1998|pp=294–295}}.</ref> Kaisar yang telah dijatuhkan berusaha melarikan diri bersama istrinya, tetapi ditangkap. Isaakius menyerahkannya kepada massa selama tiga hari. Setelah beragam macam penyiksaan, Andronikos akhirnya tewas pada 12 September 1185. Ia adalah anggota Dinasti Komnenos terakhir yang menguasai Konstantinopel. Isaakius Angelos dari Dinasti Angeloi menggantikannya sebagai kaisar.
Pada masa kekuasaan Isaakius II, dan juga penerusnya [[Alexios III Angelos]], pemerintahan dan pertahanan Romawi Timur mulai runtuh. Meskipun Norman berhasil diusir dari Yunani, pada tahun 1186 Vlach dan Bulgar melancarkan pemberontakan yang berujung kepada berdirinya [[Kekaisaran Bulgaria Kedua]]. Kebijakan dalam negeri Angeloi berciri pemborosan harta publik dan maladministrasi fiskal. Pemerintahan Romawi Timur terus melemah, dan kekosongan kekuasaan yang tumbuh di kekaisaran memicu perpecahan. Salah satu buktinya adalah saat beberapa penerus Komnenos mendirikan negara semi-independen di [[Trebizond]] sebelum tahun 1204.<ref name="AP">{{harvnb|Angold|1997}}; {{harvnb|Paparrigopoulos|Karolidis|1925|p=216}}</ref> Menurut [[Alexander Vasiliev (sejarawan)|Alexander Vasiliev]], "dinasti Angeloi mempercepat keruntuhan kekaisaran."<ref name="VA">Vasiliev, [http://www.intratext.com/IXT/ENG0832/_P1B.HTM Foreign Policy of the Angeloi].</ref>
==== Perang Salib Keempat ====
{{details|Perang Salib Keempat}}
[[Berkas:Eugène Ferdinand Victor Delacroix 012.jpg|jmpl|Right|''Tentara Salib Memasuki Konstantinopel'', karya [[Eugène Delacroix]] (1840).]]
Pada tahun 1198, [[Paus Innosensius III]] memulai pembicaraan mengenai perang salib baru melalui legatus dan surat-surat [[ensiklik]].<ref name="Norwich299">{{harvnb|Norwich|1998|p=299}}.</ref> Tujuan perang salib tersebut adalah untuk menaklukkan Mesir, yang merupakan pusat kekuatan Muslim di [[Levant]]. Tentara Salib yang tiba di [[Republik Venesia|Venesia]] pada musim panas 1202 jumlahnya lebih kecil daripada yang dinanti. Mereka juga tidak mempunyai dana yang cukup untuk menyewa armada Venesia.<!-- Kebijakan Venesia di bawah pimpinan [[Doge Venesia|Doge]] [[Enrico Dandolo]] mungkin bertentangan dengan paus dan tentara salib, karena Venesia memiliki hubungan dagang yang baik dengan Mesir.<ref name="Br4Cr">{{cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>--> Sebagai ganti pembayaran, Tentara Salib setuju untuk membantu merebut pelabuhan (Kristen) [[Zadar|Zara]] di [[Dalmatia]] (kota vassal Venesia, tetapi memberontak dan dilindungi oleh Hungaria tahun 1186).<ref name="BrC">Britannica Concise, [http://concise.britannica.com/ebc/article- 9383275/Siege-of-Zara Siege of Zara]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref> Zara berhasil direbut pada November 1202 setelah [[Pengepungan Zara|pengepungan singkat]].<ref>{{harvnb|Geoffrey of Villehardouin|1963|p=46}}.</ref> Innosensius, yang telah diberitahu mengenai rencana tersebut tetapi penentangannya diabaikan, tidak ingin membahayakan rencana Perang Salib, sehingga ia memberikan pengampunyan bersyarat kepada Tentara Salib, tetapi Venesia tidak mendapatkannya.<ref name="Br4Cr">{{cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>
[[Berkas:Byzantium1215.jpg|jmpl|kiri|250px|Peta yang menunjukkan pembagian Kekaisaran Romawi Timur setelah [[Perang Salib Keempat]].]]
Setelah [[Theobald III, Count Champagne|Theobald III]] wafat, kepemimpinan Tentara Salib berganti tangan ke [[Bonifacius dari Montferrat]], teman [[Philip dari Swabia]]. Baik Boniface maupun Philip telah menikah dengan anggota keluarga kekaisaran Romawi Timur. Ipar Philip, [[Alexios IV Angelos|Alexios Angelos]] (putra dari Kaisar [[Isaakius II Angelos]], yang telah dijatuhkan dan dibutakan), memohon bantuan ke Eropa dan telah berhubungan dengan Tentara Salib. Alexios menawarkan penyatuan kembali gereja Romawi Timur dengan Roma, pembayaran 200.000 [[mark (uang)|mark]] perak, dan bantuan-bantuan lainnya.<ref name="Norwich301">{{harvnb|Norwich|1998|p=301}}.</ref> Innosensius mengetahui rencana untuk mengalihkan Perang Salib ke Konstantinopel dan melarang serangan terhadap kota tersebut, tetapi surat paus baru tiba setelah armada telah meninggalkan Zara.
Tentara Salib tiba di Konstantinopel pada musim panas tahun 1203. Alexios III melarikan diri dari ibukota. Alexios Angelos naik takhta sebagai [[Alexios IV]] bersama dengan ayahnya yang buta, Isaakius. Sayangnya, Alexios IV dan Isaakius II tak mampu menepati janji mereka dan dijatuhkan oleh Alexios V. Tentara Salib lalu merebut Konstantinopel pada 13 April 1204. Konstantinopel kemudian dijarah selama tiga hari. Banyak ikon, relik, dan objek-objek lainnya di Konstantinopel, diangkut ke [[Eropa Barat]]. Menurut Choniates, [[prostitusi]] didirikan di takhta patriark.<ref name="NC">Choniates, [http://www.fordham.edu/halsall/source/choniates1.html The Sack of Constantinople].</ref> Saat Innosensius III mendengar perilaku Tentara Salib, ia hendak menghukum mereka, tetapi situasi sudah di luar kendali, terutama setelah legatusnya, yang atas inisiatifnya sendiri, membebaskan Tentara Salib dari tugas mereka untuk menaklukkan Tanah Suci.<ref name=Norwich/><ref name="Br4Cr"/> Ketika pemerintahan telah direstorasi, Tentara Salib dan Venesia menetapkan persetujuan mereka: [[Baldwin I dari Konstantinopel|Baldwin dari Flandria]] dipilih sebagai kaisar dan [[Thomas Morosini]] dari Venesia ditunjuk sebagai patriark. Maka berdirilah [[Kekaisaran Latin]] di Konstantinopel. Sementara itu, pengungsi-pengungsi Romawi Timur mendirikan negara mereka sendiri, dengan yang paling penting adalah [[Kekaisaran Nicea]], [[Kekaisaran Trebizond]], dan [[Kedespotan Epirus]].<ref name="Br4Cr" />
=== Jatuhnya Romawi Timur ===
==== Kekaisaran dalam pembuangan ====
Setelah Tentara Salib menjarah Konstantinopel tahun 1204, dua negara Romawi Timur berdiri: [[Kekaisaran Nicea]] dan [[Kedespotan Epirus]]. Negara ketiga, [[Kekaisaran Trebizond]], didirikan oleh [[Alexios I dari Trebizond]] beberapa minggu sebelum penjarahan Konstantinopel. Di antara tiga negara ini, Epirus dan Nicea merupakan negara yang paling mungkin merebut kembali Konstantinopel. Kekaisaran Nicea terus berjuang untuk tetap bertahan, dan pada pertengahan abad ke-13 telah kehilangan sebagian besar wilayahnya di Anatolia selatan.<ref>{{harvnb|Kean|2006}}; {{harvnb|Madden|2005|p=162}}; Lowe-Baker, [https://web.archive.org/web/20071016205009/http://geocities.com/egfroth1/Seljuqs.htm The Seljuks of Rum].</ref> Melemahnya [[Kesultanan Rûm]] akibat [[Pertempuran Köse Dag|serangan bangsa Mongol tahun 1242–43]] memungkinkan para [[beylik]] dan [[ghazi]] untuk mendirikan kepangeranan mereka sendiri di Anatolia, sehingga melemahkan kekuasaan Romawi Timur di Asia Kecil.<ref>Lowe-Baker, [https://web.archive.org/web/20091027082448/http://geocities.com/egfroth1/Seljuqs.htm The Seljuks of Rum].</ref> Akan tetapi, invasi Mongol juga memberi waktu bagi Nicea untuk mengalihkan perhatian pada [[Kekaisaran Latin]].
==== Penaklukan kembali Konstantinopel ====
[[Berkas:1263 Mediterranean Sea.svg|jmpl|350px|Kekaisaran Romawi Timur tahun 1263.]]
Kekaisaran Nicea berhasil merebut kembali Konstantinopel dari Latin tahun 1261. Selanjutnya, mereka juga berhasil mengalahkan Epirus. Maka Romawi Timur berhasil direstorasi di bawah pimpinan [[Michael VIII Palaiologos]]. Akan tetapi, kekaisaran yang terkoyak akibat perang kini rentan terhadap musuh-musuh disekitarnya. Untuk memperkuat tentaranya dalam peperangan melawan Kekaisaran Latin, Michael menarik pasukan dari Asia Kecil, dan memungut pajak yang tinggi dari petani, mengakibatkan kebencian.<ref>{{harvnb|Madden|2005|p=179}}; {{harvnb|Reinert|2002|p=260}}.</ref> Proyek pembangunan besar-besaran dilancarkan di Konstantinopel untuk memperbaiki kerusakan akibat Perang Salib Keempat, tetapi tidak satupun dari usaha ini menguntungkan petani di Asia Kecil, yang menderita akibat serangan ghazi-ghazi.
Michael memilih untuk memperluas wilayah kekaisaran daripada menjaga jajahannya di Asia Kecil. Untuk mencegah penjarahan lain, ia memaksa gereja tunduk kepada Roma, yang menjadi solusi sementara.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=257}}.</ref> Selanjutnya, Kaisar [[Andronikos II Palaiologos|Andronikos II]], lalu cucunya Kaisar [[Andronikos III Palaiologos|Andronikos III]], berupaya membangkitkan kembali kekaisaran, namun tentara bayaran yang disewa Andronikos II sering kali menjadi bumerang.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=261}}.</ref>
==== Bangkitnya Utsmaniyah dan jatuhnya Konstantinopel ====
{{Main|Peperangan Romawi Timur-Utsmaniyah}}
[[Berkas:Constantinople 1453.jpg|jmpl|lurus|[[Jatuhnya Konstantinopel|Pengepungan Konstantinopel]] tahun 1453.]]
Situasi semakin memburuk setelah [[Andronikos III]] wafat. [[Perang saudara Romawi Timur 1341–1347|Perang saudara selama enam tahun]] berkecamuk di kekaisaran, dan gempa bumi di [[Gallipoli]] tahun 1354 menghancurkan perbentengan, sehingga [[Utsmaniyah]] (yang disewa sebagai tentara bayaran selama perang saudara oleh [[Ioannes VI Kantakouzenos]]) dapat memperkuat posisinya di Eropa.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=268}}.</ref> Saat perang saudara telah berakhir, Utsmaniyah telah mengalahkan Serbia dan menundukkan mereka sebagai vassal. Setelah [[Pertempuran Kosovo]], sebagian besar Balkan telah didominasi oleh Utsmaniyah.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=270}}.</ref>
[[Berkas:Eastern Mediterranean 1450 .svg|jmpl|kiri|Mediterania Timur sebelum jatuhnya Konstantinopel.]]
Kaisar memohon bantuan dari barat, tetapi paus hanya akan mengirim bantuan jika Gereja Ortodoks Timur mau bersatu kembali dengan [[Takhta Suci]]. Penyatuan gereja telah dipertimbangkan, dan kadang-kadang dilakukan melalui dekret kekaisaran, tetapi penduduk dan klerus Ortodoks membenci otoritas [[Takhta Suci|Roma]] dan [[Ritus Latin]].<ref>{{harvnb|Runciman|1990|pp=71–72}}.</ref> Beberapa tentara Barat datang dan memperkuat pertahanan Konstantinopel, namun kebanyakan penguasa Barat, yang sibuk dengan urusannya masing-masing, tidak melakukan apapun saat Utsmaniyah mencaplok satu per satu sisa wilayah Romawi Timur.<ref name="R84-85">{{harvnb|Runciman|1990|pp=84–85}}.</ref>
Pada tanggal 2 April 1453, Sultan [[Mehmed II]] dengan tentara berjumlah 80.000 mengepung Konstantinopel.<ref name="R84-86">{{harvnb|Runciman|1990|pp=84–86}}.</ref> [[Jatuhnya Konstantinopel|Konstantinopel akhirnya jatuh]] ke tangan Utsmaniyah pada tanggal 29 Mei 1453. Kaisar Romawi Timur terakhir, [[Konstantinus XI]] Palaiologos, terlihat melepas tanda kebesarannya dan melibatkan dirinya dalam pertempuran setelah tembok kota direbut.<ref>{{harvnb|Hindley|2004|p=300}}.</ref>
=== Pasca runtuhnya Romawi Timur ===
[[Mehmed II]] menaklukkan negara-negara kecil di [[Mistra]], Yunani, pada tahun 1460, dan [[Kekaisaran Trebizond|Trebizond]] pada tahun 1461. Pada akhir abad ke-15, [[Kesultanan Utsmaniyah]] telah menguasai Asia Kecil dan sebagian Balkan. Sementara itu, [[Kepangeranan-kepangeranan Donau]] menerima pengungsi-pengsungsi Ortodoks dan bangsawan-bangsawan Romawi Timur.
Keponakan kaisar terakhir, [[Andreas Palaiologos]], mewarisi gelar [[Kaisar Romawi Timur]] dan menggunakannya dari tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503.<ref name="Helios" /> Selanjutnya, peran kaisar sebagai pelindung [[Ortodoks Timur]] diklaim oleh [[Ivan III dari Rusia|Ivan III]], [[Kadipaten Agung Moskwa|Adipati Agung Mokswa]]. Ia telah menikahi saudara Andreas, [[Sophia Paleologue]]. Cucunya, [[Ivan IV dari Rusia|Ivan IV]], akan menjadi [[Tsar]] Rusia yang pertama (''tsar'', atau ''czar'', berarti ''[[caesar (gelar)|caesar]]'', adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa [[Kekaisaran Rusia]] adalah [[Roma Ketiga]] tetap hidup hingga meletusnya [[Revolusi Rusia 1917|Revolusi Rusia tahun 1917]].<ref>{{harvnb|Seton-Watson|1967|p=31}}.</ref>
== Ekonomi ==
Ekonomi Romawi Timur merupakan salah satu yang paling maju di Eropa dan Mediterania selama berabad-abad. Eropa tak mampu menandingi kekuatan ekonomi Romawi Timur hingga akhir abad pertengahan. Konstantinopel merupakan pusat utama dalam jaringan perdagangan yang meliputi hampir seluruh [[Eurasia]] dan [[Afrika Utara]]. Kota tersebut juga menjadi salah satu kota utama dalam [[jalur sutra]]. Beberapa ahli menyatakan bahwa, hingga datangnya bangsa Arab pada abad ketujuh, ekonomi Romawi Timur merupakan yang terkuat di dunia. [[Penaklukan Islam|Penaklukan Arab]] menyebabkan terjadinya kemunduran dan stagnansi. Reformasi Konstantinus V (765) menandai mulainya pemulihan ekonomi yang berlangsung hingga tahun 1204. Dari abad kesepuluh hingga akhir abad keduabelas, Kekaisaran Romawi Timur memproyeksikan citra mewah, dan pengelana kagum dengan kekayaan di Konstantinopel. Semuanya berubah pada masa Perang Salib Keempat, yang membawa bencana ekonomi.<ref name="M532">{{harvnb|Magdalino|2002|p=532}}, [https://web.archive.org/web/20080625192523/http://www.doaks.org/EconHist/EHB20.pdf].</ref> [[Palaiologos]] mencoba memulihkan ekonomi, tetapi negara Romawi Timur akhir tidak akan memperoleh kuasa penuh atas kekuatan ekonomi domestik dan asing. Pelan-pelan, Romawi Timur juga kehilangan pengaruhnya dalam modalitas perdagangan dan mekanisme harga, dan juga kuasa atas aliran logam-logam berharga, dan bahkan, menurut beberapa ahli, terhadap pencetakan koin-koin.<ref name="M806">{{harvnb|Matschke|2002|pp=805–806}}, [https://web.archive.org/web/20080625235853/http://www.doaks.org/EconHist/EHB37.pdf].</ref>
Salah satu fondasi ekonomi kekaisaran adalah perdagangan. Tekstil merupakan komoditas ekspor yang paling penting.<ref name="L723">{{harvnb|Laiou|2002|p=723}}, [https://web.archive.org/web/20080625235908/http://www.doaks.org/EconHist/EHB36.pdf].</ref> Negara dengan ketat menguasai perdagangan internal dan internasional, serta memiliki hak monopoli dalam mengeluarkan koin. Pemerintah mengatur tingkat bunga, dan menetapkan parameter aktivitas serikat dan perusahaan dagang, yang dikenakan bunga khusus. Kaisar dan pejabat-pejabatnya melakukan campur tangan pada masa krisis untuk menjamin penyediaan modal dan menjaga harga [[serealia]]. Pemerintah mengumpulkan hasil surplus melalui pemungutan pajak, dan mengembalikannya dalam sirkulasi melalui redistribusi dalam bentuk gaji kepada pejabat-pejabat negara, atau dalam bentuk investasi fasilitas-fasilitas umum.<ref name="L3-4">{{harvnb|Laiou|2002|pp=3–4}}, [https://web.archive.org/web/20080625235933/http://www.doaks.org/EconHist/EHB01.pdf].</ref>
== Pemerintahan ==
Di Romawi Timur, kaisar adalah penguasa tunggal dan absolut. Kekuasaannya dianggap memiliki asal usul ilahi.<ref name="Helios" /> Senat tidak mempunyai kewenangan politik dan legislatif yang nyata, tetapi tetap sebagai dewan kehormatan. Pada akhir abad ke-8, pemerintahan sipil yang terpusat di istana dibentuk sebagai bagian dari konsolidasi kekuatan di ibukota (bangkitnya posisi ''[[sakellarios]]'' berhubungan dengan perubahan ini).<ref name="L291">{{harvnb|Louth|2005|p=291}}; {{harvnb|Neville|2004|p=7}}.</ref> Reformasi paling penting pada periode ini adalah pendirian ''themes''. Pada ''themes'', pemerintahan sipil dan militer diatur oleh satu orang, yaitu ''[[strategos]]''.<ref name="Helios" />
Sistem tituler dan hak pendahuluan di kekaisaran mengakibatkan pemerintahan tampak seperti birokrasi bagi pengamat-pengamat modern. Pejabat-pejabat diatur dalam susunan yang ketat di antara kaisar, dan jabatan mereka bergantung pada kehendak kaisar. Di Romawi Timur terdapat pekerjaan administratif yang sebenarnya, tetapi pemerintahan dapat digantungkan pada orang-orang tertentu daripada suatu jawatan.<ref name="L34">{{harvnb|Neville|2004|p=34}}.</ref> Pada abad ke-8 dan ke-9, kepegawaian negeri merupakan jalan tercepat menuju status aristokrat, tetapi sejak abad ke-9, aristokrasi sipil disaingi oleh aristokrasi kebangsawanan. Menurut beberapa penelitian, politik abad ke-11 didominasi oleh persaingan antara aristokrasi antara sipil dan militer. Pada masa tersebut, Alexios I melancarkan reformasi administratif penting yang meliputi pengadaan pangkat dan jabatan istana.<ref name="L13">{{harvnb|Neville|2004|p=13}}.</ref>
== Diplomasi ==
Setelah jatuhnya Roma, tantangan utama Romawi Timur adalah membina hubungan dengan tetangga-tetangganya. Diplomasi Romawi Timur segera menarik perhatian tetangga-tetangganya. Maka terbukalah jaringan hubungan internasional dan antarnegara.<ref name="N1">{{harvnb|Neumann|2006|pp=869–871}}.</ref> Jaringan ini berkisar pada pembuatan traktat, dan meliputi penyambutan penguasa baru, serta asimilasi tindakan, nilai, dan institusi sosial Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Chrysos|1992|p=35}}.</ref> Sementara penulis klasik menuliskan pemisahan etis dan legal antara perdamaian dan perang, Romawi Timur menganggap diplomasi sebagai salah satu bentuk perang.<ref name="Ant">{{harvnb|Antonucci|1993|pp=11–13}}.</ref> Contohnya, ancaman Bulgaria dapat diatasi dengan memberikan dana kepada [[Rus Kiev]].<ref name="Ant"/> [[Gereja Ortodoks]] juga memainkan fungsi diplomatik, dan penyebaran Kekristenan Ortodoks merupakan tujuan diplomatik utama kekaisaran.
[[Scrinium Barbarorum]] di Konstantinopel bertugas menangani protokol dan penyimpanan catatan mengenai apapun yang berhubungan dengan "barbar".<ref>{{harvnb|Seeck|1876|pp=31–33}}.</ref> Sementara sedang melaksanakan tugas protokol, mereka memastikan duta-duta asing diperlakukan dengan baik, dan juga berperan dalam penerjemahan misi diplomatik dari negara-negara Barbar. J.B. Bury meyakini bahwa departemen tersebut mengawasi semua orang asing yang mengunjungi Konstantinopel.<ref>{{harvnb|Bury|Philotheus|1911|p=93}}.</ref> Beberapa orang, seperti Michael Antonucci, meyakini bahwa Scrinium Barbarorum bertindak sebagai semacam jawatan mata-mata untuk kekaisaran, tetapi tak ada bukti yang kuat mengenai hal ini. ''On Strategy'' dari abad ke-6 menawarkan saran mengenai kedutaan asing: "[Duta-duta] yang dikirim harus diterima dengan hormat dan murah hati, karena siapapun menghormati para duta, namun kehadiran mereka perlu diawasi agar mereka tidak memperoleh informasi dengan menanyai orang-orang kita."<ref>{{harvnb|Dennis|1985|loc=Anonymous, ''Byzantine Military Treatise on Strategy'', para. 43, hal. 125}}.</ref>
Romawi Timur mengambil kesempatan baik dan memanfaatkan beberapa pendekatan diplomatik. Sebagai contoh, kedutaan ke ibukota sering kali tinggal selama bertahun-tahun. Salah satu anggota keluarga kerajaan dari negara lain sering kali diminta tinggal di Konstantinopel. Mereka tidak hanya berguna sebagai sandera, tetapi juga pion yang dapat dimanfaatkan jika kondisi politik negara tempat ia berasal berubah. Praktik penting lain pada diplomasi Romawi Timur adalah dengan banyak menunjukkan barang-barang mewah kepada pengunjung.<ref name="N1" /> Menurut [[Dimitri Obolensky]], keberlangsungan peradaban di [[Eropa Timur]] adalah karena keterampilan dan akal diplomasi Romawi Timur, yang tetap menjadi salah satu sumbangan Romawi Timur bagi sejarah Eropa.<ref name="O3">{{harvnb|Obolensky|1994|p=3}}.</ref>
== Ilmu pengetahuan dan hukum ==
[[Berkas:ViennaDioscoridesFolio483vBirds.jpg|jmpl|ka|150px|Galeri burung pada manuskrip Romawi Timur.]]
Penulisan ala [[era klasik]] tidak pernah berhenti diberdayakan di Romawi Timur. Maka, ilmu pengetahuan Romawi Timur berhubungan dekat dengan [[filsafat kuno]] dan [[metafisika]].<ref>{{harvnb|Anastos|1962|p=409}}.</ref> Meskipun Romawi Timur berhasil menerapkan ilmu pengetahuan (seperti dalam pembangunan [[Hagia Sophia]]), setelah abad ke-6, ahli-ahli Romawi Timur tidak banyak memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan. Teori-teori baru tidak banyak digagas, dan gagasan penulis-penulis klasik tak banyak dikembangkan.<ref>{{harvnb|Cohen|1994|p=395}}; Dickson, [http://www.roma.unisa.edu.au/07305/medmm.htm Mathematics Through the Middle Ages] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080513152720/http://www.roma.unisa.edu.au/07305/medmm.htm |date=2008-05-13 }}.</ref> Keahlian terhambat pada tahun-tahun kegelapan akibat wabah pes dan penaklukkan Arab, tetapi pada masa ''renaisans Romawi Timur'' di akhir milenium pertama, ahli-ahli Romawi Timur muncul kembali dan menjadi ahli dalam pengembangan ilmiah Arab dan Persia, terutama dalam bidang [[astronomi]] dan [[matematika]].<ref>{{harvnb|King|1991|pp=116–118}}.</ref>
Pada abad akhir kekaisaran, ahli tata bahasa Romawi Timur bertanggung jawab dalam membawa dan menulis tata bahasa dan studi sastra Yunani Kuno ke [[Italia Renaisans]] awal.<ref>{{harvnb|Robins|1993|p=8}}.</ref> Pada periode ini, [[astronomi]] dan [[matematika]] diajarkan di Trebizond.<ref name="TM189">{{harvnb|Tatakes|Moutafakis|2003|p=189}}.</ref>
Di bidang hukum, reformasi [[Yustinianus I]] telah memberikan pengaruh yang jelas terhadap perkembangan [[jurisprudens]]. Sementara itu, ''Ecloga'' Kaisar Leo III memengaruhi pembentukan institusi hukum di dunia Slavia.<ref>{{harvnb|Troianos|Velissaropoulou-Karakosta|1997|p=340}}.</ref>
== Bahasa ==
[[Berkas:Mudil Psalter.jpg|jmpl|ka|150px|Mazmur Mudil dalam [[bahasa Koptik]].]]
Awalnya, bahasa kekaisaran adalah [[bahasa Latin]]. Bahasa tersebut menjadi bahasa resmi hingga abad ke-7, ketika [[Heraklius]] menggantinya dengan bahasa Yunani. Bahasa Latin Ilmiah tidak lagi digunakan oleh penduduk berpendidikan, meskipun masih menjadi bagian dari budaya seremonial kekaisaran selama beberapa waktu.<ref name="ApWr">{{harvnb|Apostolides|1992|pp=25–26}}; {{harvnb|Wroth|1908|loc=Introduction, Section 6}}.</ref> [[Bahasa Latin Rakyat]] tetap menjadi bahasa minoritas kekaisaran, dan di antara penduduk [[Trako-Romawi]], bahasa tersebut melahirkan bahasa [[Proto-Rumania|(Proto-)Rumania]].<ref>{{harvnb|Sedlar|1994|pp=403–440}}.</ref> Sementara itu, di pantai [[laut Adriatik]], dialek neo-Latin berkembang, yang akan membuahkan [[bahasa Dalmatia]]. Di provinsi-provinsi Mediterania Barat yang sempat dikuasai di bawah pemerintahan [[Yustinianus I]], Latin (akhirnya berevolusi menjadi [[bahasa Italia]]) terus digunakan sebagai bahasa rakyat maupun bahasa ilmiah.
Bahasa utama yang digunakan di Romawi Timur (bahkan semenjak sebelum jatuhnya Romawi Barat) adalah bahasa Yunani. Bahasa tersebut telah dituturkan selama berabad-abad sebelum Latin.<ref>{{harvnb|Millar|2006|p=279}}.</ref> Pada awal berdirinya Romawi, bahasa Yunani banyak digunakan di gereja Kristen, dan juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan seni. Selain itu, bahasa Yunani juga menjadi perantara perdagangan.<ref>{{harvnb|Bryce|1901|p=59}}; {{harvnb|McDonnell|2006|p=77}}; {{harvnb|Millar|2006|pp=97–98}}.</ref>
Banyak bahasa lain juga dituturkan di kekaisaran multietnis ini. Beberapa bahasa memperoleh satatus resmi yang terbatas di provinsi-provinsi. Pada awal abad pertengahan, [[bahasa Suryani]] dan [[bahasa Aram|Aram]] dituturkan oleh penduduk berpendidikan di provinsi-provinsi ujung timur.<ref name="BJVe">{{harvnb|Beaton|1996|p=10}}; {{harvnb|Jones|1986|p=991}}; {{harvnb|Versteegh|1977|loc=Chapter 1}}.</ref> [[Bahasa Koptik]], [[bahasa Armenia|Armenia]], dan [[bahasa Georgia|Georgia]] juga banyak digunakan di tempatnya masing-masing.<ref>{{harvnb|Campbell|2000|p=40}}; {{harvnb|Hacikyan|Basmajian|Franchuk|Ouzounian|2002|loc=Part 1}}.</ref> Sementara itu, [[Bahasa Gereja Slavonia Lama|bahasa Slavonia]], Vlach, dan [[bahasa Arab|Arab]] menjadi penting karena terjalinnya hubungan dengan kekuatan asing.<ref>{{harvnb|Baynes|1907|p=289}}; {{harvnb|Gutas|1998|loc=Chapter 7, Section 4}}; {{harvnb|Shopen|1987|p=129}}.</ref>
Konstantinopel merupakan pusat perdagangan, sehingga setiap bahasa yang diketahui pada abad pertengahan kadang-kadang dituturkan di kekaisaran, bahkan termasuk [[bahasa Tionghoa]].<ref>{{harvnb|Beckwith|1986|p=171}}; {{harvnb|Halsall|2006}}.</ref> Saat kekaisaran memasuki masa kemunduran terakhirnya, penduduk Romawi Timur menjadi homogen, dan bahasa Yunani menjadi penting bagi identitas dan agama mereka.<ref>{{harvnb|Kaldellis|2008|loc=Chapter 6}}; {{harvnb|Nicol|1993|loc=Chapter 5}}.</ref>
== Budaya ==
=== Seni dan sastra ===
[[Berkas:RabulaGospelsFol13vAscension.jpg|jmpl|150px|Miniatur [[Injil Rabbula]].]]
Seni Romawi Timur sebagian besar berhubungan dengan ekspresi religius. Gaya-gaya Romawi Timur disebar melalui perdagangan dan penaklukan ke Italia dan Sisilia; gaya-gaya tersebut akan memengaruhi seni [[renaisans Italia]]. Dengan maksud untuk memperluas Gereja Ortodoks Timur, gaya Romawi Timur disebar ke kota-kota Eropa timur, terutama Rusia.<ref name="BAr">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Art|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref> Pengaruh dari arsitektur Romawi Timur, terutama dalam bentuk bangunan religius, dapat ditemui di berbagai wilayah, dari Mesir dan Arabia, hingga Rusia dan Rumania.
Dalam bidang sastra, terdapat empat elemen budaya, yaitu [[sastra Yunani|Yunani]], Kristen, [[sastra Latin|Romawi]], dan Oriental. Sastra Romawi Timur sering kali diklasifikasikan dalam lima kelompok: sejarawan dan analis, ensiklopedis (Patriark Photios, [[Michael Psellos]], dan [[Michael Choniates]] dianggap sebagai ensiklopedis terbesar Romawi Timur) dan penulis esai, serta penulis puisi sekular. Dua kelompok lainnya meliputi jenis sastra baru: sastra gerejawi dan teologis, dan sastra populer. Dari dua hingga tiga ribu volume sastra Romawi Timur yang selamat, hanya tiga ratus tiga puluh yang meliputi puisi sekular, sejarah, ilmu pengetahuan, dan [[ilmu semu]].<ref>{{harvnb|Mango|2005|pp=233–234}}.</ref> Sastra sekuler berkembang dari abad kesembilan hingga keduabelas, sementara sastra religius ([[Khotbah (teologi)|khotbah]], buku liturgi, puisi, devosi, dll) berkembang lebih dahulu, dengan [[Romanus Melodus]] sebagai contoh yang paling menonjol.<ref name="CLi">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Literature|encyclopedia=Catholic Encyclopedia|url=http://www.newadvent.org/cathen/03113a.htm}}</ref>
=== Agama ===
[[Berkas:00058 christ pantocrator mosaic hagia sophia 656x800.jpg|jmpl|kiri|200px|Mosaik Kristus di [[Hagia Sophia]].]]
Kelangsungan hidup kekaisaran memastikan peran aktif kaisar dalam urusan gereja. Negara Romawi Timur mewarisi kebiasaan administratif dan finansial dalam mengatur urusan agama dari masa [[pagan]], dan kebiasaan ini diterapkan di gereja. Orang-orang Romawi Timur memandang kaisar sebagai wakil atau pengabar Kristus. Maka kaisar bertanggung jawab dalam penyebaran Kekristenan di antara orang-orang pagan, dan untuk "luar" agama, seperti pemerintahan dan keuangan. Meskipun begitu, peran kaisar dalam gereja tidak pernah berkembang menjadi sistem tetap yang legal.<ref name="M14">{{harvnb|Meyendorff|1982|p=13}}.</ref>
Kekristenan tidak pernah bersatu secara penuh di Kekaisaran Romawi Timur. [[Gereja Ortodoks Timur]] tidak mewakili semua orang Kristen di kekaisaran. [[Nestorianisme]], pandangan yang diajarkan oleh [[Nestorius]], berpisah dari gereja kekaisaran, dan kini menjadi [[Gereja Timur Asiria]]. [[Gereja Ortodoks Oriental]] melepaskan diri dari gereja kekaisaran setelah deklarasi [[Konsili Khalsedon]]. [[Arianisme]] dan sekte-sekte Kristen lain juga ada di kekaisaran, meskipun pada masa jatuhnya Roma pada abad ke-5, Arianisme lebih terbatas pada suku-suku Jermanik di Eropa Barat. Pada masa akhir kekaisaran, Ortodoks Timur mewakili sebagian besar orang Kristen di sisa kekaisaran. Sementara itu, [[Yahudi]] merupakan minoritas yang penting di kekaisaran. Meskipun beberapa kali mengalami penganiayaan, mereka secara umum ditoleransi.
Dengan jatuhnya Roma dan pertikaian internal pada tubuh kepatriarkan lainnya, gereja Konstantinopel menjadi pusat Kekristenan terkaya dan paling berpengaruh antara abad ke-6 hingga abad ke-11.<ref name="M19">{{harvnb|Meyendorff|1982|p=19}}.</ref>
== Tinggalan sejarah ==
{{see also|Panduan militer Romawi Timur}}
[[Berkas:Paris psaulter gr139 fol7v.jpg|jmpl|ka|Raja [[Daud]] mengenakan gaun Kaisar Romawi Timur. Miniatur berasal dari [[Buku Mazmur Paris|buku mazmur Paris]].]]
Kekaisaran Romawi Timur telah mengamankan Eropa Barat dari kekuatan-kekuatan baru di Timur. Romawi Timur terus menerus diserang oleh Persia, Arab, Turki Seljuk, dan Utsmaniyah. Contohnya, Peperangan Romawi Timur-Arab, diakui oleh sejarawan sebagai faktor utama di balik bangkitnya [[Karel yang Agung]],<ref name="Pirenne">[[Henri Pirenne|Pirenne, Henri]]:
* ''[http://books.google.com/books?id=j_WTgGU8PkoC Medieval Cities: Their Origins and the Revival of Trade]''. Princeton, New Jersey: 1925, ISBN 0-691-00760-8.
* ''[http://books.google.com/books?id=mWEUgn8wWWIC Mohammed and Charlemagne]''. (London: George Allen & Unwin Ltd., 1954) Courier Dover Publications, 2001, ISBN 0-486-42011-6.</ref> dan rangsangan bagi [[feudalisme]] dan kemandirian ekonomi.
Selama berabad-abad, sejarawan Barat menggunakan istilah ''Byzantine'' dan ''Byzantinisme'' sebagai pameo untuk kemerosotan, politik tipu muslihat, dan birokrasi yang kompleks. Selain itu, terdapat penilaian negatif yang kuat terhadap peradaban Romawi Timur dan warisannya di [[Eropa Tenggara]].<ref name="A1">{{harvnb|Angelov|2001|p=1}}.</ref> ''Byzantinisme'' secara umum didefinisikan sebagai badan religius, politik, dan filosofis yang bertentangan dengan Barat.<ref name="A7-8">{{harvnb|Angelov|2001|pp=7–8}}.</ref> Pada abad ke-20 dan ke-21, sejarawan-sejarawan di Barat mencoba memahami Romawi Timur dengan lebih akurat dan seimbang. Hasilnya, karakter budaya Romawi Timur yang kompleks lebih diperhatikan dan diperlakukan secara objektif daripada sebelumnya.<ref name="A7-8" />
Jika keberadaan [[Kekaisaran Romawi|Kekaisaran Romawi Kuno]] (meliputi Romawi Barat) dengan Romawi Timur/Bizantium digabung, seluruh Kekaisaran Romawi telah berwujud selama 1.480 tahun. Pendahulu Kekaisaran Romawi, yaitu [[Republik Romawi]], pernah berlangsung selama 482 tahun, sehingga negara Romawi telah ada selama 1.962 tahun.
== Lihat pula ==
* [[Kekaisaran Romawi Barat]]
* [[Kekaisaran Romawi]]
* [[Kaisar Romawi]]
* [[Kaisar Romawi Timur]]
* [[Sejarah Yunani]]
* [[Kekaisaran Latin]]
==
{{notelist}}
{{Reflist|group="n"}}
== Catatan kaki ==
{{reflist|3}}
== Referensi ==
=== Sumber primer ===
{{Refbegin|2}}
* {{Cite book|last=Choniates|first=Nicetas|authorlink=Nicetas Choniates|title=Translations and Reprints from the Original Sources of European History by D.C. Munro (Series 1, Vol 3:1)| publisher=University of Pennsylvania Press|location=Philadelphia|pages=15–16|year=1912|chapter=The Sack of Constantinople (1204)}}
* {{Cite book|last=Cinnamus|first=Ioannes|authorlink=John Kinnamos|title=Deeds of John and Manuel Comnenus|url=http://books.google.com/?id=iJFFvsgNO-QC|publisher=Columbia University Press|year=1976|isbn=0231040806|ref=harv}}
* {{Cite book|author=Eusebius|authorlink=Eusebius of Caesaria|title= Life of Constantine (Book IV)| publisher=[[Christian Classics Ethereal Library]]|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf201.iv.vi.i.i.html}}
* {{Cite book|author=Geoffrey of Villehardouin|authorlink=Geoffrey of Villehardouin|title= Chronicles of the Crusades (translated by Margaret R. Shaw)|url=http://books.google.com/?id=c2kUYwCVYTAC|publisher=Penguin Classics|year=1963|isbn=0140441247|chapter=The Conquest of Constantinople|ref=harv}}
* {{Cite book|author=Innocentius III|authorlink=Innocent III|title=Die Register Innocenz' III. 5: 5. Pontifikatsjahr, 1202/1203, Texte|editor=Othmar Hageneder, Christoph Egger, Karl Rudolf, and Andrea Sommerlechner|publisher=Publikationen des Historischen Instituts beim Österreichischen Kulturinstitut in Rom|location=Wien: Verlag der Österreichischen Akademie der Wissenschaften|year=1993}}
* {{Cite book|author=Innocent III|title=Die Register Innocenz' III. 6: 6. Pontifikatsjahr, 1202/1203, Texte|editor=Othmar Hageneder, John C. Moore Andrea Sommerlechner, Christoph Egger and Herwig Weigl|publisher=Publikationen des Historischen Instituts beim Österreichischen Kulturinstitut in Rom|location=Wien: Verlag der Österreichischen Akademie der Wissenschaften|year=1995}}
* {{Cite book|last=Komnene|first=Anna|authorlink=Anna Komnene|title=[[The Alexiad]] (translated by Elizabeth A. S. Dawes)|publisher=Internet Medieval Sourcebook|chapter=Books X-XIII |url=http://www.fordham.edu/halsall/basis/annacomnena-alexiad00.html#INTRODUCTION|year=1928}}
* {{Cite book|author=Procopius|authorlink=Procopius|title=Secret History (translated by H. B. Dewing)|publisher=Loeb Classical Library|year=1935|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Procopius/Anecdota/home.html}}
{{Refend}}
=== Sumber sekunder ===
{{
* {{Cite journal|last=Adena|first=Louise|url=http://cliojournal.wikispaces.com/The+Enduring+Legacy+of+Byzantium|title=The Enduring Legacy of Byzantium|journal=Clio History Journal|year=2008|ref=harv|access-date=2010-12-09|archive-date=2020-04-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200413122722/http://cliojournal.wikispaces.com/The+Enduring+Legacy+of+Byzantium|dead-url=yes}}
* {{Cite book|first=Agustí|last=Alemany|title=Sources on the Alans: A Critical Compilation|chapter=Byzantine Sources|publisher=BRILL|year=2000|url=http://books.google.com/?id=8bZ4c5oZpNAC|isbn=9004114424|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Ahrweiler|first=Hélène|last2=Laiou|first2=Angeliki E.|author1-link=Helene Ahrweiler|author2-link=Angeliki Laiou|title=Studies on the Internal Diaspora of the Byzantine Empire|chapter=Preface|publisher=Dumbarton Oaks|year=1998|url=http://books.google.com/?id=ohFJD_QT3E8C|isbn=0884022471|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Anastos|first=Milton V.|year=1962|title=The History of Byzantine Science. Report on the Dumbarton Oaks Symposium of 1961|journal=Dumbarton Oaks Papers|issn=0070-7546|volume=16|pages=409–411|url=http://links.jstor.org/sici?sici=0070-7546(1962)16%3C409%3ATHOBSR%3E2.0.CO%3B2-0|doi=10.2307/1291170|accessdate=2007-05-27|ref=harv|jstor=10.2307/1291170|publisher=Dumbarton Oaks, Trustees for Harvard University}}
* {{Cite journal|last=Angelov|first=Dimiter G.|year=2001|month=February|title=The Making of Byzantinism|pages=1–10|url=http://www.ksg.harvard.edu/kokkalis/GSW1/GSW1/01%20Angelov.pdf#cooliris|accessdate=2007-06-07|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Angold|first=Michael|title=The Byzantine Empire, 1025–1204: A Political History|url=http://books.google.com/?id=wWEbAAAAYAAJ|publisher=Longman|year=1997|ref=harv|isbn=9780582294684}}
* {{Cite journal|last=Antonucci|first=Michael|year=1993|month=February|title=War by Other Means: The Legacy of Byzantium|journal=History Today|volume=43|issue=2|pages=11–13|issn=0018-2753|url=http://findarticles.com/p/articles/mi_hb4706/is_199302/ai_n17277331|accessdate=2007-05-21|ref=harv|archiveurl=https://web.archive.org/web/20071225061518/http://findarticles.com/p/articles/mi_hb4706/is_199302/ai_n17277331|archivedate=2007-12-25|dead-url=no}}
* {{Cite book|last=Sophocles|first=Evangelinus Apostolides|title=Greek Lexicon of the Roman and Byzantine Periods|publisher=Georg Olms Verlag|year=1992|url=http://books.google.com/?id=0_DfQgAACAAJ|isbn=3487057654|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Baynes|first=Norman H.|year=1912|title=The Restoration of the Cross at Jerusalem|doi=10.1093/ehr/XXVII.CVI.287|journal=The English Historical Review|volume=27|issue=106|issn=0013-8266|pages=287–299|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|last=Baynes|first=Spencer|title=Vlachs|encyclopedia=Encyclopædia Britannica: A Standard Work of Reference in Art, Literature, Science, History, Geography, Commerce, Biography, Discovery, and Invention|publisher=The Werner Company|year=1907|url=http://books.google.com/books?id=nAwEAAAAYAAJ|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Beaton|first=Roderick|title=The Medieval Greek Romance|publisher=Routledge|year=1996|isbn=0415120322|url=http://books.google.com/?id=-90ewuAkZUsC|page=10|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Beckwith|first=John|title=Early Christian and Byzantine Art|publisher=Yale University Press|year=1986|isbn=0300052960|url=http://books.google.com/?id=1kSpN3Kfgc0C|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Benz|first=Ernst|year=1963|title=The Eastern Orthodox Church: Its Thought and Life|url=http://books.google.com/?id=Q5Z_evECb1UC|publisher=Aldine Transaction|isbn=9780202362984|ref=harv}} ([http://www.piar.hu/councils/ecum02.htm Excerpts] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120621225400/http://www.piar.hu/councils/ecum02.htm |date=2012-06-21 }})
* {{Cite book|last=Birkenmeier|first=John W.|title=The Development of the Komnenian Army: 1081–1180|url=http://books.google.com/?id=p8OOoGWRC2EC|publisher=Brill Academic Publishers|year=2002|isbn=9004117105|chapter=The Campaigns of Manuel I Komnenos|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Bray|first=R. S.|title=Armies of Pestilence: The Impact of Disease on History|url=http://books.google.com/?id=djPWGnvBm08C|publisher=James Clarke & Co|year=2004|isbn=022717240X|chapter=Justinian's Plague|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Browning|first=Robert|title=The Byzantine Empire|url=http://books.google.com/?id=qp8ocRg7r2sC|publisher=The Catholic University of America Press|year=1992|isbn=0813207541|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Bryce|first=James|title=Studies in History and Jurisprudence|publisher=H. Frowde|year=1901|chapter=Roman and British Empires|url=http://books.google.com/?id=ZGouAAAAIAAJ|ref=harv|isbn=1402190468}}
* {{Cite book|last=Brooke|first=Zachary Nugent|title=A History of Europe, from 911 to 1198|url=http://books.google.com/?id=XcbFtlCfc4kC|publisher=Read Books|year=2008|isbn=1443740705|chapter=East and West:1155–1198|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Bury|first=John Bagnall|authorlink=J. B. Bury|title=History of the Later Roman Empire|publisher=Macmillan & Co|year=1923|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/home.html|ref=harv|isbn=0790545446}}
* {{Cite book|last1=Bury|first1=John Bagnall|last2=Philotheus|title=The Imperial Administrative System in the Ninth Century: With a Revised Text of Kletorologion of Philotheos|url=http://books.google.com/books?id=ZoBDAAAAIAAJ|publisher=Pub. for the British academy by H. Frowde|year=1911|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|title=Byzantine Art|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2002|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2002|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|title=Byzantine Literature|encyclopedia=Catholic Encyclopedia|url=http://www.newadvent.org/cathen/03113a.htm|year=1908|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Campbell|first=George L.|title=Compendium of the World's Languages: Abaza to Kurdish|year=2000|url=http://books.google.com/?id=w6ena61S_tAC|publisher=Taylor & Francis|isbn=0415202965|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Cameron|first=Averil|year=1979|title=Images of Authority: Elites and Icons in Late Sixth-century Byzantium|doi=10.1093/past/84.1.3|journal=Past and Present|volume=84|ref=harv|page=3}}
* {{Cite book|last=Cameron|first=Averil|title=The Byzantine and Islamic Early Near East I: Problems in the Literary Source Material|url=http://books.google.com/?id=A1ltAAAAMAAJ|year=1992|publisher=Darwin Press|editor=Averil Cameron and Lawrence I. Conrad|chapter=New Themes and Styles in Greek Literature, 7th and 8th Centuries|isbn=0878500804|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Cameron|first=Averil|title=Late Antiquity: Empire and Successors, A.D. 425–600|url=http://books.google.com/?id=Qf8mrHjfZRoC|year=2000|publisher=Cambridge University Press|editor=Averil Cameron, Bryan Ward-Perkins and Michael Whitby|chapter=The Vandal Conquest and Vandal Rule (A.D. 429–534)|isbn=0521325919|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Cameron|first=Averil|title=The Byzantines|url=http://books.google.bg/books?id=59c6PSa5JCAC|location=Athens|publisher=Psychogios Publications|year=2009|language=Greek [translated from the original by Giorgos Tzimas]|isbn=978-960-453-529-3|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Chrysos|first=Evangelos|title=Byzantine Diplomacy: Papers from the Twenty-Fourth Spring Symposium of Byzantine Studies, Cambridge, March 1990 (Society for the Promotion of Byzant)|url=http://books.google.com/?id=XUhoAAAAMAAJ|year=1992|publisher=Variorum|isbn=0860783383|editor=Jonathan Shepard, Simon Franklin|chapter=Byzantine Diplomacy, AD 300–800: Means and End|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Ciesniewski|first=Christine|title=The Byzantine Achievement|journal=Clio History Journal|url=http://cliojournal.wikispaces.com/The+Byzantine+Achievement|year=2006|ref=harv|access-date=2010-12-09|archive-date=2020-04-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200413122728/http://cliojournal.wikispaces.com/The+Byzantine+Achievement|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Cohen|first=H. Floris|title=The Scientific Revolution: A Historiographical Inquiry|url=http://books.google.com/?id=wu8b2NAqnb0C|publisher=University of Chicago Press|year=1994|isbn=0226112802|chapter=The Emergence of Early Modern Science|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Davies|first=Norman|authorlink=Norman Davies|title=Europe|year=1996|publisher=Oxford University Press|isbn=0198201710|url=http://books.google.com/?id=jrVW9W9eiYMC|chapter=The Birth of Europe|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Day|first=Gerald W.|title=Manuel and the Genoese: A Reappraisal of Byzantine Commercial Policy in the Late Twelfth Century|journal=The Journal of Economic History|volume=37|issue=2|pages=289–301|doi=10.1017/S0022050700096947|url=http://links.jstor.org/sici?sici=0022-0507(197706)37:2%3C289:MATGAR%3E2.0.CO;2-W|accessdate=2007-09-22|month=June|year=1977|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Dennis|first=George T.|title=Three Byzantine Military Treatises (Volume 9)|location=Washington D.C.|publisher=Dumbarton Oaks, Research Library and Collection|year=1985|url=http://books.google.com/books?id=v0loAAAAMAAJ|ref=harv}}
* {{Cite web|url=http://www.roma.unisa.edu.au/07305/medmm.htm|title=Mathematics Through the Middle Ages (320–1660 AD)|accessdate=2008-04-01|last=Dickson|first=Paul|work=Medieval Mathematics|publisher=University of South Australia|ref=harv|archive-date=2008-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20080513152720/http://www.roma.unisa.edu.au/07305/medmm.htm|dead-url=yes}}
* {{Cite web|last=Diehl|first=Charles|title=Manuel I Comnenus (AD 1143–1180)|url=http://www.myriobiblos.gr/texts/english/diel.html|work=Byzantium, An Introduction to East Roman Civilization|publisher=Myriobiblos — Library|accessdate=2007-05-18|ref=harv}}
* {{Cite book|last=El-Cheikh|first=Nadia Maria|title=Byzantium Viewed by the Arabs|url=http://books.google.com/?id=QC03pKNpfaoC|publisher=Harvard CMES|year=2004|isbn=0932885306|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Esler|first=Philip Francis|title=The Early Christian World|url=http://books.google.com/?id=ypGHPwAACAAJ|year=2004|publisher=Routledge|isbn=0415333121|chapter=Constantine and the Empire|ref=harv}}
* {{Cite web|last=Evans|first=James Allan|title=Justinian (AD 527–565)|url=http://www.roman-emperors.org/justinia.htm|publisher=Online Encyclopedia of Roman Emperors|accessdate=2007-05-19|ref=harv}}
* {{Cite web|last=Fenner|first=Julian|title=To What Extent Were Economic Factors to Blame for the Deterioration of the Roman Empire in the Third Century A.D?|url=http://www.roman-empire.net/articles/article-018.html|publisher=The Romans|accessdate=2007-05-25|ref=harv|archive-date=2008-06-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20080618014226/http://www.roman-empire.net/articles/article-018.html|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Fomenko|first=Anatoly T.|title=History: Fiction or Science?: Chronology, Issue 1|url=http://books.google.com/?id=ewC7PwAACAAJ|publisher=Mithec|year=2005|isbn=9782913621053}}
* {{Cite journal|last=Foss|first=Clive|year=1975|title=The Persians in Asia Minor and the End of Antiquity|journal=The English Historical Review|volume=90|pages=721–747|doi=10.1093/ehr/XC.CCCLVII.721|ref=harv}}
* {{Cite book|last1=Fossier|first1=Robert|last2=Sondheimer|first2=Janet|title=The Cambridge Illustrated History of the Middle Ages|url=http://books.google.com/?id=DvZbOBavZNgC|publisher=Cambridge University Press|year=1997|isbn=0521266440|ref=harv}}
* {{Cite book|last1=Fouracre|first1=Paul|last2=Gerberding|first2=Richard A.|title=Late Merovingian France: History and Hagiography, 640-720|publisher=Manchester University Press ND|year=1996|isbn=0719047919|url=http://books.google.com/books?id=uifpAAAAIAAJ|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Gabriel|first=Richard A.|year=2002|title=The Great Armies of Antiquity|url=http://books.google.com/?id=y1ngxn_xTOIC|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=0275978095|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Garland|first=Lynda|year=1999|title=Byzantine Empresses: Women and Power in Byzantium, AD 527–1204|url=http://books.google.com/?id=AEy280AH9KQC|publisher=Routledge|isbn=0415146887|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Garland|first=Linda|title=Byzantine Women: Varieties of Experience 800–1200 |year=2006|isbn=075465737X|publisher=Ashgate Publishing|chapter=Middle Byzantine Family Values and Anna Komnene's Alexiad|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Gibbon|first=Edward|authorlink=Edward Gibbon|title=The Decline and Fall of the Roman Empire (Volumes II, III, and IX)|editor=J. B. Bury (with an Introduction by W. E. H. Lecky)|location=New York|publisher=Fred de Fau and Co.|year=1906|url=http://oll.libertyfund.org/Home3/Set.php?recordID=0214#vol01|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Grabar|first=André|title=L'iconoclasme Byzantin: le dossier archéologique|url=http://books.google.com/?id=E85vPQAACAAJ|publisher=Flammarion|year=1984|isbn=2080816349|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Grierson|first=Philip|title=Byzantine Coinage|year=1999|publisher=Dumbarton Oaks|url=http://www.doaks.org/byzcoins.pdf|archiveurl=https://web.archive.org/web/20070927000204/http://www.doaks.org/byzcoins.pdf|archivedate=2007-09-27|isbn=0884022749|format=PDF|ref=harv|access-date=2010-12-09|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Gross|first=Feliks|title=Citizenship and Ethnicity: The Growth and Development of a Democratic Multiethnic Institution|url=http://books.google.com/?id=I6wM4X9UQ8QC|year=1999|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=0313309329|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Gutas|first=Dimitri|title=Greek Thought, Arabic Culture: The Graeco-Arabic Translation Movement|year=1998|isbn=0415061326|url=http://books.google.com/?id=jKPhL5HVVQ8C|publisher=Routledge|location=London|ref=harv}}
* {{Cite book|last1=Hacikyan|first1=Agop Jack|last2=Basmajian|first2=Gabriel|last3=Franchuk|first3=Edward S.|last4=Ouzounian|first4=Nourhan|title=The Heritage of Armenian Literature: From the Sixth to the Eighteenth Century|publisher=Wayne State University Press|year=2002|isbn=0814330231|url=http://books.google.com/?id=2gZzD0N9Id8C|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Haldon|first=John|title=Byzantium: A History|url=http://books.google.com/?id=eycjAQAAIAAJ|publisher=Tempus|year=2002|ref=harv|isbn=140513240X}}
* {{Cite book|last=Haldon|first=John|title=Byzantium in the Seventh Century: The Transformation of a Culture|url=http://books.google.com/?id=pSHmT1G_5T0C|publisher=Cambridge University Press|year=1990|isbn=052131917X|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Haldon|first=John|title=Byzantium at War 600–1453|url=http://books.google.com/?id=TvJSjCsqn54C|publisher=Taylor & Francis|year=2003|isbn=0415968615|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Haldon|first=John|title=The Byzantine and Early Islamic Near East VI: Elites Old and New in the Byzantine and Early Islamic Near East|year=2004|publisher=Darwin Press|editor=John Haldon and Lawrence I. Conrad|chapter=The Fate of the Late Roman Senatorial Elite: Extinction or Transformation?|url=http://books.google.com/?id=ylptAAAAMAAJ|isbn=0878501444|ref=harv}}
* {{Cite web|last=Halsall|first=Paul|title=East Asian History Sourcebook: Chinese Accounts of Rome, Byzantium and the Middle East, c. 91 B.C.E. – 1643 C.E.|url=http://www.fordham.edu/halsall/eastasia/romchin1.html|publisher=Fordham University|year=2006|accessdate=2007-04-15|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Harris|first=Jonathan|title=Byzantium and the Crusades|url=http://books.google.com/?id=oK9mAAAAMAAJ|publisher=Hambledon and London|year=2003|isbn=1852852984|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Harvey|first=Alan|title=Economic Expansion in the Byzantine Empire, 900–1200|url=http://books.google.com/?id=wjnea3qdPx8C|publisher=Cambridge University Press|year=2003|isbn=0521521904|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|title=Hellas, Byzantium|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios|language=Greek|year=1952|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Herrin|first=Judith|title=Byzantium: The Surprising Life of a Medieval Empire|url=http://books.google.com/?id=9fRpAAAAMAAJ|publisher=Princeton University Press|year=2008|isbn=0691131511|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|title=Greece during the Byzantine period (c. AD 300–c. 1453), Population and languages, Emerging Greek identity|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2008|url=http://www.britannica.com/eb/article-26400/history-of-Greece|ref=harv}}
* {{Cite book|author=Hidryma Meletōn Chersonēsou tou Haimou|title=Balkan Studies: Biannual Publication of the Institute for Balkan Studies, Volume 14|url=http://books.google.com/?id=5G08AAAAIAAJ|publisher=The Institute|location=Thessalonikē, Greece|year=1973|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Hindley|first=Geoffrey|title=A Brief History of the Crusades|url=http://books.google.com/?id=_Z8fNAAACAAJ|year=2004|publisher=Robinson|location=London|isbn=9781841197661|ref=harv}}
* {{Cite web|title=The Byzantine Empire|last=Hooker|first=Richard|url=http://www.wsu.edu/~dee/MA/BYZ.HTM|accessdate=2007-06-07|ref=harv|archive-date=2007-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20070626214253/http://www.wsu.edu/~dee/MA/BYZ.HTM|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=James|first=Liz|title=A Companion to Byzantium|publisher=John Wiley and Sons|year=2010|url=http://books.google.com/books?id=d1Mt-t-bgzoC|isbn=140512654X|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Jenkins|first=Romilly|title=Byzantium: The Imperial Centuries, AD 610–1071|url=http://books.google.com/?id=O5JqH_NXQBsC|publisher=University of Toronto Press|year=1987|isbn=0802066674|ref=harv|edition=Heraclius}}
* {{Cite book|last=Jones|first=Arnold Hugh Martin|title=The Later Roman Empire, 284–602: A Social Economic and Administrative Survey|publisher=Johns Hopkins University Press|url=http://books.google.com/?id=IiLtO4ZvTdEC|year=1986|isbn=0801833531|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|title=John II Komnenos|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2002}}
* {{Cite book|last=Kaegi|first=Walter Emil|title=Heraclius, Emperor of Byzantium|url=https://archive.org/details/heracliusemperor0000kaeg|year=2003|publisher=Cambridge|isbn=0521814596|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Kaldellis|first=Anthony|title=Hellenism in Byzantium: The Transformations of Greek Identity and the Reception of the Classical Tradition|year=2008|publisher=Cambridge University Press|isbn=0521876885|url=http://books.google.com/?id=iWs0Lh57NvwC|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Karlin-Heyer|first=P.|year=1967|month=February|title=When Military Affairs Were in Leo's Hands|journal=Tradition|volume=23|pages=15–40|jstor=27830825|ref=harv}}
* {{Cite book|editor-first=Alexander|editor-last=Kazhdan|title=[[Oxford Dictionary of Byzantium]]| publisher=Oxford University Press|year=1991|isbn=9780195046526|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Kean|first=Roger Michael|title=Forgotten Power: Byzantium: Bulwark of Christianity|url=http://books.google.com/?id=gq_VNwAACAAJ|publisher=Thalamus|year=2006|isbn=1902886070|ref=harv}}
* {{Cite journal|title=Reviews: ''The Astronomical Works of Gregory Chioniades, Volume I: The Zij al- Ala'i'' by Gregory Chioniades, David Pingree; ''An Eleventh-Century Manual of Arabo-Byzantine Astronomy'' by Alexander Jones|first=David A.|last=King|journal=[[Isis (journal)|Isis]]|volume=82|issue=1|date=March 1991|pages=116–118|doi=10.1086/355661|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Kitzinger|first=Ernst|title=The Art of Byzantium and the Medieval West: Selected Studies|url=http://books.google.com/?id=r6GfAAAAMAAJ|year=1976|publisher=Indiana University|editor=W. E. Kleinbauer|chapter=Byzantine Art in the Period between Justinian and Iconoclasm|ref=harv|isbn=0253310555}}
* {{Cite book|last=Kountoura-Galake|first=Eleonora|title=The Byzantine Clergy and the Society of "Dark Ages"|url=http://books.google.com/?id=RSFoQgAACAAJ|year=1996|publisher=Institute of Byzantine Research|isbn=9789607094469|language=Greek|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Laiou|first=Angeliki E.|authorlink=Angeliki Laiou|title=The Economic History of Byzantium (Volume 2)|year=2002|publisher=Dumbarton Oaks|editor=Angeliki E. Laiou|chapter=Exchange and Trade, Seventh-Twelfth Centuries|url=http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EconHist/EHB36.pdf|ref=harv|access-date=2010-12-09|archive-date=2011-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20110608021424/http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EconHist/EHB36.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Laiou|first=Angeliki E.|title=The Economic History of Byzantium (Volume 1)|year=2002|publisher=Dumbarton Oaks|editor=Angeliki E. Laiou|chapter=Writing the Economic History of Byzantium|url=http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EHB.html|ref=harv|access-date=2010-12-09|archive-date=2012-02-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20120218231151/http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EHB.html|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last1=Lapidge|first1=Michael|last2=Blair|first2=John|last3=Keynes|first3=Simon|url=http://books.google.com/?id=f65VUNvxQjkC|title=The Blackwell Encyclopaedia of Anglo-Saxon England|year=1998|publisher=Blackwell Publishing|isbn=0631224920|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Louth|first=Andrew|title=The New Cambridge Medieval History (Volume I)|editor=Paul Fouracre and Rosamond McKitterick|publisher=Cambridge University Press|year=2005|isbn=0521362911|chapter=The Byzantine Empire in the Seventh Century|ref=harv}}
* {{Cite web|title=The Seljuqs of Rum|last=Lowe|first=Steven|coauthors=Baker, Martin|url=http://www.geocities.com/egfroth1/Seljuqs.htm|accessdate=2007-07-09|ref=harv|archiveurl=https://www.webcitation.org/query?url=http://www.geocities.com/egfroth1/Seljuqs.htm&date=2007-07-22+04:56:02|archivedate=2007-07-22|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Madden|first=Thomas F.|authorlink=Thomas Madden|title=Crusades: The Illustrated History|url=http://books.google.com/?id=5eudAAAACAAJ|publisher=University of Michigan Press|year=2005|isbn=0472031279|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Magdalino|first=Paul|title=The Economic History of Byzantium (Volume 2)|year=2002|publisher=Dumbarton Oaks|editor=Angeliki E. Laiou|chapter=Medieval Constantinople: Built Environment and Urban Development|url=http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EconHist/EHB20.pdf|ref=harv|access-date=2010-12-09|archive-date=2010-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20100709233539/http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EconHist/EHB20.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Magdalino|first=Paul|title=The Empire of Manuel I Komnenos, 1143–1180|url=http://books.google.com/?id=0cWZvqp7q18C|publisher=Cambridge University Press|year=2002|isbn=0521526531|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Mango|first=Cyril A.|authorlink=Cyril Mango|title=Byzantium: The Empire of the New Rome|url=http://books.google.com/?id=oz1KPgAACAAJ|publisher=Phoenix Press|year=2005|isbn=1898800448|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Mango|first=Cyril A.|authorlink=Cyril Mango|title=The Oxford History of Byzantium|url=http://books.google.com/?id=Z6-kHUyyUIsC|publisher=Oxford University Press|year=2002|isbn=0198140983|ref=harv}}
* {{Cite web|title=The Battle of Manzikert: Military Disaster or Political Failure?|last=Markham|first=Paul|url=http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm|accessdate=2007-05-19|ref=harv|archive-date=2007-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20070513082203/http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Matschke|first=Klaus-Peter|title=The Economic History of Byzantium (Volume 2)|year=2002|publisher=Dumbarton Oaks|editor=Angeliki E. Laiou|chapter=Commerce, Trade, Markets, and Money: Thirteenth-Fifteenth Centuries|url=http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EconHist/EHB37.pdf|ref=harv|access-date=2010-12-09|archive-date=2010-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20100709232944/http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EconHist/EHB37.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=McDonnell|first=Myles Anthony|title=Roman Manliness: Virtus and the Roman Republic|year=2006|publisher=Cambridge University Press|chapter=Hellenization and Arete: Semantic Borrowing|url=http://books.google.com/?id=v2vefi2_ojYC|ref=harv|isbn=9780521827881}}
* {{Cite book|last=Meyendorff|first=John|authorlink=John Meyendorff|title=The Byzantine Legacy in the Orthodox Church|url=http://books.google.com/?id=9HQ3YU9SAG8C|year=1982|publisher=St Vladimir's Seminary Press|isbn=0913836907|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Millar|first=Fergus|title=A Greek Roman Empire: Power and Belief under Theodosius II (408–450)|url=http://books.google.com/?id=Q9ViwFWgyBYC|publisher=University of California Press|year=2006|isbn=0520247035|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Moravcsik|first=Gyula|url=http://books.google.com/?id=URm4AAAAIAAJ|title=Byzantium and the Magyars|year=1970|publisher=Hakkert|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Mousourakis|first=George|title=The Historical and Institutional Context of Roman Law|url=http://books.google.com/?id=2MqfUsMiDbYC|year=2003|publisher=Ashgate Publishing|isbn=0754621146|chapter=The Dominate|ref=harv}}
* {{Cite web|last=Nathan|first=Geoffrey S.|title=Roman Emperors: Theodosius II|url=http://www.roman-emperors.org/theo2.htm|accessdate=2007-01-10|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Neumann|first=Iver B.|year=2006|month=August|title=Sublime Diplomacy: Byzantine, Early Modern, Contemporary|journal=Millennium: Journal of International Studies|volume=34|issue=3|pages=865–888|issn=1569-2981|url=http://www.clingendael.nl/publications/2005/20051200_cli_paper_dip_issue102.pdf|accessdate=2007-05-21|format=PDF|ref=harv|archive-date=2007-06-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20070614070842/http://www.clingendael.nl/publications/2005/20051200_cli_paper_dip_issue102.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Neubecker|first=Ottfried|title=Heraldry: Sources, Symbols and Meaning|url=http://books.google.com/?id=OMewHAAACAAJ|publisher=Time Warner Books UK|year=1997|isbn=0316641413|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Neville|first=Leonora Alice|title=Authority in Byzantine Provincial Society, 950–1100|url=http://books.google.com/?id=58NZP7t7mzMC|publisher=Cambridge University Press|year=2004|chapter=Imperial Administration and Byzantine Political Culture|isbn=0521838657|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Nicol|first=Donald MacGillivray|title=The Last Centuries of Byzantium, 1261–1453|url=http://books.google.com/?id=y2d6OHLqwEsC|publisher=Cambridge University Press|year=1993|isbn=0521439914|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Norwich|first=John Julius|title=A Short History of Byzantium|url=http://books.google.com/?id=5rOePwAACAAJ|publisher=Penguin|year=1998|isbn=9780140259605|ref=harv}}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{Cite book|last=Obolensky|first=Dimitri|authorlink=Dimitri Obolensky|title=Byzantium and the Slavs|url=http://books.google.com/?id=jv6jcwjW9WUC|year=1994|publisher=St Vladimir's Seminary Press|isbn=088141008X|chapter=The Principles and Methods of Byzantine Diplomacy|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Ostrogorsky|first=Georg|authorlink=George Alexandrovič Ostrogorsky|title=History of the Byzantine State|url=http://books.google.com/?id=PjMts15kLz0C|publisher=New Brunswick (NJ)|year=1969|isbn=0813511984|ref=harv}}
* {{Cite book|last1=Paparrigopoulos|first1=Constantine|authorlink=Constantine Paparrigopoulos|last2=Karolidis|first2=Pavlos|title=History of the Hellenic Nation (Volume Db)|publisher=Eleftheroudakis|language=Greek|year=1925|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Parry|first=Kenneth|title=Depicting the Word: Byzantine Iconophile Thought of the Eighth and Ninth Centuries|url=http://books.google.com/?id=BFrjJ7nMQmwC|publisher=Brill Academic Publishers|year=1996|isbn=9004105026|chapter=Historical Introduction|ref=harv}}
* {{Cite book|last1=Postan|first1=Michael Moïssey|last2=Miller|first2=Edward|last3=Postan|first3=Cynthia|title=The Cambridge Economic History of Europe (Volume 2)|publisher=Cambridge University Press|year=1987|isbn=0521087090|url=http://books.google.com/books?id=nDwp8n62nTwC|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Read|first=Piers Paul|authorlink=Piers Paul Read|title=The Templars: The Dramatic History of the Knights Templar, The Most Powerful Military Order of the Crusades|url=http://books.google.com/?id=M2CBuWV_8g4C|publisher=Macmillan|year=2000|isbn=0312266588|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Reinert|first=Stephen W.|editor=Cyril Mango|title=The Oxford History of Byzantium|url=http://books.google.com/?id=Z6-kHUyyUIsC|publisher=Oxford University Press|year=2002|isbn=0198140983|chapter=Fragmentation (1204–1453)|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Robins|first=Robert Henry|title=The Byzantine Grammarians: Their Place in History|url=http://books.google.com/?id=hTZHbNmFfpsC|year=1993|publisher=Walter de Gruyter|isbn=3110135744|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|authorlink=Steven Runciman|title=The Medieval Manichee: A Study of the Christian Dualist Heresy|url=http://books.google.com/?id=d1LGB7u5iD0C|year=1982|isbn=0521289262|publisher=Cambridge University Press|chapter=The Bogomils|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|title=The Fall of Constantinople, 1453|url=http://books.google.com/?id=BAzntP0lg58C|year=1990|isbn=0521398320|publisher=Cambridge University Press|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|title=The Last Byzantine Renaissance|url=http://books.google.com/?id=I52YPQAACAAJ|publisher=University Press|location=Cambridge, England|year=1970|isbn=0521077877|ref=harv}}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{Cite book|last=Ryan|first=Herbert J.|title=The College Student's Introduction to Theology|url=http://books.google.com/?id=o6lCBkY2zs4C|year=1993|isbn=0814658415|publisher=Liturgical Press|chapter=The Church in History|editors=Christopher Key Chapple and Thomas P. Rausch|ref=harv}}
* {{Cite web|last=Saramandru|first=Nicolae|title=Torna, Torna Fratre|url=http://www.ear.ro/3brevist/rv8/art14.pdf|publisher=Editura Academiei Române|language=Romanian|accessdate=2007-04-25|format=PDF|ref=harv|archive-date=2007-09-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20070927044931/http://www.ear.ro/3brevist/rv8/art14.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Sedlar|first=Jean W.|title=East Central Europe in the Middle Ages, 1000–1500|url=http://books.google.com/?id=ANdbpi1WAIQC|publisher=University of Washington Press|year=1994|isbn=0295972904|chapter=Foreign Affairs|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Seeck|first=Otto|title=Notitia Dignitatum accedunt Notitia Urbis Constantinopolitanae Laterculi Prouinciarum|url=https://archive.org/details/notitiadignitatu00seec|location=Berlin, Germany|publisher=Apud Weidmannos|year=1876|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Seton-Watson|first=Hugh|title=The Russian Empire, 1801–1917|url=http://books.google.com/?id=40KbWNve4XkC|publisher=Oxford University Press|year=1967|isbn=0198221525|chapter=The Church|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Shahid|first=Irfan|title=The Iranian factor in Byzantium during the reign of Heraclius|year=1972|journal=Dumbarton Oaks Papers|volume=26|pages=293–320|doi=10.2307/1291324|ref=harv|url=http://jstor.org/stable/1291324|publisher=Dumbarton Oaks, Trustees for Harvard University}}
* {{Cite book|last=Shopen|first=Timothy|title=Languages and Their Status|url=http://books.google.com/?id=zIJu4xAFcIwC|publisher=University of Pennsylvania Press|year=1987|isbn=0812212495|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Speck|first=Paul|title=Varia 1 (Poikila Byzantina 4)|year=1984|publisher=Rudolf Halbelt|chapter=Ikonoklasmus und die Anfänge der Makedonischen Renaissance|pages=175–210|ref=harv}}
* {{Cite web|last=Stone|first=Andrew|title=John II Komnenos (AD 1118–1143)|url=http://www.roman-emperors.org/johncomn.htm|publisher=Online Encyclopedia of Roman Emperors|accessdate=2007-05-18|ref=harv}}
* {{Cite web|last=Stone|first=Andrew|title=Manuel I Komnenos (AD 1143–1180)|url=http://www.roman-emperors.org/mannycom.htm|publisher=Online Encyclopedia of Roman Emperors|accessdate=2007-02-05|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|title=Siege of Zara|encyclopedia=Encyclopædia Britannica Concise|url=http://concise.britannica.com/ebc/article-9383275/Siege-of-Zara|accessdate=2007-05-18|ref=harv|archive-date=2007-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20070706062040/http://concise.britannica.com/ebc/article-9383275/Siege-of-Zara|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last1=Tarasov|first1=Oleg|last2=Milner-Gulland|first2=R. R.|title=Icon and Devotion: Sacred Spaces in Imperial Russia|url=http://books.google.com/?id=Oy_TVfi47gcC|publisher=Reaktion Books|year=2004|isbn=1861891180|ref=harv}}
* {{Cite book|last1=Tatakes|first1=Vasileios N.|last2=Moutafakis|first2=Nicholas J.|title=Byzantine Philosophy|url=http://books.google.com/?id=lPzcOwnCgVIC|year=2003|publisher=Hackett Publishing|isbn=0872205630|ref=harv}}
* {{Cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2002|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Treadgold|first=Warren|title=Byzantium and Its Army, 284–1081|url=http://books.google.com/?id=u-BrQgAACAAJ|publisher=Stanford University Press|year=1995|isbn=0804724202|chapter=The Army and the State|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Treadgold|first=Warren|title=A History of the Byzantine State and Society|url=http://books.google.com/?id=nYbnr5XVbzUC|publisher=Stanford University Press|year=1997|isbn=0804726302|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Treadgold|first=Warren|title=The Byzantine Revival, 780–842|publisher=Stanford University Press|url=http://books.google.com/?id=KZ6gPwAACAAJ|year=1991|isbn=0804718962|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Troianos|first=Spyros|last2=Velissaropoulou-Karakosta|first2=Julia|title=History of Law|url=http://books.google.com/?id=8Fo2AAAACAAJ|publisher=Ant. N. Sakkoulas Publishers|year=1997|isbn=9602325941|chapter=Byzantine Law|ref=harv}}
* {{Cite book|last=University of Chile: Center of Byzantine and Neohellenic Studies|title=Bizantion Nea Hellas (Issue 2)|publisher=University Press|year=1971|url=http://books.google.com/books?id=73ViAAAAMAAJ|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Vasiliev|first=Alexander Alexandrovich|authorlink=Alexander Vasiliev|title=History of the Byzantine Empire|year=1928–1935|url=http://www.intratext.com/X/ENG0832.HTM|chapter=Byzantium and the Crusades|ref=harv|isbn=0299809250}}
* {{Cite book|last=Versteegh|first=Cornelis H. M.|title=Greek Elements in Arabic Linguistic Thinking|year=1977|url=http://books.google.com/?id=-4MeAAAAIAAJ|isbn=9004048553|chapter=The First Contact with Greek Grammar|publisher=Brill|location=Leiden|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Watson|first=Bruce|title=Sieges: A Comparative Study|url=http://books.google.com/?id=cVet6ieBFv8C|year=1993|publisher=Praeger/Greenwood|isbn=0275940349|chapter=Jerusalem 1099|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Wells|first=H. G.|authorlink=H. G. Wells|title=A Short History of the World|url=https://archive.org/details/shorthistoryofwo00welluoft|publisher=Macmillan|year=1922|location=New York, New York|ref=harv|isbn=0064926745}}
* {{Cite book|last=Wickham|first=Chris|title=The Inheritance of Rome: A History of Europe from 400 to 1000|publisher=Viking|year=2009|isbn=0670020982|url=http://books.google.com/books?id=LKq_PQAACAAJ|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Williams|first=Stephen|last2=Friell|first2=Gerard|last3=Friell|first3=John Gerard Paul|title=The Rome that Did Not Fall: The Survival of the East in the Fifth Century|url=http://books.google.com/?id=tGLN47tfT4UC|year=1999|publisher=Routledge|isbn=0415154030|chapter=Jerusalem 1099|ref=harv}}
* {{Cite book|last1=Winnifrith|first1=Tom|last2=Murray|first2=Penelope|title=Greece Old and New|url=http://books.google.com/?id=1JgcAAAAMAAJ|year=1983|publisher=Macmillan|isbn=0333278364|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Wroth|first=Warwick|title=Catalogue of the Imperial Byzantine Coins in the British Museum|year=1908|publisher=British Museum Dept. of Coins and Medals|url=http://books.google.com/?id=AmoCAAAAYAAJ|ref=harv|isbn=1402189540}}
{{Refend}}
== Bacaan lanjut ==
<div class="references-small">
* {{Cite book|last=Ahrweiler|first=Helene|title=Les Europeens|publisher=Herman|location=Paris|year=2000}}
* {{Cite book|last=Haldon|first=John|title=The Byzantine Wars: Battles and Campaigns of the Byzantine Era|url=https://archive.org/details/byzantiumhistory0000hald|year=2001|isbn=0752417959|publisher=Tempus Publishing|location=Stroud}}
* {{Cite book|last=Hussey|first=J. M.|title=The Cambridge Medieval History, Volume IV — The Byzantine Empire Part I, Byzantium and its Neighbors|publisher=Cambridge University Press|year=1966}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|authorlink=Steven Runciman|title=Byzantine Civilisation|url=https://archive.org/details/byzantinecivilis0000stev| publisher=Edward Arnold (Publishers)|year=1966|isbn=1566195748}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|title=The Emperor Romanus Lecapenus and his Reign| publisher=University Press (Cambridge)|year=1990|isbn=0521061644}}
* {{Cite book|last=Toynbee|first=Arnold J.|title=Constantine Porphyrogenitus and His World| publisher=Oxford University Press|year=1972|id=ISBN 0-19-215253-X|isbn=019215253X}}
</div>
== Pranala luar ==
{{Commons|Byzantine Empire|Kekaisaran Romawi Timur}}
=== Studi, sumber, dan bibliografi Bizantium ===
* Adena, L. "[http://cliojournal.wikispaces.com/The+Enduring+Legacy+of+Byzantium The Enduring Legacy of Byzantium] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200413122722/http://cliojournal.wikispaces.com/The+Enduring+Legacy+of+Byzantium |date=2020-04-13 }}", ''Clio History Journal'', 2008.
* Ciesniewski, C. "[http://cliojournal.wikispaces.com/The+Byzantine+Achievement The Byzantine Achievement] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200413122728/http://cliojournal.wikispaces.com/The+Byzantine+Achievement |date=2020-04-13 }}", ''Clio History Journal'', 2006.
* Fox, Clinton R. [http://www.romanity.org/htm/fox.01.en.what_if_anything_is_a_byzantine.01.htm What, If Anything, Is a Byzantine? (Ensiklopedia Kaisar-kaisar Romawi Daring)]
* [http://www.third-millennium-library.com/MedievalHistory/Cambridge/IV/Eastern-Door.html The Cambridge Medieval History (IV) The Eastern Roman Empire (717–1453)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101127205009/http://www.third-millennium-library.com/MedievalHistory/Cambridge/IV/Eastern-Door.html |date=2010-11-27 }}.
* [https://web.archive.org/web/20080410123427/http://www.doaks.org/Byzantine.html Halaman studi Bizantium] di [[Dumbarton Oaks]]. Meliputi pranala ke beberapa teks elektronik.
* [http://www.fordham.edu/halsall/byzantium/ Byzantium: Byzantine Studies on the Internet]. Pranala ke berbagai sumber daring.
* [http://homepage.mac.com/paulstephenson/trans.html Translated Excerpts from Byzantine Sources: The Imperial Centuries, c. 700-1204] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20010413131628/http://homepage.mac.com/paulstephenson/trans.html |date=2001-04-13 }}. Sumber daring.
* [http://www.deremilitari.org/ De Re Militari]. Sumber-sumber untuk sejarah abad pertengahan, meliputi beberapa sumber terjemahan mengenai peperangan Bizantium.
* [http://www.fordham.edu/halsall/sbook1c.html Medieval Sourcebook: Byzantium]. Beberapa sumber primer mengenai sejarah Romawi Timur.
* [http://www.univie.ac.at/byzantine/ Bibliography on Byzantine Material Culture and Daily Life]. Di''host'' oleh [[Universitas Wina]]; dalam bahasa Inggris.
* [http://www.ellopos.net/elpenor/greek-texts/greek-resources-constantinople.asp Constantinople Home Page]. Pranala ke teks, gambar, dan video tentang Bizantium.
* [http://graal.org.ua/en/theodoro-principality Bizantium di Krimea: Sejarah Politik, Seni, dan Budaya].
* [http://www.oeaw.ac.at/byzanz/ Institute for Byzantine Studies of the Austrian Academy of Sciences]
=== Lainnya ===
* [http://www.romanemperors.org/startup.htm De Imperatoribus Romanis]. Biografi ilmiah kaisar-kaisar Bizantium.
* [http://rutube.ru/tracks/639717.html?v=8a96fcfe7400898167971e4d057e86a2 Jatuhnya Kekaisaran. Pelajaran Bizantium (2007). (Russian: Гибель империи. Византийский урок)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120620033620/http://rutube.ru/tracks/639717.html?v=8a96fcfe7400898167971e4d057e86a2 |date=2012-06-20 }} Film yang menjelaskan mengapa Romawi Timur jatuh dari sudut pandang politik dan ekonomi, difilmkan oleh Gereja Ortodoks Rusia.
* [http://www.anders.com/lectures/lars_brownworth/12_byzantine_rulers/ 12 Penguasa Bizantium] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160718092221/http://www.anders.com/lectures/lars_brownworth/12_byzantine_rulers/ |date=2016-07-18 }} oleh Lars Brownworth dari [[The Stony Brook School]]; ceramah audio. [http://www.nytimes.com/2007/01/31/education/31education.html ulasan NYTimes].
* [http://www.cit.gu.edu.au/~s285238/Roman/RomanEmpire.html 18 abad Kekaisaran Romawi oleh Howard Wiseman] (Peta-peta Romawi/Bizantium selama keberadaannya)
{{empires}}
[[Kategori:Kekaisaran Romawi Timur| ]]
|