Pertempuran Al-Muraisi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k merapikan urutan susunan subjudul |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
{{Gabungke|Perang Bani Mustaliq}}
'''Pertempuran Al-Muraisi''' atau bisa disebut juga dengan Pertempuran Bani Mushthaliq ini terjadi pada [[Syakban|Sya'ban]] 6 H, menurut pendapat yang lebih benar. l Latar belakang peperangan ini, karena Nabi mendapat informasi bahwa pemimpin Bani Mushthaliq, Al-Harits bin Abu Dhirar menghimpun kaumnya dan
Setelah yakin dengan informasi tersebut, beliau menghimpun para shahabat dan cepat-cepat berangkat, tepatnya dua hari sebelum bulan Sya'ban berakhir. Sementara ada segolongan orang-orang munafik yang juga ikut bergabung bersama beliau. Mereka tidak pernah bergabung dalam peperangan sebelumnya. Urusan Madinah diserahkan kepada [[Zaid bin Haritsah]]. Namun, menurut pendapat Iain adalah Abu Dzar. Ada pula yang berpendapat Numailah bin Abdullah Al-Laitsi. Al-Harits bin Abu Dhirar juga mengirim mata-mata untuk mendeteksi gerakan pasukan kaum Muslimin. Namun, mata-mata itu tertangkap oleh kaum Muslimin lalu dibunuh.<ref name=":0" />
Baris 9:
Tidak lama kemudian mereka melepaskan anak panah. Kemudian Rasulullah memerintahkan untuk melancarkan serangan secara serentak. Ternyata cara ini sangat efektif, sehingga pasukan kaum Muslimin dapat menundukkan pasukan orang-orang musyrik. Cukup banyak pasukan musuh yang terbunuh, para wanita dan anak-anak ditawan, binatang ternak dirampas. Sementara korban di pihak pasukan kaum Muslimin hanya satu orang saja. Korban ini dibunuh orang dari Anshar, karena dikiranya termasuk pasukan musyrikin. Begitulah Yang dikatakan para penulis peperangan. Tetapi, menurut Ibnul Qayyim, ini adalah kekeliruan. Sebab, tidak ada pertempuran di antara mereka.<ref name=":0" />
[[Muhammad|Rasulullah]] hanya mengepung hingga mereka menyerah, lalu para wanita dan anak-anak ditawan, seperti yang disebutkan di dalam kitab Ash-Shahih, ''"Rasulullah SAW, mengepung hingga mereka menyerah."'' Di antara tawanan itu ada Juwairiyah bintiAl-Harits, wanita pemimpin mereka. Dalam
== Referensi ==
<references />
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}
|