Kopi arabika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: migrasi
 
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Speciesbox
| fill = yes
| image = Coffee Flowers.JPG
| image_caption = Bunga ''Coffea arabica''
Baris 9 ⟶ 10:
}}
 
'''Kopi arabika''' ('''''Coffea arabica'''''), juga dikenal sebagai '''kopi Arabarab''', '''kopi semak Arabarab''', atau '''kopi gunung''', adalah spesies dari [[genus]] [[Coffea]]. Spesies ini diyakini sebagai spesies [[kopi]] pertama yang dibudidayakan, dan merupakan [[kultivar]] dominan, mewakili sekitar 60% dari produksi kopi global.<ref name="CoffeeProduction">{{cite web |title=Coffee: World Markets and Trade |publisher=[[United States Department of Agriculture]] – [[Foreign Agricultural Service]] |date=16 June 2017 |url=http://usda.mannlib.cornell.edu/usda/fas/tropprod//2010s/2017/tropprod-06-16-2017.pdf |access-date=8 December 2017}}</ref> Jenis kopi lain yang banyak dibudidayakan adalah [[kopi robusta]] (''C. canephora'') (kurang asam, lebih pahit, dan lebih berkafein tinggi dibanding kopi arabika). Kopi arabika berasal dari [[Ethiopia]]. Kopi ini tercatat pertama kali dibudidayakan di [[Yaman]], dan didokumentasikan pada abad ke-12.<ref>Meyer, Frederick G. 1965. Notes on wild ''Coffea arabica'' from Southwestern Ethiopia, with some historical considerations. Economic Botany 19: 136–151.</ref><ref>{{cite book |chapter-url=https://books.google.com/books?id=AJdlfSFCmVIC&pg=PA21 |title=Espresso Coffee: The Science of Quality |last1=Söndahl |first1=M. R. |last2=van der Vossen |first2=H. A. M. |date=2005 |publisher=Elsevier Academic Press |isbn=978-0-12-370371-2 |editor-last1=Illy |editor-first1=Andrea |edition=Second |page=21 |chapter=The plant: Origin, production and botany |editor-last2=Viani |editor-first2=Rinantonio }}</ref> ''Coffea arabica'' disebut {{wikt-lang|ar|بُنّ}} ({{lang|ar-Latn|būnn}}) dalam [[bahasa Arab]], yang diambil dari [[bahasa Oromo]] "Buna".
 
== Taksonomi ==
''Coffea arabica'' pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh [[Antoine de Jussieu]], yang menamainya ''Jasminum arabicum'' setelah mempelajari spesimen dari [[Kebun Raya Amsterdam]]. Linnaeus menempatkannya dalam genusnya sendiri [[Coffea]] pada tahun 1737.<ref>{{cite book|last1=Charrier|first1=A.|title=Coffee: Botany, Biochemistry and Production of Beans and Beverage|url=https://archive.org/details/coffeebotanybioc0000mncl|last2=Berthaud|first2=J.|publisher=AVI Publishing|year=1985|isbn=978-0-7099-0787-9|editor1-last=Clifford|editor1-first=M. H.|location=Westport, Connecticut|page=[https://archive.org/details/coffeebotanybioc0000mncl/page/14 14]|chapter=Botanical Classification of Coffee|editor2-last=Wilson|editor2-first=K. C.}}</ref>
 
==Ciri fisik==
Tumbuhan ''Coffea arabica'' liar tumbuh setinggi antara 9 dan 12 m (30 dan 39 kaki), dan memiliki sistem percabangan terbuka; daunnya berseberangan, elips-bulat telur sederhana hingga lonjong, dengan panjang 6–12 &nbsp;cm (2,5–4,5 inci) dan lebar 4–8 &nbsp;cm (1,5–3 inci), berwarna hijau tua mengkilap. Bunganya berwarna putih, berdiameter 10–15 &nbsp;mm, dan tumbuh di ketiak daun. Benihnya terkandung dalam buah berbiji (biasa disebut "ceri") dengan diameter 10–15 &nbsp;mm, berwarna merah cerah hingga ungu dan biasanya mengandung dua biji, yang sering disebut sebagai [[biji kopi]].
 
== Varietas di Indonesia ==
{{noref}}
Di Indonesia, perkebunan kopi arabika banyak ditemui di daerah pegunungan toraja, SumatraSumatera Utara, Aceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika yang dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.{{fact}}
=== Typica ===
Varietas biji kopi arabica jenis Typica ini merupakan varietas pertama yang masuk ke Indonesia. Pertama kali dibawa oleh Belanda ketika datang ke Indonesia. Namun varietas asli Typica yang dibawa oleh Belanda ini kemudian punah ketika Coffee Leaf Rust menyerang Indonesia. Untungnya tidak semua punah, karena masih ada varietas Typica lokal yaitu Bergendal dan Sidikalang yang banyak di temui di dataran tinggi seperti Sumatera, Sulawesi, dan Flores. Biasa berkolasi di perkebunan yang berada di daerah terpencil. Di Papua Varietas Typica ini masih dijumpai di Kampoung Modio, Distrik Mapiha Tengah, Kabupaten Dogiyai, Papua yang di bawa misionaris Belanda.
Baris 53 ⟶ 54:
 
== Pranala luar ==
{{Commons category|Coffea arabicaposition=left}}
* [http://apps.kew.org/wcsp/rubiaceae/ World Checklist of Rubiaceae]
* [https://www.coffeeb.net/arabica-vs-robusta/ Understanding the difference between Arabica and Robusta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160820053209/https://www.coffeeb.net/arabica-vs-robusta/ |date=20 August 2016 }}
* [http://www.coffeeresearch.org/agriculture/coffeeplant.htm CoffeeResearch.org]
 
{{Taxonbar|from=Q47685}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Coffea|arabika]]