Puputan Margarana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 31:
== Latar belakang ==
Awal pertempuran Puputan Margarana pada waktu staf MBO berada di desa Marga, [[I Gusti Ngurah Rai]] memerintahkan pasukannya untuk merebut senjata polisi [[NICA]] yang ada di [[Tabanan, Tabanan|Kota Tabanan]]. Perintah itu dilaksanakan pada [[20 November]] [[1946]] (malam hari) dan berhasil baik. Beberapa pucuk senjata beserta pelurunya dapat direbut dan seorang komandan polisi [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|NICA]] ikut menggabungkan diri kepada pasukan Ngurah Rai. Setelah itu pasukan segera kembali ke Desa Marga.
Pertempuran ini juga memiliki keterkaitan dengan '''[[Perundingan Linggarjati]].''' Perlu diketahui bahwa Perjanjian Linggarjati tidak memasukkan Bali sebagai bagian dari Republik Indonesia yang membuat rakyat Bali kecewa dan kemudian memicu perlawanan. Kedatangan Belanda di Bali memiliki tujuan untuk mengamankan Bali dalam tangan Belanda agar dapat disatukan dengan Negara Indonesia Timur (NIT).
== Pertempuran ==
Baris 37 ⟶ 40:
==Akibat==
Pasukan I Gusti Ngurah Rai yang berjumlah 96 orang itu semuanya gugur, termasuk Ngurah Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak [[Belanda]] ada lebih kurang 400 orang yang tewas. Untuk mengenang peristiwa tersebut pada tanggal 20 November 1946 dikenal dengan perang
== Referensi ==
|