Pembicaraan:Beran, Ngawi, Ngawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Topik baru
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 4:
{{Artikel PWDI}}
}}
 
== Sejarah dan Asal muasal desa Beran dan Tokoh tokoh kepala desa dari masa ke masa ==
 
Sejarah dan Asal muasal desa Beran dan Tokoh tokoh kepala desa dari masa ke masa
Beran adalah sebuah desa kecil di pinggiran sungai anak bengawan solo yg menghubungi ngawi ke arah madiun, Beran sendiri ada setelah dusun wareng yg di anggap dusun tertua dan disana juga pernah ada tokoh pemimpin Sebagai Kepala desa atau Lurah sepuh yg di makam kan di Makam pojok jl.sunan kalijogo dsn.Pojok beran, namun sayangnya keturunnya tidak mengetahui nama Asli dari beliu, namun di kisahkan bahwa Lurah sepuh tersebut Mempunyai menantu dan anak yg bernama Sumilah dan ngadenan di mana beliau mbah ngadenan adalah tokoh sesepuh desa pada masanya dan mempunyai banyak kuda, dimana waktu itu stadion ngawi pada masa nya adalah tempat pacuan kuda sedangkan mbah ngadenan sendiri hanya menurunkan satu garis keturunan yaitu mbah Darmo suyono yg juga di makam kan di Makam pojok, sedangkan dari pernikahan mbah darmo suyono dengan R.A.Saikem yaitu perempuan trah ponorogo yg konon katanya masih ada garis keturunan dengan ki ageng batoro katong dan Ki ageng besari, dari pernikahan tsb, di karuniai 13 orang anak di mana 9 di antara nya tersebar dan merantau sedangkan 4 lainnya sudah gugur waktu kecil yg di makam kan di pesarehan lama dekat taman candi. [[Istimewa:Kontribusi pengguna/103.171.245.6|103.171.245.6]] 3 Maret 2023 18.26 (UTC)
 
== Kesaktian mbah lurah sepuh wareng Bapak dari Mbah Ngadenan dan Nyai sumilah yg belum di ketahui namanya. ==
 
Dari sumber yg pernah di ceritakan dan cerita zaman dahulu pernah di kisahkan oleh Mbah Wo* yaitu sesepuh desa wareng yg di akhir hidupnya menjadi Muadzin adzan shubuh di masjid nurul huda wareng, dari kisah beliau masa kecil dan dari cerita leluhur beliau bahwa mbah lurah sepuh merupakan seseorang yg mendapat karomah atau sekelas Waliyullah di mana dalam cerita tersebut dalam proses babat desa beran yg berasal dari dusun wareng dimana di perlukan tumbal macan putih serta burung garuda yg pada masanya merupakan cikal bakal desa beran, dalam prosesi tersebut dua macan putih yg di korban kan di kubur di dusun wareng sedangkan burung garuda putih di pelihara sampai tua dan akhirnya mati dengan harapan agar usia serta keturunan dari para leluhur bisa mencapai wareng atau 5 keturunan dalam hitungan jawa, dan pernah juga di ceritakan ketika beliau di makam kan mbah lurah sepuh makamnya bersinar seperti kepakan sayap garuda dimana cahaya nya memancar hingga meliputi luasan wilayah desa Beran yg sekarang dari barat, timur, selatan hingga utara, oleh karena wilayah desa Beran adalah wilayah desa yg tergolong luas walaupun berada di pusat kab.ngawi karena kehedak Alloh melalui tirakat para sesepuh terdahulu. [[Istimewa:Kontribusi pengguna/103.171.245.6|103.171.245.6]] 3 Maret 2023 18.45 (UTC)
Kembali ke halaman "Beran, Ngawi, Ngawi".