Azwar Anas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
→cleanup: - fixed infobox; |
||
(45 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|[[Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia]] ke-20|Abdullah Azwar Anas}}
{{Infobox Officeholder |honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
Baris 8 ⟶ 9:
|order = ke-8
|term_start = 17 Maret 1993
|term_end =
|president = [[Soeharto]]
|predecessor = [[Soepardjo Rustam]]
|successor = [[Haryono Suyono]]
|office2 = Menteri Perhubungan Indonesia
|order2 = ke-
|term_start2 = 23 Maret 1988
|term_end2 = 17 Maret 1993
|president2 =
|predecessor2 = [[Rusmin Nuryadin]]
|successor2 = [[Haryanto Dhanutirto]]
|birth_date = {{birth date
|birth_place =
|office3 = Gubernur
|order3 = ke-3
|term_start3 = 18 Oktober 1977
Baris 28 ⟶ 29:
|predecessor3 = [[Harun Zain]]
|successor3 = [[Hasan Basri Durin]]
|allegiance = [[Indonesia]]
|rank = [[
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI Angkatan Darat]]
|unit =
|serviceyears = 1960–1986
|battles =
|awards =
|servicenumber = 21051
|death_date =
|death_place = [[
|nationality =
|party =
|spouse = {{marriage|Djusmeini|1957|2009|reason=died}}
|children = 5
|alma_mater = Kimia Teknik - [[Institut Teknologi Bandung]]
|
}}
|occupation = [[Politikus]], [[militer]], [[birokrat]]}}[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] (HOR) ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Insinyur|Ir.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Azwar Anas''' gelar '''Datuak Rajo Suleman''' ({{lahirmati|[[Padang]]|2|8|1933|[[Jakarta]]|5|3|2023}}) adalah seorang tentara, birokrat, politikus dan administrator sepak bola Indonesia. Ketua Majelis Pembina Pusat [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] (PERTI) ini pernah dipercaya sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan VI (1993–1998) setelah menjabat sebagai [[Menteri Perhubungan Indonesia]] pada Kabinet Pembangunan V (1988–1993). Sebelumnya ia menjabat sebagai [[Gubernur Sumatra Barat]] selama dua periode (1977–1987).▼
▲
== Kehidupan awal ==
Azwar Anas lahir pada 2 Agustus
Sejak kecil, ia dibesarkan dalam keluarga yang taat melaksanakan ajaran [[Islam]] dengan didikan ayah yang berwatak keras tetapi disiplin dan didampingi ibu yang senantiasa mengayomi dan memberikan nasihat akan pentingnya agama dan tanggung jawab. Ia menghabiskan masa kecilnya bersama keluarganya di [[Mato Aie, Padang Selatan, Padang|Mato Aie]] dalam sebuah rumah yang dibangun di pinggang bukit di tepi Jalan Raya Padang–[[Pelabuhan Teluk Bayur|Teluk Bayur]]. Tidak seperti kebanyakan anak ''ambtenaar'' (pegawai pemerintah Hindia Belanda), ia bersama kakak dan adiknya tidak dimasukkan ke sekolah-sekolah Belanda, melainkan dimasukkan ke HIS [[Adabiyah School]], sebuah sekolah agama yang didirikan oleh [[Abdullah Ahmad]] pada tahun 1909.{{sfn|Yusra|2011|pp=10}}
Baris 58 ⟶ 61:
Berita [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|diproklamasikannya]] kemerdekaan [[Indonesia]] pada 17 Agustus 1945 baru disebarluaskan ke [[Kota Padang|Padang]] oleh [[Muhammad Sjafei]] sekitar akhir bulan Agustus.{{sfn|Yusra|2011|pp=19}} Namun, pada 10 Oktober 1945 tentara Sekutu, yang semula ditugaskan untuk melucuti serdadu Jepang dan mengambil para tawanan Jepang, telah merapat ke [[pelabuhan Teluk Bayur]] dan kedatangan ini dicurigai oleh para pemuda di Padang karena diikuti oleh tentara [[Belanda]]. Kecurigaan ini ternyata benar sehingga ketegangan mulai meningkat di Padang. Kantor-kantor pemerintahan di Padang mulai dipindahkan ke luar kota, termasuk kantor tempat ayah dari Azwar Anas bekerja dipindahkan ke [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayu Tanam]] sehingga keluarganya kemudian pindah ke tempat itu sedangkan ia dan adiknya yang bernama Akil tetap menetap di Padang.{{sfn|Yusra|2011|pp=20}} Namun karena Padang dirasakan tidak aman lagi setelah pembunuhan [[Bagindo Azizchan]] oleh tentara Belanda,{{sfn|Yusra|2011|pp=23}} ia dan adiknya menyusul keluarganya yang ternyata telah berpindah ke [[Bukittinggi]].{{sfn|Yusra|2011|pp=24}} Di kota berhawa sejuk itu, ia tetap meneruskan sekolahnya; ia dimasukkan ke SMP Negeri 1 Bukittinggi, tetapi kemudian pindah ke SMP Negeri 3 Bukittinggi. Setelah tamat, ia masuk ke [[SMA Negeri 1 Bukittinggi]].{{sfn|Yusra|2011|pp=24}}
Tidak lama setelah ibu kota Indonesia di [[Yogyakarta]] diduduki oleh Belanda, [[Syafruddin Prawiranegara]] bersama [[Daftar tokoh Minangkabau|tokoh Minangkabau]] lainnya membentuk [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) di Bukittinggi. Pada saat itu, ketika berlangsungnya [[Agresi Militer Belanda II]], keluarganya pindah ke [[Barulak, Tanjung Baru, Tanah Datar|Barulak]], [[Tanah Datar]], kemudian setelah gencatan senjata diberlakukan di
== Merantau ==
[[Berkas:Bandung Institute of Technology, Know Indonesia... Know Your Friend, p32.jpg|jmpl|Institut Teknologi Bandung pada tahun 1951]]
Sesampai di Jakarta, sambil mencari pekerjaan, ia menumpang sementara waktu di rumah salah seorang kerabatnya. Setelah memperoleh informasi dari salah seorang temannya tentang lowongan pekerjaaan pegawai Balai Penyelidikan Kimia di [[Bogor]], ia langsung melamarnya.{{sfn|Yusra|2011|pp=36}} Pada awalnya ia hanya
Setelah sekitar dua tahun mengikuti kuliah di ITB, prestasi akademisnya mulai menurun.{{sfn|Yusra|2011|pp=42}} Pada saat itu ia memutuskan untuk kembali ke [[Padang]] untuk menemui orang tuanya di [[Mato Aie, Padang Selatan, Padang|Mato Aie]] dan meminta izin menikahi seorang gadis di Bandung. Namun keinginannya ini ternyata tidak disetujui oleh kedua orang tuanya. Ibunya justru menangis sewaktu ia meminta izin menikahi seorang gadis yang bukan [[orang Minang|Minang]]. Sebaliknya, ibunya mengajukan calon lain yang sudah disiapkannya sendiri sejak lama, yakni Djusmeini. Pada 12 Juli 1957, ia akhirnya menikah dengan Djusmeini, yang ketika itu berumur 23 tahun. Setelah pernikahan dilangsungkan di [[Lubuk Alung, Padang Pariaman|Lubuk Alung]], ia bersama istrinya kemudian pindah ke Bandung.{{sfn|Yusra|2011|pp=43}} Sesampai di Bandung, ia tetap melanjutkan kuliahnya di ITB sampai tamat.{{sfn|Yusra|2011|pp=44}}
Baris 69 ⟶ 72:
== Militer ==
=== Pendidikan militer ===
Semula berencana menjadi dosen tetap di almamaternya, pada 1959
=== Karier militer ===
Baris 87 ⟶ 90:
== Direktur Semen Padang ==
Gubernur
Kolonel Azwar Anas mulai memimpin Semen Padang dalam keadaan sekarat. Ia membenahi keadaan fisik pabrik dan merehabilitasi mental para karyawan melalui dakwah Islam. Ia berhasil membangkitkan perusahaan itu menjadi BUMN terkemuka di bawah Departemen Perindustrian.{{sfn|Permo|1995|pp=93}}
== Karier pemerintahan ==
[[Berkas:Governor of West Sumatra Azwar Anas.jpg|jmpl|Potret resmi Azwar Anas sebagai Gubernur
Keberhasilan Azwar Anas membuat ia dikenal oleh rakyat sehingga ia terpilih dalam pemilihan [[Gubernur
Seusai menjabat gubernur, pada 1988 Presiden [[Soeharto]] mengangkatnya menjadi [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan]] dalam [[Kabinet Pembangunan V]]. Pada 1991, ia dipercaya menjadi Ketua Umum [[Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia]] (PSSI) hingga 1999. Masa itu PSSI berhasil mengadakan kompetisi [[Sistem liga sepak bola di Indonesia|Ligina]], gabungan [[Perserikatan (ajang sepak bola)|perserikatan]], dan [[Galatama]].{{sfn|Permo|1995|pp=92}}
Pada 1993, Azwar diangkat menjadi [[Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia|Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat]] dalam [[Kabinet Pembangunan VI]]. Tak lama kemudian ia bersama [[Soesilo Soedarman]] menerima kenaikan pangkat bersejarah menjadi [[
Pada 1991, Azwar Anas menjadi pendiri dan Ketua Yayasan Nurul Ikhlas yang berlokasi di Pincuran Tinggi, [[Panyalaian, Sepuluh Koto, Tanah Datar]]. Yayasan ini bergerak di pendidikan Islam dan berkembang membawahi SMP dan SMA pondok pesantren modern, serta Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Manna Wa Salwa.<ref>https://nurulikhlas.sch.id/sejarah-perkembangan-pondok-pesantren-modern-nurul-ikhlas/</ref><ref>https://mannawasalwa.ac.id/3/sejarah/</ref> Ia menjabat sebagai ketua yayasan hingga akhir hayatnya.<ref>https://vervalyayasan.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil?yayasan_id=418DAE6F-51F1-4F06-8284-97650B192BEA</ref>
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Azwar Anas.jpg|jmpl|Azwar Anas selaku Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Tarbiyah Islamiyah meninjau Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas yang berada di
Dari pernikahan dengan Djusmeini, Azwar memiliki lima orang anak. Anak pertamanya Ria Prima Pusparini meninggal pada 10 November 1971 dalam [[Kecelakaan Vickers Viscount Samudra Hindia 1971|kecelakaan pesawat Merpati]] yang juga ditumpangi oleh seniman [[Huriah Adam]].{{sfn|Permo|1995|pp=94}} Anak-anak berikutnya bernama Ary Irsyad Riadi, Roy Irza Farabi, Ronny Pahlawan, dan Maya Devita. Keempat anak itu lulusan [[Amerika Serikat]].{{sfn|Yusra|2011|pp=538}} Djusmeini meninggal dunia di Bandung pada 16 Desember 2009.<ref>https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/02/10/breaking-news/nasional/09/12/17/96467-istri-azwar-anas-meninggal-dunia</ref> Ronny Pahlawan menikahi calon istrinya di depan jenazah ibunya sebelum dimakamkan.<ref>https://news.detik.com/berita/d-1261730/putra-azwar-anas-menikah-di-depan-jenazah-sang-ibu</ref><ref>https://www.viva.co.id/berita/nasional/114599-kalla-melayat-istri-azwar-anas</ref>
== Wafat ==
Azwar Anas meninggal dunia karena sakit pernapasan di CICU [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto|RSPAD Gatot Soebroto]], [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]], pada 5 Maret 2023, pukul 11.42 WIB setelah menjalani perawatan selama dua bulan.<ref>https://langgam.id/azwar-anas-sempat-dirawat-2-bulan-di-rspad/</ref><ref>https://hariansinggalang.co.id/gangguan-pernafasan-sudah-empat-hari-mantan-menko-kesra-azwar-anas-dirawat/</ref><ref>https://epaper.mediaindonesia.com/detail/a-4400</ref> Jenazahnya dimakamkan dengan upacara militer keesokan harinya di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]] dipimpin oleh [[Abdullah Mahmud Hendropriyono]].<ref>https://www.tribunnews.com/nasional/2023/03/06/digelar-secara-militer-hendropriyono-pimpin-upacara-pemakaman-azwar-anas-di-tmp-kalibata</ref>
== Penghargaan ==
Baris 110 ⟶ 118:
* [[Bintang Mahaputera Adipradana]] dari Presiden Republik Indonesia (1992)<ref name=bm/>
* [[File:MY-NEG Order of Loyalty to Negeri Sembilan.svg|50px]] Dato' Seri Utama dari [[Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan]], [[Malaysia]], [[Ja'afar dari Negeri Sembilan|Tuanku Ja'afar]]{{sfn|Permo|1995|pp=92}}{{sfn|Yusra|2011|pp=503}}<ref>https://books.google.co.id/books?id=SE9UDwAAQBAJ&pg=PA85</ref>
* [[File:AUT Honour for Services to the Republic of Austria - 5th Class BAR.svg|50px]] Grand Decoration of Honour in Silver with Star of the [[:en:Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria#Classes|Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria]] (1996)<ref name="recipients">{{cite web|url=https://www.parlament.gv.at/PAKT/VHG/XXIV/AB/AB_10542/imfname_251156.pdf|title=Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung|website=Parlament.gv.at|access-date=10 February 2019}}</ref>
== Rujukan ==
Baris 136 ⟶ 145:
|first = Audrey R
|authorlink =
|title = Dari Pemberontakan ke Integrasi:
|year = 2005
|publisher = Yayasan Obor Indonesia
Baris 158 ⟶ 167:
|first = Gusti
|authorlink = Gusti Asnan
|title = Memikir Ulang Regionalisme:
|year = 2007
|publisher = Yayasan Obor Indonesia
Baris 181 ⟶ 190:
== Pranala luar ==
{{Commonscat}}
* https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA659
* https://books.google.co.id/books?id=dB4TAAAAMAAJ&pg=PA28
Baris 189 ⟶ 200:
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia|Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat]] |tahun = 1993–1998 |pendahulu = [[Soepardjo Roestam]] |pengganti = [[Haryono Suyono]]}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Daftar Menteri Perhubungan Republik Indonesia|Menteri Perhubungan]] |tahun = 1988–1993 |pendahulu = [[Rusmin Nuryadin]] |pengganti = [[Haryanto Dhanutirto]]}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Daftar Gubernur
{{S-sport}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia#Ketua umum|Ketua Umum PSSI]] |tahun = 1991–1999 |pendahulu = [[Kardono]] |pengganti = [[Agum Gumelar]]}}
{{S-end}}
{{Kabinet Pembangunan VI}}{{Kabinet Pembangunan V}}{{Menteri Perhubungan Indonesia}}{{Gubernur
{{DEFAULTSORT:Anas, Azwar}}
Baris 203 ⟶ 214:
[[Kategori:Ketua Umum PSSI]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Tokoh militer Minangkabau]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]
[[Kategori:Dinasti Mauli]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Ninik Mamak Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
Baris 216 ⟶ 228:
[[Kategori:Menteri Koordinator Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Perhubungan Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
|