Operasi Bodenplatte: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Terryosano1 (bicara | kontrib)
k Memperbaiki ejaan dan struktur
Esther Rossini (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 6:
 
Analisa pasca-pertempuran menunjukkan bahwa hanya 11 dari 34 ''[[Organisasi Luftwaffe (1933–1945)|Gruppen]]'' (kelompok) tempur udara Luftwaffe yang berhasil melakukan serangan dengan tepat waktu dan dengan kejutan.{{Sfn|Caldwell|Muller|2007|p=262}} Operasi Bodenplatte gagal mencapai [[superioritas udara]], pasukan darat Jerman masih terus terkena serangan udara Sekutu. ''Bodenplatte'' adalah operasi ofensif strategis skala besar terakhir yang dilakukan oleh [[Luftwaffe]] selama perang.{{Sfn|Caldwell|1991|pp=311–312}} {{Sfn|Franks|1994|loc=no page (inside cover)}}{{Kotak kampanye Front Barat (Perang Dunia II)}}
 
==Latar Belakang==
[[File:Fw 190A Abschuss1 1944-45.jpg|thumb|Focke-Wulf Fw 190A ditembak jatuh oleh pesawat tempur dari Komando Udara Taktis USAAF XXIX pada tahun 1944 atau 1945. Kerugian Jerman sangat besar pada akhir tahun 1944.|alt=Tampilan pandangan dari sudut pandang senjata: Di kiri bawah, sebuah pesawat tempur terlihat dari belakang, ekornya terpisah dan di atasnya, sekelompok pelacak terang dapat dilihat di tengah-kanan gambar.<!-- alt=Pesawat dalam penerbangan dengan bagian-bagian yang terlepas. -->]]
 
Tentara Sekutu Barat didukung oleh Angkatan Udara Sekutu saat mereka maju melintasi Eropa Barat pada tahun 1944. Angkatan Udara Kerajaan (RAF) dan Angkatan Udara Taktis Kedua RAF di bawah komando Marsekal Udara Arthur Coningham (perwira RAF) Arthur Coningham memindahkan Grup No. 2 RAF, Grup Udara Ekspedisi No. 83 (Inggris Raya) Grup No. 83 RAF, Grup No. 84 RAF, dan Grup No. 85 RAF ke benua Eropa untuk memberikan dukungan udara jarak dekat yang konstan. RAF mengganggu pasukan udara, laut, dan darat Jerman dengan menyerang titik-titik kuat dan menghalangi jalur pasokan mereka sementara unit pengintaian memberi tahu Sekutu tentang pergerakan Jerman. Dengan keunggulan udara Sekutu, Angkatan Darat Jerman tidak dapat beroperasi secara efektif. Luftwaffe juga mengalami kesulitan untuk menyediakan perlindungan udara yang efektif bagi Angkatan Darat Jerman. Meskipun produksi pesawat Jerman mencapai puncaknya pada tahun 1944, Luftwaffe sangat kekurangan pilot dan bahan bakar, serta tidak memiliki pemimpin tempur yang berpengalaman. {{sfn|Franks|1994|p=10}}
 
Pertempuran darat bergerak menuju Sungai Rhine, di sebelah timurnya terdapat jantung Jerman. Sebagian besar Prancis telah dibebaskan, seperti halnya kota Brussel dan Antwerp di Belgia. Meskipun Operasi Market Garden gagal pada tahun 1944, pada tahun 1945 Sekutu telah menguasai sebagian besar Belanda selatan dan Muara Scheldt. Saat pasukan darat bergerak melintasi Eropa, pasukan udara taktis Sekutu pindah ke pangkalan baru di benua itu, untuk terus memberikan dukungan jarak dekat. Satu-satunya faktor pembatas bagi Sekutu adalah cuaca. Saat musim dingin tiba, hujan dan lumpur mengubah lapangan udara menjadi rawa-rawa, sehingga operasi udara dan darat berskala besar terhenti. {{sfn|Franks|1994|pp=10–11}}
 
Situasi ini mungkin akan terus berlanjut hingga musim semi mencair jika Komando Tinggi Jerman (''[[Oberkommando der Wehrmacht]]'') tidak melancarkan [[Pertempuran Bulge]] pada tanggal 16 Desember 1944. Serangan darat ini dimaksudkan untuk meningkatkan posisi militer Jerman dengan merebut Antwerp dan memisahkan pasukan [[Angkatan Darat Inggris]] dari [[Angkatan Darat Amerika Serikat]]. Bagian dari perencanaan operasi darat Jerman mengharuskan serangan dilakukan di bawah perlindungan cuaca musim dingin yang buruk, yang membuat aset utama Sekutu, Angkatan Udara Taktis, tetap berada di darat. Awalnya berhasil, tetapi cuaca juga membuat Luftwaffe sebagian besar tidak dapat terbang. Meskipun demikian, Luftwaffe berhasil menerbangkan 500 pesawat pada tanggal 16 Desember, lebih banyak dari yang telah dicapai sejak lama. Hari pertama ini merupakan tanggal yang direncanakan semula untuk serangan terhadap lapangan udara Sekutu, yang diberi nama Operasi Bodenplatte.{{sfn|Price|2001|p=113}} Akan tetapi, cuaca terbukti sangat buruk dan operasi dihentikan.{{sfn|Franks|1994|p=11}}
 
Serangan tersebut menghasilkan kejutan dan banyak keberhasilan awal. Untuk melawan serangan dari udara, [[United States Army Air Forces]] (USAAF) menyerahkan kendali operasional [[XXIX Tactical Air Command]] dan sebagian dari [[Ninth Air Force]], di bawah komando [[Mayor Jenderal]] [[Hoyt Vandenberg]], kepada RAF dan Arthur Coningham. Pada tanggal 23 Desember, Angkatan Udara Taktis Kedua RAF memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh pasukan Amerika, dan membantu mencegah Jerman merebut [[Malmedy]] dan [[Bastogne]]. Hal ini membuat Jerman hanya memiliki kendala logistik di [[St. Vith]] untuk mendukung operasi mereka. Serangan Jerman gagal. {{sfn|Franks|1994|p=11}}
 
Luftwaffe sama sekali tidak absen di garis depan pada bulan Desember. Luftwaffe menerbangkan beberapa ribu serangan mendadak di atas medan pertempuran. Pertemuannya dengan RAF dan USAAF mengakibatkan kerugian besar dalam hal ''material'' dan pilot. Selama delapan hari operasi antara tanggal 17 dan 27 Desember 1944, 644 pesawat tempur hilang dan 227 rusak. Hal ini mengakibatkan 322 pilot tewas, 23 ditangkap, dan 133 terluka. Selama tiga hari operasi tanggal 23–25 Desember, 363 pesawat tempur hancur. Tak satu pun ''[[Geschwaderkommodore]]n'' mengharapkan operasi udara berskala besar pada akhir bulan.{{sfn|Manrho|Pütz|2004|p=10}}
 
== Daftar pustaka ==
{{Commonscat|Operation Bodenplatte|{{PAGENAME}}}}