Siklus belerang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
pranala yang tak perlu
k Pranala dalam
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
[[Berkas:Biogeochemical sulfur cycle of marine sediments.jpg|250px|jmpl|Siklus belerang secara umum]]
 
'''Daur Belerang''' atau '''Daur Sulfur''' adalah salah satu bentuk [[daur biogeokimia]]. Pengertian dan definisi lain dari daur belerang/[[sulfur]] yaitu perubahan sulfur dari [[hidrogen sulfida]] menjadi [[sulfur dioksida]] lalu menjadi [[sulfat]] dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur di alam ditemukan dalam berbagai bentuk. Tanah yang mengandung sulfur ditemukan dalam bentuk [[mineral]], di udara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan di dalam tubuh [[organisme]] sebagai penyusun [[protein]].
 
Tanah yang mengandung sulfur ditemukan dalam bentuk [[mineral]], di udara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan di dalam tubuh [[organisme]] sebagai penyusun [[protein]].
Siklus sulfur dimulai dari dalam tanah, yaitu ketika [[ion|ion-ion]] [[sulfat]] (SO<sub>4</sub><sup>2-</sup>) diserap oleh akar dan [[metabolisme|dimetabolisme]] menjadi penyusun protein dalam tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ke tubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia [[Senyawa kimia|senyawa]] sulfur (unsur non-logam yang tidak berasa) mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut. Salah satu zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam kentut maka kentut akan semakin bau.
 
Siklus sulfur dimulai dari dalam tanah, yaitu ketika [[ion|ion-ion]] [[sulfat]] (SO<sub>4</sub><sup>2-</sup>) diserap oleh akar dan [[metabolisme|dimetabolisme]] menjadi penyusun protein dalam tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ke tubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia [[Senyawa kimia|senyawa]] sulfur (unsur non-logam yang tidak berasa) mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut. Salah satu zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam [[kentut]] maka kentut akan semakin bau.
Hidrogen sulfida ({{chem|H|2|S}}) berasal dari penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh [[mikroorganisme]] seperti [[bakteri]] dan [[jamur]]. [[Hidrogen sulfida]] hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan sebagian lagi dilepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Gas hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan [[oksigen]] membentuk sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal di dalam tanah dengan bantuan bakteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa [[sulfur oksida]]. Ion sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas ke udara. Di udara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk [[asam sulfat]] ({{chem|H|2|SO|4}}) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk [[hujan asam]].
 
Hidrogen sulfida ({{chem|H|2|S}}) berasal dari penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh [[mikroorganisme]] seperti [[bakteri]] dan [[jamur]]. [[Hidrogen sulfida]] hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan sebagian lagi dilepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Gas hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan [[oksigen]] membentuk sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal di dalam tanah dengan bantuan bakteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa [[sulfur oksida]]. Ion sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas ke udara. Di udara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk [[asam sulfat]] ({{chem|H|2|SO|4}}) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk [[hujan asam]].
 
Hujan asam juga dapat disebabkan oleh [[Pencemaran udara|polusi udara]] seperti asap-asap pabrik, pembakaran kendaraan bermotor, dan sebagainya. Hujan asam dapat menjadi penyebab rapuhnya ([[korosif]]) batu-batuan dan logam. {{chem|H|2|SO|4}} yang jatuh kedalam tanah oleh bakteri dipecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali diserap oleh tumbuhan, tumbuhan dimakan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup mati diuraikan oleh bakteri menghasilkan sulfur kembali, begitu seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang tidak akan pernah terhenti selama salah satu komponen penting penting seperti tumbuhan masih ada di permukaan bumi ini.
Baris 15 ⟶ 17:
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk mengubah sulfur menjadi senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Proses pertama yaitu melalui reaksi antara sulfur, [[oksigen]] dan air serta oleh aktivitas mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan bakteri, antara lain adalah bakteri ''[[Desulfomaculum]]'' dan bakteri ''[[Desulfibrio]]'' yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida ({{chem|H|2|S}}). Kemudian {{chem|H|2|S}} digunakan oleh bakteri [[Fototrof|fotoautotrof]] [[Anaerobik|anaerob]] (''[[Chromatium]]'') dan melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof (''[[Thiobacillus]]'').
 
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik, belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. [[Tumbuhan]] mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat ({{chem|SO|4|2-}}). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke [[hewan]], setelah itu sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan terkadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini sering kali mematikan mahluk hidup yang berada di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk [[sulfat]] ({{chem|SO|4|2-}}). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses [[rantai makanan]], lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri.
 
Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain ''[[Desulfomaculum]]'' dan ''[[Desulfibrio]]'' yaitu bakteri yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida ({{chem|H|2|S}}). Kemudian {{chem|H|2|S}} digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti ''[[Chromatium]]'' dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri [[kemolitotrof]] seperti ''[[Thiobacillus]]''.
Baris 29 ⟶ 31:
4. S organik → {{chem|SO|4|2-}} + {{chem|H|2|S}}, masing-masing mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik
Proses [[rantai makanan]] disebut-sebut sebagai proses perpindahan sulfat, yang selanjutnya ketika semua mahluk hidup mati dan nanti akan diuraikan oleh komponen organiknya yakni [[bakteri]]. Beberapa bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang (sulfur) adalah ''Desulfibrio'' dan ''Desulfomaculum'' yang nantinya akan berperan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk ({{chem|H|2|S}}) atau hidrogen sulfida. Sulfida sendiri nantinya akan dimanfaatkan oleh bakteri ''Fotoautotrof Anaerob'' seperti halnya ''Chromatium'' dan melepaskan sulfur serta oksigen. Bakteri ''Kemolitotrof'' seperti halnya ''Thiobacillus'' yang akhirnya akan mengoksidasi menjadi bentuk sulfat.
 
== Lihat pula ==
Baris 35 ⟶ 37:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [httphttps://www.kamusqkafeilmu.com/2012/10/siklus-sulfurbelerang-adalah-daur-belerang.html/ Apakah Siklus Belerang Itu?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130126115157/http://www.kamusq.com/2012/10/siklus-sulfur-adalah-daur-belerang.html |date=2013-01-26 }}
* {{id}} [http://www.g-excess.com/daur-biogeokimia-belerang/ Daur Biogeokimia Belerang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140314102017/http://www.g-excess.com/daur-biogeokimia-belerang/ |date=2014-03-14 }}
 
Baris 44 ⟶ 46:
[[Kategori:Kimia]]
[[Kategori:Proses kimia]]
[[Kategori:belerangBelerang]]