Seminarium Marianum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan penulisan kalimat
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info sekolah|rektor=RD Emanuel Wahyu Widodo|telp=(0335) 429792|email=semmarprob@gmail.com
marianumprobolinggo@gmail.com|motto="Fiat Voluntas Tua"|alamat=Jl. mayjend Panjaitan no. 58, Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.|website=https://seminarimarianum.sch.id/}}
 
'''Seminarium Marianum,''' atau(disebut kerap disebutpula: Seminari Marianum) adalah lembaga pendidikan calon imam gereja katolik milik [[Keuskupan Malang]] yang bertaraf menengah atau Seminari dalam jenjang SMA, berlokasi di Probolinggo, Jawa Timur.
 
== Sejarah ==
Baris 27:
1. Sebagai suatu tempat pembinaan calon-calon imam, tempat di jalan Talang No. 3 Malang sudah tidak memenuhi persyaratan;
 
2.   Sebagai Seminari Tingkat Menengah, seminaris sungguh tidak diperhitungkan umat dalam pelayanan umat karena hampir semua pelayanan umat dipercayakan kepada para Frater dari berbagai konggergasi;
 
3.   Pada umumnya para seminaris berasal dari luar kota dan keluarga sederhana. Mereka sungguh kewalahan hidup bersama dengan teman-teman di SMUK St. Albertus yang pada umumnya berasal dari kota dan keluarga mampu;
 
4.   Adanya planning Ordo Karmel untuk menjadikan rumah di Jalan Talang 3 menjadi pusat Ordo karmel Indonesia;
 
5.   Adanya sinyal prospek masa depan Seminarium Marianum suram dan cenderung tidak berkembang;
 
6.   Dan sebagainya.
 
 
Baris 44:
Selama Rm. Alberto A. Djono Moi, O.Carm. sebagai Rektor Seminarium Marianum, sudah mulai dilengkapi dengan gedung yang sungguh memadai dan fasilitas-fasilitas yang baik. Antara lain gedung dan fasilitas:
 
    '''Doa''': Kapel yang lengkap dengan sarananya, Gua Maria, ruangan doa dan buku-buku doa.
 
    '''Tempat belajar''' ; kelas KPP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, perpustakaan, ruangan baca dan ruangan diskusi, ruang komputer. Selain fasilitas di Seminari, para seminaris menuntut ilmu pengetahuan di SMUK Mater Dei Probolinggo yang lengkap dengan sarana dan prasarananya. Sekolah ini, memang menjadi sekolah favorit di kota Probolinggo.
 
    '''Olah raga''': lapangan sepak bola, lapangan volley, lapangan basket, tenis meja, dan perlengkapan eksplorator mundi (mendaki gunung).
 
    '''Musik''' : gamelan, band, organ, keyboard, dll: seminari ini pun telah dilengkapi dengan ruangan perpustakaan sekaligus ruangan baca.
 
    Singkatnya, Seminarium Marianum Keuskupan Malang ini telah memenuhi standar pendidikan seminari yang baik sebagai tempat pembinaan calon-calon imam tingkat menengah di Keuskupan Malang khususnya dan tempat pembinaan calon imam tingkat menengah Gereja di Indonesia umumnya.
 
==== Periode 2006-2014 ====
Baris 58:
 
==== Periode 2014-2021 ====
Pada tahap selanjutnya ini, Rektor yang menggantikan Rm. Winuryanto adalah Rm. Ignasius Adam Suncoko. Rektor yang baru melanjutkan dan melengkapi fasilitas dan sistem di Seminarium Marianum. Rm. Adam Suncoko bersama staff mempelajari, menganalisa dan menyusun sistem yang baku sebagai sebuah lembaga pendidikan calon imam. Pada tahap VI ini disempurnakan Tata Hidup Siswa Seminarium Marianum, Tata Kelola Keuangan, Pedoman Formator dan Pedoman Kerja Karyawan. Selain melengkapi dan menyempurnakan Tata Kelola Seminari juga menambahkan fasilitas Seminari sesuai dengan tema tahunan. Selama kepemimpinan Rm. Adam Suncoko dibuat arah dasar Seminari yang semakin jelas dengan tema-tema yang dikemas setiap tahunnya. Tahun 2015 Tahun Sanitas: melengkapi dan menyempurnakan sistem Tata Hidup Seminaris, menambah fasilitas Kamar Mandi untuk acara-acara besar, melengkapi Ruang Formator, Kamar-kamar Tamu (Kamar mandi dalam, pasang AC), Tahun 2016 Tahun Scientia: melengkapi dan menyempurnakan sistem pedoman formator, sehingga setiap formator mempunyai pegangan yang jelas tentang kinerja di Seminari. Pada tahun Scientia ditambahkan falitas Komputer dari 3 buah komputer menjadi 18 buah komputer lengkap dengan 1 printer dan jaringan internet yang sangat memadai, mengatur ruang perpustakan ber-AC berikut penambahan buku-buku dan komputer khusus di ruang perpustakaan, melengkapi setiap kelas tersedia LCD menambah musik Gamelan. Tahun 2017 Tahun Sanctitas, mengatur sistem tata kelola keuangan dan karyawan. Pada tahun ini dimulai dengan  pengerjaan Taman Doa Fiat Voluntas Tua sebagai sarana pengembangan Hidup Rohani dan melengkapi taman dengan Gazebu-Gazebu. Tahun 2018 Tahun Socialitas: melengkapi berbagai fasilitas di Seminari, Finishing Taman dan Pemberkatan oleh Uskup Keuskupan Malang, Msgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. Tahun ini memberdayakan persahabatan dalam aneka karya, maka ada pengembangan peternakan dan pertanian.
 
== Daftar Rektor ==
Baris 92:
 
== Pelindung Seminari ==
1.      Perawan Maria dipanggil Allah untuk menjadi Bunda Yesus (Bdk. Luk 1;16-55). Panggilan ini datang secara tak terduga tanpa dia sendiri membayangkan sebelumnya. Soalnya Maria itu wanita biasa, wanita dengan tugas sederhana sehari-hari, wanita desa yang tak dikenal. Pengalaman Maria ialah pengalaman tentang kehidupan baru yang bersemi dalam dirinya. Gadis desa dipanggil menjadi bunda Allah. Maria pasti merasakan tugas dan kenyataan ini sebagai suatu anugerah. Anugerah ini nyata dari kata-kata Malaikat sendiri: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” (Luk 1:28). Maria dinyatakan sebagai orang bahagia karena rahmat Allah. Singkatnya, pengalaman Maria yang dikukuhkan salam malaikat adalah pengalaman tentang kehidupan baru, pengalaman kebahagiaan, pengalaman anugerah, pengalaman datangnya masa baru keselamatan.
 
2.      Pada saat yang sama Maria mengalami panggilannya ini sebagai sesuatu yang rahasia yang sulit dipahami tuntas. Maria diminta untuk menyatakan persetujuannya, kerjasamanya. Kerjasamanya itu dalam hal entah ia menerima untuk menjadi ibu atau tidak. Adalah suatu yang berada di luar rencananya sebagai manusia yakni ingin hidup sebagai perawan. Pengalaman panggilan ini membebani dan bisa juga memalukan.
 
Penyelesaian terhadap beban Maria datang dari Allah sendiri lewat malaikat, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang mahatinggi akan menaungi engkau” (Luk 1:35). Dalam jawaban fiat Maria terlihat kerjasama Maria terhadap rencana Allah atas dirinya. Berkat keterbukaan dan penyerahan Maria, dia menerima penyelesaian ini.
Baris 100:
Maria dengan ini mengajar kita sebagai orang-orang terpanggil dalam menghadapi soal dalam hidup dan panggilan. Masalah memang ada, tetapi seperti Maria, bersikap terbuka pada bantuan Allah. Merelakan rencana sendiri dirombak oleh Allah sendiri. Terbuka dan menyerahkan diri kepada Allah adalah sikap tepat. Sebab “bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Luk 1:37).
 
3.      Tetapi harus diakui bahwa penyelesaian semacam ini adalah penyelesaian ilahi. Dalam arti tertentu, secara manusiawi sebagai manusia, Maria membutuhkan semacam penyelesaian atau peneguhan yang  manusiawi. Dalam kegembiraan dan kesesakan, Maria membutuhkan agar hal itu disharingkan. Ia membutuhkan solidaritas dari sesama lain.
 
Di sinilah tempat Elisabeth bagi penyelesaian manusiawi. “Dan ketika Elisabeth mendengar Salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabeth pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Luk 1:41-42).
Baris 108:
Di sini kita melihat betapa penting dan berharga nilai persahabatan, di mana ada tangan yang mengulur, hati yang mendengar, yang dapat membantu orang untuk mengungkapkan apa yang terpendam dalam hatinya, entah itu yang sedih, yang gembira, yang susah, yang senang.
 
4.      Belum cukup peneguhan manusiawi, betapa pun itu penting. Dalam peristiwa hidup Maria memberi contoh sikap doa, doa pujian dan syukur atas anugerah Allah dan peneguhan manusiawi. Doa berangkat dari diri. “ Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah….” (Luk 1:46). Dengan demikian, dalam doa pun terjadi satu peneguhan lebih lanjut, tetapi kali ini peneguhan itu datang dari sikap melihat diri oleh diri sendiri.
 
Dengan demikian, Seminarium Marianum    memandang Maria sebagai perlindungnya dan tokoh inspirator dalam hal doa serta hidup dalam meniti panggilan hidup seperti Maria, meluangkan waktu untuk berdoa bersama di Gua Maria, kesederhanaan hidup setiap penghuni Seminarium Marianum, keterbukaan dan kejujuran, bersikap terbuka pada bantuan Allah, saling meneguhkan satu sama lain melalui ''correction fraternal'', memupuk solidaritas dengan sesama, memandang sesama sebagai saudara dan sahabat, dipahami dan memahami, menggiatkan Legio Maria di Seminarium Marianum.
 
== Tujuan Pendirian Seminari ==
1.      Ditinjau dari sejarahnya, Seminarium Marianum pertama-tama didirikan untuk menanggapi permintaan kaum muda Katolik lulusan sekolah lanjutan pertama yang merasa terpanggil untuk belajar dan mempersiapkan diri menjadi imam.
 
2.      Kaum Muda yang merasa terpanggil dididik di Seminarium Marianum dalam rangka dan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan imam-imam yang akan berkarya mengembangkan Gereja di Indonesia pada umumnya dan Keuskupan Malang pada khususnya.
 
3.      Dengan garis di atas menjadi jelas bahwa Seminarium Marianum diselenggarakan terutama untuk mendidik seminaris menjadi imam yang akan berkarya membangun Gereja setempat. Khususnya Keuskupan Malang dan Ordo Karmel Indonesia, Namun juga terbuka untuk Ordo maupun tarekat yang lainnya.
 
[[Kategori:Sekolah menengah atas]]