Suku Pamona: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Otniel Nyaua (bicara | kontrib)
k Etnik
 
(12 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
|group = Pamona
|group = '''Suku Pamona'''<br />'''<small>Suku To Pamona</small>'''<br />'''<small>Suku Poso</small>'''<br />'''<small>Suku Bare'e</small>'''
|image native_name = [[Berkas:To Pamona, BridewealthPoso, exchange.jpg|300px]]Bare'e
|image = [[Berkas:To Pamona Bridewealth exchange.jpg|250px]]
|caption = Pertukaran kain katun (maskawin) di sebuah pernikahan To Pamona pada tahun 1991.
|poptimepopulation = 167,.000<ref>{{cite web|url=http://joshuaproject.net/people_groups/14283/ID |title=Pamona, Poso in Indonesia |publisher=[[Joshua Project]] |accessdate=2014-11-05}}</ref>
|popplace = [[Sulawesi Tengah]] &dan [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]
|langs = [[Bahasa Pamona|Pamona]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|rels = [[Kekristenan di Poso|Kristen Protestan]] (mayoritas), [[Islam]], [[Agamaagama rakyat]]
|related = [[Tau Taa Wana]], [[Suku Toraja|Toraja]], [[Suku Poso Pesisir|Poso Pesisir]]
}}
'''Pamona''' (sering kali disebut sebagai suku '''suku Poso''', '''Bare'e''', atau '''To Pamona''') mendiami hampir seluruh wilayah [[Kabupaten Poso]], sebagian [[Kabupaten Tojo Una-Una]], dan sebagian [[Kabupaten Morowali Utara]], [[Sulawesi Tengah]]; bahkan ada juga beberapa yang tinggal di [[Kabupaten Luwu Timur]] di [[Sulawesi Selatan]], dan sebagian kecil yang tersisa hidup di bagian lain di [[Indonesia]].
 
Pendahulu suku Pamona berasal dari tanah Salu Moge ([[Kabupaten Luwu Timur]], [[Sulawesi Selatan]]) karena mereka berasal dari pemerintahan pusat yang pada akhirnya ditundukkan oleh [[Macoa Bawalipu]] dari [[Wotu, Luwu Timur|Wotu]], Kabupaten Luwu Timur agar lebih dekat dengan pemerintah pusat, yang saat itu berada di Mangkutana, Luwu Timur.<ref>{{cite book|author=Idwar Anwar|title=Ensiklopedi Sejarah Luwu|year=2005|publisher=Collaboration of Komunitas Kampung Sawerigading, Pemerintah Kota Palopo, Pemerintah Kabupaten Luwu, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, and Pemerintah Kabupaten Luwu Timur|isbn=979-98372-1-9}}</ref> Keadaan ini bertahan hingga pemberontakan [[DI/TII|Darul Islam (DI/TII)]] yang membuat mereka menyebar ke [[Sulawesi Tengah]] dan wilayah lainnya.<ref>{{cite book|author=Eva-Lotta E. Hedman|title=Conflict, Violence, and Displacement in Indonesia|year=2008|publisher=SEAP Publications|isbn=0-87727-745-1}}</ref> Jika terdapat suku Pamona di wilayah tertentu, maka merupakan hal yang umum jika ''Rukun Poso'' (asosiasi komunitas orang Poso) dibentuk disana, yang berfungsi sebagai sarana sekelompok orang dari latar belakang etnis yang umum untuk terlibat dalam berbagai kegiatan di kawasan ini.
Baris 18 ⟶ 19:
Wilayah dataran tinggi di sekeliling Danau Poso merupakan rumah bagi tujuh subsuku dengan hubungan kekerabatan dekat, yang menurut [[legenda]] adalah keturunan dari enam saudara laki-laki dan satu saudara perempuan. Legenda tersebut menjelaskan bahwa setelah mereka menggulingkan penindas mereka, ketujuh saudara tersebut memutuskan untuk berpisah dan membentuk komunitasnya sendiri. Untuk mengenang kejadian ini, mereka membuat tujuh "batu pemisahan" ({{lang-pmf|Watu Mpoga'a}}) yang masih dapat ditemukan saat ini di [[Tentena]].{{sfn|Gobée|2007|p=3}}
 
== Lembaga Adatadat Pamona ==
Nama Pamona juga merujuk kepada persatuan dari beberapa etnis, yang merupakan singkatan dari ''Pakaroso Mosintuwu Naka Molanto'' (Pamona).<ref name="MDC">{{cite web |url=http://moderodance.com/pamona-tribe/ |title=Pamona Tribe |publisher=Modero Dance Company |accessdate=2014-11-11 |archive-date=2014-11-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141111185348/http://moderodance.com/pamona-tribe/ |dead-url=yes }}</ref> Kemudian, Pamona menjadi sebuah suku bangsa yang disatukan di bawah pemerintahan [[kolonial Belanda]]. Nama Pamona dideklarasikan di Tentena, dan bahkan sebuah peringatan untuk deklarasi tersebut diabadikan menjadi sebuah monumen dengan nama ''Watu Mpoga'a'' sebagai pengingat asal-usul<ref name="CRITHOCS"/> dan juga menamakan sebuah jalan dengan nama Pamona. Secara historis, adat Pamona yang dilembagakan sebelumnya dibagi dengan beberapa otoritas. Untuk [[Poso]], dipimpin oleh Datu Poso dan beberapa ''kabosenya'' (tetua) yang merepresentasikan kelompok suku mereka masing-masing.<ref>{{cite book|author=Hasan|title=Sejarah Poso|year=2004|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Poso & Penerbit Tiara Wacana Yogya|isbn=979-9340-50-0}}</ref> Di [[Kabupaten Luwu|Luwu]], dipimpin oleh Makole Tawi dan keberadaan institusi adat Pamona saat ini terbagi menjadi dua lembaga. Di [[Poso]], dinamakan ''Majelis Adat Lemba Pamona Poso'', sedangkan di Tanah Luwu ([[Kabupaten Luwu Timur]] dan [[Kabupaten Luwu Utara]]) disebut ''Lembaga Adat Lemba Pamona Luwu''. Saat ini, keberadaan dari beberapa lembaga ini masih dijaga oleh komunitas Pamona yang berada di Mangkutana (Luwu Timur) dan Masamba (Luwu Utara), maupun orang-orang yang berada di Poso.
 
Baris 303 ⟶ 304:
 
=== Tarian ===
[[Tarian Dero]], atau moderomadero merupakan tarian populer di kalangan Suku Pamona. Tarian ini diadakan pada pesta-pesta rakyat. Biasanya dilakukan oleh orang-orang muda. Tarian melingkar dilakukan dengan saling bergandengan tangan, sambil berbalas pantun diringi musik ceria. Beberapa daerah di [[Kota Palu|Palu]] melarang kegiatan tarian[[Tarian deroDero]] atau moderomadero karena sering menjadi pemicu perkelahian antar pemuda yang saling berebut perhatian gadis-gadis.
 
Tarian Dero, dibedakan atas tiga macam gerakan dan langkah kaki sesuai dengan ritme musik. Yang pertama disebut dengan ''ende ntonggola'', melangkahkan kaki kekanan dua langkah, selangkah ke belakang dan seterusnya berulang. Ditarikan saat menyambut bulan purnama, di mana waktu mulai persiapan lahan menunggu waktu bercocok. Waktu bercocok tanam adalah saat bulan mulai gelap. Gerakan tari yang berikutnya disebut dengan ''ende ngkoyoe'' atau ''ende ntoroli'', yaitu dua langkah kekanan dan selangkah kekiri. Gerakan ini dilakukan saat mengantar panen, perayaan hari besar atau pesta. Gerakan tari yang terakhir disebut ''ende ada'' (adat), yang ditampilkan untuk penyambutan hari-hari adat atau perayaan. Gerakannya sama dengan ''ende ntoroli'', perbedannya terletak pada tangan para penari yang tidak bergandengan atau berpegangan.<ref name="MDC"/> Tarian Dero juga berfungsi sebagai sarana hubungan sepasang kekasih di depan umum, kecuali untuk tari Raego yang agak kental dengan budaya dan tidak terkait dengan hubungan sepasang kekasih.<ref name="CRITHOCS"/>
[[Tarian Dero]] juga berfungsi sebagai sarana hubungan sepasang kekasih di depan umum, kecuali untuk tari Raego yang agak kental dengan budaya dan tidak terkait dengan hubungan sepasang kekasih.
 
== Sosial ==
Baris 457 ⟶ 459:
 
== Lihat juga ==
* [[Katiana]], Upacaraupacara kehamilan Sukusuku Pamona
* [[Suku Poso Pesisir]], kelompok etnis yang mendiami bagian utara [[Kabupaten Poso]]
 
== Referensi ==
Baris 477 ⟶ 480:
 
{{DEFAULTSORT:Pamona}}
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sulawesi Tengah]]