Antibodi antinukleus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 3:
== Autoimunitas ==
Titer normal dari ANA adalah 1:40. Titer yang lebih tinggi menandakan sebuah penyakit autoimun. Adanya ANA mengindikasikan [[lupus erythematosus]] (terdapat pada 80-90% dari kasus). Hal serupa juga timbul pada 60% kasus [[sindrom Sjögren]], [[arthritis rheumatoid]], [[hepatitis autoimun]], [[skleroderma]], [[polimiositis]], [[dermatositis]], dan berbagai kondisi non-rheumatologis yang berhubungan dengan kerusakan jaringan. ANA juga dirujuk langsung ke [[kompleks pori nukleus]] pada [[sirosis biliaris primer]]. Kondisi lainnya dengan titer ANA tinggi seperti pada [[penyakit Addison]], purpura trombositopenik primer, [[penyakit Hashimoto]], [[anemia hemolitik]] autoimun, [[Diabetes melitus tipe 2|diabetes melitus tipe I]], kelainan jaringan ikat campuran.
== Antibodi anti-nukleus ==
Antibodi anti-nukleus adalah antibodi yang tak biasa, dapat dideteksi di darah, memiliki kemampuan untuk mengikat struktur tertentu pada nukleus sel. [[Nukleus]] menganduk [[Asam deoksiribonukleat|DNA]], materi genetika. ANA ditemukan pada pasien dengan sistem imun yang telah tertekan faktor predisposisi dan akhirnya terkena [[radang]] serta merusakan jaringan tubuh sendiri.
Dengan ditemukannya titer ANA yang tinggi (1:160 misalnya), berbagai subtipe ANA dapat dibedakan.<ref>Kavanaugh A, Tomar R, Reveille J, Solomon DH, Homburger HA. ''Guidelines for clinical use of the antinuclear antibody test and tests for specific autoantibodies to nuclear antigens. American College of Pathologists.'' Arch Pathol Lab Med 2000;124:71-81. PMID 10629135.</ref> Berikut adalah subtipe pada sel ''HEp-2'', misalnya:
|