Perusahaan Listrik Negara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yuaniko (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
 
(91 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT Perusahaan LilinListrik Negara (Persero)
| trading_name =
| logo = Logo PLN.svg
| logo_size = 200px
| logo_alt =
| logo_caption = Inkarnasi terkini logo PLN
| logo_padding =
| image = PLN head office - panoramio.jpg
| image_caption = Kantor pusat di Jakarta
| image_size = 250px
| former_name = {{bulleted list|Djawatan Listrik dan Gas Bumi (1945—1965)|PN Perusahaan Listrik Negara (1965—1972)|Perum Perusahaan Listrik Negara (1972—1994)}}
| image_alt =
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| image_caption = Kantor pusat PLN di [[Kebayoran Baru]], Jakarta, di seberang Mabes [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]]
| traded_as =
| type = [[Perseroan terbatas|Perusahaan perseroan]] ([[Badan usaha milik negara|Persero]])<br>{{small|[[Perusahaan umum|Perusahaan negara/Perusahaan umum]] antara 1965 hingga 1994}}
| former_name = {{plainlist|
* Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (1961–1965)
* Perusahaan Lilin Negara (1965–1972)
* Perusahaan Umum Lilin Negara (1972–1994)}}
| traded_as = <!---{{IDX|PPLN}} ([[obligasi]])-->
| industry = [[Ketenagalistrikan]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1945|10|27}}
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| fate =
| predecessor = Jawatan Listrik dan Gas (1945–1961)
| successor =
| foundation = {{plainlist|
* {{start date|1945|10|27}} (sebagai Jawatan Listrik dan Gas)
* {{Start date|1961|01|01}} (sebagai Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara)
* {{Start date|1965|01|01}} (pemisahan dari [[Perusahaan Gas Negara]] sebagai Perusahaan Lilin Negara)}}
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} -->
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Darmawan Prasodjo]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://web.pln.co.id/tentang-kami/direksi|title=Dewan Direksi|publisher=PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Burhanuddin Abdullah]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://web.pln.co.id/tentang-kami/dewan-komisaris|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| location_city = [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan]], [[Jakarta]]
| location_country = Indonesia
| coordinates =
| area_served =
| key_people = [[Amien Sunaryadi]] (Komisaris Utama){{br}}[[Darmawanjing Prasodjngentod]] ([[Direktur Utama PLN|Direktur Utama]])
| products = Listrik
| brands =
| products = [[Listrik]]
| production =
| services = {{hlist|Konsultansi dan riset ketenagalistrikan|Pembangunan, pemeliharaan, pemasangan, dan sertifikasi peralatan ketenagalistrikan|[[Pelayaran]]}}
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 279368,174 triliun <small>(20202021)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 37,182 triliun <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://web.pln.co.id/statics/uploads/2022/08/Laporan-Tahunan-2021.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
| operating_income =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| net_income = Rp 5,993 triliun (2015)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,613 kuadriliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 981,607 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| assets = * Aset Tidak Lancar : 1.491 triliun Rupiah
| num_employees = 52.116 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
* Aset Lancar : 97 triliun Rupiah
| subsid = Lihat [[#Anak perusahaan|daftar]]
| equity = 939 triliun Rupiah
| slogan =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]/[[Komisi Penyiaran Indonesia]]
| homepage = {{URL|www.pln.co.id}}
| members =
| num_employees = * Manajemen Atas : 127
* Manajemen Menengah : 505
* Manajemen Dasar : 1.852
* Supervisi Atas : 4.034
* Supervisi Dasar : 9.280
* Fungsional : 28.501
* Total : 44.299
| parent =
| divisions = * Corporate Planning Division
* Commerce & Customer Management Manager Division
* Mega Project Division
* Primary Energy Division
* Finance Division
* Human Capital & Management Division
* Java, Madura, & Bali Regional Business Division
* Sumatera & Kalimantan Regional Business Division
* Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara & Papua Regional Business Division
| subsid = * PT [[PLN Indonesia Power]]
* PT [[PLN Nusantara Power]]
* PT [[Indonesia Comnet Plus]]
* PT [[PLN Batubara]]
* PT [[PLN Gas & Geothermal]]
* PT [[PLN Enjiniring]]
* PT [[PLN Tarakan]]
* PT [[PLN Batam]]
* PT [[Bahtera Adhiguna]]
* PT [[Haleyora Power]]
* PT [[Energy Management Indonesia]]
* PT [[Mandau Cipta Tenaga Nusantara]]
| slogan = Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik / Electricity for a Better Life
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|www.pln.co.id}}
| footnotes =
}}
'''PT Perusahaan Listrik Negara ([[Persero]])''' atau biasa disingkat menjadi '''PLN''', adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[ketenagalistrikan]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola sejumlah [[pembangkit listrik]] dengan total [[kapasitas terpasang]] mencapai 64.553 MW.<ref name="annual"/>
 
'''PT Perusahaan Lilin Negara (Persero)''' atau biasa disingkat menjadi '''PLN''', adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[pembangkitan lilin|pembangkitan]], [[transmisi tenaga lilin|transmisi]], dan [[distribusi tenaga lilin]].
 
== Sejarah ==
=== 1909 - 1960 ===
[[Berkas:PLN warning 090628-9653 brn.JPG|jmpl|kiri|200px|Pelat peringatan tua di gardu listrik]]
[[Berkas:PLN warning 090628-9653 brn.JPG|jmpl|kiri|200px|Pelat peringatan tua di sebuah gardu listrik]]
 
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1909 saat ''N.V. Handelsvennootschap voorheen Maintz & Co.'' yang berkantor pusat resmi di [[Amsterdam]], [[Belanda]] namun berkantor pusat di [[Surabaya]], mendirikan ''"[[Algemeene Nederlandsch-Indische Electriciteits-Maatschappij]]''' (ANIEM) di Surabaya untuk berbisnis di bidang ketenagalistrikan. Pada tahun 1942, Belanda menyerah kepada Jepang, sehingga perusahaan–perusahaan ketenagalistrikan yang saat itu ada di Hindia Belanda pun diambil alih oleh pasukan Jepang.
=== Masa Kolonial Hindia Belanda ===
Kelistrikan di [[Hindia Belanda]] dimulai pada tahun [[1897]] ketika perusahaan listrik pertama yang bernama ''[[Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij]]'' ('''NIEM''' atau Perusahaan Listrik Hindia Belanda), yang merupakan perusahaan yang berada di bawah N.V. Handelsvennootschap yang sebelumnya bernama Maintz & Co. Perusahaan ini berpusat di [[Amsterdam]], [[Belanda]]. Di [[Batavia]], NIEM membangun [[PLTU]] di [[Gambir, Jakarta Pusat|Gambir]] di tepi [[Sungai Ciliwung]]. PLTU berkekuatan 3200+3000+1350&nbsp;kW tersebut merupakan [[pembangkit listrik tenaga uap]] pertama di Hindia Belanda dan memasok kebutuhan listrik di Batavia dan sekitarnya. Saat ini PLTU tersebut sudah tidak ada lagi.
 
NIEM berekspansi ke [[Surabaya]] dengan mendirikan perusahaan gas yang bernama '''''Nederlandsche Indische Gas Maatschappij''''' '''(NIGM) '''hingga akhir [[abad XIX]]. Pada tahun [[1909]], perusahaan ini diberi hak untuk membangun beberapa pembangkit tenaga listrik berikut sistem distribusinya ke kota-kota besar di Jawa.
 
==== ANIEM (1909-1942) ====
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het hoofdkantoor van de ANIEM op Embong Woengoe in Soerabaja TMnr 60052192.jpg|jmpl|Kantor Pusat NV ANIEM di [[Jalan Embong]], [[Surabaya]]]]
Di Surabaya, perusahaan gas NIGM (Nederlandsche Indische Gas Maatschappij) pada tanggal [[26 April]] [[1909]] mendirikan anak perusahaan '''''Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij ''([[ANIEM]])'''. Dalam waktu yang tidak berapa lama, ANIEM berkembang menjadi perusahaan listrik swasta terbesar di Indonesia dan menguasai sekitar 40% dari kebutuhan listrik di dalam negeri. ANIEM juga melakukan percepatan ekspansi seiring dengan permintaan listrik yang tinggi. Pada [[26 Agustus]] [[1921]] perusahaan ini mendapat konsesi di [[Banjarmasin]] yang kontraknya berlaku hingga [[31 Desember]] [[1960]]. Pada tahun [[1937]] pengelolaan listrik di [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], dan [[Kalimantan]] diserahkan kepada ANIEM.
 
Sebagai perusahaan yang menguasal hampir 40% kelistrikan di Indonesia, ANIEM memiliki kinerja yang cukup baik dalam melayani kebutuhan listrik. Sebagaimana telah disebutkan di atas, ANIEM memiliki wilayah pemasaran di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Untuk melayani wilayah pemasaran yang luas ini, ANIEM menerapkan kebijakan desentralisasi produksi dan pemasaran dengan cara membentuk anak perusahaan. Dengan demikian maka listrik diproduksi secara sendiri-sendiri di berbagai wilayah oleh perusahaan yang secara langsung menangani proses produksi tersebut. Dengan demikian kinerja perusahaan menjadi amat efektif, terutama dari segi produksi dan pemasaran.
 
Beberapa perusahaan yang merupakan bagian dari ANIEM antara lain:
# NV ANIEM di Surabaya dengan perusahaan-perusahaan di Banjarmasin, [[Pontianak]], [[Singkawang]], [[Banyumas]] dan [[Magelang]].
# NV ''Oost Java Electriciteits Maatschappij'' (OJEM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Lumajang]], [[Tuban]] dan [[Situbondo]].
# NV ''Solosche Electriciteits Maatschappij ''(SEM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Solo]], [[Klaten]], [[Sragen]], [[Yogyakarta]], [[Kudus]] dan [[Semarang]].
# NV Electriciteits Maatschappij Banjoemas (EMB) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Purwokerto]], Banyumas, [[Purbalingga]], [[Sokaraja]], [[Cilacap]], [[Gombong]], [[Kebumen]], [[Wonosobo]], [[Maos]], [[Kroya]], [[Sumpyuh]] dan [[Banjarnegara]].
# NV Electriciteits Maatschappij Rembang (EMR) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Blora]], [[Cepu]], [[Rembang]], [[Lasem]] dan [[Bojonegoro]].
# NV Electriciteits Maatschappij Sumatra (EMS) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Bukit Tinggi]], [[Payakumbuh]], [[Padang Panjang]] dan [[Sibolga]].
# NV Electriciteits Maatschappij Bali en Lombok (EBALOM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Singaraja]], [[Denpasar]], [[Gianyar]], [[Tabanan]], [[Klungkung]], [[Ampenan]], [[Gorontalo]], dan [[Ternate]].
 
==== Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ====
'''18.. - 1906 PLTA PAKAR dan PLTM SALIDO KECIL'''
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Waterkrachtwerk Bengkok aan de Tji Kampoendoeng TMnr 10010389.jpg|jmpl|Waterkrachtwerk&nbsp;Bengkok&nbsp;aan de Tjikapoendoeng, [[Bandung]]]]
Secara resmi, kelistrikan menggunakan [[pembangkit listrik tenaga air]] ([[PLTA]]) di Hindia Belanda dimulai pada tahun [[1906]], saat PLTA Pakar dengan sumber air dari [[Sungai Cikapundung]] dengan kekuatan 800 [[Kilowatt|KW]] diresmikan dan diberi nama '''''Waterkrachtwerk Pakar aan de Tjikapoendoengnabij Dago '''''di [[Bandung]], Jawa Barat. Pada tahun [[1913]], PLTA tersebut mulai dikelola BEM ('''''Bandoengsche Electriciteits Maatschappij''''') dan dapat dianggap sebagai salah satu pionir dalam pembangkitan listrik dengan tenaga air.
 
Sebelum PLTA Pakar dibangun, sebuah [[PLTM]] ([[Pembangkit Listrik Mikro Hidro]] atau PLTA berskala mikro/kecil) berkapasitas 330 KW telah dibangun di Gunung Arum, di daerah yahg sekarang termasuk Kanagarian Tambang, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten [[Pesisir Selatan]], [[Sumatra Barat]]. Pembangkit listrik yg dinamai '''''PLTM Salido Kecil''''' ini awalnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di [[Tambang Salido|tambang Gunung Arum]]. Sayangnya catatan kapan persisnya PLTM ini dibangun tidak ada, hanya diperkirakan akhir abad ke-19 saja.
 
'''1917 - Waterkraht Bureau'''
 
Pada tahun [[1917]], Biro Tenaga Air ('''''Waterkraht Bureau''''') di bawah Jawatan Perkeretaapian Negara ('''''SS - [[Staatsspoorwegen]]''''') diubah kedudukannya menjadi Jawatan Tenaga Air dan Listrik ('''''Dienst voor Waterkracht en Electriciteit'''''). Dengan begitu, jawatan tersebut mulai bergerak dalam pengembangan kelistrikan hingga penggunaan secara ekonomis dari sumber-sumber tenaga air tersedia.
 
Jawatan tersebut tak hanya mengurus pemberian lisensi-lisensi untuk tenaga air dan listrik, tetapi juga mengawasi pula kesamaan instalasi-instalasi listrik di seluruh Indonesia.
 
'''1920 - GEBEO'''
 
Pada [[1920]] didirikan Perusahaan Listrik Umum Bandung sekitarnya ('''''Gemeenschappelijk Electrisch Bedrif Bandoeng en Omstreken''''' disingkat GEBEO), dengan modal dari pemerintah dan swasta. Kemudian, maskapai tersebut mengambil alih PLTA Pakar di Bandung dan PLTA Cijedil (2x174 KW dan 2x220 KW) di [[Cianjur]]. Selanjutnya bekerjasama dengan perusahaan listrik negara untuk memasok listrik kepada masyarakat. Direksi bagian swasta dipegang oleh perusahaan swasta NV Maintz & Co. Pada 1934, ''Dienst voor Waterkraht an Electriciteit'' diubah menjadi '''''Electriciteitswezen''''' (Kelistrikan) singkatnya E.W.
 
Perusahaan ini membagi 2 wilayah pengelolaannya:
 
1. Perusahaan Tenaga Air Ne­ga­ra Da­­­ta­­ran Tinggi Bandung ('''''Landswaterkrachtbedijf Bandoeng'''''), yg terdiri dari 2 sektor:
* ''A. Sektor Priangan''
PLTA-PLTA, yaitu Bengkok (3x1050 KW) dan Dago (1x 700KW) pada 1923 dengan menggunakan sumber air dari Sungai Cikapundung, selanjutnya Plengan (3x1050 KW, 1923), ditambah 2000 KW (1962) dan Lamajan dengan kapasitas 2x6400 KW (1924), dan ditambah 6400 KW pada 1933 dengan sumber air [[Sungai Cisangkuy]] dan [[Sungai Cisarua]].
 
Sebagai cadangan air untuk musin kemarau dibangun [[Situ Cileunca]] (9,89 Juta M3 air) pada 1922 dan [[Situ Cipanunjang]] (21,8 Juta M3 air) pada [[1930]]. Untuk mencapai jumlah banyaknya air seperti tersebut, maka bendungan Pulo, Playangan dan Cipanunjang dipertinggi pada [[1940]], sedangkan situ-situnya mendapat tambahan air dari sungai-sungai sekitarnya.
Dari PLTA Plengan dibangun jalur transmisi 30 KV sepanjang 80 Km ke GI-GI Sumadra, [[Garut]] dan [[Singaparna]] untuk mengantarkan tenaga listrik ke bagian [[Priangan Timur]]. Selanjutnya dari GI [[Kiaracondong]] dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI [[Rancaekek]] hingga [[Sumedang]] ke Priangan Utara - Timur dan kemudian hingga PLTA [[Parakan]]. Kini tegangan Sumedang - Parakan sudah menjadi 70 KV.
 
Dari PLTA Lamajan pada [[1928]] dibangun jalur transmisi 30 KV (kemudian 70 KV) ke GI [[Padalarang]], [[Purwakarta]], dan [[Kosambi]] untuk daerah Priangan Barat dan pada tahun [[1966]] dari Kosambi ke Cawang. Pada tahun [[192]]0 dibangun [[PLTU]] [[Dayeuhkolot]] (2x750 KW) untuk keperluan pemancar radio ke luar negeri, namun pada [[1940]] dibongkar dan kemudian menjadi [[PLTD]] Dayeuhkolot (2x550 KW). Kini seluruhnya telah tiada dan bangunan menjadi GI Dayeuhkolot, gudang, dan bengkel Dayeuhkolot yang sudah ada duluan. Pada [[1928]] dibangun '''''Central Electriciteit Laboratorium''''', disingkat '''CEL''' di komplek Sekolah Tinggi Tinggi ('''''Technische Hooge School''''') Bandung, yang meliputi pekerjaan testing dan perbaikan peralatan listrik. Kini CEL telah diserahkan kepada [[Institut Teknologi Bandung]] ([[ITB]]).
 
''B. Sektor Cirebon''
 
Berhubungan dengan rencana pembangunan PLTA Parakan (4x2500KW) pada tahun 1939 didirikan Perusahaan Tenaga Air Negara [[Cirebon]] ('''''Landswaterkrachtbedrijf Cirebon'''''). Kota Cirebon dan sekitarnya dahulu mendapat energi listrik dari PLTD Kebonbaru kepunyaan maskapai Gas Hindia Belanda (''Nederland Indische Gas Maatschappij ''atau NIGM).
 
2. Perusahaan Tenaga Air Negara Jawa Barat ('''''Landswaterkrachtbedrift West Java''''')
 
Perusahaan ini mempunyai PLTA Ubrug (2x5400 KW) pada tahun [[1924]] ditambah dengan 1x6300 KW pada tahun lima puluhan dan PLTA Kracak (2x5500 KW) pada tahun [[1929]], kemudian ditambah dengan 1x5500 KW.
Kedua PLTA tersebut dengan peran­taraan transmisi 70 kV dihubungkan bersama ke GI di [[Bogor]] dan dari sini dihantarkan dengan jaringan transmisi 70 kV ke Jakarta dengan GI-GI [[Cawang]], [[Meester Cornelis]] ([[Jatinegara]]), [[Weltevreden]] ([[Gambir]]), dan [[Ancol]].
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het hoofdkantoor van de ANIEM op Embong Woengoe in Soerabaja TMnr 60052192.jpg|jmpl|Kantor pusat ANIEM di Jl. Embong Wungu, [[Surabaya]]]]
Dari PLTA Ubrug pada 1926 dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI Lembursitu sepanjang 16&nbsp;km untuk [[Sukabumi]] dan sekitarnya. Dari PLTA Kracak pada 1931 dibangun jalur transmisi 30 kV sepanjang 57&nbsp;km untuk [[Rangkasbitung]] dan sekitarnya.
Urusan ketenagalistrikan di seantero Jawa lalu ditangani oleh sebuah lembaga yang diberi nama '''''Djawa Denki Djigjo Kosja''''' (ジャワ電気事業公社). Nama lembaga tersebut kemudian diubah menjadi '''''Djawa Denki Djigjo Sja''''' (ジャワ電気事業社) dan menjadi cabang dari '''''Hosjoden Kabusiki Kaisja''''' (日本発送電株式会社) yang berkantor pusat di [[Tokyo]]. Lembaga tersebut membawahi tiga lembaga, yakni ''Seibu Djawa Denki Djigjo Sja'' (西部ジャワ電気事業社) yang berkantor pusat di [[Jakarta]], ''Tjiobu Djawa Denki Djigjo Sja'' (中部ジャワ電気事業社) yang berkantor pusat di [[Semarang]], dan ''Tobu Djawa Denki Djigjo Sja'' yang berkantor pusat di [[Surabaya]]. Tiga lembaga tersebut masing-masing menangani urusan ketenagalistrikan di [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], dan [[Jawa Timur]].
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Waterkrachtwerk Bengkok aan de Tji Kampoendoeng TMnr 10010389.jpg|jmpl|PLTA Bengkok di [[Bandung]]]]
'''<u>Catatan:</u>'''&nbsp;
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka, pada tanggal 27 Oktober 1945, pemerintah Indonesia pun membentuk '''''Djawatan Listrik dan Gas Bumi''''' di bawah [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga]] untuk mengelola ketenagalistrikan dan gas bumi di Indonesia. Saat itu, kapasitas [[pembangkit listrik]] yang dikelola oleh jawatan tersebut baru sebesar 157,5 MW. Tetapi, pengelolaan tersebut tidak berjalan lancar, karena status kepemilikan dari pembangkit-pembangkit listrik yang ada saat itu belum jelas dan karena minimnya pengalaman pemerintah di bidang ketenagalistrikan. Sebagian besar pembangkit listrik juga rusak parah karena tidak dikelola dengan baik selama pendudukan Jepang. Pada tahun 1953, pemerintah pun resmi me[[nasionalisasi]] semua perusahaan ketenagalistrikan dan gas yang ada di Indonesia, termasuk ANIEM dan [[GEBEO]].<ref name="nas">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/9506/KEPPRES1631953.pdf|title=Keputusan Presiden nomor 163 tahun 1953|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref><ref name="detail">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/1855/pp0181959.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1959|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
# PLTA Pakar dan PLTA Bengkok di [[Dago]] Bandung masih beroperasi sampai sekarang di bawah pengelolaan [[Indonesia Power|PT Indonesia Power]] UBP [[Saguling]].&nbsp;
# PLTM Salido Kecil sempat mangkrak pada tahun [[1959]] akibat turbinnya diterjang banjir Sungai Salido Kecil, kemudian pada [[1978]] dikelola PT Anggrek Mekar Asri sampai sekarang memasok listrik untuk kota [[Painan]] dan sekitarnya.
 
=== Masa Pendudukan Jepang (19421961 - 1945)sekarang ===
Pada tanggal 1 Januari 1961, pemerintah menggabungkan Jawatan Listrik & Gas dan semua perusahaan ketenagalistrikan yang telah dinasionalisasi ke dalam '''Badan Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara''' (BPU PLN).<ref name="bpu">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2038/pp0671961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 67 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada tanggal 1 Januari 1965, bisnis gas dari BPU PLN dijadikan modal untuk mendirikan sebuah [[perusahaan negara]] (PN) dengan nama PN [[Perusahaan Gas Negara]], sementara bisnis ketenagalistrikan dari BPU PLN dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PN Perusahaan Listrik Negara'''.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2562/PP0191965.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1965|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Saat itu, kapasitas pembangkit listrik yang dikelola oleh perusahaan ini baru sebesar 300 MW. Pada tahun 1972, status perusahaan ini diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="perum">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/58977/PP%20NO%2018%20TH%201972.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1972|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada bulan Juli 1994, status perusahaan ini kembali diubah menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6252/PP0231994.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1994|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
Seandainya sejarah bisa berandai-andai, tentu bangsa Indonesia akan dilayani oleh sistem kelistrikan yang amat efektif dari sebuah sistem usaha peninggalan kolonial Belanda. Sayang, kinerja yang amat baik dari ANIEM harus terputus karena pendudukan tentara Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Sejak pendudukan tentara Jepang, perusahaan listrik diambil alih oleh pemerintah Jepang. Urusan kelistrikan di seluruh Jawa kemudian ditangani oleh sebuah lembaga yang bernama '''''Djawa Denki Djigjo Kosja''''' (ジャワ電気事業公社). Nama tersebut kemudian berubah menjadi '''''Djawa Denki Djigjo Sja''''' (ジャワ電気事業社) dan menjadi cabang dari '''''Hosjoden Kabusiki Kaisja''''' (日本発送電株式会社) yang berpusat di [[Tokyo]]. Djawa Denki Djigjo Sja dibagi menjadi 3 wilayah pengelolaan yaitu [[Jawa Barat]] diberi nama '''''Seibu Djawa Denki Djigjo Sja''''' (西部ジャワ電気事業社) yang berpusat di [[Jakarta]], di [[Jawa Tengah]] diberi nama '''''Tjiobu Djawa Denki Djigjo Sja''''' (中部ジャワ電気事業社) dan berpusat di [[Semarang]], dan di [[Jawa Timur]] diberi nama '''''Tobu Djawa Denki Djigjo Sja''''' (東部ジャワ電気事業社) yang berpusat di [[Surabaya]].
 
Pada tahun 2011, pemerintah menyerahkan mayoritas saham PT [[Pelayaran Bahtera Adhiguna]] ke perusahaan ini.<ref name="bag">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/17210/PP0202011.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2011|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai menggunakan [[CNG]] untuk menggantikan [[bahan bakar minyak|BBM]] sebagai bahan bakar pada [[pembangkit listrik pemikul beban puncak]]. Pada tahun 2014, untuk pertama kalinya, perusahaan ini masuk dalam daftar [[Fortune 500]]. Pada tahun 2015, perusahaan ini mulai membangun [[PLTU]] berteknologi ''ultra super critical'' dengan kapasitas terpasang sebesar 2.000 MW di [[Batang, Jawa Tengah]] melalui skema [[kemitraan pemerintah swasta]]. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai membuka [[SPKLU]] untuk mendukung pengoperasian [[kendaraan listrik]] di Indonesia.
Pengelolaan listrik oleh Djawa Denki Djigjo Sja berlangsung sampai Jepang menyerah kepada [[Sekutu]] dan [[Indonesia]] merdeka. Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, para pekerja yang bekerja di Tobu Djawa Denki Djigjo Sja berinisiatif untuk menduduki lembaga pengelola listrik tersebut dan mencoba mengambil alih pengelolaan. Untuk menjaga agar listrik tidak menjadi sumber kekacauan, pada [[25 Oktober]] [[1945]] pemerintah membentuk '''''Djawatan Listrik dan Gas Bumi''''' yang bertugas untuk mengelola kelistrikan di Indonesia yang baru saja merdeka. Usaha untuk mengelola kelistrikan ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah, di samping karena status kepemilikan pembangkit-pembangkit yang belum jelas juga karena minimnya pengalaman pemerintah dalam bidang kelistrikan. Sebagian besar pembangkit rusak parah karena salah urus pada masa pendudukan tentara Jepang.
 
Pada bulan Mei 2021, pemerintah menyerahkan mayoritas saham PT [[Energy Management Indonesia]] ke perusahaan ini.<ref name="emi">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176436/PP_Nomor_65_Tahun_2021.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2021|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada bulan Agustus 2021, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Mandau Cipta Tenaga Nusantara]] yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan listrik dan uap di [[Blok Rokan]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://web.pln.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada bulan September 2022, untuk menyederhanakan bisnisnya, PLN resmi meluncurkan empat subholding, yakni [[PLN Energi Primer Indonesia]] untuk berbisnis di bidang pengadaan bahan bakar pembangkit listrik, [[PLN Icon Plus]] untuk berbisnis di bidang non-ketenagalistrikan, serta [[PLN Indonesia Power]] dan [[PLN Nusantara Power]] untuk berbisnis di bidang pembangkitan listrik.<ref name="subholding">{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20220922112508-4-374118/pln-resmi-punya-4-subholding-ini-perbedaan-tugasnya|title=PLN Resmi Punya 4 Subholding, Ini Perbedaan Tugasnya|publisher=CNBC Indonesia|first= Verda Nano|last=Setiawan|date=22 September 2022|language=id|access-date=12 Oktober 2022|work=[[CNBC Indonesia]]}}</ref>
=== Masa Kemerdekaan Indonesia (1945 - sekarang) ===
Setelah diproklamirkannya kemerdekaan [[Indonesia]], tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], perusahaan listrik yang dikuasai [[Jepang]] direbut oleh pemuda-pemuda [[Indonesia]] pada bulan [[September]] 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik [[Indonesia]]. Pada tanggal [[27 Oktober]] [[1945]], pemerintah Indonesia pun membentuk Jawatan Listrik dan Gas. Saat itu, kapasitas [[pembangkit tenaga listrik]] hanyalah sebesar 157,5 MW. Pada tanggal [[1 Januari]] [[1961]], pemerintah membentuk BPU - [[PLN]] (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang [[listrik]], [[gas]] dan [[kokas]]. Pada tanggal [[1 Januari]] [[1965]], BPU-[[PLN]] dibubarkan dan dibentuk dua perusahaan negara, yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengelola ketenagalistrikan dan [[Perusahaan Gas Negara]] (PGN) untuk mengelola [[gas]]. Saat itu, kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN baru sebesar 300 MW. Pada tahun [[1972]], pemerintah [[Indonesia]] menetapkan status PLN sebagai sebuah [[perusahaan umum]]. Pada tahun [[1990]], melalui Peraturan Pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan di Indonesia. Pada tahun [[1992]], pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor [[swasta]] untuk berbisnis di bidang ketenagalistrikan. Pada tahun [[2013]], PLN meraih Peringkat 1 pada Keterbukaan Informasi Publik 2013.<ref>[http://www.pln.co.id/blog/pln-raih-peringkat-1-keterbukaan-informasi-publik-2013/]</ref> Pada tahun [[2014]], PLN masuk dalam daftar [[Fortune Global 500]] di urutan ke-477. Pada tahun [[2015]], PLN kembali masuk dalam daftar [[Fortune Global 500]] di urutan ke-480. Pada tahun [[2016]], PLN menempati peringkat ke-46 dalam “Getting Electricity”.<ref>[http://energitoday.com/2016/04/pln-masuk-peringkat-46-besar-dunia-dalam-getting-electricity/]</ref> Pada bulan September 2022, untuk menyederhanakan bisnisnya, PLN resmi meluncurkan empat subholding, yakni [[PLN Energi Primer Indonesia]] yang bergerak di bidang pengadaan bahan bakar pembangkit listrik, [[PLN Icon Plus]] yang bergerak di bidang non-ketenagalistrikan, serta [[PLN Indonesia Power]] dan [[PLN Nusantara Power]] yang bergerak di bidang pembangkitan listrik.<ref name="subholding">{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20220922112508-4-374118/pln-resmi-punya-4-subholding-ini-perbedaan-tugasnya|title=PLN Resmi Punya 4 Subholding, Ini Perbedaan Tugasnya|publisher=CNBC Indonesia|first= Verda Nano|last=Setiawan|date=22 September 2022|language=id|access-date=12 Oktober 2022|work=[[CNBC Indonesia]]}}</ref>
 
== Direktur Utama ==
Baris 164 ⟶ 58:
 
Struktur Organisasi PLN dapat dirincikan sebagai berikut:
* '''Kantor Pusat PLN''': Kantor Pusat adalah organisasi PLN tingkat pusat di mana merupakan pusat dari penyelenggara bisnis PLN di seluruh Indonesia. Pada kantor pusat terdapat beberapa departemen dan divisi-divisi yang menunjang dalam proses bisnis PLN. Departemen dikepalai oleh ''Senior Executive Vice President'' (SEVP) dan Divisi dikepalai oleh ''Executive Vice President'' (EVP). Selain itu terdapat Sekretaris Perusahaan yang dipimpin oleh Corporate. Di kantor pusat pula para direksi PT PLN berkantor. Kantor pusat PLN terletak di Jalan Trunojoyo Blok M-I Melawai, [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran Baru]], [[Jakarta Selatan|Kota Jakarta Selatan]]. Pimpinan kantor pusat PLN adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan ini yaitu Direktur Utama.
* '''Unit Induk dan/atau Pusat-Pusat''': Unit Induk merupakan unit dari PLN sebagai kepanjangan tangan dari kantor pusat untuk pelayanan kelistrikan di PLN, serta merupakan lembaga di PLN sebagai penunjang bisnis kelistrikan PLN di wilayah. Unit induk dibagi sesuai fungsinya contoh PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat yang terletak di Bandung sebagai pelayanan distribusi di Provinsi Jawa Barat, atau PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah sebagai pelayanan transmisi listrik di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah Yogyakarta. Sedangkansedangkan pusat-pusat adalah lembaga PLN sebagai penunjang bisnis PLN contohnya PLN Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT), yaitu lembaga untuk pengembangan dan pelatihan pegawai PLN, serta pusat yang lain. Unit induk dan/atau Pusat-pusat dipimpin oleh seorang General Manager Unit Induk atau General Manager Pusat.
* '''Unit Pelaksana''': Unit Pelaksana adalah unit di bawah unit induk dan/atau pusat-pusat sebagai pembagian wilayah pelayanan PLN ke dalam ruang lingkup yang lebih kecil agar pelayanan PLN bisa lebih terfokus dan langsung menyentuh pada masyarakat, contohnya adalah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yaitu unit pelaksana di bawah unit induk distribusi, atau Unit Pelaksana Transmisi (UPT) yaitu unit pelaksana di bawah unit induk transmisi, contoh lain adalah Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan (UPDL) yaitu unit pelaksana di bawah PLN PUSDIKLAT. Unit Pelaksana dipimpin oleh seorang Manager Unit Pelaksana.
[[Berkas:PLN ULTG Jember.jpg|jmpl|ULTG Jember, salah satu unit layanan di bawah UPT Probolinggo]]
Baris 173 ⟶ 67:
Sampai saat ini tercatat PLN mempunyai 58 Divisi dan Satuan, 50 Unit Induk, 6 Pusat-pusat, 373 Unit Pelaksana, dan 1042 Unit Layanan.
 
== Unit-unit PLNPerusahaan ==
Unit PT PLN (Persero) dibagi dalam beberapa Wilayah untuk mengurusi Pembangkitan, Penyaluran (Transmisi) dan Pengatur Beban, dan Distribusi kepada pelanggan dibagi dalam unit induk. Namun khusus untuk kawasan dengan listrik terinterkoneksi Jawa - Bali unit-unit dibagi dalam unit induk tersendiri, untuk Pembangkitan tersendiri, Penyaluran (Transmisi) tersendiri, Pengaturan Beban tersendiri dan Distribusi tersendiri. Khusus untuk pembangkitan listrik kebanyakan pembangkitan listrik di Indonesia dipasok oleh Perusahaan Swasta walaupun ada beberapa milik PLN. Untuk transmisi Sumatra ada Unit Induk P3B Sumatra, namun untuk urusan Distribusi masih berada di Unit Induk Wilayah (belum ada unit induk Distribusi).
<small>''(Keterangan: Untuk Listrik Interkoneksi Jawa-Bali Unit PLN ada di Romawi I, II, dan III. Untuk daerah selain Jawa-Bali unit PLN bernama wilayah di romawi V)''</small>
Baris 179 ⟶ 73:
Di bawah ini adalah unit-unit di bawah PT PLN (Persero):
=== I. Kelompok Unit Induk Distribusi ===
==== Sumatra ====
# Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, berkedudukan di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
# Unit Induk Distribusi Jawa BaratAceh, berkedudukan di [[Kota Bandung|BandungBanda Aceh]]
# Unit Induk Distribusi BantenSumatera Utara, berkedudukan di [[Kota Tangerang|TangerangMedan]], [[Sumatera Utara]]
# Unit Induk Distribusi JawaSumatera Tengah dan DI YogyakartaBarat, berkedudukan di [[Kota Semarang|SemarangPadang]], [[Sumatera Barat]]
# Unit Induk Distribusi JawaRiau Timurdan Kepulauan Riau, berkedudukan di [[Kota Surabaya|SurabayaPekanbaru]], [[Riau]]
# Unit Induk Distribusi BaliSumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu, berkedudukan di [[Kota Denpasar|DenpasarPalembang]], [[Sumatera Selatan]]
# Unit Induk Distribusi Lampung, berkedudukan di [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]
 
==== Jawa dan Bali ====
# Unit Induk Distribusi Banten, berkedudukan di [[Kota Tangerang]], [[Banten]]
# Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, berkedudukan di [[Jakarta Pusat]]
# Unit Induk Distribusi Jawa Barat, berkedudukan di [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]]
# Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, berkedudukan di [[Kota Semarang]], [[Jawa Tengah]]
# Unit Induk Distribusi Jawa Timur, berkedudukan di [[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]]
# Unit Induk Distribusi Bali, berkedudukan di [[Kota Denpasar]], [[Bali]]
==== Kalimantan ====
#Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, berkedudukan di [[Kota Pontianak]], [[Kalimantan Barat]]
#Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, berkedudukan di [[Kota Banjarbaru]], [[Kalimantan Selatan]]
#Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, berkedudukan di [[Kota Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]]
==== Sulawesi ====
#Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo, berkedudukan di [[Kota Manado]], [[Sulawesi Utara]]
#Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, berkedudukan di [[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]
 
==== Unit di bawah Unit Induk Distribusi ====
Baris 195 ⟶ 104:
=== II. Kelompok Unit Induk Transmisi ===
Pada awalnya Unit Penyaluran dan Pengatur Beban Jawa-Bali disatukan dalam satu unit dengan nama PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PLN P3B JB), namun pada akhir 2015 unit penyaluran dan pengaturan beban dipisah dengan pembagian 3 wilayah penyaluran dan satu pusat pengaturan beban dengan 5 wilayah.
Namun untuk Transmisi Interkoneksi Sumatra tetap PLN Unit Induk P3B Sumatra karena unitnya masih dalam bentuk Wilayah. Unit induk transmisi antara lain:
# Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat, berkedudukan di [[Kota Depok]], [[Jawa Barat]]
Unit induk transmisi antara lain:
# Unit Induk Transmisi Jawa Bagian BaratTengah, berkedudukanBerkedudukan di [[DepokKota Bandung]], Jawa Barat
# Unit Induk Transmisi Jawa Bagian TengahTimur dan Bali, Berkedudukanberkedudukan di [[BandungSidoarjo]], [[Jawa Timur]]
# Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali, berkedudukan di [[Sidoarjo]]
==== Unit di bawah Unit Induk Transmisi ====
* Unit Pelaksana Transmisi (UPT): Sub-Unit untuk melakukan pemeliharaan peralatan Penyaluran Energi Listrik (Transmisi)
Baris 206 ⟶ 114:
 
=== III. Kelompok Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban ===
# Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali (UIP2B Jamali), berkedudukan di Gandul,[[Kota JakartaDepok]], ([[Jawa-Bali Control Center/JCC)Barat]]
# Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatra (UIP3B Sumatra), berkedudukan di [[Kota Pekanbaru]], [[Riau]]
# Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sulawesi (UIP3B Sulawesi), berkedudukan di [[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]
# Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Kalimantan (UIP3B Kalimantan), berkedudukan di [[Kota Banjarbaru]], [[Kalimantan Selatan]]
==== Unit di bawah Unit Induk Pengatur Beban (UIP2B) ====
* Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B): Sub-unit untuk melakukan pengaturan beban secara keseluruhan dari Pembangkitan, Transmisi dan sampai ke konsumen dengan komunikasi dengan UP2D dan Gardu Induk. adaBerikut ini adalah 5 Unit Pelaksana di bawah UIP2B Jawa, Madura, dan Bali, yaitu:
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) DKI Jakarta dan Banten, berkedudukan di Cawang, [[Jakarta Timur]] (Region Control Center/RCC Cawang)
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Barat, berkedudukan di [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]] (Region Control Center/RCC Cigereleng)
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Tengah dan DIY, berkedudukan di [[Kabupaten Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]] (Region Control Center/RCC Ungaran)
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Timur, berkedudukan di [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]], [[Jawa Timur]] (Region Control Center/RCC Waru)
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali, berkedudukan di [[Kota Denpasar]], [[Bali]] (Region Control Center/RCC Bali)
 
=== IV. Kelompok Unit Induk Pembangkitan ===
# Unit Induk Pembangkitan Sumatra Bagian Utara, berkedudukan di [[Medan]]
# Unit Induk Pembangkitan Sumatra Bagian Selatan, berkedudukan di [[Palembang]]
# Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, berkedudukan di [[Jepara]]
 
=== V. Kelompok Unit Induk Wilayah ===
[[File:PLN Rayon Sambas.jpg|thumb|Kantor PLN ULP Sambas, (dulusalah Rayon)satu diunit Unitlayanan Indukdi Wilayahbawah KalimantanUP3 BaratSingkawang]]
==== Sumatra ====
# Unit Induk Wilayah Aceh, berkedudukan di [[Banda Aceh]]
# Unit Induk Wilayah SumatraBangka UtaraBelitung, berkedudukan di [[MedanKota Pangkalpinang]], [[Kepulauan Bangka Belitung]]
==== Nusa Tenggara ====
# Unit Induk Wilayah Sumatra Barat, berkedudukan di [[Padang]]
# Unit Induk Wilayah RiauNusa danTenggara Kepulauan RiauBarat, berkedudukan di [[PekanbaruKota Mataram]], [[Nusa Tenggara Barat]]
# Unit Induk Wilayah SumatraNusa Selatan,Tenggara Jambi dan BengkuluTimur, berkedudukan di [[PalembangKota Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]]
==== Kepulauan Maluku dan Papua ====
# Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, berkedudukan di [[Pangkalpinang]]
# Unit Induk WilayahMaluku Kalimantandan BaratMaluku Utara, berkedudukan di [[PontianakKota Ambon]], [[Maluku]]
# Unit Induk Wilayah Kalimantan SelatanPapua dan KalimantanPapua TengahBarat, berkedudukan di [[Kota Banjarbaru|BanjarbaruJayapura]], [[Papua]]
# Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berkedudukan di [[Balikpapan]]
# Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, berkedudukan di [[Manado]]
# Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, berkedudukan di [[Makasar]]
# Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat, berkedudukan di [[Mataram]]
# Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, berkedudukan di [[Kupang]]
# Unit Induk Maluku dan Maluku Utara, berkedudukan di [[Ambon]]
# Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, berkedudukan di [[Jayapura]]
 
==== Unit di bawah Unit Induk Wilayah ====
Baris 246 ⟶ 147:
 
=== VI. Kelompok Unit Induk Pembangunan ===
# Unit Induk Pembangunan PembangkitanSumatera SumatraBagian Utara, berkedudukan di Medan
# Unit Induk Pembangunan SumatraSumatera Bagian UtaraTengah, berkedudukan di MedanPekanbaru
# Unit Induk Pembangunan SumatraSumatera Bagian TengahSelatan, berkedudukan di PekanbaruPalembang
# Unit Induk Pembangunan Sumatra Bagian Selatan, berkedudukan di Palembang
# Unit Induk Pembangunan Interkoneksi Sumatra Jawa, berkedudukan di Jakarta
# Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat, berkedudukan di Jakarta
# Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I, berkedudukan di Bandung
# Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian TengahTimur IIdan Bali, berkedudukan di YogyakartaSurabaya
# Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali I, berkedudukan di Surabaya
# Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II, berkedudukan di Surabaya
# Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur, berkedudukan di Balikpapan
# Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Tengah, berkedudukan di Banjarbaru
# Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, berkedudukan di Pontianak
# Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, berkedudukan di Mataram
# Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Utara, berkedudukan di ManadoMakassar
# Unit Induk Pembangunan SulawesiMaluku Bagiandan SelatanPapua, berkedudukan di MakassarJayapura
# Unit Induk Pembangunan Maluku, berkedudukan di Ambon
# Unit Induk Pembangunan Papua, berkedudukan di Papua
 
=== VII. Kelompok Unit Pusat-Pusat ===
#* Pusat Pendidikan dan Pelatihan, berkedudukan di Jakarta
#* Pusat EnjiniringPemeliharaan Ketenagalistrikan, berkedudukan di JakartaBandung
#* Pusat PemeliharaanPenelitian Ketenagalistrikandan Pengembangan, berkedudukan di BandungJakarta
#* Pusat PenelitianManajemen dan PengembanganProyek, berkedudukan di JakartaSemarang
#* Pusat Manajemen KonstruksiSertifikasi, berkedudukan di SemarangJakarta
# Pusat Sertifikasi, berkedudukan di Jakarta
 
==== PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan ====
Baris 278 ⟶ 171:
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Jakarta (UPDL JAKARTA) (''Leadership Academy & Corporate Culture Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Suralaya (UPDL SURALAYA) (''Primary Energy & Power Generation Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Surabaya (UPDL SURABAYA)
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Semarang (UPDL SEMARANG) (''Transmission & Live Line Maintenance Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Pandaan (UPDL PANDAAN) (''Distribution & Commerce Academy'')
Baris 289 ⟶ 183:
# Unit Pelaksana Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB), di Jakarta
 
== Anak Perusahaan PLNperusahaan ==
# PT [[Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam)]], berkedudukan di [[Batam]], [[Kepulauan Riau]]
# PT [[Pelayanan Listrik Nasional TarakanNusa (PT PLN Tarakan)Daya]], berkedudukan di [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]]
# PT [[PLN Indonesia Power]], berkedudukan di Jakarta
# PT [[PLN Nusantara Power]], berkedudukan di Surabaya
# PT [[Indonesia Comnets Plus]] (PT ICON+), berkedudukan di Jakarta
# PT [[PLN BatubaraEnergi Primer Indonesia]], berkedudukan di Jakarta
# PT [[PLN Gas & Geothermal]] (PT PLN GG), berkedudukan di Jakarta
# PT [[PLN Enjiniring]], berkedudukan di Jakarta
# [[Bahtera Adhiguna|PT Pelayaran Bahtera Adhiguna]], berkedudukan di Jakarta
# PT [[Haleyora Power]], berkedudukan di Jakarta
# [[Majapahit Holding]] BV, berkedudukan di Amsterdam, Belanda
# PT [[Energy Management Indonesia]], berkedudukan di Jakarta
# PT [[Mandau Cipta Tenaga Nusantara (PT MCTN)]], berkedudukan di Jakarta
[[Berkas:Logo PLN.svg|jmpl|Logo PLN Horizontal]]
 
== Logo [https://www.pln.co.id PLN] ==
[[<gallery>Berkas:Logo PLN.png|jmpl|Logo PLN Vertikal]]</gallery>
Element-element Dasar Lambang/Logo Perusahaan Listrik Negara
[[Berkas:Perusahaan Listrik Negara.png|thumb|150px|Logo PT PLN lama]]
 
=== 1.PLN PersegiBersih ===
 
Bidang Persegi sebagai dasar, berwarna kuning, dan tanpa garis pinggir. Bidang Persegi melambangkan bahwa PLN merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Warna kuning menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di PLN.
 
=== 2. Petir atau Kilat ===
 
Petir atau Kilat, berwarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah runcing, dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh PLN. Selain itu, Petir juga mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PLN dalam memberikan solusi terbaik bagi pelanggannya. Warna merah memberikan representasi kedewasaan PLN selaku perusahaan listrik pertama di Indonesia dan dinamisme gerak laju PLN beserta insan perusahaan, serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.
 
=== 3. Tiga Gelombang (Ujung Gelombang Menghadap Kebawah) ===
 
Tiga Gelombang, berwarna biru, berbentuk sinusodia (2 1⁄2 perioda), ujung gelombang menghadap ke bawah, tersusun sejajar dalam arah mendatar, dan terletak di tengah-tengah pada dasar kuning. Tiga Gelombang memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti oleh PLN yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PLN guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Warna biru melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas untuk menuju dan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia, serta keandalan yang dimiliki insan PLN dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya..
 
== Logo PLN Bersih ==
[[Berkas:Logo PLN Bersih.jpg|jmpl|Logo PLN Bersih]]
Pada tahun [[2012]], Direktur Utama [[PLN|PT PLN (Persero)]] [[Nur Pamudji]] mempublikasikan logo PLN bersih, tujuannya untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa PLN berkomitmen untuk membangun instansi yang bebas dari praktik [[Korupsi]], [[Kolusi]], dan [[Nepotisme]] (KKN), dengan cara membatasi tatap muka antara pelanggan dengan petugas PLN dengan sistem online dan call center yang disediakan PLN yaitu telepon ke nomor (kode area) 123.<ref>Talk Show dalam acara "Mata Najwa" [[Metro TV]] bulan [[Oktober]] [[2013]]</ref>
 
== Listrik Prabayar (Listrik Pintar) ==
[[Berkas:Listrik Pintar.jpg|jmpl|Logo Listrik Pintar PLN]]
Pada tahun 2010 PLN mengeluarkan kebiajakankebijakan baru untuk pembayaran listrik, yang dahulu pembayaran listrik dengan paska bayar yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekening listrik setelah waktu tertentu.
Pada sistem listrik pintar (Prabayar), pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang di lokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom. Penggantian yang dilakukan jika berganti ke layanan listrik prabayar hanya mengganti kwH meter yang dahulu analog hanya untuk menghitung besarnya energi listrik yang terpakai, sedangkan kwH meter listrik prabayar menggunakan kwH khusus yang bisa dimasukkan pulsa listrik/token/stroom dan ketika token listrik habis maka listrik akan otomatis terputus.<ref>[https://ilmiinfo.wordpress.com/apa-itu-listrik-pintar/ Apa itu Listrik Pintar?]</ref> Namun PLN tidak mewajibkan pelanggan menggunakan listrik prabayar, PLN hanya memberikan pilihan kepada pelanggan untuk menggunakan listrik prabayar atau pascabayar<ref>[http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150908134432-85-77328/pln-tak-wajibkan-masyarakat-gunakan-listrik-prabayar/ PLN Tak Wajibkan Masyarakat Gunakan Listrik Prabayar] CNN Indonesia</ref>
 
Baris 347 ⟶ 224:
 
=== Token PLN ===
Token adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik, Nilai Token Prabayar terdiri dari unsur kWh, PPJ dan Meterai, Nilai Token (token isi ulang pada ATM, Toko Online atau Payment Point adalah: Rp.20.000, Rp.50.000, Rp.100.000, &nbsp;Rp.250.000, Rp.500.000 dan Rp.1.000.000,-) Token Prabayar &nbsp;tidak adamemiliki masa kedaluwarsa.
 
== Penghargaan ==
Baris 372 ⟶ 249:
* [[Tarif Dasar Listrik]]
* [[Kementerian BUMN]]
* [[Daftar BUMNbadan usaha milik negara di Indonesia]]
* [[Kementerian ESDM]]
* [[Kementerian Komunikasi dan Informatika]]
Baris 390 ⟶ 267:
* [[Gerakan Nasional 1000 Startup Digital]]
* [[Startup Studio Indonesia]]
* [[PLN Hub IKN]]
 
== Referensi ==
Baris 410 ⟶ 288:
{{Commonscat|Images from KIT, Afgebeelde instelling - Algemene Nederlands-Indische Electriciteits Maatschappij (ANIEM)}}
 
{{BUMNPLN}}
{{Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara}}
{{BUMN}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Listrik Negara, Perusahaan}}
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Kategori:Energi di Indonesia]]
[[Kategori:ListrikPerusahaan tenaga listrik Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan energi Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1945 di Indonesia]]