Azan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
k Penambahan foto
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
[[File:Hermitage Masjid - The Azan (Call to Prayer).jpg|thumb|Seorang Muslim Sedang Mengumandangkan Azan ]]
'''Azan''' atau '''''adzan''''' ({{lang-ar|أَذَان|ażān}} {{IPA-ar|ʔaˈðaːn|}}), juga ditulis sebagai '''''athan''''', '''''adhane''''' ([[bahasa Prancis]]),<ref name=":3">{{Cite web|title=Adhane - Appel à la prière depuis la Mecque|url=https://m.youtube.com/watch?v=6okulgC3FWo|website=[[YouTube]]}}</ref> '''azaan''' (di [[Asia Selatan]]), dan '''''ezan''''' ([[bahasa Turki]]),<ref name=":4">{{Cite book|last=Dessing|first=Nathal M.|year=2001|title=Rituals of Birth, Circumcision, Marriage, and Death Among Muslims in the Netherlands|publisher=Peeters Publishers|isbn=978-9-042-91059-1|page=25}}</ref> atau '''bang'''<ref>{{kamus|bang}}</ref> (dari bahasa Persia, بانگ) merupakan panggilan ibadah bagi umat [[Islam]] untuk menunaikan [[salat]].
 
Azan merupakan panggilan pertama yang diperdengarkan secara keras dari [[masjid]] setiap [[salat lima waktu]], dan dahulu dari [[menara masjid]], sebelum diperkenalkannya [[pengeras suara]]. Panggilan kedua setelah azan dinamakan ''[[Ikamah|iqamah]]'' digunakan untuk memberitahu [[makmum]] bahwa ibadah salat akan segera dimulai. Hanya di Turki, ''ezan'' diperdengarkan dengan lima macam gaya berbeda pada tiap periode; ''saba, uşşak, hicaz, rast, segah''.<ref>{{cite web|title=Orhan SELEN - EZAN MAKAMLARI|url=https://www.anayurtgazetesi.com/yazar/EZAN-MAKAMLARI/28088/}}</ref>
Baris 10 ⟶ 11:
 
== Sejarah ==
=== Sunni ===
[[Sunni]] menyatakan bahwa azan tidak ditulis atau diucapkan oleh nabi Islam, Muhammad, tetapi oleh salah satu [[Sahabat Nabi|Sahabatnya]] (para sahabatnya). Abdullah ibn Zayd, seorang sahabi Muhammad, mendapat penglihatan dalam mimpinya, di mana azan diwahyukan kepadanya oleh Tuhan. Dia kemudian menceritakan hal ini kepada teman-temannya. Sementara itu, kabar ini sampai ke Muhammad, yang membenarkannya. Karena suaranya yang menakjubkan, Muhammad memilih seorang budak Habeshan yang telah dibebaskan bernama [[Bilal bin Rabah|Bilal ibn Rabah al-Habashi]] untuk mengumandangkan azan. Muhammad lebih menyukai seruan itu daripada penggunaan [[lonceng]] (seperti yang digunakan oleh umat [[Kristen]]) dan [[terompet]] (seperti yang digunakan oleh umat [[Yahudi]]).<ref name="Sunan Abu Dawood">{{Cite web |title=Sahih Muslim |url=https://sunnah.com/muslim/4 |access-date=2020-03-18 |website=sunnah.com}}</ref><ref name="Sunan al-Tirmidhi">Sunan al-Tirmidzi (Arab) Bab Fitan, 2:45 (India) dan 4:501 Hadis #2225 (Mesir); Hadits #2149 (penomoran al-'Alamiyyah)</ref><ref>{{cite book |last=Haykal |first=Muhammad Husayn |author-link=Muhammad Husayn Haykal |title=The Life of Muhammad |url=https://books.google.com/books?id=fOyO-TSo5nEC&pg=PA200 |isbn= 9789839154177|page=200|date=Mei 1994}}</ref>
 
=== Sunni ===
Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad mengumpulkan para sahabatnya untuk meminta pendapat mereka mengenai bagaimana metode terbaik untuk memberi tahu umat muslim tentang masuknya waktu [[salat]]. Beberapa dari mereka mengusulkan penggunaan [[trompet]], tetapi Nabi tidak menyukainya karena itu menyerupai orang-orang [[Agama Yahudi|Yahudi]]. Lalu ada yang mengajukan penggunaan [[lonceng]], tetapi itu juga tidak disukai oleh Nabi karena menyerupai orang-orang [[Kristen|Nasrani]].<ref>{{Cite web|title=Hadits Majah No. 699 {{!}} Memulai adzan|url=http://www.hadits.id/hadits/majah/699|website=Hadits.id|access-date=2022-02-22}}</ref> Apalagi dengan fakta bahwa Nabi Muhammad di lain kesempatan bersabda, "Lonceng (''الجرس'') adalah alat musik setan",<ref name=":0">{{Cite web|title=Sahih Muslim 2114 - The Book of Clothes and Adornment - كتاب اللباس والزينة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2114|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref> dan "Malaikat tidak menemani para pejalan yang ada lonceng dan [[anjing]] bersamanya."<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2113a - The Book of Clothes and Adornment - كتاب اللباس والزينة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2113a|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref> Namun terdapat pula riwayat-riwayat [[Shahih (disambiguasi)|sahih]] yang berisi bahwa ketika Nabi Muhammad ditanyakan bagaimana wahyu dari Allah turun kepada beliau, Sang Nabi menjawab, wahyu dari Allah "terkadang turun kepadaku seperti bunyi lonceng (''الجرس'' )."<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2333b - The Book of Virtues - كتاب الفضائل - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2333b|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3215 - Beginning of Creation - كتاب بدء الخلق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3215|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref>
<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2 - Revelation - كتاب بدء الوحى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2|website=sunnah.com|access-date=2022-02-22}}</ref>
Baris 18 ⟶ 20:
Kemudian pada suatu malam, salah seorang sahabat Nabi dari kaum [[Kaum Anshar|Ansar]], yakni Abdullah bin Zaid, mendapatkan mimpi di mana ia bertemu dengan seorang pria yang membawa lonceng yang memberitahunya mengenai lafal adzan. Tercatat salah satunya pada hadis berikut:
{{cquote|Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid bahwa sewaktu [[Muhammad|Rasulullah]] (ﷺ) memerintahkan agar dibuatkannya sebuah lonceng supaya nantinya dipukul untuk mengumpulkan orang-orang agar mengerjakan salat, seseorang yang membawa lonceng datang menghampiriku dalam tidurku, dan aku berkata: "Wahai hamba Allah, akankah kau menjual lonceng itu?", Pria itu menjawab: "Akan kau gunakan untuk apa?", Aku menjawab, "Kami akan menggunakannya untuk memanggil orang-orang untuk salat." Ia berkata: "Maukah bila kuusulkan hal yang lebih baik dari itu." Aku menjawab, "Tentu", Lalu dia memberitahuku untuk mengucapkan
* ''Allāhu akbar, Allāhu akbar'' (2 kali)
* ''Asyhadu an lā ilāha illāllāh'' (2 kali)
* ''Asyhadu anna MuḥammadanMuḥammadar rasūlullāh'' (2 kali)
* ''Ḥayya ʿalaṣ-ṣalāh'' (2 kali)
* ''Ḥayya ʿalal-falaḥ'' (2 kali)
Baris 39 ⟶ 41:
 
Kejadian dalam hadis tersebut terjadi di [[Madinah]] pada tahun pertama [[Hijriah]] atau 622 M.<ref>{{id}}Saiyid Sabiq. [[1974]] ''Fikih Sunnah 1'', Bandung: PT Alma'arif. h. 197.</ref>
 
Pada saat [[salat Jumat]] (''Salat al-Jumu'ah''), ada satu azan tetapi sebagian Muslim Sunni menambahnya menjadi dua azan; yang pertama adalah mengajak masyarakat ke masjid, yang kedua diucapkan sebelum Imam memulai khutbah (khutbah). Tepat sebelum salat dimulai, seseorang di antara jamaah membacakan iqama seperti dalam semua salat. Dasarnya adalah pada masa Khalifah Utsman beliau memerintahkan untuk mengumandangkan dua kali azan, azan pertama dikumandangkan di pasar untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa salat Jumat akan segera dimulai, dan azan kedua akan segera dimulai. menjadi acara rutin yang diadakan di masjid. Tidak semua kaum Sunni lebih menyukai dua kali azan karena kebutuhan untuk memperingatkan masyarakat akan waktu salat yang akan datang sudah tidak penting lagi karena sekarang waktu salat sudah diketahui.{{cn}}
 
=== Syiah ===
Sumber-sumber [[Syiah]] menganggap bahwa azan diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad untuk mengajak umat muslim salat. Bagi mereka, tidak ada seorang pun yang berkontribusi dalam komposisi dan lafal azan. Sementara itu, [[Bilal bin Rabah]] kenyataannya merupakan orang pertama yang mengumandangkan azan secara keras di muka jamaah.<ref name="Sunan Abu Dawood" /><ref name="Sunan al-Tirmidhi" /><ref name="Quran 1">[[Quran]] [http://al-quran.info/?x=y#&&sura=32&aya=21&trans=en-ali_quli&show=both,quran-uthmani&ver=2.00 : Surah Sajda: Ayat 24-25]</ref>
 
Yang membedakan azan Sunni dan Syiah adalah keberadaan syahadat ketiga (syahadat [[imamah]]), serta ucapan ''ḥayya ʿalā khairil-ʿamal''{{smallsup|i}}.<ref>{{Cite web|date=2020-12-08|title=Apakah Boleh Menambah dan atau Mengurangi Lafal Adzan?|url=https://republika.co.id/share/qkzpjt320|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-12-14}}</ref>
Baris 70 ⟶ 74:
| dir="rtl" lang="ar" |أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
|[[Syahadat|asyhadu an lā ilāha illallāh{{smallsup|u}}]]
|Aku bersaksi bahwa tidak adatiada Tuhan selain Allah
|-
! colspan="3" |2×
| dir="rtl" lang="ar" |Tidak ada
|أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ
|asyhadu ʾannaanna Muḥammadar rasūlullāh{{smallsup|i}}
|Aku bersaksi bahwa [[Muhammad]] adalah RasulUtusan Allah
|-
|-
! colspan="4" |2×
| dir="rtl" lang="ar" |حَيَّ عَلَى ٱلصَّلَاةِ
----حَيَّ عَلَى ٱلصَّلَوٰةِٱلصَّلَاةِ
|ḥayya alaṣʾalaṣ-ṣalāh{{smallsup|ti}}
|Marilah mendirikankita salatSholat
|-
! colspan="4" |2×
| dir="rtl" lang="ar" |حَيَّ عَلَى ٱلْفَلَاحِ
----حَيَّ عَلَى ٱلْفَلَٰحِٱلْفَلَاحِ
|ḥayya ʿalal-falāḥ{{smallsup|i}}
|Marilah meraihkita kemenanganKemenangan
|-
|Tidak ada
Baris 102 ⟶ 106:
! colspan="3" |Tidak ada
| dir="rtl" lang="ar" |ٱلصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ ٱلنَّوْمِ
----ٱلصَّلَوٰةُٱلصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ ٱلنَّوْمِ
|aṣ-ṣalātu khairun minan-naum{{smallsup|i}}
|SalatSholat itu lebih baik daripada tidur
|-
! colspan="4" |2×
Baris 117 ⟶ 121:
| dir="rtl" lang="ar" |لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
|lā ilāha illāllāh{{smallsup|u}}
|Tidak adaTiada Tuhan selain Allah
|}
Dalam kasus sangat jarang, muazin dapat mengucap ''Sallu fi buyutikum'' (Salatlah kalian di rumah) atau ''Sallu fi rihaalikum'' (Salatlah di tempat kalian berada sekarang) jika terjadi hujan sangat deras, badai, atau cuaca dingin. Kasus lainnya juga dipakai saat pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19. Pengucapan ini dapat digunakan di akhir azan atau dapat melewatkan ucapan ''Hayya ala salah'' dan ''Hayya alal falah''; dan cara lain tersebut pernah diriwayatkan.{{Notelist|notes=}}
Baris 133 ⟶ 137:
 
== Menjawab azan ==
 
=== Sunni ===
Apabila mendengar suara azan, jamaah akan menjawab azan tersebut dengan mengucapkan lafal yang sama dengan yang diucapkan oleh [[muazin]], kecuali apabila muazin mengucapkan: ''ḥayya alaṣ-ṣalāh{{smallsup|ti}}'', ''ḥayya ʿalal-falāḥ{{smallsup|i}}'', dan ''aṣ-ṣalātu khairun minan-naum''{{smallsup|i}} <ref>Muwatta</ref>
Baris 145 ⟶ 148:
''{{transliteration|ar|wa anā asyhadu ʾan lā ʾilāha ʾillāllāhu waḥdahu lā syarīka lahu wa anna muḥammadan ʿabduhu wa-rasūluhu, raḍītu bi-llāhi rabban wa-bi-muḥammadin rasūlan wa-bi-lʾislāmi dīnā{{smallsup|n}}}}''
<br/>
“Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku rela Allah Tuhanku, Muhammad rasulku, dan Islam agamaku.”<ref name="muslimgoogle.com">{{Cite web |url=https://www.muslimgoogle.com/2020/10/dua-after-adhan.html {{dead|title=Salinan arsip link|access-date=September2022-12-14 |archive-date=2020-10-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201022174729/https://www.muslimgoogle.com/2020/10/dua-after-adhan.html |dead-url=yes 2021}}</ref>|author=|title=|source=}}
 
* Selawat kepada Nabi Muhammad
Baris 210 ⟶ 213:
 
=== Televisi ===
Di negara mayoritas [[Dunia Muslim|Muslim]], setiap stasiun televisi dan radio menyiarkan azan pada jam-jam salat. Di Indonesia dan Malaysia, azan wajib disiarkan hanya pada salat Subuh dan Magrib, kecuali stasiun TV dan radio yang dikhususkan untuk pemirsa non-Islam. Untuk [[Jaringan televisi Islam|stasiun TV Islam]], azan boleh diperdengarkan setiap salat 5 waktu. Azan umumnya disiarkan dengan tayangan sinematik yang menampilkan masjid, muazin, dan para jamaah yang akan salat di masjid. Bahkan beberapa stasiun TV menyertakan pendekatan artistik dan budaya yang melibatkan banyak aktor dan alur cerita religius.<ref>{{cite webYouTube|id=F7yawnsPJH8|title=Adzan Maghrib RCTI 2015 (from YouTube)|url=https://m.youtube.com/watch?v=F7yawnsPJH8|website=[[YouTube]]|access-date=15 March 2022}}</ref>
 
Rekaman muazin [[Masjidilharam]], [[Ali Ahmed Mulla|Ali Ahmad Mulla]], banyak digunakan di TV dan radio.