Bintaran (Kota Yogyakarta): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jeng Wiki (bicara | kontrib)
Nama Pangeran Haryo Bintoro yang betul dari Sri Sultan HB VII, hal tersebut dibuktikan kawasan bintaran baru muncul di peta kota Jogjakarta kedua yang merupakan masa Sri Sultan HB VII
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Bintaran Church Exterior (3).JPG|jmpl|300px|Gereja Katolik Santo Yoseph di Bintaran]]
'''Bintaran''' ({{lang-jv|꧋ꦧꦶꦤ꧀ꦠꦫꦤ꧀}}) adalah nama satu kawasan di [[Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta|Wirogunan]], [[Mergangsan, Yogyakarta|Mergangsan]], [[Kota Yogyakarta]]. Meski begitu, kawasan ini adalah bagian dalam kawasan cagar budaya [[Pakualaman]] menurut Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 186/KEP/2011.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Sistem Informasi Cagar Budaya|url=https://referensi.data.kemdikbud.go.id/budayakita/cagarbudaya/objek/KB003188|website=kemdikbud.go.id|language=id|access-date=2023-03-25}}</ref>
{{coord|7|48|18|S|110|22|36|E|display=title}}
 
== Etimologi ==
Nama Bintaran diambil dari nama salah satu pangeran dari [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] yakni Bendara Pangeran Harya Bintara, putra ke-612 Sultan [[Hamengkubuwana IIVII]] dari selir BMAy. Sasmitawatiselirnya. Ia tinggal di sekitar wilayah tersebut, sehingga nama kampung tempat ia tinggal pun dinamai Bintaran, dan rumah tempat tinggalnya bernama Ndalem Bintaran. <ref>Sulistyowati, Nur Aini dan Priyatmoko, Heri. 2019. ''Toponim Kota Yogyakarta''. Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.</ref>
 
Baris 10:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De wijk Bintaran bij Djokjakarta. TMnr 60004739.jpg|jmpl|300px|Bintaran pada tahun 1890]]
 
Keberadaan kawasan Bintaran telah ada sejak masa pemerintahan Sultan [[Hamengkubuwana IIVII]], mengingat kawasan ini merupakan tempat tinggal dari Pangeran Bintara, anak Sultan ke-6122.
 
Kawasan ini mulai berkembang setelah [[Perang Jawa]], dimana terjadi peningkatan jumlah penduduk orang eropa secara signifikan setelah terjadinya perang tersebut. Sedangkan kondisi perkampungan orang eropa di loji kecil dan loji ''gedhe'' (kawasan [[Benteng Vredeburg]] sekarang) tidak memungkinkan untuk memuat lebih banyak orang eropa disitu. Alhasil, pemerintah [[Hindia Belanda]] menyediakan wilayah bagi orang-orang Eropa di sisi timur benteng, untuk dijadikan kawasan tempat tinggal. Kali ini, Bintaran dipilih menjadi kawasan pengembangan tempat tinggal tersebut.<ref name=sejarah>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Mengenal Lebih Dekat Kampung Bintaran di Jogja|url=https://www.klaverstory.com/2022/07/sejarah-kampung-bintaran-jogja.html?m=1|website=klaverstory.com|language=id|access-date=2023-03-25}}</ref>
 
KawasanPerkembangan inikawasan mulaiini berkembangberlangsung pada dekade 1860 hingga 1890, setelah Gubernur Jenderal Hindia Belanda mengizinkan pengembangan wilayah tersebut. Orang-orang eropa diberi kebebasan untuk membangun rumah mereka sendiri. Selain itu, pemerintah Hindia Belanda juga memberikan dukungan dengan menyediakan beberapa fasilitas umum di sekitar kawasan tersebut, seperti gereja dan barak militer.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Bintaran, dari Kediaman Pangeran Bintoro ke Kawasan Indische|url=https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/pilgrimage-sites/bintaran/|website=klaverstory.com|language=id|access-date=2023-03-25}}</ref>
 
Setidaknya Bintaran menjadi kawasan andalan tempat tinggal orang eropa hingga awal abad ke-20. Di dekade 1920 hingga 1930, kawasan ini terbilang cukup padat dan sulit untuk menampung lebih banyak rumah-rumah bagi orang eropa. Perkembangan kawasan pun berpindah dari Bintaran menuju ke [[Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta|Kotabaru]] di sisi utata, sehingga perkembangan perumahan di kawasan Bintaran hanya sampai di abad ini saja.<ref name=sejarah/>
 
Gaya arsitektur kawasan Bintaran bercorak ''Indische Empire Style yang'' merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Perancis yang megah dengan gaya arsitektur Belanda yang disesuaikan dengan iklim tropis yang dikembangkan oleh Daendels.
 
== Tempat Bersejarah ==
Baris 24 ⟶ 26:
* Rumah ''Administrateur'' Kadipaten Pakualaman
* Lapas Wirogunan
* Pendopo Bintoro
*
 
== Referensi ==
Baris 33 ⟶ 35:
[[Kategori:Yogyakarta]]
[[Kategori:Hindia Belanda]]
[[Kategori:Mergangsan, Yogyakarta]]
 
{{yogyakarta-stub}}