Seksisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(12 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:National Association Against Woman Suffrage.jpg|jmpl|Tanda di benteng ''National Association Opposed To Woman Suffrage''.]]
'''Seksisme''' adalah [[prasangka]] dan diskriminasi yang didasarkan pada [[gender]]. Seksisme sering kali muncul karena peran dan stereotip gender,<ref>Matsumoto, David (2001). ''The Handbook of Culture and Psychology''. Oxford University Press. p. 197. ISBN <bdi>978-0-19-513181-9</bdi>.</ref><ref>{{Cite journal|date=2022-11-06|title=The American Journal of Psychiatry|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=The_American_Journal_of_Psychiatry&oldid=1120312373|journal=Wikipedia|language=en}}</ref> maksudnya
* Kepercayaan bahwa satu jenis kelamin lebih berharga dari yang lain
* [[Sauvinisme]] laki-laki atau perempuan
* Sifat [[misoginis]] (kebencian terhadap perempuan) atau [[misandri]] (kebencian terhadap laki-laki)
* Ketidakpercayaan kepada orang dengann jenis kelamin yang berbeda
Melihat fenomena ini, [[Universitas Kolese London]] di Inggris melakukan sebuah studi dengan hasil yang menyatakan bahwa perempuan yang mengalami diskriminasi gender memiliki risiko tiga kali lipat lebih tinggi untuk terkena depresi.<ref name=":0" />
Para peneliti menganalisa data dari 2.956 perempuan berusia 16 tahun ke atas yang merupakan responden dari Studi Longitudinal Rumah Tangga Inggris pada tahun 2009 dan 2010, yang membuktikan bahwa terdapat hubungan antara pengalaman perempuan yang mengalami diskriminasi gender dengan kesehatan mentalnya.<ref name=":0" /> Terdapat 26 persen dari partisipan perempuan yang percaya bahwa dirinya mendapat diskriminasi gender, juga mengaku mengalami tekanan secara psikologis.<ref name=":0" />
== Etimologi dan Definisi ==▼
Menurut Fred R. Shapiro, istilah "seksisme" muncul pada tanggal 18 November 1965, oleh Pauline M. Leet selama "Forum Mahasiswa-Fakultas" di Franklin and Marshall College. Secara khusus, kata seksisme muncul dalam kontribusi forum Leet "Perempuan dan Sarjana", dia mendefinisikan dan membandingkannya dengan rasisme, dengan menyatakan, "Saat Anda berdebat ... karena lebih sedikit wanita yang menulis puisi yang bagus ini membenarkan pengucilan total mereka, Anda mengambil posisi yang analog dengan rasis—Saya mungkin menyebut Anda, dalam hal ini, 'seksis' ... Baik rasis maupun seksis bertindak seolah-olah semua yang telah terjadi tidak pernah terjadi, terjadi, dan keduanya membuat keputusan dan mengambil kesimpulan tentang nilai seseorang dengan merujuk pada faktor-faktor yang dalam kedua kasus tersebut tidak relevan.▼
Menurut Dr Ruth Hackett, seksisme atau diskriminasi gender sering menjadi penghalang bagi perempuan yang ingin menjalani gaya hidup sehat, baik secara fisik maupun mental. Dengan adanya perlakuan seksisme, membuat perempuan merasa tidak percaya diri dalam menjalankan aktivitasnya dan interaksi sosialnya. Bahkan, dari hal karier, penampilan, hubungan percintaan, dan pertemanannya.<ref name=":1">Mills, S. (2008) Language and sexism. Cambridge University Press.Retrieved April 18, 2015 from [https://www.langtoninfo.com/web_content/9780521001748_frontmatter.pdf "Archive Copy"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200317080348/https://web.archive.org/web/20131207005145/https://www.langtoninfo.com/web_content/9780521001748_frontmatter.pdf |date=2020-03-17 }}. Retrieved December 3, 2013.</ref>
Juga, menurut Shapiro, istilah "seksisme" pertama kali muncul di media cetak adalah dalam pidato Caroline Bird "On Being Born Female", yang diterbitkan pada 15 November 1968, dalam Vital Speeches of the Day (hlm. 6). Dalam pidato ini dia mengatakan sebagian: "Ada pengakuan di luar negeri bahwa kita dalam banyak hal adalah negara seksis. Seksisme menilai orang berdasarkan jenis kelamin mereka ketika seks tidak menjadi masalah. Seksisme dimaksudkan untuk berirama dengan rasisme."▼
Namun, banyak dari kalangan perempuan sering kali saling mengintimidasi, bahkan saling menyakiti antarperempuan. Padahal semestinya, sesama perempuan harus saling merangkul dan saling memotivasi antarperempuan.
Seksisme dapat didefinisikan sebagai ideologi berdasarkan keyakinan bahwa satu jenis kelamin lebih unggul dari yang lain.<ref>{{Cite web|title=Sociology : a brief introduction {{!}} WorldCat.org|url=https://www.worldcat.org/title/243941681|website=www.worldcat.org|language=en|access-date=2023-03-25}}</ref><ref>T., Schaefer, Richard (2011). ''[https://www.worldcat.org/title/663953971 Sociology in modules]''. New York, NY: McGraw-Hill. p. 525. ISBN <bdi>9780078026775</bdi>. OCLC 663953971</ref><ref>J., Macionis, John (2010). ''Sociology'' (13th ed.). Upper Saddle River, N.J.: Pearson Education. p. 330. [https://www.worldcat.org/title/468109511 ISBN <bdi>9780205749898</bdi>. OCLC 468109511]</ref> Ini adalah diskriminasi, prasangka, atau stereotip berdasarkan jenis kelamin, dan paling sering diungkapkan kepada perempuan dan anak perempuan.<ref>"Sexism". ''New Oxford American Dictionary'' (3 ed.). [[:en:Oxford_University_Press|Oxford University Press]]. 2010. ISBN <bdi>9780199891535</bdi>.</ref>▼
▲
▲
▲Seksisme
Psikolog Mary Crawford dan Rhoda Unger juga mendefinisikan seksisme sebagai prasangka yang dipegang oleh individu yang berpaku pada sikap dan nilai negatif tentang perempuan sebagai sebuah kelompok. Peter Glick dan Susan Fiske memberikan istilah seksisme ambivalen untuk menggambarkan bagaimana stereotip tentang perempuan dapat menjadi positif dan negatif, kelompok individu yang berpegang pada stereotip dalam seksisme yang baik dan seksisme yang buruk.<ref>E.), Crawford, Mary (Mary (2004). ''Women and gender : a feminist psychology''. Unger, Rhoda Kesler. (4th ed.). Boston: McGraw-Hill. pp. 59–60. [https://www.worldcat.org/title/52706293 ISBN <bdi>978-0072821079</bdi>. OCLC 52706293]</ref>
Pengarang feminis bell hooks mendefinisikan seksisme sebagai sistem penindasan yang merugikan perempuan.<ref>Hooks, Bell (2000). ''Feminist theory : from margin to center'' (2nd ed.). London: Pluto. p. 48. [https://www.worldcat.org/title/45502856 ISBN <bdi>978-0745316642</bdi>. OCLC 45502856]</ref> Filsuf feminis Marilyn Frye mendefinisikan seksisme sebagai "kompleks sikap-konseptual-kognitif-orientasional" dari supremasi laki-laki, chauvinisme laki-laki, dan misogini.<ref>{{Cite book|last=Frye|first=Marilyn|date=1983|url=http://archive.org/details/politicsofrealit00frye|title=The politics of reality : essays in feminist theory|publisher=Trumansburg, N.Y. : Crossing Press|isbn=978-0-89594-100-8|others=Internet Archive}}</ref>
Filsuf Kate Manne mendefinisikan seksisme sebagai salah satu cabang dari tatanan patriarkal. Menurutnya, seksisme merasionalisasi dan membenarkan norma-norma [[patriarki]], berbeda dengan misogini, cabang yang mengatur dan menegakkan norma-norma patriarki. Seksisme sering mencoba untuk membuat peraturan sosial patriarkal terlihat wajar, baik, atau tak terelakkan sehingga tampaknya tidak ada alasan untuk menolaknya.
== Stereotip gender ==
Stereotip gender adalah kepercayaan yang dianut secara luas tentang karakteristik dan perilaku perempuan dan laki-laki.<ref>Manstead, A. S. R.; Hewstone, Miles; et al. ''The Blackwell Encyclopedia of Social Psychology''. Oxford, UK; Cambridge, Mass., USA: Blackwell, 1999, 1995, pp. 256–57, <nowiki>ISBN 978-0-631-22774-8</nowiki>.</ref> Studi empiris telah menemukan kepercayaan budaya yang dimiliki secara luas bahwa laki-laki lebih dihargai secara sosial dan lebih kompeten daripada perempuan dalam sejumlah kegiatan.<ref>Wagner, David G.; Berger, Joseph (1997). "Gender and Interpersonal Task Behaviors: Status Expectation Accounts". [[:en:Sociological_Perspectives|''Sociological Perspectives''.]] '''40''' (1): 1–32. doi:10.2307/1389491. JSTOR 1389491. S2CID 147319093</ref><ref>Williams, John E. and Deborah L. Best. ''Measuring Sex Stereotypes: A Multinational Study''. Newbury Park, CA: Sage, 1990, <nowiki>ISBN 978-0-8039-3815-1</nowiki>.</ref>
Dustin B. Thoman dan lainnya melalui percobaan yang membandingkan hasil matematika perempuan di bawah dua komponen stereotip matematika-gender yang berbeda, yaitu kemampuan matematika dan upaya matematika. Mereka menemukan bahwa kinerja matematika perempuan lebih mungkin dipengaruhi oleh stereotip kemampuan negatif, yang dipengaruhi oleh keyakinan sosiokultural di [[Amerika Serikat]], daripada komponen upaya. Jadi, hasil dari eksperimen ini dan keyakinan sosiokultural di Amerika Serikat, Thoman dan yang lainnya menyimpulkan bahwa akademik individu dapat dipengaruhi oleh komponen stereotip matematika gender yang dipengaruhi oleh keyakinan sosiokultural.<ref>Thoman, Dustin B.; White, Paul H.; Yamawaki, Niwako; Koishi, Hirofumi (2008). "Variations of Gender–math Stereotype Content Affect Women's Vulnerability to Stereotype Threat". ''[[:en:Sex_Roles_(journal)|Sex Roles]]''. '''58''' (9–10): 702–12. doi:10.1007/s11199-008-9390-x. S2CID 144788626</ref>
== Menurut bahasa ==
Menurut bahasa, seksisme terjadi ketika merendahkan seseorang dari jenis kelamin tertentu.<ref name=":2">[http://online.santarosa.edu/presentation/page/?37061 "Sexism in Language"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200317080316/https://web.archive.org/web/20150904020005/http://online.santarosa.edu/presentation/page/?37061 |date=2020-03-17 }}. Online.santarosa.edu. December 23, 2014. Archived from the original on September 4, 2015. Retrieved March 31, 2015.</ref> Bahasa seksis, umumnya, mempromosikan superioritas laki-laki. Dalam bahasa, seksisme memengaruhi kesadaran, persepsi tentang realitas, penyandian dan transmisi makna budaya dan sosialisasi.<ref name=":2" /> Para peneliti telah menunjuk pada aturan semantik yang beroperasi dalam bahasa laki-laki sebagai norma.<ref name=":3">{{Cite web|title=Man Made Language by Dale Spender|url=https://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/works/ot/spender.htm|website=www.marxists.org|access-date=2023-03-25}}</ref> Hal ini menghasilkan seksisme karena laki-laki menjadi standar dan mereka yang bukan laki-laki diturunkan ke kelas bawah.<ref name=":3" /> Seksisme dalam bahasa dianggap sebagai bentuk seksisme tidak langsung karena tidak selalu terbuka.<ref name=":1" />
== Referensi ==
Baris 27 ⟶ 47:
* [http://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=IweHT1iPB7oC&oi=fnd&pg=PA11&sig=FnkbnkLvgnvE_TCrv9gIxqCbvIg&dq=sexism+hate+crimes#PPA207,M1 Hate Crimes: Criminal Law & Identity Politics]
* [http://journalofpoverty.org/JOPABS/JOPABS1.HTM When It Happens To Men] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070704031311/http://journalofpoverty.org/JOPABS/JOPABS1.HTM |date=2007-07-04 }}
* [http://www.ericdigests.org/pre-9218/gender.htm Gender Bias and Fairness. ERIC Digest.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220527002344/https://www.ericdigests.org/pre-9218/gender.htm |date=2022-05-27 }}
* A law lecture in mp3 format ([http://www.lifeofalawstudent.com/article.php?story=conlawi38 part 1], [http://www.lifeofalawstudent.com/article.php?story=conlawi39 part 2], and [http://www.lifeofalawstudent.com/article.php?story=conlawi40 part 3]) on gender discrimination and U.S. constitutional law
* [http://finduslaw.com/equal_pay_act_of_1963_epa_29_u_s_code_chapter_8_206_d Equal Pay Act - Actual Text]
|