Republik Lanfang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
{{Tionghoa Indonesia}} |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 4 suntingan oleh 96.9.95.50 (bicara) ke revisi terakhir oleh Besitungkir(✨) Tag: Pembatalan |
||
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox former country
| native_name = Republik Lanfang<br>蘭芳共和國<br>Lánfāng Gònghéguó
Baris 64:
| symbol = <!--- Link target under symbol image. Default: Coat of arms of {{{common_name}}} --->
| symbol_type = <!--- Displayed text for link under symbol. Default "Coat of arms" --->
| image_map = Kongsi map.png
| image_map_alt =
| image_map_caption =
Baris 142:
* {{negara|Malaysia}} [[Malaysia]]
}}
'''Kongsie Langfong'''/<ref name="Almanak 34"/> '''Republik Lanfang''' ([[Hanzi tradisional]]: {{lang|zh-Hant|蘭芳共和國}}, [[Hanyu Pinyin]]: Lánfāng Gònghéguó, [[Pha̍k-fa-sṳ]]: Làn-fông Khiung-fò-koet) adalah nama sebuah
Para sultan di [[Kalimantan Barat]] mendatangkan buruh yang berasal dari [[Tiongkok]] pada abad ke-18 untuk bekerja dalam pertambangan [[emas]] dan [[timah]]. Di antaranya terdapat sejumlah ikatan usaha (kongsi) yang menikmati otonomi politik dan Lanfang dikenal oleh sejarah berdasarkan tulisan oleh Yap-Yoen Siong, menantu Kapitan terakhir kongsi Lanfang, yang diterjemahkan ke dalam bahasa [[Belanda]] pada tahun 1885.<ref>{{Citation | surname=Groot | given=J.J.M. | title=Het Kongsiwezen van Borneo: eene verhandeling over den grondslag en den aard der chineesche politieke vereenigingen in de koloniën | publisher=M. Nijhof | place=The Hague | year=1885}}.</ref>
Baris 158:
== Kedatangan Lo Fang Pak ==
{{noref}}
[[Lo Fang Pak]] (1738-1795) mulai bertualang pada usia 34 tahun. Dia merantau ke [[Kalimantan Barat]] saat ramainya orang mencari emas (Gold Rush), dengan menyusuri Han Jiang menuju Shantao, sepanjang pesisir [[Vietnam]], dan akhirnya berlabuh di Kalimantan Barat (Wilayah [[Kesultanan Sambas]]) pada usia sekitar 36 tahun yaitu pada sekitar tahun 1774 M.
Baris 187 ⟶ 188:
Sejak saat itu hubungan Lo Fong Pak (Kongsi Lan Fong) dengan Sultan Pontianak menjadi semakin kuat dan dekat sehingga kemudian Lo Fong Pak (Kongsi Lan Fong) diberikan kewenangan yang lebih luas lagi (semacam daerah otonomi khusus) namun tetap berada dibawah naungan [[Kesultanan Pontianak]]. Peristiwa ini terjadi ketika usia Lo Fong Pak mencapai usia 55 tahun yaitu pada sekitar tahun 1793 M.
Cara Pemilihan Ketua Kongsi Lan Fan saat itu menurut pemahaman zaman sekarang ini adalah sangat demokratis yaitu Ketua Kongsi dipilih melalui pemilihan umum oleh seluruh warga Kongsi. Karena cara pemilihan ini sehingga oleh sebagian orang yang menterjemahkan tulisan Yap Siong Yoen (anak tiri dari Kapitan Kongsi Lan Fang yang terakhir)dan tulisan J.J. Groot (sejarawan Belanda)
Status Republik Lanfang memang seperti negara yang berdiri di dalam wilayah negara lain. Namun, republik pertama di Nusantara ini memperoleh kewenangan yang sangat luas untuk mengelola wilayah dan rakyatnya sendiri. Pemerintah Republik Lanfang hanya harus membayar upeti bulanan kepada dua Kesultanan Pontianak dan Sambas. Republik Lanfang juga mendapat pengakuan dari Dinasti Qing di Cina dan secara rutin mengirimkan upeti ke negeri asal mereka itu.
Lo Fang Pak kemudian terpilih kembali melalui sistem pemilihan umum untuk menjabat sebagai Ketua Daerah Otonomi Kongsi Lan Fong, dan diberi gelar dalam bahasa Mandarin "Ta Tang Chung Chang" atau Kepala Daerah Otonomi. Peraturan Kongsi Lan Fong menyebutkan bahwa posisi Ketua dan Wakil Ketua Kongsi Lan Fong harus dijabat oleh orang yang berbahasa Hakka.
Baris 275 ⟶ 278:
{{Hakka}}
{{Tionghoa Indonesia}}
[[Kategori:Pendirian tahun 1777]]
[[Kategori:Pembubaran tahun 1884]]
Baris 283 ⟶ 287:
[[Kategori:Negara]]
[[Kategori:Kalimantan Barat]]
[[Kategori:Negara prakolonial di Indonesia]]
|