Sunan Muria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Avamauza (bicara | kontrib)
Silsilah selalu diperdebatkan, melindungi halaman
 
(66 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{vlindungi}}
{{Infobox religious biography
|{{Infobox religious biography|honorific-prefix =As-Syaikh|name=Umar Said <br>
| name =( Sunan Muria )
| image= Sunan Muria =BW.png
| alt =
| caption= Ilustrasi Lukisan Sunan =Muria
|religion=[[Islam]]|denomination=[[Sunni]]|known_for=[[Wali Songo]]|birth_name=1450|birth_date=|death_date=|death_place=|children={{unbulleted list
| religion = [[Islam]]
|[[Syech Jangkung]]
| denomination = Sunni
|[[Sunan Nyamplungan]]
| known_for = Wali Sanga
| birth_name = Raden 'UmarAyu SaidNasiki
|Pangeran Santri <br>([[Sunan Kadilangu]])
| birth_date =
|Pangeran Jogodipo
| birth_place =
}}|father=Said <br>([[Sunan Kalijaga]])|mother=Dewi Saroh binti [[Maulana Ishaq]]|spouse={{unbulleted list
| death_date =
|Dewi Sujinah binti [[Sunan Ngudung]]
| death_place =
|Dewi Roroyono binti [[Nyai Ageng Ngerang|Sunan Ngerang]]
| father = [[Utsman Haji]]
}}|predecessor=[[Sunan Kalijaga]]|successor=[[Panembahan Pekaos]]}}
| mother = Dewi Saroh
 
| spouse = {{unbulleted list
'''Sunan Muria''' adalah Ulama yang termasuk dalam anggota dewan [[Wali Songo]]. Nama lahirnya adalah '''Umar Said'''. Ia adalah putra [[Sunan Kalijaga]] dan Dewi Saroh binti [[Maulana Ishaq]].<ref>{{Cite web|last=Nahdliyin|first=Suara|date=2019-01-07|title=Menelusuri Jati Diri dan Jejak Dakwah Sunan Muria|url=http://suaranahdliyin.com/menelusuri-jati-diri-dan-jejak-dakwah-sunan-muria-8507|website=Suara Nahdliyin|language=en-US|access-date=2022-04-29}}</ref><ref>{{Citation|title=Wisata Religi Pulau Mandalika. Ziarah ke makam Sunan Ngudung dan Adipati Patak Warak.|url=https://www.youtube.com/watch?v=ispwM7C5A5U|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref>
|Dewi Sujinah
|Dewi Roroyono
}}
}}
'''Sunan Muria''', lahir dengan nama '''Raden 'Umar Said''', adalah tokoh [[Walisanga]], putra dari Senopati Sunan Mandalika ([[Utsman Haji]]) dengan Dewi Saroh, putri [[Syekh Maulana Ishaq]], Dewi Saroh juga keturunan trah [[Sultan Malikussaleh]] [[Kesultanan Samudera Pasai]] dari jalur ibu [[Sultanah]] [[Pasai]].<ref>{{Cite web|last=Nahdliyin|first=Suara|date=2019-01-07|title=Menelusuri Jati Diri dan Jejak Dakwah Sunan Muria|url=http://suaranahdliyin.com/menelusuri-jati-diri-dan-jejak-dakwah-sunan-muria-8507|website=Suara Nahdliyin|language=en-US|access-date=2022-04-29}}</ref><ref>{{Citation|title=Wisata Religi Pulau Mandalika. Ziarah ke makam Sunan Ngudung dan Adipati Patak Warak.|url=https://www.youtube.com/watch?v=ispwM7C5A5U|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref>
 
Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung ([[Gunung Muria]]), yang terletak di sebelah utara kota [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], tempat Sunan Muria dimakamkan. Sunan Muria wafat pada tahun 1560 M.
 
Di dalam tradisi penulisan tembang, Sunan Muria dianggap sebagai pencipta tembang-tembang cilik (sekar alit) jenis Sinom dan Kinanthi.
Sunan Muria menikah dengan putri [[Sunan Ampel]], adik dari [[Sunan Kudus]] dan Sunan Muria menikah dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]].<ref>{{Citation|title=Silsilah Sunan Kudus {{!}} Habib Luthfi bin Yahya|url=https://www.youtube.com/watch?v=hGxr4oUUy2c|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref> Sunan Muria menikah dengan dewi sujinah dikaruniai seorang anak bernama Raden Saridin,[[Syech Jangkung]]/Waliyullah Sunan Landoh.
 
Sunan Muria menjalankan dakwah melalui pendekatan budaya. Dalam seni pewayangan, misal, Sunan Muria diketahui suka menggelar sejumlah lakon carangan pertunjukan wayang gubahan Sunan Kalijaga, seperti : Dewa Ruci, Dewa Srani, Jamus Kalimasada, Begawan Ciptaning, Semar Ambarang Jantur, dan sebagainya.
Sedangkan, pernikahan Sunan Muria dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]] dikaruniai tiga orang anak sunan nyamplungan, raden ayu nasiki,pangeran santri, Salah satu putra Sunan Muria yang terkenal ialah (Panembahan Pangulu) Pangeran Jogodipo , yang makamnya berada satu kompleks di Colo.
 
Melalui media pertunjukan wayang, Sunan Muria memberikan penerangan-penerangan kepada masyarakat tentang berbagai hal dalam kaitan dengan tauhid. Dengan pendekatan lewat pertunjukan wayang, tembang-tembang, tradisi-tradisi
Sunan Muria bin Raden Utsman Haji bin As-Sayyid Ali Al-Murtadha kakak kandung Sunan Ampel.
lama, dan praktik-praktik keagamaan lama yang sudah diislamkan, Sunan
Muria berhasil mengembangkan dakwah Islam di daerah Jepara, Tayu, Juwana, bahkan sekitar Kudus.
 
Sumber versi catatan sejarah menyebutkan asal usul Sunan Muria sebagai anak kandung dari sunan ngudung/sunan mandalika sangat tidak sesuai karena bukti kebenaran otentik dewi sujinah istri sunan muria adalah putri dari [[Sunan Ngudung|Sunan Ngudung "Raden Usman Haji"]] bin [[Raden Santri Gresik|As-Sayyid Ali Murtadho Sunan Gisik]] kakak sunan ampel
== Silsilah ==
Raden Umar Said atau Sunan Muria dari Rangkainya sebagai berikut :
 
== Rekam Jejak ==
(1) Nabi [[Muhammad]] Rasulullah SAW
=== Menjadi Murid sekaligus menantu Sunan Ngerang ===
Selama berguru kepada Sunan Ngerang, dikisahkan bahwa suatu saat
Sunan Ngerang mengadakan syukuran untuk putrinya, Dewi Roroyono yang
usianya genap dua puluh tahun.
 
Para murid seperti Sunan Muria, Sunan
(2) Sayyidah [[Fatimah az-Zahra]] (RHA)
Kudus, Adipati Pathak Warak dari Mandalika Jepara, Kapa dan adiknya, Gentiri,
diundang untuk hadir.
 
Ketika Dewi Roroyono dan adiknya, Roro Pujiwati,
(3) Al Imam Al [[Husain bin Ali]] As Syahid (RA)
keluar menghidangkan makanan dan minuman, hati Adipati Pathak Warak
terpesona oleh kecantikan putri gurunya itu. Ia memandang Dewi Roroyono
dengan mata tidak berkedip.
 
Putri Sunan Ngerang itu telah membuat Adipati Pathak Warak tergila-gila dan melakukan tindakan tidak pantas terhadap putri
(4) Al Imam ([[Ali bin Husain]]) Ali Zainal Abidin
gurunya itu. Bahkan, pada malam hari, Dewi Roroyono dibawa lari ke Mandalika.
 
Sewaktu Sunan Ngerang mengetahui bahwa putrinya diculik oleh
(5) Al Imam [[Muhammad al-Baqir]]
Pathak Warak, ia berikrar akan menikahkan putrinya itu dengan siapa saja
yang berhasil membawanya kembali.
 
Setelah melalui berbagai rintangan yang berat termasuk melumpuhkan Adipati Pathak Warak, membinasakan Kapa
(6) Al Imam [[Ja'far ash-Shadiq]]
dan Gentiri yang berkhianat.
 
Raden Umar Said berhasil membawa kembali
(7) Al Imam [[Ali al-Uraidhi]]
Dewi Roroyono. Lalu Sunan Ngerang menjodohkan putrinya, Dewi Roroyono,
dengan Raden Umar Said (Sunan Muria).
 
=== Pernikahan ===
(8) Al Imam [[Muhammad an-Naqib]]
Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah putri [[Sunan Ngudung]], adik dari [[Sunan Kudus]] dan Sunan Muria menikah dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]].<ref>{{Citation|title=Silsilah Sunan Kudus {{!}} Habib Luthfi bin Yahya|url=https://www.youtube.com/watch?v=hGxr4oUUy2c|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref> Sunan Muria menikah dengan dewi sujinah dikaruniai seorang anak bernama [[Syech Jangkung]].
 
Sedangkan, pernikahan Sunan Muria dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]] dikaruniai tiga orang anak, yaitu :
(9) Al Imam [[Isa ar-Rumi]]
# [[Sunan Nyamplungan]]
# Raden Ayu Nasiki
# Pangeran Santri ([[Sunan Kadilangu]]).
 
Selain itu adapula putra Sunan Muria yang terkenal ialah (Panembahan Pangulu) Pangeran Jogodipo, yang makamnya berada satu kompleks di Colo.
(10) Al Imam [[Ahmad al-Muhajir]]
 
== Pemakaman ==
(11) As Sayyid [[Ubaidillah bin Ahmad]]
Kompleks Makam Sunan Muria berada di Bukit Muria yang terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah dan berada pada ketinggian lebih dari 1600 meter di atas permukaan laut.
 
== Referensi ==
(12) As sayyid [[Alawi bin Ubaidillah]] Alawi Awwal
=== Kutipan ===
 
(13) As Sayyid Muhammad Shahibus Shaumah
 
(14) As Sayyid Alawi Ats Tsani
 
(15) As Sayyid [[Ali Khali' Qasam]]
 
(16) As Sayyid [[Muhammad Shahib Mirbath]]
 
(17) As Sayyid Alawi Ammil Faqih
 
(18) As Sayyid [[Abdul Malik bin Alwi]] [[Azmatkhan]]
 
(19) As Sayyid Amir Khan Abdullah
 
(20) As Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin
 
(21) As Sayyid Husain [[Jamaluddin al-Husaini]]
 
(22) As Sayyid Ali al-Murthadha
 
(23) Utsman Haji
 
(24) Raden Umar Said (Sunan Muria)
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
==Daftar= pustakaPustaka ===
# Agus Sunyoto, ''Atlas Walisongo,'' Depok: Pustaka Iman, 2016, Halaman 305.
 
# [https://mustafit.blogspot.com/2018/07/ziarah-makam-sunan-muria-raden-umar-said.html Ziarah Sunan Muria]
== Pranala luar ==
# [https://www.fokussemarang.com/ FokusSemarang.com]
{{Walisongo}}