Martinik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menghapus Flag_of_Martinique_(Local).svg karena telah dihapus dari Commons oleh Yann; alasan: per c:COM:NETCOPYVIO. |
||
(15 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|common_name = Martinik
|image_flag = Flag-of-Martinique.svg
|image_coat =
|symbol_type = [[Lambang Martinik|Lambang]]
|image_map =
Baris 76:
|footnotes =
}}<noinclude>
==Etimologi==
Diperkirakan bahwa Martinik adalah korupsi dari nama [[Taíno]] untuk pulau tersebut (Madiana/Madinina, yang berarti 'pulau bunga', atau Matinino, 'pulau wanita'), seperti yang disampaikan kepada [[Christopher Columbus]] ketika ia mengunjungi pulau tersebut pada tahun 1502. Menurut sejarawan Sydney Daney, pulau itu disebut Jouanacaëra atau Wanakaera oleh orang Karib, yang artinya 'pulau iguana'.
==Sejarah==
[[Christopher Columbus]] mengunjungi pulau ini pada tahun [[1502]]. Orang-Orang Prancis mulai bermukim di Martinik pada [[1635]].
Pada tahun 1946, [[Majelis Nasional Prancis]] memutuskan dengan suara bulat untuk mengubah koloni tersebut menjadi [[Departemen seberang laut Prancis|Departemen Seberang Laut Prancis]]. Sementara itu, periode pascaperang menyaksikan peningkatan kampanye untuk kemerdekaan penuh; pendukung penting dari ini adalah penulis [[Aimé Césaire]], yang mendirikan [[Partai Progresif Martinik]] pada 1950-an.
Ketegangan memuncak pada bulan Desember 1959 ketika kerusuhan pecah setelah perselisihan rasial antara dua pengendara, yang mengakibatkan tiga kematian. Pada tahun 1962, sebagai akibat dari perselihan rasial tersebut terjadi perubahan global melawan kolonialisme, OJAM (Organisasi de la jeunesse anticolonialiste de la Martinique atau [[Bahasa Indonesia|bahasa indonesia]]: Organisasi pemuda antikolonialis Martinik
Pada tahun 2009, Martinik dikejutkan oleh aksi pemogokan nasional umum Karibia Prancis. Sebelum hal itu terjadi, awalnya permasalahan tersebut berfokus pada masalah biaya hidup tinggi yang pada akhirnya gerakan ini segera mengambil dimensi rasial saat para pemogok menantang dominasi ekonomi berkelanjutan dari [[Béké]] atau keturunan pemukim Eropa Prancis. Presiden [[Nicolas Sarkozy]] kemudian mengunjungi pulau itu dan menjanjikan reformasi ekonomi di pulau tersebut. Sedangkan untuk mengesampingkan kemerdekaan penuh yang menurutnya tidak diinginkan baik oleh Prancis maupun oleh Martinik, Sarkozy menawarkan Martiniquan
Pada 2 Februari 2023, Martinik mengadopsi bendera aktivis kemerdekaannya yang melambangkan tiga warna [[Pan-Afrikanisme]].
|