Net1 Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(47 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
| trading_name = Net1 Indonesia
| company_type = [[Perusahaan swasta|Privat]]
| former_name = PT Mobile Selular Indonesia (1995-2003)<br>PT Mandara Selular Indonesia (2003-2006)<br>PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (2006-2021)
| foundation = 30 November 1995
| defunct = 1 Desember 2021
| fate = Izin frekuensi dicabut oleh [[Kemenkominfo]]
| location = [[Sampoerna Strategic Square]], [[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Jl. Jend. Sudirman]] No. 45-46<br>[[Jakarta]], [[Indonesia]]
Baris 13:
| products = [[4G]] [[LTE]] 450 MHz (Band 31) (2017-2021)<br>[[CDMA2000]] (2004-2017)<br>[[Nordic Mobile Telephone|NMT]] (1996-2006)
| brands = Mobisel (1996-2004)<br>Neo_n (2004-2006)<br>Ceria (2006-2017)<br>Net1 Indonesia (2017-2021)
| parent = Rajasa Hazanah Perkasa (1996-2005)<br> [[Telkom Indonesia|Telkom]] (1996-2006)<br>Inquam Ltd (2001-2005)<br>[[Sampoerna Strategic Group]] (2005-
| homepage = [https://www.net1.co.id www.net1.co.id]
}}
Baris 21:
==Sejarah==
===
PT Net Satu Indonesia awalnya didirikan dengan nama '''PT Mobile Selular Indonesia''', atau disingkat '''Mobisel'''. Perusahaan ini resmi berdiri pada 30 November 1995,<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554906000869/u92750e20vf.htm Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk.]</ref> dan pada saat itu dimiliki secara [[perusahaan patungan|patungan]] oleh PT Rajasa Hazanah Perkasa (milik [[Hutomo Mandala Putra]], [[Sigit Harjojudanto]], International Wireless Communications Holdings Inc. dan [[Bell Atlantic]])<ref>[https://books.google.co.id/books?id=rGVoDwAAQBAJ&pg=PA262&dq=Rajasa+Hazanah+Perkasa+bell&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi90qWg9LnuAhXI8XMBHbLnAvQQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Rajasa%20Hazanah%20Perkasa%20bell&f=false Korupsi Kepresidenan]</ref> sebesar 70%, PT [[Telkom Indonesia|Telekomunikasi Indonesia]] 25% dan Yayasan Dana Pensiun Pegawai Telkom 5%.
Cikal bakal bisnis NMT Mobisel bermula ketika PT Rajasa (yang didirikan pada 17 Desember 1984 dan berbasis di [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan]])<ref>[https://www.lawinsider.com/contracts/5DYcav4yN7FRO7KfVnC7ge/international-wireless-communications-holdings-inc/shareholders-agreement/1996-10-01 EXHIBIT 10.13C SHAREHOLDERS AGREEMENT]</ref> mendapatkan hak pengelolaan jaringan untuk [[telepon mobil]] (istilah resminya STKB-C, Sistem Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor Cellular)<ref name=limapu>[https://books.google.co.id/books?id=D7gVAQAAMAAJ&pg=PA119&dq=ELEKTRINDONUSANTARA+AMPS&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjNzu6v4LjuAhVo63MBHYsxBqYQ6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=STKB-C&f=false 50 tahun peranan pos & telekomunikasi]</ref> pada akhir 1985. Dalam proyek bernilai Rp 44,8 miliar tersebut, PT Rajasa menargetkan akan membangun jaringan berkapasitas 10.000 sambungan untuk wilayah [[Jakarta]]-[[Bandung]]<ref name=limapu/> dengan menggunakan teknologi [[Ericsson]] mulai awal 1986. Perusahaan [[Swedia]] tersebut dipilih karena dianggap memiliki pengalaman mengelola sistem sejenis di [[Eropa Barat]].<ref name=tmp1>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=4RUUAQAAMAAJ&dq=harga+...+Untuk+satu+SS+%2C+Sinar+tenggelam+dalam+1988&focus=searchwithinvolume&q=rajasa Tempo, Volume 18]</ref> Adapun keterlibatan PT Rajasa merupakan penunjukan langsung dari pemerintah (tidak di[[tender]]kan), dikarenakan perusahaan ini telah memiliki rekanan perwakilan Ericsson di Indonesia bernama PT Erindo Utama,<ref name=tmp1/> dan diharapkan bisa memberikan layanan yang lebih baik di tengah keterbatasan Perumtel.<Ref name=profile>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=pWgWAQAAMAAJ&dq=Namun+%2C+jika+pengadaan+telepon+mobil+dibebankan+hanya+kepada+Perum+Telekomunikasi+%28+Perumtel+%29+%2C+maka+Perumtel+akan+...&focus=searchwithinvolume&q=PERUMTEL Profile of 100 Top Industries & Managers in Indonesia]</ref>
Layanan STKB-C PT Rajasa kemudian diluncurkan pada Mei 1986,<ref>[https://documents1.worldbank.org/curated/pt/975711468050357151/text/multi-page.txt Document of...]</ref> bekerjasama dengan Perumtel selama 6 tahun dengan investasi mencapai Rp 60-100 miliar.<Ref name=imgur/><Ref name=temp7>[https://books.google.co.id/books?id=QorpAAAAMAAJ&q=PT+Rajasa+menanamkan&dq=PT+Rajasa+menanamkan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiq66HOtoH-AhWF9zgGHflcApQQ6AF6BAgDEAI Warta ekonomi: majalah berita ekonomi & bisnis, Volume 1,Masalah 18-26]</ref> PT Rajasa akan mengoperasikan jaringan dan menjual pesawat telepon NMT, sedangkan Perumtel berfokus pada administrasi penggunanya.<ref name=tmp2>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=2vwnAAAAMAAJ&dq=PT+RHP+pulsa&focus=searchwithinvolume&q=rhp Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 2,Masalah 40-52]</ref> Adapun pengoperasian jaringan seluler kerjasama keduanya merupakan yang pertama di Indonesia, sehingga bisa dianggap sebagai salah satu pionir komunikasi seluler di Tanah Air.<ref name="books.google.co.id3">[https://books.google.co.id/books?id=NvjZDwAAQBAJ&pg=PT221&dq=mobisel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjY7OSo57nuAhXIXSsKHQOGBr4Q6AEwA3oECAYQAg#v=onepage&q=mobisel&f=false Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ]</ref> Meskipun sempat menjual 3.500 unit telepon mobil di tahun peluncurannya, kenaikan harga perangkat membuat kinerja PT Rajasa mulai terhambat. Di tahun 1988, total penjualan pesawat telepon (yang menjadi pendapatan utamanya) hanya sebesar 5.000, jauh dari target 10.000 dalam waktu tiga tahun.<ref name=tmp1/> Masalah tersebut membuat PT Rajasa melobi pemerintah agar Perumtel mem[[bagi hasil]] pengelolaan jaringan NMT-nya, yang akan digunakan untuk men[[subsidi]] harga perangkat. Lewat keputusan [[Daftar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia|Menparpostel]], akhirnya ditetapkan bahwa 56% pendapatan pemakaian telepon oleh pelanggan akan diberikan kepada PT Rajasa, sedangkan 44% sisanya untuk Perumtel.<Ref name=imgur>[https://imgur.com/h9L1w8n TELEPON MOBIL MENJUAL GENGSI ANDA]</ref>
Untuk membantu kinerjanya, perusahaan ini berusaha meningkatkan sistemnya menjadi NMT-450i dan NMT-470i<ref name="books.google.co.id">[https://books.google.co.id/books?id=vZ61AAAAIAAJ&q=mobisel+nmt+470&dq=mobisel+nmt+470&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj0ku-P9bnuAhWab30KHey6ADUQ6AEwAHoECAQQAg Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref> dan juga berusaha menarik [[investor]] strategis dari perusahaan [[Eropa]] pada Agustus 1997.<ref name="jawawa.id"/> Tercatat, pada 1997 pengguna Mobisel mencapai 29.000, yang kemudian menurun drastis akibat [[Krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997-1998]] dan persaingan yang hebat dari operator [[GSM]]. Seiring dengan masalah tersebut, kebetulan Mobisel juga mengalami perubahan kepemilikan, dimana pada 2001 perusahaan ini diakuisisi oleh Inquam Ltd., sebuah perusahaan yang dimiliki oleh [[Qualcomm]]. Rencananya, Mobisel akan mengonversi sistem jaringannya menjadi [[CDMA]], namun tetap menggunakan frekuensi 450 MHz.<ref name="AsiaCom Yearbook">[https://books.google.co.id/books?id=bYGyAAAAIAAJ&q=mobisel+inquam&dq=mobisel+inquam&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjb5o__9bnuAhUimeYKHXOGAQgQ6AEwAHoECAAQAg AsiaCom Yearbook]</ref> Kemudian Mobisel mengalami perubahan pemilik kembali seiring dengan konversi hutang menjadi saham pada Juli 2003 dan Januari 2004, sehingga menjadi dimiliki oleh beberapa pihak, yang terdiri dari pemilik lama (Telkom, YDPP, PT Rajasa dan Inquam) ditambah Brighton Corp Inc., Sojitz Corp., Deltona Satya Dinamika, Pilar Datatel Mediatama, [[Jan Darmadi]] Investindo dan Property Java.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=MrQVAQAAMAAJ&q=Satya+Dinamika+,+Rajasa+Hasanah+Perkasa+,+Pilar+Datatel+Mediatama+,+Telkom+Pension+Fund+,+Jan+Darmadi+Investindo+,+Inquam+Ltd+Indonesia+and+Prorperty+Java+.&dq=Satya+Dinamika+,+Rajasa+Hasanah+Perkasa+,+Pilar+Datatel+Mediatama+,+Telkom+Pension+Fund+,+Jan+Darmadi+Investindo+,+Inquam+Ltd+Indonesia+and+Prorperty+Java+.&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwioq8CE9rnuAhWX9nMBHRtYBm4Q6AEwAHoECAAQAg Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 387-394]</ref><ref>[https://investegate.co.uk/telekomunikasi-indsa--tkid-/rns/annual-report---accounts-p2/200505061319249709L/ Annual Report & Accounts P2]</ref>▼
Kinerja PT Rajasa mulai menggeliat pasca keputusan tersebut, dengan berusaha memasarkan produknya dibawah merek '''Era Mobitel'''.<ref name=eksi>[https://books.google.co.id/books?id=xFPpAAAAMAAJ&q=era+Mobitel&dq=era+Mobitel&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjPmvi_yID-AhX07DgGHaKiCpoQ6AF6BAgHEAI Eksekutif, Masalah 179-182]</ref> Kelebihan yang ditawarkan, seperti adanya teknologi canggih ''automatic tuned duplex filter'', ''workshop'' khusus [[layanan purna jual]], maupun tenaga yang ahli.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=xsoTAQAAMAAJ&q=rajasa+hazanah&dq=rajasa+hazanah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi5yp6Y3PjuAhXVjOYKHYK5CKs4HhDoATACegQIBxAC Jakarta Jakarta]</ref> Dari awalnya untuk telepon mobil, belakangan juga dipasarkan untuk telepon seluler, dan merek-merek yang dijualnya bertambah, meliputi Ericsson, Dancall dan [[Philips]].<Ref name=profile/> Di tahun 1990, Rajasa berhasil meraih 10.000 pengguna, yang artinya sudah memenuhi kapasitas jaringan.<Ref name=temp7/> Ekspansi kemudian mulai dilakukan, seperti membangun jaringan baru berkapasitas 15.000-30.000 sambungan<ref name=limapu/> yang ditargetkan akan menjadi 60.000 dalam 3 tahap,<ref name=eksi/> serta memperluas cakupan jaringan ke [[Bali]], [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]].<ref name="books.google.co.id11">[https://books.google.co.id/books?id=bZ-1AAAAIAAJ&q=Rajasa+Hazanah+Perkasa+1986&dq=Rajasa+Hazanah+Perkasa+1986&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj3saeL67nuAhWG5nMBHT50DdUQ6AEwAnoECAQQAg Yearbook of asia-pacific telecommunications]</ref> Dalam periode yang sama, perusahaan yang awalnya dimiliki oleh keluarga [[Achmad Tahir]] ini<ref>[https://jawawa.id/newsitem/telkom-prepares-two-join-ventures-1447893297 JP/Telkom prepares two join ventures]</ref><ReF>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=QYrpAAAAMAAJ&dq=Rajasa+Hazanah+Tahir&focus=searchwithinvolume&q=Rajasa+ Warta ekonomi: majalah berita ekonomi & bisnis, Volume 1,Masalah 9-17]</ref> dilepas kepada PT Panutan Duta dan PT Bina Reksa Perdana,<ref name=eksi/> perusahaan milik Sigit dan Tommy Soeharto.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=rQcoAAAAMAAJ&dq=era+mobitel+1987&focus=searchwithinvolume&q=MOBITEL Far Eastern Economic Review, Volume 157,Masalah 27-34]</ref> Memasuki tahun 1994, tercatat pengguna layanan Era Mobitel mencapai 30.000 yang dilayani oleh 28 pemancar.<ref name=eksi/> Tidak lama kemudian, pada akhir 1995, kerjasama bagi hasil PT Rajasa-PT Telkom (d/h Perumtel) resmi berakhir, sehingga pelanggan Era Mobitel selanjutnya dialihkan ke Mobisel yang baru dibentuk.<ref name="books.google.co.id2"/> Pembentukan Mobisel sudah direncanakan sejak September 1994, tetapi baru mendapat izin pada 1995.<ref>[https://www.lawinsider.com/contracts/1vZIfsbwnem9SyPk59VQAn/international-wireless-communications-holdings-inc/cooperative-agreement/1996-10-01 COOPERATIVE AGREEMENT IN THE MATTER OF ESTABLISHMENT OF A JOINT VENTURE TO PROVIDE CELLULAR PHONE SERVICES BETWEEN PT. TELEKOMUNIKASE INDONESIA YAYASAN DANA PENSIUN PEGAWAI PT. TELKOM AND PT RAJASA HAZANAH PERKASA]</ref>
▲
===Perubahan nama dan akuisisi Sampoerna===
Pada 22 Desember 2003, Mobisel mengganti namanya menjadi '''PT Mandara
Dalam perkembangannya, di tahun 2005 pemilik saham
=== Perkembangan setelah akuisisi===
Baris 39 ⟶ 43:
</ref><ref name="id.scribd.com">[https://id.scribd.com/doc/108755045/CERIA Wireless PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Ceria]</ref><ref name="mlmsampoerna.blogspot.com">[http://mlmsampoerna.blogspot.com/2013/09/sampoerna-telekomunikasi-ceria-satria.html SAMPOERNA TELEKOMUNIKASI CERIA (SATRIA)]</ref>
Pada tahun 2012, Sampoerna Telekom sempat menarik perhatian media karena perusahaan ini mengumumkan kerjasama dengan [[Bakrie Telecom]]. Dalam rencana kerjasama keduanya lewat penandatanganan perjanjian jual beli pada 13 Maret 2012, Bakrie Telecom akan mengakuisisi 35% saham Sampoerna Telekom dari [[Sampoerna Strategic Group]] dan Polaris. Direncanakan dalam tiga tahun ke depan, persentase tersebut akan dinaikkan menjadi 100%, dan sebagai imbalannya, Sampoerna Strategic akan menjadi pemegang 6% saham Bakrie Telecom.<ref>{{Cite web |url=http://www.jangantulalit.com/bakrie-telecom-akuisisi-sampoerna-telekom/ |title=Bakrie Telecom Akuisisi Sampoerna Telekom |access-date=2021-01-26 |archive-date=2017-10-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171006040023/http://www.jangantulalit.com/bakrie-telecom-akuisisi-sampoerna-telekom |dead-url=yes }}</ref> Awalnya, rencana ini akan dilaksanakan dengan skema ''[[rights issue]]'' saham Bakrie Telecom di bursa efek yang akan diikuti oleh Sampoerna Telekom. Bahkan, direncanakan keduanya juga akan
====Transisi ke 4G LTE====
Seiring waktu, pada 2014, pihak STI dikabarkan hendak melakukan ujicoba di sistem [[4G]] [[LTE]] dan berencana bermain di ranah baru ini.<ref name="solopos.com">[https://www.solopos.com/jaringan-4g-lte-ceria-mau-ikut-jajal-4g-lte-538573 JARINGAN 4G LTE : Ceria Mau Ikut Jajal 4G LTE]</ref> Untuk membangun sistem ini, Sampoerna sebelumnya sudah bekerjasama dengan perusahaan asing bernama AINMT (Access Industries Nordic Mobile Telecom) International Holdings pada Januari 2016 dalam bentuk investasi di STI.<ref name="indotelko.com">[https://www.indotelko.com/read/1494560471/adopsi-4g-ceria-net1-indonesia Adopsi 4G, Ceria berubah menjadi Net1 Indonesia?]</ref> Namun, baru pada Februari 2017 izin untuk menggelar jaringan 4G LTE didapatkan oleh STI, dengan frekuensi yang tetap di 450 MHz, wilayah operasi tetap secara nasional dan target pasar tetap pedesaan. Awalnya, pihak STI berminat untuk meremajakan merek Ceria dalam memasarkan teknologi baru ini<ref name="lampost.co">[https://lampost.co/berita-sti-kantongi-izin-gelar-jaringan-4g-lte.html STI Kantongi Izin Gelar Jaringan 4G LTE]</ref> dan sistem ini rencananya akan diluncurkan pada April 2017 setelah persiapan dalam berbagai hal seperti infrastruktur, [[pemasaran]] dan [[jaringan]].<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/ceria-berevolusi-dari-cdma-ke-4g-lte Ceria berevolusi dari CDMA ke 4G LTE]</ref> Namun, kemudian STI membatalkan rencananya menggunakan merek Ceria kembali. Pada akhirnya, STI resmi "menanggalkan" sistem CDMA-nya
Net1 diklaim lebih terjangkau dan sinyalnya jauh lebih luas dibanding pesaingnya, terutama di desa.<ref name="ReferenceA">[https://inet.detik.com/telecommunication/d-3543001/geber-4g-sampoerna-ganti-ceria-dengan-net1 Geber 4G, Sampoerna Ganti Ceria dengan Net1]</ref> Seiring dengan perubahan nama tersebut, STI melakukan perluasan jaringan ke seluruh wilayah Indonesia, seperti [[Sulawesi]], [[Kalimantan]] dan Indonesia Timur. Menurut pihak STI, upaya ini berdampak positif pada kinerja perusahaan, misalnya pada 2019 pendapatan mereka tumbuh 44% dibanding sebelumnya.<ref>[https://teknologi.bisnis.com/read/20190726/101/1129060/kinerja-operator-seluler-pendapatan-net1-ditopang-sektor-ritel Kinerja Operator Seluler: Pendapatan Net1 Ditopang Sektor Ritel]</ref>
Baris 49 ⟶ 53:
====Pencabutan izin dan penghentian operasional====
Pada Juni 2021, perusahaan ini sempat dikabarkan hampir tutup karena ancaman dari Kemenkominfo akibat hutang BHP Izin Penggunaan Frekuensi Radio dari 2019-2020 sebesar Rp 442 miliar, yang tak terbayar akibat masalah keuangan di STI.<ref>[https://www.suara.com/tekno/2021/08/11/151738/kominfo-tunda-tagih-rp-442-miliar-ke-sampoerna-telekomunikasi-indonesia Kominfo Tunda Tagih Rp 442 Miliar ke Sampoerna Telekomunikasi Indonesia]</ref> Pemerintah sudah memberikan beberapa kali surat teguran, yang jika mencapai tiga kali dan tidak kunjung dilunasi pada 31 Juli maka operasionalnya akan dihentikan. Lalu, pada 22 Juni 2021, Net1 Indonesia juga sempat mengumumkan penghentian sementara jaringan karena masalah teknis, yang diikuti anjuran pengembalian dana (''refund'') untuk pelanggan.<ref>[https://tekno.kompas.com/read/2021/06/25/06352407/layanan-internet-sampoerna-telekomunikasi-dihentikan-sementaraLayanan Internet Sampoerna Telekomunikasi Dihentikan Sementara]</ref><ref>[https://www.indotelko.com/read/1625372032/babak-sampoerna Babak akhir Sampoerna Telekomunikasi Indonesia]</ref> Namun, tampaknya kedua pihak kemudian mencapai kesepakatan dengan STI mencabut gugatannya ke Kemenkominfo dan Kemenkominfo memberikan peluang bagi perusahaan ini untuk diberi keringanan dalam pembayaran hutangnya.<ref>[https://www.liputan6.com/tekno/read/4628873/kemkominfo-tunda-penagihan-ke-sampoerna-telekomunikasi-indonesia Kemkominfo Tunda Penagihan ke Sampoerna Telekomunikasi Indonesia]</ref> Walaupun demikian, tunggakan ke Kominfo itu bukan satu-satunya masalah yang harus dihadapi STI; pada 13 Agustus 2021, sebuah perusahaan bernama PT Prasetia Juvisk Sinergi juga sempat mengajukan gugatan PKPU ke perusahaan ini, meskipun dua minggu kemudian dicabut.<ref>[https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/zaec16cd4257b110bc3e313630353337.html Putusan PN JAKARTA PUSAT Nomor 335/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Jkt.Pst]</ref>
Di tengah gonjang-ganjing tersebut, STI kemudian mengganti namanya untuk yang keempat kalinya: '''PT Net Satu Indonesia''', yang mulai digunakan sejak Juli 2021. Pergantian nama tersebut dikatakan karena kepemilikan saham mayoritas sudah dimiliki oleh Net1 International Holdings Swedia.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1626220343/net1-wajah-baru Net1 Indonesia, wajah baru dan komitmennya untuk rural area]</ref><ref>[https://teknologi.bisnis.com/read/20210630/101/1411990/net1-indonesia-upayakan-layanan-internet-frekuensi-450-mhz Net1 Indonesia Upayakan Layanan Internet Frekuensi 450 MHz]</ref> Meskipun awalnya masalah Net1 Indonesia masih bisa diatasi untuk sementara, pada akhirnya terungkap bahwa Net1 Indonesia tidak kunjung membayar tunggakan BHP-nya ke Kominfo. Pada 30 November 2021, akhirnya Kemenkominfo resmi mencabut izin frekuensi 450 MHz PT Net1 Indonesia yang memaksa perusahaan ini menghentikan operasionalnya. Pemerintah mewajibkan Net1 Indonesia untuk menyelesaikan kewajiban mereka ke berbagai pihak dan mengganti rugi ke pelanggan (yang terakhir berjumlah 85.000). Pihak perusahaan merespon bahwa mereka masih mengkaji dan berkoordinasi bersama beberapa pihak terkait penghentian operasional ini.<ref name="inet.detik.com"/><ref>[https://www.antaranews.com/berita/2562837/net1-indonesia-angkat-suara-atas-pencabutan-izin-frekuensi-450-mhz Net1 Indonesia angkat suara atas pencabutan izin frekuensi 450 MHz]</ref>
Baris 57 ⟶ 61:
Awalnya, pihak STI berminat untuk meremajakan merek Ceria dalam memasarkan teknologi yang baru diadopsinya, yaitu 4G LTE.<ref name="lampost.co"/> Namun, rencana tersebut batal dan STI memilih mengibarkan merek baru bernama '''Net1 Indonesia''' yang diperkenalkan pada Mei 2017.<ref name="indotelko.com"/> Merek Net1 Indonesia kemudian diluncurkan secara resmi pada 27 Juli 2017, dengan awalnya beroperasi di [[Sulawesi Selatan]], [[Maluku]], [[Lombok]], [[Aceh]] dan [[Serang]]. Perlu diketahui bahwa merek [[:en:Net 1|Net1]] bukanlah merek lokal, melainkan berasal dari [[Swedia]]. Merek ini dapat digunakan oleh STI setelah mereka menjalin kerjasama berupa investasi strategis dengan pemilik asli merek ini, AINMT (kemudian menjadi Net1 International Holdings) pada 2016.
Net1 Indonesia merupakan satu-satunya operator yang menyediakan layanan telekomunikasi seluler menggunakan teknologi 4G LTE berfrekuensi 450 MHz (''band'' 31), yang sampai saat ini lisensi pada frekuensi tersebut hanya dimiliki oleh STI. Dengan teknologi ini, Net1 bisa memberikan layanan yang lebih luas, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat baik di pelosok pedesaan hingga perkotaan dengan biaya yang lebih terjangkau.<ref name="ReferenceA"/> Net1 menargetkan pengembangan ''[[Internet of Things]]'' (IoT) di desa, mengutamakan sistem ''[[business to business]]'' dan berusaha memaksimalkan layanannya selama ini sebelum akhirnya merambah daerah perkotaan.<ref>[https://selular.id/2017/08/incar-iot-pedesaan-net1-indonesia-fokus-garap-b2b/ Incar IoT Pedesaan, Net1 Indonesia Fokus Garap B2B]</ref> Seiring dengan perubahan nama, STI melakukan perluasan jaringan ke seluruh wilayah Indonesia, seperti [[Sulawesi]], [[Kalimantan]] dan Indonesia Timur. Pada 2018, Net1 sudah menjangkau 261 [[kabupaten]]/[[kota]] dan 26.124 desa di seluruh Indonesia
Dalam rangka peningkatan kinerja, Net1 terus berusaha melakukan penetrasi internet di wilayah terpencil, termasuk di sejumlah tempat wisata,<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/net1-indonesia-buka-akses-internet-ke-pedesaan-terpencil Net1 Indonesia buka akses internet ke pedesaan terpencil]</ref><ref>[https://www.merdeka.com/teknologi/net1-klaim-jaringannya-ada-di-setiap-pelosok-tujuan-wisata.html Net1 klaim jaringannya ada di setiap pelosok tujuan wisata]</ref> dan menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan besar seperti [[BRI]], [[ASDP]] dan [[Astra International]]. Selain itu, kerjasama juga dijalin dengan [[MNC Vision]] (dalam penyediaan paket ''super bundle'') yang menggabungkan layanan [[Televisi satelit|TV satelit]] dan internet pada 2018,<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/mnc-vision-dan-net1-indonesia-luncurkan-paket-super-bundle MNC Vision dan Net1 Indonesia luncurkan paket super bundle]</ref> dan dengan [[Kemenkominfo]] dalam skema [[Kewajiban Pelayanan Universal]] berupa pembangunan jaringan di 5.000 daerah 3T (terluar, tertinggal, terdepan).<ref>[https://swa.co.id/swa/trends/net1-indonesia-hadir-di-desa-desa-sasaran-uso-2 Net1 Indonesia Hadir di Desa-desa Sasaran USO]</ref> Sedangkan [[CSR]] dilakukan dalam bentuk bantuan penyediaan layanan internet pada berbagai kesempatan, seperti ''Multilateral Naval Exercise'' Komodo pada 2018<ref>[https://arenalte.com/berita/industri/net1-indonesia-siapkan-jaringan-4g-lte-di-lautan/ Net1 Indonesia Siapkan Jaringan 4G LTE Di Lautan]</ref> maupun pada [[pandemi COVID-19 di Indonesia]] dengan memberikan layanan internet gratis pada ratusan rumah sakit dan desa-desa di berbagai daerah (yang totalnya mencapai Rp 30 miliar).<ref>[https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/ObzMWw1N-permudah-akses-informasi-covid-19-net1-indonesia-masuk-pedesaan Permudah Akses Informasi Covid-19, Net1 Indonesia Masuk Pedesaan]</ref><ref>[https://www.beritasatu.com/digital/693653/net1-indonesia-beri-akses-internet-gratis-500-rs Net1 Indonesia Beri Akses Internet Gratis 500 RS]</ref><ref>[https://industri.kontan.co.id/news/dukung-penanganan-corona-net1-indonesia-donasikan-perangkat-internet-gratis Dukung penanganan corona, Net1 Indonesia donasikan perangkat internet gratis]</ref>
Seiring pencabutan izin perusahaan ini pada November 2021, maka otomatis operasionalnya dihentikan oleh pemerintah, efektif sejak 1 Desember 2021. Pelanggan dapat mengajukan
====Produk Net1====
Baris 77 ⟶ 81:
====Ceria====
[[Berkas:Ceria.svg|jmpl|Logo Ceria sebelum berganti nama menjadi Net1 Indonesia]]
'''Ceria''' diluncurkan pada 1 Maret 2006 sebagai pengganti merek Neo_n di Lampung,<ref name="Sampoerna Telekomunikasi Indonesia">[http://askitel.or.id/anggota.php?id=47 Sampoerna Telekomunikasi Indonesia]</ref> dengan visi memberikan layanan dan produk telekomunikasi berkualitas dan terjangkau bagi semua kalangan.<ref name=biaya/> Sama seperti Neo_n, Ceria tetap menggunakan sistem CDMA2000 450 MHz (spesifiknya 450-
Saat awal kehadirannya, ditargetkan di tahun 2007 produk Ceria sudah bisa dipasarkan di seluruh Indonesia.<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-661511/2007-sampoerna-ingin-pasarkan-ceria-di-seluruh-indonesia 2007, Sampoerna Ingin Pasarkan 'Ceria' di Seluruh Indonesia]</ref> Untuk mewujudkannya, pada Oktober 2006
Dalam perkembangannya, kinerja Ceria terhitung kurang baik karena kurang populer dan promosi jika dibandingkan dengan operator CDMA lain, seperti [[Flexi]] dan [[Esia]]. Selain itu, jaringannya juga masih terbatas, dimana pada April 2008 baru tersedia di 9 provinsi, yaitu Riau, Jambi,
Pada 2010, Ceria tercatat memiliki 636.868 pelanggan, dan memiliki ratusan [[Base Transceiver Station|BTS]] serta kantor cabang maupun dealer (yang bernama ''walk-in center'')<ref name=biaya/> di berbagai daerah (Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara). Mungkin karena sulitnya bersaing, manajemen Sampoerna Telekom kemudian memutuskan untuk lebih memfokuskan pemasaran produknya bagi kebutuhan komunikasi bisnis, terutama [[UMKM]] dengan harga terjangkau sejak Maret 2011, meskipun tetap menggunakan merek Ceria. Ceria juga difokuskan untuk beroperasi di daerah pedesaan.<ref name="id.scribd.com"/><ref name="mlmsampoerna.blogspot.com"/><ref>
{{Cite web |url=http://teleponceria.com/ |title=Website tidak resmi Ceria, 2012 |access-date=2012-01-07 |archive-date=2012-01-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120107173459/http://teleponceria.com/ |dead-url=no }}</ref> Fokus pasar pedesaan diterapkan mengingat cakupan frekuensi 450 MHz yang lebih luas (sehingga bisa menembus pelosok), namun dikhawatirkan akan mengganggu jika digunakan di perkotaan, karena rentang frekuensi ini juga digunakan untuk keperluan militer/kepolisian. Selain itu, persaingannya juga masih sedikit (atau bahkan tidak ada) dibanding jika menargetkan kota-kota besar.<ref name=umy>[https://etd.umy.ac.id/21860/3/Bab%2520I.pdf Bab I]</ref> Adapun pada 2014, total penggunanya mencapai 1,5 juta.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1411525742/ceria-dikabarkan-tergoda-jajal-lte Ceria Dikabarkan Tergoda Jajal LTE]</ref>
Setelah lama tidak terdengar, Ceria dikabarkan hendak melakukan ujicoba pengoperasian [[4G]] [[LTE]] di tahun 2014.<ref name="solopos.com"/> Seiring dengan berhasilnya Sampoerna Telekom mendapatkan izin 4G LTE, merek Ceria sempat akan digunakan kembali. Namun, kemudian rencana ini dibatalkan dan Ceria digantikan oleh Net1 Indonesia yang diperkenalkan pada Mei 2017. Pelanggan Ceria akan ditawari penukaran perangkat dengan ''[[router]]'' dan [[Mifi|Mi-Fi]] seiring upaya memigrasikan mereka ke sistem 4G LTE.<ref>[https://www.viva.co.id/arsip/950198-garap-bali-sampoerna-telekom-ubah-ceria-jadi-net1 Garap Bali, Sampoerna Telekom Ubah Ceria Jadi Net1]</ref>
Baris 95 ⟶ 98:
====Neo_n====
Neon (ditulis '''Neo_n''') beroperasi dengan sistem CDMA2000 (namun tetap menggunakan frekuensi Mobisel sebelumnya di 450 MHz) secara nasional sejak Mei 2004, dan diluncurkan seiring pergantian nama perusahaan menjadi PT Mandara Selular Indonesia (walaupun demikian, masih ada sisa daerah yang memakai NMT).<ref
Terdapat dua jenis produk Neo_n, yaitu layanan prabayar dan pascabayar.
* Layanan prabayar dapat digunakan dengan membeli kartu perdana senilai Rp 50.000. Kartu prabayar Neo_n menawarkan fitur ''caller line identification'', SMS, kotak suara, ''call waiting'', akses internet berkecepatan tinggi, dapat menelepon ke mana saja (lokal, interlokal maupun internasional), dan lainnya.<Ref>[https://web.archive.org/web/20050209132318/http://www.neon.co.id/about.jsp?id=6 Sekilas Info]</ref>
* Layanan pascabayar, dengan penawaran berupa adanya batasan kredit dan penggunaan bulanan, berbagai skema tarif, ''hot billing'', dll.<ReF>[https://web.archive.org/web/20050309170043/http://www.neon.co.id/about.jsp?id=1 Teknologi]</ref>
====Mobisel====
[[Berkas:Mobisel.png|jmpl|Logo Mobisel]]
Seperti telah disebutkan sebelumnya, pada awalnya bisnis dari PT Net Satu Indonesia (dahulu bernama PT Mobile Selular Indonesia) adalah mengelola jaringan [[NMT]]
Di tahun 1997, pengguna Mobisel tercatat berjumlah 29.000 (mayoritas di Jakarta), yang ditargetkan akan naik menjadi 80.000. Sayangnya, krisis moneter dan persaingan ketat dari operator [[GSM]] membuat pengguna Mobisel terus menurun, dimana pada 1998 menjadi 16.000, yang menurun lagi ke angka 12.801 di tahun 1999.<ref name="books.google.co.id"/> Bahkan, pada Januari 2001 pengguna Mobisel hanya bertambah 1.236,<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=vZ61AAAAIAAJ&dq=mobisel++2000+12+801&focus=searchwithinvolume&q=+12+801 AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 6]</ref> dan pada Oktober 2003 pemakainya turun tajam menjadi hanya 5.070.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=bZ-1AAAAIAAJ&q=mobisel+5070&dq=mobisel+5070&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj-iPig0P79AhXaSGwGHRZaAd4Q6AF6BAgHEAI Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref> Seiring akuisisi Mobisel oleh Inquam Ltd., pada April 2001 direncanakan teknologinya akan diubah menjadi [[CDMA]], namun tetap menggunakan frekuensi 450 [[Hertz|MHz]].<ref name="AsiaCom Yearbook"/> Dengan investasi sebesar US$ 2 juta, diperkirakan akan dibangun jaringan berkapasitas 20.000 pengguna yang produknya akan diluncurkan dengan nama "CDMA Mobisel".<ref>[https://www.thefreelibrary.com/CDMA+market+bullish+in+Indonesia-a0141997744 CDMA market bullish in Indonesia.]</ref> Namun, akhirnya rencana tersebut baru terwujud ketika nama perusahaan diubah dari PT Mobile Selular Indonesia menjadi PT Mandara Selular Indonesia, dan peluncuran merek Neo_n pada awal 2004.
Baris 114 ⟶ 121:
* {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20190827122705/https://net1.co.id/ |date=27 Agustus 2019|title=www.net1.co.id}}
* {{webarchive |url=http://web.archive.org/web/20110902004523/http://www.ceriaku.com/index.php/home |date=2 September 2011|title=www.ceriaku.com }}
* {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20051125030708/http://www.neon.co.id/ |date=25 November 2005|title=www.neon.co.id }}
* {{webarchive |url=http://web.archive.org/web/20010422100549/http://www.mobisel.co.id/ |date=22 April 2001|title=www.mobisel.co.id }}
* {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/19970409210712/http://www.mobisel.com/ |date=9 April 1997|title=www.mobisel.com }}
|